SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH PROMOSI KESEHATAN
“TEORI STIMULUS ORGANISME (SOR)”
Disusun Oleh:
Astri Illafi Millenia (1811001)
Annisa Marini (1811002)
Delvia Aisyah Supriadi (1811004)
Yudhaty Andra Nugraheni (1811020)
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS
STIKes PATRIA HUSADA BLITAR
2020
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul “TEORI STIMULUS ORGANISME (SOR)” yang diajukan untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita.
Blitar, 20 April 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
BAB II TINJAUAN TEORI 2
A. Pengertian 2
B. Uraian 3
C. Pandangan 5
D. Strategi 6
BAB III KESIMPULAN 8
A. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang
banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari
Stimulus-Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu
komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-
komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi.
Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek
yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response
Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi
merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa
kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang
orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat
berlangsung secara positif atau negatif; misal jika orang tersenyum akan
dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas
dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif. Model inilah yang
kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic
Needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda
dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat
memiliki efek yang kuat tehadap komunikan. Artinya media diibaratkan
sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S)
dan menghasilkan tanggapan ( R) yang kuat pula.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
S-O-R Theory, Hovland, et al (1953) beranggapan bahwa proses dari
perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari
sikap yang baru ada tiga variabel penting yang menunjang proses belajar
tersebut yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Teori S-O-R merupakan
singkatan dari Stimulus-Organism Response. Adapun istilah-istilah yang
digunakan dalam model ini adalah : pertama Stimulus (S), kedua Organism
(O) dan ketiga, Response (R). Stimulus adalah rangsangan atau dorongan,
sehingga unsur stimulus dalam teori ini merupakan perangsang berupa
messege (isi pernyataan). Organism adalah badan yang hidup, sudah berarti
manusia atau dalam istilah komunikan. Sehingga unsur Organism dalam
teori ini adalah receiver (penerima pesan). Sedangkan Response dimaksud
sebagai reaksi, tanggapan, jawaban, pengaruh, efek atau akibat, jadi dalam
teori ini unsur response adalah efek (pengaruh). Analisis Fungsi Teori
S-O-R.
Teori ini tampak sederhana dan tidak pasti meskipun ada. Dimana teori
ini menerangkan bahwa pesan yang disampaikan harus sesuai dengan
kebutuhan manusia baik itu kebutuhan material maupun kebutuhan non
material. Kebutuhan material adalah kebutuhan manusia terhadap sandang,
pangan, papan dan kesehatan. Sedangkan kebutuhan non material adalah rasa
aman, ingin di hargai, dan ini merupakan suatu realitas, ingin berbuat,
aktualisasi diri dan rasa ingin diperhatikan (ini merupakan pendapat umum).
Begitu juga halnya bila teori stimulus-response ini digunakan pada
masyarakat luas, maka prinsip yang dipegang adalah pesan yang disiapkan,
dibagikan dengan systematis dan secara luas pada waktu yang sama.
Ditambah dengan kemampuan teknologi untuk membantu penyebarluasan
dan distribusi pesan yang tidak memihak diharapkan dapat meningkatkan
sambutan dan tanggapan masyarakat. Dalam prinsip ini semua komunikan
memiliki kedudukan yang sama dalam hal menerima isi pernyataan yang
disampaikan.
Asumsi yang bakal terjadi dalam kotak dari pengolahan isi pernyataan
yang disampaikan di atas adalah akan terjadi pengaruh dengan tingkat
kemungkinan tetentu pada masyarakat. Penerapan teori S-O-R pada media
massa pada mulanya dianggap mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa
kepada komunikan, yang di ungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik.
Isi pernyataan dalam media massa disuntikkan kedalam urat darah
komunikan. Dan komunikan diyakini akan memberikan reaksi dengan cara
sebagaimana telah di perkirakan sebelumnya.
B. Uraian
Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi
khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan
dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi
unsur-unsur dalam model ini adalah ;
1. Pesan (stimulus, S)
2. Komunikan (organism, O)
3. Efek (Response, R)
Hovland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada
hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut
menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari :
1. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau
ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti
stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti
disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian
dari individu dan stimulus tersebut efektif.
2. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima)
maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
3. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi
kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya
(bersikap).
4. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan
maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut
(perubahan perilaku).
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya
apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari
stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti
stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam
meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting.
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya
jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip
pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam
menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu :
1. Perhatian
2. Pengertian
3. Penerimaan
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada
perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti.
Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah
komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk
mengubah sikap.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi
dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources)
misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan
keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.
Iklan televisi misalanya, merupakan sarana memperkenalkan produk
kepada konsumen. Keberadaanya sangat membantu pihak perusahaan dalam
mempengaruhi afeksi pemirsa. Ia menjadi kekuatan dalam menstimulus
pemirsa agar mau melakukan tindakan yang diinginkan.
Secara substansi iklan televisi memiliki kontribusi dalam
memformulasikan pesan-pesan kepada pemirsa. Akibatnya secara tidak
langsung pemirsa telah melakukan proses belajar dalam mencerna serta
mengingat pesan yang telah diterimanya. Kondisi ini tentunya tanpa disadari
sebagai upaya mengubah sikap pemirsa.
Senada dengan yang diungkapkan oleh Hovland, Janis dan Kelley diatas
(pada uraian teori S-O-R) yang menyatakan ada tiga variabel penting dalam
menelaah sikap yang dirumuskan dalam teori S-O-R, secara interpretatif
iklan televisi merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme
khalayak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Dalam hal
ini, perubahan sikap terjadi ketika komunikan memiliki keinginan untuk
membeli atau memakai produk yang iklannya telah disaksikan di televisi.
Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian
imbalan yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran
yang dikehendaki. Sedangkan pemberian informasi penting untuk dapat
berubahnya komponen kognisi. Komponen kognisi itu merupakan dasar
untuk memahami dan mengambil keputusan agar dalam keputusan itu terjadi
keseimbangan. Keseimbangan inilah yang merupakan system dalam
menentukan arah dan tingkah laku seseorang. Dalam penentuan arah itu
terbentuk pula motif yang mendorong terjadinya tingkah laku tersebut.
Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.
Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal ini yang dapat menjadi stimulus
dan memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku
seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator
perlu memberikan tambahan stimulus (penguatan) agar penerima berita mau
mengubah sikap. Hal ini dapat dilakukan dalam barbagai cara seperti dengan
pemberian imbalan atau hukuman. Dengan cara demikian ini penerima
informasi akan mempersepsikannya sebagai suatu arti yang bermanfaat bagi
dirinya dan adanya sanksi jika hak ini dilakukan atau tidak. Dengan
sendirinya penguatan ini harus dapat dimengerti, dan diterima sebagai hal
yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk tercapainya ini perlu
cara penyampaian yang efektif dan efisien.
Jika kita amati dari sisi keterpengaruhan, maka secara pragmatis iklan
televisi mudah mempengaruhi kelompok remaja dibandingkan kelompok
dewasa. Artinya, jika teori S-O-R kita hubungkan dengan keberadaan
remaja, maka kekuatan rangsangan iklan televisi begitu kental dalam
memantulkan respon yang sebanding. Sistem seleksi yang semestinya
melalui proses penyaringan yang ketat terkalahkan oleh sifat mudah
dipengaruhi. Akibatnya terjadi pergeseran implementasi toritikal dari teori S-
O-R menjadi teori S-R. Artinya, respon yang ditimbulkan sebagai
konsekuensi adanya stimulus iklan televisi yang diterima remaja tanpa
melalui filter organisme yang ketat.
Kontribusi Teori S-O-R begitu terlihat dalam iklan televisi. Dilihat dari
sudut pandang target sasaran, secara kondisional yang gampang dipersuasi
adalah remaja. Remaja. Remaja yang masih berada pada masa transisi
memiliki tingkat selekivitas yang lebih rendah di bandingkan dengan dengan
orang dewasa. Konsekuensinya, wajar jika remaja menjadi kelompok sasaran
utama iklan televisi. Akibatnya, tanpa disadari remaja telah memposisikan
diri sebagai kelompok hedonis dengan rating tinggi. Keinginan yang selalu
menggebu-gebu dalam memenuhi kebutuhan hidup adalah indikasi yang pas
sekaligus menggambarkan betapa remaja begitu sukar untuk menunda
desakan kebutuhan emosinya.
Membeli dan mencoba seakan menjadi bagian hidup remaja yang sejalan
dengan mengkristalnya kognisi tentang aneka ragam kebutuhan yang
ditawarkan televisi melalui iklannya yang akomodatif dan fantastis.
C. PANDANGAN
1. Masa Lalu
Awalnya teori ini menitik beratkan kepada pendekatan psikologi.
Pengadopsian pendekatan psikologi dalam teori S-O-R ini dapat di
pahami karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah
sama-sama manusia yang memiliki jiwa dengan komponen komponen
seperti sikap, opini, prilaku, kognisi, efeksi, dan konasi.
2. Masa Sekarang
Dengan menambahkan prinsip peneguhan pada hubungan S-O-R ini,
memungkinkan peristiwa masa kini mempengaruhi masa silam atau
peristiwa di masa depan mempengaruhi masa kini. Jika peneguhan itu
secara konsisten memberikan ganjaran pada respons tertentu, maka kita
idak boleh menghipotesiskan (secara sederhana) bahwa hubungan S-O-R
yang tertentu akan diperteguh. Sebaliknya, jika peneguhan yang
berikutnya secara konsisten menghukum respons tertentu situasi stimulus
yang tertentu, maka hubungan S-O-R tersebut akan melemah dan
akhirnya mengarah pada peniadaan respons sama sekali. Pada masa
sekarang ini penggunaan teori S-O-R ini masih berlaku dan sering
digunakan oleh media massa televisi misalnya untuk mempengaruhi
khalayak guna merubah sikap khlayak.
3. Masa Depan
Kedapannya teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) ini akan
semakin menarik dan semakin banyak mendapat tantangan-tantangan
yang dikarenakan manusia semakin sadar akan informasi, hal ini akan
menyebabkan semakin kecilnya teori ini dapat dijadikan sebagai alat
untuk merubah sikap khalayak.
Oleh karena itu ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan teori ini yaitu, memperhatikan pesan yang akan
disampaikan, tujuannya pesannya dan efek yang akan diharapkan,
sehingga penggunaan teori ini bisa lebih maksimal.
Menurut pandangan saya teori kurang tepat untuk digunakan dimasa
yang akan datang guna untuk merubah sikap seseorang atau suatu
kelompok.
D. STRATEGI
1. Kegunaan
Sebuah teori baru dapat dikatan berhasil apa bila teori itu dapat
membaca keaadan, dan keadaan itu dapat dirubahnya, semua itu baru
bisa diwujudkan tentu dengan adanya strategi, setidaknya dari teori teori
S-O-R (Stimulus-Organism-Response) ini terdapat 5 manfaat yang dapat
kita petik, berdasarkan beberpa tahapan yaitu:
a. Perhatian
Pada tahap ini diaharapkan, pesan yang disampaikan oleh
komunikator secara terus-menerus bisa membuat komunikan tampa
sadar meperlajari pesan tersebut.
b. Ketertarikan
Ketika komunikan sudah memberikan perhatian terhadap pesan
yang diterimanya maka komunikasi akan berlangsung.
c. Keinginan
Ditahap ini diharapkan, komunikan yang sudah memiliki
ketertarikan terhadap pesan, memiliki keinginan untuk memutuskan
melaksanakan pesan yang didapatnya.
d. Keputusan
Dalam tahap ini komunikan, akan membuat keputusan terhadap
pesan yang diterimanya untuk melaksanakan pesan tersebut atau
menolak. misalanya keinginan untuk memakai produk yang iklannya
disiarkan di televisi atau tidak.
e. Tindakan
Setelah komunikan mengolahnya dan menerima pesanyanya,
maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
2. Keputusan
Penerapan teori S-O-R pada media massa pada mulanya dianggap
mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa kepada komunikan, yang di
ungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik. Isi pernyataan dalam
media massa disuntikkan kedalam urat darah komunikan. Dan
komunikan diyakini akan memberikan reaksi dengan cara sebagaimana
telah di perkirakan sebelumnya. Menurut asumsi saya S-O-R ini layak
untuk menjadi sebagai teori.
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas maka S-O-R dapat dikatan sebagai teori yang
sah. Dikarenakan S-O-R dapat meramalkan dan memiliki pandangan yang
baik dan juga dapat meramalkankan dampak dari penggunaan teori ini.
Dengan demikian teori dapat digunakan untuk membantu kita dalam
melakukan penelitian komunikasi atau sosial. Dan bisa juga digunakan untuk
diri kita sendiri untuk mencapai komunikasi yang baik.
Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal dapat menjadi stimulus dan
memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku
seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator
perlu memberikan tambahan stimulus (penguatan) agar penerima berita mau
mengubah sikap.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/13457417/Teori-Dan-Model, 28 Mei 2011.
http://mrlungs.wordpress.com/2010/08/08/teori-komunikasi/, 29 Mei 2011.
http://www.scribd.com/doc/13457417/Teori-Dan-Model, 28 Mei 2011.
Sumartono, Terperangkap dalam Iklan (Meneropong Imbas Pesan Iklan
Televisi). 2002. Alfabeta: Bandung, h. 53
www.Komunikasi Virtual Vs Komunikasi Klasik. Refinasari.blogspot.com, 19
Mei 2011

More Related Content

What's hot

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiLaila Fitri
 
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idContoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraFebby HusbiramiÅldo
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxLediselpiani
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisDasuki Suke
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 barusholikhankanjuruhan
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Ut bju isip4215 pengantar statistik sosial
Ut bju   isip4215 pengantar statistik sosialUt bju   isip4215 pengantar statistik sosial
Ut bju isip4215 pengantar statistik sosialwandranatuna
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptIrfan Pathurahman
 

What's hot (20)

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idContoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptx
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
teori komunikasi
teori komunikasiteori komunikasi
teori komunikasi
 
Teori Atribusi
Teori Atribusi Teori Atribusi
Teori Atribusi
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Konsep Bencana
Konsep BencanaKonsep Bencana
Konsep Bencana
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Ut bju isip4215 pengantar statistik sosial
Ut bju   isip4215 pengantar statistik sosialUt bju   isip4215 pengantar statistik sosial
Ut bju isip4215 pengantar statistik sosial
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
 
ILMU KOMUNIKASI - Pesan
ILMU KOMUNIKASI - PesanILMU KOMUNIKASI - Pesan
ILMU KOMUNIKASI - Pesan
 

Similar to TEORI SOR

Teori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutanTeori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutanaslanbastra
 
Stimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response TheoryStimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response Theorymankoma2013
 
Teori komunikasi s.o.r
Teori komunikasi s.o.rTeori komunikasi s.o.r
Teori komunikasi s.o.ratefxxx
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Syaikhuna Al-Asyhi
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Silfi Arini
 
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docxMODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docxDesriSasmita
 
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULIKomunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULIAwatif Atif
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiHaikalZhafran1
 
Problem behavior theory
Problem behavior theoryProblem behavior theory
Problem behavior theoryAmalia Annisa
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatannur intan
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologipjj_kemenkes
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...pjj_kemenkes
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikAnita Rahman
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Uwes Chaeruman
 

Similar to TEORI SOR (20)

Teori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutanTeori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutan
 
Stimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response TheoryStimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response Theory
 
Teori komunikasi s.o.r
Teori komunikasi s.o.rTeori komunikasi s.o.r
Teori komunikasi s.o.r
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docxMODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
 
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULIKomunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
 
Problem behavior theory
Problem behavior theoryProblem behavior theory
Problem behavior theory
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatan
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3
 

Recently uploaded

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

TEORI SOR

  • 1. MAKALAH PROMOSI KESEHATAN “TEORI STIMULUS ORGANISME (SOR)” Disusun Oleh: Astri Illafi Millenia (1811001) Annisa Marini (1811002) Delvia Aisyah Supriadi (1811004) Yudhaty Andra Nugraheni (1811020) PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS STIKes PATRIA HUSADA BLITAR 2020
  • 2. KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “TEORI STIMULUS ORGANISME (SOR)” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita. Blitar, 20 April 2020 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 BAB II TINJAUAN TEORI 2 A. Pengertian 2 B. Uraian 3 C. Pandangan 5 D. Strategi 6 BAB III KESIMPULAN 8 A. Kesimpulan 8 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen- komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif; misal jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic Needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan ( R) yang kuat pula.
  • 5. BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian S-O-R Theory, Hovland, et al (1953) beranggapan bahwa proses dari perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari sikap yang baru ada tiga variabel penting yang menunjang proses belajar tersebut yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism Response. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam model ini adalah : pertama Stimulus (S), kedua Organism (O) dan ketiga, Response (R). Stimulus adalah rangsangan atau dorongan, sehingga unsur stimulus dalam teori ini merupakan perangsang berupa messege (isi pernyataan). Organism adalah badan yang hidup, sudah berarti manusia atau dalam istilah komunikan. Sehingga unsur Organism dalam teori ini adalah receiver (penerima pesan). Sedangkan Response dimaksud sebagai reaksi, tanggapan, jawaban, pengaruh, efek atau akibat, jadi dalam teori ini unsur response adalah efek (pengaruh). Analisis Fungsi Teori S-O-R. Teori ini tampak sederhana dan tidak pasti meskipun ada. Dimana teori ini menerangkan bahwa pesan yang disampaikan harus sesuai dengan kebutuhan manusia baik itu kebutuhan material maupun kebutuhan non material. Kebutuhan material adalah kebutuhan manusia terhadap sandang, pangan, papan dan kesehatan. Sedangkan kebutuhan non material adalah rasa aman, ingin di hargai, dan ini merupakan suatu realitas, ingin berbuat, aktualisasi diri dan rasa ingin diperhatikan (ini merupakan pendapat umum). Begitu juga halnya bila teori stimulus-response ini digunakan pada masyarakat luas, maka prinsip yang dipegang adalah pesan yang disiapkan, dibagikan dengan systematis dan secara luas pada waktu yang sama. Ditambah dengan kemampuan teknologi untuk membantu penyebarluasan dan distribusi pesan yang tidak memihak diharapkan dapat meningkatkan sambutan dan tanggapan masyarakat. Dalam prinsip ini semua komunikan memiliki kedudukan yang sama dalam hal menerima isi pernyataan yang disampaikan. Asumsi yang bakal terjadi dalam kotak dari pengolahan isi pernyataan yang disampaikan di atas adalah akan terjadi pengaruh dengan tingkat kemungkinan tetentu pada masyarakat. Penerapan teori S-O-R pada media massa pada mulanya dianggap mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa kepada komunikan, yang di ungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik. Isi pernyataan dalam media massa disuntikkan kedalam urat darah komunikan. Dan komunikan diyakini akan memberikan reaksi dengan cara sebagaimana telah di perkirakan sebelumnya.
  • 6. B. Uraian Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ; 1. Pesan (stimulus, S) 2. Komunikan (organism, O) 3. Efek (Response, R) Hovland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : 1. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. 2. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. 3. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). 4. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku). Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
  • 7. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Iklan televisi misalanya, merupakan sarana memperkenalkan produk kepada konsumen. Keberadaanya sangat membantu pihak perusahaan dalam mempengaruhi afeksi pemirsa. Ia menjadi kekuatan dalam menstimulus pemirsa agar mau melakukan tindakan yang diinginkan. Secara substansi iklan televisi memiliki kontribusi dalam memformulasikan pesan-pesan kepada pemirsa. Akibatnya secara tidak langsung pemirsa telah melakukan proses belajar dalam mencerna serta mengingat pesan yang telah diterimanya. Kondisi ini tentunya tanpa disadari sebagai upaya mengubah sikap pemirsa. Senada dengan yang diungkapkan oleh Hovland, Janis dan Kelley diatas (pada uraian teori S-O-R) yang menyatakan ada tiga variabel penting dalam menelaah sikap yang dirumuskan dalam teori S-O-R, secara interpretatif iklan televisi merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Dalam hal ini, perubahan sikap terjadi ketika komunikan memiliki keinginan untuk membeli atau memakai produk yang iklannya telah disaksikan di televisi. Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki. Sedangkan pemberian informasi penting untuk dapat berubahnya komponen kognisi. Komponen kognisi itu merupakan dasar untuk memahami dan mengambil keputusan agar dalam keputusan itu terjadi keseimbangan. Keseimbangan inilah yang merupakan system dalam menentukan arah dan tingkah laku seseorang. Dalam penentuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong terjadinya tingkah laku tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal. Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal ini yang dapat menjadi stimulus dan memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator perlu memberikan tambahan stimulus (penguatan) agar penerima berita mau mengubah sikap. Hal ini dapat dilakukan dalam barbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau hukuman. Dengan cara demikian ini penerima informasi akan mempersepsikannya sebagai suatu arti yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini dilakukan atau tidak. Dengan sendirinya penguatan ini harus dapat dimengerti, dan diterima sebagai hal
  • 8. yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk tercapainya ini perlu cara penyampaian yang efektif dan efisien. Jika kita amati dari sisi keterpengaruhan, maka secara pragmatis iklan televisi mudah mempengaruhi kelompok remaja dibandingkan kelompok dewasa. Artinya, jika teori S-O-R kita hubungkan dengan keberadaan remaja, maka kekuatan rangsangan iklan televisi begitu kental dalam memantulkan respon yang sebanding. Sistem seleksi yang semestinya melalui proses penyaringan yang ketat terkalahkan oleh sifat mudah dipengaruhi. Akibatnya terjadi pergeseran implementasi toritikal dari teori S- O-R menjadi teori S-R. Artinya, respon yang ditimbulkan sebagai konsekuensi adanya stimulus iklan televisi yang diterima remaja tanpa melalui filter organisme yang ketat. Kontribusi Teori S-O-R begitu terlihat dalam iklan televisi. Dilihat dari sudut pandang target sasaran, secara kondisional yang gampang dipersuasi adalah remaja. Remaja. Remaja yang masih berada pada masa transisi memiliki tingkat selekivitas yang lebih rendah di bandingkan dengan dengan orang dewasa. Konsekuensinya, wajar jika remaja menjadi kelompok sasaran utama iklan televisi. Akibatnya, tanpa disadari remaja telah memposisikan diri sebagai kelompok hedonis dengan rating tinggi. Keinginan yang selalu menggebu-gebu dalam memenuhi kebutuhan hidup adalah indikasi yang pas sekaligus menggambarkan betapa remaja begitu sukar untuk menunda desakan kebutuhan emosinya. Membeli dan mencoba seakan menjadi bagian hidup remaja yang sejalan dengan mengkristalnya kognisi tentang aneka ragam kebutuhan yang ditawarkan televisi melalui iklannya yang akomodatif dan fantastis. C. PANDANGAN 1. Masa Lalu Awalnya teori ini menitik beratkan kepada pendekatan psikologi. Pengadopsian pendekatan psikologi dalam teori S-O-R ini dapat di pahami karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama-sama manusia yang memiliki jiwa dengan komponen komponen seperti sikap, opini, prilaku, kognisi, efeksi, dan konasi. 2. Masa Sekarang Dengan menambahkan prinsip peneguhan pada hubungan S-O-R ini, memungkinkan peristiwa masa kini mempengaruhi masa silam atau peristiwa di masa depan mempengaruhi masa kini. Jika peneguhan itu secara konsisten memberikan ganjaran pada respons tertentu, maka kita idak boleh menghipotesiskan (secara sederhana) bahwa hubungan S-O-R yang tertentu akan diperteguh. Sebaliknya, jika peneguhan yang berikutnya secara konsisten menghukum respons tertentu situasi stimulus yang tertentu, maka hubungan S-O-R tersebut akan melemah dan
  • 9. akhirnya mengarah pada peniadaan respons sama sekali. Pada masa sekarang ini penggunaan teori S-O-R ini masih berlaku dan sering digunakan oleh media massa televisi misalnya untuk mempengaruhi khalayak guna merubah sikap khlayak. 3. Masa Depan Kedapannya teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) ini akan semakin menarik dan semakin banyak mendapat tantangan-tantangan yang dikarenakan manusia semakin sadar akan informasi, hal ini akan menyebabkan semakin kecilnya teori ini dapat dijadikan sebagai alat untuk merubah sikap khalayak. Oleh karena itu ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan teori ini yaitu, memperhatikan pesan yang akan disampaikan, tujuannya pesannya dan efek yang akan diharapkan, sehingga penggunaan teori ini bisa lebih maksimal. Menurut pandangan saya teori kurang tepat untuk digunakan dimasa yang akan datang guna untuk merubah sikap seseorang atau suatu kelompok. D. STRATEGI 1. Kegunaan Sebuah teori baru dapat dikatan berhasil apa bila teori itu dapat membaca keaadan, dan keadaan itu dapat dirubahnya, semua itu baru bisa diwujudkan tentu dengan adanya strategi, setidaknya dari teori teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) ini terdapat 5 manfaat yang dapat kita petik, berdasarkan beberpa tahapan yaitu:
  • 10. a. Perhatian Pada tahap ini diaharapkan, pesan yang disampaikan oleh komunikator secara terus-menerus bisa membuat komunikan tampa sadar meperlajari pesan tersebut. b. Ketertarikan Ketika komunikan sudah memberikan perhatian terhadap pesan yang diterimanya maka komunikasi akan berlangsung. c. Keinginan Ditahap ini diharapkan, komunikan yang sudah memiliki ketertarikan terhadap pesan, memiliki keinginan untuk memutuskan melaksanakan pesan yang didapatnya. d. Keputusan Dalam tahap ini komunikan, akan membuat keputusan terhadap pesan yang diterimanya untuk melaksanakan pesan tersebut atau menolak. misalanya keinginan untuk memakai produk yang iklannya disiarkan di televisi atau tidak. e. Tindakan Setelah komunikan mengolahnya dan menerima pesanyanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. 2. Keputusan Penerapan teori S-O-R pada media massa pada mulanya dianggap mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa kepada komunikan, yang di ungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik. Isi pernyataan dalam media massa disuntikkan kedalam urat darah komunikan. Dan komunikan diyakini akan memberikan reaksi dengan cara sebagaimana telah di perkirakan sebelumnya. Menurut asumsi saya S-O-R ini layak untuk menjadi sebagai teori.
  • 11. BAB III KESIMPULAN A. KESIMPULAN Berdasarkan paparan diatas maka S-O-R dapat dikatan sebagai teori yang sah. Dikarenakan S-O-R dapat meramalkan dan memiliki pandangan yang baik dan juga dapat meramalkankan dampak dari penggunaan teori ini. Dengan demikian teori dapat digunakan untuk membantu kita dalam melakukan penelitian komunikasi atau sosial. Dan bisa juga digunakan untuk diri kita sendiri untuk mencapai komunikasi yang baik. Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal dapat menjadi stimulus dan memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator perlu memberikan tambahan stimulus (penguatan) agar penerima berita mau mengubah sikap.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/13457417/Teori-Dan-Model, 28 Mei 2011. http://mrlungs.wordpress.com/2010/08/08/teori-komunikasi/, 29 Mei 2011. http://www.scribd.com/doc/13457417/Teori-Dan-Model, 28 Mei 2011. Sumartono, Terperangkap dalam Iklan (Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi). 2002. Alfabeta: Bandung, h. 53 www.Komunikasi Virtual Vs Komunikasi Klasik. Refinasari.blogspot.com, 19 Mei 2011