12. A) Al-Baqarah Ayat 30
Suatu kaum akan menggantikan suatu kaum lainnya. Artinya bahwa para malaikat itu
bermaksud bahwa di antara jenis makhluk ini terdapat orang yang akan melakukan hal
tersebut yakni khalifah yaitu orang yang memutuskan perkara di antara manusia tentang
kezaliman yang terjadi di tengah-tengah mereka, dan mencegah mereka dari perbuatan
terlarang dan dosa.
Ucapan malaikat ini bukan sebagai penentangan terhadap Allah Ta’ala, atau kedengkian.
Dan jawabannya Allah Ta’ala mengetahui dalam penciptaan golongan ini (manusia) terdapat
kemaslahatan yang lebih besar dan makaikat tidak mengetahui, bahwa Allah menjadikan di
antara mereka para nabi dan rasul yang diutus. Dan di antara mereka juga terdapat para
shaddiqun, dst.
Menurut Ar Razi, malaikat meminta mereka yang menggantikan Adam dan keturunannya,
maka Allah Ta’ala pun berfirman tempat tinggal kalian di langit itu lebih baik dan tepat bagi
kalian.
Firman-Nya ( ونحن
نسبح
بحمدك
ونقدس
لك ) berarti kami senantiasa menyucikan-Mu dan
menjauhkan-Mu dari apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik kepada-Mu. Kami
menisbatkan kepada-Mu sifat-sifat yang Engkau miliki.
13. B) Al-Baqarah Ayat 31
Inilah situasi di mana Allah Ta’ala menyebutkan keilmuan Adam atas para malaikat karena
Dia telah mengkhususkannya dengan mengajarkan nama-nama segala sesuatu yang tidak
diajarkan kepada para malaikat. Hal itu terjadi setelah mereka (para malaikat) bersujud
kepadanya. Lalu Allah Ta’ala memberitahukan kepada mereka bahwa Dia mengetahui apa
yang tidak mereka ketahui. Adapun Allah Ta’ala menyebutkan situasi ini setelah firman-Nya
( إني
إعلم
ما
ال
تعلمون ) karena adanya relevansi antara situasi ini dan ketidaktahuan para
malaikat tentang hikmah penciptaan khalifah.
14. C) Al-Baqarah Ayat 32
Ayat ini berarti bahwa inilah penyucian dan pembersihan bagi Allah Ta’ala yang dilakukan
oleh para malaikat bahwasanya tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui sesuatu dari
ilmu-Nya kecuali dengan kehendak-Nya, dan bahwa mereka tidak akan pernah mengetahui
sesuatu kecuali apa yang telah diajarkan-Nya. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu dan
Maha Bijaksana dalam penciptaan, perintah, pengajaran dan pencegahan terhadap apa-apa
yang Engkau kehendaki. Bagi-Mu hikmah dan keadilan sempurna. Firman-Nya ( سبحان
هللا
)
menurut riwayat Ibnu Abi Hatim, dari Ibnu Abbas, artinya penyucian Allah Ta’ala terhadap
diri-Nya sendiri dari segala keburukan.
15. D) Al-Mu’minun Ayat 12
Allah Swt. berfirman tentang permulaan kejadian manusia yang dibentuk dari saripati
tanah, yaitu Adam a.s. Allah menciptakan Adam dari tanah liat kering yang berasal dari
lumpur hitam yang diberi bentuk.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna Min Sulalatin, artinya dari air mani
anak Adam.
Imam Ahmad mengatakan, Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam
tanah yang diambil dari seluruh bumi, diantara mereka ada bermacam macam warna
kulit.
16. E) Al-Mu’minun Ayat 13
Damir yang terdapat di dalam ayat ini kembali kepada jenis manusia, yang berasal dari
mani yang lemah.
Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina, kemudian Kami letakkan dia
dalam tempat yang kokoh (rahim). Al Mursalat ayat 20-21
sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kamilah sebaik-
baik yang menentukan. (Al-Mursalat- 22-23).
Maksudnya, masa yang telah dimaklumi dan batas waktu yang telah ditentukan hingga
bentuknya menjadi kokoh, dan mengalami perubahan dari suatu keadaan kepada
keadaan yang lain dan dari suatu bentuk kepada bentuk yang lain.
17. F) Al-Mu’minun Ayat 14
Telah diriwayatkan pula dari Abu Sa'id Al-Khudii, bahwa makna yang dimaksud ialah
peniupan roh ke dalam tubuh janin.
Yaitu Kami pindahkan dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain hingga terlahirlah
ia dalam rupa bayi. Lalu ia tumbuh menjadi anak-anak, kemudian mencapai usia balig,
lalu menjadi dewasa, dan selanjutnya memasuki usia tua, kemudian usia pikun.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, "Sesungguhnya nutfah itu bila telah memasuki rahim,
maka menyebarlah ia ke segenap rambut dan kuku, lalu tinggal selama empat puluh
hari, setelah itu ia turun ke dalam rahim dan berubah menjadi 'alaqah."
19. —AL-Baqarah; 30-32
Ayat 30 :
Dalam quran surah Al-Baqarah ayat 30 ini, Allah SWT menyampaikan berita kepada para
malaikat sebelum menciptakan manusia pertama yaitu Nabi Adam as. Diilustrasikan dalam ayat
tersebut, terjadi obrolan antara Allah SWT dengan malaikat.
Allah SWT memberitakan kepada para malaikat, hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di
muka bumi. Terdapat ulama yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah
SWT dalam menegakkan hukum-hukum Nya di muka bumi.
Allah SWT menunjuk manusia sebagai khalifah merupakan penghormatan kepadanya, dengan
alasan yaitu memiliki kelebihan dibandingkan makhluk selain manusia, tidak terkecuali malaikat.
Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah, Allah SWT juga bermaksud mengujinya sejauh
mana ia sanggup melakukan amanah sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi.
20. —AL-Baqarah; 30-32
Ayat 31 :
Dalam ayat 31, Allah SWT menunjukkan suatu keistimewaan yang telah dikaruniakan kepada
Nabi Adam as, yaitu ilmu pengetahuan dan kekuatan akal atau daya pikir yang
memungkinkannya untuk mempelajari sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Kemudian karunia
tersebut diturunkan juga kepada keturunannya, yaitu umat manusia. Oleh karena itu, manusia
(ialah Nabi Adam dan keturunannya) lebih patut daripada malaikat untuk dijadikan khalifah.
21. —AL-Baqarah; 30-32
Ayat 32 :
Para malaikat secara tulus menjawab dengan mensucikan Allah SWT :
“Tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami,
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana.”
Maksud malaikat, Allah SWT tidak ajarkan itu kepada para malaikat bukan karena tidak tahu,
tetapi karena ada hikmah dibalik itu. Berdasarkan hal tersebut, malaikat yang bukan hanya
mengaku tidak mengetahui jawaban pertanyaan tetapi sekaligus mengakui kelemahan mereka
dan kesucian Allah SWT.Dari pengakuan para malaikat ini, dapatlah dipahami bahwa pertanyaan
yang mereka ajukan (pada Al-baqarah ayat 30) semula mengapa Allah mengangkat Nabi Adam
as menjadi khalifah, bukanlah merupakan suatu sanggahan dari mereka terhadap kehendak Allah
SWT.Melainkan hanyalah sekedar pertanyaan untuk diberikan penjelasan. Setelah penjelasan itu
diberikan, dan setelah mereka mengakui kelemahan mereka. Maka dengan rendah hati dan
ketaatan mereka mematuhi kehendak Allah, terutama dalam pengangkatan Nabi Adam sebagai
khalifah.
22. Isi kandungan quran surat al-muminun ayat 12 hingga 14 ini membuktikan
perihal proses penciptaan insan yang sangat unik. Proses penciptaan insan
diuraikan mulai unsur pertamanya, proses perkembangan dan
pertumbuhannya di dalam rahim. Sehingga, menjadi makhluk yang tepat dan
siap lahir menjadi seorang anak manusia. Pada ayat 12, Allah Swt menjelaskan
bahwa insan diciptakan dari sari pati yang berasal dari tanah. Dan pada ayat
13, dengan kekuasaan-Nya saripati yang berasal dari tanah itu dijadikan-Nya
menjadi nuthfah. Kemudian, pada ayat 14 dijelaskan ketika berada di dalam
rahim seorang perempuan tersebut, selama kurun waktu tertentu (40 hari)
nuthfah tersebut berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah). Selanjutnya,
dalam kurun waktu tertentu pula (40 hari) ’alaqah menjelma mudghah
(segumpal daging). Dan selama kurun waktu tertentu (40 hari) menjelma
tulang-belulang yang terbungkus daging, sebagaimana disebutkan dalam ayat
tersebut (”kemudian Kami mengakibatkan dia makhluk yang berbentuk lain”).
—AL-mu’minun; 12-14
24. Al-Baqarah ayat 30-32
A) Al Baqarah ayat 30
ayat ini diturunkan ketika para malaikat bertanya kepada Allah mengenai
kehendak-Nya yakni menciptakan khalifah di bumi, yang dimana
sepengetahuan para malaikat Adam dan keturunannya akan membawa
kehancuran dan pertumpahan darah.
B) Al Baqarah ayat 31-32
Menurut imam ibnu katsir, sebab diturunkannya ayat ini adalah peristiwa
yang terjadi setelah malaikat sujud kepada Nabi Adan AS. Allah
menerangkan hal ini untuk menjelaskan kepada para malaikat terkait
kelebihan Adam AS atas ilmu yang Allah anugerahkan.…"
25. Al-Mu’minun ayat 12-14
Diriwayatkan bahwa seorang Yahudi bersua dengan Rasulullah Saw. yang sedang berbicara
dengan para sahabatnya. Kemudian orang-orang Quraisy berkata "Hai orang Yahudi,
sesungguhnya orang ini (Nabi Saw.) mengakui dirinya sebagai seorang nabi."
Maka orang Yahudi itu berkata, "Sungguh aku akan menanyainya tentang sesuatu yang tidak
diketahui oleh seorang pun kecuali hanya oleh seorang nabi."
Orang Yahudi itu datang kepada Nabi Saw. dan duduk di dalam majelisnya, lalu bertanya, "Hai
Muhammad, dari apakah manusia diciptakan ?"
Maka Nabi Saw. Menjawab “Hai orang Yahudi, manusia diciptakan dari gabungan antara air
mani laki-laki dan air mani perempuan. Air mani laki-laki berbentuk kental, darinya tercipta
tulang dan otot-otot; sedangkan air mani perempuan berbentuk encer, darinya tercipta daging
dan darah”
Maka si Yahudi itu berkata, "Memang demikianlah dikatakan oleh orang-orang (para nabi)
sebelum kamu."
29. a. Hadist Riwayat imam bukhari & muslim
Arti Hadist Riwayat Imam Bukhari & Muslim
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: telah berkata kepada kami
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan dia adalah orang yang jujur lagi dipercaya:
“Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama 40 hari
berupa nutfah (air mani yang kental), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah)
selama itu juga, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian diutus
kepadanya malaikat untuk meniupkannya ruh, dan dia diperintahkan mencatat
empat kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau
kebahagiannya. Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap kalian ada
yang melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dan surga
hanyalah sehasta, namun dia telah didahului oleh al kitab (ketetapan/takdir), maka dia
mengerjakan perbuatan ahli neraka, lalu dia masuk ke dalamnya. Di antara kalian ada
yang mengerjakan perbuatan ahlin naar (penduduk neraka), sehingga jarak antara
dirinya dan neraka cuma sehasta, namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia
mengerjakan perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya. ”
30. ۡ
ً
وعاف ْ
ر َۡهللاۡعنهۡم ي
ّ
ۡرض ِ
كِال َۡمن
ْ
ۡبس
َ
ن
َ
ۡأ
ْ
ن
َ
ع
:
«
ۡ
ۡهللا َل
َّ
كَ
و
ۡ َل ْ
وقَي
َ
ۡف،ا
ً
ك
َ
ل َمۡم ِ
حَّ
بالر
:
ۡ
ة
َ
غ
ْ
ضۡم
ِ
ب َ
ۡر ْ
ي
َ
ۡأ،ة
َ
ق
َ
ل
َ
ۡع
ِ
ب َ
ۡر ْ
ي
َ
ۡأ،
َ
ة
َ
ف
ْ
طۡن
ِ
َربۡۡ ْ
ي
َ
أ
ۡ
ْ
ل
َ
ۡخ َ
ي ِ
ّ
ض
ْ
ق
َ
ۡي
ْ
ن
َ
ۡأۡهللا
َ
اد َ
ر
َ
اۡأ
َ
ذِإ
َ
ۡف،
ۡ،ها
َ
ق
َۡقال
:
ۡ
َ
ۡف،
ٌ
يد ِ
ع َ
ۡس ْ
م
َ
ۡأ ٌّ
ي ِ
ق
ْ
ش
َ
ۡأ
ََ
ّت
ْ
ن
ُ
ۡأ ْ
م
َ
ۡأر
َ
ذك
َ
ۡأ
ِ
ۡرب ْ
ي
َ
أ
ۡ
بت
ْ
كَي
َ
؟ۡف ِ
ل
َ
ج
َ ْ
اۡاْل َم
َ
؟ۡف
َ
ق
ْ
ز ِ
اۡالر َم
ۡن
ْ
طِۡب ي ِ
ّ
ۡف
َ
كِل
َ
ذ
َ
ك
هل ِه ِم
ُ
أ
ا
َ
ه
ُ
لخ
ْ
دَي
َ
ۡف ِ
ة
َّ
الجن
.)
ا َ
و َ
ر
ٌۡ
مِل ْ
سم َ
ۡو ُّ
يار
َ
خب
ْ
ۡاله
.
B. Hadist Riwayat imam muslim
Arti Hadist Riwayat Imam Muslim
“Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: Allah
memerintahkan malaikat yang dipasrahkan dengan kandungan. Malaikat berkata: "Ya
Tuhanku, ini sudah jadi sperma. Ya Tuhanku, ini sudah jadi segumpal darah. Ya Tuhanku,
ini sudah jadi segumpal daging." Ketika hendak dicatat takdirnya Malaikat bertanya:
"Apakah janin ini laki-laki atau perempuan? Orang yang celaka atau beruntung?
Bagaimana rezeki dan ajalnya? Lalu dicatat takdirnya dalam kandungan ibunya"
32. —Imam bukhari
• Nama lengkap : Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin
Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari.
• Tempat/Tanggal Lahir : Bukhara, Uzbekistan/13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M).
• Riwayat Hidup :
a) Mengumpulkan Hadis
Sewaktu masih berusia 16 tahun, Bukhari pergi ke Mekkah dan Madinah untuk
memperdalam ilmu hadisnya.
b) Menyusun Shahih Bukhari
Setelah melakukan perjalanan selama hampir 16 tahun, Imam Bukhari kembali ke
kampung halamannya di Bukhara. Di sana, ia melakukan seleksi terhadap hadis-
hadis yang didapatkan dari para priwayat atau perawi hadis. Pada akhirnya, setelah
melakukan seleksi dengan sangat ketat, Bukhari menuangkan sebanyak 7.275
hadis ke dalam karya monumentalnya bertajuk Al Jami'al-Shahih atau dikenal
dengan Shahih Bukhari.
• Wafat : Beliau wafat pada tahun 870 M, di usia yang ke-62 tahun. Di sebuah desa dekat
Samarkand, Khartank. Makamnya terletak di dalam Kompleks Imam al-Bukhari, di Desa
Hartang, 25 kilometer dari Samarkand.
33. —Imam Muslim
• Nama lengkap : Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi Ni
• Tempat/Tanggal Lahir : Naisabur tahun 202 H/817 M.
• Riwayat Hidup :
a) Pada usia 12 tahun, beliau telah menuntut ilmu hingga ke berbagai pelosok negeri,
seperti ke Irak, Syam, Mesir, dan beberapa negara lainnya.
b) Setelah banyak belajar dari para guru tentang ilmu hadis, Imam Muslim berhasil
mengumpulkan sekitar 300.000 hadis. Ia kemudian memilah dan mengevaluasi hadis
tersebut hingga menyisakan hadis-hadis sahih, yang dituangkan ke dalam karyanya,
Shahih Muslim
• Wafat : Beliau wafat pada 24 Rajab 261 H/4 Mei 875 M, dalam usia 55 tahun. Ia
dimakamkan keesokan harinya di Nasr Abad, salah satu daerah di luar Nisabur.
34. —Sanad hadist
Karena berdasarkan mufakat ulama hadis riwayat Bukhari dianggap paling shahih di antara
para muhadis lainnya, maka kami menampilkan sanad dari jalur Bukhari
1.Rasulullah
2.Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil bin Habib bin Syamikh bin Mukhzam.
3.Zaid bin Wahab al-Juhainii 'Abu Sulaiman al-Kuwfii.
4.Sulaiman bin Mihran al- 'Asadi al-Kahali 'Abu Muhammad al-Kufi al- 'A'masy, ialah ibnu
'Asad ibnu Hujaimah.
5.Hafs bin Ghiats bin Talaq bin Mu'awiyah bin Malik bin al-Harits bin Sa'labah bin 'Amir bin
Rubai‟ah bin 'Amir bin Djisym bin Wahbil bin Sa'id bin Malik al-Nakha'i al-Nikha'i, 'Abu 'Amir
al-Khufi.
6.'Umar bin Hafs bin Ghiyats bin Talaq bin Mu'awiyah al-Nikha'iy Abuw Hafs al-Kuwfiy.
7.Imam Bukhari
36. Berdasarkan kedua hadis tersebut, Rasulullah saw. telah
menjelaskan kepada kita bahwa tahapan penciptaan manusia
itu dimulai dari berupa janin di dalam perut ibunya sampai
dengan kembali kepada ilahi.
Oleh karena itu, hadis ini diturunkan untuk menjadikan
motivasi kita untuk memperbanyak amal shalih, karena di
antara kita semua tidak ada yang tahu kapan kematian akan
menghampiri.
38. 1. Tahapan Penciptaan Manusia.
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang awal penciptaan
manusia di dalam rahim seorang ibu, yang berawal dari nuthfah (bercampurnya sperma dengan
ovum), ‘alaqah (segumpal darah), lalu mudhghah (segumpal daging)
Sesuai dengan firman Allah dalam Surah al Hajj/22:5 yang artinya
“Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah)
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang
tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya…"
39. 2. Peniupan Ruh.
Para ulama sepakat, bahwa ruh ditiupkan pada janin ketika janin berusia 120 hari, terhitung
sejak bertemunya sel sperma dengan ovum. Artinya, peniupan tersebut ketika janin berusia
empat bulan penuh, masuk bulan kelima. Pada masa inilah segala hukum mulai berlaku padanya.
Karena itu, wanita yang ditinggal mati suaminya menjalani masa ‘iddah selama empat bulan
sepuluh hari, untuk memastikan bahwa ia tidak hamil dari suaminya yang meninggal, agar tidak
menimbulkan keraguan ketika ia menikah lagi lalu hamil.
Ruh adalah sesuatu yang membuat manusia hidup dan ini sepenuhnya urusan Allah,
sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya.
َََكنوُلَْأسَي َو
َ
نَع
َ
وحُّالر
َۖ
َ
لُق
َ
ُحوُّالر
َْنم
َ
رْمَأ
يب َر
اَم َو
َ
ْمُتيوتُأ
ََنم
َ
مْلعْال
ََ
الإ
ًَ
يللَق
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “ruh itu termasuk urusan tuhanku,
dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. [al Isra`/17:85]
40. 3. Wajibnya Beriman Kepada Qadar.
Hadits ini menunjukkan, bahwa Allah Subahanhu wa Ta’ala telah mentakdirkan nasib manusia
sejak di alam rahim. Pada hakikatnya, Allah telah mentakdirkan segala sesuatu sejak 50.000
tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َََبتَك
َ
ُهللا
ََْريادَقَم
َ
قئَلَخْال
ََلْبَق
َْنَأ
ََقُلْخَي
َ
ات َاوَمَسال
ََ
ض ْرَألْا َو
ََْنيسَْمخب
َ
َأ
َََْل
َ
َةنَس
.
“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan
langit dan bumi”
41. 4. Takdir Allah Ta’ala bagi Setiap Hamba-Hambanya berupa Rezeki, Ajal, Amal, dan Bahagia
serta Kesulitannya.
Setiap manusia tidak dapat mengelak rencana Allah Ta’ala terhadap mereka. Allah Ta’ala
berfirman;
َْلُق
َْنَل
َانَبيُصي
الإ
اَم
َََبتَك
َ
ُ َ
ّللا
َانَل
ََوُه
َانال ْوَم
ىَلَع َو
ََ
ّللا
َ
لَك ََوتَيْلَف
َ
ُمْال
ََونُنمْْؤ
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah
untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal.” (QS. At Taubah 99): 51)
Kemudian di alam rahim, Allah Ta’ala pun memerintahkan malaikat untuk mencatat kembali
empat kalimat, yaitu rizki, ajal, amal, sengsara atau bahagia.
42. 5. Penghujung Hidup Seseorang Sangat Menentukan Kehidupan Akhiratnya.
Oleh karena itu sangat baik bagi seorang muslim berdoa kepada Allah Ta’ala untuk wafat dalam
keadaan husnul khatimah (akhir yang baik), agar Dia menghapus keburukan yang akan
menimpa kita, dan menetapkan kebaikan bagi kita, sehingga masa depan akhirat kita juga baik.
Allah Ta’ala berfirman:
واُحْمَي
َ
ُ َ
ّللا
اَم
َ
ُءَاشَي
َُتبُْثي َو
َ
ُهَدْنع َو
َ
ُّمُأ
َ
َابتكْال
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di
sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (QS. Ar Ra’du, 13: 39
44. 1. Pertanyaan Kelompok 2
a) Kenapa harus manusia yang menjadi khalifah di bumi?
Hal ini dikarenakan manusia punya banyak keistimewaan dibanding makhluk lain.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa istimewa atau tidaknya seorang manusia kembali pada
dirinya sendiri yang menentukan bagaimana nasibnya kedepannya. Oleh karena itulah
berdasarkan tafsir dari al-Baqarah ayat 31-33, Allah lebih mengetahui daripada siapapun
bahwa akan ada manusia yang menjadi sanbgat istimewa seperti para rasul atau para alim
ulama yang bijaksana dan juga adil sehingga bisa menjadi wakil Allah dalam menegakkan
syariat-Nya di muka bumi ini.
b) Sebutkan durasi setiap proses penciptaan manusia?
Berdasarkan al-Mu’minun ayat 12-14, manusia diciptakan dari saripati tanah kemudian
dijadikan oleh Allah menjadi nutfah. Kemudian selama 40 hari nutfah akan berkembang
menjadi alaqah di rahim perempuan. Selanjutnya, dalam kurun waktu 40 hari, alaqah
berkembang menjadi mudhghah. Dan dalam kurun waktu 40 hari berikutnya berkembang
menjadi tulang belulang yang terbungkus daging.
45. 2. Pertanyaan Kelompok 3
a) Uraikan proses perkembangan manusia antara kebenaran al quran secara ilmu pengetahuan!
Dimulai dari perkembangan nutfah menjadi alaqah. Yang dimaksudkan sebagai nutfah di sini
adalah zigot yakni ovum yang sudah mengalami fertilisasi dengan sperma dan kemudian menjadi alaqah
dimana pada ilmu biologi alaqah disebut sebagai morula dan blastula yang mengalami pembelahan
terus menerus kemudian menciptakan mudhghah atau dalam ilmu biologi disebut sebagai gastrula
dimana blastula sudah mulai mengalami pembentukan lapisan-lapisan dasar yakni ektoderm, endoderm,
dan mesoderm yang nantinya akan menjadi berbagai jaringan dan organ. Selanjutnya, akan terjadi
organogenesis yang dalam al-Qur’an disebut izham di mana di tahap ini lapisan ektoderm, mesoderm,
dan endoderm tadi sudah terspesifikasi lagi menjadi setiap jaringan dan organ yang di tubuh bayi.
b) Upaya yang dapat dilakukan oleh manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi?
Upaya disini dimaksudkan usaha, usaha yang dpt dilakukan oleh manusia dlm menjalankan
tugasnya sebagai khalifah di bumi adalah dengan memutuskan perkara secara adil, diharapkan untuk
mengamalkan keadilan dalam segala aspek kehidupan. Selain itu adalah dengan menjadi pemimpin
yang siap mengemban amanah, memelihara bumi atau menjaga lingkungan agar menjadi tempat
tinggal yang aman, serta beribadah kepada Allah SWT dan memperdalam pengetahuan tentang-Nya.
46. 3. Pertanyaan Kelompok 4
a) Kenapa nabi Adam tidak langsung diturunkan ke bumi sebagai khalifah di bumi? kenapa harus menunggu
nabi Adam melakukan kesalahan terlebih dahulu?
Hal ini adalah sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan merupakan sesuatu yang banyak
hikmahnya kepafa para manusia. Hal ini ditunjukkan lewat percakapan yang pernah terjadi antara Nabi Adam
As dan Nabi Musa As.Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih keduanya dari Abu Hurairah berkata
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Adam dan Musa berdebat di sisi Tuhan keduanya.
Maka Adam mengalahkan argumen Musa.” Musa berkata, ’Kamu adalah Adam yang diciptakan oleh Allah
dengan tangan-Nya. Dia meniupkan ruh-Nya padamu, Dia memerintahkan Malaikat sujud kepadamu, dan
Dia mengizinkanmu tinggal di Surga-Nya. Kemudian gara-gara kesalahanmu, kamu menjadikan manusia
diturunkan ke bumi.’ Adam menjawab, Kamu adalah Musa yang dipilih oleh Allah dengan risalah dan Kalam-
Nya. Dia memberimu Lauh [kepingan kayu atau batu; pent] yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu. Dia
telah mendekatkanmu kepada-Nya sewaktu kamu bermunajat kepada-Nya. Berapa lama kamu mendapatkan
Allah telah menulis Taurat sebelum aku diciptakan?’ Musa menjawab, ’Empat puluh tahun.’ Adam bertanya,
’Apakah di sana tertulis, ‘Dan durhakalah Adam kepada Allah dan sesatlah dia.’ (QS. Thaha: 121)?’ Musa
menjawab, ’Ya.’ Adam berkata, ’Apakah kamu menyalahkanku hanya karena aku melakukan sesuatu yang
telah ditulis oleh Allah atasku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Salam bersabda, “Adam mengungguli argumen Musa.”
Jadi Nabi Adam As dan Hawa dikeluarkan dari surga bukan karena Allah SWT sangat marah hingga tidak
berkenan memaafkan mereka. Melainkan karena turunnya Adam ke bumi adalah keniscayaan. Takdir ini yang
sudah ditetapkan oleh Allah SWT sendiri.
47. 3. Pertanyaan Kelompok 4
b) Sebutkan nilai yang terkandung dalam al Baqarah ayat 30!
Dalam quran surah Al-Baqarah ayat 30 ini, Allah SWT menyampaikan berita kepada para
malaikat sebelum menciptakan manusia pertama yaitu Nabi Adam as. Diilustrasikan dalam ayat
tersebut, terjadi obrolan antara Allah SWT dengan malaikat.
Allah SWT memberitakan kepada para malaikat, hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di
muka bumi. Terdapat ulama yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah
SWT dalam menegakkan hukum-hukum Nya di muka bumi.
Allah SWT menunjuk manusia sebagai khalifah merupakan penghormatan kepadanya, dengan
alasan yaitu memiliki kelebihan dibandingkan makhluk selain manusia, tidak terkecuali malaikat.
Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah, Allah SWT juga bermaksud mengujinya sejauh
mana ia sanggup melakukan amanah sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi.
48. 4. Pertanyaan Kelompok 5
a) Apakah janin sebelum usia 120 hari tergolong makhluk hidup, dan sebutkan hadits yang berkaitan dengan
hal tersebut?
Hal ini berkaitan juga dengan aborsi maka kita akan membahas tentang itu juga. Melakukan aborsi adalah
suatu tindak kejahatan pembunuhan yang diharamkan Islam. Dalil syar’i yang menunjukkan bahwa aborsi
haram bila usia janin 40 hari atau 40 malam, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW: “Jika nutfah
(gumpalan darah) telah lewat empat puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat padanya,
lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya,
dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah), ya Tuhanku, apakah dia (akan Engkau
tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?’ Maka Allah kemudian memberi keputusan…” (HR Muslim dari
Ibnu Mas’ud). Hadits di atas menunjukkan bahwa permulaan penciptaan janin dan penampakan anggota-
anggota tubuhnya, adalah setelah melewati 40 atau 42 malam. Dengan demikian, penganiayaan
terhadapnya adalah suatu penganiayaan terhadap janin yang sudah mempunyai tanda-tanda sebagai
manusia yang terpelihara darahnya (ma’shumud dam).Tindakan penganiayaan tersebut merupakan
pembunuhan terhadapnya. Jadi, siapa saja yang melakukan aborsi baik dari para pihak ibu, bapak maupun
tenaga kesehatan, berarti mereka telah berbuat dosa dan telah melakukan tindak kriminal atau dalam Islam
yang mewajibkan mereka membayar diyat bagi janin yang digugurkan, yaitu seorang budak laki-laki atau
perempuan, atau sepersepuluh diyat manusia sempurna (10 ekor onta), sebagaimana telah diterangkan
dalam hadits Rasulullah: “Memberi keputusan dalam masalah janin dari seorang perempuan Bani Lihyan
yang gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurrah, yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan…” (HR
Bukhari dan Muslim).
49. 4. Pertanyaan Kelompok 5
b) Pada saat kapan Allah member pendengaran, penglihatan, dan hati nurani?
Hal ini terjadi pada pekan-pekan pertama kandungan sampai dengan bulan ketiga.