SlideShare a Scribd company logo
Laporan Praktikum Teknologi Perbenihan I
“Uji Pemurnian Benih”
Semester Ganjil / Tahun 2009
Kelompok 3
Hari Akbar (150110080156)
Raden Bondan E B (150110080162)
Esra Yosefin (150110080128)
Dhea Primasari (150110080162)
Muhammad Prayudi (150110080 )
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2009
Judul : Uji Pemurnian Benih
Tujuan : Mengklasifikasikan benih yang tergolong benih murni dari jenis varietas serta kotoran
Teori Dasar :
Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam
menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil
dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk
mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi
lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh kerja
kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoron (ISTA).
Alat & Bahan :
a. 1 bungkus benih yang tercampur
b. Kertas
Prosedur Kerja :
1. Bungkus yang berisi benih campur dibuka dan dikeluarkan.
2. Ambil beberapa kertas untuk memisahkan antara benih murni , varietas, dan kotoran.
3. Lalu pisahkan benih murni dengan benih varietas serta kotoran.
4. Kemudian timbang berat benih murni , varietas dan kotoran.
5. Hitunglah jumlah presentasi benih tersebut.
6. Catat hasil penghitungan dari masing – masing.
Hasil Pembahasan
Ket : jumlah berat total ( N ) 40gr
No Uji Berat (n) Persentase ( X )
1 Benih Murni 36,84 92, 1
2 Varietas 0,81 2,0
3 Kotoran 1,92 9,8
4 Gulma 0 0
X =( n /N)x 100%
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa jumlah persentase benih yang tergolong murni lebih besar dari varietas,
kotoran. Namun benih tergolong tidak murni dengan jumlah benih gulma tidak diketahui persentase.
Daftar Pustaka
http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html
Budi Daya dan Produksi Benih Tomat (Lycopersicum esculentum L.)
LAST_UPDATED2 Rabu, 03 Juni 2009 09:15
I. PENDAHULUAN
Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat
merupakan sumber vitamin A dan C. Tomat tumbuh baik pada temperatur 20 -27°C, pembentukan buah
terhambat pada temperatur >30°C atau < 10°C. Tomat baik ditanam pada tanah yang berdrainase baik, dengan pH
optimum 6.0 -7.0. Tomat dapat ditanam sebagai rotasi pada lahan sawah. Hindari menanam tomat pada lahan
yang sebelumnya ditanami tanaman dari keluarga Solanaceae, seperti: terung, cabai, tomat dan yang lainnya untuk
menghindarkan hama dan penyakit. Beberapa tipe tomat yang dibudidayakan antara lain: buah segar (biasanya
berwarna merah dengan variasi dalam bentuk, ukuran dan warna); chery-buah kecil; dan prosesing buah dengan
warna merah yang kuat dan tinggi dalam kandungan bahan padat, sesuai untuk dibuat pasta, sup atau saos.
Berdasarkan pertumbuhannya, tomat diklasifikasikan sebagai determinat (menyemak, pendek) dimana
pertumbuhan batang diakhiri dengan karangan bunga, semideterminate atau indeterminat (tinggi) tumbuh
berterusan menghasilkan daun dan bunga. Pada indeterminat, memungkinkan masa panen yang lebih panjang,
yang mungkin bermanfaat pada waktu harga berfluktuasi, akan tetapi jenis ini perlu menggunakan turus dan harus
dipangkas secara teratur yang dapat menambah tenaga kerja. Untuk varietas yang ditanam dapat dipilih
berdasarkan varietas yang tahan penyakit, disesuaikan dengan musim, atau varietas hibrida maupun OP,
tergantung dari kebutuhan budi daya.
II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM
Setelah tanah diolah dengan baik dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m tinggi 20 cm pada musim kemarau dan
35 cm pada musim penghujan, jarak antar bedengan 50 cm untuk memudahkan drainase pada musim penghujan.
Mulsa plastik atau jerami dapat digunakan untuk menutupi permukaan tanah. Bila temperatur >28°C, mulsa plastik
harus ditutupi jerami. Jumlah tanaman adalah 33 000/ha untuk indeterminat, dan 16 000/ha untuk determinat.
A. Perlakuan benih.
Diperkirakan 250 g benih (sekitar 70.000 biji) diperlukan untuk tipe indeterminat dan 125 g untuk tipe determinat
diperlukan untuk 1 ha. Benih disemai di pesemaian atau baki pesemaian sedalam 0,5 cm, 750 - 900
biji/persemaian. Bila sudah berdaun 2 (8 hari setelah semai), semaian dibumbun, dan dipelihara di persemaian
B. Pemupukan
Untuk hasil yang optimum, tanaman tomat perlu diberi pupuk organik dan anorganik. Total N (kg/ha) yang
diperlukan untuk mencapai target hasil buah diperkirakan dengan kelipatan 2,4. Sedangkan untuk P205 dan K20
diperkirakan dengan kelipatan pengambilan N masing masing dengan 0,35 dan 1,45. Sebagai contoh: untuk potensi
hasil tomat 40 ton/ha iperlukan 40 x 2,4 = 96 kg N. Utuk P205 96 x 0.35 = 34 kg, dan K20: 96 x 1.45 =140 kg. Di
daerah Tropis biasanya pemupukan berkisar 60 -120 kg N/ha, 60-140 kg P205/ha dan 60-120 kg K20 /ha,
setengahnya diberikan sebagai pupuk dasar dan sisanya diberikan sebagai pupuk susulan pada pembentukan buah
pertama.
C. Pengairan
Diperlukan pengairan cukup pada setiap stadia pertumbuhan tomat terutama untuk tipe indeterminat. Pengairan
diperlukan terutama dalam periode satu bulan setelah pemindahan ke lapangan. Bila perakaran sudah
berkembang, pengairan yang lebih diperlukan, akan tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang, disesuaikan dengan
kebutuhan. Tanaman tomat tidak tahan terhadap genangan air, karena itu harus segera dikeringkan antara 1-3
hari.
D. Pemeliharaan.
Turus diberikan agar tanaman tidak menyentuh tanah, dan menambah ukuran dan jumlah buah, memudahkan
penyemprotan dan mengurangi busuk buah. Pada tipe indeterminat, pemberian turus memudahkan pemangkasan
dan pemeliharaan lainnya. Pemangkasan tunas untuk membatasi tunas yang tumbuh dapat mempercepat
kematangan buah, mendorong keseragaman buah dan ukuran buah yang lebih besar, memperbaiki sirkulasi udara
diantara kanopi tanaman yang memudahkan penyemprotan dan mengurangi penyakit. Pemangkasan dapat juga
dilakukan terhadap bunga, sehingga buah yang dihasilkan berukuran lebih besar dan seragam sesuai dengan yang
diharapkan atau harga. Gulma dapat menyaingi cahaya, air dan hara, serta dapat menjadi inang patogen.
Penyiangan dengan manual atau penggunaan mulsa organik dapat dilakukan.
E. Pengendalian hama dan penyakit tanaman
Periksalah terjadinya serangan hama dan penyakit di lapangan sebelum mengambil tindakan pengendalian.
Gunakan pestisida yang sesuai dan tepat untuk target sasaran, serta sesuaikan dengan anjuran keselamatan
mausia dan lingkungan. Penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat, antara lain : Busuk daun (Phytophthora
infestans), Xanthomonas campestris pv. Vesicatoria, Alternaria solani, Stemphyllium solani, Ralstonia
solanacearum, Sclerotium rolfsii, Fusarium oxysforum f.sp lycopersici, Tomato Yelow Leaf Curl Virus (TYLCV).
Sedangkan hama yang biasa menyerang tomat: ulat buah (Helicoverpa armigera), nematoda bengkak akar
(Meloidogyne incognita, M. Javanica, M. Arenaria). Selain penggunaan pestisida, pengendalian hama dan penyakit
dapat dilakukan juga dengan rotasi tanaman, menanam varietas yang resisten, penggunaan sprikler (bemissia),
drainase, pH tanah di atas 5.5, dengan penyiraman yang teratur, pemupukan dengan larutan pupuk ZA 0,5% (0,5
g/I), 0,25% urea atau 0,1% larutan nitrophoska. Penyemprotan fungisida seperti Captan atau Thiram utuk
mengurangi damping off. Hama seperti: Bemissia, thrips dan aphids dapat menularkan virus. Untuk
menghindarkannya, tutupi pesemaian dengan kain jala 60 mesh. Bila semaian sudah mempunyai 4-5 daun, tambah
penyinaran 6-9 hari sebelum semaian dipindahkan ke lapangan.
F. Panen
Tomat dapat dipanen pada beberapa stadia buah, tergantung keperluan pasar dan pemasarannya. Untuk
pengangkutan jauh, tomat dapat dipanen pada stadia breaker (tidak lebih dari 10% permukaan buah berwarna
kekuningan, merah muda atau merah. Penanganan paska panen akan mempengaruhi kualitas buah. Hindarkan
kerusakan buah, dan jangan mencampur buah yang rusak dengan buah yang mulus. Panen sebaiknya dilakukan
pada cuaca sejuk di pagi hari. Tempatkan buah pada tempat sejuk dan terlindung dengan ventilasi yang balk, serta
kelembaban 85 - 90%.
III. PRODUKSI BENIH
A. Persyaratan Tanah
pH tanah harus dipertahankan pada 6,5, kalau perlu dengan pengapuran. Persiapan tanah dan pemupukan hampir
sama dengan untuk produksi buah, atau lebih tinggi terutama kandungan phosfor. Pemberian N biasanya setengah
dari pemberian kalium untuk memelihara keseimbangan antara pembungaan dan pertumbuhan vegetatif.
B. Isolasi
Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri, akan tetapi penyerbukan silang dapat terjadi karena selalu ada
kemungkinan serangga membawa tepung sari dari luar, atau adanya serangga yang mampu menyerbukkan silang,
atau bunga dengan putik yang panjang hingga memungkinkan terjadinya serbuk silang. Jarak isolasi minimum
antara varietas yang berbeda antara 30 - 200 m, untuk menghindarkan pencampuran sewaktu panen. Untuk
varietas hibrida, jarak yang diperlukan tidak lebih dari 2 m.
C. Roguing
Tanaman yang menyimpang secara morfologis harus dicabut dan dibuang. Roguing dilakukan sebelum
pembungaan, pada masa pembungaan awal, dan pada saat buah pertama matang.
D. Panen dan Prosesing Benih
Buah matang dipanen, terutama buah hasil persilangan dipanen dari galur betina yang biasanya terdapat label
pada kalik. Buah matang dipotong melintang, kemudian dikeluarkan biji dengan lapisan beningnya ke dalam wadah
yang disediakan. Pisahkan kulit dan bagian buah yang terbawa. Biji kemudian difermentasi sampai 3-5 hari pada
20-25°C. Bila lapisan bening sudah pecah, biji dikocok beberapa kali untuk proses fermentasi yang seragam dan
mencegah perubahan warna biji. Proses fermentasi jangan sampai melampaui masa pecahnya lapisan bening biji,
karena dapat menyebabkan perkecambahan dini. Biji kemudian dicuci dengan air kemudian saring, dan hal ini
dilakukan beberapa kali sampai biji bersih. Pengeringan dapat dilakukan setelah air ditiriskan melalui kain,
kemudian biji dihamparkan pada alas yang sesuai dan dikeringkan di bawah sinar matahari, sesekali dibalikkan.
Benih yang kering kemudian disimpan di tempat kering dan kedap udara, seperti halnya menyimpan benih sayuran
lainnya.
Pustaka acuanHanson P, J.T. Chen, C.G. Kuo, R. Morris dan R.T. Opena, 2000. Suggested Cultural practices for
tomato. International Cooperator's guide. AVRDC: 8 pp
Raymond AT. George.1999. Vegetable Seed Production. CABI Publishing: 214-230.
Sumber : Petunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Sayuran Indigenous
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 2006Diterjemahkan, disarikan dan dilengkapi oleh
Iteu M. Hidayat

More Related Content

What's hot

Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
bayu hidayah
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
Operator Warnet Vast Raha
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
Warta Wirausaha
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
agronomy
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
Maman AneukyankMeutuah
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
afifauliya
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
Puan Habibah
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
Rere Vezhiama
 
Trichokompos power point
Trichokompos power pointTrichokompos power point
Trichokompos power point
Arif Mackinnley Nirwasita
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
Issuchii Liescahyani
 
Acara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekbenAcara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Melon
MelonMelon
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Operator Warnet Vast Raha
 
Salak
SalakSalak

What's hot (20)

Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
 
Trichokompos power point
Trichokompos power pointTrichokompos power point
Trichokompos power point
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
Pepaya
PepayaPepaya
Pepaya
 
Acara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekbenAcara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekben
 
Melon
MelonMelon
Melon
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
 
Salak
SalakSalak
Salak
 

Viewers also liked

contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Proposal pemindahan lab 2015
Proposal pemindahan lab 2015Proposal pemindahan lab 2015
Proposal pemindahan lab 2015
cantriks
 
Makalah pengelolaan laboratorium
Makalah pengelolaan laboratoriumMakalah pengelolaan laboratorium
Makalah pengelolaan laboratoriumIkhmam Peristiawan
 
Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaianperdos5 cuy
 
Makalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkunganMakalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkungan
Ricky Ramadhan
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Arif nor fauzi
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
Mohammad Muttaqien
 
Proposal disertasi
Proposal disertasiProposal disertasi
Proposal disertasi
Ipung Prastowo
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Adrian Hartanto Lokaria
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
Septian Muna Barakati
 

Viewers also liked (12)

contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Proposal pemindahan lab 2015
Proposal pemindahan lab 2015Proposal pemindahan lab 2015
Proposal pemindahan lab 2015
 
Makalah pengelolaan laboratorium
Makalah pengelolaan laboratoriumMakalah pengelolaan laboratorium
Makalah pengelolaan laboratorium
 
Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaian
 
Makalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkunganMakalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkungan
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Proposal disertasi
Proposal disertasiProposal disertasi
Proposal disertasi
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 

Similar to Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3

Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAProposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahayaProposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahaya
Septian Muna Barakati
 
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNAProposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
Febrina Tentaka
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
Septian Muna Barakati
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
TomatTomat
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
inezya thalita
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
AGROTEKNOLOGI
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
AGROTEKNOLOGI
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
Operator Warnet Vast Raha
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
HAZIM SAAD
 
Laporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benihLaporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benih
arzaka
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Ferli Dian SAputra
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
Andrew Hutabarat
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
HotnaDoharniSiregar
 
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategyIntegrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Sri T
 

Similar to Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3 (20)

Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAProposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahayaProposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahaya
 
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNAProposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
 
Laporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benihLaporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benih
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
 
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategyIntegrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 

Recently uploaded (20)

PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 

Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3

  • 1. Laporan Praktikum Teknologi Perbenihan I “Uji Pemurnian Benih” Semester Ganjil / Tahun 2009 Kelompok 3 Hari Akbar (150110080156) Raden Bondan E B (150110080162) Esra Yosefin (150110080128) Dhea Primasari (150110080162) Muhammad Prayudi (150110080 ) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor 2009
  • 2. Judul : Uji Pemurnian Benih Tujuan : Mengklasifikasikan benih yang tergolong benih murni dari jenis varietas serta kotoran Teori Dasar : Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh kerja kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoron (ISTA). Alat & Bahan : a. 1 bungkus benih yang tercampur b. Kertas Prosedur Kerja : 1. Bungkus yang berisi benih campur dibuka dan dikeluarkan. 2. Ambil beberapa kertas untuk memisahkan antara benih murni , varietas, dan kotoran. 3. Lalu pisahkan benih murni dengan benih varietas serta kotoran. 4. Kemudian timbang berat benih murni , varietas dan kotoran. 5. Hitunglah jumlah presentasi benih tersebut. 6. Catat hasil penghitungan dari masing – masing. Hasil Pembahasan Ket : jumlah berat total ( N ) 40gr No Uji Berat (n) Persentase ( X ) 1 Benih Murni 36,84 92, 1 2 Varietas 0,81 2,0 3 Kotoran 1,92 9,8 4 Gulma 0 0
  • 3. X =( n /N)x 100% Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa jumlah persentase benih yang tergolong murni lebih besar dari varietas, kotoran. Namun benih tergolong tidak murni dengan jumlah benih gulma tidak diketahui persentase. Daftar Pustaka http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html
  • 4. Budi Daya dan Produksi Benih Tomat (Lycopersicum esculentum L.) LAST_UPDATED2 Rabu, 03 Juni 2009 09:15 I. PENDAHULUAN Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat merupakan sumber vitamin A dan C. Tomat tumbuh baik pada temperatur 20 -27°C, pembentukan buah terhambat pada temperatur >30°C atau < 10°C. Tomat baik ditanam pada tanah yang berdrainase baik, dengan pH optimum 6.0 -7.0. Tomat dapat ditanam sebagai rotasi pada lahan sawah. Hindari menanam tomat pada lahan yang sebelumnya ditanami tanaman dari keluarga Solanaceae, seperti: terung, cabai, tomat dan yang lainnya untuk menghindarkan hama dan penyakit. Beberapa tipe tomat yang dibudidayakan antara lain: buah segar (biasanya berwarna merah dengan variasi dalam bentuk, ukuran dan warna); chery-buah kecil; dan prosesing buah dengan warna merah yang kuat dan tinggi dalam kandungan bahan padat, sesuai untuk dibuat pasta, sup atau saos. Berdasarkan pertumbuhannya, tomat diklasifikasikan sebagai determinat (menyemak, pendek) dimana pertumbuhan batang diakhiri dengan karangan bunga, semideterminate atau indeterminat (tinggi) tumbuh berterusan menghasilkan daun dan bunga. Pada indeterminat, memungkinkan masa panen yang lebih panjang, yang mungkin bermanfaat pada waktu harga berfluktuasi, akan tetapi jenis ini perlu menggunakan turus dan harus dipangkas secara teratur yang dapat menambah tenaga kerja. Untuk varietas yang ditanam dapat dipilih berdasarkan varietas yang tahan penyakit, disesuaikan dengan musim, atau varietas hibrida maupun OP, tergantung dari kebutuhan budi daya. II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM Setelah tanah diolah dengan baik dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m tinggi 20 cm pada musim kemarau dan 35 cm pada musim penghujan, jarak antar bedengan 50 cm untuk memudahkan drainase pada musim penghujan. Mulsa plastik atau jerami dapat digunakan untuk menutupi permukaan tanah. Bila temperatur >28°C, mulsa plastik harus ditutupi jerami. Jumlah tanaman adalah 33 000/ha untuk indeterminat, dan 16 000/ha untuk determinat. A. Perlakuan benih. Diperkirakan 250 g benih (sekitar 70.000 biji) diperlukan untuk tipe indeterminat dan 125 g untuk tipe determinat diperlukan untuk 1 ha. Benih disemai di pesemaian atau baki pesemaian sedalam 0,5 cm, 750 - 900 biji/persemaian. Bila sudah berdaun 2 (8 hari setelah semai), semaian dibumbun, dan dipelihara di persemaian B. Pemupukan Untuk hasil yang optimum, tanaman tomat perlu diberi pupuk organik dan anorganik. Total N (kg/ha) yang diperlukan untuk mencapai target hasil buah diperkirakan dengan kelipatan 2,4. Sedangkan untuk P205 dan K20 diperkirakan dengan kelipatan pengambilan N masing masing dengan 0,35 dan 1,45. Sebagai contoh: untuk potensi hasil tomat 40 ton/ha iperlukan 40 x 2,4 = 96 kg N. Utuk P205 96 x 0.35 = 34 kg, dan K20: 96 x 1.45 =140 kg. Di daerah Tropis biasanya pemupukan berkisar 60 -120 kg N/ha, 60-140 kg P205/ha dan 60-120 kg K20 /ha, setengahnya diberikan sebagai pupuk dasar dan sisanya diberikan sebagai pupuk susulan pada pembentukan buah pertama. C. Pengairan Diperlukan pengairan cukup pada setiap stadia pertumbuhan tomat terutama untuk tipe indeterminat. Pengairan diperlukan terutama dalam periode satu bulan setelah pemindahan ke lapangan. Bila perakaran sudah berkembang, pengairan yang lebih diperlukan, akan tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang, disesuaikan dengan
  • 5. kebutuhan. Tanaman tomat tidak tahan terhadap genangan air, karena itu harus segera dikeringkan antara 1-3 hari. D. Pemeliharaan. Turus diberikan agar tanaman tidak menyentuh tanah, dan menambah ukuran dan jumlah buah, memudahkan penyemprotan dan mengurangi busuk buah. Pada tipe indeterminat, pemberian turus memudahkan pemangkasan dan pemeliharaan lainnya. Pemangkasan tunas untuk membatasi tunas yang tumbuh dapat mempercepat kematangan buah, mendorong keseragaman buah dan ukuran buah yang lebih besar, memperbaiki sirkulasi udara diantara kanopi tanaman yang memudahkan penyemprotan dan mengurangi penyakit. Pemangkasan dapat juga dilakukan terhadap bunga, sehingga buah yang dihasilkan berukuran lebih besar dan seragam sesuai dengan yang diharapkan atau harga. Gulma dapat menyaingi cahaya, air dan hara, serta dapat menjadi inang patogen. Penyiangan dengan manual atau penggunaan mulsa organik dapat dilakukan. E. Pengendalian hama dan penyakit tanaman Periksalah terjadinya serangan hama dan penyakit di lapangan sebelum mengambil tindakan pengendalian. Gunakan pestisida yang sesuai dan tepat untuk target sasaran, serta sesuaikan dengan anjuran keselamatan mausia dan lingkungan. Penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat, antara lain : Busuk daun (Phytophthora infestans), Xanthomonas campestris pv. Vesicatoria, Alternaria solani, Stemphyllium solani, Ralstonia solanacearum, Sclerotium rolfsii, Fusarium oxysforum f.sp lycopersici, Tomato Yelow Leaf Curl Virus (TYLCV). Sedangkan hama yang biasa menyerang tomat: ulat buah (Helicoverpa armigera), nematoda bengkak akar (Meloidogyne incognita, M. Javanica, M. Arenaria). Selain penggunaan pestisida, pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan juga dengan rotasi tanaman, menanam varietas yang resisten, penggunaan sprikler (bemissia), drainase, pH tanah di atas 5.5, dengan penyiraman yang teratur, pemupukan dengan larutan pupuk ZA 0,5% (0,5 g/I), 0,25% urea atau 0,1% larutan nitrophoska. Penyemprotan fungisida seperti Captan atau Thiram utuk mengurangi damping off. Hama seperti: Bemissia, thrips dan aphids dapat menularkan virus. Untuk menghindarkannya, tutupi pesemaian dengan kain jala 60 mesh. Bila semaian sudah mempunyai 4-5 daun, tambah penyinaran 6-9 hari sebelum semaian dipindahkan ke lapangan. F. Panen Tomat dapat dipanen pada beberapa stadia buah, tergantung keperluan pasar dan pemasarannya. Untuk pengangkutan jauh, tomat dapat dipanen pada stadia breaker (tidak lebih dari 10% permukaan buah berwarna kekuningan, merah muda atau merah. Penanganan paska panen akan mempengaruhi kualitas buah. Hindarkan kerusakan buah, dan jangan mencampur buah yang rusak dengan buah yang mulus. Panen sebaiknya dilakukan pada cuaca sejuk di pagi hari. Tempatkan buah pada tempat sejuk dan terlindung dengan ventilasi yang balk, serta kelembaban 85 - 90%. III. PRODUKSI BENIH A. Persyaratan Tanah pH tanah harus dipertahankan pada 6,5, kalau perlu dengan pengapuran. Persiapan tanah dan pemupukan hampir sama dengan untuk produksi buah, atau lebih tinggi terutama kandungan phosfor. Pemberian N biasanya setengah dari pemberian kalium untuk memelihara keseimbangan antara pembungaan dan pertumbuhan vegetatif. B. Isolasi Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri, akan tetapi penyerbukan silang dapat terjadi karena selalu ada kemungkinan serangga membawa tepung sari dari luar, atau adanya serangga yang mampu menyerbukkan silang,
  • 6. atau bunga dengan putik yang panjang hingga memungkinkan terjadinya serbuk silang. Jarak isolasi minimum antara varietas yang berbeda antara 30 - 200 m, untuk menghindarkan pencampuran sewaktu panen. Untuk varietas hibrida, jarak yang diperlukan tidak lebih dari 2 m. C. Roguing Tanaman yang menyimpang secara morfologis harus dicabut dan dibuang. Roguing dilakukan sebelum pembungaan, pada masa pembungaan awal, dan pada saat buah pertama matang. D. Panen dan Prosesing Benih Buah matang dipanen, terutama buah hasil persilangan dipanen dari galur betina yang biasanya terdapat label pada kalik. Buah matang dipotong melintang, kemudian dikeluarkan biji dengan lapisan beningnya ke dalam wadah yang disediakan. Pisahkan kulit dan bagian buah yang terbawa. Biji kemudian difermentasi sampai 3-5 hari pada 20-25°C. Bila lapisan bening sudah pecah, biji dikocok beberapa kali untuk proses fermentasi yang seragam dan mencegah perubahan warna biji. Proses fermentasi jangan sampai melampaui masa pecahnya lapisan bening biji, karena dapat menyebabkan perkecambahan dini. Biji kemudian dicuci dengan air kemudian saring, dan hal ini dilakukan beberapa kali sampai biji bersih. Pengeringan dapat dilakukan setelah air ditiriskan melalui kain, kemudian biji dihamparkan pada alas yang sesuai dan dikeringkan di bawah sinar matahari, sesekali dibalikkan. Benih yang kering kemudian disimpan di tempat kering dan kedap udara, seperti halnya menyimpan benih sayuran lainnya. Pustaka acuanHanson P, J.T. Chen, C.G. Kuo, R. Morris dan R.T. Opena, 2000. Suggested Cultural practices for tomato. International Cooperator's guide. AVRDC: 8 pp Raymond AT. George.1999. Vegetable Seed Production. CABI Publishing: 214-230. Sumber : Petunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Sayuran Indigenous Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 2006Diterjemahkan, disarikan dan dilengkapi oleh Iteu M. Hidayat