SlideShare a Scribd company logo
TekniK Industri
     Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
            2010
BERITA HARIAN NASIONAL
Sepanjang tahun ini telah terjadi 20 kecelakaan kereta api dalam
                        100 hari terakhir.
   Berarti 5 hari sekali terjadi kecelakaan kereta api.

   Bila 5 hari yang lalu telah terjadi
kecelakaan kereta api, sedangkan anda
 akan pergi dari Surabaya ke Jakarta.
  Apakah anda akan naik kereta api?


                                     i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bilangan faktorial ditulis n!
Rumus :
     n! = n(n-1)(n-2)…3.2.1
     dimana : 0! = 1 dan 1! = 1

Contoh :
5! = 5.(5-1).(5-2).(5-3).(5-4)=5.4.3.2.1
   =120




                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-
anggota suatu himpunan dengan mengambil
seluruh atau sebagian anggota himpunan dan
memberi arti pada urutan anggota dari masing-
masing susunan tersebut.

Permutasi ditulis dengan P.




                              i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil
sebanyak r, maka banyaknya susunan yang
dapat dibuat adalah :
                                n!
                     n   Pr
                               n-r !
Contoh :
Bila n=4 dan r=2, maka
              4!         4!   4.3.2!
    4   P2                             12
             4-2 !       2!     2!

                                       i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila himpunan tersebut mempunyai anggota yang sama, maka banyak
permutasi yang dapat dibuat adalah :
                                                           n              n!
                                     n1 , n 2 , n 3 ,..., n k
                                                                n1! n 2 ! n 3!... n k !
dimana n1+n2+n3+…+nk = n
Contoh :
Berapa banyak susunan yang dapat dibuat dari kalimat TEKNIK ELEKTRONIKA?
Banyak n=17
huruf A = n1 = 1       huruf K = n4 = 4        huruf O = n7 = 1
huruf E = n2 = 3       huruf L = n5 = 1        huruf R = n8 = 1
huruf I = n3 = 2       huruf N = n6 = 2        huruf T = n9 = 2
Maka banyak permutasi adalah :


                17            17!
  1,3,2,4,1,2,1,1,2                      411.675.264.000
                      1! 3!2!4!1!2!
                                  1!1!2!

                                                 i_aryanty@yahoo.com       30/03/2013
Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-
anggota suatu himpunan dengan mengambil
seluruh atau sebagian dari anggota himpunan
itu tanpa memberi arti pada urutan anggota
dari masing-masing susunan tersebut.

Kombinasi ditulis dengan C.




                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil
sebanyak r, maka banyaknya susunan yang
dapat dibuat adalah :
                          n         n!
                n   Cr    r
                                 r! n - r !
Contoh :
Bila n=4 dan r=2, maka

         4      4!             4!    4.3.2!
4   C2   2                                         6
             2! 4 - 2 !       2!2!   1.2.2!

                                        i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Dalam suatu kelompok terdiri dari 4 orang ahli
mesin dan 3 orang ahli elektronika. Buatlah juri yang
terdiri dari 2 orang ahli elektronika dan 1 orang ahli
mesin!
Jawab :
                4      4!       4! 4.3!
         4 C1   1                        4
                    1! 4 - 1 ! 1!3! 3!
                3      3!        3! 4.3.2!
         3 C2   2                          12
                    2! 3 - 2 ! 2!1!   2!
Banyaknya jenis juri yang dapat dibentuk adalah
4 x 12 = 48 jenis juri.


                                    i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
1.   Dalam berapa cara 6 kelereng yang warnanya berbeda
     dapat disusun dalam satu baris?
2.   Dari kelompok ahli ada 5 orang sarjana ekonomi dan 7
     sarjana hukum. Akan dibuat tim kerja yang terdiri atas 2
     sarjana ekonomi dan 3 sarjana hukum. Berapa banyak
     cara untuk membuat tim itu jika :
     a. tiap orang dapat dipilih dengan bebas
     b. seorang sarjana hukum harus ikut dalam tim itu
     c. dua sarjana ekonomi tidak boleh ikut dalam tim itu




                                    i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
   Banyaknya kejadian yang sulit diketahui
    dengan pasti.
   Akan tetapi kejadian tersebut dapat kita
    ketahui akan terjadi dengan melihat fakta-
    fakta yang ada.
   Dalam statistika fakta-fakta tersebut
    digunakan untuk mengukur derajat kepastian
    atau keyakinan yang disebut dengan
    Probabilitas atau Peluang dan dilambangkan
    dengan P.


                            i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila kejadian E terjadi dalam m cara dari seluruh
n cara yang mungkin terjadi dimana masing-
masing n cara tersebut mempunyai kesempatan
atau kemungkinan yang sama untuk muncul,
maka probabilitas kejadian E adalah :

                 m
           PE
                 n



                            i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Hitung probabilitas memperoleh kartu hati bila
sebuah kartu diambil secara acak dari
seperangkat kartu bridge yang lengkap!
Jawab:
Jumlah seluruh kartu = 52
Jumlah kartu hati      = 13
Misal E adalah kejadian munculnya kartu hati,
maka :
              m   13
         PE
              n   52
                           i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil
yang mungkin muncul atau terjadi pada suatu
percobaan statistik.
Ruang sampel dilambangkan dengan S dan
anggota-anggotanya disebut titik sampel.
Kejadian adalah himpunan dari hasil yang muncul
atau terjadi pada suatu percobaan statistik.
Kejadian dilambangkan dengan A dan anggota-
anggotanya disebut juga titik sampel.




                           i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
S
                      A


Ruang sampel S       Himpunan semesta S
Kejadian A           Himpunan bagian A
Titik sampel         Anggota himpunan




                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila kejadian A terjadi dalam m cara pada ruang
sampel S yang terjadi dalam n cara maka
probabilitas kejadian A adalah :
                 nA    m
           PA
                 nS    n
dimana :
n(A) = banyak anggota A
n(S) = banyak anggota S



                           i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Pada pelemparan 2 buah uang logam :
a.   Tentukan ruang sampel!
b.   Bila A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang sama dari 2 uang
     logam tersebut, tentukan probabilitas kejadian A!
Jawab :
a.   Ruang sampelnya :
                                                Uang logam 2
                                                 g           a
                              Uang      g       (g,g)      (g,a)
                            Logam 1     a       (a,g)      (a,a)

b.   A = {(,g,g),(a,a)} , maka n(A) = 2 dan n(S) = 4, sehingga probabilitas
     kejadian A adalah :
                                   nA       2   1
                           PA
                                   nS       4   2


                                                i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Latihan :
Pada pelemparan dua buah dadu :
a.  Tentukan ruang sampelnya!
b.  Bila A menyatakan kejadian munculnya dua
    dadu dengan muka sama, tentukan P(A)!
c.  Bila B menyatakan kejadian munculnya jumlah
    muka dua dadu kurang dari 5, tentukan P(B)!
d.  Bila C menyatakan kejadian munculnya jumlah
    muka dua dadu lebih dari sama dengan 7,
    tentukan P(C)!




                            i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
   Bila 0<P(A)<1, maka n(A) akan selalu lebih
    sedikit dari n(S)
   Bila A = 0, himpunan kosong maka A tidak
    terjadi pada S dan n(A)=0 sehingga P(A) = 0
   Bila A = S, maka n(A)=n(S)=n sehingga P(A) =
    1




                            i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
S                  S

                A   B                        B
                                   A



Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah :

    nA    B     n(A) n(B) - n A    B
Kejadian majemuk adalah gabungan atau irisan kejadian A dan
B, maka probabilitas kejadian gabungan A dan B adalah:

    PA    B     P(A) P(B) - P A    B


                                   i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Untuk 3 kejadian maka :
                       S

                           A       B

                               C



 Maka Probabilitas majemuknya adalah :
PA   B   C   PA   PB   P C -P A        B -P A     C -P B         C      PA   B   C



                                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh 1 :
Diambil satu kartu acak dari satu set kartu
bridge yang lengkap. Bila A adalah kejadian
                                   PA B


terpilihnya kartu As dan B adalah kejadian
terpilihnya kartu wajik, maka hitunglah
Jawab :        4         13         1
        PA         , PB      , PA      B             (kartu As wajik)
              52            52        52
        Maka P A    B     PA PB PA B
                           4 13 1 16 4
                          52 52 52 52 13

                               i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh 2 :
Peluang seorang mahasiswa lulus Kalkulus adalah 2/3 dan peluang ia lulus
Statistika adalah 4/9. Bila peluang lulus sekurang-kurangnya satu mata kuliah
di atas adalah 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah tersebut?
Jawab :
Misal A = kejadian lulus Kalkulus
      B = kejadian lulus Statistika

                  2           4        4
            PA      , PB        , PA B
                  3           9        5
            PA    B PA        PB PA B
            PA    B PA        PB PA B
                      2   4   4   14
                      3   9   5   45


                                             i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S
dan berlaku     A B maka A dan B dikatakan dua
                        0
kejadian yang saling lepas.
Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara
bersamaan.
               S

                   A    B


Dengan demikian probabilitas       adalah :
                                A B
          PA       B   PA       PB
                               i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya
muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11!
Jawab :
Misal A = kejadian munculnya jumlah 7
      B = kejadian munculnya jumlah 11
Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh :
A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5)}
B = {(6,5),(5,6)}
Maka P A B 0yang berarti A dan B saling lepas.
P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 sehingga
                       4  2    6    1
PA    B   PA    PB
                      36 36    36   6

                                        i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya
muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11!
Jawab :
Misal A = kejadian munculnya jumlah 7
      B = kejadian munculnya jumlah 11
Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh :
A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5),(1,6),(3,4)}
B = {(6,5),(5,6)}
Maka P A B 0yang berarti A dan B saling lepas.
P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 sehingga
         6/36
                       6
                       4  2    6 1
PA    B   PA    PB              8/36
                      36 36    36 6

                                       i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila A Smaka Ac atau A’ adalah himpunan S
yang bukan anggota A.
             S
                      A
                 A’

Dengan demikian
            dan
  A A' 0            A     A' S
Rumus probabilitasnya :
                          P A' 1 P A


                           i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Latihan
Sebuah kotak berisi 8 bola merah, 7 bola putih,
dan 5 bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak,
tentukan probabilitas terpilihnya:
a. Bola merah
b. Bola putih
c. Bola biru
d. Tidak merah
e. Merah atau putih



                             i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S
dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak
mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya kejadian
B juga tidak mempengaruhi kejadian A.
Rumus :
          PA     B    P A .P B



                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Pada pelemparan dua buah dadu, apakah kejadian munculnya muka X<=3 dadu I dan
kejadian munculnya muka Y>=5 dadu II saling bebas?
Jawab :
A= kejadian munculnya muka X<=3 dadu I
B= kejadian munculnya muka Y>=5 dadu II
Dari ruang sampel diperoleh :
A={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6), (2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5),
    (2,6), (3,1),(3,2),(3,3),(3,4),(3,5),(3,6)}
B={(1,5),(2,5),(3,5),(4,5),(5,5),(6,5),(1,6),(2,6),(3,6),
    (4,6),(5,6),(6,6)}
A   B {(1,5),(2,5),(3,5)(1,6) (2,6),(3,6)}
                            ,
                              6       1
Maka diperoleh    PA    B
                             36       6

P(A) = 18/36 = ½ dan P(B) = 12/36 =11/3
                                1     1
Tetapi juga berlaku  PA B           .   P A .P B
                                  6       2 3
maka A dan B saling bebas.


                                                   i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih
dulu terjadi, dikatakan kejadian A bersyarat B
dan ditulis A/B.
Probabilitas terjadinya A bila kejadian B telah
terjadi disebut probabilitas bersyarat P(A/B).
Rumusnya :
                    PA B
            P A/B            ,P B          0
                     PB



                            i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Diberikan populasi sarjana disuatu kota yang dibagi
menurut jenis kelamin dan status pekerjaan sebagai
berikut :
                       Bekerja   Menganggur        Jumlah
           Laki-laki    460         40               500
            Wanita      140         260              400
            Jumlah      600         300              900
Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan
melakukan promosi barang. Ternyata yang terpilih adalah
dalam status bekerja, berapakah probabilitasnya bahwa
dia :
a. Laki-laki b. wanita


                                     i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Jawab :
A=kejadian terpilihnya sarjana telah bekerja
B=kejadian bahwa dia laki-laki
a.                       460
    nA      B   460 maka P A   B
                                    900
                             600
    nA      600 maka P A
                             900
                PA B       460 23
    P A/B
                 PA        600 30
b. Cari sendiri!



                                      i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S
yang saling bebas dengan P(A)=0 dan P(B)=0
maka berlaku :
                P A/B   P A dan P B/A                   PB
Bila            PA B
       P A/B             , maka
                 PB
       PA      B P A/B .P B
Untuk kejadian A,B, dan C maka :

       PA       B   C    P A/B C .P B/C .P C

                                  i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Misal kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali)
pada kartu bridge yang lengkap. Setiap
mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak
dikembalikan pada kelompok kartu tersebut.
Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa
pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk
memperoleh 3 kartu As!




                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Jawab :
S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52
A = terpilih kartu As pada pengambilan pertama
B/A = terpilih kartu As pada pengambilan kedua
  dengan syarat pada pengambilan pertama
  terpilih kartu As
C/       = terpilih kartu As pada pengambilan
  ketiga dengan syarat pada pengambilan
 A B
  pertama dan kedua terpilih kartu As



                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Pengambilan 1 : n(A)=4 dan n(S)=52
Pengambilan 2 : n(B/A)=3 dan n(S)=51
Pengambilan 3 : n(C/ A B)=2 dan n(S)=50
Maka :
       PA    B   C    P C/A B .P B/A .P A
                      2 3 4      1
                        . .
                     50 51 52 5.525




                          i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
S A1    A2      A3

                                      B


A1, A2, A3 adalah tiga kejadian yang saling lepas.
Maka kejadian B dapat ditentukan :

          B B A1          B A2        B A3
          maka probabilit as B adalah
          P B P B A1 P B A2 P B A3
                P B/A1 .P A1 P B/A2 .P A2 P B/A3 .P A3
                  3
                       P B/Ai .P Ai
                 i 1


                                               i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Probabilitas kejadian bersyarat :
             P B A1      P B/A1 .P A1
   P A1/B
               PB         P B/Ai .P Ai
             P B A2      P B/A2 .P A2
   P A2/B
               PB         P B/Ai .P Ai
             P B A3      P B/A3 .P A3
   P A3/B
               PB         P B/Ai .P Ai



                            i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Secara umum bila A1,A2,…,An kejadian saling
lepas dalam ruang sampel S dan B adalah
kejadian lain yang sembarang dalam S, maka
probabilitas kejadian bersyarat Ai/B adalah :

               P B Ai     P B/Ai .P Ai
      P Ai/B             n
                 PB
                               P B/Ai .P Ai
                         i 1




                               i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Contoh :
Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola.
Kotak I berisi 2 bola merah, kotak II berisi 1 bola
merah dan 1 bola putih, dan kotak III berisi 2
bola putih.
Dengan mata tertutup anda diminta mengambil
satu kotak secara acak dan kemudian mengambil
bola 1 bola secara acak dari kotak yang terambil
tersebut. Anda diberitahu bahwa bola yang
terambil ternyata berwarna merah. Berapakah
peluangnya bola tersebut terambil dari kotak I, II,
dan III?



                             i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Jawab :
A1 = kejadian terambilnya kotak I
A2 = kejadian terambilnya kotak II
A3 = kejadian terambilnya kotak III
B = kejadian terambilnya bola merah
Ditanya : P(A1/B), P(A2/B), dan P(A3/B)
Karena diambil secara acak maka :
P(A1)=P(A2)=P(A3)=1/3
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak I adalah P(B/A1)=1.
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak II adalah P(B/A2)=1/2.
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak III adalah P(B/A3)=0.
P(B)= P(B/A1).P(A1)+P(B/A2).P(A2)+P(B/A3).P(A3)
    = 1.1/3 + 1/2.1/3 + 0.1/3
    = 1/2




                                        i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
Jadi :                                        1
                                        1
              P B A1   P B/A1 .P A1           3          2
     P A1/B
                PB         PB                1           3
                                             2
                                            1        1
              P B A2   P B/A2 .P A2         2        3       1
     P A2/B
                PB         PB                   1            3
                                                2
                                                 1
                                         0
              P B A3   P B/A3 .P A3              3
     P A3/B                                              0
                PB         PB                1
                                             2

                                  i_aryanty@yahoo.com        30/03/2013
1. Diketahui banyak mahasiswa dari 500 mahasiswa yang mengikuti
   mata kuliah :
   - Matematika = 329
   - Statistika = 186
   - Fisika = 295
   - Matematika dan Statistika = 83
   - Matematika dan Fisika = 217
   - Statistika dan Fisika = 63
   Berapa mahasiswa yang mengikuti :
   a. 3 mata kuliah tersebut?
   b. Matematika tetapi tidak Fisika?
   c. Statistika tetapi tidak Matematika?
   d. Fisika tetapi tidak Statistika?
   e. Matematika atau Fisika tetapi tidak Statistika?
   f. Matematika tetapi tidak Statistika atau Fisika?




                                     i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
2. Dua kartu diambil secara acak (satu-satu) dari kumpulan
  kartu Bridge lengkap yang telah dikocok. Tentukan
  probabilitas untuk memperoleh 2 kartu As jika :
  a. Pengambilan kartu pertama dikembalikan
  b. Pengambilan kartu pertama tidak dikembalikan
3. Tiga kartu diambil secara acak (satu-satu) dari kumpulan
  kartu Bridge lengkap yang telah dikocok. Tentukan
  probabilitas kejadian terambilnya :
  a. 2 kartu Jack dan 1 kartu King
  b. 3 kartu dari satu jenis
  c. Paling sedikit 2 kartu As




                                  i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
4. Diberikan 2 kejadian X dan Y.
  P(X)=0,32 ; P(Y)=0,44 ;      P X Y 0,88
  a. Apakah X dan Y saling lepas?
  b. Apakah X dan Y saling bebas?
5. Suatu perusahaan besar menyediakan 3 hotel bagi
  akomodasi rekanannya. Dari catatan sebelumnya diketahui
  bahwa 20% rekanannya diinapkan dihotel A, 50% dihotel B,
  dan 30% dihotel C.
  Bila 5% diantara kamar-kamar dihotel A, 4% di hotel B, dan
  8% dihotel C terdapat kerusakan pipa air di kamar mandinya,
  hitung peluang bahwa :
  a. seorang rekanan mendapat kamar dengan pipa air yang
  rusak!
  b. seorang rekanan yang diketahui mendapat kamar dengan
  pipa air yang rusak ternyata menginap di hotel A!


                                  i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013
i_aryanty@yahoo.com   30/03/2013

More Related Content

What's hot

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Cabii
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
sukani
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
Judianto Nugroho
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
angita wahyu suprapti
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Aisyah Turidho
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasSelvin Hadi
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasIr. Zakaria, M.M
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa
 
12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistikaaliyudin007
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Ayuk Wulandari
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
rizka_safa
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 

What's hot (20)

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitas
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 

Viewers also liked

Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Vidi Al Imami
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
andibutsiawan
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 
Chap2 prob 2
Chap2 prob 2Chap2 prob 2
Chap2 prob 2HIMTI
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Materi 6 sistematika
Materi 6 sistematikaMateri 6 sistematika
Materi 6 sistematikaIsna Aryanty
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
Iskandar Tambunan
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
KuliahKita
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
Riswan
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
apriliantihermawan
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
Davisio
 
Materi 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataMateri 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataIsna Aryanty
 
iii. minggu ketiga
iii. minggu ketigaiii. minggu ketiga
iii. minggu ketigaIsna Aryanty
 
Soal ujian tengah semester statistika
Soal ujian tengah semester statistikaSoal ujian tengah semester statistika
Soal ujian tengah semester statistikaFiza Hafidzah
 
4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp
4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp
4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp
Cozt Leost
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
Kameliani Arif
 
Statistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep Peluang
Eko Mardianto
 

Viewers also liked (20)

Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 
Probabilitas.
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.
 
Chap2 prob 2
Chap2 prob 2Chap2 prob 2
Chap2 prob 2
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Materi 6 sistematika
Materi 6 sistematikaMateri 6 sistematika
Materi 6 sistematika
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 
Materi 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataMateri 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa data
 
iii. minggu ketiga
iii. minggu ketigaiii. minggu ketiga
iii. minggu ketiga
 
Soal ujian tengah semester statistika
Soal ujian tengah semester statistikaSoal ujian tengah semester statistika
Soal ujian tengah semester statistika
 
4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp
4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp
4. latihan soal matematika peluang kelas 9 smp
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
 
Statistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep Peluang
 
Besar sudut
Besar sudutBesar sudut
Besar sudut
 

Similar to Probabilitas konsepsi peluang

PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
AmbarPristiarini
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
arman11111
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
Yuni Wiantari
 
Kemampuan dasar ui 2015
Kemampuan dasar ui 2015Kemampuan dasar ui 2015
Kemampuan dasar ui 2015
Irfan Rifa'i
 
Statistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluangStatistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluang
putrapakulonan
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
TaufikRamadhan47
 
Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015
Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015
Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015
Adhina Mentari
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
CuYaShaaIrmaAlsiZy
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
 
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.pptKonsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
zul fikar
 
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.pptKonsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Zamzam660728
 
Konsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematika
Konsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematikaKonsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematika
Konsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematika
rifki ristiawan
 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
muhammadkafa1
 
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).pptStatistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
GaryChocolatos
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
kusnadiyoan
 
peluang.ppt
peluang.pptpeluang.ppt
peluang.ppt
HenyYuliaBudyanti
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
Lilin Ariandi
 

Similar to Probabilitas konsepsi peluang (20)

Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Kemampuan dasar ui 2015
Kemampuan dasar ui 2015Kemampuan dasar ui 2015
Kemampuan dasar ui 2015
 
Statistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluangStatistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluang
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
 
Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015
Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015
Soal osn smp bidang matematika tingkat kabupaten tahun 2015
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.pptKonsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
 
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.pptKonsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
 
Konsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematika
Konsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematikaKonsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematika
Konsep Dasar Peluang dan kejadian suatu pengantar matematika
 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
 
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).pptStatistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
peluang.ppt
peluang.pptpeluang.ppt
peluang.ppt
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 

More from Isna Aryanty

Materi 7 pengumpulan data
Materi 7 pengumpulan  dataMateri 7 pengumpulan  data
Materi 7 pengumpulan dataIsna Aryanty
 
Materi 5 studi pustaka
Materi 5 studi pustakaMateri 5 studi pustaka
Materi 5 studi pustakaIsna Aryanty
 
Materi 9 penulisan laporan
Materi 9 penulisan laporanMateri 9 penulisan laporan
Materi 9 penulisan laporanIsna Aryanty
 
iv. minggu keempat
iv. minggu keempativ. minggu keempat
iv. minggu keempatIsna Aryanty
 

More from Isna Aryanty (12)

Materi 7 pengumpulan data
Materi 7 pengumpulan  dataMateri 7 pengumpulan  data
Materi 7 pengumpulan data
 
Materi 5 studi pustaka
Materi 5 studi pustakaMateri 5 studi pustaka
Materi 5 studi pustaka
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 9 penulisan laporan
Materi 9 penulisan laporanMateri 9 penulisan laporan
Materi 9 penulisan laporan
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Vi. minggu keenam
Vi. minggu keenamVi. minggu keenam
Vi. minggu keenam
 
ii. minggu kedua
ii. minggu keduaii. minggu kedua
ii. minggu kedua
 
i. minggu pertama
i. minggu pertamai. minggu pertama
i. minggu pertama
 
iv. minggu keempat
iv. minggu keempativ. minggu keempat
iv. minggu keempat
 

Probabilitas konsepsi peluang

  • 1. TekniK Industri Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia 2010
  • 2. BERITA HARIAN NASIONAL Sepanjang tahun ini telah terjadi 20 kecelakaan kereta api dalam 100 hari terakhir. Berarti 5 hari sekali terjadi kecelakaan kereta api. Bila 5 hari yang lalu telah terjadi kecelakaan kereta api, sedangkan anda akan pergi dari Surabaya ke Jakarta. Apakah anda akan naik kereta api? i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 3. Bilangan faktorial ditulis n! Rumus : n! = n(n-1)(n-2)…3.2.1 dimana : 0! = 1 dan 1! = 1 Contoh : 5! = 5.(5-1).(5-2).(5-3).(5-4)=5.4.3.2.1 =120 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 4. Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota- anggota suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian anggota himpunan dan memberi arti pada urutan anggota dari masing- masing susunan tersebut. Permutasi ditulis dengan P. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 5. Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil sebanyak r, maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah : n! n Pr n-r ! Contoh : Bila n=4 dan r=2, maka 4! 4! 4.3.2! 4 P2 12 4-2 ! 2! 2! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 6. Bila himpunan tersebut mempunyai anggota yang sama, maka banyak permutasi yang dapat dibuat adalah : n n! n1 , n 2 , n 3 ,..., n k n1! n 2 ! n 3!... n k ! dimana n1+n2+n3+…+nk = n Contoh : Berapa banyak susunan yang dapat dibuat dari kalimat TEKNIK ELEKTRONIKA? Banyak n=17 huruf A = n1 = 1 huruf K = n4 = 4 huruf O = n7 = 1 huruf E = n2 = 3 huruf L = n5 = 1 huruf R = n8 = 1 huruf I = n3 = 2 huruf N = n6 = 2 huruf T = n9 = 2 Maka banyak permutasi adalah : 17 17! 1,3,2,4,1,2,1,1,2 411.675.264.000 1! 3!2!4!1!2! 1!1!2! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 7. Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota- anggota suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian dari anggota himpunan itu tanpa memberi arti pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut. Kombinasi ditulis dengan C. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 8. Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil sebanyak r, maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah : n n! n Cr r r! n - r ! Contoh : Bila n=4 dan r=2, maka 4 4! 4! 4.3.2! 4 C2 2 6 2! 4 - 2 ! 2!2! 1.2.2! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 9. Contoh : Dalam suatu kelompok terdiri dari 4 orang ahli mesin dan 3 orang ahli elektronika. Buatlah juri yang terdiri dari 2 orang ahli elektronika dan 1 orang ahli mesin! Jawab : 4 4! 4! 4.3! 4 C1 1 4 1! 4 - 1 ! 1!3! 3! 3 3! 3! 4.3.2! 3 C2 2 12 2! 3 - 2 ! 2!1! 2! Banyaknya jenis juri yang dapat dibentuk adalah 4 x 12 = 48 jenis juri. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 10. 1. Dalam berapa cara 6 kelereng yang warnanya berbeda dapat disusun dalam satu baris? 2. Dari kelompok ahli ada 5 orang sarjana ekonomi dan 7 sarjana hukum. Akan dibuat tim kerja yang terdiri atas 2 sarjana ekonomi dan 3 sarjana hukum. Berapa banyak cara untuk membuat tim itu jika : a. tiap orang dapat dipilih dengan bebas b. seorang sarjana hukum harus ikut dalam tim itu c. dua sarjana ekonomi tidak boleh ikut dalam tim itu i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 11. Banyaknya kejadian yang sulit diketahui dengan pasti.  Akan tetapi kejadian tersebut dapat kita ketahui akan terjadi dengan melihat fakta- fakta yang ada.  Dalam statistika fakta-fakta tersebut digunakan untuk mengukur derajat kepastian atau keyakinan yang disebut dengan Probabilitas atau Peluang dan dilambangkan dengan P. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 12. Bila kejadian E terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang mungkin terjadi dimana masing- masing n cara tersebut mempunyai kesempatan atau kemungkinan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian E adalah : m PE n i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 13. Contoh : Hitung probabilitas memperoleh kartu hati bila sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge yang lengkap! Jawab: Jumlah seluruh kartu = 52 Jumlah kartu hati = 13 Misal E adalah kejadian munculnya kartu hati, maka : m 13 PE n 52 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 14. Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul atau terjadi pada suatu percobaan statistik. Ruang sampel dilambangkan dengan S dan anggota-anggotanya disebut titik sampel. Kejadian adalah himpunan dari hasil yang muncul atau terjadi pada suatu percobaan statistik. Kejadian dilambangkan dengan A dan anggota- anggotanya disebut juga titik sampel. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 15. S A Ruang sampel S Himpunan semesta S Kejadian A Himpunan bagian A Titik sampel Anggota himpunan i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 16. Bila kejadian A terjadi dalam m cara pada ruang sampel S yang terjadi dalam n cara maka probabilitas kejadian A adalah : nA m PA nS n dimana : n(A) = banyak anggota A n(S) = banyak anggota S i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 17. Contoh : Pada pelemparan 2 buah uang logam : a. Tentukan ruang sampel! b. Bila A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang sama dari 2 uang logam tersebut, tentukan probabilitas kejadian A! Jawab : a. Ruang sampelnya : Uang logam 2 g a Uang g (g,g) (g,a) Logam 1 a (a,g) (a,a) b. A = {(,g,g),(a,a)} , maka n(A) = 2 dan n(S) = 4, sehingga probabilitas kejadian A adalah : nA 2 1 PA nS 4 2 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 18. Latihan : Pada pelemparan dua buah dadu : a. Tentukan ruang sampelnya! b. Bila A menyatakan kejadian munculnya dua dadu dengan muka sama, tentukan P(A)! c. Bila B menyatakan kejadian munculnya jumlah muka dua dadu kurang dari 5, tentukan P(B)! d. Bila C menyatakan kejadian munculnya jumlah muka dua dadu lebih dari sama dengan 7, tentukan P(C)! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 19. Bila 0<P(A)<1, maka n(A) akan selalu lebih sedikit dari n(S)  Bila A = 0, himpunan kosong maka A tidak terjadi pada S dan n(A)=0 sehingga P(A) = 0  Bila A = S, maka n(A)=n(S)=n sehingga P(A) = 1 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 20. S S A B B A Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah : nA B n(A) n(B) - n A B Kejadian majemuk adalah gabungan atau irisan kejadian A dan B, maka probabilitas kejadian gabungan A dan B adalah: PA B P(A) P(B) - P A B i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 21. Untuk 3 kejadian maka : S A B C Maka Probabilitas majemuknya adalah : PA B C PA PB P C -P A B -P A C -P B C PA B C i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 22. Contoh 1 : Diambil satu kartu acak dari satu set kartu bridge yang lengkap. Bila A adalah kejadian PA B terpilihnya kartu As dan B adalah kejadian terpilihnya kartu wajik, maka hitunglah Jawab : 4 13 1 PA , PB , PA B (kartu As wajik) 52 52 52 Maka P A B PA PB PA B 4 13 1 16 4 52 52 52 52 13 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 23. Contoh 2 : Peluang seorang mahasiswa lulus Kalkulus adalah 2/3 dan peluang ia lulus Statistika adalah 4/9. Bila peluang lulus sekurang-kurangnya satu mata kuliah di atas adalah 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah tersebut? Jawab : Misal A = kejadian lulus Kalkulus B = kejadian lulus Statistika 2 4 4 PA , PB , PA B 3 9 5 PA B PA PB PA B PA B PA PB PA B 2 4 4 14 3 9 5 45 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 24. Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan berlaku A B maka A dan B dikatakan dua 0 kejadian yang saling lepas. Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara bersamaan. S A B Dengan demikian probabilitas adalah : A B PA B PA PB i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 25. Contoh : Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11! Jawab : Misal A = kejadian munculnya jumlah 7 B = kejadian munculnya jumlah 11 Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh : A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5)} B = {(6,5),(5,6)} Maka P A B 0yang berarti A dan B saling lepas. P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 sehingga 4 2 6 1 PA B PA PB 36 36 36 6 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 26. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 27. Contoh : Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11! Jawab : Misal A = kejadian munculnya jumlah 7 B = kejadian munculnya jumlah 11 Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh : A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5),(1,6),(3,4)} B = {(6,5),(5,6)} Maka P A B 0yang berarti A dan B saling lepas. P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 sehingga 6/36 6 4 2 6 1 PA B PA PB 8/36 36 36 36 6 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 28. Bila A Smaka Ac atau A’ adalah himpunan S yang bukan anggota A. S A A’ Dengan demikian dan A A' 0 A A' S Rumus probabilitasnya : P A' 1 P A i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 29. Latihan Sebuah kotak berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5 bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukan probabilitas terpilihnya: a. Bola merah b. Bola putih c. Bola biru d. Tidak merah e. Merah atau putih i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 30. Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya kejadian B juga tidak mempengaruhi kejadian A. Rumus : PA B P A .P B i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 31. Contoh : Pada pelemparan dua buah dadu, apakah kejadian munculnya muka X<=3 dadu I dan kejadian munculnya muka Y>=5 dadu II saling bebas? Jawab : A= kejadian munculnya muka X<=3 dadu I B= kejadian munculnya muka Y>=5 dadu II Dari ruang sampel diperoleh : A={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6), (2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5), (2,6), (3,1),(3,2),(3,3),(3,4),(3,5),(3,6)} B={(1,5),(2,5),(3,5),(4,5),(5,5),(6,5),(1,6),(2,6),(3,6), (4,6),(5,6),(6,6)} A B {(1,5),(2,5),(3,5)(1,6) (2,6),(3,6)} , 6 1 Maka diperoleh PA B 36 6 P(A) = 18/36 = ½ dan P(B) = 12/36 =11/3 1 1 Tetapi juga berlaku PA B . P A .P B 6 2 3 maka A dan B saling bebas. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 32. Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu terjadi, dikatakan kejadian A bersyarat B dan ditulis A/B. Probabilitas terjadinya A bila kejadian B telah terjadi disebut probabilitas bersyarat P(A/B). Rumusnya : PA B P A/B ,P B 0 PB i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 33. Contoh : Diberikan populasi sarjana disuatu kota yang dibagi menurut jenis kelamin dan status pekerjaan sebagai berikut : Bekerja Menganggur Jumlah Laki-laki 460 40 500 Wanita 140 260 400 Jumlah 600 300 900 Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukan promosi barang. Ternyata yang terpilih adalah dalam status bekerja, berapakah probabilitasnya bahwa dia : a. Laki-laki b. wanita i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 34. Jawab : A=kejadian terpilihnya sarjana telah bekerja B=kejadian bahwa dia laki-laki a. 460 nA B 460 maka P A B 900 600 nA 600 maka P A 900 PA B 460 23 P A/B PA 600 30 b. Cari sendiri! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 35. Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S yang saling bebas dengan P(A)=0 dan P(B)=0 maka berlaku : P A/B P A dan P B/A PB Bila PA B P A/B , maka PB PA B P A/B .P B Untuk kejadian A,B, dan C maka : PA B C P A/B C .P B/C .P C i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 36. Contoh : Misal kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali) pada kartu bridge yang lengkap. Setiap mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak dikembalikan pada kelompok kartu tersebut. Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk memperoleh 3 kartu As! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 37. Jawab : S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52 A = terpilih kartu As pada pengambilan pertama B/A = terpilih kartu As pada pengambilan kedua dengan syarat pada pengambilan pertama terpilih kartu As C/ = terpilih kartu As pada pengambilan ketiga dengan syarat pada pengambilan A B pertama dan kedua terpilih kartu As i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 38. Pengambilan 1 : n(A)=4 dan n(S)=52 Pengambilan 2 : n(B/A)=3 dan n(S)=51 Pengambilan 3 : n(C/ A B)=2 dan n(S)=50 Maka : PA B C P C/A B .P B/A .P A 2 3 4 1 . . 50 51 52 5.525 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 39. S A1 A2 A3 B A1, A2, A3 adalah tiga kejadian yang saling lepas. Maka kejadian B dapat ditentukan : B B A1 B A2 B A3 maka probabilit as B adalah P B P B A1 P B A2 P B A3 P B/A1 .P A1 P B/A2 .P A2 P B/A3 .P A3 3 P B/Ai .P Ai i 1 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 40. Probabilitas kejadian bersyarat : P B A1 P B/A1 .P A1 P A1/B PB P B/Ai .P Ai P B A2 P B/A2 .P A2 P A2/B PB P B/Ai .P Ai P B A3 P B/A3 .P A3 P A3/B PB P B/Ai .P Ai i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 41. Secara umum bila A1,A2,…,An kejadian saling lepas dalam ruang sampel S dan B adalah kejadian lain yang sembarang dalam S, maka probabilitas kejadian bersyarat Ai/B adalah : P B Ai P B/Ai .P Ai P Ai/B n PB P B/Ai .P Ai i 1 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 42. Contoh : Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola. Kotak I berisi 2 bola merah, kotak II berisi 1 bola merah dan 1 bola putih, dan kotak III berisi 2 bola putih. Dengan mata tertutup anda diminta mengambil satu kotak secara acak dan kemudian mengambil bola 1 bola secara acak dari kotak yang terambil tersebut. Anda diberitahu bahwa bola yang terambil ternyata berwarna merah. Berapakah peluangnya bola tersebut terambil dari kotak I, II, dan III? i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 43. Jawab : A1 = kejadian terambilnya kotak I A2 = kejadian terambilnya kotak II A3 = kejadian terambilnya kotak III B = kejadian terambilnya bola merah Ditanya : P(A1/B), P(A2/B), dan P(A3/B) Karena diambil secara acak maka : P(A1)=P(A2)=P(A3)=1/3 Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak I adalah P(B/A1)=1. Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak II adalah P(B/A2)=1/2. Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak III adalah P(B/A3)=0. P(B)= P(B/A1).P(A1)+P(B/A2).P(A2)+P(B/A3).P(A3) = 1.1/3 + 1/2.1/3 + 0.1/3 = 1/2 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 44. Jadi : 1 1 P B A1 P B/A1 .P A1 3 2 P A1/B PB PB 1 3 2 1 1 P B A2 P B/A2 .P A2 2 3 1 P A2/B PB PB 1 3 2 1 0 P B A3 P B/A3 .P A3 3 P A3/B 0 PB PB 1 2 i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 45. 1. Diketahui banyak mahasiswa dari 500 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah : - Matematika = 329 - Statistika = 186 - Fisika = 295 - Matematika dan Statistika = 83 - Matematika dan Fisika = 217 - Statistika dan Fisika = 63 Berapa mahasiswa yang mengikuti : a. 3 mata kuliah tersebut? b. Matematika tetapi tidak Fisika? c. Statistika tetapi tidak Matematika? d. Fisika tetapi tidak Statistika? e. Matematika atau Fisika tetapi tidak Statistika? f. Matematika tetapi tidak Statistika atau Fisika? i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 46. 2. Dua kartu diambil secara acak (satu-satu) dari kumpulan kartu Bridge lengkap yang telah dikocok. Tentukan probabilitas untuk memperoleh 2 kartu As jika : a. Pengambilan kartu pertama dikembalikan b. Pengambilan kartu pertama tidak dikembalikan 3. Tiga kartu diambil secara acak (satu-satu) dari kumpulan kartu Bridge lengkap yang telah dikocok. Tentukan probabilitas kejadian terambilnya : a. 2 kartu Jack dan 1 kartu King b. 3 kartu dari satu jenis c. Paling sedikit 2 kartu As i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 47. 4. Diberikan 2 kejadian X dan Y. P(X)=0,32 ; P(Y)=0,44 ; P X Y 0,88 a. Apakah X dan Y saling lepas? b. Apakah X dan Y saling bebas? 5. Suatu perusahaan besar menyediakan 3 hotel bagi akomodasi rekanannya. Dari catatan sebelumnya diketahui bahwa 20% rekanannya diinapkan dihotel A, 50% dihotel B, dan 30% dihotel C. Bila 5% diantara kamar-kamar dihotel A, 4% di hotel B, dan 8% dihotel C terdapat kerusakan pipa air di kamar mandinya, hitung peluang bahwa : a. seorang rekanan mendapat kamar dengan pipa air yang rusak! b. seorang rekanan yang diketahui mendapat kamar dengan pipa air yang rusak ternyata menginap di hotel A! i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013
  • 48. i_aryanty@yahoo.com 30/03/2013