Dokumen tersebut membahas tentang resiko kurs, pemagaran resiko kurs, dan spekulasi. Resiko kurs muncul karena perubahan kurs spot yang tidak pasti. Pemagaran resiko kurs digunakan untuk mengurangi resiko perubahan kurs di masa depan, sementara spekulasi melibatkan pengambilan posisi terbuka untuk mencari keuntungan dari pergerakan kurs.
2. Resiko Kurs
• Resiko kurs muncul karena kurs spot dalam kenyataannya senantiasa berubah
– ubah
• Secara umum para pelaku transaksi yang menggunakan valuta asing berusaha
untuk menghindari ketidakpastian atau resiko kurs yang terjadi.
• Kepastian kurs juga sangat diperlukan dalam menyusun laporan keuangan
bagi para perusahaan khususnya bagi perusahaan yang sering melakukan
transaksi menggunakan berbagai jenis mata uang yang berbeda
3. Pemagaran Resiko Kurs (Hedging)
• Hedging adalah melakukan kontrak penetapan kurs untuk mengurangi resiko apabila
kurs mengalami kenaikan atau penurunan di masa yg akan datang.
• PT. Mulya memiliki hutang dalam valas senilai 1000 US $ untuk jangka waktu 1
tahun dan kurs pada saat terjadinya utang adalah 1 US $ adalah Rp. 9000,-. Untuk
mengurangi resiko kerugian, maka PT. Mulya melakukan kontrak 1 tahun dengan
kurs Rp. 10.000,- untuk 1 US $. Artinya, setelah 1 tahun berjalan dan kurs pada saat
itu Rp. 13.000,- untuk 1 US $, maka PT. Mulya tetap membayar utang sesuai dengan
kurs yg telah ditetapkan sebelumnya melalui kontrak yaitu Rp 10.000,- untuk 1 US $.
Sehingga PT. Mulya aman dari resiko kenaikan kurs yg tinggi.
4. Spekulasi
• Merupakan tindakan kebalikan dari pemagaran resiko dimana di sini para
spekulator justru menantang resiko kurs atau menciptakan posisi terbuka
dalam rangka menciptakan keuntungan seketika.
5. Posisi Long
• Apabila ada spekulan membeli valas pada pasar spot, pasar berjangka, atau
pasar futures atau jika sebuah option membeli valuta asing dengan harapan ia
bisa menjualnya kembali berdasarkan kurs spo di masa mendatang yang akan
lebih tinggi, dia dikatakan mengambil posisi long atas mata uang yang
bersangkutan
6. Posisi Short
• Jika ia meminjam atau menjual suatu valas secara berjangka dengan harapan
ia akan dapat membelinya dengan kurs yang lebih murah di masa mendatang,
maka spekulan itu dikatakan mengambil posisi short (artinya ia kini menjual
apa yang tidak dimilikinya)
7. Efek Stabilisasi
• Speklasi yang merujuk pada pembelian sebuah valuta asing tatkala harga
valuta asing tersebut dalam satuan mata uang domestic tengah merosot atau
berada pada titik yang rendah.
• Pembelian ini dilakukan dengan harapan kurs akan segera meningkat
sehingga akan menciptakan keuntungan lagi bagi para pelakunya
8. Efek Destabilisasi
• Spekulasi yg merujuk kepada penjualan suatu valuta asing tatkala kursnya
terus merosot atau berada pada titik yang rendah dengan harapan kurs itu
terus merosot di masa selanjutnya
• Istilah ini juga merujuk kepada pembelian suatu valuta asing ketika kursnya
tengah meningkat atau berada pada suatu titik yang tinggi dengan dugaan
bahwa kurs tersebut akan naik lebih tinggi dari mas – masa selanjutnya