Makalah ini membahas teori konstruktivisme dalam pembelajaran bahasa dengan menjelaskan pengertian, tujuan, unsur, prinsip, dan karakteristik teori konstruktivisme."
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
TEORI KONSTRUKTIVISTIK
1. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teori Belajar Bahasa dengan
Dosen Pengampu : Stella Talitha, M.Pd.
Oleh :
Kelas 2C - Kelompok 5
M. Aditya Rahman 032117007
Dinda Sekar Arum P 032117074
Reni Mei Lani 032117011
Gitta Leviana Dery K 032117070
Nirwan 0321170
Suraij Munir Umam 032117109
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2018
2. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul “Teori Konstruktivitik”.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
dikarenakan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penyusun. Oleh karena itu,
penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang sudah membantu menyelesaikan tugas ini. Semoga Allah SWT membalas amal
kebaikannya. Aamiin. Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Bogor, 20 Maret 2018
Penyusun
3. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Teori Konstruktivistik............................................................... 3
2.2 Tujuan Konstruktivistik ............................................................................. 4
2.3 Unsur Teori Konstruktivistik ..................................................................... 5
2.4 Prinsip Teori Konstruktivistik .................................................................... 5
2.5 Ciri-ciri Teori Konstruktivistik .................................................................. 7
2.6 Karakterisrik Teori Konstruktivistik .......................................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 10
3.1 Simpulan .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11
4. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori konstruktivistik merupakan metode pembelajaran yang lebih
menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta
upaya dalam mengonstruksi pengalaman atau dengan kata lain teori ini
memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna
mengembangkan dirinya sendiri. Pembentukan pengetahuan menurut
konstruktivistik memandang subjek untuk aktif menciptakan struktur-struktur
kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Dengan bantuan struktur
kognitifnya ini, subjek menyusun pengertian realitasnya.
Teori ini lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang
mendalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika
seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya, meskipun usianya tua
tetap saja tidak akan berkembang pengetahuannya. Suatu pengetahuan
dianggap benar bila pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Pengetahuan tidak bisa
ditransfer begitu saja, melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-
masing orang. Pengetahuan juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan
suatu proses yang berkembang terus-menerus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori konstruktivistik ?
2. Apa tujuan teori konstruktivistik ?
3. Apa saja unsur-unsur teori konstruktivistik ?
4. Bagaimana prinsip-prinsip teori konstruktivistik ?
5. Bagaimana karakteristik teori konstruktivistik?
5. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu teori konstruktivistik.
2. Untuk mengetahui apa tujuan teori konstruktivistik.
3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur teori konstrukvistik.
4. Untuk bagaimana prinsip-prinsip teori konstruktivistik.
5. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik teori konstruktivistik.
6. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Konstruktivistik
Teori Konstruktivistik merupakan metode pembelajaran yang lebih
menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya
dalam mengkonstruksi pengalaman atau dengan kata lain teori ini memberikan
keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan
dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya pun, memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berpikir tentang
pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Yang terpenting dalam teori
konstruktivistik adalah bahwa dalam proses pembelajaran siswalah yang harus
mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan
pengetahuan mereka, bukannya guru atau orang lain. Peserta didik perlu dibiasakan
untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya
dan bergelut dengan ide-ide. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu
dikembangkan karena kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka
untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa.
Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik memandang subyek
untuk aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan
lingkungan. Dengan bantuan struktur kognitifnya ini, subjek menyusun pengertian
realitasnya. Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun melalui
struktur kognitif yang diciptakan oleh subjek itu sendiri. Struktur kognitif
senantiasa harus diubah dan disesuaikan berdasarkan tuntutan lingkungan dan
organisme yang sedang berubah. Proses penyesuaian diri terjadi secara terus
menerus melalui proses rekonstruksi.
7. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |4
Belajar lebih diarahkan pada experiental learning yaitu merupakan adaptasi
kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit di laboratorium, 1diskusi dengan
teman sejawat, yang kemudian dikontemplasikan dan dijadikan ide dan
pengembangan konsep baru. Karenanya aksentuasi dari mendidik dan mengajar
tidak terfokus pada si pendidik melainkan pada pebelajar. Belajar seperti ini selain
berkenaan dengan hasilnya (outcome) juga memperhatikan prosesnya dalam
konteks tertentu. Pengetahuan yang ditransformasikan diciptakan dan dirumuskan
kembali (created and recreated), bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Bentuknya
bisa objektif maupun subjektif, berorientasi pada penggunaan fungsi konvergen dan
divergen otak manusia ( Semiawan, 2001: 6 ).
Pengetahuan dalam pengertian konstruktivisme tidak dibatasi pada
pengetahuan yang logis dan tinggi. Pengetahuan di sini juga dapat mengacu pada
pembentukan gagasan, gambaran, pandangan akan sesuatu atau gejala sederhana.
Dalam konstruktivisme, pengalaman dan lingkungan kadang punya arti lain dengan
arti sehari-hari. Pengalaman tidak harus selalu pengalaman fisis seseorang seperti
melihat, merasakan dengan indranya, tetapi dapat pula pengalaman mental yaitu
berinteraksi secara pikiran dengan suatu obyek (Suparno, 1997 : 80). Dalam
konstruktivisme kita sendiri yang aktif dalam mengembangkan pengetahuan.
2.2 Tujuan Konstruktivistik
Adapun tujuan dari Teori belajar Konstruktivisme dalah sebagai berikut
1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu
sendiri.
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari
sendiri pertanyaannya.
3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman suatu
konsep secara lengkap.
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
5. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
1
8. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |5
Teori belajar Konstruktivisme ini lebih menekankan perkembangan konsep
dan pengertian yang mendalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat
siswa. Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya, meskipun usianya
tua tetap saja tidak akan berkembang pengetahuannya. Suatu pengetahuan dianggap
benar bila pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
atau fenomena yang sesuai. Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja,
melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Pengetahuan
juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses yang berkembang
terus-menerus. Dalam proses ini keaktifan seseorang sangat menentukan
perrkembangan pengetahuannya.
2.3 Unsur Teori Konstruktivistik
Unsur-unsur penting dalam Teori belajar Konstruktivisme
1. Memerhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa.
2. Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna.
3. Adanya lingkungan sosial yang kondusif.
4. Adanya dorongan agar siswa mandiri.
5. Adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah.
2.4 Prinsip Teori Konstruktivistik
Prinsip-prinsip Teori belajar konstruktivisme adalah sebagai berikut
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kepada murid, kecuali hanya
dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3. Murid aktif menkonstruksi secara terus menerus sehingga selalu terjadi
perubahan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi
berjalan lancar.
5. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pernyataan.
6. Mencari dan menilai pendapat siswa.
7. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
9. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |6
Aspek-aspek Teori Konstruktivistik
. 1 Proses belajar konstruktivistik Esensi dari teori konstruktivistik adalah
siswa harus menemukan dan
mentransformasikan suatu informasi
kompleks ke situasi lain, dan apabila
dikehendaki, informasi itu menjadi
milik mereka sendiri. Sehingga dalam
proses belajar, siswa membangun
sendiri pengetahuan mereka dengan
keterlibatan aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Peranan siswa Dalam pembelajaran konstruktivistik,
siswa menjadi pusat kegiatan dan guru
sebagai fasilitator. Karena belajar
merupakan suatu proses pemaknaan
atau pembentukan pengetahuan dari
pengalaman secara konkret, aktivitas
kolaboratif, refleksi serta interpretasi
yang harus dilukukan oleh siswa
sendiri.
3. Peranan guru Guru atau pendidik berperan sebagai
fasilitator artinya membantu siswa
untuk membentuk pengetahuannya
sendiri dan proses pengonstruksian
pengetahuan agar berjalan lancar. Guru
tidak mentransferkan pengetahuan yang
dimilikinya kepada siswa tetapi guru
dituntut untuk memahami jalan pikiran
atau cara pandang setiap siswa dalam
10. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |7
belajar.
4. Sarana belajar Sarana belajar dibutuhkan siswa untuk
mengembangkan pengetahuan yang
telah diperoleh agar mendapatkan
pengetahuan yang maksimal.
5. Evaluasi hasil belajar Evaluasi merupakan bagian utuh dari
belajar yang menekankan pada
ketrampilan proses baik individu
maupun kelompok. Dengan cara ini
maka kita dapat mengetahui seberapa
besar suatu pengetahuan telah dipahami
oleh siswa.
2.5 Ciri-ciri Teori Konstruktivistik
Adapun ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme adalah :
1. Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan
dalam dunia sebenarnya.
2. Menggalakkan soalan/ide yang dimulakan oleh murid dan menggunakannya
sebagai panduan merancang pengajaran.
3. Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan
pembawaan murid.
4. Mengambil kira dapatan kajian bagaimana murid belajar sesuatu ide.
5. Menggalakkan & menerima daya usaha & autonomi murid.
6. Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
7. Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil
pembelajaran.
8. Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.
11. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |8
2.6 Karakterisrik Teori Konstruktivistik
Beberapa karakteristik yang merupakan prinsip dasar prespektif
kontruktivistik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan strategi alternatif untuk memperoleh dan menganalisis
informasi.
2. Dimungkinkannya prespektif jamak dalam proses belajar.
3. Peran siswa utama dalam proses belajar, baik dalam mengatur atau
mengendalikan proses berpikirnya sendiri maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungannya.
4. Peran pendidik atau guru lebih sebagai tutor, fasilitator, dan mentor untuk
mendukung kelancaran dan keberhasilan proses belajar siswa.
5. Peran pendidik atau guru lebih sebagai tutor, fasilitator, dan mentor untuk
mendukung kelancaran dan keberhasilan proses belajar siswa.
6. Pentingnya kegiatan belajar dan evaluasi belajar yang autentik.
Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan suatu penciptaan suasana yang
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti
partisipasi aktif guru bersama-sama siswa dalam membangun pengetahuan,
membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi.
Jadi mengajar adalah belajar itu sendiri. Menurut prinsip konstruktivisme, guru
berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa
berjalan sebagaimana mestinya.
Sebagai fasilitator dan mediator tugas guru dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung
jawab dalam merencanakan aktivitas belajar, proses belajar serta hasil belajar
yang diperolehnya. Dengan demikian menjadi jelas bahwa memberi kuliah atau
ceramah bukanlah tugas utama guru. Memberikan sejumlah kegiatan yang dapat
merangsang keingintahuan siswa dan mendorong mereka untuk
mengekspresikan gagasan-gagasannya serta mengkomukasikan-nya secara
ilmiah.
12. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |9
b. Menyediakan sarana belajar yang merangsang siswa berpikir secara produktif. Guru hendaknya menciptakan rangsangan
belajar melalui penyediaan situasi problematik yang memungkinkan siswa belajar memecahkan masalah
c. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan tingkat perkembangan berpikir siswa. Guru dapat menunjukkan dan
mempertanyakan sejauh mana pengetahuan siswa untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan dengan pengetahuan yang
dimilikinya. 2
Guru Sebagai Fasilitator Kemampuan siswa menjadi pemikir yang mandiri
2
Ikhsan Hidayat, “Karakteristik perspektif konstruktivistik” Diakses dari https://ikhsanhidayat28.wordpress.com/2013/04/21/teori-
belajar-konstruktivistik/. pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 19:30 WIB.
13. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi menurut teori konstruktivistik metode ini lebih menekankan pada
proses dan kebebasan maksudnya bahwa dalam proses pembelajaran siswalah yang
harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan
pengetahuan mereka, bukannya guru atau orang lain. Peserta didik perlu dibiasakan
untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya
dan bergelut dengan ide-ide. Dalam proses belajarnya pun, memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk
berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif
serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
14. TEORI KONTRUKTIVISTIK_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |11
DAFTAR PUSTAKA
Aina Mulyana, “Teori Belajar Konstruktivistik” Diunduh pada laman
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-konstruktivistik.html. Diakses
pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 19:25 WIB.
Ikhsan Hidayat, “Karakteristik perspektif konstruktivistik” Diunduh pada laman
https://ikhsanhidayat28.wordpress.com/2013/04/21/teori-belajar-konstruktivistik/.
Diakses pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 19:30 WIB.