2. Mengingkari Hisab dan Mendustakan Ayat-ayat Allah SWT....
ا
ࣰ
ابَّذِك َانِتٰـَیأَـِب ۟واُبَّذَك َو ا
ࣰ
ابَس ِح َونُج ۡ
رَی َ
َل ۟واُناَك ۡمُهَّنِإ
"Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan (hisab). Dan mereka benar-benar
mendustakan ayat-ayat Kami". (An-Naba': 27-28)
📖 Dua perilaku yang menjadi penyebab masuk neraka jahanam, yang disebut di dua ayat ini adalah
mengingkari adanya hisab, dan mendustakan ayat-ayat Allah swt
📖 Hisab itu proses penghitungan amal dalam bentuk pengadilan, sebagai bentuk pertanggungan jawab di
hari kiamat
📖 Jika seseorang dihisab oleh Allah swt, tidak akan dapat selamat dari azab, karena detail dan lengkapnya
semua catatan amal perbuatan
📖 Karenanya Rasulullah saw mengajarkan do'a memohon dimudahkan saat dihisab kelak: "Ya Allah,
hisablah hamba dengan hisab yang mudah". (HR. Ahmad)
📖 Hisab yang mudah itu: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)Nya kemudian Allah memaafkannya begitu
saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
📖 Sedang mendustakan ayat-ayat Allah, berarti tidak meyakini semua petunjuk dan ketetapan Allah swt,
termasuk yaumul hisab
📖 Padahal ayat-ayat Allah bertujuan menuntun manusia, agar selamat dari dahsyatnya pengadilan Allah
swt, di hari kiamat kelak....
3. Semuanya Tercatat dan Dipertanggungjawabkan.....
اًباَذَع َّ
َلِإ ۡمُكَدی ِ
زَّن نَلَف ۟واُقوُذَف ا
ࣰ
بٰـَتِك ُهٰـَنۡیَص ۡ
حَأ ٍء َۡیش َّلُك َو
"Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amal manusia). Maka rasakanlah!
tidak ada yang Kami tambah kepadamu selain azab". (An-Naba': 29-30)
📖 Salah satu pemberat pengadilan di hari kiamat kelak adalah semua telah tercatat lengkap, rinci, dan
menyeluruh, tanpa ada yang terabaikan
📖 Sulit bagi siapapun mengelak atau membantah semua apa yang pernah diperbuatnya, karena tercatat
semua, dan tersimpan di lauh mahfudz
📖 Di Surat Al-Kahfi: 49 digambarkan sikap dan keadaan orang yang berdosa, saat menerima catatan amal
📖 "Dan diletakkanlah kitab catatan amal, lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak
ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya,”
📖 Setelah proses hisab dan pengadilan berakhir, maka masing-masing akan ditempatkan di dua tempat;
surga atau neraka
📖 Saat akan memasuki neraka, ucapan yang didengarnya adalah 'Rasakanlah! Tidak ada yang Kami
tambah selain azab’
📖 Ucapan tersebut sekaligus perintah Allah swt, agar calon penghuni neraka segera memasuki neraka,
dan tidak akan dapat keluar, atau berehat dari azab sesaatpun....
4. Orang-orang Bertakwa itu Pemenang...
ا
ࣰ
بٰـَنۡعَأ َو َقِٕىۤاَدَح اًازَفَم َینِقَّتُمۡلِل َّنِإ
"Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,".
(An-Naba': 31-32)
📖 Mulai ayat 31 ini hingga ayat 36, pembahasan ayat tentang balasan bagi orang yang bertakwa, setelah
sebelumnya tentang penghuni neraka
📖 Pembahasan tentang sesuatu yang berbeda dan bertentangan, menjadi 'Sunnatul Qur'an', kebiasaan
pembahasan Al-Qur'an;
📖 Setelah membahas neraka membahas surga, setelah membahas keburukan membahas kebaikan, begitu
sebaliknya, dan seterusnya
📖 Hikmahnya agar menjadi bahan perbandingan, juga untuk diketahui kesudahan masing-masing pelaku
kebaikan dan keburukan
📖 Salah satu jaminan orang bertakwa yang disebut di ayat 31-32, mereka mendapat kemenangan, yaitu
berhasil menghuni surga sepanjang masa
📖 Di dalam surga tersedia beragam kenikmatan, diantaranya kebun-kebun yang indah dan menghasilkan,
serta berbagai jenis buah-buahan, diantaranya buah anggur
5. Sempurnanya Nikmat Surga....
ا
ࣰ
َاقهِد ا
ࣰ
سۡأَك َو ا
ࣰ
اب َرۡتَأ َبِعا َوَك َو
"Dan gadis-gadis montok yang sebaya,dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman)". (An-
Naba': 33-34)
📖 Kedua ayat ini menyuguhkan dua jenis kenikmatan surgawi, yaitu bidadari dari gadis-gadis
cantik rupawan, dan gelas-gelas yang selalu berisi variasi minuman
📖 Gambaran ini sebagai contoh permisalan. Karena kaedah Al-Qur'an tentang apapun, disebut
beberapa kenikmatan sebagai contoh
📖 Demikian juga berlaku dalam menyebutkan penciptaan Allah swt, bukti-bukti keagunganNya,
azab neraka, dan sebagainya, termasuk kenikmatan surga
📖 Penjelasan lebih rinci dapat ditemukan di ayat-ayat yang lain, atau di dalam hadits-hadits
Rasulullah saw
📖 Kenikmatan surga yang disebut di dua ayat ini menunjukkan kesempurnaan. Bidadari
merupakan nikmat yang bersifat ruhani, sedang nikmat minuman bersifat ragawi