SlideShare a Scribd company logo
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Conceptual Framework Pada Perusahaan”
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Nama : SHELLY MAULIDHA
NIM : 43116110130
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
TAHUN 2017
CONCEPTUAL FRAMEWORK
Kerangka Konseptual (Conceptual Framework)
Kerangka konseptual serupa dengan konstitusi yakni suatu system koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka konseptual sangat berguna dalam terbentuknya suatu keputusan yang sesuai
dengan aturan dan konsep yang terbentuk sebelumnya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil keputusan. Kerangka konseptual juga sangat dibutuhkan dalam Akuntansi karena
memungkinkan IASB menerbitkan suatu pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari
waktu ke waktu, dan dapat menetapkan standar akan suatu hasil dari Akuntansi yang logis.
Selain itu, agar dapat memberikan informasi yang berguna, penyusunan laporan
keuangan harus berdasarkan standar dan aturan yang berlaku. Untuk itu pelaporan keuangan
memerlukan kerangka konsep sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Kerangka konseptual dibutuhkan agar aturan pelaporan keuangan dapat berguna dan
tidak mengambang. IASB dan FASB masing-masing memiliki konsep tersendiri, dimana
kerangka konseptual IASB tercermin pada dokumennya, sedangkan FASB ada pada
pengembangan dokumen itu, sekarang FASB dan IASB telah bekerja sama untuk
menghasilkan konsep yang dapat diterima secara umum.
IFRS membagi kerangka konseptual pelaporan keuangan kedalam tiga level yaitu,
pertama adalahfirst level: basic objective, kedua second level: fundamental
concept, ketiga third level : Recognition, measurement, and disclosure concept.
1. First level : Basic Objective
Disini dijelaskan apa sebenarnya tujuan dari pelaporan keuangan, dimana tujuannya ialah
menyediakan informasi yang berguna untuk investor yang ada dan yang berpotensial, kreditor,
serta pemberi pinjaman dalam membuat keputusan terkait perannya sebagai penyedia modal.
2. Second level : Fundamental Concept
• Karakteristik kualitatif informasi akuntansi
• Karakteristik kualitatif mengidentifikasi alternatif yang menyediakan informasi paling
berguna dalam pengambilan keputusan. Karakteristik kualitatif terdiri atas dua jenis terkait
kegunaanya, yaitu, kualitas primer dan kualitas sekunder.
a. Kualitas Primer
Kualitas primer terdiri atas relevan dan reliabilitas, dimana relevan menjelaskan bahwa
informasi akuntansi harus dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil, yang dapat
mempengaruhinya ialah : 1. nilai prediktif, 2. nilai konfirmasi, sedangkan reliabilitas
menjelaskan bahwa semua saldo dan penjelasan yang disajikan benar – benar ada dan terjadi,
untuk dapat memenuhi reliabilitas unsur – unsur yang harus dipenuhi antara lain, 1.
kelengkapan, 2. netral, 3. bebas dari kesalahan.
b. Kualitas Sekunder
Kualitas sekunder sebenarnya merupakan pelengkap dari kualitas primer, agar dapat
menjadikan laporan keuangan lebih berguna. Unsur – unsur kualitas sekunder ialah :
• Dapat dibandingkan
• Dapat diuji
• Tepat waktu
• Dapat dipahami
• Elemen Dasar
Dalam laporan keuangan banyak istilah yang digunakan, istilah berikut yang sering digunakan
adalah :
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan
5. Beban
3. Third Level : Recognition, Measurement, and Disclosure Concept
a. Asumsi Dasar
Lima asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan yang digunakan ialah :
· Economic Entity : asumsi ini menjelaskan bahwa kekayaan pemilik harus dipisahkan
dengan kekayaan perusahaan.
· Going Concern : asumsi ini menjelaskan bahwa entitas didirikan untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan
· Monetary Unit : asumsi ini menjelaskan bahwa transaksi yang terjadi harus dapat diukur
dengan satuan uang
· Periodicity : asumsi ini menjelaskan bahwa laporan keuanga dilaporkan dalam suatu
jangka waktu tertentu
· Accrual Basic : asumsi ini menjelaskan bahwa segala transaksi yang terjadi harus dicatat
saat itu juga
b. Prinsip Dasar Akuntansi
Umumnya ada empat prinsip dasar akuntansi, yaitu 1. Pengukuran, 2. Pengakuan pendapatan,
3. Pengakuan beban, 4. Pengungkapan penuh
· Pengukuran : ada dua jenis pengukuran yaitu cost principle, dimana aset dicatat pada saat
harga perolehan, dan fair value, yaitu aset dinilai sesuai nilai saat ini yang berlaku.
· Pengakuan pendapatan : pengakuan pendapatan terbagi tiga, ketika sebelum produksi,
pada saat selesai produksi dan saat menerima uang tunai.
· Pengakuan beban : pengakuan beban diklasifikasikan sebagai biaya produk, yang
berhubungan langsung dengan produksi, seperti bahan baku, dan biaya periode, yang tidak
berhubungan langsung dengan produksi, seperti gaji karyawan.
· Pengungkapan penuh : segala sesuatu yang bersangkutan dengan laporan keuangan dan
dapat mempengaruhi keputusan harus diungkapkan.
c. Hambatan – Hambatan
Dalam menyusun laporan keuangan terdapat hambatan yang terjadi, yaitu biaya penyusunan
dan materialitas.
· Biaya
Banyak orang mengira bahwa informasi akuntansi itu gratis, mereka salah, karena dalam
penyusunan laporan keuangan terdapat biaya yang dikeluarkan agar menjadi informasi yang
berguna, misal : nilai aset harus diaudit terlebih dahulu agar nilainya sesuai, biaya yang
dikeluarkan untuk membayar auditor menjadi biaya untuk menyusun laporan keuangan,
sehingga entitas harus lebih selektif dalam menyusun laporan keuangan, dan tidak
sembarangan.
· Materialitas
Materialitas merupakan salah saji yang terjadi dalam penyusunan laporan keuangan, sehingga
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Misal : nilai piutang yang tidak dapat ditagih
sebesar 60% dari total penjualan, hal ini tentu saja dapat mempengaruhi pengguna dalam
mengambil keputusan.
Peran Kerangka Kerja Konseptual
Conceptual Framework atas Kerangka Kerja Conceptual adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan
bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan
keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian,
dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya,
cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya
mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang
dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.
Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual
1. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai
laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan
keuangan perusahaan.
2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada
kerangka teori yang telah ada
Tujuan Kerangka Kerja Konseptual
IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih
salah satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:
1. berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
2. berguna dalam menilai prospek arus kas
3. tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di
dalamnya.
Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada periode
1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik-topik berikut:
1. Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit
2. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna
3. unsur-unsur laporan keuangan
4. kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
5. penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.
IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun 1989 dan
kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. Kerangka menggambarkan konsep-konsep
dasar dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai panduan untuk tidak
menyasar langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB menyatakan bahwa kerangka:
a. Menentukan tujuan laporan keuangan
b. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna
c. Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan
pengukuran mereka dalam laporan keuangan.
IAS 1 penyajian laporan keuangan dan IAS 8 kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi dan menangani kesalahan dengan penyajian laporan keuangan dan membuat
reverance untuk framework. IAS 8 mengatur bahwa dalam ketiadaan standar IASB atau
interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, bahkan atau kondisi lain, manajemen
harus kita pertimbangan dalam mengembangkan sebuah menerapkan akuntansi yang
menghasilkan informasi yang:
1. Relevansi dengan keputusan ekonomi membuat kebutuhan pengguna
2. Handal, dalam laporan keuangan:
Ø setia merupakan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas
Ø mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, acara lainnya dan kondisi, dan
bukan hanya bentuk hukum
Ø netral, yaitu. bebas dari bias
Ø tepat
Ø secara lengkap dalam semua hal yang material
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual
Perkembangan dari rerangka konseptual dipengaruhi oleh dua isu seperti yang akan di bahas
berikut.
1) Pengaturan standar dengan pendekatan berbasis prinsip (Principles-Based) dan berbasis
aturan (Rule-Based).
Pengaturan standar ada yang dipengaruhi prinsip dan ada yang dipengaruhi aturan dari
lingkungan pengambilan keputusan.
Perbedaan Principles-Based dan Rule-Based :
Principles-Based
v Standar berdasar prinsip – prinsip akuntansi
v Baku dan berlaku umum
v Prinsip adalah keyakinan yang kuat dan tidak dapat diubah
v Dampaknya harus membuat estimasi misalnya : Jika terjadi banjir maka rumahnya
akan digenangi sehingga harus pindah rumah ( mengungsi )
Rule-Based
v Standar berdasar aturan/ persyaratan rinci
v Lingkupnya hanya untuk kelompok tertentu dimana akuntansi dilaksanakan
v Konsisten
v Akurat (siapapun yang mengukur hasilnya sama sehingga informasinya netral )
v Ada adjusment karena lingkungan para stakeholdernya berbeda – beda
v Dipengaruhi politik ( pihak yang dominan seperti pada teori Private Interst )
Contoh Principle based : IFRS termasuk principle karena digunakan semua negara
(standarnya berlaku secara internasional)
Contoh Rules Based : seperti PSAK di Indonesia atau USGAAP di Amerika
2) Informasi untuk pembuatan keputusan dan pendekatan teori keputusan
Dalam banyak hal penekanan dalam pembuatan keputusan berdampak pada penggunaan
current value. Jika memungkinkan, pengguna akan memiliki informasi actual tentang
peristiwa-peristiwa masa depan yang akan mempengaruhi perusahaan. Namun demikian kita
hanya dapat memprediksi peristiwa-peristiwa tersebut.
Pendekatan teori keputusan dalam akuntansi berguna dalam menguji akuntansi apakah telah
mencapai targetnya. Teori harus berperan sebagaimana standar dimana praktik akuntansi akan
diterapkan.
Kerangka Konseptual Untuk Standar Auditing
Salah satu pemakai laporan keuangan adalah auditor. Hal yang perlu dilakukan auditor adalah
memeriksa laporan keuangan dan memberi pendapat. Tujuannya untuk meyakinkan laporan
keuangan disusun sesuai aturan yang berlaku.
Karena ada kritikan maka ada masalah yang ditimbulkan yaitu: karena standarnya banyak
terdapat kelemahan (padahal tugas auditor adalah memberi pendapat tentang kesesuaian
laporan keuangan dengan standar) maka dengan pendapat wajar pun tidak dapat dijadikan
pedoman utama. Pekerja auditor tidak cukup hanya memberi pendapat kewajaran sehingga
akuntan publik harus melakukan hal–hal berikut agar laporan audit masih dapat digunakan:
Ø Pengambil keputusan mendapat informasi yang lengkap
Ø Harus mempertimbangkan atau melibatkan resiko bisnis klien
Ø Menekankan kegiatan internal auditor yang bertujuan untuk lebih meyakinkan keabsahan
Kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan
tujuan dasar. Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta
kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi.
Asumsi-Asumsi Dasar.
Asumsi-asumsi menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar
akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat
dipraktikkan.
a. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa
perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki
kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).
b. Kesinambungan (going concern). Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi
kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.pengalaman
mengindikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat
memiliki kelangsungan hidup yang panjang
c. Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter
sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah
stabil dari waktu ke waktu.
d. Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil
operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi.
Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi
semacam itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan
bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu artifisial
periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan
tahunan.
KARAKTERISTIK-KARAKERISTIK KUALITATIF
Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus
memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja terdapat beberapa
kendala untuk mencapai dua kualitas tersebut.
1. Kualitas Primer
Relevansi (relevance) dan keandalan (reliability) harus melekat pada informasi akuntansi.
1) Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan. Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan
erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak
relevan.
a. Nilai umpan balik (feedback value) adalah suatu alat bantu laporan keuangan dari umpan
balik kejadian masa lalu yang membantu dalam mengkonfirmasi atau memperbaiki perkiraan
sebelumnya.
b. Nilai prediksi (predictive value) adalah nilai perkiraan dari informasi-informasi
sebelumnya untuk memberikan prediksi di masa yang akan datang. Sebagai contoh, ketika
perusahaan menyajikan laporan laba rugi komparatif, seorang investor memiliki informasi
untuk membandingkan hasil operasi tahun lalu dengan tahun ini. Hal ini memberikan dasar
umum untuk mengevaluasi perkiraan sebelumnya dan untuk menfestimasi hasil yang
muungkin diperoleh tahun depan.
c. Tepat waktu (timeliness) adalah aspek yang penting agar informasi dapat “membuat
suatu perbedaan” karena apabila informasi baru bisa didapat setelah keputusan diambil, tidak
akan banyak berguna. Pelaporan keuangan banyak dikritik mengenai ketepatan waktunya
karena pada masa teknologi informasi seperti sekarang, pemakai laporan keuangan semakin
ingin mendapatkan jawaban dadlam waktu singkat, bukan pada akhir suatu tahun atau suatu
kuartal.
2) Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi, netral, disajikan secara tepat
serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi
individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi
faktual dari informasi. Realibilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak
memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
a. Daya Uji (verifiability): ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa.
b. Ketepatan penyajian (representational faithfulness): angka-angka dan penjelasan dalam
laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi.
c. Netralitas (neutrality): informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok
pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias
3) Keberdaya ujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya
kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan
informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada
faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah
berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan
taksiran umur ekonomis.
4) Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan
berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan
keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.
5) Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti adanya
kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.
2. Kualitas Sekunder
Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah keberdayabandingan
(comparability) dan konsistensi (consistency).
1) Keberdayabandingan. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat
dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri
(perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang
berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
2) Konsistensi. Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi
apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian-
kejadian serupa, dari periode ke periode.
KESIMPULAN
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan Tujuan dari pelaporan keuangan menurut SFAC NO. 1
(Statement of Financial Accounting Concepts) : Pelaporan keuangan memberikan informasi
yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan
investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat
comprehensive bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis
dan ekonomi dan memiliki kemauan untuk memelajari informasi dengan cara yang rasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://ar-alfajri.blogspot.co.id/2013/10/kerangka-konseptual-conceptual-framework.html
http://awaccounting.blogspot.co.id/2015/02/makalah-kerangka-kerja-konseptual.html

More Related Content

What's hot

Teori akuntansi framework
Teori akuntansi frameworkTeori akuntansi framework
Teori akuntansi framework
Firman Pratama
 
Teori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
Teori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuanganTeori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
Teori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
Retnosuryavierlinda
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Rose Meea
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Yunita Tri Andra Yani
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Amrul Rizal
 
4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
4. bab iv_kerangka_konseptual_oke4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
nuramandasari26
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Materi teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansiMateri teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansi
Anisa Muvit
 
Bab vi kerangka konseptual
Bab vi   kerangka konseptualBab vi   kerangka konseptual
Bab vi kerangka konseptual
Azwan Habibie
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
liethy
 
Konsep dasar melkianus timotius de fatima leky
Konsep dasar melkianus timotius de fatima lekyKonsep dasar melkianus timotius de fatima leky
Konsep dasar melkianus timotius de fatima leky
Beatrix Yunarti
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Christian Tian
 
Kamis
KamisKamis
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedyaTugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
indrafhie
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Saiful Jadi Ipoel
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
Sri Apriyanti Husain
 

What's hot (20)

Teori akuntansi framework
Teori akuntansi frameworkTeori akuntansi framework
Teori akuntansi framework
 
Teori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
Teori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuanganTeori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
Teori akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
 
4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
4. bab iv_kerangka_konseptual_oke4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Materi teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansiMateri teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansi
 
Bab vi kerangka konseptual
Bab vi   kerangka konseptualBab vi   kerangka konseptual
Bab vi kerangka konseptual
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Konsep dasar melkianus timotius de fatima leky
Konsep dasar melkianus timotius de fatima lekyKonsep dasar melkianus timotius de fatima leky
Konsep dasar melkianus timotius de fatima leky
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
 
Kamis
KamisKamis
Kamis
 
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedyaTugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
 
Modul 6 KB 1
Modul 6 KB 1Modul 6 KB 1
Modul 6 KB 1
 

Similar to SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework Pada Perusahaan)

Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
RaihanAbid1
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
Yugi Hidyan
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptxPertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Satria wijaya
 
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptxInisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
AnnisaNurrulIkhsani
 
Bab 2-konsep-dasar
Bab 2-konsep-dasarBab 2-konsep-dasar
Bab 2-konsep-dasar
BatikBanyumasan
 
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Fajar Sandy
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Trie Utama Fhuetrii
 
SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,
SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,
SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,
Krisnä Nurzämän
 
Kelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxKelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptx
NurRis1
 
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualMakalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Septaria Seri
 
Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...
Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...
Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...
Dihan Archika
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
evarahayu18
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Abdi Az
 
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdfBAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
LEDYMARDIANARITONGA1
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Tugas akuntansi
nobertarosaliabpt
 
Konsep dasar
Konsep dasarKonsep dasar
Konsep dasar
algenda
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
universitas tribhuwana tunggadewi
 
Konsep dasar
Konsep dasarKonsep dasar
Konsep dasar
flavianaradina
 

Similar to SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework Pada Perusahaan) (20)

Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptxPertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
 
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptxInisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
 
Bab 2-konsep-dasar
Bab 2-konsep-dasarBab 2-konsep-dasar
Bab 2-konsep-dasar
 
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
 
SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,
SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,
SIM,Krisna Nurzaman,Hapzi Ali,Kerangka Konseptual,universitas Mercu Buana,
 
Kelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxKelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptx
 
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualMakalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptual
 
Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...
Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...
Sim, dihan archika, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu buana,...
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdfBAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Tugas akuntansi
 
Konsep dasar
Konsep dasarKonsep dasar
Konsep dasar
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
Konsep dasar
Konsep dasarKonsep dasar
Konsep dasar
 

More from Shelly Maulidha

SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemSIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...
Shelly Maulidha
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...
Shelly Maulidha
 

More from Shelly Maulidha (10)

SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Analisis Perencanaan Sist...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Sistem Informasi Pada Per...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Kelebihan dan Kekuranngan...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemSIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Cara Melindungi Komputer ...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Implementasi Sistem I...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Pengembangan Sistem I...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Sumber Daya Komputasi...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Fenomena yang Mengawa...
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework Pada Perusahaan)

  • 1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “Conceptual Framework Pada Perusahaan” Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Nama : SHELLY MAULIDHA NIM : 43116110130 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA TAHUN 2017
  • 2. CONCEPTUAL FRAMEWORK Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) Kerangka konseptual serupa dengan konstitusi yakni suatu system koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kerangka konseptual sangat berguna dalam terbentuknya suatu keputusan yang sesuai dengan aturan dan konsep yang terbentuk sebelumnya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan. Kerangka konseptual juga sangat dibutuhkan dalam Akuntansi karena memungkinkan IASB menerbitkan suatu pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu, dan dapat menetapkan standar akan suatu hasil dari Akuntansi yang logis. Selain itu, agar dapat memberikan informasi yang berguna, penyusunan laporan keuangan harus berdasarkan standar dan aturan yang berlaku. Untuk itu pelaporan keuangan memerlukan kerangka konsep sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Kerangka konseptual dibutuhkan agar aturan pelaporan keuangan dapat berguna dan tidak mengambang. IASB dan FASB masing-masing memiliki konsep tersendiri, dimana kerangka konseptual IASB tercermin pada dokumennya, sedangkan FASB ada pada pengembangan dokumen itu, sekarang FASB dan IASB telah bekerja sama untuk menghasilkan konsep yang dapat diterima secara umum. IFRS membagi kerangka konseptual pelaporan keuangan kedalam tiga level yaitu, pertama adalahfirst level: basic objective, kedua second level: fundamental concept, ketiga third level : Recognition, measurement, and disclosure concept. 1. First level : Basic Objective Disini dijelaskan apa sebenarnya tujuan dari pelaporan keuangan, dimana tujuannya ialah menyediakan informasi yang berguna untuk investor yang ada dan yang berpotensial, kreditor, serta pemberi pinjaman dalam membuat keputusan terkait perannya sebagai penyedia modal. 2. Second level : Fundamental Concept • Karakteristik kualitatif informasi akuntansi • Karakteristik kualitatif mengidentifikasi alternatif yang menyediakan informasi paling berguna dalam pengambilan keputusan. Karakteristik kualitatif terdiri atas dua jenis terkait kegunaanya, yaitu, kualitas primer dan kualitas sekunder. a. Kualitas Primer
  • 3. Kualitas primer terdiri atas relevan dan reliabilitas, dimana relevan menjelaskan bahwa informasi akuntansi harus dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil, yang dapat mempengaruhinya ialah : 1. nilai prediktif, 2. nilai konfirmasi, sedangkan reliabilitas menjelaskan bahwa semua saldo dan penjelasan yang disajikan benar – benar ada dan terjadi, untuk dapat memenuhi reliabilitas unsur – unsur yang harus dipenuhi antara lain, 1. kelengkapan, 2. netral, 3. bebas dari kesalahan. b. Kualitas Sekunder Kualitas sekunder sebenarnya merupakan pelengkap dari kualitas primer, agar dapat menjadikan laporan keuangan lebih berguna. Unsur – unsur kualitas sekunder ialah : • Dapat dibandingkan • Dapat diuji • Tepat waktu • Dapat dipahami • Elemen Dasar Dalam laporan keuangan banyak istilah yang digunakan, istilah berikut yang sering digunakan adalah : 1. Aset 2. Kewajiban 3. Ekuitas 4. Pendapatan 5. Beban 3. Third Level : Recognition, Measurement, and Disclosure Concept a. Asumsi Dasar Lima asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan yang digunakan ialah : · Economic Entity : asumsi ini menjelaskan bahwa kekayaan pemilik harus dipisahkan dengan kekayaan perusahaan. · Going Concern : asumsi ini menjelaskan bahwa entitas didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan · Monetary Unit : asumsi ini menjelaskan bahwa transaksi yang terjadi harus dapat diukur dengan satuan uang · Periodicity : asumsi ini menjelaskan bahwa laporan keuanga dilaporkan dalam suatu jangka waktu tertentu
  • 4. · Accrual Basic : asumsi ini menjelaskan bahwa segala transaksi yang terjadi harus dicatat saat itu juga b. Prinsip Dasar Akuntansi Umumnya ada empat prinsip dasar akuntansi, yaitu 1. Pengukuran, 2. Pengakuan pendapatan, 3. Pengakuan beban, 4. Pengungkapan penuh · Pengukuran : ada dua jenis pengukuran yaitu cost principle, dimana aset dicatat pada saat harga perolehan, dan fair value, yaitu aset dinilai sesuai nilai saat ini yang berlaku. · Pengakuan pendapatan : pengakuan pendapatan terbagi tiga, ketika sebelum produksi, pada saat selesai produksi dan saat menerima uang tunai. · Pengakuan beban : pengakuan beban diklasifikasikan sebagai biaya produk, yang berhubungan langsung dengan produksi, seperti bahan baku, dan biaya periode, yang tidak berhubungan langsung dengan produksi, seperti gaji karyawan. · Pengungkapan penuh : segala sesuatu yang bersangkutan dengan laporan keuangan dan dapat mempengaruhi keputusan harus diungkapkan. c. Hambatan – Hambatan Dalam menyusun laporan keuangan terdapat hambatan yang terjadi, yaitu biaya penyusunan dan materialitas. · Biaya Banyak orang mengira bahwa informasi akuntansi itu gratis, mereka salah, karena dalam penyusunan laporan keuangan terdapat biaya yang dikeluarkan agar menjadi informasi yang berguna, misal : nilai aset harus diaudit terlebih dahulu agar nilainya sesuai, biaya yang dikeluarkan untuk membayar auditor menjadi biaya untuk menyusun laporan keuangan, sehingga entitas harus lebih selektif dalam menyusun laporan keuangan, dan tidak sembarangan. · Materialitas Materialitas merupakan salah saji yang terjadi dalam penyusunan laporan keuangan, sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Misal : nilai piutang yang tidak dapat ditagih sebesar 60% dari total penjualan, hal ini tentu saja dapat mempengaruhi pengguna dalam mengambil keputusan. Peran Kerangka Kerja Konseptual Conceptual Framework atas Kerangka Kerja Conceptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan
  • 5. bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan. Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual 1. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. 2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada Tujuan Kerangka Kerja Konseptual IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih salah satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu: 1. berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi 2. berguna dalam menilai prospek arus kas 3. tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di dalamnya. Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada periode 1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik-topik berikut: 1. Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit 2. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna 3. unsur-unsur laporan keuangan 4. kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
  • 6. 5. penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi. IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun 1989 dan kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. Kerangka menggambarkan konsep-konsep dasar dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai panduan untuk tidak menyasar langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB menyatakan bahwa kerangka: a. Menentukan tujuan laporan keuangan b. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna c. Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan pengukuran mereka dalam laporan keuangan. IAS 1 penyajian laporan keuangan dan IAS 8 kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan menangani kesalahan dengan penyajian laporan keuangan dan membuat reverance untuk framework. IAS 8 mengatur bahwa dalam ketiadaan standar IASB atau interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, bahkan atau kondisi lain, manajemen harus kita pertimbangan dalam mengembangkan sebuah menerapkan akuntansi yang menghasilkan informasi yang: 1. Relevansi dengan keputusan ekonomi membuat kebutuhan pengguna 2. Handal, dalam laporan keuangan: Ø setia merupakan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas Ø mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, acara lainnya dan kondisi, dan bukan hanya bentuk hukum Ø netral, yaitu. bebas dari bias Ø tepat Ø secara lengkap dalam semua hal yang material Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual Perkembangan dari rerangka konseptual dipengaruhi oleh dua isu seperti yang akan di bahas berikut. 1) Pengaturan standar dengan pendekatan berbasis prinsip (Principles-Based) dan berbasis aturan (Rule-Based). Pengaturan standar ada yang dipengaruhi prinsip dan ada yang dipengaruhi aturan dari lingkungan pengambilan keputusan.
  • 7. Perbedaan Principles-Based dan Rule-Based : Principles-Based v Standar berdasar prinsip – prinsip akuntansi v Baku dan berlaku umum v Prinsip adalah keyakinan yang kuat dan tidak dapat diubah v Dampaknya harus membuat estimasi misalnya : Jika terjadi banjir maka rumahnya akan digenangi sehingga harus pindah rumah ( mengungsi ) Rule-Based v Standar berdasar aturan/ persyaratan rinci v Lingkupnya hanya untuk kelompok tertentu dimana akuntansi dilaksanakan v Konsisten v Akurat (siapapun yang mengukur hasilnya sama sehingga informasinya netral ) v Ada adjusment karena lingkungan para stakeholdernya berbeda – beda v Dipengaruhi politik ( pihak yang dominan seperti pada teori Private Interst ) Contoh Principle based : IFRS termasuk principle karena digunakan semua negara (standarnya berlaku secara internasional) Contoh Rules Based : seperti PSAK di Indonesia atau USGAAP di Amerika 2) Informasi untuk pembuatan keputusan dan pendekatan teori keputusan Dalam banyak hal penekanan dalam pembuatan keputusan berdampak pada penggunaan current value. Jika memungkinkan, pengguna akan memiliki informasi actual tentang peristiwa-peristiwa masa depan yang akan mempengaruhi perusahaan. Namun demikian kita hanya dapat memprediksi peristiwa-peristiwa tersebut. Pendekatan teori keputusan dalam akuntansi berguna dalam menguji akuntansi apakah telah mencapai targetnya. Teori harus berperan sebagaimana standar dimana praktik akuntansi akan diterapkan. Kerangka Konseptual Untuk Standar Auditing Salah satu pemakai laporan keuangan adalah auditor. Hal yang perlu dilakukan auditor adalah memeriksa laporan keuangan dan memberi pendapat. Tujuannya untuk meyakinkan laporan keuangan disusun sesuai aturan yang berlaku.
  • 8. Karena ada kritikan maka ada masalah yang ditimbulkan yaitu: karena standarnya banyak terdapat kelemahan (padahal tugas auditor adalah memberi pendapat tentang kesesuaian laporan keuangan dengan standar) maka dengan pendapat wajar pun tidak dapat dijadikan pedoman utama. Pekerja auditor tidak cukup hanya memberi pendapat kewajaran sehingga akuntan publik harus melakukan hal–hal berikut agar laporan audit masih dapat digunakan: Ø Pengambil keputusan mendapat informasi yang lengkap Ø Harus mempertimbangkan atau melibatkan resiko bisnis klien Ø Menekankan kegiatan internal auditor yang bertujuan untuk lebih meyakinkan keabsahan Kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar. Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi. Asumsi-Asumsi Dasar. Asumsi-asumsi menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan. a. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya). b. Kesinambungan (going concern). Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.pengalaman mengindikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang c. Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu. d. Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan tahunan.
  • 9. KARAKTERISTIK-KARAKERISTIK KUALITATIF Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja terdapat beberapa kendala untuk mencapai dua kualitas tersebut. 1. Kualitas Primer Relevansi (relevance) dan keandalan (reliability) harus melekat pada informasi akuntansi. 1) Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak relevan. a. Nilai umpan balik (feedback value) adalah suatu alat bantu laporan keuangan dari umpan balik kejadian masa lalu yang membantu dalam mengkonfirmasi atau memperbaiki perkiraan sebelumnya. b. Nilai prediksi (predictive value) adalah nilai perkiraan dari informasi-informasi sebelumnya untuk memberikan prediksi di masa yang akan datang. Sebagai contoh, ketika perusahaan menyajikan laporan laba rugi komparatif, seorang investor memiliki informasi untuk membandingkan hasil operasi tahun lalu dengan tahun ini. Hal ini memberikan dasar umum untuk mengevaluasi perkiraan sebelumnya dan untuk menfestimasi hasil yang muungkin diperoleh tahun depan. c. Tepat waktu (timeliness) adalah aspek yang penting agar informasi dapat “membuat suatu perbedaan” karena apabila informasi baru bisa didapat setelah keputusan diambil, tidak akan banyak berguna. Pelaporan keuangan banyak dikritik mengenai ketepatan waktunya karena pada masa teknologi informasi seperti sekarang, pemakai laporan keuangan semakin ingin mendapatkan jawaban dadlam waktu singkat, bukan pada akhir suatu tahun atau suatu kuartal. 2) Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi, netral, disajikan secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi. Realibilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi. a. Daya Uji (verifiability): ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa. b. Ketepatan penyajian (representational faithfulness): angka-angka dan penjelasan dalam
  • 10. laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi. c. Netralitas (neutrality): informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias 3) Keberdaya ujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan taksiran umur ekonomis. 4) Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu. 5) Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan. 2. Kualitas Sekunder Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah keberdayabandingan (comparability) dan konsistensi (consistency). 1) Keberdayabandingan. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu. 2) Konsistensi. Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian- kejadian serupa, dari periode ke periode. KESIMPULAN Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan Tujuan dari pelaporan keuangan menurut SFAC NO. 1 (Statement of Financial Accounting Concepts) : Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat
  • 11. comprehensive bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan memiliki kemauan untuk memelajari informasi dengan cara yang rasional. DAFTAR PUSTAKA http://ar-alfajri.blogspot.co.id/2013/10/kerangka-konseptual-conceptual-framework.html http://awaccounting.blogspot.co.id/2015/02/makalah-kerangka-kerja-konseptual.html