SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
NEOLIBERALISME :
WELFARE PLURALISME
Pada Akhir Abad XIX AS dan Eropa sadar akan
tanggung jawab kapitalisme atas ketidakadilan melalui
intervensi sosial.
Ide tersebut Mengental ketika terjadi keruntuhan pasar
saham Wall Street dan Depresi Besar disusul PD II,
yang berakibat banyaknya pengangguran, kemiskinan,
penderitaan umat manusia yang makin meluas.
Untuk mengatasi persoalan tersebut disamping untuk
meredam komunisme maka sejumlah negara
membangun sendiri sistem jaminan dan kesejahteraan
sosial.
•Negara bukan hanya sekedar penjamin utama
kesejahteraan selama periode paska perang
saja, tetapi juga merupakan pemain kunci
dalam perekonomian makro dan pasar.
•Kesepakakatan Bretton Woods yang
ditandatangani oleh negara-negara maju 1944,
menerapkan regulasi ketat terhadap pasar
uang, dan dimulailah penerapan ekonomi
Keynesian.
 John Meynard Keynes
 “pemerintah harus melakukan intervensi dalam
perekonomian & membangun sebuah model baru dari
arah money and finance.
 Ekonomi tidak mempunyai kecenderungan alamiah
untuk menciptakan full employment.
 Pada saat self regulation gagal menciptakan
kesempatan kerja, pemerintah harus intervensi untuk
menyediakannya.
 Pemerintah mempertahankan pengelolaan permintaan
dan full employment dalam sistem ekonomi campuran
dan welfare state.
 Adam Smith
 “Bila dalam transaksi ekonomi dengan orang lain, tiap
individu bebas mengejar kepentingannya sendiri yang
untung tidak hanya ia tapi juga masyarakat. Jika
pemerintah terlalu mengatur maka kesejahteraan tiap
orang akan berkurang. Namun pertukaran harus dalam
pasar terbuka dan tidak ada monopoli.
 Untuk itu :
1. Pemerintah harus melindungi masyarakat dari
kekerasan & serbuan negara lain
2. Pemerintah harus melindungi masyarakat dari
pemaksaan yang dilakukan oleh warga lain (tata
keadilan)
3. Pemerintah mempertahankan prasarana publik dan
lembaga publik dari kepentingan orang atau kelompok-
kelompok tertentu
 Judul bukunya ..the Wealth of Nations  tujuan
kesejahteraan bersama suatu bangsa bukan …the
Wealth of Individuals  tujuan akumulasi kekayaan
pribadi
 Doktrin Keynesian – inflasi tidak akan pernah muncul bersamaan
dengan pengangguran- yang berjaya selama 30th runtuh akibat
resesi ekonomi.
 Pada akhir th. 1973 ketika negara Arab membentuk sebuah kartel,
OPEC, yang meneyebabkan harga minyak melambung tinggi.
Resesi ekonomi, pengangguran dan inflasi > 20% yang diiringi
dengan ketidakmampuan negara-negara Dunia Ketiga untuk
membayar hutangnya.
 PM Inggris, James Callaghan : “Selama ini, kita berpikiran bahwa
anda dapat mengatasi krisis dan meningkatkan kesempatan kerja
dengan menaikkan pengeluaran pemerintah. Sekarang hal tersebut
tidak brlaku lagi.”
 Di AS, Pres. Carter juga berkesimpulan sama, memangkas
pengeluaran publik sebagai bagian dari usaha untuk menstimulasi
ekonomi.
 Terpilihnya Margaret Thactcher dan Ronald Reagen
(aliran kanan baru) yang menganut pemikiran
ekonom Milton Friedman dan Friedrich Hayek
semakin mengukuhkan ekonomi Neoliberalisme.
Bagi mereka “Peran negara adalah mengatur
kontrak, menyediakan mata uang yang stabil,
memastikan bahwa pelaku pasar tidak mengalami
distorsi menyediakan lingkungan baik bagi
tumbuh dan berkembangnya dunia bisnis.
 Menolak semua pilar dari konsensus Keynesian
 Untuk menggantikan tujuan-tujuan full emplyiment
dan welfare state menurunkan tingkat inflasi dan
memangkas pengeluaran publik
 John Moore (Sek. Pelayanan Sosial Thacher,1987) ; “Lebih
dari seperempat abad setelah perang terakhir, akibat
dorongan dari politisi, opini publik di Inggris telah memilih
jalan yang keliru ke arah ketergantungan lebih besar pada
negara. Dengan dalih rasa belas kasihan, rakyat telah
didorong untuk melihat diri mereka sebagai “korban dari
keaadaan”
 Thacher (1985) : “Anda tidak bersalah kepada orang miskin
ketika Anda setuju bahwa orang-orang kalangan atas
mendapatkan upah yang baik. Dan, negara tidak lagi memikul
tanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada orang
yang tidak produktif apapun alasannya.
 Sejak itu pemerintah Tatcher, meniadakan kebijakan full
employment, mementingkan pelayanan swasta daripada
publik, serta berencana untuk mengurangi beban
pengeluaran sosial (mengikis insentif ekonomi) yang
memungkinkan pertumbuhan ekonomi. Sektor Swasta
harus diberi kebebasan dan negara harus dipinggirkan.
 Sejumlah langkah ditempuh untuk menciptakan budaya
ekonomi yang menghargai perusahaan dan inovasi
Saham Go Public, Tarif pajak diturunkan, pengawasan
harga, dividen & kontrol kurs mata uang asing
dihapskan, pembatasan kredit dihapus, pengawasan
atas penyiaran, telekomunikasi, transportasi dan
periklanan ditiadakan, serikat buruh dibabat dengan
dalih penyebab rendahnya kinerja industri Inggris.
 Homo Economicus
 Kodrat manusia adalah Manusia Ekonomi,
gagasan tersebut mau mencapai;
1. Hubungan-hubungan antarpribadi dan sosial
kita mesti dipahami dengan menggunakan
konsep dan tolak ukur ekonomi.
2. Prinsip ekonomi juga merupakan tolak ukur
untuk mengevaluasi berbagai tindakan dan
kebijakan pemerintah suatu negara.
 Dalam gagasan neoliberal masyarakat merupakan
kerumunan para wirausahawan/otononom, masalah-
masalah seperti pengangguran , kurang gizi,
kemiskinan, bukan lagi masalah megara tapi masalah
individual. Semula yang dianggap sebagai masalah
sosial menjadi masalah individual solusinya bukan
program sosial (welfare state) tetapi self-care
(perawatan pribadi)
 Oleh karena itu wirausahawan/ti, entrepreneurial bodies)
dituntut ramping (lean), bugar (fit) dan lentur (flexible)
 “Sebuah masyarakat yang ditandai kesenjangan besar
dalam income, pertumbuhan yang lebih cepat (Efisien)
dan tingkat kemiskinan yang lebih rendah adalah sebuah
masyarakat yang lebih dikehendaki daripada sebuah
masyarakat yang ditandai oleh distribusi income yang
lebih rata namun dengan tingkat kemiskinan yang tinggi”
 Program-program welfare sebagai mekanisme yang
sering melahirkan kultur ketergantungan. Contoh; Bila
kita tahu kalau kita “jatuh sakit” negara selalau siap
memberi jaminan maka etos kerja dan “wirausaha”
dalam masyarakat perlahan menjadi hancur.
 ‘Privatisasi’ ( “privatization at all costs”)  tidak bisa
lepas dari kebijakan kaum neoliberalisme sperti
privatisasi BUMN, pendidikan, kesehatan dll.
 Efisien Swasta atau Efisien Negara ?
 Apakah kepentingan umum bisa lebih di jaga lewat
privatisasi usaha-usaha yang selama ini dikuasai
negara, ataukah lebih bisa dijamin jika usaha-usaha itu
tetap dikuasai negara ?
 Dalam konteks neoliberalisme
tanggungjawab sosial tidak lagi hanya
menjadi beban negara tetapi juga beban
swasta dan masyarakat itu sendiri

More Related Content

Similar to Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman

Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanWiekewardani
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomiIsyh
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxAmaldoSiwi1
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxAmaldoSiwi1
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxIkadekfarrelArvanant
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Bagus Aji
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiYuca Siahaan
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroIrvan Malvinas
 
Seminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialSeminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialLazuardi45
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Irvan Malvinas
 
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19Atik Latifah
 
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptHukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptYusrilMahendra46
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxAdie dwiyanto
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
Globalisasi Kapitalisme
Globalisasi KapitalismeGlobalisasi Kapitalisme
Globalisasi KapitalismePeople Power
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiNeyna Fazadiq
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Daryono Soebagiyo
 

Similar to Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman (20)

Modul pengantar makro
Modul pengantar makroModul pengantar makro
Modul pengantar makro
 
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
 
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptxPengantar ilmu ekonomi.pptx
Pengantar ilmu ekonomi.pptx
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Liberalisme Ekonomi.pdf
Liberalisme Ekonomi.pdfLiberalisme Ekonomi.pdf
Liberalisme Ekonomi.pdf
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Sosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomi
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
 
Seminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialSeminar Krisis Finansial
Seminar Krisis Finansial
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
 
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
 
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptHukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Globalisasi Kapitalisme
Globalisasi KapitalismeGlobalisasi Kapitalisme
Globalisasi Kapitalisme
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman

  • 1. NEOLIBERALISME : WELFARE PLURALISME Pada Akhir Abad XIX AS dan Eropa sadar akan tanggung jawab kapitalisme atas ketidakadilan melalui intervensi sosial. Ide tersebut Mengental ketika terjadi keruntuhan pasar saham Wall Street dan Depresi Besar disusul PD II, yang berakibat banyaknya pengangguran, kemiskinan, penderitaan umat manusia yang makin meluas. Untuk mengatasi persoalan tersebut disamping untuk meredam komunisme maka sejumlah negara membangun sendiri sistem jaminan dan kesejahteraan sosial.
  • 2. •Negara bukan hanya sekedar penjamin utama kesejahteraan selama periode paska perang saja, tetapi juga merupakan pemain kunci dalam perekonomian makro dan pasar. •Kesepakakatan Bretton Woods yang ditandatangani oleh negara-negara maju 1944, menerapkan regulasi ketat terhadap pasar uang, dan dimulailah penerapan ekonomi Keynesian.
  • 3.  John Meynard Keynes  “pemerintah harus melakukan intervensi dalam perekonomian & membangun sebuah model baru dari arah money and finance.  Ekonomi tidak mempunyai kecenderungan alamiah untuk menciptakan full employment.  Pada saat self regulation gagal menciptakan kesempatan kerja, pemerintah harus intervensi untuk menyediakannya.  Pemerintah mempertahankan pengelolaan permintaan dan full employment dalam sistem ekonomi campuran dan welfare state.
  • 4.  Adam Smith  “Bila dalam transaksi ekonomi dengan orang lain, tiap individu bebas mengejar kepentingannya sendiri yang untung tidak hanya ia tapi juga masyarakat. Jika pemerintah terlalu mengatur maka kesejahteraan tiap orang akan berkurang. Namun pertukaran harus dalam pasar terbuka dan tidak ada monopoli.
  • 5.  Untuk itu : 1. Pemerintah harus melindungi masyarakat dari kekerasan & serbuan negara lain 2. Pemerintah harus melindungi masyarakat dari pemaksaan yang dilakukan oleh warga lain (tata keadilan) 3. Pemerintah mempertahankan prasarana publik dan lembaga publik dari kepentingan orang atau kelompok- kelompok tertentu  Judul bukunya ..the Wealth of Nations  tujuan kesejahteraan bersama suatu bangsa bukan …the Wealth of Individuals  tujuan akumulasi kekayaan pribadi
  • 6.  Doktrin Keynesian – inflasi tidak akan pernah muncul bersamaan dengan pengangguran- yang berjaya selama 30th runtuh akibat resesi ekonomi.  Pada akhir th. 1973 ketika negara Arab membentuk sebuah kartel, OPEC, yang meneyebabkan harga minyak melambung tinggi. Resesi ekonomi, pengangguran dan inflasi > 20% yang diiringi dengan ketidakmampuan negara-negara Dunia Ketiga untuk membayar hutangnya.  PM Inggris, James Callaghan : “Selama ini, kita berpikiran bahwa anda dapat mengatasi krisis dan meningkatkan kesempatan kerja dengan menaikkan pengeluaran pemerintah. Sekarang hal tersebut tidak brlaku lagi.”  Di AS, Pres. Carter juga berkesimpulan sama, memangkas pengeluaran publik sebagai bagian dari usaha untuk menstimulasi ekonomi.
  • 7.  Terpilihnya Margaret Thactcher dan Ronald Reagen (aliran kanan baru) yang menganut pemikiran ekonom Milton Friedman dan Friedrich Hayek semakin mengukuhkan ekonomi Neoliberalisme. Bagi mereka “Peran negara adalah mengatur kontrak, menyediakan mata uang yang stabil, memastikan bahwa pelaku pasar tidak mengalami distorsi menyediakan lingkungan baik bagi tumbuh dan berkembangnya dunia bisnis.  Menolak semua pilar dari konsensus Keynesian  Untuk menggantikan tujuan-tujuan full emplyiment dan welfare state menurunkan tingkat inflasi dan memangkas pengeluaran publik
  • 8.  John Moore (Sek. Pelayanan Sosial Thacher,1987) ; “Lebih dari seperempat abad setelah perang terakhir, akibat dorongan dari politisi, opini publik di Inggris telah memilih jalan yang keliru ke arah ketergantungan lebih besar pada negara. Dengan dalih rasa belas kasihan, rakyat telah didorong untuk melihat diri mereka sebagai “korban dari keaadaan”  Thacher (1985) : “Anda tidak bersalah kepada orang miskin ketika Anda setuju bahwa orang-orang kalangan atas mendapatkan upah yang baik. Dan, negara tidak lagi memikul tanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada orang yang tidak produktif apapun alasannya.
  • 9.  Sejak itu pemerintah Tatcher, meniadakan kebijakan full employment, mementingkan pelayanan swasta daripada publik, serta berencana untuk mengurangi beban pengeluaran sosial (mengikis insentif ekonomi) yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi. Sektor Swasta harus diberi kebebasan dan negara harus dipinggirkan.  Sejumlah langkah ditempuh untuk menciptakan budaya ekonomi yang menghargai perusahaan dan inovasi Saham Go Public, Tarif pajak diturunkan, pengawasan harga, dividen & kontrol kurs mata uang asing dihapskan, pembatasan kredit dihapus, pengawasan atas penyiaran, telekomunikasi, transportasi dan periklanan ditiadakan, serikat buruh dibabat dengan dalih penyebab rendahnya kinerja industri Inggris.
  • 10.  Homo Economicus  Kodrat manusia adalah Manusia Ekonomi, gagasan tersebut mau mencapai; 1. Hubungan-hubungan antarpribadi dan sosial kita mesti dipahami dengan menggunakan konsep dan tolak ukur ekonomi. 2. Prinsip ekonomi juga merupakan tolak ukur untuk mengevaluasi berbagai tindakan dan kebijakan pemerintah suatu negara.
  • 11.  Dalam gagasan neoliberal masyarakat merupakan kerumunan para wirausahawan/otononom, masalah- masalah seperti pengangguran , kurang gizi, kemiskinan, bukan lagi masalah megara tapi masalah individual. Semula yang dianggap sebagai masalah sosial menjadi masalah individual solusinya bukan program sosial (welfare state) tetapi self-care (perawatan pribadi)  Oleh karena itu wirausahawan/ti, entrepreneurial bodies) dituntut ramping (lean), bugar (fit) dan lentur (flexible)
  • 12.  “Sebuah masyarakat yang ditandai kesenjangan besar dalam income, pertumbuhan yang lebih cepat (Efisien) dan tingkat kemiskinan yang lebih rendah adalah sebuah masyarakat yang lebih dikehendaki daripada sebuah masyarakat yang ditandai oleh distribusi income yang lebih rata namun dengan tingkat kemiskinan yang tinggi”  Program-program welfare sebagai mekanisme yang sering melahirkan kultur ketergantungan. Contoh; Bila kita tahu kalau kita “jatuh sakit” negara selalau siap memberi jaminan maka etos kerja dan “wirausaha” dalam masyarakat perlahan menjadi hancur.
  • 13.  ‘Privatisasi’ ( “privatization at all costs”)  tidak bisa lepas dari kebijakan kaum neoliberalisme sperti privatisasi BUMN, pendidikan, kesehatan dll.  Efisien Swasta atau Efisien Negara ?  Apakah kepentingan umum bisa lebih di jaga lewat privatisasi usaha-usaha yang selama ini dikuasai negara, ataukah lebih bisa dijamin jika usaha-usaha itu tetap dikuasai negara ?
  • 14.  Dalam konteks neoliberalisme tanggungjawab sosial tidak lagi hanya menjadi beban negara tetapi juga beban swasta dan masyarakat itu sendiri