SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1
MATERI KAJIAN KHUSUS TIAP SENIN BAKDA MAGHRIB
AKHLAQ QUR’ANI
MASJID BETENG BINANGUN KADIPATEN WETAN YOGYAKARTA
Tafsir QS Fushshilat/41: 30-32
Keutamaan Istiqamah
Nash (Teks) Ayat al-Quran
ۖ
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Rabb kami adalah Allâh," kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada
mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memeroleh) surga yang telah
dijanjikan kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan
akhirat; di dalamnya (surga) kamu memeroleh apa yang kamu inginkan dan
memeroleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allâh)
Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Fushshilat/41: 30-32].
Tafsîr al-Mufradât
: Mereka meneguhkan pendirian mereka. Kata istaqâmû terambil
dari kata qâma yang pada mulanya berarti lurus atau tidak
melenceng. Kata ini kemudian dipahami dalam pengertian
konsisten dan setia untuk melaksanakan apa yang diucapkan.
Inilah yang dimaksud dengan sikap istiqâmah (konsisten).
: Penghormatan. Kata ini digunakan dalam arti hidangan
pendahuluan bagi tamu, laykanya (sebuah) hidangan (yang
mengisyaratkan ucapan) selamat datang. Dengan memahami
kata nuzulan sebagai ‘hidangan pembuka’, maka hidangan
yang selanjutnya – tentu saja – akan lebih bernilai daripada
hidangan pendahuluannya.
Al-Îdhâh (Penjelasan)
Rangkaian kalimat “‫ُوا‬‫م‬‫َا‬‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ّم‬ُ‫ث‬ ُ‫ه‬َ‫ّل‬‫ّل‬‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫ّب‬َ‫ر‬ ‫ُوا‬‫ّل‬‫َا‬‫ق‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َ‫ّل‬‫ا‬ (orang-orang yang berkata,
"Rabb kami adalah Allâh," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka),
2
maksudnya: “mereka yang beriman kepada Allâh Yang Maha Esa, dengan
memegang teguh sikap tauhidnya, kemudian bersikap istiqamah di atas
konsep tauhidnya, dan di atas ketaatannya (semata-mata) kepada Allah,
hingga Allâh mewafatkan mereka.1
Tentang ayat di atas, Ibnu Katsir menyatakan: “Mereka
mengikhlaskan amal semata-mata karena Allâh dan melaksanakan ketaatan
sesuai dengan syari’at Allâh.”2
Ayat ini menunjukkan bahwa para malaikat akan turun menuju
kepada orang-orang yang bersikap istiqamah ketika kematian menjemput, di
dalam kubur, dan ketika dibangkitkan. Para malaikat itu memberikan rasa
aman dari ketakutan ketika kematian menjemput, menghilangkan
kesedihannya dengan sebab berpisah dengan anaknya karena Allâh adalah
pengganti dari hal itu, memberikan kabar gembira berupa ampunan dari
dosa dan kesalahan, diterimanya amal, dan kabar gembira dengan surga
yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum
pernah terlintas dalam hati manusia.3
Selanjuntnya, dalam menafsirkan kalimat “ُ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ّل‬َ‫م‬ْ‫ّل‬‫ا‬ ُ‫ّم‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ّل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬َ‫ّز‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ت‬ (maka
malaikat-malaikat akan turun kepada mereka),” Ibnu Katsir menyatakan:
“Maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka," yakni di saat kematian
sambil berkata, “ َ‫أ‬‫ُوا‬‫ف‬‫َا‬‫خ‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ّل‬ (janganlah kamu merasa takut)," yaitu dari perkara-
perkara akhirat yang akan mereka hadapi, ‫ُوا‬‫ن‬َ‫ّز‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ّل‬َ‫و‬"dan janganlah kamu
bersedih hati," yaitu dari perkara-perkara dunia yang telah kalian tinggalkan,
seperti anak-anak, keluarga, harta, agama, karena sesungguhnya Kami akan
menggantinya. “َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬‫ُو‬‫ت‬ ْ‫ّم‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ِي‬‫ت‬َ‫ّل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ّل‬‫ِا‬‫ّب‬ ‫ُوا‬‫ر‬ِ‫ش‬ْ‫ّب‬َ‫أ‬َ‫و‬ (dan bergembiralah kamu dengan
[memeroleh] surga yang telah dijanjikan kepadamu)," lalu mereka diberi kabar
gembira dengan hilangnya keburukan dan tercapainya kebaikan.
Firman Allâh, “ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬‫ْآ‬‫ّل‬‫ا‬ ‫ِي‬‫ف‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫د‬‫اّل‬ ِ‫ة‬‫َا‬‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ّل‬‫ا‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫ّم‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬‫َا‬‫ي‬ِ‫ّل‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ (Kamilah pelindung-
pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat)," yaitu para malaikat berkata
kepada orang-orang mukmin ketika kematian, “ َ‫ي‬ِ‫ّل‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ْ‫ّم‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬‫ا‬ (Kamilah pelindung-
pelindungmu)"; yakni pendamping-pendamping kalian di dalam kehidupan
dunia, kami menunjukkan, mengarahkan, dan melindungi kalian dengan
perintah Allâh. Begitu juga kami akan bersama kalian di akhirat, menemani
kesendirian kalian di alam kubur, ketika ditiupnya sangkakala, dan
mengamankan kalian pada hari kebangkitan dan berkumpulnya manusia,
serta membawa kalian melintasi ash-shirâth al-mustaqîm, dan menyampaikan
kalian ke surga yang penuh nikmat.
Firman Allâh, “ ‫َا‬‫م‬ ‫َا‬‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫ّم‬ُ‫ك‬َ‫ّل‬َ‫و‬ْ‫ّم‬ُ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ (di dalamnya kamu memeroleh apa
yang kamu inginkan)," yaitu di dalam surga kalian akan memeroleh segala
1
Lihat, Syarh Arba’în li Ibni Daqîqî al-‘Îd, hal. 85
2
Tafsîr Ibni Katsîr, VII/175.
3
Lihat Tafsîr Ibni Katsîr, VII/177; dan Qawâ’id wa Fawâ-id, hal. 186-187.
3
yang kalian pilih yang diinginkan oleh jiwa kalian dan disenangi oleh diri
kalian. “َ‫ن‬‫ُو‬‫ع‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫م‬ ‫َا‬‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫ّم‬ُ‫ك‬َ‫ّل‬َ‫و‬ (dan memeroleh apa yang kamu minta)," yaitu apapun
yang kalian minta akan kalian dapatkan dan tersedia di hadapan kalian,
sebagaimana yang kalian inginkan.
Firman Allâh, “ٍ‫ّم‬‫ِي‬‫ح‬َ‫ر‬ ٍ‫ر‬‫ُو‬‫ف‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ًا‬‫ّل‬ُ‫ّز‬ُ‫ن‬ (sebagai penghormatan [bagimu] dari
(Allâh) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang)," yaitu hidangan, pemberian,
dan kenikmatan dari Rabb Yang Maha Pengampun atas dosa-dosa kalian,
Maha Mengasihi kalian serta Maha Lembut, dan Maha Mengampuni,
Memaafkan, Menyayangi, dan Mengasihi (kalian).4
[4]
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Mâlik Radhiyalâhu
‘Anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallâhu ’Alaihi wa Sallam bersabda:
.
“Barangsiapa menyukai perjumpaan dengan Allâh, niscaya Allâh suka untuk
menjumpainya. Dan barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allâh, niscaya
Allâh benci menjumpainya.” Kami bertanya, ”Ya Rasûlullâh, kami semuanya benci
kepada kematian.” Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam menjawab, ”Bukan itu
yang dimaksud benci kematian. Akan tetapi jika seorang mukmin berada dalam detik
kematiannya, maka datanglah kabar gembira dari Allâh tentang tempat kembali
yang ditujunya. Maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dicintainya daripada
menjumpai Allâh, maka Allâh pun suka (untuk) menjumpainya. Dan sesungguhnya
orang yang jahat atau kafir jika berada dalam detik kematiannya, maka datanglah
berita tentang tempat kembali yang dituju berupa keburukan atau apa yang akan
dijumpainya berupa keburukan, lalu dia benci bertemu dengan Allâh, maka Allâh
pun benci (untuk) menemuinya.”5
Berbagai Wasîlah (Cara) Memiliki Sikap Istiqamah
4
Tafsîr Ibni Katsîr, VII/177-179.
5
HR Ahmad dari Anas bin Malik, Musnad Ahmad ibn Hanbal, III/107,
hadits no. 12066.
4
Para ulama menyatakan, bahwa sikap istiqamah bisa dimiliki oleh
setiap orang. Dan agar seseorang mememiliki sikap istiqamah, maka
seseorang harus berkemauan kuat untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Berkesedian untuk bertaubat, dengan “Taubatan Nasûhâ”.
2. Senantiasa mentauhidkan Allâh, dengan cara menjauhkan diri dari
perilaku syirik.
3. Selalu berusaha untuk selalu konsekuen dan konsisten dalam ketaatan
kepada Allâh dan Rasul-Nya.
4. Muraqabatullâh, yaitu selalu merasa diawasi oleh Allâh baik dalam
keadaan tersembunyi (rahasia) maupun terang-terangan.
5. Muhâsabah, yaitu melakukan instrospeksi terhadap segala amal
perbuatan yang telah dikerjakan.
6. Mujâhadah, yaitu berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menempa
jiwa di atas ketaatan kepada Allâh.
7. Ikhlas dalam beramal dan mutâba’ah (mengikuti contoh Rasûlullâh
Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam).
8. Berpegang teguh kepada ‘Sunnah’ dan menjauhi bid’ah.
9. Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid.
10. Berani dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
11. Senantiasa menuntut ilmu syar’i.
12. Takut (hanya) kepada Allâh dengan mengingat pedihnya siksa
neraka.
13. Mencari teman yang shâlih.
14. Menjaga hati, lisan, dan anggota badan serta sabar dari hal-hal yang
diharamkan.
15. Mengetahui langkah-langkah setan.
16. Senantiasa berdzikir dan berdo’a agar diteguhkan di atas sikap
istiqamah.
Di antara do’a yang sering Nabi Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam baca --
untuk meneguhkan dirinya dalam bersikap istiqamah -- ialah:
.
“Wahai (Dzat) yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas
agamamu.”6
Yogyakarta, 11 Mei 2015
6
HR at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, IV/448, hadits no. 2140; dan Ahmad
bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, III/112, hadits no. 12128 dari Anas bin
Malik.

More Related Content

What's hot (20)

Beriman kepada malaikat edited 2
Beriman kepada malaikat edited 2Beriman kepada malaikat edited 2
Beriman kepada malaikat edited 2
 
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMK
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMKAsma’ul husna kelompok P.A.I SMK
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMK
 
Bab 3 Asmaul Husna
Bab 3 Asmaul HusnaBab 3 Asmaul Husna
Bab 3 Asmaul Husna
 
Materi agama islam "AL-Kariim"
Materi agama islam "AL-Kariim"Materi agama islam "AL-Kariim"
Materi agama islam "AL-Kariim"
 
Perisai mukmin
Perisai mukminPerisai mukmin
Perisai mukmin
 
Allah Mengabulkan Doa Setiap Orang
Allah Mengabulkan Doa Setiap OrangAllah Mengabulkan Doa Setiap Orang
Allah Mengabulkan Doa Setiap Orang
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Pengertian taqwa
Pengertian   taqwaPengertian   taqwa
Pengertian taqwa
 
Keutamaan sayyidul istighfar
Keutamaan sayyidul istighfarKeutamaan sayyidul istighfar
Keutamaan sayyidul istighfar
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
 
Program Meraih Cinta ALLAH - Mutawakkiliin
Program Meraih Cinta ALLAH - MutawakkiliinProgram Meraih Cinta ALLAH - Mutawakkiliin
Program Meraih Cinta ALLAH - Mutawakkiliin
 
Bab 1 4 kls xii aa iswara
Bab 1 4 kls xii aa iswaraBab 1 4 kls xii aa iswara
Bab 1 4 kls xii aa iswara
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
Bab 3 iman kepada allah
Bab 3 iman kepada allahBab 3 iman kepada allah
Bab 3 iman kepada allah
 
Al karim
Al karimAl karim
Al karim
 
3 landasan utama
3 landasan utama3 landasan utama
3 landasan utama
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
Shalat taubat
Shalat taubatShalat taubat
Shalat taubat
 
Fadilah Dzikir
Fadilah DzikirFadilah Dzikir
Fadilah Dzikir
 

Similar to Keutamaan istiqamah

Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.bandongan
 
Maulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah KehidupanMaulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah KehidupanArdi Muluk
 
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani YahyaIman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahyaiwanmahmudi
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidupDr. Maman SW
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidupDr. Maman SW
 
Tiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupTiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupFaharuddin Fahar
 
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriSabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriamaliarosilawati1
 
HUMAN LIFE JOURNEY.ppt
HUMAN LIFE JOURNEY.pptHUMAN LIFE JOURNEY.ppt
HUMAN LIFE JOURNEY.pptEmaHDN
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMuhsin Hariyanto
 
Tafsir qs âli 'imrân, 3 186
Tafsir qs âli 'imrân, 3   186Tafsir qs âli 'imrân, 3   186
Tafsir qs âli 'imrân, 3 186Muhsin Hariyanto
 
FKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptx
FKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptxFKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptx
FKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptxbadzlan752
 
3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.pptHasanah29
 
Memelihara dan mengamalkan al quran
Memelihara dan mengamalkan al quranMemelihara dan mengamalkan al quran
Memelihara dan mengamalkan al quranaldianzeta
 
Indikator muttaqin
Indikator muttaqin Indikator muttaqin
Indikator muttaqin Agus Salim
 
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01jefri_rofik
 

Similar to Keutamaan istiqamah (20)

Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.
 
Maulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah KehidupanMaulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
 
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani YahyaIman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
4 zakat
4 zakat4 zakat
4 zakat
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
Tiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupTiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidup
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriSabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
 
HUMAN LIFE JOURNEY.ppt
HUMAN LIFE JOURNEY.pptHUMAN LIFE JOURNEY.ppt
HUMAN LIFE JOURNEY.ppt
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
 
Tafsir qs âli 'imrân, 3 186
Tafsir qs âli 'imrân, 3   186Tafsir qs âli 'imrân, 3   186
Tafsir qs âli 'imrân, 3 186
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
FKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptx
FKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptxFKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptx
FKAR Ruhul Istijabah untuk organisasi.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt
 
Memelihara dan mengamalkan al quran
Memelihara dan mengamalkan al quranMemelihara dan mengamalkan al quran
Memelihara dan mengamalkan al quran
 
Indikator muttaqin
Indikator muttaqin Indikator muttaqin
Indikator muttaqin
 
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Keutamaan istiqamah

  • 1. 1 MATERI KAJIAN KHUSUS TIAP SENIN BAKDA MAGHRIB AKHLAQ QUR’ANI MASJID BETENG BINANGUN KADIPATEN WETAN YOGYAKARTA Tafsir QS Fushshilat/41: 30-32 Keutamaan Istiqamah Nash (Teks) Ayat al-Quran ۖ “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Rabb kami adalah Allâh," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memeroleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memeroleh apa yang kamu inginkan dan memeroleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allâh) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Fushshilat/41: 30-32]. Tafsîr al-Mufradât : Mereka meneguhkan pendirian mereka. Kata istaqâmû terambil dari kata qâma yang pada mulanya berarti lurus atau tidak melenceng. Kata ini kemudian dipahami dalam pengertian konsisten dan setia untuk melaksanakan apa yang diucapkan. Inilah yang dimaksud dengan sikap istiqâmah (konsisten). : Penghormatan. Kata ini digunakan dalam arti hidangan pendahuluan bagi tamu, laykanya (sebuah) hidangan (yang mengisyaratkan ucapan) selamat datang. Dengan memahami kata nuzulan sebagai ‘hidangan pembuka’, maka hidangan yang selanjutnya – tentu saja – akan lebih bernilai daripada hidangan pendahuluannya. Al-Îdhâh (Penjelasan) Rangkaian kalimat “‫ُوا‬‫م‬‫َا‬‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ّم‬ُ‫ث‬ ُ‫ه‬َ‫ّل‬‫ّل‬‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫ّب‬َ‫ر‬ ‫ُوا‬‫ّل‬‫َا‬‫ق‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َ‫ّل‬‫ا‬ (orang-orang yang berkata, "Rabb kami adalah Allâh," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka),
  • 2. 2 maksudnya: “mereka yang beriman kepada Allâh Yang Maha Esa, dengan memegang teguh sikap tauhidnya, kemudian bersikap istiqamah di atas konsep tauhidnya, dan di atas ketaatannya (semata-mata) kepada Allah, hingga Allâh mewafatkan mereka.1 Tentang ayat di atas, Ibnu Katsir menyatakan: “Mereka mengikhlaskan amal semata-mata karena Allâh dan melaksanakan ketaatan sesuai dengan syari’at Allâh.”2 Ayat ini menunjukkan bahwa para malaikat akan turun menuju kepada orang-orang yang bersikap istiqamah ketika kematian menjemput, di dalam kubur, dan ketika dibangkitkan. Para malaikat itu memberikan rasa aman dari ketakutan ketika kematian menjemput, menghilangkan kesedihannya dengan sebab berpisah dengan anaknya karena Allâh adalah pengganti dari hal itu, memberikan kabar gembira berupa ampunan dari dosa dan kesalahan, diterimanya amal, dan kabar gembira dengan surga yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.3 Selanjuntnya, dalam menafsirkan kalimat “ُ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ّل‬َ‫م‬ْ‫ّل‬‫ا‬ ُ‫ّم‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ّل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬َ‫ّز‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ت‬ (maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka),” Ibnu Katsir menyatakan: “Maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka," yakni di saat kematian sambil berkata, “ َ‫أ‬‫ُوا‬‫ف‬‫َا‬‫خ‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ّل‬ (janganlah kamu merasa takut)," yaitu dari perkara- perkara akhirat yang akan mereka hadapi, ‫ُوا‬‫ن‬َ‫ّز‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ّل‬َ‫و‬"dan janganlah kamu bersedih hati," yaitu dari perkara-perkara dunia yang telah kalian tinggalkan, seperti anak-anak, keluarga, harta, agama, karena sesungguhnya Kami akan menggantinya. “َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬‫ُو‬‫ت‬ ْ‫ّم‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ِي‬‫ت‬َ‫ّل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ّل‬‫ِا‬‫ّب‬ ‫ُوا‬‫ر‬ِ‫ش‬ْ‫ّب‬َ‫أ‬َ‫و‬ (dan bergembiralah kamu dengan [memeroleh] surga yang telah dijanjikan kepadamu)," lalu mereka diberi kabar gembira dengan hilangnya keburukan dan tercapainya kebaikan. Firman Allâh, “ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬‫ْآ‬‫ّل‬‫ا‬ ‫ِي‬‫ف‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫د‬‫اّل‬ ِ‫ة‬‫َا‬‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ّل‬‫ا‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫ّم‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬‫َا‬‫ي‬ِ‫ّل‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ (Kamilah pelindung- pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat)," yaitu para malaikat berkata kepada orang-orang mukmin ketika kematian, “ َ‫ي‬ِ‫ّل‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ْ‫ّم‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬‫ا‬ (Kamilah pelindung- pelindungmu)"; yakni pendamping-pendamping kalian di dalam kehidupan dunia, kami menunjukkan, mengarahkan, dan melindungi kalian dengan perintah Allâh. Begitu juga kami akan bersama kalian di akhirat, menemani kesendirian kalian di alam kubur, ketika ditiupnya sangkakala, dan mengamankan kalian pada hari kebangkitan dan berkumpulnya manusia, serta membawa kalian melintasi ash-shirâth al-mustaqîm, dan menyampaikan kalian ke surga yang penuh nikmat. Firman Allâh, “ ‫َا‬‫م‬ ‫َا‬‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫ّم‬ُ‫ك‬َ‫ّل‬َ‫و‬ْ‫ّم‬ُ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ (di dalamnya kamu memeroleh apa yang kamu inginkan)," yaitu di dalam surga kalian akan memeroleh segala 1 Lihat, Syarh Arba’în li Ibni Daqîqî al-‘Îd, hal. 85 2 Tafsîr Ibni Katsîr, VII/175. 3 Lihat Tafsîr Ibni Katsîr, VII/177; dan Qawâ’id wa Fawâ-id, hal. 186-187.
  • 3. 3 yang kalian pilih yang diinginkan oleh jiwa kalian dan disenangi oleh diri kalian. “َ‫ن‬‫ُو‬‫ع‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫م‬ ‫َا‬‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫ّم‬ُ‫ك‬َ‫ّل‬َ‫و‬ (dan memeroleh apa yang kamu minta)," yaitu apapun yang kalian minta akan kalian dapatkan dan tersedia di hadapan kalian, sebagaimana yang kalian inginkan. Firman Allâh, “ٍ‫ّم‬‫ِي‬‫ح‬َ‫ر‬ ٍ‫ر‬‫ُو‬‫ف‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ًا‬‫ّل‬ُ‫ّز‬ُ‫ن‬ (sebagai penghormatan [bagimu] dari (Allâh) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang)," yaitu hidangan, pemberian, dan kenikmatan dari Rabb Yang Maha Pengampun atas dosa-dosa kalian, Maha Mengasihi kalian serta Maha Lembut, dan Maha Mengampuni, Memaafkan, Menyayangi, dan Mengasihi (kalian).4 [4] Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Mâlik Radhiyalâhu ‘Anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallâhu ’Alaihi wa Sallam bersabda: . “Barangsiapa menyukai perjumpaan dengan Allâh, niscaya Allâh suka untuk menjumpainya. Dan barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allâh, niscaya Allâh benci menjumpainya.” Kami bertanya, ”Ya Rasûlullâh, kami semuanya benci kepada kematian.” Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam menjawab, ”Bukan itu yang dimaksud benci kematian. Akan tetapi jika seorang mukmin berada dalam detik kematiannya, maka datanglah kabar gembira dari Allâh tentang tempat kembali yang ditujunya. Maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dicintainya daripada menjumpai Allâh, maka Allâh pun suka (untuk) menjumpainya. Dan sesungguhnya orang yang jahat atau kafir jika berada dalam detik kematiannya, maka datanglah berita tentang tempat kembali yang dituju berupa keburukan atau apa yang akan dijumpainya berupa keburukan, lalu dia benci bertemu dengan Allâh, maka Allâh pun benci (untuk) menemuinya.”5 Berbagai Wasîlah (Cara) Memiliki Sikap Istiqamah 4 Tafsîr Ibni Katsîr, VII/177-179. 5 HR Ahmad dari Anas bin Malik, Musnad Ahmad ibn Hanbal, III/107, hadits no. 12066.
  • 4. 4 Para ulama menyatakan, bahwa sikap istiqamah bisa dimiliki oleh setiap orang. Dan agar seseorang mememiliki sikap istiqamah, maka seseorang harus berkemauan kuat untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Berkesedian untuk bertaubat, dengan “Taubatan Nasûhâ”. 2. Senantiasa mentauhidkan Allâh, dengan cara menjauhkan diri dari perilaku syirik. 3. Selalu berusaha untuk selalu konsekuen dan konsisten dalam ketaatan kepada Allâh dan Rasul-Nya. 4. Muraqabatullâh, yaitu selalu merasa diawasi oleh Allâh baik dalam keadaan tersembunyi (rahasia) maupun terang-terangan. 5. Muhâsabah, yaitu melakukan instrospeksi terhadap segala amal perbuatan yang telah dikerjakan. 6. Mujâhadah, yaitu berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menempa jiwa di atas ketaatan kepada Allâh. 7. Ikhlas dalam beramal dan mutâba’ah (mengikuti contoh Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam). 8. Berpegang teguh kepada ‘Sunnah’ dan menjauhi bid’ah. 9. Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid. 10. Berani dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar. 11. Senantiasa menuntut ilmu syar’i. 12. Takut (hanya) kepada Allâh dengan mengingat pedihnya siksa neraka. 13. Mencari teman yang shâlih. 14. Menjaga hati, lisan, dan anggota badan serta sabar dari hal-hal yang diharamkan. 15. Mengetahui langkah-langkah setan. 16. Senantiasa berdzikir dan berdo’a agar diteguhkan di atas sikap istiqamah. Di antara do’a yang sering Nabi Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam baca -- untuk meneguhkan dirinya dalam bersikap istiqamah -- ialah: . “Wahai (Dzat) yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu.”6 Yogyakarta, 11 Mei 2015 6 HR at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, IV/448, hadits no. 2140; dan Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, III/112, hadits no. 12128 dari Anas bin Malik.