Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111
Reformasi Gereja
1.
2.
3. Faktor Reformasi Gereja
1. Adanya Penyimpangan yang dilakukan oleh kaum
gereja katolik, seperti indulgensi.
2. Berkembangnya paham humanisme memungkinkan
banyak orang membaca dan mempelajari ajaran Yesus
Kristus yang asli, yang tertulis dalam bahasa Yunani
Kuno.
3. Timbulnya negara-negara Nasional di Eropa, dimana
raja menginginkan kekuasaan penuh, dan lepas dari
pengaruh gereja (German, Prancis, Inggris).
4. Penderitaan rakyat akibat perang dan wabah.
5. Kredibilitas runtuh, gereja lebih peduli terhadap harta
dan kekuasaan.
4. Mengapa terjadi di Jerman?
Menurut Burns dan Ralph dalam Suhelmi, Ahmad
2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni :
• Jerman yang sekitar abad XV-XVI masih merupakan
negara agraris atau negara yang masih terbelakang jika
dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Sektor Industri perdagangan dan manafaktur
belum berkembang seperti di Inggris dan Italia. Dan
Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara
ini. Penyembahan terhadap tokoh ataupun benda-benda
keramat dianggap kepercayaan yang wajib di yakini.
Penjualan surat-surat pengampunan dosa paling banyak
dijual di Jerman melebihi negara-negara lainnya di Eropa.
5. • Rakyat Jerman padasaat itu sebagian besar
adalah masyarakat petani yang merupakan
kelompok sosial yang paling menderita akibat
adanya kekuasaan gereja katolisisme. Pajak-pajak
yang memberatkan, urusan kepemilikan
tanah yang dipersulit oleh pihak gereja, harta
kekayaan yang sering diambil oleh pihak
geraja tanpa alasan yang jelas.
7. • Raja Philip (1268 – 1314) berniat memusatkan
seluruh kekuasaan ke tangannya. Ia menegaskan
tidak ada kekuasaan lain, termaksud Paus, yang
berhak campur tangan dalam urusan monarki. Ia
melarang semua rohaniwan Gereja terlibat dalam
pembuatan Undang-Undang.
• Raja mewajibkan rohaniwan Gereja (klerus) untuk
membayar pajak kepada negara.
• Hal ini memicu konflik dengan Pope Bonifasius
VIII (1235 – 1303). Pada tahun 1296, Paus
mengeluarkan bulla (surat keputusan) yang
bernama Clericis Laicos. Isinya melarang semua
raja memungut pajak kepada kaum klerus tanpa
presetujuan Paus.
8. • Philip IV, membalas lebih keras dengan melarang
pengiriman emas, perak, batu berharga, dan
makanan ke Roma. Ia mengusir rohaniwan yang
ditugaskan oleh Paus untuk mengumpulkan dana
untuk membiayai Perang Salib.
• Hingga mencapai puncaknya pada awal abad ke-
14. Philip IV gigih melancarkan kampanye anti-otoritas
kepausannya atas Prancis. Hal ini
berbuntut dikeluarkannya bulla Unam Sanctam
oleh Paus Bonifasius pada tahun 1302.
• Isinya menyatakan bahwa kekuasaan spiritual dan
kekuasaan duniawi ada di tangan Paus dan para
raja adalah bawahannya Sri Paus.
10. • Abad ke-14 dan menjelang abad ke-15, muncullah 2
teolog termuka di Eropa yang melakukan kritik dan
kencaman terbuka terhadap Gereja. John Wycliffe (1324
– 1384) dari Inggris dan Jan Hus (1369 – 1415) dari
Bohemia (Cekoslowaki).
• Paus telah menutut bahwa properti Gereja di Ingris adalah
milik Paus, tetapi menurut Wycliffe, harta milik Gereja
adalah milik negara. Bahkan Wycliffe menyebut Paus Si
Anti-Kristus. Dan akhirnya 2 teolog termuka ini dihukum
mati karena kritiknya dianggap menentang Paus.
• Tahun 1517, melalui teolog Jerman Martin Luther,
Gereja Katolik mengalami guncangan yang luar biasa.
Gerakan Martin Luther yang disebut Reformasi itu
menghasilkan perpecahan (skisma) baru dalam Gereja
(setelah perpecahan dengan Gereja Timur pada abad ke-
11), dalam bentuk lahirnya Protestanisme.
11. Kesimpulan tentang kondisi sosial-keagamaan di Eropa
sebelum terjadinya Reformasi pada tahun 1517.
1. Terjadinya krisis moral yang besar dalam tubuh
Gereja.
2. Pada masa sebelum Reformasi, nasionalisme
semakin berkembang.
3. Lahirnya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan
Gereja dari kalangan internal Gereja.
4. Semakin berkembangnya tradisi intelektual dan
iklim kebebasan di Eropa.
5. Ketidakpuasan dan kekacauan dalam bidang
ekonomi.
12.
13. Reformasi Protestan
• Reformasi protestan adalah gerakan besar di
Eropa Barat pada abad ke-16 (1517).
Agustinian Martin Luther dan John Calvin.
Tujuannya adalah mereformasikan
kepercayaan, dokrin, dan praktik-praktik
dalam Gereja Katolik Roma.
14. Marthin Luther
Ia lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November 1483
- meninggal di Eisleben. Kekaisaran Romawi Suci, 18
Februari 1546 pada umur 62 tahun) adalah
seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen dan
pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik
Roma.
15. John Calvin
• lahir di Noyon, Picardie, Kerajaan Perancis, 10 Juli 1509 –
meninggal di Jenewa, Swiss, 27 Mei 1564 pada umur 54 tahun)
adalah teolog Kristen terkemuka pada masa Reformas
Protestan yang berasal dari Perancis. Namanya kini dikenal dalam
kaitan dengan sistemteologi Kristen yang disebut Calvinisme
(Kalvinisme). Ia dilahirkan dengan nama Jean
Chauvin (atau Cauvin) di Noyon, Picardie, Perancis, dari Gérard
Cauvin dan Jeanne Lefranc. Bahasa Perancis adalah bahasa
ibunya. Calvin berasal dari versi Latin namanya,Calvinus.
16. Meskipun demikian, berhadapan dengan Gereja
Katolik Roma umumnya Protestanisme (khusunya
Gereja-gereja Reformasi yang dipelopori oleh
Martin Luther, Yohanes Calvin, dan Ulrich Zwingli)
memiliki kesamaan, diantaranya :
• Menolak otoritas dan kekuasaan Paus atas Gereja
dan kekuasaan sekuler.
• Menolak indulgensi.
• Mengurangi jumlah sakramen, dari 7 menjadi 2.
• Menolak dokrin Purgatory.
• Menolak tradisi hidup bakti atau biara-biara.
• Menolak kewajiban selibat (tidak menikah atau
menjalin hubungan romantis dengan
perempuan).
17. • Menolak penggunaan dan penghormatan terhadap
patung Yesus, Bunda Maria, dan orang kudus
serta terhadap relikui (barang-barang peninggalan
atau sisa-sisa tubuh dari orang kudus/ santo-santa).
• Sola gratia, yaitu keyakinan bahwa keselamatan
(surga) merupakan anugerah dari Tuhan.
• Sola fide, yaitu keyakinan bahwa keselamatan
hanya melalui iman di dalam Yesus sebagai
Kristus, bukan melalui perbuatan baik.
• Sola scriptura, yaitu keyakinan bahwa hanya
Alkitab (bukan tradisi gereja atau interprestasi
gerejawi terhadap Alkitab) yang dapat menjadi
sumber otoritas final untuk semua orang Kristen.
18. Dampak Langsung Reformasi Gereja
a. Lahirnya Protestanisme.
b. Menguatnya negara dan pemerintahan
sekuler.
c. Lahirnya Gereja Angklikan (Angklikanisme).
d. Reformasi dan Demokrasi.
e. Reformasi, Perang 30 Tahun, dan kebebasan
beragama.