Dokumen tersebut membahas rencana aksi kolaboratif antar lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun rencana strategis bersama untuk mencapai tujuan bersama. Dibahas pula pentingnya kolaborasi, tata kelola kolaboratif, langkah-langkah penyusunan rencana aksi kolaboratif, serta upaya-upaya untuk memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan."
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
Guru mata pelajaran Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan. Refleksi ini mencakup aktivitas siswa, peran guru, capaian belajar, dan perbaikan untuk pertemuan berikutnya. Guru juga melakukan observasi terhadap proses pembelajarannya dan mengumpulkan umpan balik dari siswa melalui survei.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan tersebut merangkum kegiatan pemberantasan buta aksara di Desa Matalagi.
2. Pembelajaran dilakukan untuk 7 orang warga belajar dan mencakup pengenalan huruf, pembentukan kata, membaca, dan hitung-hitungan.
3. Laporan berisi ringkasan kegiatan, bahan belajar yang digunakan, hambatan dan strategi pengatasannya, serta komentar kemajuan
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan komponen minimum RPP dan Modul Ajar serta desain pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil diagnostik kognitif dan non kognitif peserta didik."
Dokumen tersebut membahas pentingnya perencanaan pembelajaran yang jelas dan relevan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep seperti CP, TP, ATP, dan MA serta hubungannya dengan profil pelajar Pancasila. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya diversifikasi kurikulum dan perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan.
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
Guru mata pelajaran Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan. Refleksi ini mencakup aktivitas siswa, peran guru, capaian belajar, dan perbaikan untuk pertemuan berikutnya. Guru juga melakukan observasi terhadap proses pembelajarannya dan mengumpulkan umpan balik dari siswa melalui survei.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan tersebut merangkum kegiatan pemberantasan buta aksara di Desa Matalagi.
2. Pembelajaran dilakukan untuk 7 orang warga belajar dan mencakup pengenalan huruf, pembentukan kata, membaca, dan hitung-hitungan.
3. Laporan berisi ringkasan kegiatan, bahan belajar yang digunakan, hambatan dan strategi pengatasannya, serta komentar kemajuan
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan komponen minimum RPP dan Modul Ajar serta desain pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil diagnostik kognitif dan non kognitif peserta didik."
Dokumen tersebut membahas pentingnya perencanaan pembelajaran yang jelas dan relevan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep seperti CP, TP, ATP, dan MA serta hubungannya dengan profil pelajar Pancasila. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya diversifikasi kurikulum dan perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
Dokumen tersebut merangkum strategi penerapan Merdeka Belajar melalui beberapa tahapan yaitu asesmen diagnosis untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa, pembelajaran berdiferensiasi dengan memberikan kemerdekaan dalam sumber belajar, tugas, dan cara belajar, serta umpan balik dan refleksi dari rekan guru untuk memperkuat penerapan Merdeka Belajar.
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa masalah utama dalam pembelajaran diidentifikasi, yaitu (1) rendahnya motivasi dan keterampilan literasi dan numerasi siswa, (2) kesulitan memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda, dan (3) kurangnya pemanfaatan model pembelajaran inovatif dan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar.
Aktor yang terlibat dalam penyebaran pemahaman konsep Merdeka Belajar meliputi rekan sejawat dan rekan di luar sekolah. Mereka dilibatkan karena dianggap dapat merasakan betul perubahan kurikulum ini. Penyebaran dilakukan melalui presentasi google form dan media sosial seperti WA untuk meningkatkan pemahaman bahwa kurikulum baru ini dapat mendorong siswa belajar secara kreatif. Umpan balik positif diter
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Soal Universitas Terbuka
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Negeri 23 Kelapa tentang pelajaran puisi melalui model pembelajaran langsung. Penelitian ini dilakukan karena rendahnya minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terutama tentang puisi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa yang memperoleh nilai di atas Kriter
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
Modul ini membahas penjumlahan bilangan dua angka untuk siswa kelas 2 SD. Modul ini berisi informasi umum tentang penyusun, instansi, tahun penyusunan, mata pelajaran, alokasi waktu, kompetensi awal, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan lampiran yang mendukung proses pembelajaran penjumlahan bilangan dua angka.
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...ZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidik untuk memahami diri sendiri dan murid-muridnya dalam menghadapi perubahan zaman, serta langkah-langkah untuk membimbing murid menjadi manusia yang merdeka dan berkarakter melalui penerapan pembelajaran yang relevan dengan konteks siswa.
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxssuser4fb7cf1
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif berdasarkan paradigma baru, yang mencakup pembelajaran berpusat pada peserta didik, penilaian berbasis karakter dan kompetensi, serta tantangan dan strategi dalam implementasinya seperti kesulitan mengubah mindset, pelatihan guru, dan dukungan orang tua.
1. Dokumen tersebut membahas sistem perencanaan pembangunan nasional Indonesia dan berbagai pendekatan serta syarat yang harus dipenuhi agar perencanaan berjalan efektif.
2. Ada beberapa kegagalan perencanaan yang disebutkan seperti perencanaan yang tidak sesuai dengan kondisi nyata dan pelaksanaan yang tidak sejalan dengan perencanaan.
3. Dokumen juga menyinggung bias-bias yang sering terjadi dalam perencanaan pembangun
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
Dokumen tersebut merangkum strategi penerapan Merdeka Belajar melalui beberapa tahapan yaitu asesmen diagnosis untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa, pembelajaran berdiferensiasi dengan memberikan kemerdekaan dalam sumber belajar, tugas, dan cara belajar, serta umpan balik dan refleksi dari rekan guru untuk memperkuat penerapan Merdeka Belajar.
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa masalah utama dalam pembelajaran diidentifikasi, yaitu (1) rendahnya motivasi dan keterampilan literasi dan numerasi siswa, (2) kesulitan memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda, dan (3) kurangnya pemanfaatan model pembelajaran inovatif dan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar.
Aktor yang terlibat dalam penyebaran pemahaman konsep Merdeka Belajar meliputi rekan sejawat dan rekan di luar sekolah. Mereka dilibatkan karena dianggap dapat merasakan betul perubahan kurikulum ini. Penyebaran dilakukan melalui presentasi google form dan media sosial seperti WA untuk meningkatkan pemahaman bahwa kurikulum baru ini dapat mendorong siswa belajar secara kreatif. Umpan balik positif diter
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Soal Universitas Terbuka
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Negeri 23 Kelapa tentang pelajaran puisi melalui model pembelajaran langsung. Penelitian ini dilakukan karena rendahnya minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terutama tentang puisi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa yang memperoleh nilai di atas Kriter
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
Modul ini membahas penjumlahan bilangan dua angka untuk siswa kelas 2 SD. Modul ini berisi informasi umum tentang penyusun, instansi, tahun penyusunan, mata pelajaran, alokasi waktu, kompetensi awal, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan lampiran yang mendukung proses pembelajaran penjumlahan bilangan dua angka.
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...ZainulHasan13
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidik untuk memahami diri sendiri dan murid-muridnya dalam menghadapi perubahan zaman, serta langkah-langkah untuk membimbing murid menjadi manusia yang merdeka dan berkarakter melalui penerapan pembelajaran yang relevan dengan konteks siswa.
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxssuser4fb7cf1
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif berdasarkan paradigma baru, yang mencakup pembelajaran berpusat pada peserta didik, penilaian berbasis karakter dan kompetensi, serta tantangan dan strategi dalam implementasinya seperti kesulitan mengubah mindset, pelatihan guru, dan dukungan orang tua.
1. Dokumen tersebut membahas sistem perencanaan pembangunan nasional Indonesia dan berbagai pendekatan serta syarat yang harus dipenuhi agar perencanaan berjalan efektif.
2. Ada beberapa kegagalan perencanaan yang disebutkan seperti perencanaan yang tidak sesuai dengan kondisi nyata dan pelaksanaan yang tidak sejalan dengan perencanaan.
3. Dokumen juga menyinggung bias-bias yang sering terjadi dalam perencanaan pembangun
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah, mulai dari pengertian pembangunan, tujuan, proses perencanaan, dokumen perencanaan seperti RPJPD dan Rencana Strategis SKPD, hingga langkah-langkah penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini memberikan panduan dasar mengenai perencanaan pembangunan di tingkat daerah.
1. Tulisan ini membahas perencanaan strategis, termasuk pengertian, proses, dan pentingnya perencanaan strategis bagi suatu organisasi.
2. Perencanaan strategis adalah proses menentukan strategi dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Prosesnya meliputi penilaian SWOT, formulasi visi dan misi, penetapan sasaran dan strategi, serta implementasi dan kontrol.
3. Perencanaan strategis penting agar organisasi fokus pada
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas evaluasi program transmigrasi dan penyusunan rencana strategis kementerian tenaga kerja dan transmigrasi. Terdapat lima isu strategis yang diidentifikasi yaitu masalah kepemilikan lahan, kualitas SDM dan kelembagaan, kurangnya infrastruktur, lemahnya implementasi manajemen pembangunan, serta perlu memantapkan konsepsi pembangunan ketransmigrasian sebagai pembangunan wilayah."
Dokumen tersebut membahas mengenai monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pembangunan. Ia menjelaskan definisi, jenis, tujuan, dan tahapan monitoring dan evaluasi. Monitoring digunakan untuk menilai kemajuan pelaksanaan program sedangkan evaluasi untuk menilai capaian program. Keduanya memberikan umpan balik penting untuk perbaikan perencanaan dan kebijakan pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan anggaran perusahaan yang meliputi tiga tahapan yaitu perencanaan tujuan, implementasi, dan evaluasi kinerja serta faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran seperti data historis, kebijakan perusahaan, dan kondisi eksternal.
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan monitoring dan evaluasi (M&E) dalam siklus manajemen pembangunan, termasuk definisi, jenis, tujuan, dan tahapan M&E.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan partisipatif Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan pentingnya membangun visi bersama. RPS disusun bersama oleh kepala sekolah dan komite sekolah dengan melibatkan berbagai pihak untuk merefleksikan kebutuhan sekolah dan aspirasi masyarakat. Proses penyusunan RPS yang partisipatif dapat membangun kesadaran akan pengembangan sekolah. Visi bersama dip
salah satu isu yang mengemuka terkait metropolitan adalah fragmented governance, yaitu metropolitan dikelola oleh lebih dari satu entitas pemerintahan yang menyebabkan ketidakefisienan dalam tata kelola pemerintahan. dibutuhkan suatu skema kelembagaan yang bersifat kolaboratif. disampaikan pada Focus Group Discussion Penajaman Alternatif Kelembagaan Untuk Wilayah Metropolitan Serta Kawasan Perkotaan Lintas Administrasi dan Kecamatan Perkotaan dalam Kabupaten Direktorat Pembangunan Daerah Bappenas Daring 27 Desember 2021
1. Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai organisasi, misi adalah upaya untuk mewujudkan visi, dan tujuan adalah yang akan dicapai dalam waktu tertentu. 2. Sasaran adalah target terukur keberhasilan tujuan. 3. Program merupakan implementasi visi, misi, dan tujuan dalam bentuk kegiatan.
1. Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai organisasi, misi adalah upaya untuk mewujudkan visi, dan tujuan adalah yang akan dicapai dalam waktu tertentu. 2. Sasaran adalah target terukur keberhasilan tujuan. 3. Program merupakan implementasi visi, misi, dan tujuan dalam bentuk kegiatan.
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan sebagai proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, penentuan strategi untuk mencapai tujuan, dan merumuskan sistem perencanaan untuk mengintegrasikan seluruh pekerjaan organisasi guna mencapai tujuan. Proses perencanaan meliputi penetapan tujuan dan target, merumuskan strategi, menentukan sumber daya yang dibutuhkan, serta menetapkan standar keberhasilan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Dadang Solihin
Dokumen tersebut merangkum profil Dr. Dadang Solihin dan beberapa materi yang pernah ia bahas terkait rencana pembangunan nasional, monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan, serta peran monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pembangunan.
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pembangunan daerah. Termasuk ruang lingkup, peraturan terkait, hubungan antar dokumen perencanaan pusat dan daerah, serta perangkat pelaksanaan penyelarasan rencana pembangunan daerah dengan rencana pembangunan nasional."
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...oswarmungkasa1
disampaikan oleh Oswar Mungkasa pada Program Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebijakan Inti dalam Perencanaan Pembangunan Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Diklat LPEM FEB UI bekerjasama dengan SDGs HUB Universitas Indonesia
Jakarta 5 Juli 2021
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...oswarmungkasa1
materi disampaikan oleh OSwar Mungkasa sebagai nara sumber pada Peer Review RUU tentang Perubahan UU 29/2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota NKRI
Jakarta 10 April 2023
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategisoswarmungkasa1
Dokumen ini membahas tentang tantangan dan agenda strategis bagi Jakarta untuk menjadi kota global, dengan menjelaskan pemahaman dasar kota global, karakteristik dan peringkat kota global pada indeks tertentu, serta peluang dan tantangan yang dihadapi Jakarta."
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...oswarmungkasa1
pengurangan risiko bencana menjadi upaya yang dipandang optimal dalam penanggulangan bencana. kesadaran ini yang kemudian negara seluruh dunia bersepakat menyelenggarakan secara berkala pertemuan membahas platform global untuk menyamakan pandangan dan langkah global agar upayanya menjadi lebih efektif. kali ini Indonesia menjadi tuan rumah pada Sesi Ketujuh Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali. agar kemudian pertemuan ini menjadi bermanfaat, hasil telaahan merangkum keseluruhan materi baik ide, pembelajaran, kesepakatan sebagai masukan bagi tindak lanjutnya di Indonesia
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegaraoswarmungkasa1
konsep Kota Kompak baru saja sekitar satu dekade ini mulai diwujudkan dalam pengembangan kota Indonesia. Transit Oriented Development merupakan salah satu elemen penting kota kompak yang berfungsi utama mengurangi bangkitan lalulintas atau lalu lintas menggunakan kendaraan pribadi tetapi jikalaupun terjadi perjalanan maka menggunakan moda transportasi publik. dengan demikian kemacetan dapat dikurangi. upaya menerapkan TOD ini tentu saja tidak mudah karena kita belum mempunyai pengalaman sehingga pembelajaran kota mancanegara menjadi salah satu cara mumpuni menghindari terjadinya kesalahan. Untuk itu, hasil telaahan ini memotret pembelajaran pengembangan TOD di mancanegara khususnya AS, Hong Kong, Singapura dan India.
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...oswarmungkasa1
telah lama dipahami bahwa perencanaan kota berdampak nyata terhadap kondisi kesehatan kota.. misal saja kegagalan sistem transportasi kota berdampak pada kemacetan yang berujung meningkatnya polusi udara. WHO telah meluncurkan program Kota Sehat sejak 40 tahun lalu dan Indonesia sejak 30 tahun lalu telah mengadopsi konsep Kota Sehat. namun perkembangannya belum seberhasil program Kota Sehat WHO di Eropa. Hasil telaahan ini memotret pembelajaran mancanegara sebagai masukan bagi penyempurnaan Kota Sehat Indonesia.
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...oswarmungkasa1
Perencanaan skenario merupakan metode perencanaan masa depan yang lebih fleksibel dibandingkan metode konvensional. Metode ini telah berkembang sejak tahun 1950-an dan banyak digunakan oleh berbagai organisasi. Perencanaan skenario memungkinkan pertimbangan berbagai kemungkinan masa depan dan pilihan strategi untuk menghadapinya. Di Indonesia, metode ini pernah digunakan untuk menyusun skenario masa depan Indonesia pada
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegaraoswarmungkasa1
Kemacetan metropolitan dan kota besar pada umumnya sudah menjadi fenomena biasa namun upaya mengatasinya yang masih tertatih-tatih bahkan hampir di semua pelosok dunia. Jalan Berbayar (Electronic Road Pricing) menjadi salah satu upaya yang banyak diperbincangkan terutama di era digital saat ini. beberapa kota sudah berhasil menerapkan ERP sebut saja Singapura. Namun tidak dengan mudah ERP dapat diterapkan di Jakarta, dibutuhkan langkah penyesuaian sesuai konteks setempat. untuk itu, hasil telaahan membahas tentang pembelajaran kota mancanegara sebagai masukan bagi penyempurnaan konsep ERP Jakarta
Tata kelola kolaboratif melibatkan pemangku kepentingan non-pemerintah dalam pengambilan keputusan kebijakan publik berdasarkan konsensus. Kolaborasi menjadi keniscayaan karena kompleksitas masalah dan ketergantungan antar lembaga. Model tata kelola kolaboratif menekankan partisipasi inklusif, aturan yang jelas, dan kepemimpinan yang memfasilitasi pemberdayaan semua pihak.
Lokakarya ini membahas kepemerintahan kolaboratif (collaborative governance) di mana pemerintah bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain untuk membuat keputusan publik secara bersama melalui konsensus. Kepemerintahan kolaboratif diperlukan karena kompleksitas masalah, konflik antar kelompok, dan upaya mencari legitimasi. Karakteristiknya adalah kesetaraan para pihak, partisipatif, dan fokus p
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaranoswarmungkasa1
Dokumen tersebut membahas konsep Pembangunan Berorientasi Transit Berkeadilan (Equitable Transit Oriented Development/E-TOD) yang mendorong pembangunan di sekitar titik-titik transit umum untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip dasar TOD seperti ketersediaan fasilitas berjalan kaki, campuran penggunaan lahan, dan kepadatan,
The document discusses Jakarta's efforts to address climate change and become a more resilient city. It outlines that Jakarta is highly vulnerable to climate change impacts like flooding, land subsidence and sea level rise. It describes Jakarta's commitments to reduce greenhouse gas emissions and adapt to climate change through programs like Pro Climate Sub District programs, green building policies, and establishing a knowledge management system to support smart city initiatives. The document also examines some of Jakarta's key challenges like waste management, transportation, flooding and slums, and proposes solutions to improve resilience in these areas.
The document discusses collaborative governance and its role in developing a resilient strategy for Jakarta, Indonesia. It describes how a collaborative approach was used to create Grand Designs and a Resilience Strategy by engaging stakeholders from government and non-government sectors. This included mapping stakeholders, determining key issues, establishing a forum, and agreeing on outputs. The result was a Resilience Strategy for Jakarta with three pillars - Well-Prepared Jakarta, Healthy Jakarta, and Connected Jakarta - to guide the city in improving resilience through a collaborative approach.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembangunan mulai dari modernisasi, pertumbuhan ekonomi, modal manusia, dependensi, liberalisasi, pertumbuhan dan pemerataan, modal sosial dan pembangunan sosial, pembangunan berkelanjutan, dan pembangunan manusia."
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapanoswarmungkasa1
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi perencana, konsep dasar, dan penerapannya. Dokumen ini juga membandingkan kode etik perencana di Amerika Serikat dan Afrika Selatan."
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. Rencana Aksi Kolaboratif
(Collaborative Action Plan)
Pelatihan Jabatan Fungsional Penjenjangan
Perencana Tingkat Madya Angkatan XXI
3 Agustus 2020
Oswar Mungkasa
Bappenas
5. Definisi dan Pertanyaan Kunci
• Perencanaan strategik
adalah proses sebuah
lembaga mendefinisikan
strategi, atau arah
tujuan dan menetapkan
alokasi pemanfaatan
sumberdaya untuk
menjalankan
strateginya
• Pertanyaan kunci
Bagaimana keadaan kita
saat ini?(the situation and
momentum)
Masa depan seperti apa
yang ingin diwujudkan?
(desired direction)
Bagaimana cara terbaik
mewujudkan masa depan
yang ingin dituju? (the
strategic plan)
• John N. Bailey (1981)
6. Mengapa?
• Mengapa perlu
perencanaan
strategik
Memantapkan visi bersama
menjernihkan nilai dan keyakinan
Mendorong ide dan pendekatan
baru
Mengantisipasi kesempatan dan
hambatan
Menyediakan kerangka kerja
pengambilan keputusan
Mengembangkan cetak biru
pengembangan institusi
Failing
to plan,
is planning
to fail.
7. Elemen
• Visi keluaran utopia, berfokus pada hasil, bukan aksi. Semua
tentang apa yang mungkin dicapai dengan potensi yang ada.
Karakter visi yaitu (i) imaginable (dapat dibayangkan), (ii)
desirable (diinginkan); (iii) feasible (dimungkinkan); (iv) focused
(terarah); (v) flexible (memungkinkan inisiatif individu/lokal);
(vi) inspiring (sumber inspirasi) (vi) communicable (mudah
dimengerti)
• Misi fokus pada aksi yang dilakukan untuk mewujudkan Visi.
• Tujuan hasil utama yang belum rinci, mendukung visi dan
misi
• Strategi pendekatan dalam mencapai tujuan
• Sasaran langkah terukur untuk mencapai strategi/tujuan,
yang harus memenuhi SMART (specific, measurable, attainable,
relevant, time bound)
8.
9. VMOSA
Vision, Mission, Objectives, Strategies and Action Plans
• Visi. Menggambarkan sistem nilai yang diyakini ideal
sekaligus merupakan mimpi masa depan (house for all,
every house a home)
• Misi (apa dan mengapa). Menggambarkan apa yang akan
dilakukan dan mengapa dilakukan. Misi lebih nyata dan
berorientasi aksi dibanding visi.
Misi mengacu pada masalah atau tujuan namun tidak
rinci tetapi sebagai petunjuk awal bagaimana mengatasi
masalah (mengembangkan lingkungan sehat dan aman
melalui perencanaan kolaboratif, aksi komunitas, dan
advokasi kebijakan).
10. VMOSA
Vision, Mission, Objectives, Strategies and Action Plans
• Objectives (Tujuan/Sasaran). Sebagai lanjutan misi kemudian
sasaran ditetapkan untuk menunjukkan hasil terukur tertentu yang
perlu dicapai pada tenggat waktu tertentu (how much of what will
be accomplished by when)
– Contoh pada tahun 2015 (kapan), meningkatkan 20 persen
(sebesar) pelanggan air minum (apa).
• Strategi (the how/bagaimana). Menjelaskan bagaimana mencapai
sasaran memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.
• Action Plans (Rencana Aksi). Menggambarkan secara rinci
tepatnya bagaimana strategi akan dilaksanakan untuk
memenuhi sasaran yang telah ditetapkan terdahulu.
19. Definisi dan Komponen
• Sebuah rencana aksi merupakan
daftar langkah atau tugas yang
perlu dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
• Rancana aksi merupakan bagian
penting dari proses perencanaan
strategis dan membantu
meningkatkan perencanaan tim.
• Tidak terbatas pada manajemen
proyek, tetapi rencana aksi dapat
digunakan untuk perorangan.
• Rencana aksi bersifat dinamis
disesuaikan dengan perubahan
keadaan.
• Komponen rencana aksi mencakup
Gambaran jelas tentang tujuan
yang ingin dicapai
Tugas/langkah yang perlu
dilakukan untuk mencapai
tujuan
Pihak yang bertanggungjawab
melaksanakan tugas
Kapan tugas perlu diselesaikan
(waktu dan milestone/
benchmark)
Sumberdaya yang dibutuhkan
Ukuran evaluasi kemajuan kerja
• https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
20. Mengapa perlu?
• Perencanaan yang baik membantu menyiapkan kita
menghadapi hambatan dan menjaga tetap dalam jalur yang
telah direncanakan.
• Rencana aksi yang efektif dapat meningkatkan produktifitas
dan menjaga langkah tetap terarah.
• Beberapa manfaat rencana aksi
Memberi arah yang jelas. Rencana aksi mencakup langkah
yang perlu dilakukan dan waktu penyelesaiannya.
Tujuan tertulis jelas dan diterjemahkan dalam langkah
tindak lanjut memotivasi agar tetap berkomitmen.
Dapat melacak kemajuan terhadap pencapaian tujuan
Rencana aksi terdiri dari kumpulan langkah yang perlu
dilakukan sehingga memudahkan membuat prioritas
berdasar tingkat kesulitan dan dampaknya.
• https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
21. Langkah Penyusunan
• Langkah Pertama.
Menetapkan Tujuan/Sasaran dan
analisis SMART
• Langkah Kedua
Menyusun Daftar Langkah, berikut
tenggat waktu, dan
penanggungjawab.
• Langkah Ketiga
Prioritas Langkah
• Langkah Keempat
Tetapkan Milestones/Tonggak
• Langkah Kelima
Identifikasi kebutuhan sumberdaya
• Langkah Keenam
Pemantauan, evaluasi dan
pengkinian
• Analisis SMART
Specific – tujuan harus jelas.
Measurable – bagaimana
mengukur keberhasilan
pencapaian tujuan.
Attainable – realistis dan dapat
dipenuhi mempertimbangkan
sumberdaya yang tersedia.
Relevant – sejalan dengan
tujuan lainnya
Timely – mempunyai batas
waktu yang jelas dan dapat
dipenuhi.
• https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
25. Era Kolaborasi
Era Kolaborasi
Old Public Administration
New Public Administration
Governtment Governance
Pemerintah tidak lagi
mendominasi pemerintah-
swasta-masyarakat
Kolaborasi keniscayaan
Tata Kelola Kolaboratif
(Collaborative Governance)
Pengelolaan pemerintahan
melibatkan pemangku
kepentingan non pemerintah
Berorientasi musyawarah dan
konsensus dalam pengambilan
keputusan
Membuat/melaksanakan
kebijakan publik
Foto:
05/01/2023 25
26. Kolaborasi suatu Keniscayaan
Pentingnya Tata Kelola Kolaboratif
kompleksitas dan saling ketergantungan
antarinstitusi
Meningkatkan kualitas kebijakan
Sesuai kebutuhan masyarakat
Menjamin kelangsungan kebijakan
Meningkatkan kesetaraan dalam
pelaksanaan
Mampu mengikis ego sektoral dan
daerah
Mengurangi dan mencegah konflik
Fakta Penerapan
Praktik baku di Amerika dan negara lain
lembaga internasional seperti LSM (the
Nature Conservacy), Bank Dunia.
Agenda global Agenda 21, MDGs dan
SDGs
Foto:
Internet
05/01/2023 26
27. Kolaborasi bukan Barang Asing
Bagaimana Indonesia?
RPJPN – RPJMN kemitraan
dan partisipasi masyarakat
Pemerintah daerah ada yang
berhasil dan banyak kurang
optimal
SDGs Indonesia 4 platform
partisipasi (pemerintah dan
parlemen - organisaasi
masyarakat dan media – pelaku
usaha dan filantropi – pakar
dan akademisi)
Praktek unggulan
• Nasional Pokja
AMPL/Pokja PKP/Pokja PPAS
dan Jejaring AMPL
• Daerah Desain Besar Isu
Strategis Jakarta dan Strategi
Ketahanan Kota Jakarta
Foto:
Internet
05/01/2023 27
28. Definisi : Tata Kelola - Kolaborasi - TataKelola Kolaboratif
• Tata Kelola Lebih lanjut mendefinisikan governance adalah tentang aturan
main penyusunan keputusan bersama diantara keberagaman pelaku dan
organsiasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal yang mampu
mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Chotary dan
Stoker, 2009)
• Kolaborasi adalah hubungan antarorganisasi yang saling berpartisipasi dan
saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi informasi,
berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah
(Lai, 2011).
• Collaborative governance (tata kelola kolaboratif) adalah cara pengelolaan
pemerintahan yang melibatkan secara langsung pemangku kepentingan
non-pemerintah, berorientasi pada konsensus, dan musyawarah dalam
proses pengambilan keputusan bersama, yang memiliki tujuan untuk
membuat atau melaksanakan kebijakan dan program publik Ansell dan
Gash (2007). Penekanannya adalah pada pencapaian derajat konsensus di
antara para pemangku kepentingan (Sari, 2014).
29. G
l
Kondisi Awal
Kesenjangan
Kekuatan-
Sumberdaya-
Pengetahuan
Insentif dan Kendala
partisipasi
Sejarah
kerjasama atau
konflik
(tingkatan awal
saling percaya)
Dialog Tatap Muka
Perundingan niat baik
Saling Percaya
Berkomitmen
Menyadari saling
ketergantungan
Berbagi rasa memiliki
Keterbukaan terhadap manfaat
Saling Pengertian
Misi jelas
Definisi masalah bersama
Mengenali nilai bersama
Keluaran Sementara
Hasil awal
Rencana Strategis
Penelitian bersama
Desain Kelembagaan
Partisipasi inklusif * Forum Eksklusif
Aturan jelas * Proses terbuka
Kepemimpinan Fasilitatif
(termasuik pemberdayaan)
Proses Kolaboratif
Dampak
Model Tata Kelola
Kolaboratif Ansell-Gash
35. Pembelajaran dan Isu
• Rencana aksi masih terfokus pada tupoksi masing-masing
institusi dan bukan berangkat dari isu strategis bersama.
• Fenomena ‘working in silos’ masih terasa
• Pemangku kepentingan non pemerintah masih belum terlibat
sepenuhnya. Masih belum ‘meaningful participation’.
• Dampak Rencana Aksi konvensional adalah kemungkinan
keluaran tidak optimal dalam bentuk (i) kegiatan tumpang
tindih, (ii) urusan yang tidak tertangani sama sekali; (iii)
urusan tertangani sebagian.
• Dibutuhkan pengembangan rencana aksi kolaboratif.
36. Penguatan Kolaborasi
Pentahapan
Pengenalan pembentukan tim
kecil, pemetaan pemangku
kepentingan dan sumberdaya;
pemetaan isu strategis awal
(Analisis SWOT); pengembangan
kemitraan awal; agenda.
Pemaduan penyamaan
pandangan, pemahaman,
pembentukan pokja,
pengembangan SOP, pemetaan isu
strategis bersama, komitmen (visi,
misi, tujuan dan target), advokasi ke
pimpinan.
Pengembangan konsensus peta
jalan dan rencana aksi dan
penanggungjawab kegiatan.
Pemantapan pemantauan,
evaluasi, dan peningkatan kualitas
05/01/2023 36
Model Tata Kelola Kolaboratif
37. Upaya Kolaborasi
• Pemetaan dan pemilihan
pemangku kepentingan.
Keberagaman dan
kelengkapan ragam
pemangku kepentingan yang
terlibat akan menentukan
kualitas keluaran kolaborasi.
• Pembentukan forum
pemangku kepentingan
sebagai wadah kolaborasi.
• Kemitraan antarpemangku
Kepentingan untuk
memadukan sumberdaya
agar lebih efektif dan efisien.
Foto: Kedeputian Gub DKI bidang TRLH
Pemangku
Kepentingan
Komitmen konsensus Keluaran
37
38. Foto:
Internet
05/01/2023 38
Upaya Kolaborasi
• Pengembangan strategi komunikasi.
Komunikasi intensif menjaga proses
kolaborasi tetap terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan
• Pengelolaan pengetahuan. Data,
informasi, pengetahuan dan inovasi
ditunjang komunikasi yang baik dapat
merupakan insentif proses kolaborasi.
• Kepemimpinan fasilitatif. Tidak mudah
menemukan tetapi setidaknya kriteria ini
perlu menjadi pertimbangan.
• Peningkatan kapasitas berupa pelatihan,
pembelajaran, pengelolaan pengetahuan,
saling berbagi, serta kemitraan.