SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi kepercayaan masyarakat
bisnis, dimana eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat
bisnis itu sendiri. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan
penilaian bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik
bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan
perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal
sebagai dasar pengambilan keputusan. Mengingat peranan akuntan publik sangat
dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha, maka mendorong para akuntan publik ini
untuk benar-benar memahami pelaksanaan etika yang berlaku dalam menjalankan
profesinya.
Akuntan dalam konteks profesi bidang bisnis, bersama-sama dengan
profesi lainnya, mempunyai peran yang signifikan dalam operasi suatu
perusahaan. Pengertian akuntan menurut Sukrisno Agus (2009:154) adalah
mereka yang telah lulus dari pendidikan strata satu (S1) program studi akuntansi
dan telah memperoleh gelar profesi akuntan melalui pendidikan profesi akuntansi
yang diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi yang telah mendapat izin
dari Departemen Pendidikan Nasional atas rekomendasi dari organisasi profesi
Institut Akuntan Indonesia (IAI). Berdasarkan bidangnya akuntan dapat
2
dibedakan menjadi: akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen dan
akuntan sektor publik. Dewasa ini akuntan telah menjadi salah satu profesi kunci
di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam
menjalankan pekerjaan profesionalnya, yaitu menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam melaksanakan pekerjaannya dan menjaga mutu pekerjaan
profesionalnya.
Masalah etika profesi merupakan suatu isu yang selalu menarik untuk
kepentingan riset. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi
akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis
oleh para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai integritas
dan kompetensi yang tinggi. Berbagai pelanggaran etika telah banyak terjadi saat
ini dan dilakukan oleh akuntan, dalam hal ini akuntan publik, misalnya, berupa
perekayasaan data akuntansi untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan
agar terlihat lebih baik. Hal ini merupakan pelanggaran akuntan terhadap etika
profesinya yang telah melanggar kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki
seperangkat kode etik tersendiri yang disebut sebagai aturan tingkah laku moral
bagi para akuntan dan masyarakat. Akuntan Publik dalam menjaga mutu
pekerjaan profesionalnya harus berpedoman pada kode etik maupun Standar
Profesional Akuntan Pubik (SPAP).
Sikap pandang dan kepekaan terhadap etika yang dimiliki seseorang
berinteraksi dengan nilai-nilai yang ditemuinya dalam menjalankan profesinya
sebagai seorang auditor eksternal (akuntan publik). Interaksi ini menghasilkan
sikap etika yang baru, yang nantinya akan menentukan tindakan atau
3
keputusannya sebagai auditor dalam menjalankan prinsip-prinsip etika profesi
seperti dalam hal pengambilan keputusan untuk memberikan opini dalam
mengaudit suatu perusahaan. Opini-opini yang diberikan auditor terdiri dari lima
jenis berdasarkan standar profesional akuntan publik (PSA No.29 SA Seksi 508
tahun 2001) yang terdiri dari pendapat wajar tanpa pengecualian(Unqualified
Opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang di
tambahkan dengan laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with
explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion),
pendapat tidak wajar (Adverse Opinion) dan pernyataan tidak memberi pendapat
(Disclaimer of Opinion).
Seorang auditor dalam pengambilan keputusan untuk memberikan
opininya pasti menggunakan lebih dari satu pertimbangan rasional yang
didasarkan atas pelaksanaan etika berlaku yang dipahaminya dan membuat
keputusan yang adil dan tindakan yang diambilnya itu dapat mencerminkan
kebenaran atau keadaan yang sebenarnya (sesuai dengan pendekatan standar
moral), setiap pertimbangan rasional ini mewakili kebutuhan akan suatu
pertimbangan yang diharapkan dapat mengungkapkan kebenaran dari keputusan
etika yang telah dibuat.
Auditor mengkomunikasikan hasil auditnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan melalui laporan audit. Agar laporan keuangan tersebut dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan pengguna tersebut di atas maka harus ada
jaminan bahwa laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan dalam pengambilan
keputusan. Hal ini tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan antara pembuat
4
laporan keuangan dengan pemakai laporan keuangan. Pembuat laporan keuangan
cenderung akan membuat laporan keuangan sebaik mungkin dan bahkan bila
perlu dapat memberikan keuntungan pribadi dengan melakukan penggelapan data
keuangan atau melakukan kecurangan. Sedangkan pengguna laporan keuangan
akan menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan data yang ada dengan
tingkat informasi kebenaran yang minim. Untuk mencegah hal tersebut
dibutuhkan suatu profesi yang dapat menjamin bahwa laporan keuangan tersebut
dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dan laporan keuangan yang
bebas dari kecurangan-kecurangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan.
Profesi yang dapat menjamin kualitas laporan keuangan tersebut adalah akuntan
publik.
Salah satu tugas akuntan publik adalah melakukan pemeriksaan/ audit
terhadap laporan keuangan klien berdasarkan penugasan/ perikatan antara klien
dengan akuntan publik. Fenomena yang sering terjadi dalam penugasan audit
yaitu terjadinya benturan-benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi
independensi akuntan publik dimana klien sebagai pemberi kerja berusaha untuk
mengkondisikan agar laporan keuangan yang dibuat mempunyai opini yang baik,
sedangkan di sisi lain akuntan publik harus dapat menjalankan tugasnya secara
profesional yaitu auditor harus dapat mempertahankan sikap independen dan
objektif.
Menurut berbagai sumber, pelanggaran terhadap etika profesi atau Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) dari tahun ke tahun masih saja terjadi.
Sebagai contoh: menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-
5
443/KM.6/2003 tanggal 18 Desember 2003 untuk jangka waktu 6 bulan, izin
Akuntan Publik Drs. E. Ristandi Suhardjadinata, MM dibekukan karena telah
melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA)-Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. Dana
Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007
yang berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap laporan auditor
independen; Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (sekarang
menjabat sebagai Managing Director World Bank) membekukan izin akuntan
publik Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra
Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret 2007 atas
pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir
31 Desember 2004. Pembekuan izin yang dilakukan oleh Menkeu ini merupakan
yang kesekian kalinya. Pada 4 Januari 2007, Menkeu membekukan izin akuntan
publik Djoko Sutardjo dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah &
Sutrisno selama 18 bulan. Djoko dinilai Menkeu telah melakukan pelanggaran
atas pembatasan penugasan audit dengan hanya melakukan audit umum atas
laporan keuangan PT Myoh Technology Tbk (MYOH). Penugasan ini dilakukan
secara berturut-turut sejak tahun buku 2002 hingga 2005. Sebelumnya, Depkeu
juga melakukan pembekuan izin terhadap Akuntan Publik Justinus Aditya
Sidharta. Dalam kasus ini, Justinus terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap
SPAP berkaitan dengan Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT
Great River International Tbk (Great River) tahun 2003. Contoh lain yaitu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membekukan izin 3 akuntan publik
6
masing-masing Suhartati Suharso, Amir Hadyi Nasution, dan Lauddin Purba
karena pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) - Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit. Izin ketiga akuntan publik
tersebut dibekukan karena melakukan pelanggaran terhadap SA-SPAP dalam
pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. Satan Teknologi (Persero) tahun
buku 2004-2008 (Suhartati Suharso), periode yang berakhir 30 Juni 2007
(Lauddin Purba), dan tahun buku 2002 dan 2003 (Amir Hadyi Nasution).
Pembekuan ijin 3 AP itu terhitung mulai 21 Juli 2008 dan berlaku selama 3 bulan.
Masih banyak kasus pelanggaran terhadap etika profesi atau Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang berdampak pada pembekuan izin akuntan publik.
Sehingga atas keprihatinan terhadap kasus-kasus yang melibatkan profesi
akuntan tersebut, Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan) ke depan akan meningkatkan atau memperketat pengawasan kantor
akuntan publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam. Ini seiring adanya indikasi
banyak pelanggaran oleh akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan
perusahaan publik.
Penelitian yang berhubungan dengan etika profesi akuntan publik telah
dilaksanakan sebelumnya oleh Muhd. Nuryatno dan Synthia Dewi (2001) dan
Hery dan Merrina (2007). Muhd. Nuryatno dan Sythia Dewi meneliti tentang
tinjauan etika atas pengambilan keputusan auditor berdasarkan pendekatan moral
sedangkan Hery dan Merrina (2007) meneliti tentang pelaksanaan etika profesi
terhadap pengambilan keputusan akuntan publik. Namun ada perbedaan dengan
penelitian terdahulu. Berikut ini adalah matriks dari penelitian tersebut:
7
Tabel 1.1
Matriks Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Peneliti Hasil Penelitian Keterbatasan Penelitian
Tinjauan Etika
Atas
Pengambilan
Keputusan
Auditor
Berdasarkan
Pendekatan
Moral
Pengaruh
Pelaksanaan
Etika Profesi
Terhadap
Pengambilan
Keputusan
Akuntan Publik
Muhd.
Nuryatno
dan Sythia
Dewi
(2001)
Herry dan
Merrina
Agustiny
(2007)
Editor pada umumnya kurang
memahami nilai-nilai etika yang
menjadi pedoman bagi para
auditor dalam melaksanakan
pemeriksaan laporan keuangan.
Sehingga pengambilan
keputusan yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh IAI.
1. Para auditor yang bekerja
secara profesional telah
memahami pelaksanaan etika
profesi yang berlaku.
2. Independensi, Integritas, dan
Objektivitas tidak
berpengaruh signifikan positif
terhadap pengambilan
keputusan auditor.
3. Standar Umum dan Prinsip
Akuntansi mempengaruhi
pengambilan keputusan
auditor yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Tanggungjawab kepada Klien
mempengaruhi pengambilan
keputusan auditor yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Tanggungjawab kepada
Rekan Seprofesi cenderung
mempengaruhi pengambilan
keputusan auditor yang dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Tanggungjawab dan Praktik
Lain mempengaruhi
pengambilan keputusan
auditor yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Metode sampling kurang
representatif
1.Metode sampling kurang
representatif.
2.Instrumen yang
digunakan kurang
mengidentifikasi
pemahaman atas
pelaksanaan etika profesi
yang berlaku sekarang
ini.
Berdasarkan uraian di atas, melihat sangat pentingnya nilai-nilai etika bagi
seorang akuntan publik dalam menjalankan tugasnya, maka penulis tertarik untuk
kembali meneliti pengaruh pemahaman etika profesi terhadap pengambilan
8
keputusan akuntan publik akan tetapi dibatasi dalam ruang lingkup KAP
Bandung. Peneliti mengambil pemahaman etika profesi sebagai objek dalam
penelitian ini yakni sebagai variabel independen karena berdasarkan pada
penjelasan sebelumnya profesi akuntan merupakan profesi kepercayaan
masyarakat yang harus menjalankan tugasnya secara profesional. Sehingga dalam
menjaga mutu pekerjaan profesionalnya, akuntan publik harus berpedoman pada
kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Pubik (SPAP). Penelitian ini
dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Pemahaman Etika Profesi
Terhadap Pengambilan Keputusan Akuntan Publik (KAP di Bandung). ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, penulis
mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman etika profesi akuntan publik pada KAP Bandung?
2. Bagaimana pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP Bandung?
3. Bagaimana pengaruh antara pemahaman etika profesi terhadap
pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP Bandung?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mengevaluasi bagaimana pemahaman etika profesi
akuntan publik pada KAP Bandung
9
2. Untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan akuntan publik
pada KAP Bandung
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pemahaman etika
profesi terhadap pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP
Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Aspek Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu
mengenai pemahaman etika profesi dan pengaruhnya terhadap pengambilan
keputusan akuntan publik.
1.4.2 Aspek Praktis
Selain berguna untuk pengembangan ilmu, penelitian ini juga diharapkan
dapat berguna bagi KAP sebagai bahan pertimbangan dan bahan evaluasi dalam
meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan etika profesi akuntan publik agar
dalam menjalankan tugasnya dapat dilaksanakan secara profesional.

More Related Content

What's hot

Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas AuditPengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas AuditNia Irna Dewi
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 
Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publikProfesi akuntan publik
Profesi akuntan publikAgnes Yoon Nii
 
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganPresentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganArif Kurniawan
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global20ianpratama
 
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalFungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalcekkembali dotcom
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Sambadyasitumeang
 
Bab ipendahuluan
Bab ipendahuluanBab ipendahuluan
Bab ipendahuluanfebbyasri
 
Slide otoritas jasa keuangan
Slide   otoritas jasa keuanganSlide   otoritas jasa keuangan
Slide otoritas jasa keuanganKasmadi Rais
 
Sosialisasi OJK - Laku Pandai
Sosialisasi OJK - Laku PandaiSosialisasi OJK - Laku Pandai
Sosialisasi OJK - Laku Pandairisaraihan
 
Profile bank indonesia
Profile bank indonesiaProfile bank indonesia
Profile bank indonesiaAmalia Dekata
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKWindaAmalia9
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganAri Raharjo
 
Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)febyapratiwi
 
Akuntansi pengantar derri
Akuntansi pengantar derriAkuntansi pengantar derri
Akuntansi pengantar derriDerriBenarli
 

What's hot (20)

Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas AuditPengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
 
ojk
ojkojk
ojk
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 
Paper tantangan AEC 2015
Paper tantangan AEC 2015Paper tantangan AEC 2015
Paper tantangan AEC 2015
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publikProfesi akuntan publik
Profesi akuntan publik
 
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganPresentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global
 
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
 
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasionalFungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
Fungsi ojk sebagai lembaga pengawas perbankan nasional
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
 
Bab ipendahuluan
Bab ipendahuluanBab ipendahuluan
Bab ipendahuluan
 
Tgs akuntansi 2
Tgs akuntansi 2Tgs akuntansi 2
Tgs akuntansi 2
 
Slide otoritas jasa keuangan
Slide   otoritas jasa keuanganSlide   otoritas jasa keuangan
Slide otoritas jasa keuangan
 
Sosialisasi OJK - Laku Pandai
Sosialisasi OJK - Laku PandaiSosialisasi OJK - Laku Pandai
Sosialisasi OJK - Laku Pandai
 
Profile bank indonesia
Profile bank indonesiaProfile bank indonesia
Profile bank indonesia
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)
 
Akuntansi pengantar derri
Akuntansi pengantar derriAkuntansi pengantar derri
Akuntansi pengantar derri
 

Similar to S l0151 0608071_chapter1

BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi Mang Engkus
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
 
etika profesi audit operasional dan audit kepatuhan
etika profesi audit operasional dan audit kepatuhanetika profesi audit operasional dan audit kepatuhan
etika profesi audit operasional dan audit kepatuhanperisuka
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiYohana S
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntanIkke Balwell
 
Auditing all.ppt
Auditing all.pptAuditing all.ppt
Auditing all.pptBenniSM1
 
YONA-AUDIT KEUANGAN
YONA-AUDIT KEUANGANYONA-AUDIT KEUANGAN
YONA-AUDIT KEUANGANYona Utama
 
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptxETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptxParamithaCahyani
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganAsep suryadi
 
2. pengenalan akuntansi
2. pengenalan akuntansi2. pengenalan akuntansi
2. pengenalan akuntansinazilah_ laila
 
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nantiProfesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nantiSilvianachairunnisa1
 
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?DindaRamadhaniAprila
 
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...ZuamaMazaya
 
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12gabriellehappy
 

Similar to S l0151 0608071_chapter1 (20)

BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
 
Profesi akuntan
Profesi  akuntanProfesi  akuntan
Profesi akuntan
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
Proposal revisi
Proposal revisiProposal revisi
Proposal revisi
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
 
etika profesi audit operasional dan audit kepatuhan
etika profesi audit operasional dan audit kepatuhanetika profesi audit operasional dan audit kepatuhan
etika profesi audit operasional dan audit kepatuhan
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan
 
Auditing all.ppt
Auditing all.pptAuditing all.ppt
Auditing all.ppt
 
YONA-AUDIT KEUANGAN
YONA-AUDIT KEUANGANYONA-AUDIT KEUANGAN
YONA-AUDIT KEUANGAN
 
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptxETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
 
2. pengenalan akuntansi
2. pengenalan akuntansi2. pengenalan akuntansi
2. pengenalan akuntansi
 
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nantiProfesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
 
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
 
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
 
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

S l0151 0608071_chapter1

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi kepercayaan masyarakat bisnis, dimana eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis itu sendiri. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan. Mengingat peranan akuntan publik sangat dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha, maka mendorong para akuntan publik ini untuk benar-benar memahami pelaksanaan etika yang berlaku dalam menjalankan profesinya. Akuntan dalam konteks profesi bidang bisnis, bersama-sama dengan profesi lainnya, mempunyai peran yang signifikan dalam operasi suatu perusahaan. Pengertian akuntan menurut Sukrisno Agus (2009:154) adalah mereka yang telah lulus dari pendidikan strata satu (S1) program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi akuntan melalui pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi yang telah mendapat izin dari Departemen Pendidikan Nasional atas rekomendasi dari organisasi profesi Institut Akuntan Indonesia (IAI). Berdasarkan bidangnya akuntan dapat
  • 2. 2 dibedakan menjadi: akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen dan akuntan sektor publik. Dewasa ini akuntan telah menjadi salah satu profesi kunci di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam menjalankan pekerjaan profesionalnya, yaitu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam melaksanakan pekerjaannya dan menjaga mutu pekerjaan profesionalnya. Masalah etika profesi merupakan suatu isu yang selalu menarik untuk kepentingan riset. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai integritas dan kompetensi yang tinggi. Berbagai pelanggaran etika telah banyak terjadi saat ini dan dilakukan oleh akuntan, dalam hal ini akuntan publik, misalnya, berupa perekayasaan data akuntansi untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik. Hal ini merupakan pelanggaran akuntan terhadap etika profesinya yang telah melanggar kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki seperangkat kode etik tersendiri yang disebut sebagai aturan tingkah laku moral bagi para akuntan dan masyarakat. Akuntan Publik dalam menjaga mutu pekerjaan profesionalnya harus berpedoman pada kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Pubik (SPAP). Sikap pandang dan kepekaan terhadap etika yang dimiliki seseorang berinteraksi dengan nilai-nilai yang ditemuinya dalam menjalankan profesinya sebagai seorang auditor eksternal (akuntan publik). Interaksi ini menghasilkan sikap etika yang baru, yang nantinya akan menentukan tindakan atau
  • 3. 3 keputusannya sebagai auditor dalam menjalankan prinsip-prinsip etika profesi seperti dalam hal pengambilan keputusan untuk memberikan opini dalam mengaudit suatu perusahaan. Opini-opini yang diberikan auditor terdiri dari lima jenis berdasarkan standar profesional akuntan publik (PSA No.29 SA Seksi 508 tahun 2001) yang terdiri dari pendapat wajar tanpa pengecualian(Unqualified Opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang di tambahkan dengan laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion), pendapat tidak wajar (Adverse Opinion) dan pernyataan tidak memberi pendapat (Disclaimer of Opinion). Seorang auditor dalam pengambilan keputusan untuk memberikan opininya pasti menggunakan lebih dari satu pertimbangan rasional yang didasarkan atas pelaksanaan etika berlaku yang dipahaminya dan membuat keputusan yang adil dan tindakan yang diambilnya itu dapat mencerminkan kebenaran atau keadaan yang sebenarnya (sesuai dengan pendekatan standar moral), setiap pertimbangan rasional ini mewakili kebutuhan akan suatu pertimbangan yang diharapkan dapat mengungkapkan kebenaran dari keputusan etika yang telah dibuat. Auditor mengkomunikasikan hasil auditnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan melalui laporan audit. Agar laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pengguna tersebut di atas maka harus ada jaminan bahwa laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan antara pembuat
  • 4. 4 laporan keuangan dengan pemakai laporan keuangan. Pembuat laporan keuangan cenderung akan membuat laporan keuangan sebaik mungkin dan bahkan bila perlu dapat memberikan keuntungan pribadi dengan melakukan penggelapan data keuangan atau melakukan kecurangan. Sedangkan pengguna laporan keuangan akan menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan data yang ada dengan tingkat informasi kebenaran yang minim. Untuk mencegah hal tersebut dibutuhkan suatu profesi yang dapat menjamin bahwa laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dan laporan keuangan yang bebas dari kecurangan-kecurangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Profesi yang dapat menjamin kualitas laporan keuangan tersebut adalah akuntan publik. Salah satu tugas akuntan publik adalah melakukan pemeriksaan/ audit terhadap laporan keuangan klien berdasarkan penugasan/ perikatan antara klien dengan akuntan publik. Fenomena yang sering terjadi dalam penugasan audit yaitu terjadinya benturan-benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik dimana klien sebagai pemberi kerja berusaha untuk mengkondisikan agar laporan keuangan yang dibuat mempunyai opini yang baik, sedangkan di sisi lain akuntan publik harus dapat menjalankan tugasnya secara profesional yaitu auditor harus dapat mempertahankan sikap independen dan objektif. Menurut berbagai sumber, pelanggaran terhadap etika profesi atau Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dari tahun ke tahun masih saja terjadi. Sebagai contoh: menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-
  • 5. 5 443/KM.6/2003 tanggal 18 Desember 2003 untuk jangka waktu 6 bulan, izin Akuntan Publik Drs. E. Ristandi Suhardjadinata, MM dibekukan karena telah melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. Dana Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 yang berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap laporan auditor independen; Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (sekarang menjabat sebagai Managing Director World Bank) membekukan izin akuntan publik Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret 2007 atas pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004. Pembekuan izin yang dilakukan oleh Menkeu ini merupakan yang kesekian kalinya. Pada 4 Januari 2007, Menkeu membekukan izin akuntan publik Djoko Sutardjo dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno selama 18 bulan. Djoko dinilai Menkeu telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit dengan hanya melakukan audit umum atas laporan keuangan PT Myoh Technology Tbk (MYOH). Penugasan ini dilakukan secara berturut-turut sejak tahun buku 2002 hingga 2005. Sebelumnya, Depkeu juga melakukan pembekuan izin terhadap Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta. Dalam kasus ini, Justinus terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap SPAP berkaitan dengan Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River International Tbk (Great River) tahun 2003. Contoh lain yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membekukan izin 3 akuntan publik
  • 6. 6 masing-masing Suhartati Suharso, Amir Hadyi Nasution, dan Lauddin Purba karena pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) - Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit. Izin ketiga akuntan publik tersebut dibekukan karena melakukan pelanggaran terhadap SA-SPAP dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. Satan Teknologi (Persero) tahun buku 2004-2008 (Suhartati Suharso), periode yang berakhir 30 Juni 2007 (Lauddin Purba), dan tahun buku 2002 dan 2003 (Amir Hadyi Nasution). Pembekuan ijin 3 AP itu terhitung mulai 21 Juli 2008 dan berlaku selama 3 bulan. Masih banyak kasus pelanggaran terhadap etika profesi atau Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berdampak pada pembekuan izin akuntan publik. Sehingga atas keprihatinan terhadap kasus-kasus yang melibatkan profesi akuntan tersebut, Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) ke depan akan meningkatkan atau memperketat pengawasan kantor akuntan publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam. Ini seiring adanya indikasi banyak pelanggaran oleh akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan publik. Penelitian yang berhubungan dengan etika profesi akuntan publik telah dilaksanakan sebelumnya oleh Muhd. Nuryatno dan Synthia Dewi (2001) dan Hery dan Merrina (2007). Muhd. Nuryatno dan Sythia Dewi meneliti tentang tinjauan etika atas pengambilan keputusan auditor berdasarkan pendekatan moral sedangkan Hery dan Merrina (2007) meneliti tentang pelaksanaan etika profesi terhadap pengambilan keputusan akuntan publik. Namun ada perbedaan dengan penelitian terdahulu. Berikut ini adalah matriks dari penelitian tersebut:
  • 7. 7 Tabel 1.1 Matriks Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Peneliti Hasil Penelitian Keterbatasan Penelitian Tinjauan Etika Atas Pengambilan Keputusan Auditor Berdasarkan Pendekatan Moral Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi Terhadap Pengambilan Keputusan Akuntan Publik Muhd. Nuryatno dan Sythia Dewi (2001) Herry dan Merrina Agustiny (2007) Editor pada umumnya kurang memahami nilai-nilai etika yang menjadi pedoman bagi para auditor dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan. Sehingga pengambilan keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh IAI. 1. Para auditor yang bekerja secara profesional telah memahami pelaksanaan etika profesi yang berlaku. 2. Independensi, Integritas, dan Objektivitas tidak berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan auditor. 3. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. Tanggungjawab kepada Klien mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang dapat dipertanggungjawabkan. 5. Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi cenderung mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang dapat dipertanggungjawabkan. 6. Tanggungjawab dan Praktik Lain mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode sampling kurang representatif 1.Metode sampling kurang representatif. 2.Instrumen yang digunakan kurang mengidentifikasi pemahaman atas pelaksanaan etika profesi yang berlaku sekarang ini. Berdasarkan uraian di atas, melihat sangat pentingnya nilai-nilai etika bagi seorang akuntan publik dalam menjalankan tugasnya, maka penulis tertarik untuk kembali meneliti pengaruh pemahaman etika profesi terhadap pengambilan
  • 8. 8 keputusan akuntan publik akan tetapi dibatasi dalam ruang lingkup KAP Bandung. Peneliti mengambil pemahaman etika profesi sebagai objek dalam penelitian ini yakni sebagai variabel independen karena berdasarkan pada penjelasan sebelumnya profesi akuntan merupakan profesi kepercayaan masyarakat yang harus menjalankan tugasnya secara profesional. Sehingga dalam menjaga mutu pekerjaan profesionalnya, akuntan publik harus berpedoman pada kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Pubik (SPAP). Penelitian ini dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Pemahaman Etika Profesi Terhadap Pengambilan Keputusan Akuntan Publik (KAP di Bandung). ” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman etika profesi akuntan publik pada KAP Bandung? 2. Bagaimana pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP Bandung? 3. Bagaimana pengaruh antara pemahaman etika profesi terhadap pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan mengevaluasi bagaimana pemahaman etika profesi akuntan publik pada KAP Bandung
  • 9. 9 2. Untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP Bandung 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pemahaman etika profesi terhadap pengambilan keputusan akuntan publik pada KAP Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Aspek Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu mengenai pemahaman etika profesi dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan akuntan publik. 1.4.2 Aspek Praktis Selain berguna untuk pengembangan ilmu, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi KAP sebagai bahan pertimbangan dan bahan evaluasi dalam meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan etika profesi akuntan publik agar dalam menjalankan tugasnya dapat dilaksanakan secara profesional.