SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
ETIKA TERAPAN
Etika Sedang Naik Daun
• Tampak dengan penampilannya sebagai etika terapan (applied ethics),
kadang‐kadang juga disebut filsafat terapan (applied philosophy).
Perubahan itu terutama mencolok di kawasan berbahasa Inggris,
khususnya United Kingdom dan Amerika Serikat. “Bahasa Moral”
k k k b k d b k k lungkapan‐ungkapan kita tentang baik dan buruk. Etika mulai meminati
masalah‐masalah etis yang konkret. Dilihat secara retrospektif, dapat kita
katakan bahwa perubahan ini disebabkan karena beberapa faktor yang
pada waktu itu timbul serempak.
• Perkembangan pesat di bidang ilmu dan teknologi menimbulkan banyak
persoalan etis yang besar. Kedua, “Iklim Moral”. Di Amerika Serikat pada
waktu itu berlangsung puncak perjuangan civil right (hak‐hak warga
negara). “Revolusi” semua gejala ini menunjukkan bahwa etika terapang ) g j j p
dilahirkan ditengah suasana yang jelas ditandai kepedulian etis yang luas
dan mendalam.
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
Etika terapan merupakan suatu istilah baru, namun sama sekali bukanp p ,
hal baru dalam sejarah filsafat moral. Sejak Plato dan Aris Toteles
sudah ditekankan
bahwa etika merupakan filsafat praktis, artinya filsafat yang inginp p , y y g g
memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan
memperhatikan apa yang harus kita lakukan.
Pada awal zaman modern muncul etika khusus (ethica specialis) yang( p ) y g
membahas masalah etis tentang sesuatu bidang tertentu seperti
keluarga dan negara.
Istilah “etika khusus” sekarang masih dipakai dalam arti yangg p y g
sebenarnya sama dengan “etika terapan”. Utilitarismenya membaharui
kehidupan masyarakat, khususnya hukum.
Moral – khususnya dalam bentuk etika terapan – mengalami suatuy p g
masa kejayaan. Terdapat suatu banjir publikasi tentang etika terapan
yang tidak pernah dapat diduga beberapa dekade yang lalu
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
P i ik k i i k jPentingnya etika terapan sekarang ini tampak juga
masalah‐masalah yang berimplikasi moral. Aturan hukum
tentang suatu masalah baru atau mengubah ketentuang g
hukum yang sedang berlaku.
Persiapan yang biasa ditempuh adalah membentuk sebuah
komisi yang akan mempelajari masalahnya dan memberikomisi yang akan mempelajari masalahnya dan memberi
advis yang beralasan.
Pengaruh timbal balik antara etika teoritis dan etikag
terapan. Etika terapan sangat membutuhkan bantuan dari
teori etika.
Etik T k i i i i d t iEtika Terapan mempergunakan prinsip‐prinsip dan teori
moral yang diharapkan sudah mempunyai dasar kukuh.
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
Beberapa Bidang Garapan bagi Etika Terapan
Etika terapan dapat menyoroti suatu profesi atau suatu masalah.
Sebagai contoh tentang etika terapan profesi dapat disebut: etika
kedokteran, etika politik, etika bisnis dan sebagainya. Etika terapan, p , g y p
dan penggunaan senjata nuklir, pencemaran lingkungan, ras, agama,
jenis kelamin dan lain‐lain. Etika terapan dalam masyarakat modern
sekarang ini disibukan dengan banyak persoalan yang penting dan
mendesakmendesak.
Cababng‐cabang etika terapan pd zaman kita sekarang, empat cabang
berikut ini dua diantaranya menyangkut profesi dan dua lagiberikut ini, dua diantaranya menyangkut profesi dan dua lagi
mengenai masalah: etika kedokteran, etika bisnis, etika perang dan
damai (termasuk di dalamanya masalah persenjataan nuklir) dan etika
lingkungan hidup. Bahwa etika kedokteran sekarang sering dimengerti
d l bih l d i d b h k j d k jdengan cara lebih luas dari pada pembahasan pekerjaan dokter saja,
sehingga mencangkup masalah etis yang berkaitan dengan kehidupan.
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
• nama –nama baru untuk cabang‐cabang etika terapan tersebut,
seperti “etika biomedis”dan “biotika”keempat macam etikaseperti etika biomedis dan biotika keempat macam etika
terapan yang disebut tadi sekarag menarik begitu banyak
perhatian, karena dibidang‐bidag ini berlangsung
k b li t hi t t di it kitperkembangan yang paling pesat, sehingga terutama disitu kita
berhadapan dengan persoalan‐persoalan etis yang perlu segera
ditangani dan dicarikan pemecahanya.
• Cara lain untuk membagiakan etika terapan adalah
membedakan antara makroetika dan mikroetika.
• Makroetika membahas masalah‐maslah moral pada sekala besar,Ma oet a e ba as asa a as a o a pada se a a besa ,
artinya masalah‐masalah ini menyangkut suatu bangsa
seluruhnya atau bahkan seluruh umat manusia.
• Ekonomi dan keadilan (misalnya utang utang negara selatan• Ekonomi dan keadilan (misalnya, utang‐utang negara selatan
terhadap negara‐negara utara), lingkungan hidup, dan alokasi
sarana pelayanan kesehatan dapat dikemukakan sebagai contoh
masalah masalah makroetismasalah‐masalah makroetis.
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
• Mikroetika membicarakan pertanyaan –pertanyaan etis di mana
indi idu terlibat seperti ke ajiba dokter terhadap pasien a atauindividu terlibat, seperti kewajiba dokter terhadap pasienya atau
kewajiban dokter terhadap pasienya atau kewajiban pengacara
terhadap klienya (misalnya, kewajiban mengatakan yang benar,
kewajiban menyimpan rahasia jabatan dan sebagainyakewajiban menyimpan rahasia jabatan, dan sebagainya.
• kadang‐kadang diantara makroetika dan mikroetika disisipkan
lagi jenis etika terapan yang ketiga, yaitu mesoetika (awalan
meso‐berarti madya) kalau begitu mesoetika menyroti maslah‐meso berarti madya).kalau begitu mesoetika menyroti maslah
masalah etis yang berkaitan dengan suatu kelompok atau
profesi, misalnya, kelompok ilmuawan, profesi wartawan, dan
sebagainya.g y
• pembagian etika terapan kedalam etika individual dan etika
sosial. Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap
dirinya sendiri, sedangkan etika sosial memandang kewajibany , g g j
manusia sebagai anggota masyarakat. Kesulitan tentang
pembagian ini adalah bahwa manusia perorangan pun
merupakan anggota masyarakat.
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
Etika Terapan dan Pendekatan Multidisipliner
• Salah satu ciri khas etika terapan sekarang ini adalah kerjasama
erat antara etika dan ilmu‐ilmu lain. Etika terapan tidak bisa
dijalankan dengan baik tanpa kerjasama itu, suatu pendekatanj g p j p
yang melibatkan berbagai ilmu sekaligus.
• Pendekatan multidisipliner adalah usaha pembahasan tenteng
tema yang sama oleh berbagai ilmu. Sedangkan pendekatan
interdisipliner adalah kerjasama antara beberapa ilmu tentanginterdisipliner adalah kerjasama antara beberapa ilmu tentang
tema yang sama dengan maksud mencapai suatu pandangan
tepadu.
• Pendekatan interdisipliner dijalankan dengan cara lintasPendekatan interdisipliner dijalankan dengan cara lintas
disiplin. Pendekatan interdisipliner seperti ini jarang ditemukan
dan biasanya hanya berperan sebagai ideal.
• Pendekatan multidisipliner kerap kali adalah usaha yang lebih
li i d h d h k li k dij l krealistis dan sesungguhnya sudah cukup sulit untuk dijalankan.
Contoh usaha multidisipliner, dimana beberapa ahli etika
berhasil memberikan kontribusi yang berarti.
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
Metode Etika Terapan
Etik t iliki d l h t l l• Etika terapan memiliki 4 unsur yang dengan salah satu cara selalu
berperan dalam etika terapan, betapapun besarnya variasi yang dapat
ditemui.
• Metode etika terapan dalam hal ini sejalan dengan proses terbentuknyaMetode etika terapan dalam hal ini sejalan dengan proses terbentuknya
pertimbangan moral pada umumnya. Empat unsur yang dimaksudkan
disini adalah:
1. Sikap Awalp
Kita mulai dengan mengambil suatu sikap tertentu terhadap masalah
yang bersangkutan. Sikap awal ini terbentuk karena bermacam‐
macam faktor yang memainkan peranan dalam hidup seorang
i   didik  k b d     l ib di   di  manusia: pendidikan, kebudayaan, agama, pengalaman pribadi, media 
massa, watak seseorang, dan banyak hal lain lagi.
2. Informasi
Sikap awal yang pro atau kontra itu sebenarnya masih sangatSikap awal yang pro atau kontra itu sebenarnya masih sangat
emosional atau sekurang‐kurangnya dikuasai oleh faktor subjektif
yang tidak sesuai dengan kenyataan objektif. Melalui informasi kita
dapat mengetahui bagaimana keadaan objektif itu.p g g j
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
3. Norma‐norma Moral3
Unsur berikut dalam metode etika terapan adalah norma‐
norma moral yang relevan untuk topik atau bidang
bersangkutan. Penerapan norma‐norma moral inig p
merupakan unsur terpenting dalam metode etika terapan. 
Pembentukan penilaian moral sering dimulai oleh satu
kelompok kecil bisa partai politik atau lembaga swadaya
masyarakat yang memperjuangkan suatu pandangan etismasyarakat yang memperjuangkan suatu pandangan etis
tertentu.
4. Logika
E ik h b if l i  L ik dEtika terapan harus bersifat logis. Logika dapat
memperlihatkan bagaimana dalam suatu argumentasi
tentang masalah moral perkaitan kesimpulan etis dengan
premis‐premisnya dan juga apakah penyimpulan itu tahanpremis‐premisnya dan juga apakah penyimpulan itu tahan
uji, jika diperiksa secara kritis menurut aturan‐aturan
logika. Logika dapat menunjukkan kesalahan‐kesalahan
penalaran dan klasifikasi yang dipakai dalam argumentasi.p y g p g
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
KESIMPULAN
• Etika terapan merupakan suatu istilah baru Etika terapanEtika terapan merupakan suatu istilah baru. Etika terapan
banyak digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam
masalah moral yang menyangkut berbagai ilmu.
• Etika terapan juga dapat menyoroti suatu profesi atauEtika terapan juga dapat menyoroti suatu profesi atau
suatu masalah. Salah satu ciri khas etika terapan sekarang
ini adalah kerjasama erat antara etika dan ilmu‐ilmu lain.
• Etika terapan tidak bisa dijalankan dengan baik tanpap j g p
kerjasama itu, suatu pendekatan yang melibatkan berbagai
ilmu sekaligus. Pentingnya etika terapan sekarang ini
tampak juga masalah‐masalah yang berimplikasi moral.
At h k t t t l h b tAturan hukum tentang suatu masalah baru atau
mengubah ketentuan hukum yang sedang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
l f b d l d ( )• K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid I (Inggris‐Jerman), 
Jakarata, Gramedia, 1984
• K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid II (Inggris‐Jerman), 
J k  G di   8Jakarata, Gramedia, 1985
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
DAFTAR PUSTAKA
K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid I (Inggris‐
J )  J k  G di  Jerman), Jakarata, Gramedia, 1984
K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid II (Inggris‐
Jerman)  Jakarata  Gramedia  1985Jerman), Jakarata, Gramedia, 1985
Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif

More Related Content

What's hot

teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)muhamadnursalim123
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Materi teori motivasi
Materi teori motivasiMateri teori motivasi
Materi teori motivasiArib Herzi
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIGhian Velina
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Perkembangan teori organisasi  mia UnkrisPerkembangan teori organisasi  mia Unkris
Perkembangan teori organisasi mia UnkrisFrans Dione
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasimuhammad faizal
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiKacung Abdullah
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflikdhipan
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiSiti Sahati
 

What's hot (20)

teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Materi teori motivasi
Materi teori motivasiMateri teori motivasi
Materi teori motivasi
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Efektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinanEfektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinan
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Perkembangan teori organisasi  mia UnkrisPerkembangan teori organisasi  mia Unkris
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
Powerpoint Komunikasi Bisnis
Powerpoint Komunikasi BisnisPowerpoint Komunikasi Bisnis
Powerpoint Komunikasi Bisnis
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflik
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
 

Viewers also liked

Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2Muhammad Hamdani
 
08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetanggayasin5582
 
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesiDefinisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesiFAISAL SANDI
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan IndividuMemahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individudina septiana
 
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANGMakalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANGFuji Flantoge
 
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPANWIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPANIqbal Amrullah
 
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-066701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06tegar jgap
 
Akhlak Etika Bekerja
Akhlak Etika BekerjaAkhlak Etika Bekerja
Akhlak Etika Bekerjaatiyu
 
Akhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamAkhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamNorita Rosdi
 
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikPpt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikCha-cha Taulanys
 
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASAainun badariah
 
Etika kerja menurut perspektif islam
Etika kerja menurut perspektif islamEtika kerja menurut perspektif islam
Etika kerja menurut perspektif islamHJWANZ
 

Viewers also liked (20)

Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
 
Etika kerja 2
Etika kerja 2Etika kerja 2
Etika kerja 2
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
 
08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga
 
PRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONGPRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONG
 
Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
 
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesiDefinisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan IndividuMemahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
 
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANGMakalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
 
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPANWIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
 
makalah estetika
makalah estetikamakalah estetika
makalah estetika
 
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDUKARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
 
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-066701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
 
Akhlak Etika Bekerja
Akhlak Etika BekerjaAkhlak Etika Bekerja
Akhlak Etika Bekerja
 
Akhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamAkhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islam
 
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikPpt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
 
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA
 
Etika kerja menurut perspektif islam
Etika kerja menurut perspektif islamEtika kerja menurut perspektif islam
Etika kerja menurut perspektif islam
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 

Similar to Etika terapan

Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiambarwilis
 
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Rachardy Andriyanto
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfwadejack1
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a etika terapan by Margono MitrohardjonoHM Mitrohardjono
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRgilang muharam
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prgilang muharam
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...DavidOktarioSidharta
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 

Similar to Etika terapan (20)

Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologi
 
Etika pembangunan
Etika pembangunanEtika pembangunan
Etika pembangunan
 
Chap01_Iklan & Etika Periklanan
Chap01_Iklan & Etika PeriklananChap01_Iklan & Etika Periklanan
Chap01_Iklan & Etika Periklanan
 
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
ETIKA UMUM
 ETIKA UMUM ETIKA UMUM
ETIKA UMUM
 
ETIKA UMUM
 ETIKA UMUM ETIKA UMUM
ETIKA UMUM
 
Enzim
 Enzim Enzim
Enzim
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Fidelity dkk
Fidelity dkkFidelity dkk
Fidelity dkk
 

More from HM Mitrohardjono

More from HM Mitrohardjono (7)

Margono 10 a-etika dlm bisnis
Margono 10 a-etika dlm bisnisMargono 10 a-etika dlm bisnis
Margono 10 a-etika dlm bisnis
 
Margono 11a-etos kerja
Margono 11a-etos kerjaMargono 11a-etos kerja
Margono 11a-etos kerja
 
3 a teori etika
3 a  teori etika3 a  teori etika
3 a teori etika
 
3 a teori etika
3 a  teori etika3 a  teori etika
3 a teori etika
 
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
3 b tujuan dan kehidupan By Margono MH
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika
 
1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika1 c manusia-akhlak dan etika
1 c manusia-akhlak dan etika
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Etika terapan

  • 1. ETIKA TERAPAN Etika Sedang Naik Daun • Tampak dengan penampilannya sebagai etika terapan (applied ethics), kadang‐kadang juga disebut filsafat terapan (applied philosophy). Perubahan itu terutama mencolok di kawasan berbahasa Inggris, khususnya United Kingdom dan Amerika Serikat. “Bahasa Moral” k k k b k d b k k lungkapan‐ungkapan kita tentang baik dan buruk. Etika mulai meminati masalah‐masalah etis yang konkret. Dilihat secara retrospektif, dapat kita katakan bahwa perubahan ini disebabkan karena beberapa faktor yang pada waktu itu timbul serempak. • Perkembangan pesat di bidang ilmu dan teknologi menimbulkan banyak persoalan etis yang besar. Kedua, “Iklim Moral”. Di Amerika Serikat pada waktu itu berlangsung puncak perjuangan civil right (hak‐hak warga negara). “Revolusi” semua gejala ini menunjukkan bahwa etika terapang ) g j j p dilahirkan ditengah suasana yang jelas ditandai kepedulian etis yang luas dan mendalam. Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 2. Etika terapan merupakan suatu istilah baru, namun sama sekali bukanp p , hal baru dalam sejarah filsafat moral. Sejak Plato dan Aris Toteles sudah ditekankan bahwa etika merupakan filsafat praktis, artinya filsafat yang inginp p , y y g g memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan memperhatikan apa yang harus kita lakukan. Pada awal zaman modern muncul etika khusus (ethica specialis) yang( p ) y g membahas masalah etis tentang sesuatu bidang tertentu seperti keluarga dan negara. Istilah “etika khusus” sekarang masih dipakai dalam arti yangg p y g sebenarnya sama dengan “etika terapan”. Utilitarismenya membaharui kehidupan masyarakat, khususnya hukum. Moral – khususnya dalam bentuk etika terapan – mengalami suatuy p g masa kejayaan. Terdapat suatu banjir publikasi tentang etika terapan yang tidak pernah dapat diduga beberapa dekade yang lalu Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 3. P i ik k i i k jPentingnya etika terapan sekarang ini tampak juga masalah‐masalah yang berimplikasi moral. Aturan hukum tentang suatu masalah baru atau mengubah ketentuang g hukum yang sedang berlaku. Persiapan yang biasa ditempuh adalah membentuk sebuah komisi yang akan mempelajari masalahnya dan memberikomisi yang akan mempelajari masalahnya dan memberi advis yang beralasan. Pengaruh timbal balik antara etika teoritis dan etikag terapan. Etika terapan sangat membutuhkan bantuan dari teori etika. Etik T k i i i i d t iEtika Terapan mempergunakan prinsip‐prinsip dan teori moral yang diharapkan sudah mempunyai dasar kukuh. Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 4. Beberapa Bidang Garapan bagi Etika Terapan Etika terapan dapat menyoroti suatu profesi atau suatu masalah. Sebagai contoh tentang etika terapan profesi dapat disebut: etika kedokteran, etika politik, etika bisnis dan sebagainya. Etika terapan, p , g y p dan penggunaan senjata nuklir, pencemaran lingkungan, ras, agama, jenis kelamin dan lain‐lain. Etika terapan dalam masyarakat modern sekarang ini disibukan dengan banyak persoalan yang penting dan mendesakmendesak. Cababng‐cabang etika terapan pd zaman kita sekarang, empat cabang berikut ini dua diantaranya menyangkut profesi dan dua lagiberikut ini, dua diantaranya menyangkut profesi dan dua lagi mengenai masalah: etika kedokteran, etika bisnis, etika perang dan damai (termasuk di dalamanya masalah persenjataan nuklir) dan etika lingkungan hidup. Bahwa etika kedokteran sekarang sering dimengerti d l bih l d i d b h k j d k jdengan cara lebih luas dari pada pembahasan pekerjaan dokter saja, sehingga mencangkup masalah etis yang berkaitan dengan kehidupan. Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 5. • nama –nama baru untuk cabang‐cabang etika terapan tersebut, seperti “etika biomedis”dan “biotika”keempat macam etikaseperti etika biomedis dan biotika keempat macam etika terapan yang disebut tadi sekarag menarik begitu banyak perhatian, karena dibidang‐bidag ini berlangsung k b li t hi t t di it kitperkembangan yang paling pesat, sehingga terutama disitu kita berhadapan dengan persoalan‐persoalan etis yang perlu segera ditangani dan dicarikan pemecahanya. • Cara lain untuk membagiakan etika terapan adalah membedakan antara makroetika dan mikroetika. • Makroetika membahas masalah‐maslah moral pada sekala besar,Ma oet a e ba as asa a as a o a pada se a a besa , artinya masalah‐masalah ini menyangkut suatu bangsa seluruhnya atau bahkan seluruh umat manusia. • Ekonomi dan keadilan (misalnya utang utang negara selatan• Ekonomi dan keadilan (misalnya, utang‐utang negara selatan terhadap negara‐negara utara), lingkungan hidup, dan alokasi sarana pelayanan kesehatan dapat dikemukakan sebagai contoh masalah masalah makroetismasalah‐masalah makroetis. Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 6. • Mikroetika membicarakan pertanyaan –pertanyaan etis di mana indi idu terlibat seperti ke ajiba dokter terhadap pasien a atauindividu terlibat, seperti kewajiba dokter terhadap pasienya atau kewajiban dokter terhadap pasienya atau kewajiban pengacara terhadap klienya (misalnya, kewajiban mengatakan yang benar, kewajiban menyimpan rahasia jabatan dan sebagainyakewajiban menyimpan rahasia jabatan, dan sebagainya. • kadang‐kadang diantara makroetika dan mikroetika disisipkan lagi jenis etika terapan yang ketiga, yaitu mesoetika (awalan meso‐berarti madya) kalau begitu mesoetika menyroti maslah‐meso berarti madya).kalau begitu mesoetika menyroti maslah masalah etis yang berkaitan dengan suatu kelompok atau profesi, misalnya, kelompok ilmuawan, profesi wartawan, dan sebagainya.g y • pembagian etika terapan kedalam etika individual dan etika sosial. Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri, sedangkan etika sosial memandang kewajibany , g g j manusia sebagai anggota masyarakat. Kesulitan tentang pembagian ini adalah bahwa manusia perorangan pun merupakan anggota masyarakat. Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 7. Etika Terapan dan Pendekatan Multidisipliner • Salah satu ciri khas etika terapan sekarang ini adalah kerjasama erat antara etika dan ilmu‐ilmu lain. Etika terapan tidak bisa dijalankan dengan baik tanpa kerjasama itu, suatu pendekatanj g p j p yang melibatkan berbagai ilmu sekaligus. • Pendekatan multidisipliner adalah usaha pembahasan tenteng tema yang sama oleh berbagai ilmu. Sedangkan pendekatan interdisipliner adalah kerjasama antara beberapa ilmu tentanginterdisipliner adalah kerjasama antara beberapa ilmu tentang tema yang sama dengan maksud mencapai suatu pandangan tepadu. • Pendekatan interdisipliner dijalankan dengan cara lintasPendekatan interdisipliner dijalankan dengan cara lintas disiplin. Pendekatan interdisipliner seperti ini jarang ditemukan dan biasanya hanya berperan sebagai ideal. • Pendekatan multidisipliner kerap kali adalah usaha yang lebih li i d h d h k li k dij l krealistis dan sesungguhnya sudah cukup sulit untuk dijalankan. Contoh usaha multidisipliner, dimana beberapa ahli etika berhasil memberikan kontribusi yang berarti. Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 8. Metode Etika Terapan Etik t iliki d l h t l l• Etika terapan memiliki 4 unsur yang dengan salah satu cara selalu berperan dalam etika terapan, betapapun besarnya variasi yang dapat ditemui. • Metode etika terapan dalam hal ini sejalan dengan proses terbentuknyaMetode etika terapan dalam hal ini sejalan dengan proses terbentuknya pertimbangan moral pada umumnya. Empat unsur yang dimaksudkan disini adalah: 1. Sikap Awalp Kita mulai dengan mengambil suatu sikap tertentu terhadap masalah yang bersangkutan. Sikap awal ini terbentuk karena bermacam‐ macam faktor yang memainkan peranan dalam hidup seorang i   didik  k b d     l ib di   di  manusia: pendidikan, kebudayaan, agama, pengalaman pribadi, media  massa, watak seseorang, dan banyak hal lain lagi. 2. Informasi Sikap awal yang pro atau kontra itu sebenarnya masih sangatSikap awal yang pro atau kontra itu sebenarnya masih sangat emosional atau sekurang‐kurangnya dikuasai oleh faktor subjektif yang tidak sesuai dengan kenyataan objektif. Melalui informasi kita dapat mengetahui bagaimana keadaan objektif itu.p g g j Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 9. 3. Norma‐norma Moral3 Unsur berikut dalam metode etika terapan adalah norma‐ norma moral yang relevan untuk topik atau bidang bersangkutan. Penerapan norma‐norma moral inig p merupakan unsur terpenting dalam metode etika terapan.  Pembentukan penilaian moral sering dimulai oleh satu kelompok kecil bisa partai politik atau lembaga swadaya masyarakat yang memperjuangkan suatu pandangan etismasyarakat yang memperjuangkan suatu pandangan etis tertentu. 4. Logika E ik h b if l i  L ik dEtika terapan harus bersifat logis. Logika dapat memperlihatkan bagaimana dalam suatu argumentasi tentang masalah moral perkaitan kesimpulan etis dengan premis‐premisnya dan juga apakah penyimpulan itu tahanpremis‐premisnya dan juga apakah penyimpulan itu tahan uji, jika diperiksa secara kritis menurut aturan‐aturan logika. Logika dapat menunjukkan kesalahan‐kesalahan penalaran dan klasifikasi yang dipakai dalam argumentasi.p y g p g Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 10. KESIMPULAN • Etika terapan merupakan suatu istilah baru Etika terapanEtika terapan merupakan suatu istilah baru. Etika terapan banyak digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah moral yang menyangkut berbagai ilmu. • Etika terapan juga dapat menyoroti suatu profesi atauEtika terapan juga dapat menyoroti suatu profesi atau suatu masalah. Salah satu ciri khas etika terapan sekarang ini adalah kerjasama erat antara etika dan ilmu‐ilmu lain. • Etika terapan tidak bisa dijalankan dengan baik tanpap j g p kerjasama itu, suatu pendekatan yang melibatkan berbagai ilmu sekaligus. Pentingnya etika terapan sekarang ini tampak juga masalah‐masalah yang berimplikasi moral. At h k t t t l h b tAturan hukum tentang suatu masalah baru atau mengubah ketentuan hukum yang sedang berlaku. DAFTAR PUSTAKA l f b d l d ( )• K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid I (Inggris‐Jerman),  Jakarata, Gramedia, 1984 • K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid II (Inggris‐Jerman),  J k  G di   8Jakarata, Gramedia, 1985 Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif
  • 11. DAFTAR PUSTAKA K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid I (Inggris‐ J )  J k  G di  Jerman), Jakarata, Gramedia, 1984 K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, jilid II (Inggris‐ Jerman)  Jakarata  Gramedia  1985Jerman), Jakarata, Gramedia, 1985 Isniar Budiarti,SE.,M.Si   Sekretaris Eksekutif