Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting terkait tatalaksana hernia insisional dan dehisensi luka operasi abdomen, antara lain:
1. Hernia insisional disebabkan oleh defek pada lapisan fasia yang menyebabkan isi abdomen dapat menonjol. Pembedahan diperlukan untuk menutup defek dengan mesh guna mencegah kekambuhan.
2. Dehisensi luka superfisial dapat ditangani secara konservatif, sedangkan
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
Clinical case of Epulis Fibromatosa, that founded back in oral surgery RSGM FKG MOESTOPO Indonesia. it was been recovery by insision. thus furthermore the use of this file is for dentistry applied student Co-assistant or even students.
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
Clinical case of Epulis Fibromatosa, that founded back in oral surgery RSGM FKG MOESTOPO Indonesia. it was been recovery by insision. thus furthermore the use of this file is for dentistry applied student Co-assistant or even students.
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99
Popi99 selaku opsi pokok para penggila spekulasi slot, tampak selaku lokasi terkini serta terbaik yang menawarkan pengalaman bermain slot gacor hari ini yang tidak terbandingi. kerja sama dengan bervariasi provider slot online, tercantum yang setidaknya terkemuka, membuat games di lokasi ini amat menarik serta gampang buat dimenangkan. supremasi pokok saya terdapat pada koleksi games slot gacor dengan tingkatan RTP live paling tinggi di negeri, mendatangkan kesan bermain yang maksimum.
Link Alternatif : https://heylink.me/popi99/
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99
Dengan modal kecil, kamu ada kesempatan guna berhasil bertekuk rangkap di lokasi gambling Melodi99 gacor terpercaya 2024 Melodi99, salah satu gembong terbanyak di periode modern ini. Para penggila permainan slot yang lampau riang bermain slot bumi saat ini sanggup lagi merasakan keseruan games ini gara-gara lokasi-situs terbaik yang ada menerus menambahkan jumlah games dengan tema anyar selaku struktur kelanjutan yang disamai dengan bermunculannya situs website yang menerus perubahan memperkenalkan games dengan fitur lebih menarik.
Link Alternatif : https://heylink.me/Melodi99_pro/
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99
Kodomo99 merupakan salah satu dari 13 anjuran lokasi slot gacor maxwin serta slot gacor hari ini yang mengenakan server luar negeri serupa Kodomo99. Salah satu fitur menarik dari Kodomo99 merupakan pemakaian bahasa Thai dalam game serta antarmuka. Ini mempermudah player Kodomo99 guna bermain serta memahami peraturan game dengan lebih cakap. Kodomo99 serta kerap menunjukkan irama serta suara yang merepresentasikan komponen akal budi Thailand, menciptakan pengalaman bermain yang lebih mendalam.
Link Alternatif : https://heylink.me/kodomo99/
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88
Para pemeran games spekulasi online di tanah air eksklusifnya slot online tentunya dalam bermain games slot gacor favorite mereka mau bermain dengan bocoran RTP ataupun segusertag data perihal pola slot gacor yang sanggup menciptakan para pemeran merasakan jackpot kemenangan yang bermutu besar dan luar biasa jumlahnya. buat itu Nila88 tampak guna menanggapi kekacauan para pejuang maxwin guna sanggup merasakan kemenangan yang sebetulnya dalam mayapada spekulasi online.
Link Alternatif : https://heylink.me/Nila88_gacor/
2. 1. Kenapa tidak boleh memotong umbilikus?
• The umbilicus is an important aesthetic landmark of the abdomen. It possesses a
dual blood supply that allows it to survive either on its stalk if the skin
surrounding the umbilicus is incised, or through the surrounding subdermal
circulation if the stalk is transected. This is an important concept to consider in
order to avoid umbilical ischemia and necrosis during abdominoplasty, especially
if there is any past surgical history suggesting alteration to its blood supply.
• Insisi umbilicus dihindari pada open surgery karena dianggap sebagai sumber
infeksi bakteri karena bentuknya dapat menyebabkan umbilical discharge. Insisi
midline abdomen pada prosedur laparotomi basic direkomendasikan untuk
menghindari umbilicus karena dianggap kotor dan terhubung dengan ligamentum
teres.
Asakuma M, Komeda K, Yamamoto M, et al. A Concealed “Natural Orifice”: Umbilicus Anatomy for Minimally Invasive Surgery. Surgical Innovation. 2019;26(1):46-49.
doi:10.1177/1553350618797619
Tomioka K, Murakami M, Fujimori A, Watanabe M, Koizumi T, Goto S, Otsuka K, Aoki T. Risk Factors for Transumbilical Wound Complications in Laparoscopic Gastric and
Colorectal Surgery. In Vivo. 2017 Sep-Oct;31(5):943-948. doi: 10.21873/invivo.11151. PMID: 28882963; PMCID: PMC5656870.
3. 2. Pasien gemuk langkah apa yang kta lakukan
menghindari cedera pada usus?
•Dengan memperhatikan dekompresi usus yang
baik sebelum incisi.
•Menggunakan alat-alat retractor dan spatula
untuk mobilisasi organ intraabdomen.
4. 3. Pada kasus trauma luka tusuk yang membuat fasia terpotong, dapat
meninggalkan defek untuk kemudian menjadi hernia insisional. Langkah
apa yang dilakukan untuk menutupnya
5. Defek fasie yang bisa jadi hernia
insisional? Apa yang dilakukan untuk
menutupinya
• Hernia insisional disebabkan kegagalan lapisan dinding abdomen untuk pulih kembali.
Ketika defek terjadi pada luka bekas insisi dinding abdomen, isi rongga abdomen dapat
menonjol melalui defek tersebut, didorong keluar oleh adanya tekanan intra-abdomen.
Tekanan intra-abdomen yang meningkat, dapat terjadi saat buang air besar, muntah,
batuk, dan lain-lain. Seringkali, defek tersebut pada awalnya tidak begitu jelas dengan
adanya peningkatan ukuran yang bertahap sehingga defek menjadi lebih jelas.1 Pada
hernia insisional USG menunjukkan defek pada lapisan fascia posterior dengan loop
usus yang menonjol di dinding abdomen. Pada CT Scan abdomen menunjukkan kantung
hernia yang memisahkan antara lapisan muskulus, aponeurosis, dan fasia dinding
abdomen.2
Sitasi:
1.Vitawati1 , Roberthy D. Maelisa2 , Tri Setyawat. INCISIONAL HERNIA. Jurnal Medical Profession. 2021;3(1)
2. Wongsithichai, P., Chang, K.-V., Hung, C.-Y., & Wang, T.-G. Dynamic ultrasound with postural change facilitated the detection of an incisional hernia in a case with negative MRI
findings. Journal of Ultrasound.2015;18(3), 279– 281.https://doi.org/10.1007/s40477- 014-0146-x
3. Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah, Masalah, Pertimbangan Klinis Bedah, dan Metode Pembedahan (4 ed.). EGC. 2017
6. Defek fasie yang bisa jadi hernia
insisional? Apa yang dilakukan untuk
menutupinya
• Pembedahan diperlukan untuk mengembalikan penonjolan, menghilangkan jaringan perut,
dan menempelkan mesh pada hernia untuk mencegah kekambuhan. pembedahan yang
minimal invasif yaitu seperti laparoskopik ventral atau insisional hernia repair.1 Metode
pembedahan dapat digunakan sebagai tatalaksana semua kasus hernia insisional, tetapi
sangat perlu hanya untuk tatalaksana hernia insisional yang besar. Sebagian kecil kasus
hernia insisonal dapat ditatalaksana dengan menggunakan truss. Truss adalah sejenis
pakaian yang digunakan sama seperti ikat pinggang untuk menekan jaringan dan
memastikan pertumbuhan hernia insisonal. Pengelolaan konservatif menggunakan alat
penyangga atau korset elastik khusus dapat digunakan sementara atau bila ada
kontraindikasi pembedahan. Terapi operatif berupa herniotomi dan hernioplasti baik operasi
tebuka maupun secara laparaskopi bertujuan menutup defek di lapisan muskuloaponeurosis.3
a Hernia insisional pasca laparoskopi umumnya merupakan komplikasi kecil - hanya sekali
kejadiannya menyebabkan hernia strangulasi. Semua tindakan pencegahan, termasuk
penjahitan fasia, harus diambil untuk mengurangi 1% kejadian pada hernia insisional pasca
operasi.4
Sitasi:
1.Vitawati1 , Roberthy D. Maelisa2 , Tri Setyawat. INCISIONAL HERNIA. Jurnal Medical Profession. 2021;3(1)
2. Wongsithichai, P., Chang, K.-V., Hung, C.-Y., & Wang, T.-G. Dynamic ultrasound with postural change facilitated the detection of an incisional hernia in a case with negative MRI
findings. Journal of Ultrasound.2015;18(3), 279– 281.https://doi.org/10.1007/s40477- 014-0146-x
3. Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah, Masalah, Pertimbangan Klinis Bedah, dan Metode Pembedahan (4 ed.). EGC. 2017
4. Coda A, Bossotti M, Ferri F, Mattio R, Ramellini G, Poma A, Quaglino F, Filippa C, Bona A. Incisional hernia and fascial defect following laparoscopic surgery. Surg
Laparosc Endosc Percutan Tech. 2000 Feb;10(1):34-8. PMID: 10872524.
7. Defek fasie yang bisa jadi hernia insisional?
Apa yang dilakukan untuk menutupinya
• Dinding anterolateral abdomen terdiri dari kulit, fascia superfisialis yang terbagi minejadi lapisan superfisial
(Camper’s fascia) dan lapisan membranosa yang lebih dalam (Scarpa’s fascia), fascia profunda, lapisan otot
abdomen dan fascia transversalis.
• Hernia insisional adalah komplikasi laparotomi yang dapat terjadi akibat adanya defek dinding abdomen. Pada
hernia kecil (<3-4 cm) diperbaiki dengan Teknik mayo repair, dimana tepi fascia ditutup overlap (tumpeng tindih)
sekitar 2 cm menggunakan interrupted monofilament suture dan diperkuat dengan continuous running suture.
• Pada hernia yang lebih besar, teknik tersebut berisiko rekuren/kambuh kembali. Sebagian besar hernia insisional
diperbaiki dengan menggunakan mesh pada sisi bawah, meskipun terdapat peningkatan risiko infeksi. Mesh yang
digunakan harus bersifat non-absorbable, biocompatible dan memberikan efek elastisitas fisiologis pada dinding
abdomen dan dapat berintegrasi baik dengan jaringan sekitar. Umumnya menggunakan Polypropylene (Prolene,
Marlex etc) and polyethylene (e.g. Mersilene) yang fleksibel dan mudah dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan.
• Teknik repair dengan mesh dapat dilakukan secara terbuka (open) atau laparoskopik. Teknik laparoskopik lebih
disukai karena menurunkan risiko nyeri pasca operasi, early mobilization dan lama tinggal di RS yang lebih singkat.
Bartlett, David C; and Kingsnorth, Andrew N. Abdominal wound dehiscence and incisional hernia. Surgery (Oxford), 2009, Volume 27, Issue 6, Pages 243-250
Section- Abdominal Incisional Hernias (Complete). (n.d.). Section- Abdominal Incisional Hernias (Complete). Retrieved October 19, 2021, from https://www.vumc.org/global-surgical-
atlas/sites/default/files/public_files/PDF/Section-%20Abdominal%20Incisional%20Hernias%20%28Complete%29.pdf
8. 4. Apakah masih berlaku prinsip laparatomy insisi luka
dari luar ke dalam makin ke dalam makin kecil? Kalau
tidak, alasannya mengapa?
•Prinsip sekarang dari luar ke dalam semakin
besar, karena untuk meminimalisir panjang
kosmetik luka.
•Luka operasi yang di buat seharusnya di gunakan
sebaik-baiknya, tetapi jika memerlukan exposure
lebih baik, ekstensi dari luka di sarankan.
9. 5. Kapan dilakukan tindakan tindakan repair dan
konservative pada kasus wound dehiscence?
10. • Goal : menutup kembali luka dan memastikan tidak berulang dan terjadinya komplikasi yang lebih serius
• Dehisensi luka superfisial umumnya dapat ditatalaksanai secara konservatif dengan dressing luka. Jika terdapat
infeksi pada kulit seperti selulitis maka pemberian antibiotic akan diperlukan. Dehisensi luka superfisial yang
besar mungkin memerlukan debridemen jaringan yang terinfeksi dan nekrosis.
• Pasien sehat dengan luka yang bersih dan tidak terinfeksi dapat dipertimbangkan untuk delayed primary closure
dengan luaran kosmetik yang lebih baik
• Dehisensi total (burst abdomen) akibat kerusakan lapisan fasia dengan paparan organ viscera memerlukan
pembedahan darurat untuk debridemen luka, removal dari material suture sebelumnya dan resuturing dengan
teknik retention suture. Teknik ini memberikan hasil yang baik untuk operasi abdomen meskipun tidak
menurunkan insidensi hernia insisional.
11. Bartlett, David C; and Kingsnorth, Andrew N. Abdominal wound dehiscence and incisional hernia. Surgery (Oxford), 2009, Volume 27, Issue 6, Pages 243-250
World Union of Wound Healing Societies (WUWHS) Consensus Document. Surgical wound dehiscence: improving prevention and outcomes. Wounds
International, 2018
12.
13.
14. World Union of Wound Healing Societies (WUWHS) Consensus Document. Surgical wound
dehiscence: improving prevention and outcomes. Wounds International, 2018 .