SlideShare a Scribd company logo
1 of 145
Dosen pengampun:
Dr sigit sardjono, m, ec
Program studi akuntansi
Fakultas ekonomi dan bisnis
universitas 17 agustus 1945 Surabaya 2o24
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro
Kelompok 11
Disusun oleh:
1. ADITYA RISKY MAHENDRA 1222300088
2. ISNANI EVITA FAUZIAH 1222300087
3. I KADEK VARREL ARVANANTA 1222300089
Pertanyaan
1. Bagaimana perilaku konsumen dan perusahaan menentukan harga-harga pasar dan kuantitas
faktor input barang, dan jasa yang di perjual belikan dan mempengaruhi penawaran dan
permintaan?
2. Permasalahan apa yang akan timbul di dalam ekonomi mikro?
3 Kenapa ekonomi mikro dibutuhkan oleh negara?
4 Bagaimana peran ekonomi mikro dalam kehidupan sehari hari?
5 Apa saja komponen yang dianalisis dalam ekonomi mikro?
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
BAB 1
PENDAHULUAN-1
KELOMPOK 11
D I S U S U N
O L E H :
ADITYA RISKY MAHENDRA
1222300088
ISNANI EVITA FAUZIAH
1222300087
IKADEK FARREL ARVANANTA
1222300089
KELOMPOK 11
P E N D A H U L U A N
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Hakikat
masalah ekonomi yaitu adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan
tersebutlah yang kemudian menyebabkan timbulnya
kelangkaan (scarcity).
SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
MAZHAB MAZHAB DALAM
EKONOMI
PENGERTIAN ILMU EKONOMI
KELANGKAAN DAN PROBLEM
EKONOMI
KEGIATAN EKONOMI
PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP,
UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS
TEORI EKONOMI
EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA
ILMU EKONOMI
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
• Ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial berhubungan erat dengan tingkah laku
manusia (interaksi antara: pedagang atau pengusaha,konsumen,
investor,pemerintah)
• Ilmu ekonomi telah dipelajari sejak 350 S.M zaman aristoteles
• pendapat pendapat ekonomi dikemukakan sarjana terdahulu seperti:
-pransocis quesnay 1765 dalam bukunya tabluau economique
-colbert yang terkenal merkatilismenya yang menganggap perdagangan
adalah unsur perekonomian rakyat
-adam smith 1776 yang terkenal dalam bukunya an inquiry into the nature
and causes of the wealth of nation
-j.m. keyness 1936 bukunya general theory of employement interest and
money
• Bidang ekonomi terbentuk sebagal satu bidang Ilmu
Pengetahuansetelah 1776 (Adam Smith)
• Pandangan Adam Smith (bapak limu ekonoml)
→kesejahteraan dapat dicapai tanpa campurtangan
pemerintah Market mechanism Invisible hand
• Pandangan J.M. Keynes → perlu campur tangan
pemerintah dalam kegiatan perekonomian.Pemikirannya
menjadi dasar macroeconomics
M A Z H A B - M A Z H A B E K O N O M I
1. Mazhab Merkantilisme
Mazhab Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa
kessesjahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aseet atau
modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan dan bahwa besarnya
volume perdaganga global teramat sangat penting muncul antara abad
pertengahan tahun (1500-1778 atau 1800) dipelopori oleh Jean Bodin (1530-
1596), Thornas Mun (1571-1641) Jean Baptis Colbert (1619-1683), Daavid
Hurne (1711-1776)
2. MAZHAB FISIOKRAT
• Mazhab fisiokrat memiliki pandangan bahwa hukum
alam itu dapat mengatur manusia. Jadi, seluruh
• kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni
dengan hukum alam.
• Dipelopori oleh Franscois Quesnay (1694-1774)
• Muncul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya
zaman merkantilis yang diawali tahun 1756.
3. MAZHAB KLASIK
Mazhab Klasik ialah mahzab yang mendefinisikan kebutuhan manusia akan terpenuhi
dengan cara yang paling baik bilamana sumber-sumber daya produksi digunakan
secara efisien. Selain itu bila hasil produksi berupa barang dan jasa dijual di pasaran
melalui persaingan yang bebas.
Dipelopori oleh Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan
John Stuart Mill.
Muncul pada akhir abad 18 dan awal abad 19 yaitu masa revolusi industry. tokoh
penganut nazhab klasik yang terkenal yaitu Adam Smith, dimana karya
monumentalnya yang terbit pada tahun 1776 dianggap sebagai tonggak sejarah
lahirnya ekonomi modern.
ciri dari teori mazhab klasik:
1.Pemerintah tidak ikut campur tangan, hanya saja berperan dalam masalah
penegakan hukum.
2.Menekankan pada persaingan bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi
kesempatan kerja penuh.
4. MAZHAB SOSIALISME
• Mazhab Klasik Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan
dan pengawasan publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun
tujuannya untuk mencapai distribusi barang yang lebih efisien dan adil.
• Dipelopori oleh Saint Simon, Fourisee, Louis Blanc, Karl Marx, Charles
Fourier Muncul sejak peristiwa Revolusi Prancis 1789 dan perubahan yang
dibawanya, meski sebelumnya terdapat pergerakan dan gagasan yang
sudah berkembang.
• Ciri utama dari paham sosialisme adalah tidak adanya pembagian kelas
sosial, mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara, hak milik
pribadi atas produksi tidak diakui, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan
dan sederajat, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi diatur negara.
5. MAZHAB HISTORIS
• Teori pertumbuhan ekonomi historis fokus melihat proses
perkembangan ekonomi dari tahap prasejarah hingga industri
dan masyarakat dunia yang memiliki tingkat konsumsi yang
tinggi.
• Dipelopori oleh Federich List dan Werner Sombart Friedrich List
menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat
dari teknik produksi sebagai sumber utama. Adapun
tahapannya terdiri dari masa berburu, beternak, bertani,
kerajinan, serta industri perdagangan.
• Teori ekonomi yang mencoba menjelaskan perbedaan nilai barang dan jasa
dengan mengacu pada utilitas sekunder atau marjinalnya.
• Marginalisme adalah aliran pemikiran ekonomi yang muncul pada
pertengahan abad ke-19. Menanggapi Sekolah Klasik dan teori nilai kerja,
marginalisme memberikan hukum utilitas marginal yang semakin berkurang.
• Dipelopori oleh Karl Menger (1840-1921), William Stanley Jevons, Leon
Walras
• Berkat Mazhab Marginalis, ditentukan bahwa pembentukan harga terjadi
berdasarkan utilitas marjinal dan bukan pada pekerjaan sosial yang
diperlukan untuk produksi barang yang bersangkutan. Dengan demikian,
teori heterodoks ditolak.
6. MAZHAB MARJINALIS
• Ekonomi institusional secara umum adalah sebuah mazhab pemikiran dalam
ilmu ekonomi yang berisi pandangan bahwa perilaku ekonomi (economic
behavior) seseorang atau suatu pihak sangat dipengaruhi oleh institusi tertentu.
• Pendiri mazhab institusional dalam ekonomi diantaranya adalah Thorstein Veblen,
Wesley Mitchell, dan John R. Commons (Rutherford, 2001)
• Pandangan tokoh-tokoh awal mazhab institusional tersebut menekankan
beberapa isu antaralain: perubahan teknologi (technological change), aspek
psikologi dan aspek hukum adalah aspek-aspek yang harus diikutsertakan
dalam analisis ekonomi.
7. MAZHAB INSTITUSIONAL
8. MAZHAB NEOKLASIK
Neo-klasik adalah istilah yang dipakai untuk mendefinisikan sebagian aliran
pemikiran pengetahuan ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan
harga , produksi, dan distribusi pendapatan menempuh mekanisme permintaan
dan penawaran pada suatu pasar.
Dipelopori oleh Alfred Marshal dan leon Walras.Versi versi yang terkenal
dikembangkan pada abad 20 oleh john Hicks (1946) dan Paul Samuelson
(1965).
Perbedaan ekonomi Neo klasik dan Klasik hanya terletak pada penekanan dan
pusat perhatiannya,Jika ekonomi klasik menjelaskn segala kondisi ekonomi
dalam kerangka kekuatan-kekuatan misterius invisible hand, maka dalam
mazhab ekonomi Neo klasik mencoba memberi penjelasan lengkap dengan
memfokuskan pada mekenasisme aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi
ekonomi tersebut.
9. MAZHAB KEYNESIAN
Teori Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat hidup diluar
batas kemampuan ekonominya dengan memfokuskan bagaimana perbuatan rezeki
antar golongan masyarakat bisa menimbulkan permintaan (I) lebih besar dari jumlah
barang yang tersedia
Keynes pertama kali mengemukakan Teori Keynesian secara resmi pada tahun 1936
dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”.
Karakteristik mazhab keynesian:
1.Perekonomian Keynesian percaya bahwa pemerintah dan sektor swasta adalah dua aktor
utama yang dapat menyeimbangkan pangsa agregat.
2.Harga dan upah akan bereaksi lambat terhadap perubahan permintaan dan
penawaran
3.Perubahan permintaan agregat akan berdampak paling kuat pada kondisi
ketenagakerjaan dan output perekonomian dalam jangka pendek
4.Kebijakan fiskal dan moneter adalah alat utama yang direkomendasikan untuk
mengelola perekonomian dan memerangi kemiskinan.
PENGERTIAN ILMU EKONOMI
•Adam Smith
lmu ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya
kekayaan negara.
•N. Gregory Mankiw
Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-
sumber daya yang langka.
•Richard G. Lipsey
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya
yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.
•J. S. Mill
Ilmu ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
Kelangkaan bisa terjadi karena banyak faktor:
1.Kelangkaan tenaga kerja
2.Kelangkaan lahan
3.Kelangkaan Karena Inssiden Alami
4.Kelangkaan Komoditas
5.Kelangkaan Populasi hewan
PROBLEM ATAU MASALAHMASALAH EKONOMI
•Maaalah Produksi
•Masalah Distribusi
•Masalah Konsumsi
KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dunia ini hampir tidak ada manusia yang bisa
melakukan segala hal seorang diri. Manusia membutuhkan bantuan dari orang lain
untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
JENIS-JENIS KEGItN EKONOMI
1.Produksi
2.Distribusi
3.Konsumsi
TUJUAN TUJUAN KEGITAN EKONOMI
•Memenuhi Kebutuhan Manusia
•Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
•Meningkatkan Perekonomian Negara
•Mempertahankan Keseimbangan Lingkungan
TUJUAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING,
DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI
pengertian asumsi adalah suatu anggapan atau dugaan sementara yang belum dapat
dibuktikan kebenarannya serta membutuhkan pembuktian secara langsung.
MACAM MACAM ASUMSI:
1.Asumsi Rasionaliatas
2.Asumsi Ceteris Paribus
3.Asumsi Penyederhanaan
UNSUR UNSUR PENTING DALAM EKONOMI
Human (Manusia) SDM atau Sumber Daya Manusia menjadi
unsur terpenting dalam manajemen bisnis.
Money (Uang) Sejak memulai bisnis, uang juga memiliki peran penting sebagai modal utama.
Materials (Bahan Baku) Machine (Mesin) Methods (Metode) Market (Pasar)
RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO DALAM EKONOMI
KEGUNAAN ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok
sosial/masyarakat. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa sosial dan
bersifat teliti serta ekonomis. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu
mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
TEORI HARGA
Teori Harga Teori harga atau price theory adalah teori yang menjelaskan bagaimana harga
barang di pasar terbentuk. Pada dasarnya harga suatu barang ditentukan oleh besarnya
permintaan dan penawaran atas barang tersebut, sedangkan permintaan dan penawaran atas
suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.
LINGKUP PEMBAHASAN ILMU EKONOMI:
1.Klompok ekonomi deskriptif
2.Kelompok teori ekonomi yang biasa disebut EconomicTheory Ecokonomic Principles
3.Teori Ekonomi terapan
TERIMA KASIH
Pengantar Ekonomi Mikro
BAB II
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN
HARGA PASAR
Anggota Kelompok:
1). Isnani Evita Fauziah 1222300087
2). Aditya Risky Mahendra 1222300088
3). I kadek Farrel Arvananta 1222300089
1. HARGA SUATU BARANG DAN JASA
2. TEORI PERMINTAAN
3. TEORI PENAWARAN
4. PENENTUAN HARGA PASAR
5. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
Pokok bahasan
PENDAHULUAN
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan yang dinyatakan dengan jumlah
uang tertentu. Barang dan jasa mempunyai harga apabila memiliki nilai dan
kegunaan. Disamping berguna dan bernilai, barang tersebut juga terbatas adanya
(kelangkaan).
Terbentuknya harga dikarenakan ada 2 pihak, yaitu pihak yang memiliki dan
bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia
memberikannya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya
interaksi antara permintaan dan penawaran.
2.1.HARGA SUATU BARANG DAN JASA
●
●
●
●
• Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan
dan penawaran.
• Jika permintaan lebih banyak daripada suplai maka harga barang akan meningkat.
Demikian sebaliknya jika permintaan lebih kecil dibandingkan supply maka permintaan
barang akan turun.
• Harga juga berfungsi sebagai Mengadakan keseimbanga antara kebutuhan dengan alat
pemuas yang diminati
• Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya
sesuai dengan kemampuannya dalam membayar.
• Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian.
• Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta
pendapatan pengusaha dan pemilik sumber daya.
2.2 TEORI PERMINTAAN
Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “Permintaan” ialah keinginan konsumen
untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini didukung oleh
kekuatan untuk membeli
Atau menukar barang dan jasa tersebut. Permintaan dapat didef inisikan sebagai
kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat
harga untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu.
Bila permintaan ditinjau dari sektor barang dan jasa maka permintaan akan barang dan
jasa dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Berbagai jumlah barang dan jasa oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan
periode tertentu”
Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut
pengaruh harga terhadap jumlah barang diminta mekanisme
sebagai berikut:
“jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan
bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang”.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang dan jasa
1.Harga barang itu sendiri.
2.Kegunaan barang tersebut.
3.Rasa dan keinginan konsumen.
4.Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri.
5.Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
6.Jumlah dan jenis jasa pengganti.
7.Harga barang yang lain.
8.Tingkat penghasilan konsumen.
9.Waktu/Tempat
Secara umum yang selalu melekat pada semua jenis barang faktor yang mempengaruhi permintaan suatu
barang adalah:
• Harga barang itu sendiri
• Harga barang lain
• Income
• Selera
2.2.2 Kurva Demand
Titik kemungkinan Harga (Dalam Rp) Jumlah barang yang
diminta (dalam unit)
A 2.000 4
B 1.600 8
C 1.200 12
D 800 16
Dari table diatas, bisa menggambarkan hukum permintaan. Semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang di beli
semakin besar. Begitu pula sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang diminta akan
semakin sedikit.
Jadi kurva permintaan adalah kurva
yang menunjukkan hubungan
antara jumlah barang atau jasa
yang diminta dengan harga dimana
harga sebagai variable independen
dan jumlah barang yang diminta
merupakan variable dependen.
2.2.3 PENGECUALIAN KURVA DEMAND
Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama
“barang “Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen Paradox). Sir
Robert Giffen adalah seorang ahli ekonomi inggris pada abad ke-
19, yang menemukan pengecualian ini.
Menurut Giffen, kenaikan harga roti, misalnhya, menyebabkan
keluarga yang sangat miskin membeli lebih banyak roti sebab
kenaikkan harga roti menyebabkan
Mereka lebih miskin lagi, dan jika mereka lebih miskin lagi, mereka
akan mengganti daging dan barang-barang yang lebih mahalb
dengan roti untuk memenuhi kebutuhan utama keluarganya. Dari
kalimat di atas kita bisa mengetahui bahwa roti dalam
contoh
adalah barang inferior.
2.2.4 MENGGAMBAR KURVA DEMAND DENGAN MATEMATIS
Hubungan antara harga dan jumlahv yang diminta bisa dituliskan berupa
fungsi sebagai berikut:
Q=F(P)
Fungsi ini dapat dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai
berikut: Q=a-bP
Dimana:
Q= jumlah barang yang diminta P= Harga
a= konstanta
Angka 200 disumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx (absis), sedang
400 adalah interseptnya fungsi Px (ordinat). Pada fungsi Qx, slopernya 0,5,
yaitu 200/400. sedang pada fungsi Px slopenya 2 adalah 400/200.
2.2.5 PERGESARAN KURVA DEMAND
Dapat dilihat dari gambar
berikut D adalah kurva
permintaan yang semula, D’
adalah kurva permintaan
sesudah kenaikan pendapatan,
dan D” adalah kurva
permintaan sesudah
pendapatan turun.
1. PERUBAHAN DISEPANJANG KURVA PERMINTAAN DAN PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
• Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila
harga komoditi yang diminta berubah.
• Penurunan harga komoditi tersebut akan menaikkan jumlah yang
diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi
• jumlah yang diminta.
2. PERUBAHAN FAKTOR-FAKTOR LAIN SELAIN BERUBAHNYA HARGA BARANG ITU SENDIRI
MENGAKIBATKAN BERBAGAI FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PERMINTAAN
YAITU
Pendapatan konsumen.
Harga barang terkait subtitusi dan komplementer. Selera dan preferensi konsumen.
Perubahan factor lain, misalnya perubahan pengharapan harga.
PERMINTAAN INDIVIDU DAN PERMINTAAN PASAR
Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan
kurva permintaan berbagai individu terhadap barang
tersebut pada setiap tingkat harga.
Dari table berikut bahwa permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal permintaan ali dan budi pada
setiap tingkat harga.
Kurva penjualan adalah penjumlahan horizontal dari
individu.
Harga Jumlah
yang
Diminta
Ali
Jumla
h yang
dimint
a Budi
Jumlah
yang
diminta
Pasar
Rp12.00
0.00 10 15 25
Rp10.00
0.00 20 20 40
Rp8.000.
00 30 25 55
2.3 TEORI PENAWARAN
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas
untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual
Kalau kurva permintaan pada umumnya mempunyai
bentuk dari kiri atas ke kanan bawah. kurva penawaran
akan suatu barang atau jasa pada umumnya mempunyai
bentuk dari kiri bawah ke kanan atas.
2.3.1 HUKUM PENAWARAN
"Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan
ceteris paribus.“
Hukum tersebut diatas berarti bahwa kalau harga suatu
barang meningka t , dan sebaliknya kalau harga turun,
jumlah barang yang ditawarkan juga menurun.
2.3.2 BENTUK KURVA PENAWARAN
1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran Bentuk grafik:
Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang
akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar pada setiap harga
tertentu mereka bersedia
menjual lebih sedikit tetapi mereka tak dapat didorong untuk menjual lebih banyak.
Data Hipotesis
Bentuk persamaan Matematika
Qs=F(Px)
Qs=a+bP Misalkan: Qs=30+2P
2.Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran"
Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu
yang sangat pendek di mana produsen tidak dapat
menambah atau tidak sempat menambah jumlah
produksinya penawaran yang seperti itu kita sebut sebagai
kurva penawaran seketika atau market short period supply
Curve. S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang
dengan biaya konstan atau konstan cost long Run supply
Curve sedangkan kurva S2 disebut sebagai kurva
penawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau
decreasing cos long Run supply Curve.
2.3.3 PERUBAHAN PENAWARAN
●
●
●
●
●
●
●
●
Kurva penawaran itu adalah tempat yang
menunjukkan jumlah maksimal yang ditawarkan.
Perubahan dari a ke b atau c perubahan jumlah
yang ditawarkan disebabkan karena adanya
perubahan harga barang itu sendiri perubahan
harga barang yang ditawarkan menyebabkan
perubahan di sepanjang kurva itu sendiri jika yang
berubah selain barang itu sendiri kurva supply
bergeser ke kiri atau jika berkurang dan ke kanan
atau jika bertambah perubahan ini dikatakan
sebagai shift the supply Curve.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan penawaran antara lain :
1.Berubahnya harga input variable
2.Perubahan teknologi
3.perubahan iklim
4.biaya untuk memperoleh faktor produksi
5.harga komoditas lain
6.pajak dan subsidi
7.harapan harga
8.tujuan perusahaan
2.4 PENENTUAN HARGA PASAR
1. Secara Grafis
Setelah mengalami proses-proses ekonomi maka harga menjadi
sebesar P pada waktu harga
sebesar p maka jumlah yang ditawarkan akan sama dengan jumlah
yang diminta oleh konsumen sebesar 0 Q harga P ini disebut dengan
pasar atau harga eQuilibrium.
2. Secara matematis Persamaan fungsi DemanD = qd = 400 - 0.5p
sedang fungsi penawaran
QS = 100 + P ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar.
keseimbangan terjadi pada saat Qd = QS
400 - 0.5 P = 100 + p
1.5 p = 300
P = 200
Q= 300
3.Perubahan permintaan dan penawaran mengubah harga dan kuantitas
pasar
a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang
permintaan tetap.
Dari gambar 2.11,
karena jumlah yang ditawarkan bertambah sedang permintaan
tetap maka terjadi penurunan harga yang semula 0 P1 menjadi
sebesar 0 P2 sedang jumlah keseimbangan berubah yang tadinya 0
Q1 menjadi 0 Q2 perhatikan jika ada perubahan seperti itu
keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik A ke titik B
demikian sebaliknya jika jumlah barang yang ditawarkan berkurang
maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah harga akan
naik jumlah keseimbangan akan berkurang perhatikan jika ada
perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari
titik B ke titik A.
b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran
tetap
Pada gambar 2.12 jumlah permintaan bertambah sedang penawaran tetap maka terjadi
kenaikan harga yang semula 0 P1 menjadi sebesar 0 P2 jumlah keseimbangan berubah
tadinya nol Q1 menjadi 0 Q2 naiknya harga karena dia lebih besar dari penawaran D lebih
besar S akibatnya keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik A ke titik B demikian
sebaliknya jika permintaan berkurang maka harga dan jumlah keseimbangan akan
berubah jika harga turun dan jumlah keseimbangan berkurang Hal ini dikarenakan
dengan lebih kecil dari penawaran perhatikan jika ada perubahan seperti itu
keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik B ke titik A.
c. Perubahan keseimbangan Jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang
penawaran turun
Dari gambar 2.13,
adanya perubahan permintaan dan penawaran yang berkurang maka kurva permintaan
bergeser ke kanan dan kurva penawaran geser ke kir.i keseimbangan P dan Q yang
baru berubah harga keseimbangan naik dan q keseimbangan bertambah harga naik
dari OP satu ke op 2 dan Q keseimbangan berkurang dari oq3 ke Oq2.
2.5 APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR
1. kebijaakan celling price
Pemerintah menetapkan kebijakan harga tertinggi yang
boleh dijual sebesar op2. pada tingkat harga ceiling price ini
produsen hanya bersedia menawarkan barangnya sebesar oq
2. sedang konsumen bersedia membeli sebanyak oq3. pasar
mengalami kekurangan pasokan atau sortage supply atau
access demand jika dibiarkan tanpa pemerintah berbuat
sesuatu maka harga akan meningkat kembali pada posisi op 1
oleh karena itu agar tujuan pemerintah menetapkan harga
ceiling ini berhasil pemerintah harus bersedia menambah
supply sebesar q2q3 dengan cara mengimpor.
2. Kebijakan floor price
Kebijakan floorprite adalah kebijakan
yang ditetapkan pemerintah di atas harga
pasar tujuan kebijakan floorprice ini
adalah untuk melindungi produsen agar
mendapatkan harga yang wajar.
3. cob web teori-teori sarang laba-laba (teori penyesuaian harga)
Dalam gambar diatas pada musim pertama misalkan harga P1 sehingga petani berusaha menambah
produksinya pada musim kedua jumlah yang ditawarkan sebanyak oq 2 jika hasil panennya ditawarkan
sebanyak oq2 dengan harga op1 pada kondisi harga oP1 terjadi exces supply akibat adanya ekses supply
harga menjadi turun sampai op2 pada kondisi harga sebesar op2 terjadi akses demand atau sortage supply
akibatnya kekurangan supply harga meningkat lagi sampai op1 pada harga op1 petani bersedia menambah
produksinya di musim yang akan datang akibatnya terjadi dan harga jatuh sampai op2.
4. Surplus produsen dan konsumen
Jika harga sem akin rendah surplus
konsum ennya bertambah
banyak.sebaliknya, surplus produsennya
turun demikian juga jika harga
komoditi semakin mahal atau t inggi
surplus produsen semakin besar dan
surplus konsumen semakin sedikit.
●
●
●
●
●
●
5.pengalihan beban pajak(shifting tax)
▪semakin tidak elastis atau semakin curam permintaan semakin
kecil penurunan volume penjualan dan
semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak.
▪semakin tidak elastis kurva penawaran semakin kecil perubahan
volume Transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan
semakin besar penurunan harga jual yang diterima produsen.
▪semakin tidak elastis kurva demand semakin besar proporsi beban
pajak yang ditanggung konsumen.
▪semakin tidak elastis kurva Demand dan kurva supply semakin
besar pendapatan pemerintah
6. Kasus penetapan harga barang bebas dan barang potensial
a. barang bebas
Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak
mempunyai harga.
Di beberapa tempat air bersih masih bisa diperoleh secara bebas dari
mata air suplainya sebesar oq4 sedang dimandnya hanya oq2 harganya
0. akan tetapi dengan pertambahan penduduk maka kurva demand
bergeser menjadi kurva D1 sedang keberadaan mata air semakin susut
suplY seperti kurva es dan harganya sebesar op 2.
b. barang potensial
Permintaan itu ada ditunjukkan
dengan kurva demand tetapi harga
yang paling tinggi yang mampu
dibayar konsumen op1 belum
cukup mengundang produsen agar
produsen mau membuatnya dengan
harga op2.
TERIMA KASIH
DISUSUN OLEH:
ADITYA RISKY MAHENDRA
(1222300088) IKADEK FAREL
ARVANANTA (1222300089)
ISNANI EVITA FAUZIAH
(1222300087)
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB V
“PERILAKU PRODUSEN”
PERILAKU PRODUSEN
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang
produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output.
Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man,
capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan) Dalam
membahas perilaku produsen anggapan dasar yang digunakan adalah bahwa
tujuan pengusaha hendak mencapai laba yang maksimal
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen
untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya
PERILAKU PRODUSEN
Tiga prosees produksi di atas bila digambarkan sebagai
berikut:
KONSEP JANGKA WAKU DALAM PROSES PRODUKSI
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan
tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan.
Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang demikian
pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber-
sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen.
di mana semua faktor
Produksi.
jangka panjang sebagai keadaan proses produksi
bersifat variabelArtinya jumlahnya dapat diubah-ubah
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan)
dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan
harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis.
Persamaan tersebut dengan mudah diperluas untuk memasukkan sebanyak
mungkin sumber untuk menghasilkan suatu barang tertentu.
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut
Q=F(C, L, S)
Dimana:
Q =OUTPUT C =CAPITAL L =LABOR
B =BAHAN BAKU S =SKILL
FUNGSI PRODUKSI
Bentuk Fungsi
Liner: Q=a + bX
Bentuk kurvanya:
Bentuk Fungsi
Quandratik Q=a + b1X + b2X
Bentuk kurvanya:
Bentuk Fungsi
Cubic Q=a + b1X + b2X
+ b3X
Bentuk kurvanya:
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
(labor)
AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja.
MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja
(labor
AP=TP/LABOR MP= TP2-TP1
Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP MP=
ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Dalam produksi jangka pendek, Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang
berlaku, di mana penambahan faktor produksi variabel menyebabkan kenaikan produksi
total, namun dengan tambahan yang semakin kecil. Setelah mencapai maksimum,
produksi total akan menurun. Hukum ini terjadi pada tabel dengan puncak produksi pada
penggunaan 3 labor.
Grafik menunjukkan bahwa produksi marjinal awalnya
meningkat,mencapai maksimal, lalu menurun. Produksi
rata-rata
mencapai
meningkat dengan tambahan tenaga
maksimum, dan kemudian menurun.
kerja,
Hukum
Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang terlihat pada
grafik produksi total yang cekung ke atas.
HUBUNGAN ANTARA TP, AP DAN MP
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns): Produksi
total meningkat saat faktor produksi variabel ditambahkan, tetapi dengan tambahan yang
semakin kecil.Setelah mencapai maksimum, produksi total mulai menurun.
Hubungan Antara MP dan TP: Kurva MP mencapai maksimum saat TP mengalami
perubahan dari kenaikan ke penurunan.Pada titik maksimum TP, MP menjadi nol.
Hubungan Antara AP dan MP: Ketika AP meningkat, MP > AP.Pada titik maksimum AP, MP
sama dengan AP.Ketika AP menurun, MP < AP.
Kesimpulan Hubungan MP dan AP: Jika AP terus bertambah, MP akan tetap lebih tinggi
daripada AP.Pada titik maksimum AP, MP dan AP setara.Penurunan AP disertai dengan MP
yang lebih rendah daripada AP.
Implikasi dalam Kegiatan Produsen: Produsen perlu memahami titik maksimum produksi total
untuk mengoptimalkan hasil.Hubungan MP dan AP membantu produsen mengambil
keputusan produksi yang efisien.
Fungsi produksi dibagi menjadi tiga tahap: Tahap I, Tahap II, dan Tahap III.
Tahap I ditandai oleh produksi awal hingga AP maksimal, menunjukkan efisiensi labor.
Tahap II dimulai dari AP maksimal hingga MP=0, dengan peningkatan TP
tetapi berkurangnya efisiensi.
Tahap III ditandai dengan penurunan AP dan TP, serta MP negatif, menunjukkan
ketidakefisiensian.
Produsen tidak akan berproduksi pada Tahap III karena hasil lebih sedikit dan
penggunaan faktor produksi lebih banyak.
Tahap I dihindari dalam pasar kompetitif, efisiensi maksimal terjadi pada Tahap II. Poin
penting: Tahap II adalah tahap rasional untuk produksi yang efisien.
Produksi Jangka Panjang: Proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya
atau bersifat variabel.
Isoquant:Kurva yang menunjukkan kombinasi teknis antara dua input variabel yang menghasilkan tingkat
output tertentu.
Sifat Kurva Isoquant: Cembung ke arah titik originMenurun dari kiri atas ke kanan bawah.Kurva yang lebih
tinggi menunjukkan produksi yang lebih banyak.Tidak ada potongan atau bersinggungan antara kurva
isoquant.
MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution): Jumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan
faktor Y untuk menjaga tingkat output tetap.MRTS = - AK/AL, dengan A sebagai kemiringan isoquant pada
titik khusus.
Linier: Substitusi input kapital dan labor sempurna.
Input-Output: Tidak ada substitusi setelah kebutuhan minimum terpenuhi.
Pentingnya Kombinasi Faktor: Produksi 100 unit bisa menggunakan berbagai kombinasi kapital dan
labor.MRTS mengindikasikan substitusi antara kapital dan labor untuk menjaga tingkat output konstan.
Gambaran Kombinasi Produksi: Titik A dan D menunjukkan minimum labor dan kapital untuk produksi 100
unit.Substitusi antara kombinasi produksi mencerminkan proses yang lebih labor atau kapital intensif.
PRODUKSI JANGKA PANJANG
ISO BIAYA
Iso-biaya dan Anggaran Perusahaan: Lokasi iso-biaya bergantung pada anggaran perusahaan dan harga
faktor produksi.Dengan anggaran yang lebih besar dan harga faktor produksi tetap, iso-biaya menjauhi titik
asal.
Perubahan Harga Faktor Produksi: Perubahan harga faktor produksi mempengaruhi lereng dan letak iso-
biaya.Gambar 5.4 menunjukkan perubahan iso-biaya ketika harga faktor produksi berubah.
Garis Isocost dan Fungsi TC: Garis isocost menggambarkan kombinasi labor dan kapital dengan biaya
total konstan.Fungsi biaya total (TC) adalah PI * L + Pk * K.
Perubahan pada Kurva Isocost: Harga faktor produksi labor atau kapital turun atau naik, sedangkan yang
lain tetap.Jumlah modal (dana) berubah, baik bertambah atau berkurang.
Perubahan Harga Faktor Produksi Labor :Harga labor turun, kurva isocost bergeser ke kanan; harga labor
naik, bergeser ke kiri.
Perubahan Harga Faktor Produksi Kapital: Harga kapital turun, kurva isocost bergeser ke atas; harga
kapital naik, bergeser ke bawah.
Perubahan Jumlah Modal (Dana): Jumlah modal bertambah, kurva isocost bergeser ke atas; jumlah modal
berkurang, bergeser ke bawah.
Ringkasan Gambar: Iso-biaya dan garis isocost menggambarkan hubungan antara anggaran, harga faktor
produksi, dan biaya produksi perusahaan.
•Ekuilibrium Produsen:Analog dengan ekuilibrium konsumen. Alat pokok: garis anggaran belanja
(isocost) dan peta isoquant.
•Definisi Ekuilibrium Produsen:Keadaan seimbang di mana produsen mendapat
keuntungan maksimum.Tidak ada dorongan untuk mengubah tingkat produksi atau
penggunaan faktor produksi.
•Titik Keseimbangan Produsen:Terjadi saat garis
isocost bersinggungan dengan isoquant.Memberikan tingkat produksi
optimal dengan biaya minimal.
•Optimalitas Produksi Perusahaan:Perusahaan optimal
jika dapat menghasilkan jumlah tertinggi dengan biaya
terendah.
•Gambaran pada Gambar 5.5 dengan least cost combination.Perbandingan
•Kombinasi Produksi:Kombinasi B menghasilkan produksi
terbesar (300 unit) tetapi kekurangan
modal.Kombinasi A, D, dan C dapat dibeli, tetapi C lebih efisien dengan produksi 200 unit.
EKUILIBRIUM PRODUSSEEN
Posisi Keseimbangan Produsen:Terjadi saat isoquant bersinggungan
dengan isocost padatitik C.Posisi
optimal diukur dengan MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution).
Contoh Perhitungan Numerik Contoh I: Harga labor tinggi ($6/hour),
produsen belum optimal karena harga labor mahal.
Contoh II: Fungsi produksi dan perhitungan menggunakan fungsi
Langrange.
Contoh III: Fungsi produksi kompleks, dihitung untuk mencari K dan T
maksimal (884 unit).
Ringkasan:Ekuilibrium produsen tercapai saat
produksi maksimal dengan biaya
minimal.Perbandingan kombinasi produksi dan efisiensi
perusahaan.Contoh perhitungan numerik menunjukkan aplikasi
konsep dalam situasi nyata.
EKUILIBRIUM PRODUSEN
Jalur Ekspansi (Expansion Path)
Jalur Ekspansi (Expansion Path):Garis least cost combination (LCC) menunjukkan titik-titik
optimal pada isoquant.Peningkatan anggaran memindahkan isocost curve dan menciptakan
jalur ekspansi.
Return to Scale:b > a: Increasing return to scale (output meningkat lebih dari input). b = a:
Constant return to scale (output meningkat sebanding dengan input).
b < a: Decreasing return to scale (output meningkat kurang dari input).
Skala Ekonomi: Faktor seperti spesialisasi, teknologi, dan berbagi biaya dapat membuat
produksi lebih efisien.Skala ekonomi tercapai dengan meningkatkan produktivitas dan
menurunkan biaya per unit.
Memilih Kombinasi Input Efisien (Ridge Line): Isoquant membentuk ridge-line yang
menunjukkan kombinasi input yang ekonomis.Relevant range adalah daerah di antara dua
ridge-line yang efisien untuk produksi.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination): Perubahan ongkos mempengaruhi
isocost curve dan menghasilkan jalur perluasan.Jalur perluasan adalah garis yang
menghubungkan titik keseimbangan produksi dengan ongkos terkecil.
Grafik Return to Scale:Increasing Return to Scale: Output meningkat lebih dari
input.Constant Return to Scale: Output meningkat sebanding dengan input.Decreasing
Return to Scale: Output meningkat kurang dari input.
Skala Produksi dan Efisiensi:Skala perusahaan yang terlalu besar dapat menurunkan efisiensi
manajemen.Ada batasan pada memilih kombinasi input untuk mencapai tingkat output
tertentu. Spesialisasi dan Skala Ekonomi:Spesialisasi dan pembagian kerja
meningkatkan produktivitas.Skala ekonomi berasal dari efisiensi produksi yang meningkat
dengan ukuran perusahaan.
Daerah Relevan (Relevant Range):Ridge-line membatasi daerah relevan di antara dua
isoquant.Produsen akan berproduksi di daerah yang relevan untuk efisiensi maksimum.
terbai
k
optima
l
untu
k
dala
m
Least Cost Resources Combinations:Perusahaan mencari kombinasi input
meminimumkan ongkos produksi. Jalur perluasan menunjukkan perubahan
kombinasi input saat ongkos berubah.
Jalur Ekspansi (Expansion Path)
THANK
YOU
BAB IV
PERILKU KONSUMEN
• Isnani Evita Fauziah (1222300087)
• Aditya Risky Mahendra (1222300088)
• I Kadek Farrel Arvananta (1222300089)
4.1 Beberapa konsep berkaitan dengan perilaku konsumen
1. Nilai barang
Nilai barang dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
▶ Nilai penggunaan objektif atau nilai guna
▶ Nilai penggunaan subjektif
Pada zaman modern ini barang dan jasa di samping mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan
kebutuhan juga mempunyai nilai pertukaran yaitu:
▶ Nilai pertukaran objektif
▶ Nilai pertukaran subjektif
Membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya diantaranya adalah gossen yang dekenal dengan
hukum gossen:
▶ Hukum gossen 1: jika pemanasan kebutuhan dijalankan terus-menerus maka kenikmatannya akan terus-
menerus berkurang sampai pada akhirnya datang kekenyangan atau kejernihan
▶ Hukum gossen 2: tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang berdasarkan pendapat dosen ini timbullah berbagai
teori guna dan kepuasan atau marginal utilty.
4.2 PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU
KONSUMEN
atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang pendekatan tradisional ini
dirumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan
dalam bentuk suatu fungsi.u = f ( X1; X2;...... Xn) di mana u adalah banyaknya daya guna
bagi seorang konsumen dan x2 adalah banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan
oleh konsumen tersebut.
4.3 CARDINAL APPROACH
Pada pendekatan kardinal atau ada yang menyebut pendekatan marginal ty. Pendekatan ini bertitik
tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa Buku Dalam pendekatan ini guna dapat
dibedakan antara guna total (total utility Tdan guna batas atau marginal utility (MU).
4.3.1. Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
1.Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang
tersebut. Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak Jumlah barang yang sejenis yang dipunyai
oleh seseorang maka sumbangan lepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil
•Guna Total
Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah
barang.
Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. Kurva TU bentuknya mula-mula
meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurunKurva TU setelah titik puncak akan
cenderung menurun Akan tetapi, bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
4.3.2.asumsi atau anggapan dalam teori kardinal
1. utility seseorang bisa diukur dengan uang
asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengkonsumsi
barang atau jasa dapat dihitung secara numerik
• Berlakunya hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
Yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan 1 unit barang yang dikonsumsi
Dapat dibayangkan bila seorang konsumen yang sedang haus mengonsums segelas minuman es. Sesudah
tegukan pertama ia memperoleh daya guna tertentu. Terasa ada secercah rasa "kepuasan" dalam dirinya.
Tegukan kedua akan menambah jumlah daya guna yang diperolehnya. Begitu seterusnya sampai rasa
hausnya hilang. Tegukan terakhir ini digambarkan sebagai X3 sebagai tink puncak kurva U(X). Apabila
minumnya diteruskan, tegukan berikutnya justru akan membuat konsumen tersebut sakit perut karena
kekenyangan sehingga jumlah daya guna yang diperoleh justru lebih rendah dan semula. Dengan demikian,
dapat dilihat dari gambar di atas bahwa arah kurva U(X) membalik menurun sesudah X3.
3. Konsumen bersifat rasional
konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum.
4.3.3 Kritik pada pendekatan cardinal
1.Asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang keliru
2.Marginal Utility dari uang tidaklah konstan
4.3.4. maksimalisasi guna
untuk mencari Marginal Utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut: TUZ (sesudah
tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX
Atau
(TUx+1)-(TUx)= MUX.
4.3.5.cara mempergunakan persamaan fungsi
4.3.6 perubahan kombinasi barang yang dibeli konsumen
salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli Hal ini disebabkan
1.adanya efek substitusi
2.efek pendapatannya atau income
sebelum terjadi perubahan harga barang X jumlah yang dibeli adalah sebanyak 3 unit. Harga barang
X turun dari $ 2 menjadi 5 1. Sedang yang lainnya tetap. Turunnya harga barang X menyebabkan
jumlah barang X yang dibeli bertambah banyak, yaitu sebelum terjadi perubahan harga barang X
dibeli sebanyak 3 unit. Dengan turunnya harga barang X jumlah dibeli bertambah menjadi 6 unit
Fenomena ini menggambarkan hukum permintaan. Jika kondisi perubahan harga dan perubahan
jumlah yang diminta digambarkan secara grafik bisa sebagai berikut.
4.4. INDIFFERENCE CURVE APPROACH
4.4.1. Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
1.Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful).
2.Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak reali karena jika income
seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah.
3.Anggapan terjadinya Diminishing Marginal Utility hanya bersifat psikologis saja
1). Asumsi dalam pendekatan indifference Curvea a.Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
•Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
•Utility dinyatakan secara ordinal.
•Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility).
•The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
•Consistency and transitity of choice.
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih
banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang
disebut dengan Marginal Rate of Substitution. Lebih lanjut jika perubahan itu mula- mula
dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C. Pengorbanan barang Y untuk mendapatkan
tambahan barang X yang sama pengorbanan (pengurangan) barang Y itu semakin lama
semakin berkurang. Lihat gambar di bawah ini AA"> BB" dan seterusnya.
3. sifat-sifat indifference Curve
a. berlakunya hukum Diminishing rute of return
b. cembung terhadap titik nol atau Origin
c. 2 IC tidak akan saling berpotongan
4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya
Semakin BesarKeterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah
dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong
karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas
konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan
utilitas lebih tinggi.
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan
terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C.
Hal ini disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di
titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang
ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang
berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan.
4.4.2.kendala anggaran atau budget constraint
Garis yang menghubungkan titik kombinasi dari dua titik barang yang dapat dicapai oleh
konsumen garis ini disebut garis anggaran atau budget lane.
4.4.3 KESEIMBANGAN KONSUMEN
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialahkombinasi yang terletak bagi
konsumen antara curve indefrence dengan kurva anggaran, atau apabila yang seharusnya
diperbuat sama dengan apa yang diperbuat.
Kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen dapat mendapatkan kombinasi
barang yang optimal.
Keseimbangan konsumen yang optimal
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsikombinasi
barang yang optimal.
Slope BL = Slope IC
Slope=MRS = MUy/Mux
Slope BL = Py/Px
Py/Py = Muy/Mux
Muy/Py = Mux/Py
4.4.4 Perubahan utilitas konsumen
ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini:
1. Berubahnya salah satu dari Harga barang
sebelum terjadinya perubahan, harga barang x jumlah yang diminta barang X sebanyak OQ1 dan Barang Y
yang diminta OY1.
Saat harga barang X turun dan lainnya tetap. Turunnya harga barang X menyebabkan jumlah yang diminta
bertambah menjadi OQ2 dan Barang Y jumlah yang diminta berkurang menjadi OY2. Dengan turunnya
harga barang X kombinasi barang X dan Y berubah menjadi E.2. jika titik potong E.1 dan E.2 dihubungkan
dengan
garis itu disebut dengan price consumption curve (PCC).
15
2. BERUBAHNYA PENDAPATAN KONSUMEN
Sebetulnya jika harga suatu barang berubah akan memiliki dua dampak Pertama,
konsumen akan menambah jumlah barang yang diminta, Kedua, dengan menurunnya
harga konsumen seakan-akan menjadi lebih kaya dan ia akan membel barang dalam
jumlah yang lebih banyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di atas.
3. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL DAN INFERIOR
A.Perubahan harga pada barang Normal.
Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah maka
konsumen akan membeli barang X akan dibeli dalam jumlah lebih
banyak
17
B. Perubahan harga barang Inferior
•semakin muranh barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif. yaitu
jumlah barang x yang diminta berkurang. Perubahan kombinasi dari E1 ke E3
adalah price efect (efek harga) sebesar X1-X3, perubahan dari kombinasi E3
ke E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2 sebesar X3-X2. Jadi total
efeknya adalah sebesar E1 ke E2 atau sebesar X1 X2. 18
4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A,
B, dan C) karena perubahan harga. Hubungan itu tiada
lain adalah kurva permintaan. Jadi kurva permintaan
adalah keseimbangan konsumen.
Bila titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL
dihubungkan menjadi 1 gars, hasil yang diperoleh
dikenal dengan Price Consumption Curve (FCC), yaitu
garis yang menunjukkan keseimbangan konsumen
karena perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat
pendapatan tetap.
4.4.6 Pengambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL
secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2. Selanjutnya
keseimbangan konsumen bergeser dan titik D ke
titik E lalu ke titik F. Bila titik-titik D, E, F dapat
dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh
dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC)
yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena
perubahan tingkat pendapatan selama tingkat harga
tetap. Jadi ICC atau Kurva Engel menunjukkan
karakteristik suatu barang dterhadap perubahan
pendapatan yang dapat diklasifikasikan sebagai
barang normal, inferior ,dan giffen.
20
4.4.7. Bentuk Indefference Curve
Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier turun dari
kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
4.4.8. Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indeffrence Curve
1.Kritik
Kritik terhadap pendekatan indifference curve
• Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah.
• Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X
tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat
konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X.
C. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of
stock
2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen Dengan Fungsi
23
TERIMA
KASIH
24
BAB VIII
PENENTUAN HARGA DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
DISUSUN OLEH :
1.Isnani Evita Fauziah
2.Aditya Risky Mahendra
3.I Kadek Farrel Arvananta
(1222300087)
(1222300088)
(1222300089)
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTUS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
8.1 Bentuk Pasar persainąan
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulonya para penjual. Sedang
dalam pengertian pasar secara teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan
penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata
lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedang yang dimaksud persaingan
adalah jika sesame produsen saling bersaing agar konsumen membeli produknya dan
konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
Para ahli menggolongkan pasar seccara teori ekonomi mikro menjadi 4 yaitu:
A.Pasar persaingan sempurna
B.Pasar persaingan monopolitik
C.Pasar monopoli
D.Pasar oligopoli
8.1.2 Ciri-ciri pasar persainąan
8.2 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembelli)
Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah
barang.
8.2.1 Ciri-ciri pasar persainąan murni/sempurna
Pasar persaingan murni mememiliki ciri sebagai berikut;
Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
Barang yang diperjualbelikan homogen/identic.
Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah.
Informasi terhadap pasar sempurna.
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
Jumlah Penjual dan pembeli yang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli
maupun penjual tidak dapat mempengaruhi pasar.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identic.
Barang yang dipejualbelikan dipasar tersebut adalah barang homogen yang artinya
semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama.
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
Penjual mudah keluar masuk pasarc artinya baik penjual yang baru maupun yang lama
bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai
mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada hambatan.
• Informasi terhadap pasar sempurna.
Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga
yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demekian
juga jika ada produsen yang mengetahui jika ada bahan baku murah maka produsen
yang lain harus mengetahui.
Gambar kurva permintaan yang dihadapi oleh Perusahaan sebagai penjual atau
produsen. Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.
8.2.2. penentuan jumlah produksi dan harąa
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi
minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan
ditetapkan dengan kaidah MC MR. Kaid menetapkan harga
dan jumlah produk dengan MR MC dengan syarat informas
pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centointy
(bisa diperhitungkan Sedang kaidah MCMR dikarenakan MR
adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah
turunan pertama dari fungsi TC.
1. Penentuan harąa dalam pasar persainąan
sempurna yasną memperoleh laba.
Dari gambar di atas terlihat harga yang
menjamin laba maksimal adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar
TR adalah OP1Kǫ1. Sedang besarnya
TC adalah OP2Lǫ1 dan total laba (TR-
TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya
AC sebesar OP2 danlaba per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba maksimal adalah sebesar
P = OP1 dan ǫ = Oǫ
2. Penentuan Harąa dalam Pasar Persainąan Sempurna yaną Memperoleh
Keruąian yaną Minimum
Dari gambar di atas terlihat, harga
yang menjamin rugi minimum adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar
OP1 besar TC adalah OP2Kǫ1.
Sedang besarnya TR adalah
OP1Lǫ1. Total rugi (TR-TC) adalah
sebesar P1P2KL. Besarnya AC
sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin rugi manimal adalah
sebesar
P = OP2 dan ǫ = 001
3. Penentuan harąa dalam pasar persainąan sempurna yaną
memperoleh normal profit (break even income)
Dari gambar di samping terlihat harga yang menjamin
laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar
OP1 besarnya TC adalah OP1Kǫ1. Sedang besarnya TR
adalah sama OP1Kǫ1. Kita perhatikan perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna seperti gambar di atas, untuk
mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja
yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang paling
rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh
perusahaan yang berada pada persaingan yang
lain.Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin
laba normal adalah sebesar
P=OP1 dan ǫ=0ǫ1
Dengan AC yang paling renda
8.2.3. Periode Janąka Pendek dan Janąka Panjaną yaną Dialami
Perusahaan dalam Persainąan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam persaingan sempurna
jangka pendek.
sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan
setiap produsentia mampu untuk menaikkan produksinya
serta tidak cukup waktu bagi perusahaa perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan yang baru).
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu:
a.Mendapat laba super normal.
b.Mendapat laba normal.
c.Menderita kerugian
Dalam jangka pendek suatu
perusahaaan yang
mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan
tetap berproduksi, meskipun menderita rugi. Akan tetapi,
posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang
minimum, yaitu AVC masih bisa
tertutup dari hasil penerimaan penjualan,
walaupun AFC tidak bisa tertutup.
Sebagai gambar berikut.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persainąan Sempurna dalam Periode
Janąka Panjaną
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup
lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk
memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih
dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan
permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-
perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja
(impas/break even).
Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan-
perusahaan "selalu" hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja dengan MR = MC
= AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya
menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan
"Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya apabila
harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar
dari pasar
•Keburukannya
•Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan
konsumen. Produk yang diperjualbelikan
identik dan perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami kerugian
sehingga produk yang diperjualbelikan tidak
ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan
yang lain produknya sama persis atau identik.
•Produk yang homogen ini membatasi
pilihan konsumen.
•tidak bisa memilihkarena masing-masing
•konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar.
kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan
adanya kebebasan
perusahaan yang
bertindak. Persaingan pada
berada dalam persaingan
sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak
mengalami kerugian perusahaan harus bekerja
seefisien mungkin. Jika tidak bisa efisien, perusahan
baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini
akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya
berakibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru
memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar
persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan
mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber
daya menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh
barang dengan harga yang kompetitif
8.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yaną Berada
dalam Pasar Persainąan Sempurna
8.2.5 contoh perhitunąan numerik
TERIMA KASIH
1
2
5
3
4
7
6
KELOMPOK 11
Isnani Evita Fauziah_ 1222300087
Aditya Risky Mahendra_ 1222300088
I Kadek Farrel Arvananta_ 1222300089
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB IX
PERSAINGAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
8
9
2
4
1
5
3
7
6
8
9
9.1 BENTUK PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Definisi Pasar Persaingan Monopolistik:
Terdapat banyak penjual dengan kemampuan memengaruhi harga melalui diferensiasi
produk.
Product Differentiation:
Membedakan produk dengan promosi, advertensi, perbedaan kemasan, merek, dan layanan.
Unsur Monopoli dan Persaingan:
Unsur monopoli karena satu jenis barang, tetapi banyak penjual untuk tetap ada persaingan.
Industri Monopoli Persaingan:
Jika banyak penjual sehingga satu penjual tidak memengaruhi yang lain, disebut industri monopoli persaingan.
Perbedaan dengan Oligopoli:
Persaingan monopoli memiliki banyak penjual tanpa pengaruh yang nyata antar penjual, berbeda dengan oligopoli.
Kurva Permintaan dan Elastisitas:
Kurva permintaan agak miring, elastisitas tinggi karena adanya substitusi produk.
2
4
1
5
3
7
6
8
9
Pembedaan Produk dan Harga:
ada harga tunggal untuk seluruh industri.
Harga bervariasi karena perbedaan produk, tidak Ongkos
Tambahan dan Pasar Monopoli:
Ongkos tambahan seperti advertensi dapat menyebabkan pasar berbentuk monopoli persaingan.
Jangka Pendek dan Jangka Panjang:
Dalam jangka pendek, perusahaan dapat mengalami keuntungan atau kerugian. Dalamjangka panjang, kemungkinan
penyesuaian masuknya perusahaan baru.
Kurva Demand Monopolistik:
Bentuk kurva demand di antara monopolidanpersaingansempurna,elastisdengankemiringan yang sedang.
3
4
1
5
2
7
6
9.2 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik dengan Laba Supernormal:
Harga dan output menjamin laba maksimal dengan kaidah MR = MC. Harga jual
produk OP1, output OQ1, laba P1P2LK.
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik dengan Laba Normal: Kaidah MR =
MC menentukan harga dan output untuk laba maksimal. Harga jual produk OP1,
output OQ1, TC = TR (OP1KQ1).
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik dengan Kerugian: Kaidah MR = MC
untuk menetapkan harga dan output minimal kerugian. Harga jual produk OP2,
output OQ1, AC > AR, minimal kerugian (OQ1KP1).
8
9
9.3 AKIBAT PERSAINGAMONOPOLI TERHADAP OUTPUT
DAN HARGA
4
3
1
5
2
7
6
8
9
Perubahan Harga dan Permintaan:
•Kurva permintaan sangat elastis, kecilnya kenaikan harga menyebabkan pengurangan output
yang signifikan.
•Efisiensi Masing-masing Perusahaan:
•Dalam jangka panjang, masuknya perusahaan baru dapat mengurangi efisiensi perusahaan yang
telah ada, tanpa insentif untuk skala optimum.
•Promosi Penjualan:
•Pemborosan iklan mungkin terjadi, tetapi pembalasan dari penjual lain tidak ada dalam
persaingan monopoli.
•Jenis Produk yang Tersedia:
•Konsumen memiliki banyak pilihan merek dan variasi produk dalam persaingan
monopoli.Berbagai merek dapat membingungkan konsumen, dan kecenderungan membayar lebih
untuk merek tertentu tanpa perbedaan mutu yang signifikan.
5
3
1
4
2
6
7
8
9
THANK
YOU
BAB X
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR MONOPOLI
OLEH :
1. Isnani Evita Fauziah_1222300087
2. Aditya Risky Mahendra_1222300088
3. I Kadek Farrel Arvananta_1222300089
10.1. ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli
murni atau pure monopoly. Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan
sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu
perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak
mempunyai substitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus
sebagai industrinya juga.
10.2. KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENYEBAB
PASAR MONOPOLI
10.2.1. Ciri-ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan Untuk Masuk dalam Industri
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
10.2.1. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya
Pasar Monopoli
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan)
monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan
tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan.
10.3. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni
maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk
ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang
Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat
laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya
perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu bergerak.
Sang monopolis dapat menghalangi masuknya perusahaan baru di dalam
industri tersebut dengan beberapa cara. dia dapat mengendalikan bahan
baku yang diperlukan untuk menghasilkan produknya. Dengan demikian,
masuknya perusahaan baru dapat dihalangi. Masih Ada cara lain untuk
menghalangi masuknya perusahaan baru. dalam bidang public utility Hak
monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang
baru.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab antara lain:
1. Penguasaan bahan mentah
2. Hak paten
3. Terbatasnya Pasar
4. Pemberian Hak monopoli oleh pemerintah
10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN
OUTPUT
Gambar di atas menunjukkan bagaimana seorang
monopolis dalam menentukan tingkat output
optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada
tingkat output Q. yang sekaligius menunjukkan
tingkat output optimal. Harga maksimal yang masih
dapat diterima oleh konsumen untuk output Q
adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang
memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P.
Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan
oleh daerah CPP'C'. Laba itu diperoleh TR (OPCQ)
dikurangi dengan TC (OCC'Q).
10.5. POSISI KESEIMBANGAN
Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat
dalam bidang penjualan. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua
yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada karena harga sama dengan
biaya marginalnya. Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya.
Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya per unit waktu sehingga harganya
harus lebih rendah, Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal
Sang Monopolis dalam hubungannya dengan harga.
10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
10.5.2. Laba, rugi, dan impas bagi monopolis
1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi
ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai
pada saat MR = MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan
dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh "ekuilibrium
perusahaan yang sekaligus sama dengan "equal pasar".Equal
pasar yang menjamin diperolehnya keuntungan maksimum
pada saat MR MC, yaitu pada produksi sebesar Q.
Sejalan dengan penjelasan gambar di atas,
maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi
karena adanya kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC jangka pendek naik
menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR
= OP1KQ dan TC = OQKP1.
2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas
3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
dengan penjelasan gambar di atas, maka
besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini
terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata
yang terus- menerus sehingga AC jangka
pendek lebih besar daripada harga per unit (P).
Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena
TR =0P1LQ dan TC = OP2KQ.
10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
10.6.1. Kerugian Adanya Monopoli
1. Output yang lebih kecil
2. Halaman bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
3. Efisiensi ekonomi
4. Promosi penjualan
Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa
mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat
adalah:
1. Menetapkan Undang-Undang antimonopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar
dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya
perusahaan tandingan harga dan output dapat dikendalikan.
4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
10.6.2. Pengaturan Monopoli Oleh Pemerintah
1. Pengaturan Harga Pemerintah
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti
perusahaan gas dan listrik. Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang
Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. Sang
Monopolis memperoleh laba maksimal di mana biaya marginal sama dengan pendapat marginal. Dikarenakan tak
ada perusahaan baru yang masuk, maka laba maksimal ini akan dapat dipertahankan dalam waktu yang lama.
Keuntungan monopolis ini dianggap tidak wajar. Untuk itu pemerintah dapat menentukan hargat tertinggi di bawah
harga keseimbangan MR-MC, misalkan bahwa harga maksimum adalah pada tingkat mana kurva biaya marginal.
TERIMA KASIH
PEGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB XI
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
OLIGOPOLI
- Kelompok 11-
Anggota Kelompok
•Isnani Evita Fauziah_1222300087
Aditya Risky Mahendra_1222300088
•I Kadek Farrel Arvananta_1222300089
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
OLIGOPOLI
Oligopoli: Struktur pasar dengan sedikit penjual yang memengaruhi tindakan pasar. Interdependensi:
Tindakan satu penjual memengaruhi yang lain, menghasilkan pengambilan
keputusan strategis.
Karakteristik Oligopoli
Sedikit Penjual: Jumlah perusahaan terbatas, sering diasumsikan kurang dari sepuluh.
Rasio Konsentrasi: Jika empat perusahaan teratas mengendalikan lebih dari 40%, dianggap sebagai
oligopoli.
Interdependensi: Penjual saling memengaruhi keputusan output dan harga.
Model Oligopoli
Model Cournot: Model duopoli di mana dua perusahaan menetapkan jumlah secara independen. Model
Bertrand: Duopoli yang mengasumsikan perusahaan menetapkan harga secara independen. Model
Chamberlin: Fokus pada kelompok kecil, keseimbangan dicapai melalui penyesuaian bersama.
Model Permintaan Berlekuk: Model Sweezy dengan diasumsikan kurva permintaan yang terputus. Model
Stackelberg: Duopoli hierarkis di mana satu perusahaan bertindak sebagai pemimpin.
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
OLIGOPOLI
Gambaran Model Cournot:
Duopoli di mana perusahaan menetapkan jumlah secara independen.
Kurva reaksi menggambarkan respons terhadap perubahan output masing-masing. Keterbatasan termasuk
asumsi yang tidak realistis dan ketidakjelasan periode penyesuaian.
Gambaran Model Bertrand:
Duopoli yang mengasumsikan perusahaan menetapkan harga secara independen. Dikritik karena asumsi
yang tidak realistis dan perilaku pasar tertutup.
Gambaran Model Chamberlin:
Fokus pada kelompok kecil mencapai keseimbangan melalui penyesuaian bersama.
Mengasumsikan perusahaan memiliki keterampilan untuk mengantisipasi dan belajar dari tindakan satu
sama lain.
Gambaran Model Permintaan Berlekuk:
Model Sweezy dengan kurva permintaan yang terputus.
Mengasumsikan perusahaan menghindari perang harga dan bereaksi secara asimetris terhadap perubahan
harga.
MODEL PENETAPAN HARGA
PASAR OLIGOPOLI
1. Pasar Kartel
a.Kesepakatan harga untuk keuntungan maksimal.
b.Risiko kolusi dan kepatuhan harga.
2. Pasar Kepemimpinan Harga
a. Perusahaan pemimpin menetapkan harga.
b. Mencegah perang harga dan menjaga stabilitas.
3. Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve)
a. Respon asimetris terhadap perubahan harga.
b. Menurunkan harga bisa memicu perang harga.
4. Saling Ketergantungan (Interdependency)
a. Produsen bereaksi terhadap kebijakan harga pesaing.
b. Pengalaman penjual memainkan peran.
5. Perang Harga dan Ketegaran Harga
a. Produsen menyesuaikan harga dengan ketakutan kehilangan pasar.
b. Harga tegar untuk naik, tidak tegar untuk turun.
6. Model Sweezy - Kurva Permintaan Patah
a. Duopoli dengan kurva permintaan patah.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP
KESEJAHTERAAN
1.Efek Negatif Oligopoli
Keuntungan berlebih bagi produsen.
Ketidakefisienan produksi karena tidak mencapai AC minimal. Potensi
eksploitasi terhadap konsumen dan buruh.
Ketegaran harga bisa menyebabkan inflasi.
• novasi dan Teknologi Baru
Industri oligopoli mendorong inovasi dan penelitian. Persaingan
nonharga dalam pengembangan produk.
• Tindakan Pemerintah untuk Mengurangi Efek Negatif Tekan
hambatan masuk agar persaingan lebih kuat.
Undang-Undang Persaingan untuk melarang kerja sama. Pengawasan
terhadap asosiasi yang memungkinkan collusion.
PENGARUH OLIGOPOLI
TERHADAP KESEJAHTERAAN
4. Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Oligopoli
Menjaga persaingan potensial dengan batasi penggabungan. Batasi ukuran badan
usaha untuk mencegah dominasi.
Mendorong persaingan melalui regulasi pasar.
• Faktor yang Mendukung Kerja Sama dalam Oligopoli Meningkatkan keuntungan
dengan mengurangi persaingan. Mengurangi ketidakpuasan antar produsen.
Mencegah masuknya produsen baru.
• Tantangan dalam Penegakan Kebijakan
Sulit mengawasi banyaknya perusahaan dalam oligopoli. Memformulasikan
kebijakan yang efektif karena ketidaktentuan perilaku.
KEUNTUNGAN OLIGOPOLI
SECARA MATEMATIS
1.Contoh 1: Laba Maksimum Model Kurva Demand yang Patah Fungsi permintaan
Q1 dan Q2.
Fungsi biaya total TC.
Menghitung jumlah dan harga yang memaksimumkan laba. Contoh perhitungan:
Laba = TR - TC = (P * Q) - (4Q + 0.25Q²).
• Contoh 2: Model Kartel dengan Manajemen Terpusat Fungsi permintaan Q dan
biaya TC1, TC2. Menghitung MR, MC1, MC2.
Menentukan output dan harga yang memaksimumkan laba.
Contoh perhitungan: Laba perusahaan pertama (L1) dan perusahaan kedua (L2).
KEUNTUNGAN OLIGOPOLI
SECARA MATEMATIS
3. Contoh 3: Model Kartel dengan Pembagian Pasar Fungsi permintaan Q dan
biaya TC1.
Menentukan output dan harga yang memaksimumkan laba.
Contoh perhitungan: Laba masing-masing perusahaan dan laba total kartel.
• Pentingnya Kesetimbangan MR dan MC Kesetimbangan MR = MC untuk
maksimalkan laba.
Penerapan pada model kurva demand yang patah dan kartel.
• Implikasi Keuntungan Oligopoli Secara Matematis
Menggambarkan strategi optimal perusahaan dalam situasi oligopoli. Menekankan
peran MR, MC, dan fungsi permintaan dalam pengambilan keputusan.
- Terima Kasih -

More Related Content

Similar to KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx

Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01Daryono Soebagiyo
 
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiEkonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiSyifaKairunnisa
 
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxSejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxWinaPaul
 
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumperbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumendahretnasusanti
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiNeyna Fazadiq
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptxrafifwiryamanta55
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam editedardimuluk
 
Makro 01 konsepdasards
Makro 01 konsepdasardsMakro 01 konsepdasards
Makro 01 konsepdasardsBeben Saputra
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamwasunu
 
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikSejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikdikolonglangit99
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiYuca Siahaan
 
12887 article text-7631-3-10-20170710
12887 article text-7631-3-10-2017071012887 article text-7631-3-10-20170710
12887 article text-7631-3-10-20170710staiypbwi1
 
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123dayattaufik21
 

Similar to KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx (20)

Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.01
 
Bahan Ajar Sistem Eko
Bahan Ajar Sistem EkoBahan Ajar Sistem Eko
Bahan Ajar Sistem Eko
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiEkonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
 
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxSejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
 
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumperbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Makro 01 konsepdasards
Makro 01 konsepdasardsMakro 01 konsepdasards
Makro 01 konsepdasards
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islam
 
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikSejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
12887 article text-7631-3-10-20170710
12887 article text-7631-3-10-2017071012887 article text-7631-3-10-20170710
12887 article text-7631-3-10-20170710
 
Sejarah ekonomi
Sejarah ekonomiSejarah ekonomi
Sejarah ekonomi
 
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (19)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx

  • 1. Dosen pengampun: Dr sigit sardjono, m, ec Program studi akuntansi Fakultas ekonomi dan bisnis universitas 17 agustus 1945 Surabaya 2o24 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro
  • 2. Kelompok 11 Disusun oleh: 1. ADITYA RISKY MAHENDRA 1222300088 2. ISNANI EVITA FAUZIAH 1222300087 3. I KADEK VARREL ARVANANTA 1222300089
  • 3. Pertanyaan 1. Bagaimana perilaku konsumen dan perusahaan menentukan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input barang, dan jasa yang di perjual belikan dan mempengaruhi penawaran dan permintaan? 2. Permasalahan apa yang akan timbul di dalam ekonomi mikro? 3 Kenapa ekonomi mikro dibutuhkan oleh negara? 4 Bagaimana peran ekonomi mikro dalam kehidupan sehari hari? 5 Apa saja komponen yang dianalisis dalam ekonomi mikro?
  • 4. PENGANTAR EKONOMI MIKRO Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI BAB 1 PENDAHULUAN-1 KELOMPOK 11
  • 5. D I S U S U N O L E H : ADITYA RISKY MAHENDRA 1222300088 ISNANI EVITA FAUZIAH 1222300087 IKADEK FARREL ARVANANTA 1222300089 KELOMPOK 11
  • 6. P E N D A H U L U A N Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Hakikat masalah ekonomi yaitu adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebutlah yang kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
  • 7. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI MAZHAB MAZHAB DALAM EKONOMI PENGERTIAN ILMU EKONOMI KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI KEGIATAN EKONOMI PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI
  • 8. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI • Ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial berhubungan erat dengan tingkah laku manusia (interaksi antara: pedagang atau pengusaha,konsumen, investor,pemerintah) • Ilmu ekonomi telah dipelajari sejak 350 S.M zaman aristoteles • pendapat pendapat ekonomi dikemukakan sarjana terdahulu seperti: -pransocis quesnay 1765 dalam bukunya tabluau economique -colbert yang terkenal merkatilismenya yang menganggap perdagangan adalah unsur perekonomian rakyat -adam smith 1776 yang terkenal dalam bukunya an inquiry into the nature and causes of the wealth of nation -j.m. keyness 1936 bukunya general theory of employement interest and money
  • 9. • Bidang ekonomi terbentuk sebagal satu bidang Ilmu Pengetahuansetelah 1776 (Adam Smith) • Pandangan Adam Smith (bapak limu ekonoml) →kesejahteraan dapat dicapai tanpa campurtangan pemerintah Market mechanism Invisible hand • Pandangan J.M. Keynes → perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.Pemikirannya menjadi dasar macroeconomics
  • 10. M A Z H A B - M A Z H A B E K O N O M I 1. Mazhab Merkantilisme Mazhab Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kessesjahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aseet atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan dan bahwa besarnya volume perdaganga global teramat sangat penting muncul antara abad pertengahan tahun (1500-1778 atau 1800) dipelopori oleh Jean Bodin (1530- 1596), Thornas Mun (1571-1641) Jean Baptis Colbert (1619-1683), Daavid Hurne (1711-1776)
  • 11. 2. MAZHAB FISIOKRAT • Mazhab fisiokrat memiliki pandangan bahwa hukum alam itu dapat mengatur manusia. Jadi, seluruh • kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam. • Dipelopori oleh Franscois Quesnay (1694-1774) • Muncul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya zaman merkantilis yang diawali tahun 1756.
  • 12. 3. MAZHAB KLASIK Mazhab Klasik ialah mahzab yang mendefinisikan kebutuhan manusia akan terpenuhi dengan cara yang paling baik bilamana sumber-sumber daya produksi digunakan secara efisien. Selain itu bila hasil produksi berupa barang dan jasa dijual di pasaran melalui persaingan yang bebas. Dipelopori oleh Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill. Muncul pada akhir abad 18 dan awal abad 19 yaitu masa revolusi industry. tokoh penganut nazhab klasik yang terkenal yaitu Adam Smith, dimana karya monumentalnya yang terbit pada tahun 1776 dianggap sebagai tonggak sejarah lahirnya ekonomi modern. ciri dari teori mazhab klasik: 1.Pemerintah tidak ikut campur tangan, hanya saja berperan dalam masalah penegakan hukum. 2.Menekankan pada persaingan bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi kesempatan kerja penuh.
  • 13. 4. MAZHAB SOSIALISME • Mazhab Klasik Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan dan pengawasan publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi barang yang lebih efisien dan adil. • Dipelopori oleh Saint Simon, Fourisee, Louis Blanc, Karl Marx, Charles Fourier Muncul sejak peristiwa Revolusi Prancis 1789 dan perubahan yang dibawanya, meski sebelumnya terdapat pergerakan dan gagasan yang sudah berkembang. • Ciri utama dari paham sosialisme adalah tidak adanya pembagian kelas sosial, mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara, hak milik pribadi atas produksi tidak diakui, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan sederajat, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi diatur negara.
  • 14. 5. MAZHAB HISTORIS • Teori pertumbuhan ekonomi historis fokus melihat proses perkembangan ekonomi dari tahap prasejarah hingga industri dan masyarakat dunia yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. • Dipelopori oleh Federich List dan Werner Sombart Friedrich List menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat dari teknik produksi sebagai sumber utama. Adapun tahapannya terdiri dari masa berburu, beternak, bertani, kerajinan, serta industri perdagangan.
  • 15. • Teori ekonomi yang mencoba menjelaskan perbedaan nilai barang dan jasa dengan mengacu pada utilitas sekunder atau marjinalnya. • Marginalisme adalah aliran pemikiran ekonomi yang muncul pada pertengahan abad ke-19. Menanggapi Sekolah Klasik dan teori nilai kerja, marginalisme memberikan hukum utilitas marginal yang semakin berkurang. • Dipelopori oleh Karl Menger (1840-1921), William Stanley Jevons, Leon Walras • Berkat Mazhab Marginalis, ditentukan bahwa pembentukan harga terjadi berdasarkan utilitas marjinal dan bukan pada pekerjaan sosial yang diperlukan untuk produksi barang yang bersangkutan. Dengan demikian, teori heterodoks ditolak. 6. MAZHAB MARJINALIS
  • 16. • Ekonomi institusional secara umum adalah sebuah mazhab pemikiran dalam ilmu ekonomi yang berisi pandangan bahwa perilaku ekonomi (economic behavior) seseorang atau suatu pihak sangat dipengaruhi oleh institusi tertentu. • Pendiri mazhab institusional dalam ekonomi diantaranya adalah Thorstein Veblen, Wesley Mitchell, dan John R. Commons (Rutherford, 2001) • Pandangan tokoh-tokoh awal mazhab institusional tersebut menekankan beberapa isu antaralain: perubahan teknologi (technological change), aspek psikologi dan aspek hukum adalah aspek-aspek yang harus diikutsertakan dalam analisis ekonomi. 7. MAZHAB INSTITUSIONAL
  • 17. 8. MAZHAB NEOKLASIK Neo-klasik adalah istilah yang dipakai untuk mendefinisikan sebagian aliran pemikiran pengetahuan ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga , produksi, dan distribusi pendapatan menempuh mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar. Dipelopori oleh Alfred Marshal dan leon Walras.Versi versi yang terkenal dikembangkan pada abad 20 oleh john Hicks (1946) dan Paul Samuelson (1965). Perbedaan ekonomi Neo klasik dan Klasik hanya terletak pada penekanan dan pusat perhatiannya,Jika ekonomi klasik menjelaskn segala kondisi ekonomi dalam kerangka kekuatan-kekuatan misterius invisible hand, maka dalam mazhab ekonomi Neo klasik mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekenasisme aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut.
  • 18. 9. MAZHAB KEYNESIAN Teori Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat hidup diluar batas kemampuan ekonominya dengan memfokuskan bagaimana perbuatan rezeki antar golongan masyarakat bisa menimbulkan permintaan (I) lebih besar dari jumlah barang yang tersedia Keynes pertama kali mengemukakan Teori Keynesian secara resmi pada tahun 1936 dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”. Karakteristik mazhab keynesian: 1.Perekonomian Keynesian percaya bahwa pemerintah dan sektor swasta adalah dua aktor utama yang dapat menyeimbangkan pangsa agregat. 2.Harga dan upah akan bereaksi lambat terhadap perubahan permintaan dan penawaran 3.Perubahan permintaan agregat akan berdampak paling kuat pada kondisi ketenagakerjaan dan output perekonomian dalam jangka pendek 4.Kebijakan fiskal dan moneter adalah alat utama yang direkomendasikan untuk mengelola perekonomian dan memerangi kemiskinan.
  • 19. PENGERTIAN ILMU EKONOMI •Adam Smith lmu ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara. •N. Gregory Mankiw Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber- sumber daya yang langka. •Richard G. Lipsey Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. •J. S. Mill Ilmu ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
  • 20. Kelangkaan bisa terjadi karena banyak faktor: 1.Kelangkaan tenaga kerja 2.Kelangkaan lahan 3.Kelangkaan Karena Inssiden Alami 4.Kelangkaan Komoditas 5.Kelangkaan Populasi hewan PROBLEM ATAU MASALAHMASALAH EKONOMI •Maaalah Produksi •Masalah Distribusi •Masalah Konsumsi KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
  • 21. PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dunia ini hampir tidak ada manusia yang bisa melakukan segala hal seorang diri. Manusia membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menjalankan kegiatan ekonomi. JENIS-JENIS KEGItN EKONOMI 1.Produksi 2.Distribusi 3.Konsumsi TUJUAN TUJUAN KEGITAN EKONOMI •Memenuhi Kebutuhan Manusia •Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat •Meningkatkan Perekonomian Negara •Mempertahankan Keseimbangan Lingkungan
  • 22. TUJUAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI pengertian asumsi adalah suatu anggapan atau dugaan sementara yang belum dapat dibuktikan kebenarannya serta membutuhkan pembuktian secara langsung. MACAM MACAM ASUMSI: 1.Asumsi Rasionaliatas 2.Asumsi Ceteris Paribus 3.Asumsi Penyederhanaan UNSUR UNSUR PENTING DALAM EKONOMI Human (Manusia) SDM atau Sumber Daya Manusia menjadi unsur terpenting dalam manajemen bisnis. Money (Uang) Sejak memulai bisnis, uang juga memiliki peran penting sebagai modal utama. Materials (Bahan Baku) Machine (Mesin) Methods (Metode) Market (Pasar)
  • 23. RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO DALAM EKONOMI KEGUNAAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial/masyarakat. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa sosial dan bersifat teliti serta ekonomis. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak. TEORI HARGA Teori Harga Teori harga atau price theory adalah teori yang menjelaskan bagaimana harga barang di pasar terbentuk. Pada dasarnya harga suatu barang ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran atas barang tersebut, sedangkan permintaan dan penawaran atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. LINGKUP PEMBAHASAN ILMU EKONOMI: 1.Klompok ekonomi deskriptif 2.Kelompok teori ekonomi yang biasa disebut EconomicTheory Ecokonomic Principles 3.Teori Ekonomi terapan
  • 25. Pengantar Ekonomi Mikro BAB II TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR Anggota Kelompok: 1). Isnani Evita Fauziah 1222300087 2). Aditya Risky Mahendra 1222300088 3). I kadek Farrel Arvananta 1222300089
  • 26. 1. HARGA SUATU BARANG DAN JASA 2. TEORI PERMINTAAN 3. TEORI PENAWARAN 4. PENENTUAN HARGA PASAR 5. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN Pokok bahasan
  • 27. PENDAHULUAN Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa mempunyai harga apabila memiliki nilai dan kegunaan. Disamping berguna dan bernilai, barang tersebut juga terbatas adanya (kelangkaan). Terbentuknya harga dikarenakan ada 2 pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia memberikannya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran.
  • 28. 2.1.HARGA SUATU BARANG DAN JASA ● ● ● ● • Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. • Jika permintaan lebih banyak daripada suplai maka harga barang akan meningkat. Demikian sebaliknya jika permintaan lebih kecil dibandingkan supply maka permintaan barang akan turun. • Harga juga berfungsi sebagai Mengadakan keseimbanga antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminati • Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar. • Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. • Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber daya.
  • 29. 2.2 TEORI PERMINTAAN Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “Permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk membeli Atau menukar barang dan jasa tersebut. Permintaan dapat didef inisikan sebagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu. Bila permintaan ditinjau dari sektor barang dan jasa maka permintaan akan barang dan jasa dapat didefinisikan sebagai berikut: “Berbagai jumlah barang dan jasa oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan periode tertentu”
  • 30. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai berikut: “jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”.
  • 31. Faktor-Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang dan jasa 1.Harga barang itu sendiri. 2.Kegunaan barang tersebut. 3.Rasa dan keinginan konsumen. 4.Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri. 5.Jumlah barang dan jasa yang tersedia. 6.Jumlah dan jenis jasa pengganti. 7.Harga barang yang lain. 8.Tingkat penghasilan konsumen. 9.Waktu/Tempat Secara umum yang selalu melekat pada semua jenis barang faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang adalah: • Harga barang itu sendiri • Harga barang lain • Income • Selera
  • 32. 2.2.2 Kurva Demand Titik kemungkinan Harga (Dalam Rp) Jumlah barang yang diminta (dalam unit) A 2.000 4 B 1.600 8 C 1.200 12 D 800 16 Dari table diatas, bisa menggambarkan hukum permintaan. Semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang di beli semakin besar. Begitu pula sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang diminta akan semakin sedikit.
  • 33. Jadi kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga dimana harga sebagai variable independen dan jumlah barang yang diminta merupakan variable dependen.
  • 34. 2.2.3 PENGECUALIAN KURVA DEMAND Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang “Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen Paradox). Sir Robert Giffen adalah seorang ahli ekonomi inggris pada abad ke- 19, yang menemukan pengecualian ini. Menurut Giffen, kenaikan harga roti, misalnhya, menyebabkan keluarga yang sangat miskin membeli lebih banyak roti sebab kenaikkan harga roti menyebabkan Mereka lebih miskin lagi, dan jika mereka lebih miskin lagi, mereka akan mengganti daging dan barang-barang yang lebih mahalb dengan roti untuk memenuhi kebutuhan utama keluarganya. Dari kalimat di atas kita bisa mengetahui bahwa roti dalam contoh adalah barang inferior.
  • 35. 2.2.4 MENGGAMBAR KURVA DEMAND DENGAN MATEMATIS Hubungan antara harga dan jumlahv yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut: Q=F(P) Fungsi ini dapat dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut: Q=a-bP Dimana: Q= jumlah barang yang diminta P= Harga a= konstanta Angka 200 disumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx (absis), sedang 400 adalah interseptnya fungsi Px (ordinat). Pada fungsi Qx, slopernya 0,5, yaitu 200/400. sedang pada fungsi Px slopenya 2 adalah 400/200.
  • 36. 2.2.5 PERGESARAN KURVA DEMAND Dapat dilihat dari gambar berikut D adalah kurva permintaan yang semula, D’ adalah kurva permintaan sesudah kenaikan pendapatan, dan D” adalah kurva permintaan sesudah pendapatan turun.
  • 37. 1. PERUBAHAN DISEPANJANG KURVA PERMINTAAN DAN PERGESERAN KURVA PERMINTAAN • Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi yang diminta berubah. • Penurunan harga komoditi tersebut akan menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi • jumlah yang diminta. 2. PERUBAHAN FAKTOR-FAKTOR LAIN SELAIN BERUBAHNYA HARGA BARANG ITU SENDIRI MENGAKIBATKAN BERBAGAI FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PERMINTAAN YAITU Pendapatan konsumen. Harga barang terkait subtitusi dan komplementer. Selera dan preferensi konsumen. Perubahan factor lain, misalnya perubahan pengharapan harga.
  • 38. PERMINTAAN INDIVIDU DAN PERMINTAAN PASAR Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga. Dari table berikut bahwa permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal permintaan ali dan budi pada setiap tingkat harga. Kurva penjualan adalah penjumlahan horizontal dari individu. Harga Jumlah yang Diminta Ali Jumla h yang dimint a Budi Jumlah yang diminta Pasar Rp12.00 0.00 10 15 25 Rp10.00 0.00 20 20 40 Rp8.000. 00 30 25 55
  • 39. 2.3 TEORI PENAWARAN Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual Kalau kurva permintaan pada umumnya mempunyai bentuk dari kiri atas ke kanan bawah. kurva penawaran akan suatu barang atau jasa pada umumnya mempunyai bentuk dari kiri bawah ke kanan atas.
  • 40. 2.3.1 HUKUM PENAWARAN "Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus.“ Hukum tersebut diatas berarti bahwa kalau harga suatu barang meningka t , dan sebaliknya kalau harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga menurun.
  • 41. 2.3.2 BENTUK KURVA PENAWARAN 1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran Bentuk grafik: Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar pada setiap harga tertentu mereka bersedia menjual lebih sedikit tetapi mereka tak dapat didorong untuk menjual lebih banyak. Data Hipotesis Bentuk persamaan Matematika Qs=F(Px) Qs=a+bP Misalkan: Qs=30+2P
  • 42. 2.Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran" Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek di mana produsen tidak dapat menambah atau tidak sempat menambah jumlah produksinya penawaran yang seperti itu kita sebut sebagai kurva penawaran seketika atau market short period supply Curve. S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang dengan biaya konstan atau konstan cost long Run supply Curve sedangkan kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau decreasing cos long Run supply Curve.
  • 43. 2.3.3 PERUBAHAN PENAWARAN ● ● ● ● ● ● ● ● Kurva penawaran itu adalah tempat yang menunjukkan jumlah maksimal yang ditawarkan. Perubahan dari a ke b atau c perubahan jumlah yang ditawarkan disebabkan karena adanya perubahan harga barang itu sendiri perubahan harga barang yang ditawarkan menyebabkan perubahan di sepanjang kurva itu sendiri jika yang berubah selain barang itu sendiri kurva supply bergeser ke kiri atau jika berkurang dan ke kanan atau jika bertambah perubahan ini dikatakan sebagai shift the supply Curve. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran antara lain : 1.Berubahnya harga input variable 2.Perubahan teknologi 3.perubahan iklim 4.biaya untuk memperoleh faktor produksi 5.harga komoditas lain 6.pajak dan subsidi 7.harapan harga 8.tujuan perusahaan
  • 44. 2.4 PENENTUAN HARGA PASAR 1. Secara Grafis Setelah mengalami proses-proses ekonomi maka harga menjadi sebesar P pada waktu harga sebesar p maka jumlah yang ditawarkan akan sama dengan jumlah yang diminta oleh konsumen sebesar 0 Q harga P ini disebut dengan pasar atau harga eQuilibrium. 2. Secara matematis Persamaan fungsi DemanD = qd = 400 - 0.5p sedang fungsi penawaran QS = 100 + P ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar. keseimbangan terjadi pada saat Qd = QS 400 - 0.5 P = 100 + p 1.5 p = 300 P = 200 Q= 300
  • 45. 3.Perubahan permintaan dan penawaran mengubah harga dan kuantitas pasar a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap. Dari gambar 2.11, karena jumlah yang ditawarkan bertambah sedang permintaan tetap maka terjadi penurunan harga yang semula 0 P1 menjadi sebesar 0 P2 sedang jumlah keseimbangan berubah yang tadinya 0 Q1 menjadi 0 Q2 perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik A ke titik B demikian sebaliknya jika jumlah barang yang ditawarkan berkurang maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah harga akan naik jumlah keseimbangan akan berkurang perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik B ke titik A.
  • 46. b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran tetap Pada gambar 2.12 jumlah permintaan bertambah sedang penawaran tetap maka terjadi kenaikan harga yang semula 0 P1 menjadi sebesar 0 P2 jumlah keseimbangan berubah tadinya nol Q1 menjadi 0 Q2 naiknya harga karena dia lebih besar dari penawaran D lebih besar S akibatnya keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik A ke titik B demikian sebaliknya jika permintaan berkurang maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah jika harga turun dan jumlah keseimbangan berkurang Hal ini dikarenakan dengan lebih kecil dari penawaran perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik B ke titik A.
  • 47. c. Perubahan keseimbangan Jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran turun Dari gambar 2.13, adanya perubahan permintaan dan penawaran yang berkurang maka kurva permintaan bergeser ke kanan dan kurva penawaran geser ke kir.i keseimbangan P dan Q yang baru berubah harga keseimbangan naik dan q keseimbangan bertambah harga naik dari OP satu ke op 2 dan Q keseimbangan berkurang dari oq3 ke Oq2.
  • 48. 2.5 APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR 1. kebijaakan celling price Pemerintah menetapkan kebijakan harga tertinggi yang boleh dijual sebesar op2. pada tingkat harga ceiling price ini produsen hanya bersedia menawarkan barangnya sebesar oq 2. sedang konsumen bersedia membeli sebanyak oq3. pasar mengalami kekurangan pasokan atau sortage supply atau access demand jika dibiarkan tanpa pemerintah berbuat sesuatu maka harga akan meningkat kembali pada posisi op 1 oleh karena itu agar tujuan pemerintah menetapkan harga ceiling ini berhasil pemerintah harus bersedia menambah supply sebesar q2q3 dengan cara mengimpor.
  • 49. 2. Kebijakan floor price Kebijakan floorprite adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah di atas harga pasar tujuan kebijakan floorprice ini adalah untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar.
  • 50. 3. cob web teori-teori sarang laba-laba (teori penyesuaian harga) Dalam gambar diatas pada musim pertama misalkan harga P1 sehingga petani berusaha menambah produksinya pada musim kedua jumlah yang ditawarkan sebanyak oq 2 jika hasil panennya ditawarkan sebanyak oq2 dengan harga op1 pada kondisi harga oP1 terjadi exces supply akibat adanya ekses supply harga menjadi turun sampai op2 pada kondisi harga sebesar op2 terjadi akses demand atau sortage supply akibatnya kekurangan supply harga meningkat lagi sampai op1 pada harga op1 petani bersedia menambah produksinya di musim yang akan datang akibatnya terjadi dan harga jatuh sampai op2.
  • 51. 4. Surplus produsen dan konsumen Jika harga sem akin rendah surplus konsum ennya bertambah banyak.sebaliknya, surplus produsennya turun demikian juga jika harga komoditi semakin mahal atau t inggi surplus produsen semakin besar dan surplus konsumen semakin sedikit.
  • 52. ● ● ● ● ● ● 5.pengalihan beban pajak(shifting tax) ▪semakin tidak elastis atau semakin curam permintaan semakin kecil penurunan volume penjualan dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak. ▪semakin tidak elastis kurva penawaran semakin kecil perubahan volume Transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan harga jual yang diterima produsen. ▪semakin tidak elastis kurva demand semakin besar proporsi beban pajak yang ditanggung konsumen. ▪semakin tidak elastis kurva Demand dan kurva supply semakin besar pendapatan pemerintah
  • 53. 6. Kasus penetapan harga barang bebas dan barang potensial a. barang bebas Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak mempunyai harga. Di beberapa tempat air bersih masih bisa diperoleh secara bebas dari mata air suplainya sebesar oq4 sedang dimandnya hanya oq2 harganya 0. akan tetapi dengan pertambahan penduduk maka kurva demand bergeser menjadi kurva D1 sedang keberadaan mata air semakin susut suplY seperti kurva es dan harganya sebesar op 2.
  • 54. b. barang potensial Permintaan itu ada ditunjukkan dengan kurva demand tetapi harga yang paling tinggi yang mampu dibayar konsumen op1 belum cukup mengundang produsen agar produsen mau membuatnya dengan harga op2.
  • 56. DISUSUN OLEH: ADITYA RISKY MAHENDRA (1222300088) IKADEK FAREL ARVANANTA (1222300089) ISNANI EVITA FAUZIAH (1222300087) UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB V “PERILAKU PRODUSEN”
  • 57. PERILAKU PRODUSEN Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan) Dalam membahas perilaku produsen anggapan dasar yang digunakan adalah bahwa tujuan pengusaha hendak mencapai laba yang maksimal Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya
  • 58. PERILAKU PRODUSEN Tiga prosees produksi di atas bila digambarkan sebagai berikut:
  • 59. KONSEP JANGKA WAKU DALAM PROSES PRODUKSI Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber- sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen. di mana semua faktor Produksi. jangka panjang sebagai keadaan proses produksi bersifat variabelArtinya jumlahnya dapat diubah-ubah
  • 60. FUNGSI PRODUKSI Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis. Persamaan tersebut dengan mudah diperluas untuk memasukkan sebanyak mungkin sumber untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut Q=F(C, L, S) Dimana: Q =OUTPUT C =CAPITAL L =LABOR B =BAHAN BAKU S =SKILL
  • 61. FUNGSI PRODUKSI Bentuk Fungsi Liner: Q=a + bX Bentuk kurvanya: Bentuk Fungsi Quandratik Q=a + b1X + b2X Bentuk kurvanya: Bentuk Fungsi Cubic Q=a + b1X + b2X + b3X Bentuk kurvanya:
  • 62. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor) AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor AP=TP/LABOR MP= TP2-TP1 Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP MP=
  • 63. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Dalam produksi jangka pendek, Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang berlaku, di mana penambahan faktor produksi variabel menyebabkan kenaikan produksi total, namun dengan tambahan yang semakin kecil. Setelah mencapai maksimum, produksi total akan menurun. Hukum ini terjadi pada tabel dengan puncak produksi pada penggunaan 3 labor. Grafik menunjukkan bahwa produksi marjinal awalnya meningkat,mencapai maksimal, lalu menurun. Produksi rata-rata mencapai meningkat dengan tambahan tenaga maksimum, dan kemudian menurun. kerja, Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang terlihat pada grafik produksi total yang cekung ke atas.
  • 64. HUBUNGAN ANTARA TP, AP DAN MP Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns): Produksi total meningkat saat faktor produksi variabel ditambahkan, tetapi dengan tambahan yang semakin kecil.Setelah mencapai maksimum, produksi total mulai menurun. Hubungan Antara MP dan TP: Kurva MP mencapai maksimum saat TP mengalami perubahan dari kenaikan ke penurunan.Pada titik maksimum TP, MP menjadi nol. Hubungan Antara AP dan MP: Ketika AP meningkat, MP > AP.Pada titik maksimum AP, MP sama dengan AP.Ketika AP menurun, MP < AP. Kesimpulan Hubungan MP dan AP: Jika AP terus bertambah, MP akan tetap lebih tinggi daripada AP.Pada titik maksimum AP, MP dan AP setara.Penurunan AP disertai dengan MP yang lebih rendah daripada AP. Implikasi dalam Kegiatan Produsen: Produsen perlu memahami titik maksimum produksi total untuk mengoptimalkan hasil.Hubungan MP dan AP membantu produsen mengambil keputusan produksi yang efisien.
  • 65. Fungsi produksi dibagi menjadi tiga tahap: Tahap I, Tahap II, dan Tahap III. Tahap I ditandai oleh produksi awal hingga AP maksimal, menunjukkan efisiensi labor. Tahap II dimulai dari AP maksimal hingga MP=0, dengan peningkatan TP tetapi berkurangnya efisiensi. Tahap III ditandai dengan penurunan AP dan TP, serta MP negatif, menunjukkan ketidakefisiensian. Produsen tidak akan berproduksi pada Tahap III karena hasil lebih sedikit dan penggunaan faktor produksi lebih banyak. Tahap I dihindari dalam pasar kompetitif, efisiensi maksimal terjadi pada Tahap II. Poin penting: Tahap II adalah tahap rasional untuk produksi yang efisien.
  • 66. Produksi Jangka Panjang: Proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau bersifat variabel. Isoquant:Kurva yang menunjukkan kombinasi teknis antara dua input variabel yang menghasilkan tingkat output tertentu. Sifat Kurva Isoquant: Cembung ke arah titik originMenurun dari kiri atas ke kanan bawah.Kurva yang lebih tinggi menunjukkan produksi yang lebih banyak.Tidak ada potongan atau bersinggungan antara kurva isoquant. MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution): Jumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y untuk menjaga tingkat output tetap.MRTS = - AK/AL, dengan A sebagai kemiringan isoquant pada titik khusus. Linier: Substitusi input kapital dan labor sempurna. Input-Output: Tidak ada substitusi setelah kebutuhan minimum terpenuhi. Pentingnya Kombinasi Faktor: Produksi 100 unit bisa menggunakan berbagai kombinasi kapital dan labor.MRTS mengindikasikan substitusi antara kapital dan labor untuk menjaga tingkat output konstan. Gambaran Kombinasi Produksi: Titik A dan D menunjukkan minimum labor dan kapital untuk produksi 100 unit.Substitusi antara kombinasi produksi mencerminkan proses yang lebih labor atau kapital intensif. PRODUKSI JANGKA PANJANG
  • 67. ISO BIAYA Iso-biaya dan Anggaran Perusahaan: Lokasi iso-biaya bergantung pada anggaran perusahaan dan harga faktor produksi.Dengan anggaran yang lebih besar dan harga faktor produksi tetap, iso-biaya menjauhi titik asal. Perubahan Harga Faktor Produksi: Perubahan harga faktor produksi mempengaruhi lereng dan letak iso- biaya.Gambar 5.4 menunjukkan perubahan iso-biaya ketika harga faktor produksi berubah. Garis Isocost dan Fungsi TC: Garis isocost menggambarkan kombinasi labor dan kapital dengan biaya total konstan.Fungsi biaya total (TC) adalah PI * L + Pk * K. Perubahan pada Kurva Isocost: Harga faktor produksi labor atau kapital turun atau naik, sedangkan yang lain tetap.Jumlah modal (dana) berubah, baik bertambah atau berkurang. Perubahan Harga Faktor Produksi Labor :Harga labor turun, kurva isocost bergeser ke kanan; harga labor naik, bergeser ke kiri. Perubahan Harga Faktor Produksi Kapital: Harga kapital turun, kurva isocost bergeser ke atas; harga kapital naik, bergeser ke bawah. Perubahan Jumlah Modal (Dana): Jumlah modal bertambah, kurva isocost bergeser ke atas; jumlah modal berkurang, bergeser ke bawah. Ringkasan Gambar: Iso-biaya dan garis isocost menggambarkan hubungan antara anggaran, harga faktor produksi, dan biaya produksi perusahaan.
  • 68. •Ekuilibrium Produsen:Analog dengan ekuilibrium konsumen. Alat pokok: garis anggaran belanja (isocost) dan peta isoquant. •Definisi Ekuilibrium Produsen:Keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum.Tidak ada dorongan untuk mengubah tingkat produksi atau penggunaan faktor produksi. •Titik Keseimbangan Produsen:Terjadi saat garis isocost bersinggungan dengan isoquant.Memberikan tingkat produksi optimal dengan biaya minimal. •Optimalitas Produksi Perusahaan:Perusahaan optimal jika dapat menghasilkan jumlah tertinggi dengan biaya terendah. •Gambaran pada Gambar 5.5 dengan least cost combination.Perbandingan •Kombinasi Produksi:Kombinasi B menghasilkan produksi terbesar (300 unit) tetapi kekurangan modal.Kombinasi A, D, dan C dapat dibeli, tetapi C lebih efisien dengan produksi 200 unit. EKUILIBRIUM PRODUSSEEN
  • 69. Posisi Keseimbangan Produsen:Terjadi saat isoquant bersinggungan dengan isocost padatitik C.Posisi optimal diukur dengan MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution). Contoh Perhitungan Numerik Contoh I: Harga labor tinggi ($6/hour), produsen belum optimal karena harga labor mahal. Contoh II: Fungsi produksi dan perhitungan menggunakan fungsi Langrange. Contoh III: Fungsi produksi kompleks, dihitung untuk mencari K dan T maksimal (884 unit). Ringkasan:Ekuilibrium produsen tercapai saat produksi maksimal dengan biaya minimal.Perbandingan kombinasi produksi dan efisiensi perusahaan.Contoh perhitungan numerik menunjukkan aplikasi konsep dalam situasi nyata. EKUILIBRIUM PRODUSEN
  • 70. Jalur Ekspansi (Expansion Path) Jalur Ekspansi (Expansion Path):Garis least cost combination (LCC) menunjukkan titik-titik optimal pada isoquant.Peningkatan anggaran memindahkan isocost curve dan menciptakan jalur ekspansi. Return to Scale:b > a: Increasing return to scale (output meningkat lebih dari input). b = a: Constant return to scale (output meningkat sebanding dengan input). b < a: Decreasing return to scale (output meningkat kurang dari input). Skala Ekonomi: Faktor seperti spesialisasi, teknologi, dan berbagi biaya dapat membuat produksi lebih efisien.Skala ekonomi tercapai dengan meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya per unit. Memilih Kombinasi Input Efisien (Ridge Line): Isoquant membentuk ridge-line yang menunjukkan kombinasi input yang ekonomis.Relevant range adalah daerah di antara dua ridge-line yang efisien untuk produksi. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination): Perubahan ongkos mempengaruhi isocost curve dan menghasilkan jalur perluasan.Jalur perluasan adalah garis yang menghubungkan titik keseimbangan produksi dengan ongkos terkecil.
  • 71. Grafik Return to Scale:Increasing Return to Scale: Output meningkat lebih dari input.Constant Return to Scale: Output meningkat sebanding dengan input.Decreasing Return to Scale: Output meningkat kurang dari input. Skala Produksi dan Efisiensi:Skala perusahaan yang terlalu besar dapat menurunkan efisiensi manajemen.Ada batasan pada memilih kombinasi input untuk mencapai tingkat output tertentu. Spesialisasi dan Skala Ekonomi:Spesialisasi dan pembagian kerja meningkatkan produktivitas.Skala ekonomi berasal dari efisiensi produksi yang meningkat dengan ukuran perusahaan. Daerah Relevan (Relevant Range):Ridge-line membatasi daerah relevan di antara dua isoquant.Produsen akan berproduksi di daerah yang relevan untuk efisiensi maksimum. terbai k optima l untu k dala m Least Cost Resources Combinations:Perusahaan mencari kombinasi input meminimumkan ongkos produksi. Jalur perluasan menunjukkan perubahan kombinasi input saat ongkos berubah. Jalur Ekspansi (Expansion Path)
  • 73. BAB IV PERILKU KONSUMEN • Isnani Evita Fauziah (1222300087) • Aditya Risky Mahendra (1222300088) • I Kadek Farrel Arvananta (1222300089)
  • 74. 4.1 Beberapa konsep berkaitan dengan perilaku konsumen 1. Nilai barang Nilai barang dapat dibagi menjadi 2 yaitu: ▶ Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ▶ Nilai penggunaan subjektif Pada zaman modern ini barang dan jasa di samping mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan juga mempunyai nilai pertukaran yaitu: ▶ Nilai pertukaran objektif ▶ Nilai pertukaran subjektif Membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya diantaranya adalah gossen yang dekenal dengan hukum gossen: ▶ Hukum gossen 1: jika pemanasan kebutuhan dijalankan terus-menerus maka kenikmatannya akan terus- menerus berkurang sampai pada akhirnya datang kekenyangan atau kejernihan ▶ Hukum gossen 2: tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang berdasarkan pendapat dosen ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan atau marginal utilty.
  • 75. 4.2 PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang pendekatan tradisional ini dirumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi.u = f ( X1; X2;...... Xn) di mana u adalah banyaknya daya guna bagi seorang konsumen dan x2 adalah banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut.
  • 76. 4.3 CARDINAL APPROACH Pada pendekatan kardinal atau ada yang menyebut pendekatan marginal ty. Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa Buku Dalam pendekatan ini guna dapat dibedakan antara guna total (total utility Tdan guna batas atau marginal utility (MU). 4.3.1. Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU) 1.Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak Jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan lepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil •Guna Total Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang.
  • 77. Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurunKurva TU setelah titik puncak akan cenderung menurun Akan tetapi, bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
  • 78. 4.3.2.asumsi atau anggapan dalam teori kardinal 1. utility seseorang bisa diukur dengan uang asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengkonsumsi barang atau jasa dapat dihitung secara numerik • Berlakunya hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) Yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan 1 unit barang yang dikonsumsi Dapat dibayangkan bila seorang konsumen yang sedang haus mengonsums segelas minuman es. Sesudah tegukan pertama ia memperoleh daya guna tertentu. Terasa ada secercah rasa "kepuasan" dalam dirinya. Tegukan kedua akan menambah jumlah daya guna yang diperolehnya. Begitu seterusnya sampai rasa hausnya hilang. Tegukan terakhir ini digambarkan sebagai X3 sebagai tink puncak kurva U(X). Apabila minumnya diteruskan, tegukan berikutnya justru akan membuat konsumen tersebut sakit perut karena kekenyangan sehingga jumlah daya guna yang diperoleh justru lebih rendah dan semula. Dengan demikian, dapat dilihat dari gambar di atas bahwa arah kurva U(X) membalik menurun sesudah X3.
  • 79. 3. Konsumen bersifat rasional konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum. 4.3.3 Kritik pada pendekatan cardinal 1.Asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang keliru 2.Marginal Utility dari uang tidaklah konstan 4.3.4. maksimalisasi guna untuk mencari Marginal Utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut: TUZ (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX Atau (TUx+1)-(TUx)= MUX.
  • 80. 4.3.5.cara mempergunakan persamaan fungsi 4.3.6 perubahan kombinasi barang yang dibeli konsumen salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli Hal ini disebabkan 1.adanya efek substitusi 2.efek pendapatannya atau income sebelum terjadi perubahan harga barang X jumlah yang dibeli adalah sebanyak 3 unit. Harga barang X turun dari $ 2 menjadi 5 1. Sedang yang lainnya tetap. Turunnya harga barang X menyebabkan jumlah barang X yang dibeli bertambah banyak, yaitu sebelum terjadi perubahan harga barang X dibeli sebanyak 3 unit. Dengan turunnya harga barang X jumlah dibeli bertambah menjadi 6 unit Fenomena ini menggambarkan hukum permintaan. Jika kondisi perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta digambarkan secara grafik bisa sebagai berikut.
  • 81. 4.4. INDIFFERENCE CURVE APPROACH 4.4.1. Property Indiference Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu: 1.Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). 2.Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak reali karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3.Anggapan terjadinya Diminishing Marginal Utility hanya bersifat psikologis saja 1). Asumsi dalam pendekatan indifference Curvea a.Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). •Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). •Utility dinyatakan secara ordinal. •Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). •The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. •Consistency and transitity of choice.
  • 82. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of Substitution. Lebih lanjut jika perubahan itu mula- mula dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C. Pengorbanan barang Y untuk mendapatkan tambahan barang X yang sama pengorbanan (pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin berkurang. Lihat gambar di bawah ini AA"> BB" dan seterusnya.
  • 83. 3. sifat-sifat indifference Curve a. berlakunya hukum Diminishing rute of return b. cembung terhadap titik nol atau Origin c. 2 IC tidak akan saling berpotongan 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin BesarKeterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
  • 84. 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan.
  • 85. 4.4.2.kendala anggaran atau budget constraint Garis yang menghubungkan titik kombinasi dari dua titik barang yang dapat dicapai oleh konsumen garis ini disebut garis anggaran atau budget lane. 4.4.3 KESEIMBANGAN KONSUMEN Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialahkombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indefrence dengan kurva anggaran, atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. Kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen dapat mendapatkan kombinasi barang yang optimal.
  • 86. Keseimbangan konsumen yang optimal Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsikombinasi barang yang optimal. Slope BL = Slope IC Slope=MRS = MUy/Mux Slope BL = Py/Px Py/Py = Muy/Mux Muy/Py = Mux/Py
  • 87. 4.4.4 Perubahan utilitas konsumen ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini: 1. Berubahnya salah satu dari Harga barang sebelum terjadinya perubahan, harga barang x jumlah yang diminta barang X sebanyak OQ1 dan Barang Y yang diminta OY1. Saat harga barang X turun dan lainnya tetap. Turunnya harga barang X menyebabkan jumlah yang diminta bertambah menjadi OQ2 dan Barang Y jumlah yang diminta berkurang menjadi OY2. Dengan turunnya harga barang X kombinasi barang X dan Y berubah menjadi E.2. jika titik potong E.1 dan E.2 dihubungkan dengan garis itu disebut dengan price consumption curve (PCC). 15
  • 88. 2. BERUBAHNYA PENDAPATAN KONSUMEN Sebetulnya jika harga suatu barang berubah akan memiliki dua dampak Pertama, konsumen akan menambah jumlah barang yang diminta, Kedua, dengan menurunnya harga konsumen seakan-akan menjadi lebih kaya dan ia akan membel barang dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di atas.
  • 89. 3. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL DAN INFERIOR A.Perubahan harga pada barang Normal. Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah maka konsumen akan membeli barang X akan dibeli dalam jumlah lebih banyak 17
  • 90. B. Perubahan harga barang Inferior •semakin muranh barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif. yaitu jumlah barang x yang diminta berkurang. Perubahan kombinasi dari E1 ke E3 adalah price efect (efek harga) sebesar X1-X3, perubahan dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2 sebesar X3-X2. Jadi total efeknya adalah sebesar E1 ke E2 atau sebesar X1 X2. 18
  • 91. 4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A, B, dan C) karena perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah kurva permintaan. Jadi kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen. Bila titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi 1 gars, hasil yang diperoleh dikenal dengan Price Consumption Curve (FCC), yaitu garis yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.
  • 92. 4.4.6 Pengambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2. Selanjutnya keseimbangan konsumen bergeser dan titik D ke titik E lalu ke titik F. Bila titik-titik D, E, F dapat dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC) yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat pendapatan selama tingkat harga tetap. Jadi ICC atau Kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu barang dterhadap perubahan pendapatan yang dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior ,dan giffen. 20
  • 93. 4.4.7. Bentuk Indefference Curve Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
  • 94. 4.4.8. Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indeffrence Curve 1.Kritik Kritik terhadap pendekatan indifference curve • Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah. • Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X. C. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock
  • 95. 2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen Dengan Fungsi 23
  • 97. BAB VIII PENENTUAN HARGA DALAM PERSAINGAN SEMPURNA DISUSUN OLEH : 1.Isnani Evita Fauziah 2.Aditya Risky Mahendra 3.I Kadek Farrel Arvananta (1222300087) (1222300088) (1222300089) UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTUS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI
  • 98. 8.1 Bentuk Pasar persainąan Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulonya para penjual. Sedang dalam pengertian pasar secara teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedang yang dimaksud persaingan adalah jika sesame produsen saling bersaing agar konsumen membeli produknya dan konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Para ahli menggolongkan pasar seccara teori ekonomi mikro menjadi 4 yaitu: A.Pasar persaingan sempurna B.Pasar persaingan monopolitik C.Pasar monopoli D.Pasar oligopoli
  • 99. 8.1.2 Ciri-ciri pasar persainąan
  • 100.
  • 101. 8.2 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembelli) Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang.
  • 102. 8.2.1 Ciri-ciri pasar persainąan murni/sempurna Pasar persaingan murni mememiliki ciri sebagai berikut; Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. Barang yang diperjualbelikan homogen/identic. Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah. Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 103. 1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. Jumlah Penjual dan pembeli yang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi pasar. • Barang yang diperjualbelikan homogen/identic. Barang yang dipejualbelikan dipasar tersebut adalah barang homogen yang artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. • Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. Penjual mudah keluar masuk pasarc artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada hambatan. • Informasi terhadap pasar sempurna. Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demekian juga jika ada produsen yang mengetahui jika ada bahan baku murah maka produsen yang lain harus mengetahui.
  • 104. Gambar kurva permintaan yang dihadapi oleh Perusahaan sebagai penjual atau produsen. Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.
  • 105. 8.2.2. penentuan jumlah produksi dan harąa Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC MR. Kaid menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR MC dengan syarat informas pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centointy (bisa diperhitungkan Sedang kaidah MCMR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC.
  • 106. 1. Penentuan harąa dalam pasar persainąan sempurna yasną memperoleh laba. Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1Kǫ1. Sedang besarnya TC adalah OP2Lǫ1 dan total laba (TR- TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 danlaba per unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan ǫ = Oǫ
  • 107. 2. Penentuan Harąa dalam Pasar Persainąan Sempurna yaną Memperoleh Keruąian yaną Minimum Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2Kǫ1. Sedang besarnya TR adalah OP1Lǫ1. Total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi manimal adalah sebesar P = OP2 dan ǫ = 001
  • 108. 3. Penentuan harąa dalam pasar persainąan sempurna yaną memperoleh normal profit (break even income) Dari gambar di samping terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1Kǫ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1Kǫ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna seperti gambar di atas, untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain.Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P=OP1 dan ǫ=0ǫ1 Dengan AC yang paling renda
  • 109. 8.2.3. Periode Janąka Pendek dan Janąka Panjaną yaną Dialami Perusahaan dalam Persainąan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam persaingan sempurna jangka pendek. sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsentia mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaa perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru). Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: a.Mendapat laba super normal. b.Mendapat laba normal. c.Menderita kerugian Dalam jangka pendek suatu perusahaaan yang mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun menderita rugi. Akan tetapi, posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup. Sebagai gambar berikut.
  • 110. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persainąan Sempurna dalam Periode Janąka Panjaną Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan- perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan- perusahaan "selalu" hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar
  • 111. •Keburukannya •Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik. •Produk yang homogen ini membatasi pilihan konsumen. •tidak bisa memilihkarena masing-masing •konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar. kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan perusahaan yang bertindak. Persaingan pada berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak bisa efisien, perusahan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif 8.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yaną Berada dalam Pasar Persainąan Sempurna
  • 114. 1 2 5 3 4 7 6 KELOMPOK 11 Isnani Evita Fauziah_ 1222300087 Aditya Risky Mahendra_ 1222300088 I Kadek Farrel Arvananta_ 1222300089 PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB IX PERSAINGAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK 8 9
  • 115. 2 4 1 5 3 7 6 8 9 9.1 BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Definisi Pasar Persaingan Monopolistik: Terdapat banyak penjual dengan kemampuan memengaruhi harga melalui diferensiasi produk. Product Differentiation: Membedakan produk dengan promosi, advertensi, perbedaan kemasan, merek, dan layanan. Unsur Monopoli dan Persaingan: Unsur monopoli karena satu jenis barang, tetapi banyak penjual untuk tetap ada persaingan. Industri Monopoli Persaingan: Jika banyak penjual sehingga satu penjual tidak memengaruhi yang lain, disebut industri monopoli persaingan. Perbedaan dengan Oligopoli: Persaingan monopoli memiliki banyak penjual tanpa pengaruh yang nyata antar penjual, berbeda dengan oligopoli. Kurva Permintaan dan Elastisitas: Kurva permintaan agak miring, elastisitas tinggi karena adanya substitusi produk.
  • 116. 2 4 1 5 3 7 6 8 9 Pembedaan Produk dan Harga: ada harga tunggal untuk seluruh industri. Harga bervariasi karena perbedaan produk, tidak Ongkos Tambahan dan Pasar Monopoli: Ongkos tambahan seperti advertensi dapat menyebabkan pasar berbentuk monopoli persaingan. Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Dalam jangka pendek, perusahaan dapat mengalami keuntungan atau kerugian. Dalamjangka panjang, kemungkinan penyesuaian masuknya perusahaan baru. Kurva Demand Monopolistik: Bentuk kurva demand di antara monopolidanpersaingansempurna,elastisdengankemiringan yang sedang.
  • 117. 3 4 1 5 2 7 6 9.2 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik dengan Laba Supernormal: Harga dan output menjamin laba maksimal dengan kaidah MR = MC. Harga jual produk OP1, output OQ1, laba P1P2LK. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik dengan Laba Normal: Kaidah MR = MC menentukan harga dan output untuk laba maksimal. Harga jual produk OP1, output OQ1, TC = TR (OP1KQ1). Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik dengan Kerugian: Kaidah MR = MC untuk menetapkan harga dan output minimal kerugian. Harga jual produk OP2, output OQ1, AC > AR, minimal kerugian (OQ1KP1). 8 9
  • 118. 9.3 AKIBAT PERSAINGAMONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 4 3 1 5 2 7 6 8 9 Perubahan Harga dan Permintaan: •Kurva permintaan sangat elastis, kecilnya kenaikan harga menyebabkan pengurangan output yang signifikan. •Efisiensi Masing-masing Perusahaan: •Dalam jangka panjang, masuknya perusahaan baru dapat mengurangi efisiensi perusahaan yang telah ada, tanpa insentif untuk skala optimum. •Promosi Penjualan: •Pemborosan iklan mungkin terjadi, tetapi pembalasan dari penjual lain tidak ada dalam persaingan monopoli. •Jenis Produk yang Tersedia: •Konsumen memiliki banyak pilihan merek dan variasi produk dalam persaingan monopoli.Berbagai merek dapat membingungkan konsumen, dan kecenderungan membayar lebih untuk merek tertentu tanpa perbedaan mutu yang signifikan.
  • 120. BAB X PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI OLEH : 1. Isnani Evita Fauziah_1222300087 2. Aditya Risky Mahendra_1222300088 3. I Kadek Farrel Arvananta_1222300089
  • 121. 10.1. ARTI MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai substitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga.
  • 122. 10.2. KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI 10.2.1. Ciri-ciri Pasar Monopoli 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip 3. Tidak Terdapat Kemungkinan Untuk Masuk dalam Industri 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
  • 123. 10.2.1. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 124. 10.3. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu bergerak.
  • 125. Sang monopolis dapat menghalangi masuknya perusahaan baru di dalam industri tersebut dengan beberapa cara. dia dapat mengendalikan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produknya. Dengan demikian, masuknya perusahaan baru dapat dihalangi. Masih Ada cara lain untuk menghalangi masuknya perusahaan baru. dalam bidang public utility Hak monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang baru. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab antara lain: 1. Penguasaan bahan mentah 2. Hak paten 3. Terbatasnya Pasar 4. Pemberian Hak monopoli oleh pemerintah
  • 126. 10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Gambar di atas menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q. yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP'C'. Laba itu diperoleh TR (OPCQ) dikurangi dengan TC (OCC'Q).
  • 127. 10.5. POSISI KESEIMBANGAN Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada karena harga sama dengan biaya marginalnya. Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya per unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah, Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal Sang Monopolis dalam hubungannya dengan harga.
  • 128. 10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
  • 129. 10.5.2. Laba, rugi, dan impas bagi monopolis 1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR = MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh "ekuilibrium perusahaan yang sekaligus sama dengan "equal pasar".Equal pasar yang menjamin diperolehnya keuntungan maksimum pada saat MR MC, yaitu pada produksi sebesar Q.
  • 130. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1. 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas
  • 131. 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus- menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR =0P1LQ dan TC = OP2KQ.
  • 132. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 10.6.1. Kerugian Adanya Monopoli 1. Output yang lebih kecil 2. Halaman bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar 3. Efisiensi ekonomi 4. Promosi penjualan
  • 133. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah: 1. Menetapkan Undang-Undang antimonopoli. 2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. 3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya perusahaan tandingan harga dan output dapat dikendalikan. 4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
  • 134. 10.6.2. Pengaturan Monopoli Oleh Pemerintah 1. Pengaturan Harga Pemerintah Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti perusahaan gas dan listrik. Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. Sang Monopolis memperoleh laba maksimal di mana biaya marginal sama dengan pendapat marginal. Dikarenakan tak ada perusahaan baru yang masuk, maka laba maksimal ini akan dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Keuntungan monopolis ini dianggap tidak wajar. Untuk itu pemerintah dapat menentukan hargat tertinggi di bawah harga keseimbangan MR-MC, misalkan bahwa harga maksimum adalah pada tingkat mana kurva biaya marginal.
  • 136. PEGANTAR EKONOMI MIKRO BAB XI MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI - Kelompok 11-
  • 137. Anggota Kelompok •Isnani Evita Fauziah_1222300087 Aditya Risky Mahendra_1222300088 •I Kadek Farrel Arvananta_1222300089
  • 138. MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI Oligopoli: Struktur pasar dengan sedikit penjual yang memengaruhi tindakan pasar. Interdependensi: Tindakan satu penjual memengaruhi yang lain, menghasilkan pengambilan keputusan strategis. Karakteristik Oligopoli Sedikit Penjual: Jumlah perusahaan terbatas, sering diasumsikan kurang dari sepuluh. Rasio Konsentrasi: Jika empat perusahaan teratas mengendalikan lebih dari 40%, dianggap sebagai oligopoli. Interdependensi: Penjual saling memengaruhi keputusan output dan harga. Model Oligopoli Model Cournot: Model duopoli di mana dua perusahaan menetapkan jumlah secara independen. Model Bertrand: Duopoli yang mengasumsikan perusahaan menetapkan harga secara independen. Model Chamberlin: Fokus pada kelompok kecil, keseimbangan dicapai melalui penyesuaian bersama. Model Permintaan Berlekuk: Model Sweezy dengan diasumsikan kurva permintaan yang terputus. Model Stackelberg: Duopoli hierarkis di mana satu perusahaan bertindak sebagai pemimpin.
  • 139. MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI Gambaran Model Cournot: Duopoli di mana perusahaan menetapkan jumlah secara independen. Kurva reaksi menggambarkan respons terhadap perubahan output masing-masing. Keterbatasan termasuk asumsi yang tidak realistis dan ketidakjelasan periode penyesuaian. Gambaran Model Bertrand: Duopoli yang mengasumsikan perusahaan menetapkan harga secara independen. Dikritik karena asumsi yang tidak realistis dan perilaku pasar tertutup. Gambaran Model Chamberlin: Fokus pada kelompok kecil mencapai keseimbangan melalui penyesuaian bersama. Mengasumsikan perusahaan memiliki keterampilan untuk mengantisipasi dan belajar dari tindakan satu sama lain. Gambaran Model Permintaan Berlekuk: Model Sweezy dengan kurva permintaan yang terputus. Mengasumsikan perusahaan menghindari perang harga dan bereaksi secara asimetris terhadap perubahan harga.
  • 140. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI 1. Pasar Kartel a.Kesepakatan harga untuk keuntungan maksimal. b.Risiko kolusi dan kepatuhan harga. 2. Pasar Kepemimpinan Harga a. Perusahaan pemimpin menetapkan harga. b. Mencegah perang harga dan menjaga stabilitas. 3. Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve) a. Respon asimetris terhadap perubahan harga. b. Menurunkan harga bisa memicu perang harga. 4. Saling Ketergantungan (Interdependency) a. Produsen bereaksi terhadap kebijakan harga pesaing. b. Pengalaman penjual memainkan peran. 5. Perang Harga dan Ketegaran Harga a. Produsen menyesuaikan harga dengan ketakutan kehilangan pasar. b. Harga tegar untuk naik, tidak tegar untuk turun. 6. Model Sweezy - Kurva Permintaan Patah a. Duopoli dengan kurva permintaan patah.
  • 141. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN 1.Efek Negatif Oligopoli Keuntungan berlebih bagi produsen. Ketidakefisienan produksi karena tidak mencapai AC minimal. Potensi eksploitasi terhadap konsumen dan buruh. Ketegaran harga bisa menyebabkan inflasi. • novasi dan Teknologi Baru Industri oligopoli mendorong inovasi dan penelitian. Persaingan nonharga dalam pengembangan produk. • Tindakan Pemerintah untuk Mengurangi Efek Negatif Tekan hambatan masuk agar persaingan lebih kuat. Undang-Undang Persaingan untuk melarang kerja sama. Pengawasan terhadap asosiasi yang memungkinkan collusion.
  • 142. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN 4. Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Oligopoli Menjaga persaingan potensial dengan batasi penggabungan. Batasi ukuran badan usaha untuk mencegah dominasi. Mendorong persaingan melalui regulasi pasar. • Faktor yang Mendukung Kerja Sama dalam Oligopoli Meningkatkan keuntungan dengan mengurangi persaingan. Mengurangi ketidakpuasan antar produsen. Mencegah masuknya produsen baru. • Tantangan dalam Penegakan Kebijakan Sulit mengawasi banyaknya perusahaan dalam oligopoli. Memformulasikan kebijakan yang efektif karena ketidaktentuan perilaku.
  • 143. KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS 1.Contoh 1: Laba Maksimum Model Kurva Demand yang Patah Fungsi permintaan Q1 dan Q2. Fungsi biaya total TC. Menghitung jumlah dan harga yang memaksimumkan laba. Contoh perhitungan: Laba = TR - TC = (P * Q) - (4Q + 0.25Q²). • Contoh 2: Model Kartel dengan Manajemen Terpusat Fungsi permintaan Q dan biaya TC1, TC2. Menghitung MR, MC1, MC2. Menentukan output dan harga yang memaksimumkan laba. Contoh perhitungan: Laba perusahaan pertama (L1) dan perusahaan kedua (L2).
  • 144. KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS 3. Contoh 3: Model Kartel dengan Pembagian Pasar Fungsi permintaan Q dan biaya TC1. Menentukan output dan harga yang memaksimumkan laba. Contoh perhitungan: Laba masing-masing perusahaan dan laba total kartel. • Pentingnya Kesetimbangan MR dan MC Kesetimbangan MR = MC untuk maksimalkan laba. Penerapan pada model kurva demand yang patah dan kartel. • Implikasi Keuntungan Oligopoli Secara Matematis Menggambarkan strategi optimal perusahaan dalam situasi oligopoli. Menekankan peran MR, MC, dan fungsi permintaan dalam pengambilan keputusan.