Filsafat ilmu membahas tentang sifat dasar ilmu, metode ilmu, dan hubungan antar ilmu. Filsafat ilmu bertujuan untuk menganalisis kritis metode ilmu dan menetapkan batasan setiap ilmu. Filsafat ilmu juga membantu meningkatkan martabat manusia melalui peningkatan ilmu pengetahuan.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Makalah ini berisi makalah mengenai Pengangkatan anak( adopsi) berdasarkan hukum dan undang undang yang berlaku di Indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat, please visit my website anda share
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Ilmu lahir diawali dengan sebuah pengetahuan yang berasal dari pengamatan secara indrawi manusia dan mengolahnya dengan menggunakan metode ilmiah menjadi sebuah penemuan yang membantu manusia,sebagai ilmuwan kita yang sekaligus akademisi haruslah menerapkan landasan telaah ilmu yaitu Ontologi (Apa yang kita kaji dalam ilmu tersebut), Epistemologi ( Metode atau paradigma apa yang kita gunakan), dan Aksiologi (Untuk apa ilmu tersebut kita gunakan)
Apakah ilmu tadi yang ilmuwan gunakan untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri atau menjadi malapetaka
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Makalah ini berisi makalah mengenai Pengangkatan anak( adopsi) berdasarkan hukum dan undang undang yang berlaku di Indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat, please visit my website anda share
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Ilmu lahir diawali dengan sebuah pengetahuan yang berasal dari pengamatan secara indrawi manusia dan mengolahnya dengan menggunakan metode ilmiah menjadi sebuah penemuan yang membantu manusia,sebagai ilmuwan kita yang sekaligus akademisi haruslah menerapkan landasan telaah ilmu yaitu Ontologi (Apa yang kita kaji dalam ilmu tersebut), Epistemologi ( Metode atau paradigma apa yang kita gunakan), dan Aksiologi (Untuk apa ilmu tersebut kita gunakan)
Apakah ilmu tadi yang ilmuwan gunakan untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri atau menjadi malapetaka
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxFrityMaya
PESERTA MEMAHAMI KONSEP DAN PROSES BERPIKIR ILMIAH SERTA KAIDAH PENELITIAN ILMIAH, KHUSUSNYA PENALARAN ILMIAH UNTUK PSIKOLOGI, SEHINGGA MEMILIKI WAWASAN KEILMUAN (TEORITIK) YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI LANDASAN UNTUK MENJALANI AKTIVITAS PERKULIAHAN DENGAN BAIK.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
1. RINGKASAN BELAJAR MATA KULIAH:
“FILSAFAT ILMU”
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Materi :
FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU
[Sebuah terminologi]
Filsafat dan Ilmu Filsafat Ilmu Sistematika Filsafat
iImu
dosen
TUJUAN PERKULIAHAN UMUM
Mahasiswa memahami falsafah keilmuan sebagai pisau analisa untuk
memberikan solusi menghadapi problematik keilmuan
TUJUAN PERKULIAHAN KHUSUS
Mahasiswa dapat menjelaskan terminologi filsafat ilmu
Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok
kajian filsafat ilmu
Mahasiswa dapat menjelaskan sistematika filsafat ilmu
Merupakan singkatan ringkasan belajar, dimaksudkan untuk membantu mahasiswa agar perhatiannya
tidak tersita untuk menulis ketika proses belajar berlangsung, disamping memberikan panduan
menelusuri literatur
2. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
2
ilsafat Dan Ilmu
Istilah filsafat atau falsafah memiliki banyak arti. Menurut Socrates,
filsafat merupakan cara berpikir secara radikal dan menyeluruh [holistic]
atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.
Filsafat dalam peranya tidak bertugas menjawab pertanyaan yang muncul
dalam kehidupan, namun justru mempersoalkan jawaban yang diberikan.
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa berfilsafat adalah berpikir
radikal [hingga sampai ke-akarnya], menyeluruh dan mendasar.
Wiil Durant adalah seorang-orang yang menggambarkan filsafat sebagai
pasukan marinir yang sedang merebut sebuah pantai. Setelah pantai
berhasil dikuasai, pasukan infanteri selajutya mempersilakan mendarat.
pasukan infanteri adalah merupakan, “pengetahuan “ yang diantaranya
“ilmu”.
Dari realita itulah nampak bahwa ilmu berasal dari filsafat,
perkembangan ilmu senantiasa dirintis oleh filsafat. Oleh karena itu untuk
memahami ilmu terlebih dahulu harus memahami filsafat.
Filsafat mendorong orang untuk mengetahui apa yang sudah diketahui
dan apa yang belum diketahui.
Dinyatakan pula oleh Wiil Durant bahwa filsafat pada awalnya memiliki
dua cabang, yakni :
filsafat alami [natural philosophy]
filsafat moral [moral philosophy]
Filsafat alami berkembang menjadi ilmu-ilmu alam sedangkan filsafat
moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial.
Hal-hal yang menjadi kajian filsafat adalah :
1. Logika
Logika adalah kajian yang mencari mana yang benar dan yang
salah
3. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
3
2. Etika
Etika adalah kajian yang mencari mana yang baik dan yang tidak
baik
3. Estetika
Estetika adalah kajian untuk menentukan mana yang indah dan
mana yang tidak indah
4. Metafisika
Metafisika adalah kajian yang termasuk ke dalam teori tentang ada
atau tentang tidak ada, hakikat keberadaan suatu zat, hakikat
pikiran, dan kaitan antara pikiran dan zat.
5. Politik
Politik adalah kajian mengenai organisasi pemerintahan yang ideal.
Simpulan singkat yang kita peroleh adalah :
Filsafat bersifat menyeluruh, mendasar dan spekulatif, sedangkan
cakupan filsafat hanyalah hal-hal yang bersifat umum.
Ilmu memiliki cakupan yang lebih sempit dari filsafat, namun
memiliki kedalam dan lebih tuntas. Ilmu mengalami perkembangan,
yakni perkembangan tahapan awal dan tahapan akhir. Pada tahapan
awal ilmu masih menggunakan norma filsafat sebagai dasarnya dan
metode yang digunakan adalah metode normatif dan deduktif.
Tahapan berikutnya ilmu menggunakan temuan-temuan sebagai
dasarnya dan menyatakan dirinya sebagai sesuatu yang otonom/lepas
dari filsafat, dengan menggunakan metode deduktif dan induktif.
4. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
4
FILSAFAT ILMU
Yang dimaksud dengan filsafat ilmu adalah studi sistematik mengenai
sifat hakikat ilmu, khususnya yang berkenaan dengan metodenya dan
kedudukannya di dalam skema umum disiplin ilmu.
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu
dapatlah dicermati rangkuman ranah telaah yang tercakup dalam filsafat
ilmu, seperti berikut :
Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang
digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap symbol-symbol yang
digunakan, dan terhadap struktur penalaran tentang system symbol
yang digunakan. Telaah kritis diarahkan untuk mengkaji ilmu empirik
dan juga ilmu rasional, juga untuk membahas studi-studi bidang etika
dan estetika, studi sejarah, antropologi, geologi dll.
Metode yang diangkat biasanya dinyatakan dengan istilah induktif,
deduktif, hipotesis, data, penemuan dan verifikasi. Selanjutnya secara
mendalam dinyatakan dengan istilah ekperimentasi, pengukuran,
klasifikasi, dan idealisasi.
Filsafat ilmu adalah suatu upaya untuk mencari kejelasan
mengenai dasar-dasar konsep dan upaya membuka tabir dasar-dasar
empiris (ke-empirisan) dan dasar-dasar rasional (ke-rasionalan).
Aspek filsafat sangat erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis
dan etimologis. Sehingga peran yang dilakukan adalah ganda. Pada
sisi pertama filsafat ilmu mencakup analisis kritis terhadap “anggapan
dasar”, seperti waktu, ruang, jumlah /kuantitas, mutu/kualitas dan
hukum. Sisi lain filsafat ilmu menelaah keyakinan menganai penalaran
proses-proses alami.
Filsafat ilmu merupakan studi gabungan yang terdiri dari beberapa
kajian, yang diajukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai
ilmu tertentu. Juga berperan untuk menganalisis hubungan atau antar
hubungan yang ada pada kajian satu terhadap kajian yang lain.
5. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
5
BEBERAPA TERMINOLOGI FILSAFAT ILMU
Menurut Robert Ackermann :
Sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini yang
membandingkan dengan pendapat terdahulu yang telah dibuktikan
Lewis White Beck:
Mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta
mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu
keseluruhan
Cornelius Benyamin
Cabang pengetahuan filsafati yang menelaah sistematis mengenai sifat
dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya, praanggapan-
praanggapannya , serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang
intelektual
May Brobeck :
Sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukiasan , dan
penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.
TUJUAN FILSAFAT ILMU
Sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis
terhadap kegiatan ilmiah
Usaha merefleksi , menguji, menkritik asumsi dan metode keilmuan
Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Karena
setiap metode ilmiah keilmuan harus dapat dipertanggungjawabkan
secara logis dan rasional.
6. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
6
MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan perindustrian
dalam batasan nilai ontologis. Melalui paradigma ontologism
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual
keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme ilmu
pengetahuan.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan pertindustrian
dalam batasan nilai epistemologis. Melalaui paradigma
epistemologis diharapkan akan mendorong pertumbuhan wawasan
intelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap ilmiah
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan perindustrian
dalam batasan axiology. Melalui paradigma axiologis diharapkan
dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta mendorong
perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab. Ilmu
pengetahuan dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk
kepentungan manusia, namun juga untuk kepentingan obyek alam
sebagai sumber kehidupan
4. Menyadarkan seorang-orang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam
pola pikir “menara gading”, yakni hanya berpikir murni dalam
bidangnya tanpa mengkaitkan dengan kenyataan yang ada di luar
dirinya. Kenyataan sesungguhnya bahwa setiap aktivitas keilmuan
nyaris tidak dapat dilepaskan dari konteks kehidupan sosial
kemasyarakatan
CATATAN PERIHAL ILMU PENGETAHUAN
1. Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia
alam agar gejala alamiah tersebut tidak lagi merupakan misteri.
Penjelasan ini akan memungkinkan kita untuk meramalkan apa
yang akan terjadi
7. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
7
2. Ilmu dankebenaran ibarat dua sisi dari sekeping mata uang [two
sides of some coin]. Dengan kata lain, “ if one were to speak about
truth or reality one has to investigate how to know what reality is”
3. Netralitas ilmu: Ilmu itu sendiri bersifat netral tidak mengenal baik
atau buruk, dan si pemilik pengetahuan itulah yang mempunyai
sikap.
4. Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang sebagai
konsekuensi dari usaha-usaha manusia baik untuk memahami
realitas kehidupan dan alam semesta maupun untuk menyelesaikan
permasalahan hidup yang dihadapi, serta mengembangkan dan
melestarikan hasil-hasil yang dicapai manusia sebelumnya.
5. Dikatakan oleh Einstein, “bahwa ilmu dimulai dengan fakta dan
diakhiri dengan fakta apapun juga teori yang disusun diantara
mereka”
Diskusikan dan lakukan refleksi:
Filsafat ilmu memiliki potensi dalam meningkatkan harkat
martabat manusia, oleh karenanya sangat relevan dikaji untuk
mahasiswa pascasarjana
Filsafat ilmu menjamin pola sikap cinta kebijakan [love of
wisdom]
8. RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
8
RUJUKAN YANG DIGUNAKAN
Ahmad Tafsir [2004] Filsafat Ilmu [mengurai Ontologi, Epistemologi
dan Aksiologi Pengetahuan] : PT Remaja Rosda Karya Jakarta
35-59
Alex Lanur OFM [1993] Hakikat Pengertahuan dan Cara Kerja Ilmu-
ilmu : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta 13:52
Conny Semiawan, Dkk [2005] Panorama Filsafat Ilmu [Landasan
pengembangan ilmu sepanjang Zaman] : Penerbit Teraju [PT
Mizan Publika] Bandung Bab IX .107: 123
Rizal Muntansyir [2001] Filsafat Ilmu : Pustaka Pelajar Jakarta . Bab I
; 1:26, Bab II 42:49
Shah AB[1986] Metodologi Ilmu Pengetahuan : Yayasan Obor
Indonesia – PT Karya Uniper Jakarta Bab III 24:30
Revisi 13/04/2015