Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi dan determinan resiko audit serta cara mengendalikannya. Resiko audit adalah kemungkinan pendapat auditor salah terhadap laporan keuangan karena kesalahan material yang tidak terdeteksi. Determinannya adalah kemungkinan terjadinya kesalahan akuntansi dan kemungkinan tidak terdeteksi dalam audit. Untuk mengendalikan resiko, auditor perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi res
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Surat ini menjelaskan proposal audit PT. Sinar Mataram oleh KAP Jaya dan Rekan untuk tahun buku 1995. Surat ini menegaskan penerimaan dan pemahaman KAP atas perikatan audit laporan keuangan PT. Sinar Mataram per 31 Desember 1995 sesuai standar auditing yang berlaku. Surat ini juga menjelaskan prosedur, tanggung jawab, dan biaya audit.
Akun dan dokumen terkait dalam audit siklus penggajian dan personalia meliputi catatan personalia, formulir otorisasi, catatan gaji, kartu waktu, file transaksi penggajian, file induk penggajian, dan dokumen pajak. Fungsi-fungsi terkait meliputi penerimaan karyawan, pengubahan gaji, absensi, penggajian, pencatatan, pembayaran, dan penyiapan pajak penggajian. Tujuan audit mencakup
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Surat ini menjelaskan proposal audit PT. Sinar Mataram oleh KAP Jaya dan Rekan untuk tahun buku 1995. Surat ini menegaskan penerimaan dan pemahaman KAP atas perikatan audit laporan keuangan PT. Sinar Mataram per 31 Desember 1995 sesuai standar auditing yang berlaku. Surat ini juga menjelaskan prosedur, tanggung jawab, dan biaya audit.
Akun dan dokumen terkait dalam audit siklus penggajian dan personalia meliputi catatan personalia, formulir otorisasi, catatan gaji, kartu waktu, file transaksi penggajian, file induk penggajian, dan dokumen pajak. Fungsi-fungsi terkait meliputi penerimaan karyawan, pengubahan gaji, absensi, penggajian, pencatatan, pembayaran, dan penyiapan pajak penggajian. Tujuan audit mencakup
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit. Terdapat penjelasan mengenai pengertian bukti audit, jenis bukti audit, prosedur audit, dan hubungan antara bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit.
Perencanaan audit merupakan tahap penting dalam proses auditing untuk menentukan strategi, lingkup, dan jadwal audit. Terdapat beberapa tahapan perencanaan audit seperti memahami bisnis klien, menentukan prosedur analitis, menetapkan tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, dan menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi. Perencanaan audit juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti isi klien, f
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Akuntansi universitas melibatkan identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Universitas negeri dan swasta memiliki standar akuntansi berbeda. Tiga laporan keuangan utama universitas adalah laporan pendapatan, belanja, dan perubahan saldo dana.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang aspek keperilakuan dalam persyaratan pelaporan. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara seperti antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan oleh penerima, insentif/sanksi, waktu pelaporan, dan strategi respon iteratif. Dampak persyaratan pelaporan dapat dirasakan dalam berbagai bidang akuntansi. Penilaian dampaknya dapat dilakuk
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit terhadap siklus pendapatan khususnya pengujian pengendalian.
2. Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi dan fungsi-fungsi terkait.
3. Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti bahwa saldo dan transaksi yang berkaitan dengan siklus pendapatan memperoleh assersi yang memadai dari
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan. Kode etik ini menjabarkan standar dan aturan yang harus dipatuhi oleh akuntan dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugas profesionalnya untuk mencapai tingkat pelayanan tertinggi kepada publik dengan prinsip-prinsip seperti integritas, obyektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi oleh
Education in Papua (Theory of Change and Program Logic Model)Heickal Pradinanta
This paper shows the theory of change (ToC) and program logic model based on Ratio, Health and Affection (Rasio, Raga, Rasa) which explained about education in Papua.
Lecturer: Mr Rusdi Akbar
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit. Terdapat penjelasan mengenai pengertian bukti audit, jenis bukti audit, prosedur audit, dan hubungan antara bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit.
Perencanaan audit merupakan tahap penting dalam proses auditing untuk menentukan strategi, lingkup, dan jadwal audit. Terdapat beberapa tahapan perencanaan audit seperti memahami bisnis klien, menentukan prosedur analitis, menetapkan tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, dan menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi. Perencanaan audit juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti isi klien, f
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Akuntansi universitas melibatkan identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Universitas negeri dan swasta memiliki standar akuntansi berbeda. Tiga laporan keuangan utama universitas adalah laporan pendapatan, belanja, dan perubahan saldo dana.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang aspek keperilakuan dalam persyaratan pelaporan. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara seperti antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan oleh penerima, insentif/sanksi, waktu pelaporan, dan strategi respon iteratif. Dampak persyaratan pelaporan dapat dirasakan dalam berbagai bidang akuntansi. Penilaian dampaknya dapat dilakuk
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit terhadap siklus pendapatan khususnya pengujian pengendalian.
2. Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi dan fungsi-fungsi terkait.
3. Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti bahwa saldo dan transaksi yang berkaitan dengan siklus pendapatan memperoleh assersi yang memadai dari
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan. Kode etik ini menjabarkan standar dan aturan yang harus dipatuhi oleh akuntan dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugas profesionalnya untuk mencapai tingkat pelayanan tertinggi kepada publik dengan prinsip-prinsip seperti integritas, obyektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi oleh
Education in Papua (Theory of Change and Program Logic Model)Heickal Pradinanta
This paper shows the theory of change (ToC) and program logic model based on Ratio, Health and Affection (Rasio, Raga, Rasa) which explained about education in Papua.
Lecturer: Mr Rusdi Akbar
this presentation talks about the balance sheet which discussed in the book of Accounting Theory (conceptual issues in a political and economic environment, eight edition) by Harry I Wolk, James L Dodd, John J Rozycki.
This presentation is our project aboout Determining Unit cost of a company which is Andi Sari Furniture. So basically this presentation is full of calculations rather than explanation.
Dokumen tersebut membahas tentang postulat, prinsip, dan standar akuntansi yang menjadi pedoman penyusunan laporan keuangan. Postulat akuntansi meliputi economic entity, going concern, dan monetary unit. Prinsip-prinsipnya mencakup historical cost, revenue, matching, dan full disclosure. Standar akuntansi disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk menyediakan informasi keuangan yang jelas, konsisten, dan dapat dibandingkan.
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepHanief Adrianto
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teoritisasi akuntansi keuangan di Amerika Serikat melalui upaya APB dan FASB untuk mengembangkan postulat, prinsip, dan konsep akuntansi sebagai dasar dalam pengembangan standar akuntansi.
2. Meskipun ARS 1 dan ARS 3 gagal diterima secara luas, studi ini menunjukkan upaya awal untuk memberikan dasar teoritis yang terpadu melalui pengembangan postulat, delapan
Indonesian oil & gas sector and the role for Indonesian DevelopmentHeickal Pradinanta
this presentation shows about oil and gas sector of indonesia, such as the histories, imports, exports, subsidies, etc
For video: https://www.stratfor.com/video/falling-oil-prices-reverberate-through-indonesia-and-malaysia
This video is about an analysis from Stratfor East Asia Analyst called John Minnich, which examines how falling oil prices create challenges and benefits for Southeast Asia's largest energy producers.
Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dan hipotesis yang saling berhubungan dalam bentuk struktur sistematis untuk menjelaskan fenomena akuntansi dan hubungan antar variabel dalam struktur akuntansi, serta untuk menjelaskan dan meramal fenomena yang mungkin muncul. Teori akuntansi erat kaitannya dengan akuntansi keuangan dan umumnya dibahas dalam konteks akuntansi keuangan. Akuntansi didefinisikan sebagai alat
This document provides an overview of the Capital Asset Pricing Model (CAPM). It outlines the key assumptions of CAPM, including that investors aim to maximize returns based on risk. It describes how the capital market reaches equilibrium when there is no incentive to trade. It also defines concepts like the capital market line, securities market line, beta, and the CAPM formula. Examples are provided to demonstrate how to calculate expected returns using CAPM. The document concludes by discussing empirical testing of CAPM and common findings that its assumptions do not always hold in practice.
Teori akuntansi membahas sistem informasi akuntansi, struktur teori akuntansi, teori akuntansi dan perumusannya, laporan laba rugi, laporan arus kas, neraca dan pencatatan. Teori ini memberikan panduan untuk praktik akuntansi perusahaan dalam pengumpulan, pengelompokan dan pelaporan informasi keuangan.
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaADE NURZEN
Dokumen tersebut membahas beberapa topik utama mengenai pemahaman entitas dan lingkungannya dalam proses audit, termasuk komunikasi dengan auditor pendahulu, pelaksanaan prosedur analitik, pertimbangan akan pengendalian internal, kebutuhan akan supervisi, serta faktor-faktor risiko yang mempengaruhi penilaian risiko salah saji material akibat kecurangan.
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...KevryRamdany1
Dokumen tersebut membahas konsep materialitas dan risiko audit dalam audit serta pertimbangan pengendalian intern. Secara ringkas, materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing, risiko audit adalah risiko auditor tidak memodifikasi pendapatnya atas laporan keuangan yang mengandung salah saji material, sedangkan pengendalian intern digunakan perusahaan untuk mengarahkan operasi dan mencegah penyalahgunaan sistem.
Dokumen tersebut membahas proses audit tahap penilaian risiko dan memahami risiko yang dilakukan auditor. Tahapan-tahapannya meliputi mengidentifikasi, menilai, dan memahami risiko yang relevan, serta merancang tanggapan audit berdasarkan hasil penilaian risiko tersebut."
Audit sistem informasi memberikan 3 tingkat audit utama yaitu:
1. Audit internal dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan operasinya
2. Audit eksternal dilakukan secara berkala oleh pihak independen untuk memastikan keakuratan catatan
3. Audit penggelapan dilakukan untuk menyelidiki dugaan penipuan
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan audit merupakan langkah penting sebelum melaksanakan audit untuk menentukan ruang lingkup, tujuan, dan prosedur audit. Hal ini dituangkan dalam program audit yang mencakup informasi mengenai auditee, pengendalian yang ada, dan prosedur audit. Program audit perlu disusun dengan mempertimbangkan risiko agar fokus pada hal-hal penting untuk mencapai tujuan audit.
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitisIlham Sousuke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Auditor harus merencanakan audit dengan baik untuk mengumpulkan bukti yang memadai, menjaga biaya audit tetap wajar, dan menghindari kesalahpahaman dengan klien. Hal ini meliputi memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis dan salah saji, serta melakukan prosedur analitis awal untuk memahami kinerja keuangan klien.
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko auditIlham Sousuke
Tiga langkah penting dalam menerapkan materialitas oleh auditor adalah:
1. Menetapkan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
2. Menentukan materialitas kinerja yang lebih kecil dari materialitas laporan keuangan
3. Membandingkan estimasi total salah saji dengan materialitas untuk menentukan apakah salah saji dapat diterima.
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
resiko audit
1. RESIKO AUDIT<br />Definisi Resiko Audit. <br />Resiko audit didefinisikan sebagai probabilitas dikeluarkannya pendapat yang tidak tepat terhadap laporan keuangan oleh karena adanya kesalahan yang materiil yang tidak dapat diketemukan dalam pemeriksaan. <br />Definisi ini dapat juga diperluas sehingga mencakup kemungkinan-kemungkinan: <br />- Pemberian laporan tanpa pendapat (disclaimer opinion) <br />- Pendapat setuju dengan pengecualian (qualified opinion) <br />- Pendapat tidak setuju (adverse opinion) <br />Resiko audit berbeda dengan resiko usaha. Resiko usaha adalah kemungkinan akuntan menderita kerugian yang mengancam eksistensi usahanya sebagai kantor akuntan. Walaupun demikian resiko audit sangat mempengaruhi resiko usaha kantor akuntan, dalam arti apabila akuntan dalam mengeluarkan laporannya berbeda dengan keadaan sebenarnya tentu resiko usahanya lebih tinggi.<br /> <br />Determinan Audit Risk <br />Ada dua komponen resiko yang dapat mengakibatkan pemberian pendapat-pendapat yang tidak tepat, yakni: <br />1. Kemungkinan terjadinya kesalahan materil dalam proses akuntansi. <br />2. Kemungkinan tidak diketemukannya kesalahan materil tersebut dalam pemeriksaan. <br />Ad.1. Kemungkinan terjadinya kesalahan materil dalam proses Akuntansi. <br />Determinan dari pada jenis resiko ini berada diluar kontrol Akuntan pemeriksa. Cara langsung untuk megontrol jenis resiko ini adalah dengan menolak penugasan yang diberikan.<br />Ada tiga determinan yang menyebabkan terjadinya kesalahan materil dalam proses akuntansi, yaitu: <br />1. Integritas management <br />Faktor ini merupakan faktor yang terpenting dari pada faktor yang lain, dan faktor ini pulalah yang sulit untuk diketemukan. Ada beberapa sebab kenapa management, ingin membuat laporan keuangan yang salah dari sebab-sebab pribadi sampai dengan untuk mncapai tujuan-tujuan tertentu melalui laporan keuangan yang salah tersebut. <br />2. Kuatnya sistem pengendalian intern perusahaan. <br />Sistem pengendalian intern yang baik merupakan dasar dari dapat dipercaya laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Oleh karena makin kompleksnya sistem akuntansi, faktor ini menjadi semakin penting sebagai cara untuk mengetahui resiko kesalahan materil, sehingga bnyak kantor akuntan yang menitik beratkan pada penilaian sistem pengendalian intern ini dalam pemeriksaannya. <br />3. Kondisi perekonomian perusahaan <br />Pada umumnya perusahaan yang sedang mengalami tekanan ekonomi akan merupakan klien dengan resiko pemeriksaan, misalnya, masalah mengenai apakah perlu mengeluarkan pendapat setuju dengan pengecualian terhadap suatu perushaan yang kelangsungan hidupnya (azas going concer) sangat tergantung pada kemampuan perusahaan tersebut untuk menunda jangka waktu pembayaran hutangnya akan merupakan penegambilan keputusan dengan resiko tinggi. <br />Ada 2 Kemungkinan tidak diketemukannya kesalahan materil tersebut dalam pemeriksaan. <br />Komponen dari resiko ini sepenuhnya berada dibawah kontrol Akuntan pemeriksa. Kemungkinan Akuntan pemeriksa tidak dapat menemukan kesalahan materil tergantung pada dua determinan, yaitu: <br />1. Resiko Sampling <br />adalah resiko yang disebabkan karena Akuntan pemeriksa tidak melakukan pemeriksaan dengan sepenuhnya, resiko sampling ini tergantung kepada: <br />- materiality <br />- ketepatan yang diinginkan (desired precision). <br />- jumlah sample yang diambil dan tingkat kepercayaan yang diinginkan (desired convidence level). <br />Untuk sample yang dipilih secara random, resiko sampling ini dapat ditentukan secara pasti. Untuk sample yang dipilih secara non random resiko sampling tidak dapat ditentukan secara pasti. <br />2. Resiko non sampling. <br />adalah resiko yang disebabkan oleh karena perbedaan interprestasi atau akumulasi dari hasil pengujian. <br />Resiko non sampling ini dapat dibagi menjadi dua komponen yaitu: <br />a. dari segi Akuntan pemeriksa. <br />b. dari segi bukan Akuntan pemeriksa. <br />Komponen dari segi bukan Akuntan pemeriksa biasanya datang dari pihak ketiga atau management. Akuntan pemeriksa dapat secara tidak langsung mengontrol kesalahan non sampling yang disebabkan oleh pihak lain dengan menggunakan prosedur pemeriksaan yang lain. Resiko non sampling yang berasal dari Akuntan pemeriksa biasanya disebabkan karena perencanaan dengan supervisi yang tidak cukup, kurangnya integritas sedangkan yang sebenarnya dapat diterima kewajarannya. <br />b. Resiko Beta atau Resiko Incorrect Acceptance. <br />Resiko ini sangat berbahaya yaitu resiko yang timbul apabila kita menarik kesimpulan dari sample bahwa laporan keuangan adalah wajar yang sebenarnya tidak wajar.<br />PENGENDALIAN RESIKO AUDIT <br />Setiap Akuntan sudah tentu akan berusaha akan menemukan resiko audit sekecil mungkin. Bagaimana seorang Akuntan itu? Untuk menekan resiko audit maka Akuntan perlu mempertimbangkan sejak dini aspek-aspek yang dapat memperbesar resiko itu antara lain: <br />- penggunaan staf yang cakap juga mampu. <br />- penerimaan klien yang ekstra hati-hati. <br />- penggunaan prosedur yang tetap. <br />- mentaati standar profesional akuntan publik, kode etik dan lain-lain. <br />Untuk mengatasi masalah diatas para Akuntan biasanya mempertanyakan beberapa hal sebagai berikut: <br />1. Lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi : <br />- apakah perusahaan terganggu akhir-akhir ini <br />- apakah perusahaan ini diperkirakan akan mengalami kesulitan pasar/teknologi <br />- apakah mungkin perusahaan ini mengalami kesulitan keuangan <br />2. Prilaku dan kredibilitas/reputasi management. <br />- apakah management hanya memenuhi tujuan jangka pendek <br />- apakah management terlalu berani mengambil resiko <br />- apakah management royal dalam memberi deviden dan biaya perusahaan. <br />3. Masalah-masalah tertentu dalam menerapkan prinsip akuntansi dan penafsiran akuntansi. <br />- apakah ada prinsip akuntansi yang tidak dianut secara konsisten.. <br />- apakah ada percobaan prinsip akuntansi yang dilakukan. <br />- apakah ada percobaan taksiran akuntansi. <br />Ada tiga ciri perusahaan yang mungkin mengandung kesalahan dan penyelewengan (SAS No.. 53) : <br />1. Kegiatan operasi dan kebijakan keuangan didominasi oleh satu orang.. <br />2. Perusahaan menganut sistem desentralisasi yang tidak diawasi secara wajar.. <br />3. Perusahaan memiliki issu-issu akuntansi yang sukar dan tidak memuaskan.. <br />Ada dua type kesalahan, yakni : <br />1. Error <br />yaitu kesalahan yang timbul akibat ketidak sengajaan yang mengakibatkan kesalahan teknis perhitungan pemindahan buku penerapan prinsip akuntansi yang tidak disengaja dilakukan. <br />2. Irregularities <br />yaitu kesalahan yang sengaja dilakukan Akuntan/management atau pegawainya yang mengakibatkan kesalahan material terhadap penyajian laporan keuangan. <br />Seorang Akuntan pemeriksa dapat mengendalikan resiko dengan mengetahui resiko kesalahan: <br />1. Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses akuntansi (berada diluar pengendalian akuntan pemeriksa) dengan cara: <br />- menyelidiki intregritas management kliennya <br />- mengadakan kontak dengan klien yang bersangkutan dari mengikuti perkembangannya. <br />- mengadakan kontak dengan kantor Akuntan yang digantikan. <br />2. Kesalahan materil yang disebabkan oleh karena sistem pengendalian intern: <br />- melakukan review terhadap penilaian sistem pengendalian intern tahun-tahun yang lalu. <br />- melihat apakah rekomendasi yang diberikan telah dijalankan. <br />- mengetahui situasi industri dimana klien berada.<br />Untuk dapat dijadikan pedoman dalam menilai resiko pemeriksaan Statement on Auditing Standard menyediakan formula sebagai berikut: <br />(1 -R) <br />S = 1 - <br />(1 -C) <br />dimana: <br />S = tingkat kepercayaan (reliabiliti level) untuk pengujian substantif <br />(pemeriksaan atas pos-pos dalam laporan keuangan). <br />R = tingkat kepercayaan gabungan yang diinginkan <br />C = tingkat kepercayaan yang diberikan kepada sistem pengendalian intern <br />dan faktor-faktor lain. <br />Dalam formula diatas diasumsikan bahwa resiko terjadinya kesalahan materil adalah 100%, maka kemungkinan terjadinya kesalahan materil dalam laporan keuangan selama proses akuntansi berlangsung digambarkan dalam formula sebagai berikut: <br />( 1- R ) = (1 -S ) (1 -C) (ME) <br />dimana : ME = kemungkinan terjadinya kesalahan materil dalam proses akuntansi (faktor ini ditentukan secara subjektif oleh akuntan pemeriksa dengan angka nilai dari 0 s/d 1). <br />Apabila ME = 0, maka berarti tidak ada kesalahan meteril oleh karena itu jumlah resiko (1 -R) = O. Apabila ME = 1, berarti dianggap ada kesalahan materil <br />faktor-faktor (1 -S) dan (1 -C) mencerminkan kemungkinan tidak diketemukannya kesalahan materil dalam pemeriksaan. <br />Pada waktu berakhirnya pemeriksaan, akuntan pemeriksa harus memperbandingkan tingkat resiko yang diinginkan dengan tingkat resiko yang betul-betul dapat dicapai. Tingkat resiko yang betul-betul dapat dicapai dapat diketahui dengan memper'timbangkan semua faktor-faktor penentu resiko (determinan) seperti yang telah disebutkan diatas. <br />PENUTUP <br />Resiko audit berbeda dengan resiko usaha, tetapi resiko audit sangat mempengaruhi resiko usaha. <br />Dalam prakteknya kita sulit untuk mengukur jenis resiko apa yang kita temui dan mengendalikan resiko itu. Untuk itu terlebih dahulu kita harus mengetahui determinan dari resiko audit, Begitu juga dengan pengendaliannya, dalam mengendalikan resiko audit kita terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang menentukan resiko pemeriksaan seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu dengan cara mempertimbangkan aspek-aspek yang dapat menimbulkan dan memperbesar resiko itu. <br />Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, baru kemudian akuntan pemeriksa membandingkan tingkat resiko yang diinginkan dengan tingkat resiko yang betul-betul hendak dicapai.<br />