Dokumen tersebut membahas pengertian, sejarah, dan manfaat dari rekayasa nilai (value engineering). Secara ringkas, rekayasa nilai adalah metode untuk mengoptimalkan efisiensi biaya pada proyek konstruksi dengan mempertahankan fungsi dan kualitasnya. Metode ini pertama kali diterapkan pada perang dunia ke-2 untuk mengurangi biaya produksi. Saat ini, rekayasa nilai dapat mengurangi biaya konstruksi serta
3. 1. PENGERTIAN
suatu cara analisa untuk mengoptimalkan efisiensi
biaya (Efficiency Cost) yang semula mungkin berpotensi
menimbulkan pembesaran biaya akibat biaya yang tidak
perlu pada suatu anggaran pekerjaan dan setelah
dilakukan suatu proses rekayasa nilai menghasilkan
suatu nilai efisiensi biaya dengan syarat tetap
berpatokan pada prinsip tidak menghilangkan aspek
kinerja/perform,ketahanan/durability, keandalan/reability,
mutu, fungsi, manfaat, estetika dan aspek lainnya
4. 1. PENGERTIAN
VALUE ENGINEERING adalah suatu susunan
atau metode untuk meminimalisir biaya
pengeluaran pada konstruksi dengan atau
tanpa mengurangi serta mempertahankan
nilai, tujuan dan fungsi konstruksi yang ada.
atau dengan bahasa bulek kita sebut dengan "
Techniques Eliminating Unnecessary Costs".
Menurut Ir. Radi Wijaya
5. SEJARAH SINGKAT VE
Value Engineering berawal dari periode perang dunia ke
II. Beberapa perusahaan manufaktur saat itu terpaksa
untuk menggunakan material dan disain alternatif
sebagai dampak dari kurangnya material-material yang
penting. General electric menemukan beberapa material
alternatif yang mempunyai fungsi sama dengan material
asli atau bahkan memiliki kinerja yang lebih baik dengan
biaya yang lebih rendah. Akhirnya pada tahun 1947,
General Electric dengan sengaja, mencari material
alternatif untuk meningkatkan efesiensi produk dan
secara sistematis mencari alternatif untuk
penghematan.
6. SEJARAH SINGKAT VE
Lawrence D. Miles, seorang staff engineering General Electric
memimpin usaha penghematan tersebut. Miles mengkombinasikan
beberapa ide dan teknik untuk mengembangkan dengan sukses dari
pendekatan metodologi untuk memastikan value dari suatu produk.
Konsep ini berkembang sangat pesat di industri perusahaan
swasta. Metodologi ini pada awalnya disebut Value Analysis. Pada
tahun 1957, Navy's Bereau of Ships secara resmi mulai menerapkan
Value Engineering.
Pada tahun 1959, Armed Services Procurement Regulation Amerika
Serikat menambahkan pasal tentang Value Engineering pada
kontraknya.
Juni 1962, Departement of Defense melakukan modifikasi kontrak
yang menyatakan bahwa Value Engineering adalah suatu
persyaratan kontrak, baik untuk pihak Departemen maupun untuk
pihak kontraktor.
7. VE DI INDONESIA
1. Pada Tahun 1985 - Value Engineering ini mulai
dikenalkan (saya belum lahir pada tahun ini)
2. Pada Tahun 1990 - Value Engineering mulai
diterapkan pada kontrak ICB.
3. Pada Tahun 1995 - Tak Bernafas Sejenak Alias
Mati Suri.
4. Pada Tahun 2001 - Value Engineering diterapkan
lagi tetapi sangat terbatas.
5. Pada Tahun 2006 - Lahirnya HAVE-I (Himpunan
Ahli Value Engineering Indonesia)
6. Pada Tahun 2007 - Mei 2007 "Wake Up Call"
Presiden minta para pejabat berhemat.
8.
9. VE DI LEMBAGA, PEMERINTAHAN
1. Mempersingkat Jalur Birokrasi
2. Menyederhanakan proses izin
3. Jabatan rangkap
4. Menghemat anggaranbelanja
12. .3. SUKU BUNGA
TINGGI
4. INFLASI MENINGKAT
1. BIAYA KONSTRUKSI
MENINGKAT
2. KEKUARANGAN
DANA
PEMBANGUNAN
5. KEMAJUAN
TEKNOLOGI
6. PERENCANAAN
MEWAH
7. PERTUMBUHAN
EKONOMI
MENGAPA
PERLU
VE?
13.
14.
15. EXAMPLE :
proyek sebuah jembatan beton Prestrees Concrete ada
beberapa item pekerjaan yang jika kita lakukan suatu
rekayasa nilai dapat menghemat biaya pelaksanaan,
misalnya untuk item pekerjaan gelagar (Girder) jika
dalam hal ini kita lakukan suatu inovasi dalam
pelaksanaannya dengan metode tertentu kita dapat
melakukan reduksi biaya, tentunya hal ini memerlukan
suatu inovasi dan kreatifitas dalam mengaplikasikannya
dan tetap pada prinsip tidak menghilangkan
kinerja/perform,ketahanan/durability, keandalan/reability,
mutu, fungsi, manfaat, estetika dan aspek lainnya
16. EXAMPLE :
Owner didorong untuk melakukan studi Value
Engineering yang akan mengefektifitaskan penggunaan
biaya. dan pada saat melakukan tahap pra desain dan
perencaan pelaksaan agar diberi waktu untuk
pemantapan pada Value Engineering tersebut dapat kita
katakan ditambah 25% dari waktu rincian tahap disain.
Ruang lingkup Value Engineering itu sendiri tergantung
pada ukuran, biaya, dan kompleksitas/kerumitan dari
setiap proyek yang diberikan.
17.
18. KAPAN VE DILAKUKAN?:
Owner didorong untuk melakukan studi Value
Engineering yang akan mengefektifitaskan penggunaan
biaya. dan pada saat melakukan tahap pra desain dan
perencaan pelaksaan agar diberi waktu untuk
pemantapan pada Value Engineering tersebut dapat kita
katakan ditambah 25% dari waktu rincian tahap disain.
Ruang lingkup Value Engineering itu sendiri tergantung
pada ukuran, biaya, dan kompleksitas/kerumitan dari
setiap proyek yang diberikan.
19. MANFAAT VE :
Dapat mencegah dan mereduksi timbulnya potensi biaya yang tidak
perlu (Loss Cost) pada item pekerjaan konstruksi.
Dapat mencegah terjadinya pemebengkakan biaya pada akhir
pelaksanaan proyek konstruksi.
Dapat menciptakan peningkatan budaya, daya inovasi dan
kreatifitas bagi para insinyur penyelenggara konstruksi baik dari
lembaga konsultan, kontraktor maupun pihak pemilik proyek/owner.
Dapat melahirkan para pakar-pakar Value Engineers Specialist
sebagai suatu cabang ilmu keteknikan yang berorientasi kepada
kinerja tim dari beberapa disiplin bidang keinsinyuran.
20. MANFAAT VE :
Dapat menjadi suatu pembelajaran bagi pihak
penyelenggara konstruksi bahwa proses
perencanaan dan perancangan suatu proyek
konstruksi harus dilakukan secara matang dan
optimal dalam hal ini konsep penerapan VE dapat
dilakukan pada tahap ini dikarenakan tingkat
kompleksitas yang tinggi jika proses VE
dilakukan pada tahap pelaksanaan konsruksi.