SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA KELAS VIII
 Tema: Gaya hidup berkelanjutan
 Topik: Pemanfaatan lahan kosong untuk
budi daya sayuran microgreens
 Fokus: Pengembangan cinta dan peduli
terhadap kelestarian lingkungan.
1. Peserta didik mendapatkan pengalaman nyata terkait pemanfaatan
lahan kosong untuk budi daya sayuran microgreens di lingkungan
sekolah
2. Dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap kelestarian alam
3. Siswa mengetahui cara membudidayakan sayuran microgreens,
memanennya, dan memanfaatkan hasil panen dari segi ekonomis dan
nilai gizi.
4. Peserta didik mampu mempraktikkan budi daya sayuran microgreens
ini pada lahan kosong di lingkungan sekolah
TUJUAN PROYEK
Apa Sih microgreen
Sayuran yang ditanam, dipanen, dan
dikonsumsi Ketika masih sangat muda,
berkisar 7-14 hari setelah semai.
Secara mudah, istilahnya adalah:
- usia kecambah (3-7 hari)
- usia microgreens (14-21 hari)
- usia tanaman dewasa (40-60 hari)
Perbedaan dengan kecambah:
microgreens mempunyai tiga bagian dasar;
batang utama, kotiledon dan daun sejati
yang baru muncul.
Awal mula
Microgreen
Dari beberapa sumber, awal mula
dikembangkannya
Microgreens berasal dari California
sejak abad 19. Beberapa koki
berfikir bagaimana cara menyajikan
menu sayuran yang tidak biasa tetapi
tetap segar. Akhirnya mereka
menanam beberapa jenis benih
sayuran di dapur nya
Kandungan nutrisi
microgreen
•Ilmuwan dari U.S Departement of Agriculture, Gene
Lester, melakukan penelitian kandungan nutrisi 25 jenis
tanaman microgreens bersama tim dari University of
Maryland.
•Hasilnya, dari 25 jenis microgreens, hampir semuanya
memiliki kandungan nutrisi yang levelnya 4 kali lebih
tinggi dari sayuran dewasa.
•Kandungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
tanaman dewasa pada Vitamin (A, C, E, K), mineral K,
Fe, Zn, Mg, Cu, antioxidant (beta karotene,
Secara desain penciptaan, benih sudah punya semua nutrisi,
enzim, protein dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh
dan perlindungan diri dari cekaman lingkungan sampai
proses perkecambahan berlangsung.
• Selama kecambah sampai daun asli muncul (untuk
berfotosintesis, tanaman memproduksi semua enzim-
enzim dan senyawa lainnya yang dibutuhkan untuk
menjadi tanaman sempurna.
• Semua proses ini masih menggunakan cadangan
nutrisi yang ada di dalam benih
Tanaman apa saja yang bisa
dijadikan microgreen
• Amaranthaceae (Bayam hijau, bayam
merah, bayam liar, bayam duri, bayam
kremah)
• Amaryllidaceae (Bawang merah, bawang
putih, bawang daun, bawang kucai)
• Apiaceae (Wortel, seledri, ketumbar, tespong)
• Asteraceae (randa tapak, sintrong,
tempuyung, beluntas, kenikir)
• Brassicaceae (kubis, caisim, sawi,
broccoli, cauliflower, radish)
• Cucurbitaceae (ketimun, melons, labu,
semangka, timun suri)
• Lamiaceae (Kemangi, jinten, mint)
• Poaceae (padi, jagung, gandum)
• Fabaceae (Kacang hijau, kacang tanah,
• Dapat dilakukan di rumah
• tidak butuh tempat yang luas
• Media tanam mudah didapat. Tanah,
arang sekam, pasir
• Tidak butuh cahaya yang banyak. Bisa
diletakkan di jendela, ruang tamu,
atau teras
• Dapat ditanam menggunakan wadah
bekas (bekas air mineral, wadah
makanan, dll)
Microgreen, Mudah banget
Nah sekarang coba berkeliling
di sekolah, apa saja yang
dapat kita manfaatkan untuk
budi daya sayuran
microgreens
NO LOKASI/BAHAN JENIS TANAMAN
1 Depan Tata Usaha Bayam Hijau…. dst
2 ( Cari sebanyak mungkin)
Langkah
menanam
microgreen
(1) Menyiapkan media tanam
Wadah dapat menggunakan wadah
bekas dari plastic atau stereoform.
Media dapat menggunakan tanah, pasir,
atau arang sekam, isi wadah media,
kemudian padatkan. Ketinggian media di
wadah sekitar 5 cm. Media kemudian
disiram dengan air hingga basah tanpa
menetes
Catatan: Jangan lupa Ketika menggunakan wadah
bekas untuk melubangi bagian bawah wadah supaya
kelebihan air tidak menggenang
(2) Penyemaian
Benih yang sudah disiapkan ditaburkan ke
atas media, hingga permukaan media
tertutup oleh benihnya. Hal ini dilakukan
untuk mebuat supaya microgreen yang
tumbuh nanti saling berdesakan dan
berkompetisi ke atas. Menambah volume
batangnya.
(3) Tutup permukaan
wadah dengan tissue
Penutupan dengan tissue ini dimaksudkan
untuk menjaga kelembaban selama proses
perkecambahan, serta mempermudah
penyiraman (supaya benih tetap pada
tempatnya)
Catatan:
buang kertas tissue setelah benih
berkecambah (biasanya tissue akan
terangkat ke atas
(4) Penyiraman
• Siram dengan air bersih. Penyiraman
dilakukan 2-3 kali sehari. Penyiraman
dilakukan untuk menjaga
kelembaban.
• Microgreen membutuhkan kondisi
media yang lembab untuk
pertumbuhan yang optimal.
Yang bikin Asyik:
Microgreen tidak butuh
dipupuk.
Cukup siram dengan air saja
(5) Pindah/beri cahaya
• Setelah 5-7 hari, perkecambahan
sudah sempurna. Pindahkanlah ke
tempat yang terkena cahaya,
seperti jendela, dan teras. Atau
di letakkan di bawah lampu TL
juga cukup
• Microgreen tidah butuh banyak
cahaya. Jangan sampai terkena
sinar matahari langsung!
(6) Panen
• Biasanya Microgreen dipanen biasanya pada
pada umur 14 hari setelah semai
• Bagaimana ciri siap panen? “Ketika daun asli
sudah mulai muncul.
• Semakin rapat penyemaian, biasanya semakin
Panjang batang yang terbentuk, sehingga
panen akan lebih banyak.
Terima kasih

More Related Content

Similar to pertemuan 1 dan 2.pptx

Similar to pertemuan 1 dan 2.pptx (20)

OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaian
 
Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Pepaya
PepayaPepaya
Pepaya
 
Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman Hias
 
Teknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanTeknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhan
 
Jahe
JaheJahe
Jahe
 
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptxModul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
Modul KD 3.3 Dan 3.4 Tempat Persemaian dan Media Tanam.pptx
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Salak
SalakSalak
Salak
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 

More from evisunita

MODUL AJAR BIOLOGI VIRUS.pptx
MODUL AJAR BIOLOGI  VIRUS.pptxMODUL AJAR BIOLOGI  VIRUS.pptx
MODUL AJAR BIOLOGI VIRUS.pptxevisunita
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxevisunita
 
Modul P5 Kelas 7.pptx
Modul P5 Kelas 7.pptxModul P5 Kelas 7.pptx
Modul P5 Kelas 7.pptxevisunita
 
JURNAL 17.pptx
JURNAL 17.pptxJURNAL 17.pptx
JURNAL 17.pptxevisunita
 
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxSISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxevisunita
 
1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf
1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf
1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdfevisunita
 

More from evisunita (6)

MODUL AJAR BIOLOGI VIRUS.pptx
MODUL AJAR BIOLOGI  VIRUS.pptxMODUL AJAR BIOLOGI  VIRUS.pptx
MODUL AJAR BIOLOGI VIRUS.pptx
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
Modul P5 Kelas 7.pptx
Modul P5 Kelas 7.pptxModul P5 Kelas 7.pptx
Modul P5 Kelas 7.pptx
 
JURNAL 17.pptx
JURNAL 17.pptxJURNAL 17.pptx
JURNAL 17.pptx
 
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxSISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
 
1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf
1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf
1.2.a.9. Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

pertemuan 1 dan 2.pptx

  • 1. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA KELAS VIII  Tema: Gaya hidup berkelanjutan  Topik: Pemanfaatan lahan kosong untuk budi daya sayuran microgreens  Fokus: Pengembangan cinta dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
  • 2. 1. Peserta didik mendapatkan pengalaman nyata terkait pemanfaatan lahan kosong untuk budi daya sayuran microgreens di lingkungan sekolah 2. Dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap kelestarian alam 3. Siswa mengetahui cara membudidayakan sayuran microgreens, memanennya, dan memanfaatkan hasil panen dari segi ekonomis dan nilai gizi. 4. Peserta didik mampu mempraktikkan budi daya sayuran microgreens ini pada lahan kosong di lingkungan sekolah TUJUAN PROYEK
  • 3. Apa Sih microgreen Sayuran yang ditanam, dipanen, dan dikonsumsi Ketika masih sangat muda, berkisar 7-14 hari setelah semai. Secara mudah, istilahnya adalah: - usia kecambah (3-7 hari) - usia microgreens (14-21 hari) - usia tanaman dewasa (40-60 hari) Perbedaan dengan kecambah: microgreens mempunyai tiga bagian dasar; batang utama, kotiledon dan daun sejati yang baru muncul.
  • 4. Awal mula Microgreen Dari beberapa sumber, awal mula dikembangkannya Microgreens berasal dari California sejak abad 19. Beberapa koki berfikir bagaimana cara menyajikan menu sayuran yang tidak biasa tetapi tetap segar. Akhirnya mereka menanam beberapa jenis benih sayuran di dapur nya
  • 5. Kandungan nutrisi microgreen •Ilmuwan dari U.S Departement of Agriculture, Gene Lester, melakukan penelitian kandungan nutrisi 25 jenis tanaman microgreens bersama tim dari University of Maryland. •Hasilnya, dari 25 jenis microgreens, hampir semuanya memiliki kandungan nutrisi yang levelnya 4 kali lebih tinggi dari sayuran dewasa. •Kandungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dewasa pada Vitamin (A, C, E, K), mineral K, Fe, Zn, Mg, Cu, antioxidant (beta karotene,
  • 6. Secara desain penciptaan, benih sudah punya semua nutrisi, enzim, protein dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh dan perlindungan diri dari cekaman lingkungan sampai proses perkecambahan berlangsung. • Selama kecambah sampai daun asli muncul (untuk berfotosintesis, tanaman memproduksi semua enzim- enzim dan senyawa lainnya yang dibutuhkan untuk menjadi tanaman sempurna. • Semua proses ini masih menggunakan cadangan nutrisi yang ada di dalam benih
  • 7. Tanaman apa saja yang bisa dijadikan microgreen • Amaranthaceae (Bayam hijau, bayam merah, bayam liar, bayam duri, bayam kremah) • Amaryllidaceae (Bawang merah, bawang putih, bawang daun, bawang kucai) • Apiaceae (Wortel, seledri, ketumbar, tespong) • Asteraceae (randa tapak, sintrong, tempuyung, beluntas, kenikir) • Brassicaceae (kubis, caisim, sawi, broccoli, cauliflower, radish) • Cucurbitaceae (ketimun, melons, labu, semangka, timun suri) • Lamiaceae (Kemangi, jinten, mint) • Poaceae (padi, jagung, gandum) • Fabaceae (Kacang hijau, kacang tanah,
  • 8. • Dapat dilakukan di rumah • tidak butuh tempat yang luas • Media tanam mudah didapat. Tanah, arang sekam, pasir • Tidak butuh cahaya yang banyak. Bisa diletakkan di jendela, ruang tamu, atau teras • Dapat ditanam menggunakan wadah bekas (bekas air mineral, wadah makanan, dll) Microgreen, Mudah banget
  • 9. Nah sekarang coba berkeliling di sekolah, apa saja yang dapat kita manfaatkan untuk budi daya sayuran microgreens NO LOKASI/BAHAN JENIS TANAMAN 1 Depan Tata Usaha Bayam Hijau…. dst 2 ( Cari sebanyak mungkin)
  • 11. (1) Menyiapkan media tanam Wadah dapat menggunakan wadah bekas dari plastic atau stereoform. Media dapat menggunakan tanah, pasir, atau arang sekam, isi wadah media, kemudian padatkan. Ketinggian media di wadah sekitar 5 cm. Media kemudian disiram dengan air hingga basah tanpa menetes Catatan: Jangan lupa Ketika menggunakan wadah bekas untuk melubangi bagian bawah wadah supaya kelebihan air tidak menggenang
  • 12. (2) Penyemaian Benih yang sudah disiapkan ditaburkan ke atas media, hingga permukaan media tertutup oleh benihnya. Hal ini dilakukan untuk mebuat supaya microgreen yang tumbuh nanti saling berdesakan dan berkompetisi ke atas. Menambah volume batangnya.
  • 13. (3) Tutup permukaan wadah dengan tissue Penutupan dengan tissue ini dimaksudkan untuk menjaga kelembaban selama proses perkecambahan, serta mempermudah penyiraman (supaya benih tetap pada tempatnya) Catatan: buang kertas tissue setelah benih berkecambah (biasanya tissue akan terangkat ke atas
  • 14. (4) Penyiraman • Siram dengan air bersih. Penyiraman dilakukan 2-3 kali sehari. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban. • Microgreen membutuhkan kondisi media yang lembab untuk pertumbuhan yang optimal. Yang bikin Asyik: Microgreen tidak butuh dipupuk. Cukup siram dengan air saja
  • 15. (5) Pindah/beri cahaya • Setelah 5-7 hari, perkecambahan sudah sempurna. Pindahkanlah ke tempat yang terkena cahaya, seperti jendela, dan teras. Atau di letakkan di bawah lampu TL juga cukup • Microgreen tidah butuh banyak cahaya. Jangan sampai terkena sinar matahari langsung!
  • 16. (6) Panen • Biasanya Microgreen dipanen biasanya pada pada umur 14 hari setelah semai • Bagaimana ciri siap panen? “Ketika daun asli sudah mulai muncul. • Semakin rapat penyemaian, biasanya semakin Panjang batang yang terbentuk, sehingga panen akan lebih banyak.