SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Respirasi Selular
Mata Kuliah
Botani Farmasi I
Drs. Suryadi Ahmad, M.Sc., Apt.
Energi
cahaya
EKOSISTEM
Fotosintesis
di kloroplas
Respirasi selular
di mitokondria
CO2  H2O  O2
Molekul
organik
ATP memberikan
tenaga bagi sebagian
besar kerja selular
ATP
Energi
panas
• Respirasi selular mencakup proses aerob dan
anaerob. Tetapi, istilah tersebut sering
dimaksudkan kepada respirasi aerob
• Walaupun karbohidrat, lemak, maupun protein
dapat diproses dan dikonsumsi sebagai sumber
energi, ada baiknya mempelajari langkah-
langkah respirasi selular dengan menelusuri
penguraian gula glukosa
C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O + Energi (ATP + panas)
Oksidasi Molekul Bahan Bakar-Organik
Selama Respirasi Selular
• Selama respirasi selular, bahan bakar
(contohnya glukosa) teroksidasi, and O2
tereduksi
teroksidasi
tereduksi
Tahapan Respirasi Selular
• Terdiri dari tiga tahapan:
– Glikolisis (memecah glukosa menjadi dua
molekul senyawa piruvat)
– Siklus Asam Sitrat (menyelesaikan
penguraian glukosa dengan cara
mengoksidasi turunan piruvat)
– Fosforilasi Oksidatif (menghasilkan ATP
dengan menggunakan hasil oksidasi piruvat
sebagai bahan bakar)
Elektron
diangkut
melalui
NADH
Elektron diangkut
melalui NADH
dan FADH2
Siklus
Asam
Sitrat
Oksidasi
piruvat
Asetil KoA
Glikolisis
Glukosa Piruvat
Fosforilasi
Oksidatif:
Transpor Elektron
dan Kemiosmosis
SITOSOL MITOKONDRIA
ATP ATP ATP
Fosforilasi
tingkat-substrat
Fosforilasi
tingkat-substrat
Fosforilasi
Oksidatif
• Proses yang menghasilkan sekitar 90% ATP yang
diproduksi oleh respirasi adalah fosforilasi
oksidatif yang memperoleh tenaga dari reaksi-
reaksi redoks dalam rantai transpor elektron
• ATP dalam jumlah yang lebih sedikit dibentuk
pada glikolisis dan siklus asam sitrat
• Untuk setiap molekul glukosa yang didegradasi
menjadi karbon dioksida dan air melalui respirasi,
sel membuat sekitar 32 molekul ATP
Glikolisis memanen energi kimia dengan cara
mengoksidasi glukosa menjadi piruvat
• Glikolisis (“pemecahan gula”) memecah glukosa
menjadi dua molekul piruvat
• Glikolisis terjadi di sitoplasma dan memiliki dua
fase:
– Fase investasi energi
– Fase pembayaran energi
• Terjadinya glikolisis tidak tergantung dari ada atau
tidaknya O2
Glikolisis: Fase Investasi Energi
ATP ATP
Glukosa Glukosa-6-fosfat Fruktosa-6-fosfat Fructosa-1,6-bisfosfat
Dihidroksiaseton
fosfat
Gliseraldehid-
3-fosfat
Ke
langkah 6
ADP ADP
Heksokinase Fosfogluko-
isomerase
Fosfo-
fruktokinase
Aldolase
Isomerase
1
2 3 4
5
Glikolisis: Fase Pembayaran Energi
2 ATP 2 ATP
2 NADH
2 NAD + 2 H
2 P i
2 ADP
1,3-Bisfosfo-
gliserat
3-Fosfo-
gliserat
2-Fosfo-
gliserat
Fosfoenol-
piruvat (PEP)
Piruvat
2 ADP
2 2 2
2 H2O
Fosfo-
gliserokinase
Fosfo-
gliseromutase
Enolase Piruvat
kinase
6
7 8
9
10
Triosa
fosfat
dehidrogenase
Siklus asam sitrat menyelesaikan oksidasi
molekul organik yang menghasilkan energi
• Jika ada O2, piruvat memasuki mitokondria (dalam
sel eukariot) tempat dimana oksidasi glukosa
diselesaikan
• Sebelum siklus asam sitrat dimulai, piruvat harus
dikonversi menjadi senyawa asetil koenzim A
(asetil KoA), proses ini merupakan
persambungan antara glikolisis dan siklus asam
sitrat
• Diselesaikan oleh suatu kompleks multienzim
yang mengkatalisis tiga reaksi
Piruvat
Protein transpor
SITOSOL
MITOKONDRIA
CO2 Koenzim A
NAD + HNADH Asetil KoA
1
2
3
• Siklus asam sitrat, juga disebut dengan Siklus Krebs,
menyelesaikan pemecahan piruvat menjadi CO2
• Siklus ini menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, and 1 FADH2 per sekali
putaran
• Siklus ini memiliki delapan langkah, yang masing-masing
dikatalisis oleh suatu enzim spesifik
• Gugus asetil pada asetil KoA bergabung ke dalam siklus dengan
cara berkombinasi dengan senyawa oksaloasetat, membentuk
sitrat
• Ketujuh langkah berikutnya menguraikan sitrat kembali menjadi
oksaloasetat, menjadikan proses ini sebagai suatu siklus
• NADH dan FADH2 yang diproduksi meneruskan elektron-elektron
yang diekstraksi dari makanan ke rantai transpor elektron,
menyuplai energi yang dibutuhkan untuk fosforilasi ADP menjadi
ATP
Siklus Asam Sitrat
Piruvat
(dari glikolisis,
2 molekul per
glukosa) NAD
NADH
+ H
Asetil KoA
CO2
KoA
KoA
KoA
2 CO2
ADP + P i
FADH2
FAD
ATP
3 NADH
3 NAD
Siklus
Asam
Sitrat
+ 3 H
NADH
1
Asetil KoA
Sitrat
Isositrat
-Ketoglutarat
Suksinil
KoA
Suksinat
Fumarat
Malat
Siklus
Asam
Sitrat
NAD
NADH
NADH
FADH2
ATP
+ H
+ H
+ H
NAD
NAD
H2O
H2O
ADP
GTP GDP
P i
FAD
3
2
4
5
6
7
8
CoA-SH
CO2
CoA-SH
CoA-SH
CO2
Oksaloasetat
Selama fosforilasi oksidatif kemiosmosis
menggandengkan transpor elektron dengan
sintesis ATP
• Hasil dari glikolisis dan siklus asam sitrat yang
menampung sebagian besar energi yang
diekstraksi dari glukosa adalah NADH dan
FADH2
• Kedua pembawa elektron ini menautkan
glikolisis dan siklus asam sitrat ke mesin
fosforilasi oksidatif, yang menggunakan energi
yang dilepaskan oleh rantai transpor elektron
untuk memberikan tenaga bagi sintesis ATP
Jalur Transpor Elektron
• Rantai transpor elektron adalah sekumpulan molekul
yang tertanam di dalam membran-dalam mitokondria sel
eukariot (pada prokariot, molekul-molekul tersebut
terdapat di dalam membran plasma)
• Sebagian besar komponen rantai tersebut adalah protein
yang terdapat sebagai kompleks multiprotein
• Pembawa elektron secara bergantian tereduksi dan
teroksidasi saat menerima dan menyumbangkan elektron
• Kejatuhan elektron dari makanan ke oksigen
menguraikan penurunan energi-bebas dalam jumlah
besar menjadi serangkaian energi yang dapat dikelola
oleh sel
• Proses ini berlanjut ke kemiosmosis
NADH
FADH2
2 H + 1/2 O2
2 e
2 e
2 e
H2O
NAD
Kompleks
multiprotein
(berasal dari
NADH atau FADH2)
I
II
III
IV
50
40
30
20
10
0
Energibebas(G)relatifterhadapO2(kkal/mol)
FMN
FeS FeS
FAD
Q
Cyt b
Cyt c1
Cyt c
Cyt a
Cyt a3
FeS
• Elektron ditransfer dari NADH atau FADH2 ke
kompleks molekul pada rantai transpor elektron
• Elektron diteruskan ke molekul-molekul yang
ada pada rantai transpor elektron termasuk
sitokrom berlanjut ke O2
• Transpor elektron tidak membuat ATP secara
langsung
• Proses menguraikan penurunan energi-bebas
dalam jumlah besar menjadi serangkaian energi
yang dapat dikelola oleh sel dan digunakan
untuk membentuk ATP pada kemiosmosis
Kemiosmosis
• Transfer elektron pada rantai transpor elektron
mengakibatkan protein-protein tersebut
memompa H+ dari matriks mitokondria ke ruang
antar membran
• Lalu H+ kembali lagi ke matriks mitokondria
melewati ATP sintase
• ATP sintase menggunakan energi aliran H+
tersebut untuk melakukan fosforilasi ATP
• Mekanisme ini merupakan contoh dari
kemiosmosis, menggunakan energi dari gradien
H+ untuk melakukan kerja sel
Kompleks
protein
pembawa
elektron
(membawa elektron
dari makanan)
Rantai transpor elektron
Fosforilasi oksidatif
Kemiosmosis
Sinta-
se
ATP
I
II
III
IV
Q
Cyt c
FADFADH2
NADH ADP  P i
NAD
H
2 H + 1/2O2
H
H
H
21
H
H2O
ATP
RUANG ANTARMEMBRAN
Rotor
Stator
H
Tangkai
internal
Knop
katalitik
ADP
+
P i ATP
MATRIKS MITOKONDRIA
• Energi yang tersimpan dalam bentuk gradien H+
di kedua sisi membran digunakan untuk
menggerakkan kerja selular berupa sintesis
ATP
• Gradien H+ yang dihasilkan disebut sebagai
gaya gerak proton (proton-motive force),
dengan menekankan pada kapasitas gradien
untuk melakukan kerja
Perhitungan Produksi ATP Melalui
Respirasi Selular
• Selama respirasi selular, sebagian besar
energi mengalir dalam urutan sebagi berikut:
glukosa  NADH  rantai transpor elektron
 gaya-gerak proton  ATP
• Sekitar 34% energi potensial kimia dalam
glukosa telah ditransfer ke ATP, menghasilkan
32 ATP
Wahana ulang-alik elektron
merentang di membran
MITOKONDRIA
2 NADH
2 NADH 2 NADH 6 NADH
2 FADH2
2 FADH2
atau
 2 ATP 2 ATP  sekitar 26 or 28 ATP
Glikolisis
Glukosa 2 Piruvat
Oksidasi Piruvat
2 Asetil KoA
Siklus
Asam
Sitrat
Fosforilasi
Oksidatif:
Transpor Elektron
dan Kemiosmosis
SITOSOL
Makimum per glukosa:
Sekitar
30 or 32 ATP
SELESAI

More Related Content

What's hot

Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoiddharma281276
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidratpure chems
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekundermiomadre
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
Karakteristik Alkuna
Karakteristik AlkunaKarakteristik Alkuna
Karakteristik Alkunanailaamaliaa
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
 

What's hot (20)

morfologi daun
morfologi daunmorfologi daun
morfologi daun
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
 
Tanaman c3
Tanaman c3Tanaman c3
Tanaman c3
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Karakteristik Alkuna
Karakteristik AlkunaKarakteristik Alkuna
Karakteristik Alkuna
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
 
Transkripsi eukariot-prokariot
Transkripsi eukariot-prokariotTranskripsi eukariot-prokariot
Transkripsi eukariot-prokariot
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
 

Similar to Respirasi Selular Menghasilkan Energi untuk Sel

V. Metabolisme Karbohidrat-1.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat-1.pptV. Metabolisme Karbohidrat-1.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat-1.pptWan Na
 
V. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.pptV. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.pptWan Na
 
V. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.pptV. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.pptWan Na
 
3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt
3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt
3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.pptAgathaHaselvin
 
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009   respirasi dan fotosintesisIbo 2009   respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesisFarid Rohman
 
Bab 2 enzim dan metabolisme 1617
Bab 2 enzim dan metabolisme 1617Bab 2 enzim dan metabolisme 1617
Bab 2 enzim dan metabolisme 1617Leonardus Leonard
 
bio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdf
bio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdfbio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdf
bio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdfLidiaManalu
 
6. fis respirasi edit. re
6.  fis respirasi edit. re6.  fis respirasi edit. re
6. fis respirasi edit. reBiologi, UNJ
 
Energi dan metabolisme
Energi dan metabolismeEnergi dan metabolisme
Energi dan metabolismeshafhandustur
 
3. RESPIRASI SELULER.pptx
3. RESPIRASI SELULER.pptx3. RESPIRASI SELULER.pptx
3. RESPIRASI SELULER.pptxChacha327944
 
katabolisme.pptx
katabolisme.pptxkatabolisme.pptx
katabolisme.pptxAstiKasari4
 
4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolismsNur Hidayat
 

Similar to Respirasi Selular Menghasilkan Energi untuk Sel (20)

V. Metabolisme Karbohidrat-1.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat-1.pptV. Metabolisme Karbohidrat-1.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat-1.ppt
 
V. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.pptV. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.ppt
 
V. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.pptV. Metabolisme Karbohidrat.ppt
V. Metabolisme Karbohidrat.ppt
 
Respirasi sel
Respirasi selRespirasi sel
Respirasi sel
 
Katabolisme
KatabolismeKatabolisme
Katabolisme
 
Pengertian katabolisme
Pengertian katabolismePengertian katabolisme
Pengertian katabolisme
 
3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt
3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt
3_Tahap_respirasi-Tahap_respirasi---.ppt
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
3 tahap respirasi
3 tahap respirasi3 tahap respirasi
3 tahap respirasi
 
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009   respirasi dan fotosintesisIbo 2009   respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesis
 
Bab 2 enzim dan metabolisme 1617
Bab 2 enzim dan metabolisme 1617Bab 2 enzim dan metabolisme 1617
Bab 2 enzim dan metabolisme 1617
 
Glikolisis dan Siklus Krebs
Glikolisis dan Siklus KrebsGlikolisis dan Siklus Krebs
Glikolisis dan Siklus Krebs
 
bio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdf
bio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdfbio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdf
bio-lanjut-4-metabolisme-kh-2.pdf
 
dst thn 2
dst thn 2dst thn 2
dst thn 2
 
6. fis respirasi edit. re
6.  fis respirasi edit. re6.  fis respirasi edit. re
6. fis respirasi edit. re
 
Energi dan metabolisme
Energi dan metabolismeEnergi dan metabolisme
Energi dan metabolisme
 
3. RESPIRASI SELULER.pptx
3. RESPIRASI SELULER.pptx3. RESPIRASI SELULER.pptx
3. RESPIRASI SELULER.pptx
 
celluler respiration
celluler respirationcelluler respiration
celluler respiration
 
katabolisme.pptx
katabolisme.pptxkatabolisme.pptx
katabolisme.pptx
 
4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms
 

More from Maulana Sakti

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiMaulana Sakti
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseMaulana Sakti
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Maulana Sakti
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerMaulana Sakti
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaMaulana Sakti
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryMaulana Sakti
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaMaulana Sakti
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMaulana Sakti
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisMaulana Sakti
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazoleMaulana Sakti
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleaseMaulana Sakti
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalMaulana Sakti
 

More from Maulana Sakti (20)

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
 
Laporan PKPA Apotek
Laporan PKPA ApotekLaporan PKPA Apotek
Laporan PKPA Apotek
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic Application
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (11)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Respirasi Selular Menghasilkan Energi untuk Sel

  • 1. Respirasi Selular Mata Kuliah Botani Farmasi I Drs. Suryadi Ahmad, M.Sc., Apt.
  • 2. Energi cahaya EKOSISTEM Fotosintesis di kloroplas Respirasi selular di mitokondria CO2  H2O  O2 Molekul organik ATP memberikan tenaga bagi sebagian besar kerja selular ATP Energi panas
  • 3. • Respirasi selular mencakup proses aerob dan anaerob. Tetapi, istilah tersebut sering dimaksudkan kepada respirasi aerob • Walaupun karbohidrat, lemak, maupun protein dapat diproses dan dikonsumsi sebagai sumber energi, ada baiknya mempelajari langkah- langkah respirasi selular dengan menelusuri penguraian gula glukosa C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O + Energi (ATP + panas)
  • 4. Oksidasi Molekul Bahan Bakar-Organik Selama Respirasi Selular • Selama respirasi selular, bahan bakar (contohnya glukosa) teroksidasi, and O2 tereduksi teroksidasi tereduksi
  • 5. Tahapan Respirasi Selular • Terdiri dari tiga tahapan: – Glikolisis (memecah glukosa menjadi dua molekul senyawa piruvat) – Siklus Asam Sitrat (menyelesaikan penguraian glukosa dengan cara mengoksidasi turunan piruvat) – Fosforilasi Oksidatif (menghasilkan ATP dengan menggunakan hasil oksidasi piruvat sebagai bahan bakar)
  • 6. Elektron diangkut melalui NADH Elektron diangkut melalui NADH dan FADH2 Siklus Asam Sitrat Oksidasi piruvat Asetil KoA Glikolisis Glukosa Piruvat Fosforilasi Oksidatif: Transpor Elektron dan Kemiosmosis SITOSOL MITOKONDRIA ATP ATP ATP Fosforilasi tingkat-substrat Fosforilasi tingkat-substrat Fosforilasi Oksidatif
  • 7. • Proses yang menghasilkan sekitar 90% ATP yang diproduksi oleh respirasi adalah fosforilasi oksidatif yang memperoleh tenaga dari reaksi- reaksi redoks dalam rantai transpor elektron • ATP dalam jumlah yang lebih sedikit dibentuk pada glikolisis dan siklus asam sitrat • Untuk setiap molekul glukosa yang didegradasi menjadi karbon dioksida dan air melalui respirasi, sel membuat sekitar 32 molekul ATP
  • 8. Glikolisis memanen energi kimia dengan cara mengoksidasi glukosa menjadi piruvat • Glikolisis (“pemecahan gula”) memecah glukosa menjadi dua molekul piruvat • Glikolisis terjadi di sitoplasma dan memiliki dua fase: – Fase investasi energi – Fase pembayaran energi • Terjadinya glikolisis tidak tergantung dari ada atau tidaknya O2
  • 9. Glikolisis: Fase Investasi Energi ATP ATP Glukosa Glukosa-6-fosfat Fruktosa-6-fosfat Fructosa-1,6-bisfosfat Dihidroksiaseton fosfat Gliseraldehid- 3-fosfat Ke langkah 6 ADP ADP Heksokinase Fosfogluko- isomerase Fosfo- fruktokinase Aldolase Isomerase 1 2 3 4 5
  • 10. Glikolisis: Fase Pembayaran Energi 2 ATP 2 ATP 2 NADH 2 NAD + 2 H 2 P i 2 ADP 1,3-Bisfosfo- gliserat 3-Fosfo- gliserat 2-Fosfo- gliserat Fosfoenol- piruvat (PEP) Piruvat 2 ADP 2 2 2 2 H2O Fosfo- gliserokinase Fosfo- gliseromutase Enolase Piruvat kinase 6 7 8 9 10 Triosa fosfat dehidrogenase
  • 11. Siklus asam sitrat menyelesaikan oksidasi molekul organik yang menghasilkan energi • Jika ada O2, piruvat memasuki mitokondria (dalam sel eukariot) tempat dimana oksidasi glukosa diselesaikan • Sebelum siklus asam sitrat dimulai, piruvat harus dikonversi menjadi senyawa asetil koenzim A (asetil KoA), proses ini merupakan persambungan antara glikolisis dan siklus asam sitrat • Diselesaikan oleh suatu kompleks multienzim yang mengkatalisis tiga reaksi
  • 12. Piruvat Protein transpor SITOSOL MITOKONDRIA CO2 Koenzim A NAD + HNADH Asetil KoA 1 2 3
  • 13. • Siklus asam sitrat, juga disebut dengan Siklus Krebs, menyelesaikan pemecahan piruvat menjadi CO2 • Siklus ini menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, and 1 FADH2 per sekali putaran • Siklus ini memiliki delapan langkah, yang masing-masing dikatalisis oleh suatu enzim spesifik • Gugus asetil pada asetil KoA bergabung ke dalam siklus dengan cara berkombinasi dengan senyawa oksaloasetat, membentuk sitrat • Ketujuh langkah berikutnya menguraikan sitrat kembali menjadi oksaloasetat, menjadikan proses ini sebagai suatu siklus • NADH dan FADH2 yang diproduksi meneruskan elektron-elektron yang diekstraksi dari makanan ke rantai transpor elektron, menyuplai energi yang dibutuhkan untuk fosforilasi ADP menjadi ATP Siklus Asam Sitrat
  • 14. Piruvat (dari glikolisis, 2 molekul per glukosa) NAD NADH + H Asetil KoA CO2 KoA KoA KoA 2 CO2 ADP + P i FADH2 FAD ATP 3 NADH 3 NAD Siklus Asam Sitrat + 3 H
  • 15. NADH 1 Asetil KoA Sitrat Isositrat -Ketoglutarat Suksinil KoA Suksinat Fumarat Malat Siklus Asam Sitrat NAD NADH NADH FADH2 ATP + H + H + H NAD NAD H2O H2O ADP GTP GDP P i FAD 3 2 4 5 6 7 8 CoA-SH CO2 CoA-SH CoA-SH CO2 Oksaloasetat
  • 16. Selama fosforilasi oksidatif kemiosmosis menggandengkan transpor elektron dengan sintesis ATP • Hasil dari glikolisis dan siklus asam sitrat yang menampung sebagian besar energi yang diekstraksi dari glukosa adalah NADH dan FADH2 • Kedua pembawa elektron ini menautkan glikolisis dan siklus asam sitrat ke mesin fosforilasi oksidatif, yang menggunakan energi yang dilepaskan oleh rantai transpor elektron untuk memberikan tenaga bagi sintesis ATP
  • 17. Jalur Transpor Elektron • Rantai transpor elektron adalah sekumpulan molekul yang tertanam di dalam membran-dalam mitokondria sel eukariot (pada prokariot, molekul-molekul tersebut terdapat di dalam membran plasma) • Sebagian besar komponen rantai tersebut adalah protein yang terdapat sebagai kompleks multiprotein • Pembawa elektron secara bergantian tereduksi dan teroksidasi saat menerima dan menyumbangkan elektron • Kejatuhan elektron dari makanan ke oksigen menguraikan penurunan energi-bebas dalam jumlah besar menjadi serangkaian energi yang dapat dikelola oleh sel • Proses ini berlanjut ke kemiosmosis
  • 18. NADH FADH2 2 H + 1/2 O2 2 e 2 e 2 e H2O NAD Kompleks multiprotein (berasal dari NADH atau FADH2) I II III IV 50 40 30 20 10 0 Energibebas(G)relatifterhadapO2(kkal/mol) FMN FeS FeS FAD Q Cyt b Cyt c1 Cyt c Cyt a Cyt a3 FeS
  • 19. • Elektron ditransfer dari NADH atau FADH2 ke kompleks molekul pada rantai transpor elektron • Elektron diteruskan ke molekul-molekul yang ada pada rantai transpor elektron termasuk sitokrom berlanjut ke O2 • Transpor elektron tidak membuat ATP secara langsung • Proses menguraikan penurunan energi-bebas dalam jumlah besar menjadi serangkaian energi yang dapat dikelola oleh sel dan digunakan untuk membentuk ATP pada kemiosmosis
  • 20. Kemiosmosis • Transfer elektron pada rantai transpor elektron mengakibatkan protein-protein tersebut memompa H+ dari matriks mitokondria ke ruang antar membran • Lalu H+ kembali lagi ke matriks mitokondria melewati ATP sintase • ATP sintase menggunakan energi aliran H+ tersebut untuk melakukan fosforilasi ATP • Mekanisme ini merupakan contoh dari kemiosmosis, menggunakan energi dari gradien H+ untuk melakukan kerja sel
  • 21. Kompleks protein pembawa elektron (membawa elektron dari makanan) Rantai transpor elektron Fosforilasi oksidatif Kemiosmosis Sinta- se ATP I II III IV Q Cyt c FADFADH2 NADH ADP  P i NAD H 2 H + 1/2O2 H H H 21 H H2O ATP
  • 23. • Energi yang tersimpan dalam bentuk gradien H+ di kedua sisi membran digunakan untuk menggerakkan kerja selular berupa sintesis ATP • Gradien H+ yang dihasilkan disebut sebagai gaya gerak proton (proton-motive force), dengan menekankan pada kapasitas gradien untuk melakukan kerja
  • 24. Perhitungan Produksi ATP Melalui Respirasi Selular • Selama respirasi selular, sebagian besar energi mengalir dalam urutan sebagi berikut: glukosa  NADH  rantai transpor elektron  gaya-gerak proton  ATP • Sekitar 34% energi potensial kimia dalam glukosa telah ditransfer ke ATP, menghasilkan 32 ATP
  • 25. Wahana ulang-alik elektron merentang di membran MITOKONDRIA 2 NADH 2 NADH 2 NADH 6 NADH 2 FADH2 2 FADH2 atau  2 ATP 2 ATP  sekitar 26 or 28 ATP Glikolisis Glukosa 2 Piruvat Oksidasi Piruvat 2 Asetil KoA Siklus Asam Sitrat Fosforilasi Oksidatif: Transpor Elektron dan Kemiosmosis SITOSOL Makimum per glukosa: Sekitar 30 or 32 ATP