Tata kelola kolaboratif melibatkan pemangku kepentingan non-pemerintah dalam pengambilan keputusan kebijakan publik berdasarkan konsensus. Kolaborasi menjadi keniscayaan karena kompleksitas masalah dan ketergantungan antar lembaga. Model tata kelola kolaboratif menekankan partisipasi inklusif, aturan yang jelas, dan kepemimpinan yang memfasilitasi pemberdayaan semua pihak.