SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS KULIT BUAH
KAKAO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) DI
POLYBAG
Oleh :
ROSYANI ADA
913 04 002
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
RAHA
2014
Terung merupakan jenis tanaman sayur-sayuran
berbentuk buah yang mempunyai rasa enak untuk
dikonsumsi, baik berupa buah segar maupun dalam
bentuk lalap (sayuran segar) atau disayur rebus, gulai,
sambal dan lain sebagainya. Tanaman terung banyak
digemari karena selain rasanya enak dan harganya
relatif murah, kandungan gizinya pun cukup lengkap
yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin
B, vitamin C, Posfor, dan zat besi. Terung mempunyai
nilai ekonomis yang cukup tinggi dan telah mampu
menerobos pasaran ekspor. (Soetasad dan Sri
Muryanti,1999).
Manfaat dan Kegunaan Terung. Anti kejang, anti kanker,
dan pendepak gagguan pembuluh darah, Manfaat lain buah
terung yang matang bisa untuk sirop, sup, adonan pengisi
(perut ayam, dan sebagainya) dan untuk rujak. Buah yang
dibelah dapat digunakan sebagai bumbu, serta dibakar atau
dipanggang untuk digunakan sebagai sayuran. Buah yang
matang di pohon yang dipelihara pada lingkungan yang cocok
saja yang rasa dan aromanya enak. Buah yang dimatangkan
sebaik-baiknya juga penting agar dihasilkan sirup, jell, selai,
pencuci mulut dan sebagai hiasan es krim yang berkualitas
baik. Bijinya yang keras itu dapat dibuang setelah digodok. Air
kapur dan gula dapat ditambahkan agar rasanya lebih enak
(Spilane, 1995).
Botani Tanaman Terung
Menurut Prahasta (2009) Klasifikasi tanaman
terung (Solanum melongena L).sebagai berikut.:
Divisio Magnoliophyta, Kelas
Magnoliopsida, Ordo Solanales, Family Solanaceae, Genus Sol
anum, dan Spesies Solanum melongena L.
Tanaman terung (Solanum melongena L) adalah tanaman
setahun berjenis perdu, pohon dengan percabangan rendah
dan tingginya dapat mencapai 1 m dpt. Batang tanaman
terung dibedakan menjadi dua macam, yaitu batang utama
(primer) dan percabangan (sekunder). Dalam perkembangan
batangnya batang sekunder ini akan mempunyai percabangan
baru. Batang utama merupakan penyangga berdirinya
tanaman, sedangkan percabangan adalah bagian tanaman
yang akan mengeluarkan bunga (Soetasad dan Sri Muryanti,
1999).
Syarat Tumbuh
A. Iklim
Tanaman terung dapat tumbuh dan agar produksi hasil tanaman
memuaskan yaitu meliputi Iklim cuaca tropis memungkinkan petani
memproduksi sayuran sepanjang tahun. Unsur-unsur iklim yang perlu
diperhatikan dalam pertumbuhan tanaman terung antara lain ketinggian
tempat, intensitas cahaya, serta temperatur dan kelembaban. Tanaman
terung dapat ditanam didataran rendah dan dataran tinggi. Kisaran
ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman terung ini antara 1.000 –
1.200 m (dpl). Suhu untuk tanaman terung untuk pertumbuhannya
yaitu suhu pertumbuhannya Suhu udara 22 - 30 ºC pada siang hari dan
9 - 12 ºC pada malam hari. Meskipun demikian, tanaman itu masih
dapat bertahan pada suhu 38 ºC. Di Indonesia, tanaman itu cocok
ditanam pada dataran tinggi yang bersuhu 16 - 25 ºC. (Soetasad dan Sri
Muryanti,1999).
2.Tanah
Terung merupakan tanaman yang dapat ditanam
diberbagai jenis tanah lempung agak berliat, lempung
berpasir, tanah pasir yang gembur, subur, banyak
mengandung bahan organik, unsur hara dan mudah
menyerap air. Tanah untuk tanaman terung dapat tumbuh
dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir. Derajat
keasaman atau pH tanah yang cocok untuk tanaman terung
adalah 5,0 – 6,0, kemiringan lahan kurang 8 %, Tanah yang
selalu tergenang air menyebabkan tanaman menjadi kerdil
atau mati (Soetasad dan Sri Muryanti,1999).
3. Pembibitan Tanaman
Tahap awal pembibitan biasanya biji atau benih terung
dikecambahkan pada bedegan perkecambahan yang lebarnya 1 meter
dan panjangnya sesuai dengan jumlah biji yang dikecambahkan. Benih
terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama 10 -15 menit.
Media tanam berupa tanah yang sudah dicampurkan dengan pupuk
kandang dan dipastikan agar media tercampur sampai merata lalu
disiram dengan air dan dibiarkan sesaat, Tutup benih tersebut dengan
tanah tipis, Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup
dengan daun pisang atau ilalang, Setelah benih tampak berkecambah
muncul, buka penutupnya, Siram persemaian pagi dan sore hari,
Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan, kemudian
pindahkan satu persatu ke polybag yang berukuran 6 x 17 cm yang telah
berisi media tanam. Bibit berumur 1 - 1,5 bulan atau berdaun empat
helai siap dipindah tanamkan ke polybag besar yang berkapasitas (15 x
35), benih diletakkan satu persatu pada setiap polybag percobaan,
(Erwiyono, 1990).
4. Pemupukan Bibit Terung
Pupuk yang dimaksud disini adalah semua
bahan senyawa yang mengandung unsur hara
tanaman, mikro dan makro, padat ataupun cair,
organik ataupun an organik, yang kalau
diberikan pada kedalam tanah akan dapat
menyumbang unsur hara dan perbaikan
kesuburan tanah. Tindakkan penyampain pupuk
ke dalam tanah ataupun bahagian pertumbuhan
tanaman disebut dengan pemupukan (Pusat
Penelitian Terung dan Kakao Indonesia, 2004).
Jenis Pupuk
Organik
% Kandungan Hara
Nitrogen Posfor Kalium
Sapi 0,8 - 1,2 0,44 – 0,88 0,4 – 0,8
Domba/Kambin
g
2,0 -3,0 0,88 2,1
Ayam 1,5 – 3,0 1,15 – 2,25 1,0 – 1,4
Kulit Buah
Kakao
1,30 0,186 5,5
Peranan Pupuk Organik
Pupuk Organik biasanya mengandung bahan-bahan organik yang
bersifat alami tidak mengandung zat kimia yang bisa merusak
lingkungan dan struktur serta tekstur tanah. Pupuk organik mengalami
proses pelapukan atau penguraian secara alami maupun buatan.
Table 1. Jenis-jenis Pupuk Organik dan Persentase Hara yang
Dikandung.
Sumber : Darmono dan Tripanji, 1999.
Kompon
en
Kimia
B
O
%
H2
O
%
K
C
L
%
C.O
rga
nik
%
N.T
otal
%
P2
O5
%
K2
O
%
C
a
O
%
M
g
O
%
S
%
N
%
Kandun
gan
4
2,
3
9,
4
1
33,
71
1,3
0
0,1
86
5,
5
0,
85
0,
57
0,7
9
8,
7
Tabel 2. Analisis Kimia Kompos Kulit Buah Kakao
Sumber : Dianalisis di Laboratorium dan Penelitian UPP SDA Hayati
Unpad, (2000).
METODA PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun Percontohan Fakultas
Pertanian Universitas Muara Bungo (UMB) Sungai Binjai Km. 06
Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo, dengan ketinggian tempat 80 -
100 M dpl. pH 5,5 Penelitian di dilaksanakan selama ± 5 bulan, yaitu dari
tanggal 07 April sampai dengan 07 Agustus 2012.
2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi Benih terung
varietas Hybrid F1 (Terung Bimbi). Kompos Kulit Buah Kakao, Pupuk
Kandang, dan Pestisida Nabati (Pseudomonas florecens).
Sedangkan Alat yang digunakan adalah Cangkul, Parang, Palu, Kayu,
Seng, Tali rapia, Paku, Gergaji, Ember plastic, Hand sprayer,
Meteran, Timbangan, Kertas label, Polybag ukuran (6 x 17) dan ukuran
(15 x 35) serta Alat tulis.
3. Rancangan Penelitian
Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 Perlakuan
dan 4 ulangan. Adapun perlakuan pemberian takaran kompos
kulit buah kakao adalah sebagai berikut :
K0 = Kompos Kulit Buah Kakao 0 g / polybag.
K1 = Kompos Kulit Buah Kakao 375 g / polybag.
K2 = Kompos Kulit Buah Kakao 750 g / polybag.
K3 = Kompos Kulit Buah Kakao 1.125 g / polybag.
K4 = Kompos Kulit Buah Kakao 1.500 g / polybag.
4. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Tempat Penelitian
Tempat penelitian dipilih yang datar dan tidak terlalu jauh
dari naungan, kemudian dibersihkan dari tanaman
pengganggu atau gulma, sampah dan kotoran-kotoran lain.
Setelah tanah nya dipadatkan, begitu juga disekitar 1,5 meter
sekeliling tempat penelitian, Tanahnya diratakan agar posisi
polybag tegak dengan baik dan bagus, Sekeliling tempat
penelitian dibuat parit-parit drainase sedalam 10 cm, Lebar
50 cm, gunanya untuk mencegah masuknya air ke areal
percobaan jika turun hujan. Kemudian polybag yang telah diisi
media tanah disusun sesuai dengan denah penelitian. Dengan
jarak antar polybag 60 x 60 cm.
2. Pembuatan Naungan Pembibitan
Naungan dibuat memanjang Utara – Selatan ,
sebelah Barat ketinggian 2 meter dan sebelah
Timur 2 meter, ujung-ujung naungan sebelah
Barat dan Timur dilebihkan ± 100 cm menjorok
keluar, Kerangka naungan terbuat dari kayu-
kayu dengan atap naungan dari daun salak.
3. Persiapan Benih
Benih terung jenis Hybrid F1 (Terung Bimbi) Cap Bunga Matahari
diambil dari toko pertanian dimuara bungo, benih yang diperoleh
berupa benih yang masih didalam kantong kemasan dan bersitifikasi.
4. Persemaian
Biji terung perlu disemai terlebih dahulu sebelum penanaman.
Proses penyemaian harus dilakukan secara steril pada media tanam. Biji
dikecambahkan pada bedengan selama 1 minggu. Selanjutnya bibit
terung yang memiliki daun sempurna tersebut dipindahkan ke polybag
setelah sampai muncul 2 – 3 helai daun. Kemudian bibit ditanam pada
media sesungguhnya yakni polybag besar yang berukuran (15 x 35 cm).
Benih diletakkan satu persatu pada setiap lubang yang telah dibuat pada
polibag besar dengan posisi bibit tanaman terung tegak lurus keatas
disekeliling bibit tanaman diberikan gulma yang sudah di buang yang
berfungsi sebagai kelembaban tanah didalam polibag.
5. Penanaman
Penanaman dilakukan pada musim panas atau musim kemarau, pilih bibit yang
tumbuh subur dan normal dan tidak terjangkit serangan hama dan penyakit dengan
memindahkan bibit yang telah berumur 35 – 40 hari atau bibit telah mempunyai 4 – 6
helai daun pada media tanam polybag kecil dan dipindahkan ke polybag besar. Media
yang digunakan untuk penanaman ini adalah tanah padsolid merah kuning (PMK) dan
pupuk kandang sapi. Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara menyobek polibag
kecil sebelum dimasukkan kedalam polibag besar.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi kegiatan pengairan atau penyiraman, penyulaman,
penyiangan gulma, pemasangan ajir, pembentukan percabangan, pemupukan, serta
pengedalian hama dan penyakit, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari
dengan cara menyiramkan air kedalam polybag dan tidak terlalu berlebihan,
Penyiangan gulma dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mencabut setiap
gulma yang tumbuh didalam polybag maupun disekitar polybag. Pengendalian hama
dan penyakit mengunakan Pestisida Nabati, Jika tidak sangup dengan Pestisida Nabati
baru mengunkan Insektisida (Decis 2,5 EC).
7. Pemanenan
Pemanenan terung dilakukan pada saat buah terung memasuki
stasiun matang dengan ciri-ciri sebagian besar permukaan buah sudah
berwarna hitam mengilap dan pas waktunya untuk dipanen atau
persentasenya 20 %, kecuali pada panen terakhir semua buah yang kecil
atau yang besar juga ikut dipanen. Panen dilakukan sebanyak 5 kali
dengan interval panen 2 hari 1 kali.
5. Variabel Pengamatan
1. Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur setelah tanaman berumur 14 hari
setelah tanaman dengan selang waktu seminggu sekali sampai pada
akhir masa pertumbuhan vegetatif, pengukuran dilakukan dengan
mengukur dari permukaan tanah atau leher akar sampai titik tumbuh.
Agar dasar pengukuran tidak berubah maka dibuat ajir dari permukaan
tanah.
2. Diameter Batang (cm)
Pengukuran diameter batang tanaman dimulai pada
minggu ke-4 setelah tanam dengan selang waktu 2 minggu
sekali sampai dengan minggu ke-16. pengukuran dilakukan
dengan mengunakan potongan tali rapia. Pengukuran pada
titik tetap yaitu pada ketinggian 5 cm diatas leher akar atau
setinggi ajir bambu.
3. Luas Daun Total (cm²)
Pengukuran luas daun dilakukan pada akhir penelitian.
Daun yang akan di ukur luasnya adalah daun yang telah
membuka sempurna, untuk mendapat luas daun total
digunakan rumus Francis Rutger dan Faliner (1969).
Rumus : LD = P x L x 0,75
4. Umur Mulai Berbunga (Hst)
Perhitungan umur mulai berbunga dilakukan dengan cara
menghitung jumlah hari sejak persemaian sampai muncul bunga
pertama atau pada setiap petak terdapat 50% tanaman sampel telah
muncul bunga pertama. Satuan yang digunakan adalah hari setelah
semai.
5. Jumlah Buah Pertanaman (Buah)
Penghitungan jumlah buah pertanaman dilakukan pada saat panen,
terung bimbi Hybrid F1, yang tumbuh dan berkembang secara normal
dan terpelihara dengan baik akan menghasilkan jumlah buah
sebanyak 4 - 6 buah pertanaman diluar putik.
6. Hasil Buah Pertanaman (g)
Berat buah terung petikan pertama dan terakhir rata-rata 509,8 g
maka produksi tanaman adalah 250 – 350 g per tanaman. Apabila berat
buah per tanaman 250 g maka pada areal tanah seluas 1 ha akan
menghasilkan buah terung sebanyak Produksi 30 - 40 Kg terong segar
per hektar (Soetasad dan Sri Muryanti,1999).
TERIMAKASIH…

More Related Content

What's hot

Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaianperdos5 cuy
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Warta Wirausaha
 
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybagBudidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybagTriyas Cah Duol
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe ku
roisku
 
Budidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe MerahBudidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe Merah
Alya Titania Annisaa
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Warta Wirausaha
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Andrew Hutabarat
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatNingrum Handayani
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
Andrew Hutabarat
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
Ali Babang
 
Usaha tani jahe
Usaha tani jaheUsaha tani jahe
Usaha tani jahe
wong slebor
 
Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman Hias
Karissa8
 
Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
Farah Bestari
 
Microgreen
MicrogreenMicrogreen
Microgreen
MuryantoPaiman
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
Yosep Setiawan
 

What's hot (19)

Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaian
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Singkong
SingkongSingkong
Singkong
 
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybagBudidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybag
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe ku
 
Budidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe MerahBudidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe Merah
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Usaha tani jahe
Usaha tani jaheUsaha tani jahe
Usaha tani jahe
 
Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman Hias
 
Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
 
Microgreen
MicrogreenMicrogreen
Microgreen
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 

Viewers also liked

Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Irt Elims
 
Klasifikasi jangkrik
Klasifikasi jangkrikKlasifikasi jangkrik
Klasifikasi jangkrikShe Jeweles
 
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaKarya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Prinscha Bella
 
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiManfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiWidya Saraswati
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
F W
 
limbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organiklimbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organikIrvani Syahrika
 
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUPRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
Muhayan Al-Idris
 
Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)
Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)
Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)
Muhayan Al-Idris
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...BBPP_Batu
 
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John KelikKumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John KelikJohn Kelik
 
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanKarya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanIk-kH
 
Presentasi KTI Pengawet dari Cangkang Kerang
Presentasi KTI Pengawet dari Cangkang KerangPresentasi KTI Pengawet dari Cangkang Kerang
Presentasi KTI Pengawet dari Cangkang Kerang
Muhayan Al-Idris
 
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
Prasetyo Imam
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
tita siti rosita
 
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri RokokPemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Herry Prakoso
 
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Muhayan Al-Idris
 
Contoh animasi power point
Contoh animasi power pointContoh animasi power point
Contoh animasi power point
Watur Lita
 
Contoh presentasi-keren-smartart
Contoh presentasi-keren-smartartContoh presentasi-keren-smartart
Contoh presentasi-keren-smartartyu Kha
 
Powerpoint yang baik dan menarik
Powerpoint yang baik dan menarikPowerpoint yang baik dan menarik
Powerpoint yang baik dan menarik
sabritbi2
 

Viewers also liked (20)

Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
 
Klasifikasi jangkrik
Klasifikasi jangkrikKlasifikasi jangkrik
Klasifikasi jangkrik
 
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaKarya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
 
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiManfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
limbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organiklimbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organik
 
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUPRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
 
Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)
Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)
Karya ilmiah (pengawet cangkang kerang)
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
 
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John KelikKumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
 
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanKarya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
 
Presentasi KTI Pengawet dari Cangkang Kerang
Presentasi KTI Pengawet dari Cangkang KerangPresentasi KTI Pengawet dari Cangkang Kerang
Presentasi KTI Pengawet dari Cangkang Kerang
 
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri RokokPemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
 
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
 
Contoh animasi power point
Contoh animasi power pointContoh animasi power point
Contoh animasi power point
 
Contoh presentasi-keren-smartart
Contoh presentasi-keren-smartartContoh presentasi-keren-smartart
Contoh presentasi-keren-smartart
 
Powerpoint yang baik dan menarik
Powerpoint yang baik dan menarikPowerpoint yang baik dan menarik
Powerpoint yang baik dan menarik
 

Similar to Presentation terung filsafat yani

Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
Operator Warnet Vast Raha
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Emma Femi
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
evisunita
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
evisunita
 
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptxModul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
HaniFauziahFauziah
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
Eki argiansyah
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
inezya thalita
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
Operator Warnet Vast Raha
 
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
KKNBerbahSleman
 
BUDIDAYA GANYONG.pptx
BUDIDAYA GANYONG.pptxBUDIDAYA GANYONG.pptx
BUDIDAYA GANYONG.pptx
WartonoTono5
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Warta Wirausaha
 
A be829o
A be829oA be829o
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
dalilsrileksono
 

Similar to Presentation terung filsafat yani (20)

Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptxModul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
 
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
 
BUDIDAYA GANYONG.pptx
BUDIDAYA GANYONG.pptxBUDIDAYA GANYONG.pptx
BUDIDAYA GANYONG.pptx
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Dilasambong
 

Recently uploaded (11)

PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
 

Presentation terung filsafat yani

  • 1. PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS KULIT BUAH KAKAO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) DI POLYBAG Oleh : ROSYANI ADA 913 04 002 SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA JURUSAN AGROTEKNOLOGI RAHA 2014
  • 2. Terung merupakan jenis tanaman sayur-sayuran berbentuk buah yang mempunyai rasa enak untuk dikonsumsi, baik berupa buah segar maupun dalam bentuk lalap (sayuran segar) atau disayur rebus, gulai, sambal dan lain sebagainya. Tanaman terung banyak digemari karena selain rasanya enak dan harganya relatif murah, kandungan gizinya pun cukup lengkap yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, Posfor, dan zat besi. Terung mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan telah mampu menerobos pasaran ekspor. (Soetasad dan Sri Muryanti,1999).
  • 3. Manfaat dan Kegunaan Terung. Anti kejang, anti kanker, dan pendepak gagguan pembuluh darah, Manfaat lain buah terung yang matang bisa untuk sirop, sup, adonan pengisi (perut ayam, dan sebagainya) dan untuk rujak. Buah yang dibelah dapat digunakan sebagai bumbu, serta dibakar atau dipanggang untuk digunakan sebagai sayuran. Buah yang matang di pohon yang dipelihara pada lingkungan yang cocok saja yang rasa dan aromanya enak. Buah yang dimatangkan sebaik-baiknya juga penting agar dihasilkan sirup, jell, selai, pencuci mulut dan sebagai hiasan es krim yang berkualitas baik. Bijinya yang keras itu dapat dibuang setelah digodok. Air kapur dan gula dapat ditambahkan agar rasanya lebih enak (Spilane, 1995).
  • 4. Botani Tanaman Terung Menurut Prahasta (2009) Klasifikasi tanaman terung (Solanum melongena L).sebagai berikut.: Divisio Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo Solanales, Family Solanaceae, Genus Sol anum, dan Spesies Solanum melongena L. Tanaman terung (Solanum melongena L) adalah tanaman setahun berjenis perdu, pohon dengan percabangan rendah dan tingginya dapat mencapai 1 m dpt. Batang tanaman terung dibedakan menjadi dua macam, yaitu batang utama (primer) dan percabangan (sekunder). Dalam perkembangan batangnya batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga berdirinya tanaman, sedangkan percabangan adalah bagian tanaman yang akan mengeluarkan bunga (Soetasad dan Sri Muryanti, 1999).
  • 5. Syarat Tumbuh A. Iklim Tanaman terung dapat tumbuh dan agar produksi hasil tanaman memuaskan yaitu meliputi Iklim cuaca tropis memungkinkan petani memproduksi sayuran sepanjang tahun. Unsur-unsur iklim yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan tanaman terung antara lain ketinggian tempat, intensitas cahaya, serta temperatur dan kelembaban. Tanaman terung dapat ditanam didataran rendah dan dataran tinggi. Kisaran ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman terung ini antara 1.000 – 1.200 m (dpl). Suhu untuk tanaman terung untuk pertumbuhannya yaitu suhu pertumbuhannya Suhu udara 22 - 30 ºC pada siang hari dan 9 - 12 ºC pada malam hari. Meskipun demikian, tanaman itu masih dapat bertahan pada suhu 38 ºC. Di Indonesia, tanaman itu cocok ditanam pada dataran tinggi yang bersuhu 16 - 25 ºC. (Soetasad dan Sri Muryanti,1999).
  • 6. 2.Tanah Terung merupakan tanaman yang dapat ditanam diberbagai jenis tanah lempung agak berliat, lempung berpasir, tanah pasir yang gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, unsur hara dan mudah menyerap air. Tanah untuk tanaman terung dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir. Derajat keasaman atau pH tanah yang cocok untuk tanaman terung adalah 5,0 – 6,0, kemiringan lahan kurang 8 %, Tanah yang selalu tergenang air menyebabkan tanaman menjadi kerdil atau mati (Soetasad dan Sri Muryanti,1999).
  • 7. 3. Pembibitan Tanaman Tahap awal pembibitan biasanya biji atau benih terung dikecambahkan pada bedegan perkecambahan yang lebarnya 1 meter dan panjangnya sesuai dengan jumlah biji yang dikecambahkan. Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama 10 -15 menit. Media tanam berupa tanah yang sudah dicampurkan dengan pupuk kandang dan dipastikan agar media tercampur sampai merata lalu disiram dengan air dan dibiarkan sesaat, Tutup benih tersebut dengan tanah tipis, Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang atau ilalang, Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya, Siram persemaian pagi dan sore hari, Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan, kemudian pindahkan satu persatu ke polybag yang berukuran 6 x 17 cm yang telah berisi media tanam. Bibit berumur 1 - 1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindah tanamkan ke polybag besar yang berkapasitas (15 x 35), benih diletakkan satu persatu pada setiap polybag percobaan, (Erwiyono, 1990).
  • 8. 4. Pemupukan Bibit Terung Pupuk yang dimaksud disini adalah semua bahan senyawa yang mengandung unsur hara tanaman, mikro dan makro, padat ataupun cair, organik ataupun an organik, yang kalau diberikan pada kedalam tanah akan dapat menyumbang unsur hara dan perbaikan kesuburan tanah. Tindakkan penyampain pupuk ke dalam tanah ataupun bahagian pertumbuhan tanaman disebut dengan pemupukan (Pusat Penelitian Terung dan Kakao Indonesia, 2004).
  • 9. Jenis Pupuk Organik % Kandungan Hara Nitrogen Posfor Kalium Sapi 0,8 - 1,2 0,44 – 0,88 0,4 – 0,8 Domba/Kambin g 2,0 -3,0 0,88 2,1 Ayam 1,5 – 3,0 1,15 – 2,25 1,0 – 1,4 Kulit Buah Kakao 1,30 0,186 5,5 Peranan Pupuk Organik Pupuk Organik biasanya mengandung bahan-bahan organik yang bersifat alami tidak mengandung zat kimia yang bisa merusak lingkungan dan struktur serta tekstur tanah. Pupuk organik mengalami proses pelapukan atau penguraian secara alami maupun buatan. Table 1. Jenis-jenis Pupuk Organik dan Persentase Hara yang Dikandung. Sumber : Darmono dan Tripanji, 1999.
  • 11. METODA PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun Percontohan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo (UMB) Sungai Binjai Km. 06 Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo, dengan ketinggian tempat 80 - 100 M dpl. pH 5,5 Penelitian di dilaksanakan selama ± 5 bulan, yaitu dari tanggal 07 April sampai dengan 07 Agustus 2012. 2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi Benih terung varietas Hybrid F1 (Terung Bimbi). Kompos Kulit Buah Kakao, Pupuk Kandang, dan Pestisida Nabati (Pseudomonas florecens). Sedangkan Alat yang digunakan adalah Cangkul, Parang, Palu, Kayu, Seng, Tali rapia, Paku, Gergaji, Ember plastic, Hand sprayer, Meteran, Timbangan, Kertas label, Polybag ukuran (6 x 17) dan ukuran (15 x 35) serta Alat tulis.
  • 12. 3. Rancangan Penelitian Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 Perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan pemberian takaran kompos kulit buah kakao adalah sebagai berikut : K0 = Kompos Kulit Buah Kakao 0 g / polybag. K1 = Kompos Kulit Buah Kakao 375 g / polybag. K2 = Kompos Kulit Buah Kakao 750 g / polybag. K3 = Kompos Kulit Buah Kakao 1.125 g / polybag. K4 = Kompos Kulit Buah Kakao 1.500 g / polybag.
  • 13. 4. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Tempat Penelitian Tempat penelitian dipilih yang datar dan tidak terlalu jauh dari naungan, kemudian dibersihkan dari tanaman pengganggu atau gulma, sampah dan kotoran-kotoran lain. Setelah tanah nya dipadatkan, begitu juga disekitar 1,5 meter sekeliling tempat penelitian, Tanahnya diratakan agar posisi polybag tegak dengan baik dan bagus, Sekeliling tempat penelitian dibuat parit-parit drainase sedalam 10 cm, Lebar 50 cm, gunanya untuk mencegah masuknya air ke areal percobaan jika turun hujan. Kemudian polybag yang telah diisi media tanah disusun sesuai dengan denah penelitian. Dengan jarak antar polybag 60 x 60 cm.
  • 14. 2. Pembuatan Naungan Pembibitan Naungan dibuat memanjang Utara – Selatan , sebelah Barat ketinggian 2 meter dan sebelah Timur 2 meter, ujung-ujung naungan sebelah Barat dan Timur dilebihkan ± 100 cm menjorok keluar, Kerangka naungan terbuat dari kayu- kayu dengan atap naungan dari daun salak.
  • 15. 3. Persiapan Benih Benih terung jenis Hybrid F1 (Terung Bimbi) Cap Bunga Matahari diambil dari toko pertanian dimuara bungo, benih yang diperoleh berupa benih yang masih didalam kantong kemasan dan bersitifikasi. 4. Persemaian Biji terung perlu disemai terlebih dahulu sebelum penanaman. Proses penyemaian harus dilakukan secara steril pada media tanam. Biji dikecambahkan pada bedengan selama 1 minggu. Selanjutnya bibit terung yang memiliki daun sempurna tersebut dipindahkan ke polybag setelah sampai muncul 2 – 3 helai daun. Kemudian bibit ditanam pada media sesungguhnya yakni polybag besar yang berukuran (15 x 35 cm). Benih diletakkan satu persatu pada setiap lubang yang telah dibuat pada polibag besar dengan posisi bibit tanaman terung tegak lurus keatas disekeliling bibit tanaman diberikan gulma yang sudah di buang yang berfungsi sebagai kelembaban tanah didalam polibag.
  • 16. 5. Penanaman Penanaman dilakukan pada musim panas atau musim kemarau, pilih bibit yang tumbuh subur dan normal dan tidak terjangkit serangan hama dan penyakit dengan memindahkan bibit yang telah berumur 35 – 40 hari atau bibit telah mempunyai 4 – 6 helai daun pada media tanam polybag kecil dan dipindahkan ke polybag besar. Media yang digunakan untuk penanaman ini adalah tanah padsolid merah kuning (PMK) dan pupuk kandang sapi. Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara menyobek polibag kecil sebelum dimasukkan kedalam polibag besar. 6. Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi kegiatan pengairan atau penyiraman, penyulaman, penyiangan gulma, pemasangan ajir, pembentukan percabangan, pemupukan, serta pengedalian hama dan penyakit, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara menyiramkan air kedalam polybag dan tidak terlalu berlebihan, Penyiangan gulma dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mencabut setiap gulma yang tumbuh didalam polybag maupun disekitar polybag. Pengendalian hama dan penyakit mengunakan Pestisida Nabati, Jika tidak sangup dengan Pestisida Nabati baru mengunkan Insektisida (Decis 2,5 EC).
  • 17. 7. Pemanenan Pemanenan terung dilakukan pada saat buah terung memasuki stasiun matang dengan ciri-ciri sebagian besar permukaan buah sudah berwarna hitam mengilap dan pas waktunya untuk dipanen atau persentasenya 20 %, kecuali pada panen terakhir semua buah yang kecil atau yang besar juga ikut dipanen. Panen dilakukan sebanyak 5 kali dengan interval panen 2 hari 1 kali. 5. Variabel Pengamatan 1. Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur setelah tanaman berumur 14 hari setelah tanaman dengan selang waktu seminggu sekali sampai pada akhir masa pertumbuhan vegetatif, pengukuran dilakukan dengan mengukur dari permukaan tanah atau leher akar sampai titik tumbuh. Agar dasar pengukuran tidak berubah maka dibuat ajir dari permukaan tanah.
  • 18. 2. Diameter Batang (cm) Pengukuran diameter batang tanaman dimulai pada minggu ke-4 setelah tanam dengan selang waktu 2 minggu sekali sampai dengan minggu ke-16. pengukuran dilakukan dengan mengunakan potongan tali rapia. Pengukuran pada titik tetap yaitu pada ketinggian 5 cm diatas leher akar atau setinggi ajir bambu. 3. Luas Daun Total (cm²) Pengukuran luas daun dilakukan pada akhir penelitian. Daun yang akan di ukur luasnya adalah daun yang telah membuka sempurna, untuk mendapat luas daun total digunakan rumus Francis Rutger dan Faliner (1969). Rumus : LD = P x L x 0,75
  • 19. 4. Umur Mulai Berbunga (Hst) Perhitungan umur mulai berbunga dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari sejak persemaian sampai muncul bunga pertama atau pada setiap petak terdapat 50% tanaman sampel telah muncul bunga pertama. Satuan yang digunakan adalah hari setelah semai. 5. Jumlah Buah Pertanaman (Buah) Penghitungan jumlah buah pertanaman dilakukan pada saat panen, terung bimbi Hybrid F1, yang tumbuh dan berkembang secara normal dan terpelihara dengan baik akan menghasilkan jumlah buah sebanyak 4 - 6 buah pertanaman diluar putik. 6. Hasil Buah Pertanaman (g) Berat buah terung petikan pertama dan terakhir rata-rata 509,8 g maka produksi tanaman adalah 250 – 350 g per tanaman. Apabila berat buah per tanaman 250 g maka pada areal tanah seluas 1 ha akan menghasilkan buah terung sebanyak Produksi 30 - 40 Kg terong segar per hektar (Soetasad dan Sri Muryanti,1999).