SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Teori
Konstruktivisme
Teori & Permasalahan Belajar di Dikdas
(Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd)
Di Susun Oleh Kelompok 4 :
Siti Munawwarah Huda (8216181004)
Siti Mahara (8216181007)
Nona Omanda (8216181011)
Latar Belakang
Tugas bagi pendidikan tidak hanya terbatas pada mengalihkan hasil-hasil ilmu dan
teknologi. Selain itu, bidang pendidikan bertugas pula menanamkan nilai-nilai baru yang dituntut
oleh perkembangan ilmu dan teknologi pada diri anak didik dalam kerangka nilai-nilai dasar yang
telah disepakati oleh bangsa Indonesia (Semiawan: 1990).
Meningkatkan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan
secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan berbagai faktor
yang berkaitan dengan itu, dengan arah agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan
lebih efisien.
Teori merupakan hal yang sangat peting dalam kemajuan dunia, baik di dunia militer
maupun di dunia pendidikan. Dalam hal pendidikan teori menempati sangat strategis, sebab dengan
mengembangkan teori maka pengetahuan dan pengalaman semakin berkembang. Berbicara
tentang teori, dalam dunia pendidikan banyak sekali teori-teori yang cocok untuk mengembangkan
dunia pendidikan, salah satunya yaitu teori konstruktivisme.
Latar Belakang
Teori Konstruktivisme merupakan salah satu cabang ilmu yang banyak dicari, karena
berkaitan dengan dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan menjadi hal
terpenting untuk melahirkan regenerasi dan mengubah nasib sebuah bangsa.
Pengertian teori konstruktivisme secara umum memandang ilmu pengetahuan tidak
sebatas mengungkap tentang fakta, kaidah dan konsep yang harus diingat secara baku.
Konstruktivisme justru lebih menekankan bahwa manusialah yang harus mengkonstruksikan
pengetahuan itu sendiri. Jadi manusialah yang memberikan nilai sentimentil dan menggali ilmu
pengetahuan, baik itu lewat kajian, penelitian ataupun lewat pengalaman.
Memahami
pengertian teori
konstruktivisme.
01.
Menganalisis
implementasi teori
konstruktivisme
terhadap belajar.
02.
Memahami proses
teori
konstruktivisme
terhadap belajar
03.
Memahami
tujuan dan
manfaat teori
konstruktivisme
04.
Tujuan Penulisan
05.
Mampu memahami kelebihan
dan kekurangan teori
konstruktivisme
Mengetahui pentingnya
teori konstruktivisme
terhadap pembelajaran.
01.
Mampu
mengimplementasikan
teori konstruktivisme
dalam proses belajar
02.
Mampu
menganalisis tujuan
dan manfaat teori
konstruktivisme.
03.
Mampu
mengidentifikasi
kelebihan dan
kekurangan teori
konstruktivisme
04.
Manfaat Penulisan
Teori
Konstruktivisme
Pembahasan
Teori Konstruktivisme
Konstruksi berarti bersifat membangun, dalam
konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah
suatu upaya membangun tata susunan hidup yang
berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia
sedikit demi sedikit,yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep,
atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
Teori pembelajaran Konstruktivisme
merupakan pandangan terbaru di mana pengetahuan
akan dibangun sendiri oleh pelajar berdasarkan
pengetahuan yang ada pada mereka. Makna
pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan, dan bagaimana
seseorang menjadi tahu dan berpengetahuan, menjadi
perhatian penting bagi aliran konstruktivisme.
Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai
pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan
mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai
kegiatan manusia membangun atau menciptakan
pengetahuan dengan memberi makna pada
pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya.
Menurut paham konstruktivisme, ilmu
pengetahuan sekolah tidak dipindahkan dari guru
kepada murid dalam bentuk yang serba sempurna.
Murid perlu membina sesuatu pengetahuan mengikuti
pengalaman masing-masing. Pembelajaran adalah hasil
daripada usaha murid itu sendiri dan guru tidak boleh
belajar untuk murid.
1. Jean Piaget
Tokoh – Tokoh Dalam Teori
Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget dikenal
dengan nama konstruktivistik kognitif (personal constructivism). Teorinya berisi konsep-
konsep utama di bidang psikologi perkembangan dan berkenaan dengan pertumbuhan
intelegensi, yang untuk Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih akurat
merepresentasikan dunia, dan mengerjakan operasi-operasi logis dari representasi-
representasi konsep realitas dunia.
Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara
pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Dari pandangan Piaget tentang tahap
perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun
kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan kematangan intelektual
anak. Pada teori ini konsekuensinya adalah siswa harus memiliki keterampilan untuk
menyesuaikan diri atau adaptasi secara tepat.
2. Vygotsky
Teori belajar Vygotsky menekankan pada sosiokultural dan
pembelajaran. Siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya dipengaruhi oleh lingkungan
sosial disekitarnya. Pengetahuan, sikap, pemikiran, tata nilai yang dimilki siswa akan
berkembang melalui proses interaksi. konsep penting dalam teori Vygotsky yaitu Zone Of
Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding Zone Of Proximal Development adalah jarak
antara perkembangan sesungguhnya dengan tingkat perkembangan potensial dimana siswa
mampu mengkonstruksikan pengetahuan dibawah bimbingan orang dewasa. Sedangkan
Scaffolding merupakan pemberian kepada peserta didik selama tahap-tahap awal
pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan mmemberikan kesempatan untuk
mengambil alih tanggung jawab yang makin besar setelah dapat melakukannya sendiri.
Ciri-Ciri Teori Belajar Konstruktivisme
a. Mencari tahu dan menghargai titik
pandang/pendapat siswa
b. Pembelajaran dilakukan atas dasar
pengetahuan awal siswa
c. Memunculkan masalah yang relevan dengan
siswa
d. Menyusun pembelajaran yang menantang
dugaan siswa
e. Menilai hasil pembelajaran dalam konteks
pembelajaran sehari-hari
f. Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena
fokus belajar mereka pada proses
pengintegrasian pengetahuan baru yang
diperoleh dengan pengalaman/pengetahuan
lama yang mereka miliki
g. Setiap pandangan sangat dihargai dan
diperlukan. Siswa didorong untuk menemukan
berbagai kemungkinan dan mensintesiskan
secara terintegrasi
h. Proses belajar harus mendorong adanya
kerjasama, tapi bukan untuk bersaing. Proses
belajar melalui kerjasama memungkinkan
siswa untuk mengingat pelajaran lebih lama
i. Kontrol kecepatan, dan fokus pembelajaran
ada pada siswa
j. Pendekatan konstruktivis memberikan
pengalaman belajar yang tidak terlepas
dengan apa yang dialami langsung oleh siswa
Prinsip Teori Belajar Konstruktivisme
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari
guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar
c. Murid aktif megkontruksi secara terus
menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep ilmiah
d. Guru sekedar membantu menyediakan saran
dan situasi agar proses kontruksi berjalan
lancer
e. Menghadapi masalah yang relevan dengan
siswa
f. Struktur pembalajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pertanyaan
g. Mencari dan menilai pendapat siswa
h. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi
anggapan siswa.
Teori Konstruktivisme :
Implementasi
Terhadap Belajar
Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat
digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa tahap,
yaitu:
Tahap pengenalan merupakan pemberian hal-hal yang
konkrit dan mudah dengan contoh-contoh sederhana
yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Pengenalan
Bila peserta didik telah menguasai kompetensi secara
benar, guru dapat menilai sejauh mana minat, potensi, dan
kebutuhan dalam penguasaan kompetensi dasar
Pembelajaran Kompetensi
Penilaian yang dilakukan menunjukkan apakah
suatu kompetensi telah tuntas dikuasai atau
belum.
Pemulihan
Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat
digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa tahap,
yaitu:
Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta didik untuk
menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan
penyelidikan dan menemukan sesuatu.
Pendalaman
Dalam hal pembelajaran seluruh peserta didik dalam hal ini
perlu rasanya untuk meningkatkan integrasi dan aktif
dalam pembelajaran.
Pengayaan
Di dalam implementasinya, Teori
konstruktivisme mempertimbangkan
keterlibatan siswa dalam memaknai
pengalaman sebagai inti dari pembelajaran.
1. Mendorong
kemandirian dan
inisiatif siswa dalam
belajar
2. Guru mengajukan
pertanyaan terbuka dan
memberikan
kesempatan beberapa
waktu kepada siswa
untuk merespon
3. Mendorong siswa
berfikir tingkat tinggi
4. Siswa terlibat secara
aktif dalam dialog atau
diskusi dengan guru
dan siswa lainnya
5. Siswa terlibat dalam
pengalaman yang
menantang dan
mendorong terjadinya
diskusi
6. Guru menggunakan
data mentah, sumber-
sumber utama, dan
materi-materi interaktif
Teori Konstruktivisme : Proses Terhadap Belajar
Proses belajar konstruktivistik adalah pemberian makna oleh siswa kepada
pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran
struktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi
perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terpisah-pisah. Oleh sebab itu pengelolaan
pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam memproses gagasannya,
bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingkungan belajarnya bahkan pada unjuk
kerja atau prestasi belajarnya dikaitkan dengan sistem penghargaan dari luar seperti nilai,
ijazah, dan sebagainya.
Proses Terhadap Belajar dalam
Teori Konstruktivisme
Siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi
makna tentang hal-hal yang dipelajari. Guru harusnya dapat memberikan peluang optimal
bagi terjadinya proses belajar.
Peran Siswa (si- belajar)
Guru membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut
memahami jalan pikiran siswa dalam belajar.
Peran Guru
Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya
disediakan untuk membantu pembentukan siswa dalam mengkonstruksikan
pengetahuan sendiri.
Sarana Belajar
Lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandangan dan interpretasi
terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yang didasarkan
pada pengelaman. Pandangan konsrktivistik mengemukakan bahwa relitas ada pada
pikiran seseoramg. Manusia mengkonstruksi dan menginterprestasikannya berdasarkan
pengalamannya.
Evaluasi Belajar
Tujuan Teori Konstruktivisme
Merangsang
berpikir
inovatif
Membentuk
keahlian sesuai
kemampuannya
Mampu
meningkatkan
pengetahuan
Menemukan
hal-hal baru
Mendorong
Berpikir
Mandiri
● Memberikan kepada pembelajar bisa mengungkapkan
gagasan secara eksplisit.
● Memberikan pengalaman baru terhadap gagasan yang
dimilikinya
● Mengajak seseorang berfikir tentang pengalamannya
● Memberi kesempatan untuk mengidentifikasi perubahan
gagasan
Manfaat Teori Konstruktivisme
Keunggulan Teori Konstruktivisme
Dalam Aspek Berfikir yakni
pada proses membina
pengetahuan baru, murid
berfikir untuk menyelesaikan
masalah, menggali ide dan
membuat keputusan;
Dalam aspek mengingat yakni
murid terlibat secara langsung
dengan aktif, mereka akan
mengingat lebih lama konsep.
melalui pendekatan ini murid
dapat meningkatkan
kefahaman mereka;
Dalam aspek kefahaman
seorang murid terlibat secara
langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan
lebih faham dan mampu
mengapliksikannya dalam
semua situasi;
01 03
02
Dalam aspek Kemahiran sosial yakni Kemahiran sosial diperoleh
apabila seorang murid berinteraksi dengan teman, kelompok kerja
maupun dengan guru dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan
maupun wawasan baru.
04
Kelemahan Teori Konstruktivisme
1. Siswa mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri, tidak
jarang bahwa hasil konstruksi
siswa tidak cocok dengan hasil
konstruksi sesuai dengan kaidah
ilmu pengetahuan sehingga
menyebabkan miskonsepsi;
2. Konstruktivisme menanamkan agar
siswa membangun
pengetahuannya sendiri, hal ini
pasti membutuhkan waktu yang
lama dan setiap siswa memerlukan
penanganan yang berbeda-beda;
3. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama,
karena tidak semua sekolah memiliki sarana
prasarana yang dapat membantu keaktifan
dan kreatifitas siswa;
4. Meskipun guru hanya menjadi pemotivasi
dan memediasi jalannya proses belajar,
tetapi guru disamping memiliki kompetensi
dibidang itu harus memiliki perilaku yang
elegan dan arif sebagai spirit bagi anak
sehingga dibutuhkan pengajaran yang
sesungguhnya mengapresiasi nilai-nilai
kemanusiaan;
5. Dalam proses belajarnya dimana peran guru
sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu
mendukung; siswa berbeda persepsi satu
dengan yang lainnya.
Kesimpulan
Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu
pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam
proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik
kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan akan
dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi
dengan lingkungannya.
Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar
konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam
mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam
refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru.
Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi
Terima kasih

More Related Content

Similar to PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx

Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)Dedi Yulianto
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)mamogi
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisLSP3I
 
PPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptxPPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptxRikyMaheswara1
 
Teori belajar konstruktivisme dan
Teori belajar konstruktivisme danTeori belajar konstruktivisme dan
Teori belajar konstruktivisme danMutiara Anggraini
 
Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...
Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...
Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...atikaluthfiyaaf
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran paijentapanani
 
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxKelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxIlham384361
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismeamoyrenyrosida
 

Similar to PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx (20)

Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
Sbd1
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
 
PPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptxPPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME.pptx
 
Teori belajar konstruktivisme dan
Teori belajar konstruktivisme danTeori belajar konstruktivisme dan
Teori belajar konstruktivisme dan
 
Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...
Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...
Teori Belajar Konstruktivisme Tugas Kelompok PPT | Tadris Matematika IAIN Pon...
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiriPendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri
 
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxKelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 

More from NawazzZz

PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptxPPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptxNawazzZz
 
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptxPROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptxNawazzZz
 
K1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptxK1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptxNawazzZz
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxNawazzZz
 
PPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptx
PPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptxPPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptx
PPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptxNawazzZz
 
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptxPPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptxNawazzZz
 

More from NawazzZz (6)

PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptxPPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
 
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptxPROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
 
K1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptxK1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptx
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
 
PPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptx
PPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptxPPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptx
PPT_G2_SITI MUNAWWARAH HUDA_DIKDAS.pptx
 
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptxPPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
PPT RESUME HMK KONSEP DASAR IPS (FIX).pptx
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx

  • 1. Teori Konstruktivisme Teori & Permasalahan Belajar di Dikdas (Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd) Di Susun Oleh Kelompok 4 : Siti Munawwarah Huda (8216181004) Siti Mahara (8216181007) Nona Omanda (8216181011)
  • 2. Latar Belakang Tugas bagi pendidikan tidak hanya terbatas pada mengalihkan hasil-hasil ilmu dan teknologi. Selain itu, bidang pendidikan bertugas pula menanamkan nilai-nilai baru yang dituntut oleh perkembangan ilmu dan teknologi pada diri anak didik dalam kerangka nilai-nilai dasar yang telah disepakati oleh bangsa Indonesia (Semiawan: 1990). Meningkatkan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan berbagai faktor yang berkaitan dengan itu, dengan arah agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan lebih efisien. Teori merupakan hal yang sangat peting dalam kemajuan dunia, baik di dunia militer maupun di dunia pendidikan. Dalam hal pendidikan teori menempati sangat strategis, sebab dengan mengembangkan teori maka pengetahuan dan pengalaman semakin berkembang. Berbicara tentang teori, dalam dunia pendidikan banyak sekali teori-teori yang cocok untuk mengembangkan dunia pendidikan, salah satunya yaitu teori konstruktivisme.
  • 3. Latar Belakang Teori Konstruktivisme merupakan salah satu cabang ilmu yang banyak dicari, karena berkaitan dengan dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan menjadi hal terpenting untuk melahirkan regenerasi dan mengubah nasib sebuah bangsa. Pengertian teori konstruktivisme secara umum memandang ilmu pengetahuan tidak sebatas mengungkap tentang fakta, kaidah dan konsep yang harus diingat secara baku. Konstruktivisme justru lebih menekankan bahwa manusialah yang harus mengkonstruksikan pengetahuan itu sendiri. Jadi manusialah yang memberikan nilai sentimentil dan menggali ilmu pengetahuan, baik itu lewat kajian, penelitian ataupun lewat pengalaman.
  • 4. Memahami pengertian teori konstruktivisme. 01. Menganalisis implementasi teori konstruktivisme terhadap belajar. 02. Memahami proses teori konstruktivisme terhadap belajar 03. Memahami tujuan dan manfaat teori konstruktivisme 04. Tujuan Penulisan 05. Mampu memahami kelebihan dan kekurangan teori konstruktivisme
  • 5. Mengetahui pentingnya teori konstruktivisme terhadap pembelajaran. 01. Mampu mengimplementasikan teori konstruktivisme dalam proses belajar 02. Mampu menganalisis tujuan dan manfaat teori konstruktivisme. 03. Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan teori konstruktivisme 04. Manfaat Penulisan
  • 7. Teori Konstruktivisme Konstruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit,yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
  • 8. Teori pembelajaran Konstruktivisme merupakan pandangan terbaru di mana pengetahuan akan dibangun sendiri oleh pelajar berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka. Makna pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan, dan bagaimana seseorang menjadi tahu dan berpengetahuan, menjadi perhatian penting bagi aliran konstruktivisme. Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya.
  • 9. Menurut paham konstruktivisme, ilmu pengetahuan sekolah tidak dipindahkan dari guru kepada murid dalam bentuk yang serba sempurna. Murid perlu membina sesuatu pengetahuan mengikuti pengalaman masing-masing. Pembelajaran adalah hasil daripada usaha murid itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk murid.
  • 10. 1. Jean Piaget Tokoh – Tokoh Dalam Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget dikenal dengan nama konstruktivistik kognitif (personal constructivism). Teorinya berisi konsep- konsep utama di bidang psikologi perkembangan dan berkenaan dengan pertumbuhan intelegensi, yang untuk Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih akurat merepresentasikan dunia, dan mengerjakan operasi-operasi logis dari representasi- representasi konsep realitas dunia. Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan kematangan intelektual anak. Pada teori ini konsekuensinya adalah siswa harus memiliki keterampilan untuk menyesuaikan diri atau adaptasi secara tepat.
  • 11. 2. Vygotsky Teori belajar Vygotsky menekankan pada sosiokultural dan pembelajaran. Siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial disekitarnya. Pengetahuan, sikap, pemikiran, tata nilai yang dimilki siswa akan berkembang melalui proses interaksi. konsep penting dalam teori Vygotsky yaitu Zone Of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding Zone Of Proximal Development adalah jarak antara perkembangan sesungguhnya dengan tingkat perkembangan potensial dimana siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dibawah bimbingan orang dewasa. Sedangkan Scaffolding merupakan pemberian kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan mmemberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang makin besar setelah dapat melakukannya sendiri.
  • 12. Ciri-Ciri Teori Belajar Konstruktivisme a. Mencari tahu dan menghargai titik pandang/pendapat siswa b. Pembelajaran dilakukan atas dasar pengetahuan awal siswa c. Memunculkan masalah yang relevan dengan siswa d. Menyusun pembelajaran yang menantang dugaan siswa e. Menilai hasil pembelajaran dalam konteks pembelajaran sehari-hari f. Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena fokus belajar mereka pada proses pengintegrasian pengetahuan baru yang diperoleh dengan pengalaman/pengetahuan lama yang mereka miliki g. Setiap pandangan sangat dihargai dan diperlukan. Siswa didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan mensintesiskan secara terintegrasi h. Proses belajar harus mendorong adanya kerjasama, tapi bukan untuk bersaing. Proses belajar melalui kerjasama memungkinkan siswa untuk mengingat pelajaran lebih lama i. Kontrol kecepatan, dan fokus pembelajaran ada pada siswa j. Pendekatan konstruktivis memberikan pengalaman belajar yang tidak terlepas dengan apa yang dialami langsung oleh siswa
  • 13. Prinsip Teori Belajar Konstruktivisme a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar c. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah d. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancer e. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa f. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan g. Mencari dan menilai pendapat siswa h. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
  • 15. Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa tahap, yaitu: Tahap pengenalan merupakan pemberian hal-hal yang konkrit dan mudah dengan contoh-contoh sederhana yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan Bila peserta didik telah menguasai kompetensi secara benar, guru dapat menilai sejauh mana minat, potensi, dan kebutuhan dalam penguasaan kompetensi dasar Pembelajaran Kompetensi Penilaian yang dilakukan menunjukkan apakah suatu kompetensi telah tuntas dikuasai atau belum. Pemulihan
  • 16. Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa tahap, yaitu: Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta didik untuk menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. Pendalaman Dalam hal pembelajaran seluruh peserta didik dalam hal ini perlu rasanya untuk meningkatkan integrasi dan aktif dalam pembelajaran. Pengayaan
  • 17. Di dalam implementasinya, Teori konstruktivisme mempertimbangkan keterlibatan siswa dalam memaknai pengalaman sebagai inti dari pembelajaran. 1. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar 2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu kepada siswa untuk merespon 3. Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi 4. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya 5. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi 6. Guru menggunakan data mentah, sumber- sumber utama, dan materi-materi interaktif
  • 18. Teori Konstruktivisme : Proses Terhadap Belajar Proses belajar konstruktivistik adalah pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran struktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terpisah-pisah. Oleh sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingkungan belajarnya bahkan pada unjuk kerja atau prestasi belajarnya dikaitkan dengan sistem penghargaan dari luar seperti nilai, ijazah, dan sebagainya.
  • 19. Proses Terhadap Belajar dalam Teori Konstruktivisme Siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari. Guru harusnya dapat memberikan peluang optimal bagi terjadinya proses belajar. Peran Siswa (si- belajar) Guru membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut memahami jalan pikiran siswa dalam belajar. Peran Guru Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan sendiri. Sarana Belajar
  • 20. Lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandangan dan interpretasi terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yang didasarkan pada pengelaman. Pandangan konsrktivistik mengemukakan bahwa relitas ada pada pikiran seseoramg. Manusia mengkonstruksi dan menginterprestasikannya berdasarkan pengalamannya. Evaluasi Belajar
  • 21. Tujuan Teori Konstruktivisme Merangsang berpikir inovatif Membentuk keahlian sesuai kemampuannya Mampu meningkatkan pengetahuan Menemukan hal-hal baru Mendorong Berpikir Mandiri
  • 22. ● Memberikan kepada pembelajar bisa mengungkapkan gagasan secara eksplisit. ● Memberikan pengalaman baru terhadap gagasan yang dimilikinya ● Mengajak seseorang berfikir tentang pengalamannya ● Memberi kesempatan untuk mengidentifikasi perubahan gagasan Manfaat Teori Konstruktivisme
  • 23. Keunggulan Teori Konstruktivisme Dalam Aspek Berfikir yakni pada proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menggali ide dan membuat keputusan; Dalam aspek mengingat yakni murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan mengingat lebih lama konsep. melalui pendekatan ini murid dapat meningkatkan kefahaman mereka; Dalam aspek kefahaman seorang murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan mampu mengapliksikannya dalam semua situasi; 01 03 02 Dalam aspek Kemahiran sosial yakni Kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid berinteraksi dengan teman, kelompok kerja maupun dengan guru dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan maupun wawasan baru. 04
  • 24. Kelemahan Teori Konstruktivisme 1. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan miskonsepsi; 2. Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-beda;
  • 25. 3. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreatifitas siswa; 4. Meskipun guru hanya menjadi pemotivasi dan memediasi jalannya proses belajar, tetapi guru disamping memiliki kompetensi dibidang itu harus memiliki perilaku yang elegan dan arif sebagai spirit bagi anak sehingga dibutuhkan pengajaran yang sesungguhnya mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan; 5. Dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya.
  • 26. Kesimpulan Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi