Laporan tersebut merangkum uji pemurnian benih yang dilakukan kelompok mahasiswa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa persentase benih murni adalah 92,1%, varietas 2%, kotoran 5,8%, dan tidak ditemukan gulma. Namun benih tersebut tidak sepenuhnya murni karena tidak diketahui persentase gulmanya.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kentang mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hama penyakit dan panen. Kentang dapat dibudidayakan pada ketinggian 1.000-3.000 m dpl dengan curah hujan 1500 mm/tahun menggunakan umbi bibit berat 30-50 gram dan varietas unggul. Teknik budidaya mencakup pemupukan, penanaman jarak 80x40 cm, pemeliharaan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman obat untuk memperoleh hasil yang berkualitas tinggi. Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan hasil panen untuk memperoleh simplisia yang bermutu. Dokumen juga menjelaskan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh simplisia agar dapat digunakan secara medis.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan simplisia dari tanaman obat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembelajaran pembuatan simplisia, budidaya tanaman obat, tahap-tahap pembuatan simplisia mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman hingga pemungutan hasil, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kentang mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hama penyakit dan panen. Kentang dapat dibudidayakan pada ketinggian 1.000-3.000 m dpl dengan curah hujan 1500 mm/tahun menggunakan umbi bibit berat 30-50 gram dan varietas unggul. Teknik budidaya mencakup pemupukan, penanaman jarak 80x40 cm, pemeliharaan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman obat untuk memperoleh hasil yang berkualitas tinggi. Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan hasil panen untuk memperoleh simplisia yang bermutu. Dokumen juga menjelaskan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh simplisia agar dapat digunakan secara medis.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan simplisia dari tanaman obat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembelajaran pembuatan simplisia, budidaya tanaman obat, tahap-tahap pembuatan simplisia mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman hingga pemungutan hasil, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kompos kulit buah kakao terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung.
2. Terung ditanam di polibag dengan 5 perlakuan kompos kulit buah kakao yang berbeda.
3. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, dan hasil panen terung.
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya kacang tanah. Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-17. Dokumen ini memberikan informasi tentang varietas yang dibudidayakan, syarat pertumbuhan tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaannya.
Makalah ini membahas perbedaan benih ortodoks dan rekalsitran serta penanganan penyimpanan masing-masing. Benih ortodoks tahan terhadap pengeringan dan suhu rendah sehingga dapat disimpan lama, sedangkan benih rekalsitran rentan terhadap pengeringan dan hanya tahan disimpan dalam kondisi lembab. Penyimpanan benih ortodoks memerlukan kadar air rendah dan suhu dingin, sedangkan benih rekalsitran d
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang budidaya tanaman jeruk, mulai dari varietas unggul, syarat tumbuh, teknik penyemaian, pengolahan media tanam, hama penyakit dan gulma serta pengendaliannya. [/ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman terong, mulai dari jenis-jenis terong, cara menanamnya, perawatan, hama dan penyakitnya, serta cara mengolah terong menjadi masakan balado.
1. Trichokompos merupakan kompos yang mengandung jamur Trichoderma yang bermanfaat sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman serta dapat menghambat jamur penyakit.
2. Trichokompos dibuat dengan mencampur limbah ternak, arang sekam, dan jamur Trichoderma lalu diinkubasi untuk menjadi pupuk organik yang bermanfaat.
3. Penggunaan trichokompos bermanfaat untuk menyuburkan
Ringkasan:
Praktikum ini menguji imbibisi pada benih hidup dan mati, laju imbibisi dua jenis benih (kacang tanah dan jagung), serta pengaruh kadar air media terhadap imbibisi. Hasilnya menunjukkan presentase imbibisi benih hidup lebih tinggi dari benih mati, kacang tanah menyerap air lebih cepat dari jagung, dan kadar air media berpengaruh terhadap kecepatan dan jumlah benih yang berkecambah.
Hortikultura adalah seni budidaya tanaman buah, sayuran, hias dan obat dengan melibatkan tenaga kerja dan penggunaan saprodi untuk kepentingan ekonomi dan estetika dalam lahan terbatas. Budidaya ini melibatkan berbagai jenis tanaman, teknik perbanyakan, persiapan lahan, dan manipulasi kondisi iklim mikro untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman melon. Melon berasal dari Lembah Panas Persia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Dokumen ini menjelaskan jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya termasuk pembibitan, pemeliharaan bibit, dan cara penanaman melon.
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengujian ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan Pseudomonas berfluoresensi terhadap penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dan acak kelompok dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan untuk menguji isolat Pseudomonas berfluoresensi mana yang mampu meningkatkan ketahanan tanaman pisang terhadap penyakit layu
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman salak, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya mencakup pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman salak.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kompos kulit buah kakao terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung.
2. Terung ditanam di polibag dengan 5 perlakuan kompos kulit buah kakao yang berbeda.
3. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, dan hasil panen terung.
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya kacang tanah. Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-17. Dokumen ini memberikan informasi tentang varietas yang dibudidayakan, syarat pertumbuhan tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaannya.
Makalah ini membahas perbedaan benih ortodoks dan rekalsitran serta penanganan penyimpanan masing-masing. Benih ortodoks tahan terhadap pengeringan dan suhu rendah sehingga dapat disimpan lama, sedangkan benih rekalsitran rentan terhadap pengeringan dan hanya tahan disimpan dalam kondisi lembab. Penyimpanan benih ortodoks memerlukan kadar air rendah dan suhu dingin, sedangkan benih rekalsitran d
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang budidaya tanaman jeruk, mulai dari varietas unggul, syarat tumbuh, teknik penyemaian, pengolahan media tanam, hama penyakit dan gulma serta pengendaliannya. [/ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman terong, mulai dari jenis-jenis terong, cara menanamnya, perawatan, hama dan penyakitnya, serta cara mengolah terong menjadi masakan balado.
1. Trichokompos merupakan kompos yang mengandung jamur Trichoderma yang bermanfaat sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman serta dapat menghambat jamur penyakit.
2. Trichokompos dibuat dengan mencampur limbah ternak, arang sekam, dan jamur Trichoderma lalu diinkubasi untuk menjadi pupuk organik yang bermanfaat.
3. Penggunaan trichokompos bermanfaat untuk menyuburkan
Ringkasan:
Praktikum ini menguji imbibisi pada benih hidup dan mati, laju imbibisi dua jenis benih (kacang tanah dan jagung), serta pengaruh kadar air media terhadap imbibisi. Hasilnya menunjukkan presentase imbibisi benih hidup lebih tinggi dari benih mati, kacang tanah menyerap air lebih cepat dari jagung, dan kadar air media berpengaruh terhadap kecepatan dan jumlah benih yang berkecambah.
Hortikultura adalah seni budidaya tanaman buah, sayuran, hias dan obat dengan melibatkan tenaga kerja dan penggunaan saprodi untuk kepentingan ekonomi dan estetika dalam lahan terbatas. Budidaya ini melibatkan berbagai jenis tanaman, teknik perbanyakan, persiapan lahan, dan manipulasi kondisi iklim mikro untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman melon. Melon berasal dari Lembah Panas Persia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Dokumen ini menjelaskan jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya termasuk pembibitan, pemeliharaan bibit, dan cara penanaman melon.
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengujian ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan Pseudomonas berfluoresensi terhadap penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dan acak kelompok dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan untuk menguji isolat Pseudomonas berfluoresensi mana yang mampu meningkatkan ketahanan tanaman pisang terhadap penyakit layu
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman salak, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya mencakup pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman salak.
Ringkasan proposal pemindahan ruang laboratorium komputer SMP Negeri 2 Malang:
1. Proposal ini mengajukan pemindahan ruang laboratorium komputer ke lokasi yang berdekatan dengan generator listrik sekolah untuk menunjang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer dan kelancaran proses belajar mengajar apabila terjadi pemadaman listrik.
2. Sumber dana berasal dari dana PJJ dan BOS sekolah dengan perkiraan anggaran Rp25.146.000 untuk
Makalah ini membahas dua masalah utama yaitu masalah kependudukan dan lingkungan hidup di Indonesia. Masalah kependudukan meliputi besarnya jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah namun sumber daya alam terbatas, persebaran penduduk yang tidak merata, rendahnya kualitas penduduk dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Sedangkan masalah lingkungan hidup meliputi lahan kritis, kerusakan hutan, pence
Benih kedelai dari tiga varietas (Wilis, Mutiara, Gema Anjasmara) diuji daya berkecambahnya menggunakan metode uji kertas digulung. Hasil pengamatan pada hari ke-7 menunjukkan jumlah kecambah normal, abnormal, tidak tumbuh, dan busuk untuk masing-masing varietas, yang kemudian dihitung nilai persentase daya berkecambahnya.
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan pembelajaran di laboratorium SMK yang berbasis ISO untuk menjamin mutu pelayanan pendidikan sesuai standar nasional. Ia menjelaskan permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran praktikum di laboratorium pada umumnya dan pentingnya penelitian ini untuk mengevaluasi model pembelajaran berbasis ISO guna meningkatkan kompetensi lulusan.
Makalah ini membahas tentang ekosistem, lansekap kota, dan pariwisata di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung. Taman Hutan Raya ini memiliki berbagai fungsi seperti konservasi keanekaragaman hayati, tempat penelitian, dan wisata alam. Makalah ini juga membahas mengenai flora dan fauna yang ada di Taman Hutan Raya serta pengaruhnya terhadap lansekap kota Bandung.
Proposal penelitian ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Hipotesisnya adalah pertumbuhan tanaman tomat yang diletakkan di luar ruangan akan lebih lambat namun daunnya lebih segar, sementara yang dalam ruangan tumbuh lebih cepat tetapi lemah. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tomat. Tinjauan pustaka membahas tentang botani, teknik
Pertumbuhan tanaman tomat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Tanaman tomat yang diletakkan di dalam ruangan akan tumbuh lebih cepat namun lemah, sedangkan yang diletakkan di luar ruangan akan tumbuh lebih lambat tetapi tampak lebih kuat dan hijau. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
Tanaman tomat membutuhkan cahaya matahari untuk pertumbuhan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat cahaya terhadap pertumbuhan tomat. Tanaman tomat diletakkan di dalam dan luar ruangan untuk dibandingkan perbedaan pertumbuhannya.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian tentang peningkatan mutu dan hasil tanaman tomat dengan pemberian hormon GA3. Hormon GA3 dapat mempercepat pertumbuhan dan pembentukan buah tomat tanpa biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian GA3 terhadap mutu dan hasil buah tomat."
Laporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
Makalah ini membahas tentang kacang panjang, mulai dari latar belakang, tujuan, rumusan masalah, pembahasan fisiologi dan hama penyakit kacang panjang, hingga kesimpulan. Kacang panjang merupakan tanaman semusim yang mudah ditanam dan sering digunakan dalam masakan. Sayuran ini bergizi dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan.
Teks ini membahas pengaruh proporsi dedak dalam media tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram putih. Proporsi dedak berpengaruh terhadap berat jamur, dengan proporsi tertentu menghasilkan berat jamur tertinggi. Namun, pengurangan proporsi dedak tidak berpengaruh nyata terhadap diameter jamur.
Produksi benih merupakan suatu proses kegiatan memperbanyak benih
dengan jumlah dan mutu tertentu. Produksi benih secara komersial memiliki 3
komponen yaitu: benih, lingkungan tumbuh atau lapangan produksi, dan
pengelolaan atau tektik budidaya. Komponen lapangan produksi mencakup
substrat, iklim, dan biologis. Komponen teknik budidaya mencakup prinsip
genetis dan agronomis. Prinsip genetis, teknik budidaya diarahkan untuk
menghasilkan benih bermutu genetik tinggi, yakni benih yang sesuai dengan
2
deskripsi varietasnya. Prinsip agronomis, teknik budidaya tanaman diarahkan
untuk menghasilkan benih yang bermutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi,
selain hasilnya juga tinggi (Mugnisjah dan Setiawan, 2004).
Berdasarkan argumentasi diatas maka perlu dilakukan praktikum simulasi
budidaya untuk tujuan produksi benih, agar produksi kacang panjang ke depan
dapat ditingkatkan.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
[Ringkasan]
Buku ini membahas tentang efisiensi penggunaan nitrogen dalam produksi pangan. Nitrogen merupakan input kunci tetapi penggunaannya masih sangat tidak efisien sehingga menyebabkan kerugian ekonomi dan pencemaran lingkungan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen antara lain pengoptimalan waktu dan metode aplikasi pupuk nitrogen, penyesuaian suplai nitrogen dengan kebutuhan tanaman, seleksi varietas tanaman yang lebi
Bab 1 membahas pengaruh cuaca dan iklim terhadap produktivitas pertanian global. Perubahan iklim di masa depan diprediksi meningkatkan ketidakpastian hasil panen. Bab 2 membahas perubahan iklim historis dan efek rumah kaca. Model iklim memprediksi peningkatan suhu global ke depan akibat emisi gas rumah kaca yang semakin meningkat.
Buku karya K.F. Isherwood menjelaskan dampak penggunaan pupuk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pupuk dapat meningkatkan kadar nitrat dalam air minum yang berpotensi menyebabkan sindrom pada bayi, serta menghasilkan zat karsinogenik. Namun, pupuk juga bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan dapat mencegah penyakit tertentu. Buku ini juga membahas dampak pertanian terhadap keragaman
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih karet, perkecambahan benih rekalsitran, seleksi benih kelapa, dan penyimpanan benih rekalsitran. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tahapan produksi benih karet mulai dari pengumpulan dan pemilihan biji, pengecambahan, hingga pemindahan kecambah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perbenihan, agribisnis perbenihan, dan manajemen bisnis benih. Sistem perbenihan mencakup faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri perbenihan serta tahapan kegiatan pemuliaan. Agribisnis perbenihan menjelaskan evolusi industri benih dan kebijakan pemerintah terkait. Manajemen bisnis benih membahas perbedaan dengan bisnis lain, kemampuan yang dib
Dokumen ini membahas sistem pertanian berkelanjutan seperti pengolahan tanah minimum, sistem tanam ganda, dan tanaman berurutan. Juga dibahas tentang berbagai agroekosistem seperti lahan sawah beririgasi, lahan tadah hujan, lahan kering, dan rawa. Prinsip penyusunan pola pertanaman mencakup pergantian tanaman dan memperhatikan kebutuhan tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas proses pasca panen kopi dan kelapa sawit. Pada pasca panen kopi, buah kopi dipetik secara manual berdasarkan tingkat kematangan dan diolah lebih lanjut melalui proses sortasi, pengolahan biji, dan pengupasan kulit. Sedangkan pada pasca panen kelapa sawit, tandan buah dipanen berdasarkan kriteria kematangan dan diolah di pabrik kelapa sawit melalui proses perebusan, perontokan buah
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi jamur mikoriza arbuskular (FMA), mikrobiologi kompos, biofertilisasi, dan produksi inokulan FMA. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang taksonomi FMA berdasarkan pola infeksi akar dan spora, faktor yang mempengaruhi proses kompos, mekanisme fiksasi nitrogen oleh Rhizobium dan Azotobacter, serta tahapan produksi inokulan FMA.
Teks tersebut membahas tentang nutrisi tumbuhan, teknik evaluasi media tanam, hama dan penyakit pada anggrek, serta remediasi media tanam yang terkontaminasi. Secara khusus, teks ini menjelaskan gejala kekurangan unsur hara pada tumbuhan, teknik evaluasi media tanam melalui analisis gejala dan kimiawi, serta berbagai metode untuk meremediasi media tanam yang tercemar melalui pendekatan fisik, kimiawi, bi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
1. Laporan Praktikum Teknologi Perbenihan I
“Uji Pemurnian Benih”
Semester Ganjil / Tahun 2009
Kelompok 3
Hari Akbar (150110080156)
Raden Bondan E B (150110080162)
Esra Yosefin (150110080128)
Dhea Primasari (150110080162)
Muhammad Prayudi (150110080 )
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2009
2. Judul : Uji Pemurnian Benih
Tujuan : Mengklasifikasikan benih yang tergolong benih murni dari jenis varietas serta kotoran
Teori Dasar :
Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam
menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil
dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk
mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi
lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh kerja
kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoron (ISTA).
Alat & Bahan :
a. 1 bungkus benih yang tercampur
b. Kertas
Prosedur Kerja :
1. Bungkus yang berisi benih campur dibuka dan dikeluarkan.
2. Ambil beberapa kertas untuk memisahkan antara benih murni , varietas, dan kotoran.
3. Lalu pisahkan benih murni dengan benih varietas serta kotoran.
4. Kemudian timbang berat benih murni , varietas dan kotoran.
5. Hitunglah jumlah presentasi benih tersebut.
6. Catat hasil penghitungan dari masing – masing.
Hasil Pembahasan
Ket : jumlah berat total ( N ) 40gr
No Uji Berat (n) Persentase ( X )
1 Benih Murni 36,84 92, 1
2 Varietas 0,81 2,0
3 Kotoran 1,92 9,8
4 Gulma 0 0
3. X =( n /N)x 100%
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa jumlah persentase benih yang tergolong murni lebih besar dari varietas,
kotoran. Namun benih tergolong tidak murni dengan jumlah benih gulma tidak diketahui persentase.
Daftar Pustaka
http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html
4. Budi Daya dan Produksi Benih Tomat (Lycopersicum esculentum L.)
LAST_UPDATED2 Rabu, 03 Juni 2009 09:15
I. PENDAHULUAN
Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat
merupakan sumber vitamin A dan C. Tomat tumbuh baik pada temperatur 20 -27°C, pembentukan buah
terhambat pada temperatur >30°C atau < 10°C. Tomat baik ditanam pada tanah yang berdrainase baik, dengan pH
optimum 6.0 -7.0. Tomat dapat ditanam sebagai rotasi pada lahan sawah. Hindari menanam tomat pada lahan
yang sebelumnya ditanami tanaman dari keluarga Solanaceae, seperti: terung, cabai, tomat dan yang lainnya untuk
menghindarkan hama dan penyakit. Beberapa tipe tomat yang dibudidayakan antara lain: buah segar (biasanya
berwarna merah dengan variasi dalam bentuk, ukuran dan warna); chery-buah kecil; dan prosesing buah dengan
warna merah yang kuat dan tinggi dalam kandungan bahan padat, sesuai untuk dibuat pasta, sup atau saos.
Berdasarkan pertumbuhannya, tomat diklasifikasikan sebagai determinat (menyemak, pendek) dimana
pertumbuhan batang diakhiri dengan karangan bunga, semideterminate atau indeterminat (tinggi) tumbuh
berterusan menghasilkan daun dan bunga. Pada indeterminat, memungkinkan masa panen yang lebih panjang,
yang mungkin bermanfaat pada waktu harga berfluktuasi, akan tetapi jenis ini perlu menggunakan turus dan harus
dipangkas secara teratur yang dapat menambah tenaga kerja. Untuk varietas yang ditanam dapat dipilih
berdasarkan varietas yang tahan penyakit, disesuaikan dengan musim, atau varietas hibrida maupun OP,
tergantung dari kebutuhan budi daya.
II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM
Setelah tanah diolah dengan baik dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m tinggi 20 cm pada musim kemarau dan
35 cm pada musim penghujan, jarak antar bedengan 50 cm untuk memudahkan drainase pada musim penghujan.
Mulsa plastik atau jerami dapat digunakan untuk menutupi permukaan tanah. Bila temperatur >28°C, mulsa plastik
harus ditutupi jerami. Jumlah tanaman adalah 33 000/ha untuk indeterminat, dan 16 000/ha untuk determinat.
A. Perlakuan benih.
Diperkirakan 250 g benih (sekitar 70.000 biji) diperlukan untuk tipe indeterminat dan 125 g untuk tipe determinat
diperlukan untuk 1 ha. Benih disemai di pesemaian atau baki pesemaian sedalam 0,5 cm, 750 - 900
biji/persemaian. Bila sudah berdaun 2 (8 hari setelah semai), semaian dibumbun, dan dipelihara di persemaian
B. Pemupukan
Untuk hasil yang optimum, tanaman tomat perlu diberi pupuk organik dan anorganik. Total N (kg/ha) yang
diperlukan untuk mencapai target hasil buah diperkirakan dengan kelipatan 2,4. Sedangkan untuk P205 dan K20
diperkirakan dengan kelipatan pengambilan N masing masing dengan 0,35 dan 1,45. Sebagai contoh: untuk potensi
hasil tomat 40 ton/ha iperlukan 40 x 2,4 = 96 kg N. Utuk P205 96 x 0.35 = 34 kg, dan K20: 96 x 1.45 =140 kg. Di
daerah Tropis biasanya pemupukan berkisar 60 -120 kg N/ha, 60-140 kg P205/ha dan 60-120 kg K20 /ha,
setengahnya diberikan sebagai pupuk dasar dan sisanya diberikan sebagai pupuk susulan pada pembentukan buah
pertama.
C. Pengairan
Diperlukan pengairan cukup pada setiap stadia pertumbuhan tomat terutama untuk tipe indeterminat. Pengairan
diperlukan terutama dalam periode satu bulan setelah pemindahan ke lapangan. Bila perakaran sudah
berkembang, pengairan yang lebih diperlukan, akan tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang, disesuaikan dengan
5. kebutuhan. Tanaman tomat tidak tahan terhadap genangan air, karena itu harus segera dikeringkan antara 1-3
hari.
D. Pemeliharaan.
Turus diberikan agar tanaman tidak menyentuh tanah, dan menambah ukuran dan jumlah buah, memudahkan
penyemprotan dan mengurangi busuk buah. Pada tipe indeterminat, pemberian turus memudahkan pemangkasan
dan pemeliharaan lainnya. Pemangkasan tunas untuk membatasi tunas yang tumbuh dapat mempercepat
kematangan buah, mendorong keseragaman buah dan ukuran buah yang lebih besar, memperbaiki sirkulasi udara
diantara kanopi tanaman yang memudahkan penyemprotan dan mengurangi penyakit. Pemangkasan dapat juga
dilakukan terhadap bunga, sehingga buah yang dihasilkan berukuran lebih besar dan seragam sesuai dengan yang
diharapkan atau harga. Gulma dapat menyaingi cahaya, air dan hara, serta dapat menjadi inang patogen.
Penyiangan dengan manual atau penggunaan mulsa organik dapat dilakukan.
E. Pengendalian hama dan penyakit tanaman
Periksalah terjadinya serangan hama dan penyakit di lapangan sebelum mengambil tindakan pengendalian.
Gunakan pestisida yang sesuai dan tepat untuk target sasaran, serta sesuaikan dengan anjuran keselamatan
mausia dan lingkungan. Penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat, antara lain : Busuk daun (Phytophthora
infestans), Xanthomonas campestris pv. Vesicatoria, Alternaria solani, Stemphyllium solani, Ralstonia
solanacearum, Sclerotium rolfsii, Fusarium oxysforum f.sp lycopersici, Tomato Yelow Leaf Curl Virus (TYLCV).
Sedangkan hama yang biasa menyerang tomat: ulat buah (Helicoverpa armigera), nematoda bengkak akar
(Meloidogyne incognita, M. Javanica, M. Arenaria). Selain penggunaan pestisida, pengendalian hama dan penyakit
dapat dilakukan juga dengan rotasi tanaman, menanam varietas yang resisten, penggunaan sprikler (bemissia),
drainase, pH tanah di atas 5.5, dengan penyiraman yang teratur, pemupukan dengan larutan pupuk ZA 0,5% (0,5
g/I), 0,25% urea atau 0,1% larutan nitrophoska. Penyemprotan fungisida seperti Captan atau Thiram utuk
mengurangi damping off. Hama seperti: Bemissia, thrips dan aphids dapat menularkan virus. Untuk
menghindarkannya, tutupi pesemaian dengan kain jala 60 mesh. Bila semaian sudah mempunyai 4-5 daun, tambah
penyinaran 6-9 hari sebelum semaian dipindahkan ke lapangan.
F. Panen
Tomat dapat dipanen pada beberapa stadia buah, tergantung keperluan pasar dan pemasarannya. Untuk
pengangkutan jauh, tomat dapat dipanen pada stadia breaker (tidak lebih dari 10% permukaan buah berwarna
kekuningan, merah muda atau merah. Penanganan paska panen akan mempengaruhi kualitas buah. Hindarkan
kerusakan buah, dan jangan mencampur buah yang rusak dengan buah yang mulus. Panen sebaiknya dilakukan
pada cuaca sejuk di pagi hari. Tempatkan buah pada tempat sejuk dan terlindung dengan ventilasi yang balk, serta
kelembaban 85 - 90%.
III. PRODUKSI BENIH
A. Persyaratan Tanah
pH tanah harus dipertahankan pada 6,5, kalau perlu dengan pengapuran. Persiapan tanah dan pemupukan hampir
sama dengan untuk produksi buah, atau lebih tinggi terutama kandungan phosfor. Pemberian N biasanya setengah
dari pemberian kalium untuk memelihara keseimbangan antara pembungaan dan pertumbuhan vegetatif.
B. Isolasi
Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri, akan tetapi penyerbukan silang dapat terjadi karena selalu ada
kemungkinan serangga membawa tepung sari dari luar, atau adanya serangga yang mampu menyerbukkan silang,
6. atau bunga dengan putik yang panjang hingga memungkinkan terjadinya serbuk silang. Jarak isolasi minimum
antara varietas yang berbeda antara 30 - 200 m, untuk menghindarkan pencampuran sewaktu panen. Untuk
varietas hibrida, jarak yang diperlukan tidak lebih dari 2 m.
C. Roguing
Tanaman yang menyimpang secara morfologis harus dicabut dan dibuang. Roguing dilakukan sebelum
pembungaan, pada masa pembungaan awal, dan pada saat buah pertama matang.
D. Panen dan Prosesing Benih
Buah matang dipanen, terutama buah hasil persilangan dipanen dari galur betina yang biasanya terdapat label
pada kalik. Buah matang dipotong melintang, kemudian dikeluarkan biji dengan lapisan beningnya ke dalam wadah
yang disediakan. Pisahkan kulit dan bagian buah yang terbawa. Biji kemudian difermentasi sampai 3-5 hari pada
20-25°C. Bila lapisan bening sudah pecah, biji dikocok beberapa kali untuk proses fermentasi yang seragam dan
mencegah perubahan warna biji. Proses fermentasi jangan sampai melampaui masa pecahnya lapisan bening biji,
karena dapat menyebabkan perkecambahan dini. Biji kemudian dicuci dengan air kemudian saring, dan hal ini
dilakukan beberapa kali sampai biji bersih. Pengeringan dapat dilakukan setelah air ditiriskan melalui kain,
kemudian biji dihamparkan pada alas yang sesuai dan dikeringkan di bawah sinar matahari, sesekali dibalikkan.
Benih yang kering kemudian disimpan di tempat kering dan kedap udara, seperti halnya menyimpan benih sayuran
lainnya.
Pustaka acuanHanson P, J.T. Chen, C.G. Kuo, R. Morris dan R.T. Opena, 2000. Suggested Cultural practices for
tomato. International Cooperator's guide. AVRDC: 8 pp
Raymond AT. George.1999. Vegetable Seed Production. CABI Publishing: 214-230.
Sumber : Petunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Sayuran Indigenous
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 2006Diterjemahkan, disarikan dan dilengkapi oleh
Iteu M. Hidayat