Dokumen tersebut membahas proses pengembangan produk mulai dari perencanaan, pengembangan konsep, desain, pengujian, hingga persiapan produksi. Juga dibahas mengenai tahapan pengembangan produk alternatif, tim pengembangan produk, kegagalan tim dan manajemen konflik, serta resiko dan manajemen resiko pengembangan produk.
2. Outline . . .
Tantangan pengembangan produk
Siklus pengembangan produk
Metode rekayasa dan metode ilmiah
Tahapan pengembangan produk
Tahapan pengembangan produk alternatif
Tim pengembangan produk
Kegagalan tim dan manajemen konflik
Resiko kegagalan pengembangan dan manajemen resiko
2
3. Siklus Hidup Produk
TAHAP SIKLUS HIDUP PRODUK
Pengenalan (introduction)
Produk mulai dipasarkan, promosi
cukup gencar, namun penjualan masih
rendah karena pasar belum mengenal.
Pertumbuhan (growth)
Produk sudah dikenal dan diakui,
promosi worth of mouth, penjualan
meningkat dengan tajam.
Pendewasaan (mature)
Pasar sudah jenuh, promosi menjaga
loyalitas, penjualan relatif stasioner.
Penurunan (decline)
Penjualan menurun, promosi bundled
product, pasar mulai meninggalkan
produk beralih ke produk lain.
3
5. Tantangan Pengembangan
ProdukTimbal balik (Trade-off) antara kualitas dengan biaya
Dinamika teknologi (proses/produk) dan pasar
(konsumen/kompetitor/lingkungan)
Detail rancangan yang sangat rinci, banyak dan
kompleks.
Himpitan batas waktu berlomba dengan kompetitor
dan pasar
Kelayakan ekonomi terkait investasi dan
pengembaliannya
5
6. Tantangan Pengembangan
ProdukKreasi sebagai karya kreativitas sinergi individu dan
tim
Kepuasan kebutuhan pribadi dan sosial yang mungkin
berbeda pertimbangan atas urutan kepentingannya
Keberagaman anggota tim dalam lintas ilmu, lintas
budaya, lintas generasi, dan perbedaan lainnya
Semangat tim pengembangan dengan anggotanya yang
masing-masing mempunyai ego yang beresiko konflik
6
7. Manfaat Pengembangan
Terencana SistematisPenjaminan kualitas. Memberikan standar tolok ukur keluaran setiap tahap
pengembangan untuk memastikan kinerja fungsional produk sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan pengguna.
Koordinasi. Memetakan jaringan komunikasi tim pengembangan (internal dan
eksternal) sebagai arahan peranan dan kontribusi anggota dalam pengembangan,
serta pihak-pihak lainnya yang dilibatkan.
Perencanaan. Mempersiapkan jadwal dan anggaran tahap pengembangan
produk dengan mempertimbangkan siklus hidup produk dan kompetitor.
Manajemen. Memonitor dan mengevaluasi proses pengembangan, dengan
segera melakukan koreksi dan perbaikan masalah dan kendala yang terjadi, agar
desain produk baru dapat diluncurkan pada saat tepat.
Administrasi. Mendokumentasikan secara terstruktur perubahan dan
perkembangan data dan informasi selama proses pengembangan produk.
Perbaikan. Melaksanakan perbaikan berkelanjutan selama proses pengembangan
untuk mengantisipasi perkembangan isu-isu mutakhir, terutama perubahan pasar
dan/atau perubahan teknologi.
7
11. Engineering Method
Scientific Method
•Identify
problem
•Explore
requirements
•Trace
constraints
•Diagnose
causes
•Define
objectives
•Plan program
schedule
•Drawings
•Schematics
•Models
•Algorithms
•Proof of
concepts
•Prototypes
•Experiments
•Validation
and
verification
•Summary
results
•Conduct
implementa-
tion
Phase 1
Idea
Phase 2
Concept
Phase 3
Planning
Phase 4
Design
Phase 5
Development
Phase 6
Launch
Step 1
Ask A
Question
Step 2
Do
Background
Research
Step 3
Construct
A Hypothesis
Step 4
Test
Hypothesis
Step 5
Analyze Data &
DrawConclusion
Step 6
Communicate
11
12. Tahapan Pengembangan
Produk
1. Perencanaan
2. Pengembangan konsep
3. Desain arsitektur (desain level sistem)
4. Desain detail
5. Pengujian dan perbaikan
6. Persiapan Produksi
Planning
Concept
Development
System-Level
Design
Detail
Design
Testing and
Refinement
Production
Ramp-Up
Phases of Product Development
12
13. 1. Perencanaan
Dimulai dari merumuskan strategi perusahaan
dengan mempertimbangkan perkembangan
teknologi, pertumbuhan pasar, dan peningkatan
persaingan
Outputnya adalah pernyataan misi proyek,
yang mengidentifikasikan pasar sasaran produk,
mendeskripsikan fungsi dasar produk, dan
menjelaskan tujuan bisnis.
13
14. 2. Pengembangan konsep
Deskripsi wujud, fungsi, dan fitur produk
Daftar kriteria kualitas dan toleransi spesifikasi
Analisis produk pesaing, substitusi dan
komplemen
Pertimbangan kebijakan ekonomis proyek.
14
15. 3. Desain level sistem
Definisi arsitektur produk, dengan layout
perakitan
Penguraian produk dalam
bagian-bagian penyusunnya,
masing-masing dengan
spesifikasi fungsionalnya.
15
16. 4. Desain detail
Spesifikasi komplit geometris,
material, dan toleransi setiap
part
Identifikasi semua part standar
yang akan dibeli
Membuat perencanaan proses
dan peralatan
16
17. 5. Pengujian dan perbaikan
Konstruksi dan evaluasi berbagai versi produk pra-
produksi
Purwarupa awal (alpha prototypes) dibuat dengan
memperhatikan setiap part (tetapi kurang
memperhatikan proses pembuatan part) untuk menguji
dari sudut pandang perancang: apakah desain telah
memenuhi kebutuhan konsumen.
Purwarupa lanjut (beta prototypes) dibuat dengan
memperhatikan proses produksi untuk membuat part
(tetapi kurang memperhatikan proses perakitan), untuk
menguji dari sudut pandang konsumen: bagaimana
performansi dan keandalan produk.
17
18. 6. Persiapan produksi
Membangun sistem produksi yang digunakan
untuk membuat produk
Untuk melatih tenaga kerja dan untuk
mengatasi permasalahan yang ada dalam proses
produksi.
Transisi mempersiapkan produksi yang efektif
18
27. Faktor Kegagalan
Pengembangan ProdukSalah mengenali segmen pasar sasaran
Salah memilih sumber informasi kebutuhan konsumen
Rumusan masalah dan kebutuhan keliru atau kurang
Ide dan konsep kurang tereksplorasi
Pemilihan ide dan konsep salah prioritas
Kinerja tim pengembangan kurang efektif
Strategi pengenalan produk baru kurang tepat
Biaya pengembangan dan pembuatan tinggi
Upaya proaktif dan reaktif kompetitor
Waktu peluncuran tidak tepat
Layanan prajual dan/atau purnajual kurang baik
27
28. Tim Pengembangan Produk –
tim inti
Bagian Pemasaran
Market researcher
Distributor dan retailer
Bagian Perancangan
Engineer sesuai dengan jenis produk
Industrial designer
Bagian Pembuatan
Manufacturing engineer
Maintenance engineer
Vendor dan supplier
28
MARKETABLE
PRODUCIBLE
DESIGN
29. Tim Pengembangan Produk –
elemen pendukung
Bagian hukum
Konsultan
Lembaga pemerintahan
Universitas
Kelompok pecinta lingkungan
Badan Profesional (misalnya Sucofindo,
BPOM, SNI)
Konsumen
29
34. Kepentingan integrasi dan
keterpaduan tim
Praktik terbaik adalah melibatkan satu tim
yang terdiri dari sejumlah orang yang
merepresentasikan berbagai disiplin ilmu
dan keterampilan yang diperlukan (a cross-
functional team)
34
37. Kegagalan tim pengembangan
produk
Kurangnya arahan pemberdayaan semangat dan
kemampuan dari tim
Masing-masing mempertahankan kepentingan
fungsional bagiannya, hingga melalaikan
komitmen pada tujuan proyek pengembangan
Sumber daya yang terbatas dan/atau kapabilitas
tidak memadai
Kurangnya koordinasi cross-functional dalam
tim pengembangan
37
39. Manajemen Konflik Konstruktif
Avoidance
Mengabaikan konflik dan melupakannya
Smoothing
Mengalah dan menerima ide pihak lain
Forcing
Mempengaruhi pihak lain untuk menyetujui ide
Compromise
Negosiasi dan kompromisasi
Constructive engagement
Menampung semua ide dan mencari cara untuk
merealisasikannya.
39
40. Resiko Kegagalan
PengembanganTidak ada kontribusi dari anggota tim yang tidak mampu
dan/atau tidak mau terlibat pengembangan.
Anggota tim tidak bekerja efektif karena tidak mengetahui
arahan peranannya dalam pengembangan
Antar anggota tim berselisih tanpa menghasilkan
kesepakatan solusi
Pengembangan membutuhkan waktu terlalu lama
dan/atau terlambat peluncuran pemasarannya
Produk kualitasnya jelek atau gagal berfungsi memenuhi
kebutuhan konsumen
Produk gagal dikomunikasikan atau dipasarkan
Produk merugikan perusahaan
40
42. Ringkasan
Tantangan pengembangan produk
Siklus pengembangan produk
Metode rekayasa dan metode ilmiah
Tahapan pengembangan produk
Tahapan pengembangan produk alternatif
Tim pengembangan produk
Kegagalan tim dan manajemen konflik
Resiko kegagalan pengembangan dan manajemen resiko
42