Dokumen tersebut membahas tentang Rasulullah SAW sebagai pemberi peringatan mengenai hari kiamat, di mana hanya Allah yang menentukan waktunya. Dokumen juga menjelaskan bahwa pada saat kiamat, manusia akan menyesali perbuatannya karena merasa hidup di dunia hanya sebentar. Selain itu, dokumen menyebutkan bahwa kiamat adalah berita agung yang diceritakan oleh Al-Qur'an.
2. Rasulullah SAW Pemberi Peringatan tentang Kiamat....
اَهٰىَش ۡ
خَی نَم ُِرذنُم َنتَأ ۤاَمَّنِإ ۤاَهٰىَهَتنُم َكِب َر ٰ
ىَلِإ
"Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (waktu kiamat). Engkau (Muhammad)
hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut akan hari Kiamat". (An-Nazi'at: 44-45)
📖 Jawaban pamungkas terhadap pertanyaan tentang hari kiamat, bahwa ketentuan waktunya
hanya di tangan Allah swt
📖 Allah swt juga mengingatkan Rasulullah saw untuk tidak menjawab pertanyaan orang
musyrik, yang mengada-ada tersebut
📖 Justru Allah ringankan beban Rasulullah dengan pernyataan: 'Engkau hanya pemberi
peringatan kepada yang takut akan kiamat’
📖 Tugas Rasulullah saw, para sahabat, berikutnya para tabi'in, tabi' tabi'in, dan seterusnya para
ulama, hanya memberi peringatan akan dahsyatnya kiamat
📖 Sedang kepastian waktu, peristiwa-peristiwa yang terjadi saat kiamat, bagaimana
kesudahannya hanya di tangan Allah swt....
3. Menyesal Saat Melihat Dahsyatnya Kiamat...
اَهٰىَحُض ۡ
وَأ ًةَّیِشَع َّ
َّلِإ ۟ا ۤ
وُثَبۡلَی ۡمَل اَهَن ۡ
و َرَی َم ۡ
وَی ۡمُهَّنَأَك
"Pada hari ketika mereka melihat Kiamat itu (suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan
hanya tinggal sebentar di dunia, hanya waktu sore atau pagi hari". (An-Nazi'at: 46)
📖 Ayat ini adalah ayat penutup surat An-Nazi'at, sekaligus pembahasan terakhir tentang hari
kiamat
📖 Saat menyaksikan dahsyatnya kiamat, barulah manusia menyesal karena belum banyak
beramal
📖 Penyesalannya dengan merasa, baru diberi waktu hidup sebentar di dunia, sehingga tidak
sempat beramal
📖 Saking sebentarnya menurut perasaan mereka, baru hidup sekitar sore atau pagi hari saja
📖 Masya Allah...padahal anugerah usia dan nikmat begitu panjang dan banyak, namun tidak
dimanfaatkan
📖 Begitulah bahasa penyesalan saat melihat kiamat. Penyesalan yang tidak berguna, karena
4. Berita Agung itu Kiamat...
َونُفِلَت ۡ
خُم ِهیِف ۡمُه ِیذَّٱل ِیمِظَعۡٱل ِإَبَّنٱل ِنَع َونُلَءۤاَسَتَی َّمَع
"Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar (hari kebangkitan), yang dalam
hal itu mereka berselisih". (An-Naba': 1-3)
📖 Surat An-Naba' adalah surat pertama, dari juz tiga puluh, yang dikenal dengan juz 'Amma, yang
merupakan kata pertama surat tersebut
📖 Ayat pertama hingga ayat ketiga ini, menggambarkan sikap orang-orang musyrik, yang bertanya
tentang hari kiamat
📖 Pertanyaan mereka menurut mufassir dalam bentuk mengingkari, membantah, dan mempertanyakan
kebenaran kiamat
📖 Malah pertanyaan ini sekaligus memperolok Rasulullah saw, karena tidak mungkin dijawab oleh
baginda saw
📖 Karenanya disebut di ayat ketiga, bahwa mereka juga sebenarnya berselisih, antara mengingkari dan
meragukan
📖 Kiamat di surat ini disebut dengan 'An-Naba' Al-'Adhim', artinya berita yang agung. Benar, tidak ada
yang lebih agung dari peristiwa kiamat, jika mampu diberitakan
📖 Informasi Al-Qur'an dan hadits, tentang peristiwa dan keadaan kiamat sungguh sangat