SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
ii
MAKALAH
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah administrasi dan manajemen
pendidikan )
Dosen Pengampu :
M.Inzah, M,Pd.I
Kelompok 8 :
SYARIFATUL HUSNA
ZAKIA MAULIA AFNANI
LIATUL MAULA AULALIYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
2023
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah konsep dasar manajemen
tentang “Konsep Pengambilan Keputusan”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Idris, S.S., M.M
selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Manajemen, serta pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis
dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang........................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN................................................................................................................ 6
A. Definisi Pengambilan Keputusan ........................................................................ 6
B. Gaya Pengambilan Keputusan .......................................................................... 13
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan........................................................... 14
D. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................................ 15
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ................................... 15
F. Perubahan dalam Keputusan ............................................................................ 16
G. Kualitas Keputusan ........................................................................................ 16
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi...................................... 17
I. Risiko Keputusan................................................................................................ 18
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan.... 18
BAB III............................................................................................................................. 21
PENUTUP........................................................................................................................ 21
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 22
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya
sering kali masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga
dalam melaksanakan proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada
masalah harus bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Dapat
diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama yang baik untuk mengambil
keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak hanya dari internal
tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga
bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen.
Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di
sini seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk memecahkan
masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan individu
yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut. pengambilan
keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa
dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di
harapkan dapat mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan?
2. Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan?
3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan
2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan
keputusan. Kegiatan ini memainkan peranan penting, karena kualitas
keputusan – keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang
disusun. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah
dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
a. Menurut George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Menurut S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat.
c. Menurut James A.F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu
adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang
dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar
dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Pengertian Decision Support System
Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung
manajemen pengambilan keputusan. DI bawah ini adalah pengertian
decision support system dari beberapa ahli :Menurut Finlay (1994) and the
7
Other’s : Decision Support System dipandang secara luas sebagai “sebuah
sistem berbasis komputer yang membantu proses pengambilan keputusan.
Menurut Sprague dan Carlson (1982) : Decision Support System adalah
“interaktif berbasis komputer sistem yang membantu pengambil keputusan
yang memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang
tidak terstruktur. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup
baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague
et.al., 1993) yaitu :
1.) Sistem yang berbasis komputer
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan
dengan kalkulasi manual
4) Melalui cara simulasi yang interaktif
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
2.3.kommponen Decision Support System
Komponen decision support system (DSS) terdiri atas beberapa hal,
yaitu :
1.Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang
relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut
Database Management Systems (DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal,
management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga
dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen
software yang diperlukan.
4. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan
memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti
menyediakan antarmuka.
8
5. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung
subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. The
data management subsystem terdiri dari beberapa elemen DSS database
management system Data directory Query facilityThe model management
subsystem terdiri dari beberapa elemen Model base Model base
management system• Modeling langue Model directory Model execution,
integration, commandThe User Interface (Dialog) Subsystem Dialog
subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and
Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang
mampu melakukan hal-hal berikut ini:
a. Berinteraksi dengan berbagai dialog style yang berbeda.
b. Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog
(tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog
system.
c. Mengakomodasi user dengan berbagai peralatan input yang
berbeda.
d. Menghadirkan data dengan berbagai format dan peralatan output.
e. Memberikan ke user kemampuan “help”, prompting, rutin
diagnosis dan saran, atau dukungan fleksibel lainnya.
f. Menyediakan antarmuka user ke database dan model base.
g. Membuat struktur data untuk menjelaskan output (output
formatter).
h. Menyimpan data input dan output.
i. Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan data
plotting.
j. Memiliki windows yang memungkinkan berbagai fungsi
ditampilkan bersamaan. • Dapat mendukung komunikasi diantara
user dan pembuat DSS.
9
The Knowledge Subsystem
Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang
disebut dengan knowledge management. Komponen ini menyediakan
kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aspek dari suatu
masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan
operasi dari komponen DSS lainnya. Komponen knowledge management
terdiri dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model
management, pada software knowledge management terdapat eksekusi dan
integrasi yang diperlukan dari ES. DSS yang mengikutsertakan komponen
ini disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau
knowledge-based DSS.
User
Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana DSS
didesain untuk mendukungnya disebut dengan user, manajer, atau
pengambil keputusan. DSS memiliki 2 klas user: manajer dan staf
spesialis. Staf spesialis ini misalnya, analisis finansial, perencana produksi,
periset pasar, dan sejumlah manajer lainnya. Mengetahui siapa yang
akhirnya benar menggunakan DSS ini adalah penting dalam hal
pendesainan suatu DSS. Secara umum, manajer mengharapkan sistem
lebih user-friendly daripada yang diharapkan oleh seorang staf spesialis.
Staf spesialis cenderung pada orientasi detil, dan mau menghadapi sistem
yang kompleks dalam pekerjaan sehari-hari mereka, juga mereka tertarik
pada kemampuan komputasi DSS. Dalam berbagai kasus staf analisis
adalah perantara antara manajemen dan DSS.
10
2.4 Cara meningkatkan pengambilan keputusan dalam decision support
system
Cara meningkatkan dalam pengambilan keputusan dalam dss adalah
dengan memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam
memproses data atau informasi bagi pemakainya.DSS membantu
pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. DSS dapat
menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi
stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,
karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Pengertian Group Decision Support System (GDSS)
Group decision support system / penunjang keputusan kelompok adalah
system berdasarkan computer yang interaktif yang memudahkan
pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa pembuat keputusan
yang bekerja sama sebagai satu kelompok.Sifat yang penting dari suatu
GDSS dapat disebutkan seperti berikut ini:
1. GDSS adalah system yang dirancang secara khusus, bukan menyerupai
konfigurasi dari komponen system yang sudah ada.
2. GDSS dirancang dengan tujuan untuk mendukung kelompok pembuat
keputusan dalam melakukan pekerjaan mereka.
3. GDSS mudah dipelajari dan mudah digunakan.
4. GDSS bisa bersifat “spesifik” (dirancang untuk satu jenis atau kelompok
masalah) atau bisa bersifat “umum” (dirancang untuk berbagai keputusan
organisasional tingkat kelompok).
GDSS berisi mekanisme built-in. Definisi GDSS begitu luas dan, oleh karenanya,
bisa berlaku atau diterapkan ke berbagai Situasi keputusan kelompok, yang
11
meliputi panel review, task force meeting eksekutif/dewan, Pekerja jarak jauh, dan
sebagainya.
Aktifitas dasar yang terjadi di kelompok manapun dan yang Memerlukan
dukungan berdasarkan komputer adalah:
1. Pemanggilan informasi, melibatkan pemilihan nilai data dari database
yang ada maupun Pemanggilan informasi sederhana.
2. Pembagian informasi, maksudnya menampilkan data pada layar penampil
agar bisa dilihat Oleh semua kelompok.
3. Penggunaan informasi, mencakup aplikasi teknologi software, procedure,
dan teknik Pemecahan masalah kelompok untuk data.
Komponen Group Decision Support System
Komponen dasar dari segala GDSS meliputi hardware, software, Orang-orang dan
prosedur. Selanjutnya kita akan membahas secara lebih rinci komponen tersebut.
HARDWARE
Tanpa memandang situasi keputusan spesifik, kelompok sebagai keseluruhan atau
setiap Anggota harus dapat mengakses prosesor komputer dan menampilkan
informasi. Keperluan (persyaratan) hardware minimal untuk system tersebut
mencakup: peralatan input/output, prosesor, Jalur komunikasi antara peralatan I/O
dan prosesor, dan layer penampil untuk umum atau monitor Perorangan guna
menampilkan informasi kepada kelompok.
SOFTWARE
Komponen software dari GDSS meliputi database, base model, program aplikasi
khusus yang akan digunakan oleh kelompok, dan interface pemakai fleksibel yang
mudah digunakan. Beberapa system GDSS sangat spesifik tidak memerlukan
database. Seperti system yang hanya mengumpulkan, mengorganisir. Komponen
12
GDSS yang paling khusus adalah softwere aplikasi yang dikembangkang secara
khusu yang mendukung kelompok dalam proses keputusan.
FASILITAS DASAR
– Penciptaan teks dan file data, modifikasi, dan penyimpanan untuk anggota
kelompok.
– Word processing untuk mengedit dan memformat teks.
– Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai GDSS yang belum mampu.
– Fasilitas “help” on-line
– Worksheet, spreadsheet, decision trees, dan alat lain untuk menampilkan
angka dan teks secara grafis.
– Manajemen database yang state-of-the-art.
Fasilitas kelompok
– Peringkasan grafik dan bilangan dari gagasan dan pendapat anggota
kelompok.
– Menu yang memberitahu (prompt) untuk memasukkan (input) teks, data, dan
pendapat oleh Anggota kelompok.
_program untuk prosedur kelompok khusus.
– Metode penganalisaan interaksi kelompok sebelumnya dan keputusan.
– Transmisi teks dan data diantara anggota kelompok, diantara anggota
kelompok dan fasilitator, dan diantara anggota kelompok dan prosesor
komputer sentral. Orang-orang Komponen “people” (orang_orang) dari
GDSS meliputi anggota kelompok dan “fasilitator kelompok” yang
bertanggung jawab atas beroperasinya teknologi GDSS dengan baik ketika ia
sedang digunakan. Peranan fasilitator bersifat luwes. Prosedur Komponen
terakhir dari GDSS adalah prosedur, yang bisa memudahkan operasi dan
Membuat penggunaan teknologi oleh anggota kelompok menjadi efektif.
Dalam kasus yang terakhir ini, GDSS bisa dirancang agar bisa
mengakomodasi teknik pembuatan keputusan kelompok spesifik, seperti
teknik kelompok nominal.
13
B. Gaya Pengambilan Keputusan
Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan
oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:
1. Gaya Direktif
 Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam
memecahkan masalah
 Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
 Cenderung berfokus jangka pendek
 Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum
menggambarkan kekeuasaan yang otokratik
2. Gaya Analitik
 Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
 Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan
alternetif dibandingkan gaya direktif
 Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
 Menggambarkan pemimpin yang otokratik
3. Gaya Konseptual
 Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
 Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan
masa depan
 Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam
informasi dan banyak menggunakan intuisi dalam peng
keputusan
 Berani mengambil resiko dan sering Kali menemukan solusi
yang kreatif
 Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
4. Gaya Perilaku
 Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam
pertukaran pendapat
 Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
14
 Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta
peduli pada kebahagiaan org lain
 Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan
tidak jika keputusan tersebut akan berdampak kerugian pada
orang lain.
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu:
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau
mudah untuk dimengerti.
b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan
menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya
sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan
tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan
terarah secara lebih spesifik.
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya
masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan
menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut
telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku
pada umumnya.
Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung
melalui empat tahap yaitu intelligence, design, choice, dan
implementation. Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang
bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah tahap
perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap mengkaji
kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan
memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan
keputusan dan melaksanakannya.
15
D. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan
keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang
meliputi mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan,
memberi bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif-alternatif,
menganalisis alternatif, memilih satu alternatif, melaksanakan alternatif
tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan
peralatan, teknologi, dan sebagainya. Biasanya faktor ini berada di
dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya suatu keputusan
dalam organisasi.
2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan
sebagainya. Faktor ini berasal dari luar yang terkait dalam organisasi.
3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya
informasi yang ada atau seberapa lengkap dan akuratnya informasi
yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang tepat.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini
dibutuhkan kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan
dengan tidak bersifat merugikan.
5. Pengalaman
Pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat
penting, karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan
berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap
keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena
pengalaman yang pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat
dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat bagi
organisasi.
16
F. Perubahan dalam Keputusan
Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua
kelompok perubahan yaitu:
a. Incremental change
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang
dapatdiperkirakan berapa presentase perubahan yang akan terjadi
kedepannya berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu (historis).
b. Turbulence change
Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam
kondisi perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana
alam, perubahan kondisi politik, dan sebagainya. Walaupun data-data
tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki kesamaan
kondisi dan situasi seperti dulu. Contohnya seperti jatuh dan bergantinya
presiden di Irak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam
Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari presiden Irak secara
paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya.
Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data
prediksi ke depan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka
ketepatan prediksi juga menjadi bagian yang dilakukan hasilnya.
G. Kualitas Keputusan
Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah
dicapai dengan proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan
mutu yang dihasilkan dari hasil keputusan yang telah diaplikasikan secara
maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai secara
maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu
ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus berlandaskan
pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan
maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap
berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud
17
guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam
aplikasi keputusan itu nantinya.
Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang
tersebut tidak bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak
secara independen sesuai dengan garisnya. Dan ini berdampak pada
pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara profesionalisme.
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi
Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam
berbagai kondisi, seperti kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi
konflik. dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang
dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang
diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa
dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear,
dan analisis jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project
evaluation and review technique/PERT).
Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau
lebih komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai
probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh. Untuk menghindari
timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mencari
informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa metode
pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah
yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan
keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi
adalah sama besarnya), metode maximax (proses pengambilan keputusan
dengan hanya mengutamakan hasil yang paling optimistis dengan
mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses
pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling
besar), metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada
hasil keputusan yang maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai
bahan perbandingannya), metode realisme (proses pengambilan keputusan
dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).
18
Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan
akan menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu
pihak. Untuk menyelesaikan masalah biasanya dilakukan pendekatan
secara teori permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar-
menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.
I. Risiko Keputusan
Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu
keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil
berdasarkan beberapa alternatif keputusan yang diambil, dan karena
terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula beberapa peluang
yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam suatu organisasi baik
yang bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan menerapkan
manajemen resiko. Dalam manajemen risiko ini dibahas Bagaimana
mengelola resiko agar bisa memberikan keuntungan bukan sebaliknya,
bahwa jika resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan
memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya.
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi
Perusahaan
Dalam pengambilan keputusan ada faktor yang turut
mempengaruhi yaitu karakteristik sang pengambil keputusan. Karakteristik
tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Takut pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat
hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu
tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan
timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang
19
berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya
disebut dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider
cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower
bukan seorang innovator. Namun yang harus kita pahami bahwa hampir
semua investor adalah bertipe penghindaran risiko, dalam artian mereka
tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian
yang akan timbul di kemudian hari.
b. Hati-Hati pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat
hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi
jika keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut
karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu
tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan
mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang
dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.
c. Suka pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko.
Karena bagi dia semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat
keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu
menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia
ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat
mereka karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung
tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker atau juga risk lover adalah
mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para
pemberontak dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan akan
memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.
Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang
paling begitu mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan
risiko, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas bisnis maka
mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung lebih berani
20
dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan
keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh
perhitungan bukan hanya sekedar spekulasi saja.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir
kritis dan dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko.
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah
dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat menganalisis
setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada
sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara
menyeluruh agar bisa mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu
proses dalam setiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan,
pengambilan keputusan dalam berbagai kondisi, risiko keputusan,
karakteristik pengambil keputusan dan pengaruhnya bagi perusahaan,
perubahan dalam keputusan.
B. Saran
Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat
memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar
untuk mengetahui maksud dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para
pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan
oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan belajar
mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan
datang.
22
DAFTAR PUSTAKA
FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja
.s.l.,Mitra Wacana Media,2016.
Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.
SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018
.
Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository
,2011.
http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html

More Related Content

Similar to Proses Pengambilan Keputusan.docx

Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
vitalfrans
 
Makalah ruang lingkup keputusan
Makalah ruang lingkup keputusanMakalah ruang lingkup keputusan
Makalah ruang lingkup keputusan
vitalfrans
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018
munikaonly
 
Sistem penunjang keputusan by mardi
Sistem penunjang keputusan by mardiSistem penunjang keputusan by mardi
Sistem penunjang keputusan by mardi
Mardi Malow
 

Similar to Proses Pengambilan Keputusan.docx (20)

Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, implementasi sistem pendukun...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, implementasi sistem pendukun...Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, implementasi sistem pendukun...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, implementasi sistem pendukun...
 
Artikel sim tm 13
Artikel sim tm 13Artikel sim tm 13
Artikel sim tm 13
 
Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
 
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
 
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
 
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemSIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
 
Makalah ruang lingkup keputusan
Makalah ruang lingkup keputusanMakalah ruang lingkup keputusan
Makalah ruang lingkup keputusan
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
 
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
Decision support system dalam sistem informasi manajemenDecision support system dalam sistem informasi manajemen
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
 
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
 
Sistem pengambilan keputusan tm 12
Sistem pengambilan keputusan tm 12Sistem pengambilan keputusan tm 12
Sistem pengambilan keputusan tm 12
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputusan, 2018
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
 
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
 
Sistem penunjang keputusan by mardi
Sistem penunjang keputusan by mardiSistem penunjang keputusan by mardi
Sistem penunjang keputusan by mardi
 

More from Zukét Printing

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
ANTARASATU
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
SyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
karamitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
magfira271100
 

Recently uploaded (9)

sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Proses Pengambilan Keputusan.docx

  • 1. ii MAKALAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah administrasi dan manajemen pendidikan ) Dosen Pengampu : M.Inzah, M,Pd.I Kelompok 8 : SYARIFATUL HUSNA ZAKIA MAULIA AFNANI LIATUL MAULA AULALIYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN 2023
  • 2. iii KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah konsep dasar manajemen tentang “Konsep Pengambilan Keputusan”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Idris, S.S., M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Manajemen, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Penulis
  • 3. iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii DAFTAR ISI......................................................................................................................iv BAB I.................................................................................................................................. 5 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5 A. Latar Belakang........................................................................................................ 5 B. Rumusan Masalah................................................................................................... 5 C. Tujuan ..................................................................................................................... 5 BAB II................................................................................................................................ 6 PEMBAHASAN................................................................................................................ 6 A. Definisi Pengambilan Keputusan ........................................................................ 6 B. Gaya Pengambilan Keputusan .......................................................................... 13 C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan........................................................... 14 D. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................................ 15 E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ................................... 15 F. Perubahan dalam Keputusan ............................................................................ 16 G. Kualitas Keputusan ........................................................................................ 16 H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi...................................... 17 I. Risiko Keputusan................................................................................................ 18 J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan.... 18 BAB III............................................................................................................................. 21 PENUTUP........................................................................................................................ 21 A. Kesimpulan.......................................................................................................... 21 B. Saran .................................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 22
  • 4. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering kali masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga dalam melaksanakan proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama yang baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak hanya dari internal tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen. Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di sini seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan individu yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut. pengambilan keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di harapkan dapat mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan? 2. Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan? 3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan? C. Tujuan 1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan 2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat 3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan
  • 5. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Pengambilan Keputusan Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan keputusan. Kegiatan ini memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan – keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah : a. Menurut George R. Terry Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. b. Menurut S.P. Siagian Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. c. Menurut James A.F. Stoner Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Pengertian Decision Support System Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. DI bawah ini adalah pengertian decision support system dari beberapa ahli :Menurut Finlay (1994) and the
  • 6. 7 Other’s : Decision Support System dipandang secara luas sebagai “sebuah sistem berbasis komputer yang membantu proses pengambilan keputusan. Menurut Sprague dan Carlson (1982) : Decision Support System adalah “interaktif berbasis komputer sistem yang membantu pengambil keputusan yang memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993) yaitu : 1.) Sistem yang berbasis komputer 2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan 3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual 4) Melalui cara simulasi yang interaktif 5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. 2.3.kommponen Decision Support System Komponen decision support system (DSS) terdiri atas beberapa hal, yaitu : 1.Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. 4. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
  • 7. 8 5. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. The data management subsystem terdiri dari beberapa elemen DSS database management system Data directory Query facilityThe model management subsystem terdiri dari beberapa elemen Model base Model base management system• Modeling langue Model directory Model execution, integration, commandThe User Interface (Dialog) Subsystem Dialog subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang mampu melakukan hal-hal berikut ini: a. Berinteraksi dengan berbagai dialog style yang berbeda. b. Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog (tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog system. c. Mengakomodasi user dengan berbagai peralatan input yang berbeda. d. Menghadirkan data dengan berbagai format dan peralatan output. e. Memberikan ke user kemampuan “help”, prompting, rutin diagnosis dan saran, atau dukungan fleksibel lainnya. f. Menyediakan antarmuka user ke database dan model base. g. Membuat struktur data untuk menjelaskan output (output formatter). h. Menyimpan data input dan output. i. Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan data plotting. j. Memiliki windows yang memungkinkan berbagai fungsi ditampilkan bersamaan. • Dapat mendukung komunikasi diantara user dan pembuat DSS.
  • 8. 9 The Knowledge Subsystem Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan knowledge management. Komponen ini menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aspek dari suatu masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan operasi dari komponen DSS lainnya. Komponen knowledge management terdiri dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model management, pada software knowledge management terdapat eksekusi dan integrasi yang diperlukan dari ES. DSS yang mengikutsertakan komponen ini disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau knowledge-based DSS. User Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya disebut dengan user, manajer, atau pengambil keputusan. DSS memiliki 2 klas user: manajer dan staf spesialis. Staf spesialis ini misalnya, analisis finansial, perencana produksi, periset pasar, dan sejumlah manajer lainnya. Mengetahui siapa yang akhirnya benar menggunakan DSS ini adalah penting dalam hal pendesainan suatu DSS. Secara umum, manajer mengharapkan sistem lebih user-friendly daripada yang diharapkan oleh seorang staf spesialis. Staf spesialis cenderung pada orientasi detil, dan mau menghadapi sistem yang kompleks dalam pekerjaan sehari-hari mereka, juga mereka tertarik pada kemampuan komputasi DSS. Dalam berbagai kasus staf analisis adalah perantara antara manajemen dan DSS.
  • 9. 10 2.4 Cara meningkatkan pengambilan keputusan dalam decision support system Cara meningkatkan dalam pengambilan keputusan dalam dss adalah dengan memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data atau informasi bagi pemakainya.DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan. Pengertian Group Decision Support System (GDSS) Group decision support system / penunjang keputusan kelompok adalah system berdasarkan computer yang interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai satu kelompok.Sifat yang penting dari suatu GDSS dapat disebutkan seperti berikut ini: 1. GDSS adalah system yang dirancang secara khusus, bukan menyerupai konfigurasi dari komponen system yang sudah ada. 2. GDSS dirancang dengan tujuan untuk mendukung kelompok pembuat keputusan dalam melakukan pekerjaan mereka. 3. GDSS mudah dipelajari dan mudah digunakan. 4. GDSS bisa bersifat “spesifik” (dirancang untuk satu jenis atau kelompok masalah) atau bisa bersifat “umum” (dirancang untuk berbagai keputusan organisasional tingkat kelompok). GDSS berisi mekanisme built-in. Definisi GDSS begitu luas dan, oleh karenanya, bisa berlaku atau diterapkan ke berbagai Situasi keputusan kelompok, yang
  • 10. 11 meliputi panel review, task force meeting eksekutif/dewan, Pekerja jarak jauh, dan sebagainya. Aktifitas dasar yang terjadi di kelompok manapun dan yang Memerlukan dukungan berdasarkan komputer adalah: 1. Pemanggilan informasi, melibatkan pemilihan nilai data dari database yang ada maupun Pemanggilan informasi sederhana. 2. Pembagian informasi, maksudnya menampilkan data pada layar penampil agar bisa dilihat Oleh semua kelompok. 3. Penggunaan informasi, mencakup aplikasi teknologi software, procedure, dan teknik Pemecahan masalah kelompok untuk data. Komponen Group Decision Support System Komponen dasar dari segala GDSS meliputi hardware, software, Orang-orang dan prosedur. Selanjutnya kita akan membahas secara lebih rinci komponen tersebut. HARDWARE Tanpa memandang situasi keputusan spesifik, kelompok sebagai keseluruhan atau setiap Anggota harus dapat mengakses prosesor komputer dan menampilkan informasi. Keperluan (persyaratan) hardware minimal untuk system tersebut mencakup: peralatan input/output, prosesor, Jalur komunikasi antara peralatan I/O dan prosesor, dan layer penampil untuk umum atau monitor Perorangan guna menampilkan informasi kepada kelompok. SOFTWARE Komponen software dari GDSS meliputi database, base model, program aplikasi khusus yang akan digunakan oleh kelompok, dan interface pemakai fleksibel yang mudah digunakan. Beberapa system GDSS sangat spesifik tidak memerlukan database. Seperti system yang hanya mengumpulkan, mengorganisir. Komponen
  • 11. 12 GDSS yang paling khusus adalah softwere aplikasi yang dikembangkang secara khusu yang mendukung kelompok dalam proses keputusan. FASILITAS DASAR – Penciptaan teks dan file data, modifikasi, dan penyimpanan untuk anggota kelompok. – Word processing untuk mengedit dan memformat teks. – Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai GDSS yang belum mampu. – Fasilitas “help” on-line – Worksheet, spreadsheet, decision trees, dan alat lain untuk menampilkan angka dan teks secara grafis. – Manajemen database yang state-of-the-art. Fasilitas kelompok – Peringkasan grafik dan bilangan dari gagasan dan pendapat anggota kelompok. – Menu yang memberitahu (prompt) untuk memasukkan (input) teks, data, dan pendapat oleh Anggota kelompok. _program untuk prosedur kelompok khusus. – Metode penganalisaan interaksi kelompok sebelumnya dan keputusan. – Transmisi teks dan data diantara anggota kelompok, diantara anggota kelompok dan fasilitator, dan diantara anggota kelompok dan prosesor komputer sentral. Orang-orang Komponen “people” (orang_orang) dari GDSS meliputi anggota kelompok dan “fasilitator kelompok” yang bertanggung jawab atas beroperasinya teknologi GDSS dengan baik ketika ia sedang digunakan. Peranan fasilitator bersifat luwes. Prosedur Komponen terakhir dari GDSS adalah prosedur, yang bisa memudahkan operasi dan Membuat penggunaan teknologi oleh anggota kelompok menjadi efektif. Dalam kasus yang terakhir ini, GDSS bisa dirancang agar bisa mengakomodasi teknik pembuatan keputusan kelompok spesifik, seperti teknik kelompok nominal.
  • 12. 13 B. Gaya Pengambilan Keputusan Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah: 1. Gaya Direktif  Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah  Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat  Cenderung berfokus jangka pendek  Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan kekeuasaan yang otokratik 2. Gaya Analitik  Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis  Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan gaya direktif  Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama  Menggambarkan pemimpin yang otokratik 3. Gaya Konseptual  Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas  Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan  Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak menggunakan intuisi dalam peng keputusan  Berani mengambil resiko dan sering Kali menemukan solusi yang kreatif  Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan 4. Gaya Perilaku  Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat  Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
  • 13. 14  Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan org lain  Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain. C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan Tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu: a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti. b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali. c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik. d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai. e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya. Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya.
  • 14. 15 D. Proses Pengambilan Keputusan Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang meliputi mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif-alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu alternatif, melaksanakan alternatif tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan. E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan 1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya suatu keputusan dalam organisasi. 2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor ini berasal dari luar yang terkait dalam organisasi. 3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang ada atau seberapa lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. 4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat merugikan. 5. Pengalaman Pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi.
  • 15. 16 F. Perubahan dalam Keputusan Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua kelompok perubahan yaitu: a. Incremental change Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapatdiperkirakan berapa presentase perubahan yang akan terjadi kedepannya berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu (historis). b. Turbulence change Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi politik, dan sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Contohnya seperti jatuh dan bergantinya presiden di Irak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari presiden Irak secara paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya. Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga menjadi bagian yang dilakukan hasilnya. G. Kualitas Keputusan Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud
  • 16. 17 guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi keputusan itu nantinya. Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai dengan garisnya. Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara profesionalisme. H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi, seperti kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan analisis jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project evaluation and review technique/PERT). Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya), metode maximax (proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yang paling optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling besar), metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yang maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metode realisme (proses pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).
  • 17. 18 Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk menyelesaikan masalah biasanya dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar- menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan. I. Risiko Keputusan Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula beberapa peluang yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam suatu organisasi baik yang bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan menerapkan manajemen resiko. Dalam manajemen risiko ini dibahas Bagaimana mengelola resiko agar bisa memberikan keuntungan bukan sebaliknya, bahwa jika resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya. J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan Dalam pengambilan keputusan ada faktor yang turut mempengaruhi yaitu karakteristik sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a. Takut pada Risiko Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang
  • 18. 19 berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. Namun yang harus kita pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko, dalam artian mereka tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian yang akan timbul di kemudian hari. b. Hati-Hati pada Risiko Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu. c. Suka pada Risiko Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker atau juga risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan. Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan risiko, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung lebih berani
  • 19. 20 dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh perhitungan bukan hanya sekedar spekulasi saja.
  • 20. 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis dan dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat menganalisis setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil keputusan. Pengambilan keputusan juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu proses dalam setiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan keputusan dalam berbagai kondisi, risiko keputusan, karakteristik pengambil keputusan dan pengaruhnya bagi perusahaan, perubahan dalam keputusan. B. Saran Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui maksud dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan datang.
  • 21. 22 DAFTAR PUSTAKA FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja .s.l.,Mitra Wacana Media,2016. Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo. SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018 . Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository ,2011. http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html