Reformasi gereja dimulai di Jerman pada abad ke-15 dan 16 karena adanya penyimpangan di gereja Katolik Roma seperti penjualan surat pengampunan dosa dan korupsi di kalangan pemimpin gereja. Martin Luther memimpin protes melawan gereja dengan menolak otoritas Paus dan menekankan bahwa keselamatan hanya dapat dicapai melalui iman. Reformasi gereja kemudian meluas ke negara-negara Eropa lain dan menyebabkan
3. Kronologi Reformasi Gereja
Awal terjadinya reformasi gereja ini
muncul atau terjadi di Jerman. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya reformasi gereja di
Jerman yaitu :
Sekitar abad 15 – 16 Jerman masih
merupakan negara agraris yang terbelakang
dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
Kuatnya pengaruh katolisme yang bersifat
konservatif di Jerman.
Banyaknya penjualan surat-surat
pengampunan dosa di Jerman melebihi
negara-negara Eropa lainnya.
Sebagian besar rakyat Jerman yang
berprofersi sebagai petani yang merupakan
kelompok sosial yang paling menderita akibat
kekuasaan katolisme, salah satunya dengan
adanya pajak-pajak yang sangat
memberatkan rakyat.
4. Selain itu juga faktor yang paling mendasari terjadinya reformasi di Jerman
adanya fase transisi ekonomi di Jerman dimana pada waktu itu terjadi proses
perubahan dari masyarakat feodal menuju masyarakat ekonomi profit. Dari sinilah
muncul satu tokoh yaitu Marthin Luther yang dari pemikiran-pemikirannya itu
kemudian terlahir sebuah reformasi gereja yang nantinya tidak hanya berkembang
di Jerman melainkan meluas ke wilayah-wilayah Eropa lainnya.
Adapun pemikiran-pemikiran dari Marthin Luther dalam melakukan protes
terhadap kekuasaan Gereja Khatolik Roma yaitu :
Penolakan Luther terhadap surat-surat pengampunan doa yang dikeluarkan
oleh Paus karena menurutnya gereja atau pemuka agama tidak memiliki hak
untuk memberikan pengampunan dosa. Tuhan-lah yang memberikan
pengampunan itu didasarkan kepada kepercayaan dan amal sholeh individu
selama hidup.
Menurut Luther sakramen hanya digunakan untuk membantu keimanan tetapi
bukan sama sekali alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan.
5. Latarbelakang Terjadinya Reformasi
Gereja
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya :
Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar
mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tertinggi.
Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannya
dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasil
hubungannya dengan wanita simpanannya.
Penjualan surat – surat pengampunan dosa.
Adanya penyimpanan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaan
terhadap benda – benda keramat atau tokoh – tokoh suci yang nantinya akan
menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para
pastor yang semata – mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama
dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat.
2. Korupsi atas nama negara.
3. Pajak – pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan
lokal.
4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa.
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis – krisis ekonomi di kawasan imperium Roma.
6. Dampak Setelah Terjadinya Reformasi
Gereja
Dampak sosial dan politik terhadap Eropa dan negara – negara Barat pada
umumnya.
Reformasi ini menimbulkan Western Christendom sehingga munculnya negara –
negara nasional kecil tanpa memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti
lembaga Kepausan Roma. Menumbuhkan benih – benih demokratisasi politik,
kesadaran individual akan pentingnya hak – hak politik, kebebasan individu. Sehingga
menjadi dasar timbulnya gerakan – gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan
totaliter dan keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.
Tetapi dengan adanya Reformasi Gereja ini juga lahirnya kekuasaan absolut di
Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan katolik, peperangan saudara
dan penghancuran karya – karya seni, patung, lukisan yang berbau katolisisme.
Reformasi juga harus bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian massal dalam
peristiwa berdarah pada malam St. Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi
pemberontakan petani yang menolak membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran
Philip mereka semua dibantai. Dan pengikut Protestan dianggap pengkhianat dan
selama enam tahun terjadi teror dan pembunuhan terhadap kaum protestan.
7. Reformasi Gereja juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen.
Terbelahnya agama Kristen menjadi sekte-sekte kecil yaitu Lutherisme,
Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, Katholikisme. Meskipun ditunjau dari segi
doktrin – doktrin fundamentalnya sekte – sekte itu tidak memiliki prinsip yang
berbeda, tetapi timbulnya hal tersebut menyebabkan keretakan serius dalam
agama Kristen. Akibat adanya sekte-sekte ini, Eropa terbelah secara keagamaan;
Jerman Utara dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut
Lutheranisme, sedangkan Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis
menganut Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia
menganut Katolisisme.