SlideShare a Scribd company logo
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 30
BAB 2 Piutang – Piutang Dagang
(account receivable)
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi perbedaan jenis piutang
2. Menjelaskan pengakuan piutang dagang
3. Menjelaskan perbedaan dasar dan metode dalam penilaian piutang dagang
4. Menjelaskan pembuatan jurnal untuk penghapusan piutang dagang dan kerugian piutang
5. Menghitung besarnya kerugian piutang
6. Membuat analisis umur piutang
PENJUALAN KREDIT
Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam
melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya
secara tunai atau secara kredit.
Perusahaan lebih menyukai transaksi penjualan secara tunai karena perusahaan akan
segera menerima kas yang akan dapat digunakan kembali untuk mendatangkan
pendapatan selanjutnya.
Dari sisi konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan
penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda. Penjualan kredit
menimbulkan adanya piutang atau tagihan.
PENGERTIAN TAGIHAN
Tagihan dalam arti yang luas meliputi segala macam tuntutan (klaim) kepada pihak
ketiga yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan
datang atau dengan kata lain tagihan merupakan hak untuk menagih sejumlah uang
dari si penjual kepada si pembeli yang timbul dari adanya suatu transaksi.
Klasifikasi Tagihan
Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dua kelompok :
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 31
1. Tagihan-tagihan yang tidak didukung janji-janji tertulis disebut piutang (account
receivable).
2. Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji-janji tertulis disebut piutang wesel
(notes receivable).
Piutang, menurut sumber atau asal terjadinya dapat dibedakan menjadi :
1. Piutang Dagang, yaitu tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi penjualan
barang atau jasa.
2. Piutang Bukan Dagang, yaitu tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi selain
penjualan barang atau jasa.
3. Piutang Pendapatan, yaitu pendapatan yang sudah terjadi tetapi belum diterima
(accrued receivable).
PIUTANG DAGANG
Pengakuan Piutang Dagang
Misalnya pada tanggal 1 Januari 1999 PT. VIVAS menjual barang kepada PT.
SAVIO seharga Rp.1,000,000.00 dengan termin 2/10,n/30. Pada tanggal 5 Januari
barang senilai Rp. 100,000.00 dikembalikan oleh PT. SAVIO kepada PT. VIVAS.
Tanggal 11 Januari PT. VIVAS menerima pembayaran dari PT. SAVIO sebesar saldo
tagihannya.
Jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas dalam pembukuan PT. VIVAS
adalah sebagai berikut :
Jan 1 Piutang Dagang…………………… Rp. 1,000,000.00
Penjualan ……………….. Rp. 1,000,000.00
(Penjualan kredit kepada PT. SAVIO)
5 Retur dan PotonganPenjualan……. Rp. 100,000.00
Piutang Dagang ………… Rp. 100,000.00
(Pengembalian barang dari
PT. SAVIO)
11 Kas ………………………………..Rp. 882,000.00
Potongan tunai penjualan ………… 18,000.00
Piutang Dagang ………… Rp. 900,000.00
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 32
Penilaian Piutang Dagang
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia :
“piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai kas (netto) yang bisa
direalisasikan yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat diterima”.
Kerugian Piutang
Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena menarik bagi calon
pembeli sehingga volume penjualan meningkat di sisi lain penjualan kredit sering
juga mendatangkan kerugian ketika debitur tidak mampu atau tidak mau membayar
kewajibannya.
KERUGIAN PIUTANG
Dalam akuntansi, kerugian ini biasa disebut dengan kerugian piutang, biaya piutang
tak tertagih, dan biaya piutang ragu-ragu.
Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode :
1. Metode Cadangan
2. Metode Penghapusan Langsung
Metode Cadangan (allowance)
Dalam metode ini hal penting yang perlu diperhatikan adalah :
1. Kerugian piutang tak dapat tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan
dibandingkan (matched) dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama
dengan periode terjadinya penjualan.
2. Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima, dicatat dengan mendebet
Rekening Kerugian Piutang dan mengkredit Rekening Cadangan Kerugian
Piutang.
3. Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet Rekening
Cadangan Kerugian Piutang dan mengkredit Rekening Piutang Dagang pada saat
dihapus dari pembukuan.
Contoh penerapan metode cadangan :
- PT. GALILEO pada tahun 2000 melakukan penjualan kredit sebesar Rp.
20,000,000.00
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 33
- Piutang yang belum dapat ditagih sampai dengan 31 Desember sebesar Rp.
2,000,000.00
- Manajer kredit mengestimasikan bahwa piutang yang belum tertagih tersebut,
diantaranya sebesar Rp.100,000.00 tidak mungkin dapat tertagih.
Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat taksiran kerugian piutang
adalah :
Des 31 Kerugian Piutang……………… Rp. 100,000.00
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 100,000.00
(untuk mencatat taksiran kerugian piutang)
Kerugian piutang dilaporkan dalam laporan rugi laba sebagai biaya operasional.
Rekening Cadangan Kerugian Piutang adalah suatu rekening kontra (lawan) aktiva
yang menggambarkan bagian dari tagihan kotor terhadap konsumen yang
diperkirakan tidak akan dapat ditagih di masa yang akan datang.
Rekening ini pada akhir tahun tidak ditutup, melainkan dicantumkan dalam neraca
pada kelompok aktiva lancar sebagai pengurang terhadap rekening piutang dagang
Jumlah Rp. 1,900,000.00 menggambarkan taksiran nilai kas bersih yang bisa
direalisasi dari piutang dagang (nilai tunai piutang dagang) yang dilaporkan pada
tanggal neraca.
Pencatatan Penghapusan Piutang
Contoh :
- Bagian Penagihan PT. Galileo pada tanggal 1 Mei 2000 memberikan persetujuan
bahwa piutang pada PT. Zodiak sebesar Rp. 50,000.00 dihapus dari pembukuan
karena tidak mungkin dapat diterima pelunasannya.
Jurnal untuk mencatat penghapusan piutang tersebut adalah sebagai berikut :
Mei 1 Cadangan Kerugian Piutang ………….. Rp. 50,000.00
Piutang Dagang …………………… Rp. 50,000.00
(penghapusan piutang kepada PT. Zodiak)
Piutang Dagang …………… Rp. 2,000,000.00
Kurangi : Cadangan Kerugian Piutang ( 100,000.00)
1,900,000.00
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 34
Setelah jurnal di atas dibukukan dalam buku besar maka rekening yang
bersangkutan akan nampak sebagai berikut :
Piutang Dagang
1/1/2000 Saldo Rp. 2,000,000.00 1/5/2000 Rp. 50,000.00
Cadangan Kerugian Piutang
1/5/2000 Rp. 50,000.00 1/1/2000 Rp. 100,000.00
Penghapusan piutang akan mengurangi rekening piutang dagang maupun rekening
cadangan kerugian piutang, tetapi nilai tunai yang dapat direalisasikan dari
piutang tetap seperti sebagai berikut :
Sebelum Setelah
Penghapusan Penghapusan
Piutang Dagang Rp. 2,000,000.00 Rp. 1,950,000.00
Cadangan Kerugian Piutang 100,000.00 50,000.00
Nilai tunai piutang Rp. 1,900,000.00 Rp. 1,900,000.00
Penerimaan Kembali Piutang Yang Telah Dihapus
Bila terjadi penerimaan kembali piutang yang telah dihapus, maka perusahaan
harus membuat dua ayat jurnal yaitu :
1. Ayat jurnal untuk mencatat balik piutang yang telah dihapus sehingga tercatat
kembali dalam pembukuan sebagai piutang.
2. Jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari piutang yang telah dihapus.
Contoh :
Jika PT. Zodiak membayar kewajibannya kepada PT. Galileo pada tanggal 1 Juli
(rekening piutang kepada PT. Zodiak telah dihapus dalam pembukuan PT.
Galileo), maka jurnal yang dibuat PT. Galileo sebagai berikut :
Juli 1 Piutang Dagang ………. Rp. 50,000.00
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 50,000.00
(untuk mencatat balik piutang pada PT. Zodiak yang telah dihapus)
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 35
1 Kas ………………………………. Rp. 50,000.00
Piutang Dagang ……………… Rp. 50,000.00
(untuk mencatat penerimaan kas dari PT. Zodiak)
Dasar yang digunakan dalam Metode Cadangan
Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, manajemen dapat
menggunakan dua dasar yaitu :
1. Prosentase dari Penjualan
Prosentase ini didasarkan pada pengalaman di waktu yang lalu dan kebijakan
kredit yang ditetapkan perusahaan
2. Prosentase dari Piutang
Untuk menetapkan prosentase ini manajemen biasanya menggunakan daftar
yang disebut Daftar Umur Piutang. Analisis ini disebut sebagai Analisis Umur
Piutang
Metode Penghapusan Langsung (direct write-off)
Dalam penerapan metode ini jumlah kerugian tidak perlu ditaksir dan dalam
pembukuan tidak digunakan rekening Cadangan Kerugian Piutang. Apabila suatu
piutang diyakini tidak akan dapat ditagih lagi, maka kerugian akibat piutang tersebut
langsung didebetkan ke dalam rekening Kerugian Piutang dan rekening Piutang
Dagang dikredit.
Contoh :
- PT. Revivo mempunyai piutang kepada PT. Dabizas sebesar Rp. 500.000,00
- Pada tanggal 20 Desember manajer kredit PT. Revivo memutuskan untuk
menghapus piutang kepada PT. Dabizas karena sudah tidak mungkin ditagih. Jika
PT. Revivo menggunakan metode penghapusan langsung, maka pada tanggal
tersebut dibuat jurnal sebagai berikut :
Des 20 Kerugian Piutang ……………………. Rp. 500,000.00
Piutang Dagang …………………. Rp. 500,000.00
(Penghapusan Piutang pada
PT. Dabizas)
Bila ditinjau dari konsep penandingan (matching concept) metode ini tidak
memberikan gambaran penandingan yang tepat baik dalam laporan rugi laba maupun
neraca perusahaan, karena rekening Kerugian Piutang hanya akan menunjukkan
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 36
jumlah kerugian yang diderita, dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca
sebesar jumlah brutonya. Dan pelaporan biaya (kerugian) tidak pada periode yang
sama dengan periode penjualannya.
Alasan tersebut di atas mendasari bahwa metode penghapusan langsung tidak diakui
dalam pelaporan keuangan.
Kasus 2.1
PT. INDIGLO dalam laporan keuangan akhir tahunnya 31 Desember 2001
melaporkan bahwa informasi keuangan mengenai piutangnya adalah sebagai berikut:
- Piutang Dagang Rp. 92.750.000,00
- Cadangan Kerugian Piutang (4.028.750,00)
- Biaya Kerugian Piutang --------
Berikut di bawah ini merupakan data-data mengenai debitur pada tahun 2001:
Nama Debitur Jumlah Tgl. Faktur Nomor Faktur
CV. Amandari
PT. Kamandalu
UD. Amankila
PT. Nusantara
PT. Chedi
PT. Jiwantara
CV. Seminyak
UD. Nirwana
Rp. 10.200.000,00
Rp. 9.800.000,00
Rp. 2.480.250,00
Rp. 18.750.000,00
Rp. 24.500.600,00
Rp. 13.980.750,00
Rp. 8.880.800,00
Rp. 4.158.500,00
12 Des. 2001
8 Oktober 2001
11 Juni 2001
4 Agustus 2001
18 Februari 2001
24 Mei 2001
7 November 2001
1 Des. 2001
62
49
26
38
19
23
55
60
Manajemen PT. INDIGLO menetapkan kebijakan mengenai piutang tak tertagih
menurut golongan umur piutang adalah sebagai berikut:
Umur Piutang % kerugian
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
91-120 hari
121-150 hari
151-180 hari
>180 hari
1 %
5%
10 %
15 %
20 %
30 %
50%
Diminta : 1) Buatlah analisis umur piutang!
2) Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk
pembentukan Cadangan kerugian piutang!
3) Pada tanggal 1 Januari 2001 berapa nilai piutang bersih (setelah
dikurangi cadangan kerugian piutang)?
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 37
Jawaban Kasus 2.1
PT. INDIGLO
DAFTAR UMUR PIUTANG
31 Desember 2001
Nama Debitur No. Faktur Juml Piutang Tgl Jth Tempo Menunggak
1hr-30hr 31hr-60hr 61hr-90hr 91hr-120hr 121hr-150hr 151hr-180hr >180 hr
CV. Amandari 62 10.200.000,00 12 Des. 2001 10.200.000,00
PT. Kamandalu 49 9.800.000,00 08-Okt-01 9.800.000,00
UD. Amankila 26 2.480.250,00 11-Jun-01 2.480.250,00
PT. Nusantara 38 18.750.000,00 04-Agust-01 18.750.000,00
PT. Chedi 19 24.500.600,00 18-Feb-01 24.500.600,00
PT. Jiwantara 23 13.980.750,00 24-Mei-01 13.980.750,00
CV. Seminyak 55 8.880.800,00 7 Nov 2001 8.880.800,00
UD. Nirwana 60 4.158.500,00 1 Des. 2001 4.158.500,00
92.750.900,00 14.358.500,00 8.880.800,00 9.800.000,00 18.750.000,00 40.961.600,00
Umur Piutang % kerugian Jml Piutang Kerugian Piutang Jurnal Penyesuaian :
1-30 hari 1% 14.358.500,00 143.585,00
31-60 hari 5% 8.880.800,00 444.040,00 Beban Kerugian Piutang 25.798.425,00
61-90 hari 10% 9.800.000,00 980.000,00 Cadangan Kerugian Piutang 25.798.425,00
91-120 hari 15% -
121-150 hari 20% 18.750.000,00 3.750.000,00
151-180 hari 30% -
>180 hari 50% 40.961.600,00 20.480.800,00
92.750.900,00 25.798.425,00
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 38
Soal-Soal Latihan
Berikut ini data-data piutang para debitur PT. SmartLink pada tanggal 31
Desember 2005 akhir tahun buku yang sesuai dengan faktur:
Nama Debitur Jumlah Tgl. Faktur Nomor Faktur
PT. Detik 1.750.500,- 12-11-2005 12100
PT. Alman 2.500.500,- 25-10-2005 9550
PT. Garuda 7.000.000,- 9-11-2005 8850
PT. Garuda 5.000.000,- 16-10-2005 9965
PT. Rajawali 3.450.000,- 15-2-2005 3055
PT. Rajawali 5.300.000,- 20-5-2005 4317
PT. Lintara 12.730.000,- 20-7-2005 6770
PT. Lintara 5.000.000,- 17-8-2005 7875
PT. Payung 18.750.000,- 1-10-2005 9441
PT. Payung 2.300.000,- 12-4-2005 2875
Berdasarkan pengalaman, kerugian karena piutang tak tertagih berdasarkan
golongan umur piutang adalah sebagai berikut:
Umur Piutang Prosentase kerugian
1 – 30 hari 0%
31 – 60 hari 1%
61 – 90 hari 1,5%
91 – 120 hari 2%
121 - 150 hari 3%
151 -180 hari 4%
181 – 210 hari 5%
211 – 360 hari 10%
lebih dari 1 tahun 50 %
Diminta :
1. Buatlah analisis umur piutang!
2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk penyisihan piutang tak
tertagih.

More Related Content

What's hot

Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Ryan Gamof
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
risangaji febriyanto
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
maritahardi
 
Penghapusan piutang
Penghapusan piutangPenghapusan piutang
Penghapusan piutang
sansantika_
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagang
Amanda Sabila
 
Non Current Liabilities
Non Current LiabilitiesNon Current Liabilities
Non Current Liabilities
Nico Iswaraputra
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
phatar_augrah
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Anggaran berdasarkan aktivitas
Anggaran berdasarkan aktivitasAnggaran berdasarkan aktivitas
Anggaran berdasarkan aktivitas
edwonu
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Rahmatia Azzindani
 
Bab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable assetBab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable asset
AndiErwinGhozali
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Ririany Ririany
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
Puw Elroy
 
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
IrfanJayaKusumah
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
Indra Tugus
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
Judianto Nugroho
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
Muhamad Yogi
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Lusi Mei
 

What's hot (20)

Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Penghapusan piutang
Penghapusan piutangPenghapusan piutang
Penghapusan piutang
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagang
 
Non Current Liabilities
Non Current LiabilitiesNon Current Liabilities
Non Current Liabilities
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Anggaran berdasarkan aktivitas
Anggaran berdasarkan aktivitasAnggaran berdasarkan aktivitas
Anggaran berdasarkan aktivitas
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Bab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable assetBab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable asset
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 

Viewers also liked

Sistem akuntansi piutang
Sistem akuntansi piutangSistem akuntansi piutang
Sistem akuntansi piutang
Tulus Surachman
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
YABES HULU
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
universitas negeri padang
 
Soal piutang pt hidrogas
Soal piutang pt hidrogasSoal piutang pt hidrogas
Soal piutang pt hidrogasheri baskoro
 
Bab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangBab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangRian Ekawati
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
Angga Debby Frayudha
 
Jawaban soal ta mid 00
Jawaban soal ta mid 00Jawaban soal ta mid 00
Jawaban soal ta mid 00
Nadia Amelia
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Kartika Dwi Rachmawati
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
Winny Bong
 
Laporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilLaporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecil
Retna Rindayani
 
Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1
Rini Puspita Julianti
 
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususPengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
raegita
 
Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDMaiya Maiya
 
Latihan kas kecil
Latihan kas kecilLatihan kas kecil
Latihan kas kecil
yudi setyawan
 
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2
Willy Nur Wahyudi
 
akuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangakuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangrisfanpratama
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
Mang Engkus
 

Viewers also liked (20)

Sistem akuntansi piutang
Sistem akuntansi piutangSistem akuntansi piutang
Sistem akuntansi piutang
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Soal piutang pt hidrogas
Soal piutang pt hidrogasSoal piutang pt hidrogas
Soal piutang pt hidrogas
 
Bab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangBab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagang
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Jawaban soal ta mid 00
Jawaban soal ta mid 00Jawaban soal ta mid 00
Jawaban soal ta mid 00
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
Akuntansi Jilid 2
Akuntansi Jilid 2Akuntansi Jilid 2
Akuntansi Jilid 2
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
 
Laporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilLaporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecil
 
Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1
 
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususPengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
 
Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_IND
 
Latihan kas kecil
Latihan kas kecilLatihan kas kecil
Latihan kas kecil
 
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_2
 
akuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangakuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutang
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
 

Similar to Bab 2-piutang

piutang ppt.pptx
piutang ppt.pptxpiutang ppt.pptx
piutang ppt.pptx
AswarAswad
 
Bab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansiBab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansi
mohkhafi
 
Bab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansiBab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansi
mohkhafi
 
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lainPiutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
SuparmanAbi
 
1
11
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5 xii ips
Bab 5 xii ipsBab 5 xii ips
Bab 5 xii ips
Srestha Anindyanari
 
PPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptx
PPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptxPPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptx
PPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptx
winartiwakiran
 
Piutang ussaha I
Piutang ussaha IPiutang ussaha I
Piutang ussaha IAmrul Rizal
 
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan MenengahBab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
KaniaPutri34
 
2. Piutang
2. Piutang2. Piutang
2. Piutang
ShofwatunHasna1
 
Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1
NOVI AMRIANI
 
Akun awal
Akun awalAkun awal
Akun awal
Wandi Supandi
 
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Fajar Sandy
 
Akuntansi perusahaan dagang
Akuntansi perusahaan dagangAkuntansi perusahaan dagang
Akuntansi perusahaan dagang
Ucok Berutu
 
Anggaran Piutang
Anggaran PiutangAnggaran Piutang
Anggaran Piutang
mariawira
 
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi PerpajakanAkuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan
Nlayla Fitriana
 
Piutang
PiutangPiutang
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
Ayi Suwandi
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
YABES HULU
 

Similar to Bab 2-piutang (20)

piutang ppt.pptx
piutang ppt.pptxpiutang ppt.pptx
piutang ppt.pptx
 
Bab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansiBab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansi
 
Bab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansiBab 2 akuntansi
Bab 2 akuntansi
 
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lainPiutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
 
1
11
1
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5 xii ips
Bab 5 xii ipsBab 5 xii ips
Bab 5 xii ips
 
PPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptx
PPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptxPPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptx
PPT_Konsep_posting_ke_buku_besar_Neraca.pptx
 
Piutang ussaha I
Piutang ussaha IPiutang ussaha I
Piutang ussaha I
 
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan MenengahBab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
 
2. Piutang
2. Piutang2. Piutang
2. Piutang
 
Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1
 
Akun awal
Akun awalAkun awal
Akun awal
 
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
 
Akuntansi perusahaan dagang
Akuntansi perusahaan dagangAkuntansi perusahaan dagang
Akuntansi perusahaan dagang
 
Anggaran Piutang
Anggaran PiutangAnggaran Piutang
Anggaran Piutang
 
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi PerpajakanAkuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
 

More from universitas negeri padang

Bab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetapBab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetap
universitas negeri padang
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
universitas negeri padang
 
Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1
Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1
Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1
universitas negeri padang
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
universitas negeri padang
 
RPP konsep ekonomi untuk SMA kelas X
RPP konsep ekonomi untuk SMA kelas XRPP konsep ekonomi untuk SMA kelas X
RPP konsep ekonomi untuk SMA kelas X
universitas negeri padang
 
Pertimbangan dimensi desain
Pertimbangan dimensi desainPertimbangan dimensi desain
Pertimbangan dimensi desain
universitas negeri padang
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
universitas negeri padang
 

More from universitas negeri padang (8)

Bab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetapBab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetap
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
 
Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1
Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1
Bab 1-akuntansi-dan-pengendalian-intern-terhadap-kas1
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
RPP konsep ekonomi untuk SMA kelas X
RPP konsep ekonomi untuk SMA kelas XRPP konsep ekonomi untuk SMA kelas X
RPP konsep ekonomi untuk SMA kelas X
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Pertimbangan dimensi desain
Pertimbangan dimensi desainPertimbangan dimensi desain
Pertimbangan dimensi desain
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 

Recently uploaded

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 

Bab 2-piutang

  • 1. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 30 BAB 2 Piutang – Piutang Dagang (account receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengidentifikasi perbedaan jenis piutang 2. Menjelaskan pengakuan piutang dagang 3. Menjelaskan perbedaan dasar dan metode dalam penilaian piutang dagang 4. Menjelaskan pembuatan jurnal untuk penghapusan piutang dagang dan kerugian piutang 5. Menghitung besarnya kerugian piutang 6. Membuat analisis umur piutang PENJUALAN KREDIT Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit. Perusahaan lebih menyukai transaksi penjualan secara tunai karena perusahaan akan segera menerima kas yang akan dapat digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Dari sisi konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda. Penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau tagihan. PENGERTIAN TAGIHAN Tagihan dalam arti yang luas meliputi segala macam tuntutan (klaim) kepada pihak ketiga yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang atau dengan kata lain tagihan merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul dari adanya suatu transaksi. Klasifikasi Tagihan Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dua kelompok :
  • 2. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 31 1. Tagihan-tagihan yang tidak didukung janji-janji tertulis disebut piutang (account receivable). 2. Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji-janji tertulis disebut piutang wesel (notes receivable). Piutang, menurut sumber atau asal terjadinya dapat dibedakan menjadi : 1. Piutang Dagang, yaitu tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa. 2. Piutang Bukan Dagang, yaitu tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi selain penjualan barang atau jasa. 3. Piutang Pendapatan, yaitu pendapatan yang sudah terjadi tetapi belum diterima (accrued receivable). PIUTANG DAGANG Pengakuan Piutang Dagang Misalnya pada tanggal 1 Januari 1999 PT. VIVAS menjual barang kepada PT. SAVIO seharga Rp.1,000,000.00 dengan termin 2/10,n/30. Pada tanggal 5 Januari barang senilai Rp. 100,000.00 dikembalikan oleh PT. SAVIO kepada PT. VIVAS. Tanggal 11 Januari PT. VIVAS menerima pembayaran dari PT. SAVIO sebesar saldo tagihannya. Jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas dalam pembukuan PT. VIVAS adalah sebagai berikut : Jan 1 Piutang Dagang…………………… Rp. 1,000,000.00 Penjualan ……………….. Rp. 1,000,000.00 (Penjualan kredit kepada PT. SAVIO) 5 Retur dan PotonganPenjualan……. Rp. 100,000.00 Piutang Dagang ………… Rp. 100,000.00 (Pengembalian barang dari PT. SAVIO) 11 Kas ………………………………..Rp. 882,000.00 Potongan tunai penjualan ………… 18,000.00 Piutang Dagang ………… Rp. 900,000.00
  • 3. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 32 Penilaian Piutang Dagang Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia : “piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai kas (netto) yang bisa direalisasikan yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat diterima”. Kerugian Piutang Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena menarik bagi calon pembeli sehingga volume penjualan meningkat di sisi lain penjualan kredit sering juga mendatangkan kerugian ketika debitur tidak mampu atau tidak mau membayar kewajibannya. KERUGIAN PIUTANG Dalam akuntansi, kerugian ini biasa disebut dengan kerugian piutang, biaya piutang tak tertagih, dan biaya piutang ragu-ragu. Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode : 1. Metode Cadangan 2. Metode Penghapusan Langsung Metode Cadangan (allowance) Dalam metode ini hal penting yang perlu diperhatikan adalah : 1. Kerugian piutang tak dapat tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan dibandingkan (matched) dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan. 2. Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima, dicatat dengan mendebet Rekening Kerugian Piutang dan mengkredit Rekening Cadangan Kerugian Piutang. 3. Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet Rekening Cadangan Kerugian Piutang dan mengkredit Rekening Piutang Dagang pada saat dihapus dari pembukuan. Contoh penerapan metode cadangan : - PT. GALILEO pada tahun 2000 melakukan penjualan kredit sebesar Rp. 20,000,000.00
  • 4. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 33 - Piutang yang belum dapat ditagih sampai dengan 31 Desember sebesar Rp. 2,000,000.00 - Manajer kredit mengestimasikan bahwa piutang yang belum tertagih tersebut, diantaranya sebesar Rp.100,000.00 tidak mungkin dapat tertagih. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat taksiran kerugian piutang adalah : Des 31 Kerugian Piutang……………… Rp. 100,000.00 Cadangan Kerugian Piutang Rp. 100,000.00 (untuk mencatat taksiran kerugian piutang) Kerugian piutang dilaporkan dalam laporan rugi laba sebagai biaya operasional. Rekening Cadangan Kerugian Piutang adalah suatu rekening kontra (lawan) aktiva yang menggambarkan bagian dari tagihan kotor terhadap konsumen yang diperkirakan tidak akan dapat ditagih di masa yang akan datang. Rekening ini pada akhir tahun tidak ditutup, melainkan dicantumkan dalam neraca pada kelompok aktiva lancar sebagai pengurang terhadap rekening piutang dagang Jumlah Rp. 1,900,000.00 menggambarkan taksiran nilai kas bersih yang bisa direalisasi dari piutang dagang (nilai tunai piutang dagang) yang dilaporkan pada tanggal neraca. Pencatatan Penghapusan Piutang Contoh : - Bagian Penagihan PT. Galileo pada tanggal 1 Mei 2000 memberikan persetujuan bahwa piutang pada PT. Zodiak sebesar Rp. 50,000.00 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat diterima pelunasannya. Jurnal untuk mencatat penghapusan piutang tersebut adalah sebagai berikut : Mei 1 Cadangan Kerugian Piutang ………….. Rp. 50,000.00 Piutang Dagang …………………… Rp. 50,000.00 (penghapusan piutang kepada PT. Zodiak) Piutang Dagang …………… Rp. 2,000,000.00 Kurangi : Cadangan Kerugian Piutang ( 100,000.00) 1,900,000.00
  • 5. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 34 Setelah jurnal di atas dibukukan dalam buku besar maka rekening yang bersangkutan akan nampak sebagai berikut : Piutang Dagang 1/1/2000 Saldo Rp. 2,000,000.00 1/5/2000 Rp. 50,000.00 Cadangan Kerugian Piutang 1/5/2000 Rp. 50,000.00 1/1/2000 Rp. 100,000.00 Penghapusan piutang akan mengurangi rekening piutang dagang maupun rekening cadangan kerugian piutang, tetapi nilai tunai yang dapat direalisasikan dari piutang tetap seperti sebagai berikut : Sebelum Setelah Penghapusan Penghapusan Piutang Dagang Rp. 2,000,000.00 Rp. 1,950,000.00 Cadangan Kerugian Piutang 100,000.00 50,000.00 Nilai tunai piutang Rp. 1,900,000.00 Rp. 1,900,000.00 Penerimaan Kembali Piutang Yang Telah Dihapus Bila terjadi penerimaan kembali piutang yang telah dihapus, maka perusahaan harus membuat dua ayat jurnal yaitu : 1. Ayat jurnal untuk mencatat balik piutang yang telah dihapus sehingga tercatat kembali dalam pembukuan sebagai piutang. 2. Jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari piutang yang telah dihapus. Contoh : Jika PT. Zodiak membayar kewajibannya kepada PT. Galileo pada tanggal 1 Juli (rekening piutang kepada PT. Zodiak telah dihapus dalam pembukuan PT. Galileo), maka jurnal yang dibuat PT. Galileo sebagai berikut : Juli 1 Piutang Dagang ………. Rp. 50,000.00 Cadangan Kerugian Piutang Rp. 50,000.00 (untuk mencatat balik piutang pada PT. Zodiak yang telah dihapus)
  • 6. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 35 1 Kas ………………………………. Rp. 50,000.00 Piutang Dagang ……………… Rp. 50,000.00 (untuk mencatat penerimaan kas dari PT. Zodiak) Dasar yang digunakan dalam Metode Cadangan Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, manajemen dapat menggunakan dua dasar yaitu : 1. Prosentase dari Penjualan Prosentase ini didasarkan pada pengalaman di waktu yang lalu dan kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan 2. Prosentase dari Piutang Untuk menetapkan prosentase ini manajemen biasanya menggunakan daftar yang disebut Daftar Umur Piutang. Analisis ini disebut sebagai Analisis Umur Piutang Metode Penghapusan Langsung (direct write-off) Dalam penerapan metode ini jumlah kerugian tidak perlu ditaksir dan dalam pembukuan tidak digunakan rekening Cadangan Kerugian Piutang. Apabila suatu piutang diyakini tidak akan dapat ditagih lagi, maka kerugian akibat piutang tersebut langsung didebetkan ke dalam rekening Kerugian Piutang dan rekening Piutang Dagang dikredit. Contoh : - PT. Revivo mempunyai piutang kepada PT. Dabizas sebesar Rp. 500.000,00 - Pada tanggal 20 Desember manajer kredit PT. Revivo memutuskan untuk menghapus piutang kepada PT. Dabizas karena sudah tidak mungkin ditagih. Jika PT. Revivo menggunakan metode penghapusan langsung, maka pada tanggal tersebut dibuat jurnal sebagai berikut : Des 20 Kerugian Piutang ……………………. Rp. 500,000.00 Piutang Dagang …………………. Rp. 500,000.00 (Penghapusan Piutang pada PT. Dabizas) Bila ditinjau dari konsep penandingan (matching concept) metode ini tidak memberikan gambaran penandingan yang tepat baik dalam laporan rugi laba maupun neraca perusahaan, karena rekening Kerugian Piutang hanya akan menunjukkan
  • 7. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 36 jumlah kerugian yang diderita, dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca sebesar jumlah brutonya. Dan pelaporan biaya (kerugian) tidak pada periode yang sama dengan periode penjualannya. Alasan tersebut di atas mendasari bahwa metode penghapusan langsung tidak diakui dalam pelaporan keuangan. Kasus 2.1 PT. INDIGLO dalam laporan keuangan akhir tahunnya 31 Desember 2001 melaporkan bahwa informasi keuangan mengenai piutangnya adalah sebagai berikut: - Piutang Dagang Rp. 92.750.000,00 - Cadangan Kerugian Piutang (4.028.750,00) - Biaya Kerugian Piutang -------- Berikut di bawah ini merupakan data-data mengenai debitur pada tahun 2001: Nama Debitur Jumlah Tgl. Faktur Nomor Faktur CV. Amandari PT. Kamandalu UD. Amankila PT. Nusantara PT. Chedi PT. Jiwantara CV. Seminyak UD. Nirwana Rp. 10.200.000,00 Rp. 9.800.000,00 Rp. 2.480.250,00 Rp. 18.750.000,00 Rp. 24.500.600,00 Rp. 13.980.750,00 Rp. 8.880.800,00 Rp. 4.158.500,00 12 Des. 2001 8 Oktober 2001 11 Juni 2001 4 Agustus 2001 18 Februari 2001 24 Mei 2001 7 November 2001 1 Des. 2001 62 49 26 38 19 23 55 60 Manajemen PT. INDIGLO menetapkan kebijakan mengenai piutang tak tertagih menurut golongan umur piutang adalah sebagai berikut: Umur Piutang % kerugian 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari 121-150 hari 151-180 hari >180 hari 1 % 5% 10 % 15 % 20 % 30 % 50% Diminta : 1) Buatlah analisis umur piutang! 2) Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk pembentukan Cadangan kerugian piutang! 3) Pada tanggal 1 Januari 2001 berapa nilai piutang bersih (setelah dikurangi cadangan kerugian piutang)?
  • 8. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 37 Jawaban Kasus 2.1 PT. INDIGLO DAFTAR UMUR PIUTANG 31 Desember 2001 Nama Debitur No. Faktur Juml Piutang Tgl Jth Tempo Menunggak 1hr-30hr 31hr-60hr 61hr-90hr 91hr-120hr 121hr-150hr 151hr-180hr >180 hr CV. Amandari 62 10.200.000,00 12 Des. 2001 10.200.000,00 PT. Kamandalu 49 9.800.000,00 08-Okt-01 9.800.000,00 UD. Amankila 26 2.480.250,00 11-Jun-01 2.480.250,00 PT. Nusantara 38 18.750.000,00 04-Agust-01 18.750.000,00 PT. Chedi 19 24.500.600,00 18-Feb-01 24.500.600,00 PT. Jiwantara 23 13.980.750,00 24-Mei-01 13.980.750,00 CV. Seminyak 55 8.880.800,00 7 Nov 2001 8.880.800,00 UD. Nirwana 60 4.158.500,00 1 Des. 2001 4.158.500,00 92.750.900,00 14.358.500,00 8.880.800,00 9.800.000,00 18.750.000,00 40.961.600,00 Umur Piutang % kerugian Jml Piutang Kerugian Piutang Jurnal Penyesuaian : 1-30 hari 1% 14.358.500,00 143.585,00 31-60 hari 5% 8.880.800,00 444.040,00 Beban Kerugian Piutang 25.798.425,00 61-90 hari 10% 9.800.000,00 980.000,00 Cadangan Kerugian Piutang 25.798.425,00 91-120 hari 15% - 121-150 hari 20% 18.750.000,00 3.750.000,00 151-180 hari 30% - >180 hari 50% 40.961.600,00 20.480.800,00 92.750.900,00 25.798.425,00
  • 9. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 2 PIUTANG – Piutang Dagang (account receivable) 38 Soal-Soal Latihan Berikut ini data-data piutang para debitur PT. SmartLink pada tanggal 31 Desember 2005 akhir tahun buku yang sesuai dengan faktur: Nama Debitur Jumlah Tgl. Faktur Nomor Faktur PT. Detik 1.750.500,- 12-11-2005 12100 PT. Alman 2.500.500,- 25-10-2005 9550 PT. Garuda 7.000.000,- 9-11-2005 8850 PT. Garuda 5.000.000,- 16-10-2005 9965 PT. Rajawali 3.450.000,- 15-2-2005 3055 PT. Rajawali 5.300.000,- 20-5-2005 4317 PT. Lintara 12.730.000,- 20-7-2005 6770 PT. Lintara 5.000.000,- 17-8-2005 7875 PT. Payung 18.750.000,- 1-10-2005 9441 PT. Payung 2.300.000,- 12-4-2005 2875 Berdasarkan pengalaman, kerugian karena piutang tak tertagih berdasarkan golongan umur piutang adalah sebagai berikut: Umur Piutang Prosentase kerugian 1 – 30 hari 0% 31 – 60 hari 1% 61 – 90 hari 1,5% 91 – 120 hari 2% 121 - 150 hari 3% 151 -180 hari 4% 181 – 210 hari 5% 211 – 360 hari 10% lebih dari 1 tahun 50 % Diminta : 1. Buatlah analisis umur piutang! 2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk penyisihan piutang tak tertagih.