Dokumen tersebut merangkum tentang sinar-X, mulai dari sejarah penemuan, proses pembentukan, sifat, interaksi dengan benda, jenis-jenis film, dan faktor yang mempengaruhui kualitas gambar radiografi. Dokumen ini juga menjelaskan metodologi penelitian untuk menguji kesesuaian pesawat sinar-X diagnostik meliputi pengukuran ketepatan kolimasi, tegangan, arus, dan paparan radiasi. Berdasark
2. OUTLINE
:I. PENDAHULUAN
II.TINJAUAN PUSTAKA
1. SEJARAH SINAR-X
2. PROSES PEMBENTUKAN SINAR-X
3. SIFAT-SIFAT SINAR-X
4. INTERAKSI ANTARA SINAR-X DENGAN BENDA
5. PESAWAT SINAR-X
6. JENIS-JENIS FILM SINAR-X
7. PEMBENTUKAN GAMBAR RADIOGRAFI
8. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAMBARAN RADIOGRAFI
9. PENCUCIAN DAN PENGERINGAN FILM
10. BATASAN TOLERANSI PADA UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X
III.METODOLOGI PENELITIAN
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN
4. SEJARAH SINAR-X
Sinar-X ditemukan pertama kali pada tanggal 8
November 1895 oleh Wilhelm Conrad Rontgen. Sinar-
X dihasilkan dari tumbukan elektron berenergi tinggi
pada inti atom berat.
Pada tanggal 22 Desember 1895, foto Sinar-X
pertama berhasil diambil. Foto ini merupakan
radiograf dari tangan istri Rontgen, diambil dengan
waktu penyinaran sekitar 57 menit. Tentu saja waktu
itu belum disadari adanya bahaya radiasi.
Tahun berikutnya (1896), berhasil diperoleh radiograf
dari kepala.
22. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
GAMBARAN RADIOGRAFI
a. Pengaruh Milliampere (mA)
b. Pengaruh Jarak
1. Jarak antara fokus-film (Focus Film Distance disingkat
FFD), disebut juga SID (Source to Image Reseptor
Distance)
2. Jarak antara film-objek (Film Object Distance disingkat
FOD)
3. Jarak antara obyek-fokus (Object Focus Distance), disebu
juga SSD (Source to Skin Distance)
c. Pengaruh Kilovolt (kV)
23. PENCUCIAN DAN PENGERINGAN FILM
Cara Pencucian Film :
1. Pencucian manual
2. Semi automatic
3. Full automatic
Tahapan Pengolahan Film :
1) Pembangkitan (developing)
2) Pembilasan (rinsing)
3) Penetapan (fixing)
4) Pencucian (washing)
5) Pengeringan (drying)
24. BATASAN TOLERANSI PADA UJI
KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X
DIAGNOSTIK
Parameter yang perlu dilakukan dalam pengujian, antara
lain :
• Pengujian ketepatan kolimasi
• Pengujian iluminasi lampu kolimasi
• Ketepatan kV
• Ketepatan waktu penyinaran
• Linieritas keluaran radiasi
• Reproduksi keluaran radiasi
• Pengukuran HVL 80 kVp
• Pengujian kebocoran radiasi pada tabung
32. METODOLOGI PENELITIAN
2. 100 NIF (24 x 30 cm)
3. Bahan Pencuci Film
4. Plat Besi Bentuk siku
5. Cassette Stand
6. Screen Phosphor
33. METODOLOGI PENELITIAN
III.2. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk penelitian.
2. Mempersiapkan bahan untuk mencuci film.
3. Menguji ketepatan kolimasi dan iluminasi lampu kolimasi.
Pengujian ketepatan kolimasi dengan menggunakan alat tes kolimator
34. 4. Menguji fungsi yaitu menguji tegangan tinggi (kV).
5. Melakukan pengujian mA dengan alat ukur mA meter.
6. Melakukan pengujian waktu expose (pencitraan).
7. Melakukan pengujian kebocoran paparan radiasi pada
tabung Sinar-x.
METODOLOGI PENELITIAN
III.2. PROSEDUR PERCOBAAN
35. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ketepatan kolimasi
Daerah liputan berkas
sinar-X
Pergeseran berkas
sinar-X (cm)
Arah pergeseran dari
cahay kolimasi
Sisi depan tabung 0.5 49,2
Sisi katoda 0.5 55,2
Sisi penyangga tabung 0.5 59,1
Sisi anoda 0.5 67,9
42. 4. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi (50 kV, 150
mA, 0.5 s)
No ukur
Arah tabung
Ke arah meja FFD =
60 cm
Ke arah stand kaset
FFD = 200 cm
1. 0,230 mR/jam 0,130 mR/jam
2. 0,018 mR/jam 0,015 mR/jam
3. 0,014 mR/jam 0,014 mR/jam
4. 0,012 mR/jam 0,015 mR/jam
5. 0,011 mR/jam 0,011 mR/jam
6. 0,013 mR/jam 0,012 mR/jam
7. 0,012 mR/jam 0,011 mR/jam
43. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan gambar pada film di tentukan oleh faktor kV,
mA, dan jarak pemotretan.
2. Pesawat Sinar-X sebelum digunakan perlu dilakukan uji
kesesuaian atau uji fungsi, supaya memenuhi persyaratan
keselamatan radiasi.
3. Dari hasil uji fungsi, pesawat Sinar-X layak digunakan
karena hasilnya masih dalam toleransi yang berlaku.
KESIMPULAN