SlideShare a Scribd company logo
Sterilisasi
• DEFINISI
 Sterilisasi Umum : proses atau kegiatan
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua
bentuk kehidupan.
 Sterilisasi dalam Budidaya Pakan Alami : upaya

membebaskan peralatan dan media dari organisme
termasuk plankton yang tidak dikehendaki
• PENGGOLONGAN berdasar JENIS OBYE
STERILISASI secara MEKANIK
- Filtrasi, microfilter : 2,5 - 3µ / 0,22 - 0,45 µ
- Prinsip : Cairan lewat saringan berpori (ditekan dengan
gaya sentrifugasi atau pompa vakum). Bakteri tertahan
pada saringan
- Virus tidak tersaring.
- Bahan tidak tahan panas atau mudah menguap:
vitamin
antibiotik
enzim
- Langkah :
> Sterilkan tempat yang digunakan sebagai wadah
> Media disaring menggunakan mikrofilter (2,5 - 3µ)
dan langsung ditempatkan pada wadah steril
> Ditutup rapat dengan aluminium foil
> Dilakukan dalam laminar flow
Macam MICROFILTER:
1. Non-disposable filtration apparatus
- Disedot dengan pompa vakum
- Volume 20-1000 ml
2. Disposable filter cup unit
- Disedot dengan pompa vakum
- Volume 15-1000 ml
3. Disposable filtration unit dengan botol penyimpan
- Disedot dengan pompa vakum
- Volume 15-1000 ml
4. Syringe filters
- Ditekan seperti jarum suntik
- Volume 1-20 ml
5. Spin filters
- Ditekan dengan gaya setrifugasi
- Volume kurang dari 1 ml
MACAM – MACAM MICROFILTER
Cara kerja menggunakan
Non-disposable filtration apparatus
1. Sterilkan saringan, membran penyaring (kertas saring) dan
erlenmeyer penampung.
2. Pasang atau rakit alat-alat tersebut secara aseptis (sesuai
gambar), lalu isi corong dengan larutan yang akan
disterilkan.
3. Hubungkan katup erlenmeyer dengan pompa vakum
kemudian hidupkan pompa.
4. setelah semua larutan melewati membran filter dan
tertampung dierlenmeyer, maka larutan dapat dipindahkan
kedalam gelas penampung lain yang sudah steril dan tutup
dengan kapas atau aluminium foil yang steril.
METODE FISIS
1. Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung):
- membakar alat pada api secara langsung
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering:
- Oven (60-1800C).
untuk alat dari kaca : erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas:
Konsep mirip mengukus.
untuk Bahan yang mengandung air (tidak terjadi dehidrasi).
d. Uap air panas bertekanan :
autoklaf
2. Penyinaran dengan UV
contoh :
membunuh mikroba pada permukaan interior Safety
Cabinet sterilisasi ruangan
Spektrum Gelombang
Elektromagnetik Matahari
AUTOKLAF – AUTOCLAVE
- Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam
-

-

-

-

autoklaf lama kelamaan akan mendidih
Uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi
autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan
uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan
udara dalam autoklaf naik.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai,
maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai
menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas
dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan
hingga mencapai 0 psi.
Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 psi.
Suhu 121 C dan tekanan 15 psi
jika tekanan 0 psi (pada ketinggian dpl / sea
level) air mendidih pada suhu 100 C, autoklaf
yang diletakkan di ketinggian sama,
menggunakan tekanan 15 psi maka air akan
memdididh pada suhu 121 C. (hanya berlaku
untuk sea level) jika dilaboratorium terletak
pada ketinggian tertentu, maka pengaturan
tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf
diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka
tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya
tercapai suhu 121 C untuk mendidihkan air.
Peralatan Berukuran Kecil
Untuk peralatan isolasi plankton

Langkah :
-Peralatan dicuci dengan air tawar dan detergen
-Letakkan pada rak, tunggu hingga kering
-Cawan petri bungkus dengan kertas perkamen
-Tabung reakasi :
autoclave : tutup lubang dg kapas, bungkus kertas perkamen
oven : masukkan tabung stainless steel, tanpa bungkus kertas perkamen
-Pipet ukur : tutup pangkal dengan kapas, bungkus dg kertas perkamen
-Peralatan disusun dalam autoclave / oven, tutup, operasikan.
Sterilisasi media kultur
Menggunakan autoclave
Langkah :
- Cuci peralatan dg air tawar dan detergen
- Masukkan media dalam botol atau erlenmeyer yang telah
dicuci
- Tutup dengan kapas atau gabus
- Di atas kapas tutup dg alumunium foil
- Masukkan dalam autoclave, operasikan
Perhatian
Jangan dengan autoklaf :
- Bahan tidak tahan panas ti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim
- Paelarut organik, seperti fenol
- Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi
coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb :
- Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa
fosfat
- Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau
senyawa garam mineral lain.
- Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
- Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
- Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
- Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total volumenya,
sisa ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung
pada erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.
Hot Air Method
(Oven)
 Digunakan untuk peralatan gelas : cawan petri, pipet ukur

dan labu erlenmyer.
 Alat gelas yang disterilisasi dengan udara panas tidak akan
timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air (embun)
didalam alat gelas.
 Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau
aluminium foil
 Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan
selama 2-3 jam.
Fisikal Antimikroba
STERILISASI CHEMIS
A. Sterilisasi alat besar
Bahan : HCl, HgCl2, Alkohol, Formalin, Phenol, Chlorin
Langkah :
 Cuci alat dg air tawar dan detergen
 Dg HCl : rendam dalam HCL 10% selama 2 hari
 Dg Chlorin : rendam dlm larutan chlorin 150 mg/l selama 12
– 24 jam
 Netralisir dg Na-Thiosulfat 40 – 50 mg/l
 Bilas dengan air tawar sampai bau hilang
B. Sterilisasi lingkungan
antiseptik, UV
C. Sterilisasi Media
Air → chlorin dinetralisir dengan Na-Thiosulfat
Prinsip kerja Biological Saferty Cabinet
biosafety hood / Laminar flow hood / vertical flow
cabinet
 Biological Safety Cabinet

Kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja mikrobiologi.
BSC memiliki pengatur aliran udara yang menciptakan aliran
udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring
dan diresirkulasi melalui filter.
 Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk
dan udara di dalam keluar, untuk mencegah kontaminasi
dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang BSC.
 Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga selsel yang berbahaya tidak lepas keluar ke ruangan lain.
Mensterilkan
meja kerja
Saran-saran kerja aseptis :
1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam
tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya bagian mulut (bagian yang
memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/dilewatkan api
terlebih dahulu.
2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih
dahulu lalu dibakar.
3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu
dingin dahulu atau dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam
untuk mempercepat transfer panas yang terjadi.
4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril
didekatkan ke bagian api.
5. Jika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai pembakar
bunsen tetapi jika di luar Safety Cabinet maka semakin banyak
sumber api maka semakin terjamin kondisi aseptisnya
Bahan Kimia Antimikroba
Gaseous Chemosterilizers
Contoh :
 Propilen oksida (C3H6O)
 Gas klorin (Cl2)
 Klorin dioksida (ClO2)
 Ozon (O3)
 Etilen oksida (C2H4O)
Keterangan :
 Digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau
kelembaban
 Tidak korosif terhadap bahan, dapat digunakan untuk plastik
 Mahal, toksik, karsinogenik
Sekian
&

Terimakasih ...

http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/sterilisasi-2010%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf

More Related Content

What's hot

resep 3A seri V
resep 3A seri Vresep 3A seri V
resep 3A seri V
selvindianda
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumAndi Wahyudin
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Brawijaya University
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Biosintesis Karbohidrat
Biosintesis KarbohidratBiosintesis Karbohidrat
Biosintesis Karbohidrat
Fakultas Farmasi dan Sains
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
christianelsadeny
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
Siti Indriani Dewi
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
Maranata Gultom
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Rukmana Suharta
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 

What's hot (20)

Serbuk (Pulveres/Pulvis)
Serbuk (Pulveres/Pulvis)Serbuk (Pulveres/Pulvis)
Serbuk (Pulveres/Pulvis)
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
resep 3A seri V
resep 3A seri Vresep 3A seri V
resep 3A seri V
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Biosintesis Karbohidrat
Biosintesis KarbohidratBiosintesis Karbohidrat
Biosintesis Karbohidrat
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 

Similar to Mikrobiologi sterilisasi

STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
kekesusilowati
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
nur ainiyah
 
BIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafBIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_Autoklaf
Nur Aini
 
In
InIn
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
nisha althaf
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
STERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxSTERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptx
AbuHamed2
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
Laksamana Indra
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
cumipaus
 
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okesaifslide
 
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
RetnoEvriyunita
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
AbuHamed2
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Agnescia Sera
 
Sterilisasi kelompok no.6,7
Sterilisasi kelompok no.6,7Sterilisasi kelompok no.6,7
Sterilisasi kelompok no.6,7
Alivhia Rachma
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
KenliSualang10
 
Penguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringanPenguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringan
Nesfi Vayuni
 
Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi
Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologiMengenal peralatan laboratorium mikrobiologi
Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi
achmad sulaiman
 

Similar to Mikrobiologi sterilisasi (20)

STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
 
BIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafBIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_Autoklaf
 
In
InIn
In
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
STERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxSTERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptx
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
 
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
 
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Sterilisasi kelompok no.6,7
Sterilisasi kelompok no.6,7Sterilisasi kelompok no.6,7
Sterilisasi kelompok no.6,7
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
Penguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringanPenguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringan
 
Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi
Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologiMengenal peralatan laboratorium mikrobiologi
Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi
 

Mikrobiologi sterilisasi

  • 1.
  • 2. Sterilisasi • DEFINISI  Sterilisasi Umum : proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.  Sterilisasi dalam Budidaya Pakan Alami : upaya membebaskan peralatan dan media dari organisme termasuk plankton yang tidak dikehendaki
  • 4.
  • 5. STERILISASI secara MEKANIK - Filtrasi, microfilter : 2,5 - 3µ / 0,22 - 0,45 µ - Prinsip : Cairan lewat saringan berpori (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa vakum). Bakteri tertahan pada saringan - Virus tidak tersaring. - Bahan tidak tahan panas atau mudah menguap: vitamin antibiotik enzim
  • 6. - Langkah : > Sterilkan tempat yang digunakan sebagai wadah > Media disaring menggunakan mikrofilter (2,5 - 3µ) dan langsung ditempatkan pada wadah steril > Ditutup rapat dengan aluminium foil > Dilakukan dalam laminar flow
  • 7. Macam MICROFILTER: 1. Non-disposable filtration apparatus - Disedot dengan pompa vakum - Volume 20-1000 ml 2. Disposable filter cup unit - Disedot dengan pompa vakum - Volume 15-1000 ml 3. Disposable filtration unit dengan botol penyimpan - Disedot dengan pompa vakum - Volume 15-1000 ml 4. Syringe filters - Ditekan seperti jarum suntik - Volume 1-20 ml 5. Spin filters - Ditekan dengan gaya setrifugasi - Volume kurang dari 1 ml
  • 8. MACAM – MACAM MICROFILTER
  • 9. Cara kerja menggunakan Non-disposable filtration apparatus 1. Sterilkan saringan, membran penyaring (kertas saring) dan erlenmeyer penampung. 2. Pasang atau rakit alat-alat tersebut secara aseptis (sesuai gambar), lalu isi corong dengan larutan yang akan disterilkan. 3. Hubungkan katup erlenmeyer dengan pompa vakum kemudian hidupkan pompa. 4. setelah semua larutan melewati membran filter dan tertampung dierlenmeyer, maka larutan dapat dipindahkan kedalam gelas penampung lain yang sudah steril dan tutup dengan kapas atau aluminium foil yang steril.
  • 10. METODE FISIS 1. Pemanasan a. Pemijaran (dengan api langsung): - membakar alat pada api secara langsung contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. b. Panas kering: - Oven (60-1800C). untuk alat dari kaca : erlenmeyer, tabung reaksi dll. c. Uap air panas: Konsep mirip mengukus. untuk Bahan yang mengandung air (tidak terjadi dehidrasi). d. Uap air panas bertekanan : autoklaf
  • 11. 2. Penyinaran dengan UV contoh : membunuh mikroba pada permukaan interior Safety Cabinet sterilisasi ruangan
  • 13. AUTOKLAF – AUTOCLAVE - Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam - - - - autoklaf lama kelamaan akan mendidih Uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
  • 14. Suhu 121 C dan tekanan 15 psi jika tekanan 0 psi (pada ketinggian dpl / sea level) air mendidih pada suhu 100 C, autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 121 C. (hanya berlaku untuk sea level) jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121 C untuk mendidihkan air.
  • 15. Peralatan Berukuran Kecil Untuk peralatan isolasi plankton Langkah : -Peralatan dicuci dengan air tawar dan detergen -Letakkan pada rak, tunggu hingga kering -Cawan petri bungkus dengan kertas perkamen -Tabung reakasi : autoclave : tutup lubang dg kapas, bungkus kertas perkamen oven : masukkan tabung stainless steel, tanpa bungkus kertas perkamen -Pipet ukur : tutup pangkal dengan kapas, bungkus dg kertas perkamen -Peralatan disusun dalam autoclave / oven, tutup, operasikan.
  • 16. Sterilisasi media kultur Menggunakan autoclave Langkah : - Cuci peralatan dg air tawar dan detergen - Masukkan media dalam botol atau erlenmeyer yang telah dicuci - Tutup dengan kapas atau gabus - Di atas kapas tutup dg alumunium foil - Masukkan dalam autoclave, operasikan
  • 17. Perhatian Jangan dengan autoklaf : - Bahan tidak tahan panas ti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim - Paelarut organik, seperti fenol - Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb : - Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat - Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa garam mineral lain. - Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar - Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf - Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0 - Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total volumenya, sisa ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.
  • 18. Hot Air Method (Oven)  Digunakan untuk peralatan gelas : cawan petri, pipet ukur dan labu erlenmyer.  Alat gelas yang disterilisasi dengan udara panas tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air (embun) didalam alat gelas.  Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau aluminium foil  Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan selama 2-3 jam.
  • 20. STERILISASI CHEMIS A. Sterilisasi alat besar Bahan : HCl, HgCl2, Alkohol, Formalin, Phenol, Chlorin Langkah :  Cuci alat dg air tawar dan detergen  Dg HCl : rendam dalam HCL 10% selama 2 hari  Dg Chlorin : rendam dlm larutan chlorin 150 mg/l selama 12 – 24 jam  Netralisir dg Na-Thiosulfat 40 – 50 mg/l  Bilas dengan air tawar sampai bau hilang
  • 21. B. Sterilisasi lingkungan antiseptik, UV C. Sterilisasi Media Air → chlorin dinetralisir dengan Na-Thiosulfat
  • 22. Prinsip kerja Biological Saferty Cabinet biosafety hood / Laminar flow hood / vertical flow cabinet  Biological Safety Cabinet Kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja mikrobiologi. BSC memiliki pengatur aliran udara yang menciptakan aliran udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter.  Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk dan udara di dalam keluar, untuk mencegah kontaminasi dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang BSC.  Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga selsel yang berbahaya tidak lepas keluar ke ruangan lain.
  • 24.
  • 25. Saran-saran kerja aseptis : 1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya bagian mulut (bagian yang memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/dilewatkan api terlebih dahulu. 2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar. 3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin dahulu atau dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk mempercepat transfer panas yang terjadi. 4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan ke bagian api. 5. Jika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi jika di luar Safety Cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin terjamin kondisi aseptisnya
  • 27. Gaseous Chemosterilizers Contoh :  Propilen oksida (C3H6O)  Gas klorin (Cl2)  Klorin dioksida (ClO2)  Ozon (O3)  Etilen oksida (C2H4O) Keterangan :  Digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau kelembaban  Tidak korosif terhadap bahan, dapat digunakan untuk plastik  Mahal, toksik, karsinogenik