Tugas Kelompok Powerpoint mengenai Teori Belajar Konstruktivisme
Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika
Anggota Kelompok:
- Atika Luthfiyatil Fathinah
- Ayuni
- Sabila Gitry Haslin
- Sindy Aulia
Prodi Tadris Matematika semester 4
FTIK IAIN Pontianak
4. Definisi Teori Belajar
Kontsruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan
merupakan hasil konstruksi (bentukan). Pengetahuan
selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi
kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui aktivitas
seseorang.
Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam
konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme adalah
suatu upaya membangun tata susunan hidup yang
berbudaya modern.
5. Berdasarkan penjelasan tersebut, bahwa konstruktivisme
merupakan sebuah teori yang sifatnya membangun,
membangun dari segi kemampuan, pemahaman, dalam
proses pembelajaran. Sebab dengan memiliki sifat
membangun maka dapat diharapkan keaktifan dari pada
siswa akan meningkat kecerdasannya.
Jadi, apa itu teori belajar
konstruktivisme?
Teori belajar konstruktivisme adalah teori tentang bagaimana
pelajar membangun pengetahuan dari pengalaman, yang unik
untuk setiap individu. Konstruktivisme menurut Piaget adalah sistem
penjelasan tentang bagaimana siswa sebagai individu beradaptasi
dan memperbaiki pengetahuan. Konstruktivisme merupakan
pergeseran paradigma dari behaviourisme ke teori kognitif.
7. Karakteristik Teori Belajar Konstruktivisme
Memberi peluang kepada pembelajar
untuk membina pengetahuan baru melalui
keterlibatannya dalam dunia sebenarnya.
Menekankan pada proses belajar, bukan
proses mengajar.
Mendorong ide-ide pembelajar sebagai
panduan merancang pengetahuan.
Mendorong pembelajar secara
koperatif
1
Thobroni dan Mustofa menyebutkan bahwa karakteristik pembelajaran
konstruktivisme adalah sebaga berikut:
3
2
4
8. Mendorong dan menerima usaha dan
hasil yang diperoleh pembelajar.
Mendorong pembelajar mau bertanya
dan berdialog dengan guru.
Menganggap pembelajaran sebagai
suatu proses yang sama penting dengan
hasil pembelajaran.
Mendorong proses inkuiri pembelajar
melalui kajian dan eksperimen.
5
7
6
8
9. Teori pembelajaran konstruktivisme ini memberikan
pengaruh yang kuat dalam dunia pendidikan.
Akibatnya, oreintasi pembelajaran di kelas
mengalami pergeseran. Orentasi pembelajaran
bergeser dari berpusat pada guru mengajar ke
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa tidak lagi
diposisikan bagaikan bejana kosong yang siap
diisi. Dengan sikap pasrah siswa disiapkan untuk
dijejali informasi oleh gurunya.
10. Teori belajar konstruktivisme sangat berpengaruh
terhadap proses belajar yang terjadi di kelas. Dimana
yang awalnya pembelajaran ini berpusat ke guru tapi
dengan konstruktivisme berpusat ke siswa.
Begitupun untuk konsep pembelajaran matematika,
siswa harus dibiasakan untuk berusaha dan mencari
pengalaman mereka sendiri yang berhubungan
dengan matematika, oleh karena itu ketika siswa dapat
menemukan pengetahuan baru atas usaha mereka
sendiri maka mereka akan sulit untuk melupakan
pengetahuan tersebut. Dan ketika mereka lupa, mereka
akan cepat mengingatnya kembali.
11. Suherman, Erman (2003) Pembelajaran matematika
dengan konstruktivisme merupakan salah satu
pandangan tentang suatu proses pembelajaran yang
menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan
pengetahuan) diawali dengan konflik kognitif yang
terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang
dimiliki siswa dengan fenomena baru yang tidak dapat
diintegrasikan begitu saja, sehingga diperlukan
perubahan modifikasi struktur kognitif untuk mencapai
keseimbangan, hal tersebut hanya dapat diakhiri
dengan pengetahuan diri yang akan dibangun oleh
dirinya melalui pengalaman dalam interaksi dengan
lingkungannya. Peristiwa ini berkelanjutan selama
siswa menerima pengetahuan baru.
13. Kelebihan dari Teori Belajar
Konstruktivisme:
a) Pada saat proses belajar berlangsung siswa diharapkan
mampu untuk mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri
b) Siswa diharapkan dapat terlibat aktif secara langsung Ketika
mengembangkan pengetahuan baru agar siswa lebih paham
dan dapat menerapkannya dalam semua situasi
c) Siswa diharapkan dapat terlibat aktif agar siswa dapat
mengingat konsep lebih lama
d) Siswa dapat memperoleh pengetahuan baru melalui interaksi
dengan teman dan guru sehingga nantinya siswa akan
memahami keadaan lingkungan sosialnya
e) Siswa diharapkan dapat terlibat secara berkelanjutan.
15. Kelemahan/kekurangan dari Teori
Konstruktivisme:
a) Pengetahuan yang diperoleh bukan hanya dari satu arah saja
melainkan ada berbagai aspek yang harus dipenuhi
b) Proses pembelajaran yang berlangsung diharapkan dapat
menjadi proses pembentukan pengetahuan
c) Dari pandangan konstruktivisme seorang guru lebih berperan
kearah membantu siswa untuk menemukan pengetahuan baru
dan membentuk penhetahuan berdasarkan dari apa yang siswa
dapatkan sendiri
d) Dalam pandangan ini, kegiatan siswa lebih mengutamakan
proses mengkonstruk pengetahuannya sendiri
e) Dari pandangan ini juga ditemukan bahwa lingkungan belajar
akan sangat mendukung munculnya berbagai pandangan
16. Daftar Pustaka
Arafah, A, A., Sukriadi, & Samsuddin, F, M. (2023). Implikasi Teori
Belajar Konstruktivisme pada Pembelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan MIPA, 13(2), 361.
Aziz, M, A. & Sanwil, T. (2022). Teori Belajar Konstruktivisme dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, 1(1), 78.
Cahyanto, I, D. & Prabawati, M, N. (2019). Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional & Call For
Papers. 276.
Suparlan. (2019). Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jurnal
Keislaman dan Ilmu Pendidikan, 1(2), 82-83.
Umbara, U. (2017). Implikasi Teori Belajar Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal Matematika Ilmiah STKIP
Muhammadiyah Kuningan, 3(1), 32.