Surat An-Naba' ayat 35-40 membahas beberapa topik penting tentang kehidupan di surga dan hari kiamat. Pertama, dijelaskan bahwa di surga tidak ada percakapan yang sia-sia atau dusta. Kedua, digambarkan bahwa pada hari kiamat ruh dan malaikat akan berdiri di hadapan Allah sambil berdiam diri. Ketiga, dijelaskan bahwa hari kiamat adalah hari yang pasti terjadi dimana
2. Tidak Ada Ucapan Sia-Sia atau Dusta..
ٰاذِك َ
َّل َو ا
ࣰ
وۡغَل اَهیِف َونُعَمۡسَی ا
َّل
ا
ࣰ
ابَس ِح ًءۤاَطَع َكِبار نِم
ࣰ
ءۤا َزَج ا
ࣰ
ب
"Di dalamnya mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta. Sebagai
balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu". (An-Naba': 35-36)
📖 Kenikmatan lain yang akan dirasakan oleh para penghuni surga adalah nikmat suasana, yang mewarnai
selalu keseharian mereka
📖 Tidak akan pernah terdengar ucapan sia-sia, maupun ucapan dusta. Karena kedua ucapan itu
dikategorikan buruk dan keji
📖 Justru ucapan yang terlontar antar sesama mereka, bahkan malaikatpun mengucapkannya, adalah
ucapan salam. Seperti tersebut di ayat berikut:
📖 "Dan orang-orang yang bertakwa diantar ke surga berombongan. Sehingga apabila mereka sampai
kepadanya, dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaganya berkata, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu,
berbahagialah kamu!". (Az-Zumar: 73)
📖 Di surat Maryam: 62 digambarkan salam antar mereka: "Di dalamnya mereka tidak mendengar
perkataan yang tidak berguna, kecuali salam".
📖 Demikian indah dan tenangnya kehidupan surgawi, yang ditandai dengan hanya ucapan salam di
dalamnya....
3. Tuhan itu Maha Rahman....
ٰ َوٰـَماسٱل ِبار
ا
ࣰ
ابَط ِخ ُهۡنِم َونُكِل ۡمَی َ
َّل ِِۖنٰـَم ۡ
حاٱلر اَمُهَنۡیَب اَم َو ِ
ض ۡ
رَ ۡ
ٱۡل َو ِت
"Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih,
mereka tidak mampu berbicara dengan Dia". (An-Naba': 37)
📖 Ayat ini menutup pembahasan tentang beberapa kenikmatan surga, yang disuguhkan di ayat-ayat
sebelumnya.
📖 Semuanya adalah anugerah sekaligus bukti Maha Rahman Allah swt, Pemlik langit dan bumi, dan semua
yang ada pada keduanya
📖 Semua kenikmatan juga merupakan pembuktian bahwa akhirat adalah negeri balasan, setelah semua
ujian dan ikhtiyar dijalankan di dunia
📖 Saat berada di alam akhirat, tidak ada yang mampu berbicara dan melakukan apapun, melainkan atas
ijin Allah swt
📖 Semua manusia terdiam, tunduk bercampur takut menanti balasan yang bakal diterimanya dari Allah
swt
📖 Itulah waktu yang dijanjikan oleh Allah swt, yang pasti akan dirasakan oleh setiap manusia. Karenanya
berbekallah selagi masih diberi waktu!!
4. Ruh dan Malaikat Berdiri Bershaf-shaf....
َوَص َلاَق َو ُنٰـَم ۡ
حاٱلر ُهَل َِنذَأ ۡ
نَم ا
َّلِإ َونُمالَكَتَی ا
َّل ِۖا
ࣰ
فَص ُةَكِٕىٰۤـَلَمۡٱل َو ُحوُّٱلر ُموُقَی َم ۡ
وَی
ا
ࣰ
اب
"Pada hari ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali yang diberi
izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar". (An-Naba': 38)
📖 Ayat ini menggambarkan dengan konkrit, tidak ada keraguan padanya, bahwa ruh dan semua malaikat
akan berdiri bershaf-shaf, di hadapan Allah swt, di hari kiamat kelak
📖 Suasana ini menunjukkan keagungan Allah swt dan kekuasaanNya, yang hanya milikNya di hari kiamat
📖 Ruh yang dimaksud oleh para ulama tafsir adalah ruh-ruh semua manusia, atau malaikat Jibril sebagai
penghulu semua malaikat
📖 Yang lebih agung lagi tentang hari tersebut, bahwa semuanya terdiam, tidak ada yang mampu
berbicara, melainkan dengan ijin Allah swt
📖 Padahal malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang agung. Di hari kiamat, semua makhluk Allah swt
hanya patuh dan taat kepada Allah swt
📖 Disamping tentu semua manusia secara khusus tertunduk takut, akan nasib balasan yang akan
diterimanya, dari Allah swt
📖 Demikian ngeri dan dahsyatnya gambaran keadaan hari kiamat, agar manusia mempersiapkan diri lebih
dini, dengan berbagai amal kebaikan
5. Itulah Hari yang Pasti Benar...
َٰذ
اًبأَـَم ۦِهِب َر ٰ
ىَلِإ َذَخاتٱ َءَۤاش نَمَف ُِّۖقَحۡٱل ُم ۡ
وَیۡٱل َكِل
"Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan
kembali kepada Tuhannya". (An-Naba': 39)
📖 Ayat ini berbicara tentang sifat dari hari kiamat, yaitu hari yang benar dan pasti terjadi, tidak
dapat dibantah dengan argumentasi apapun
📖 Istilah yang digunakan di ayat ini adalah 'Al-Yaumul Haq', yang menunjukkan kepastian
semua yang bakal terjadi
📖 Al-Yaumul Haq juga dimaknai secara bahasa sebagai hari yang benar; tidak ada kebohongan
dan ketidakpastian di dalamnya
📖 Semua yang terjadi di hari tersebut serba pasti; jika baik pasti dibalas dengan kebaikan,
demikian sebaliknya jika buruk pasti dibalas keburukan
📖 Kepastian dan kebenaran hari kiamat, sudah ditetapkan sejak azali, sebelum semuanya
diciptakan
📖 Di akhir ayat diingatkan agar tetap beramal, jika menghendaki balasan kebaikan yang pasti di
6. Azab Akhirat itu Dekat....
ُك یِنَتۡیَلٰـَی ُرِفاَكۡٱل ُلوُقَی َو ُهاَدَی ۡ
تَمادَق اَم ُء ۡ
رَمۡٱل ُرُظنَی َم ۡ
وَی ا
ࣰ
یب ِ
رَق ا
ࣰ
ابَذَع ۡمُكٰـَن ۡ
رَذنَأ ۤاانِإ
ُنت
ٰ َرُت
اََۢب
"Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang
telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi
tanah.” (An-Naba': 40)
📖 Ayat terakhir surat An-Naba' ini menginformasikan tiga hal; peringatan azab yang dekat, diperlihatkan semua
perbuatan, dan penyesalan orang kafir
📖 Azab hari kiamat disebut azab yang dekat, karena kiamat selalu disebut oleh Al-Qur'an waktunya dekat, untuk
mengingatkan manusia agar bersiap sedia lebih awal menghadapinya
📖 Di hari tersebut, semua amal perbuatan dunia akan dinampakkan dan diperlihatkan, untuk diberikan balasan
yang setimpal
📖 Saat itulah, orang kafir menyesal, dan berkhayal seandainya di dunia dahulu menjadi debu, sehingga tidak
ada pertanggungan jawab
📖 Itulah tiga kenyataan di hari kiamat, yang pasti terjadi. Semua yang digambarkan adalah benar adanya, dan
dapat dibuktikan
📖 Penciptaan semua makhluk dari tiada, fenomena alam yang indah mengagumkan, peristiwa kehidupan yang
beragam menjadi bukti akan benarnya kiamat
📖 Yang terpenting, kita mengimani akhirat, beramal mempersiapkan diri, serta bersungguh-sungguh berbekal
untuk menghadapinya.....