SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Pengukuran Lebar Celah Kisi Difraksi Melalui Peristiwa
Difraksi Laser
Rahmawati Nurul F. (081311333085), Novita Anggie (081311333086), Silvyana Chorry
(081411331019), Miftachul Nur Afifah (081411331062)
Laboratorium Fisika Optik, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Kampus C Universitas Airlangga,
Surabaya 60155, Indonesia
Abstrak
Eksperimen Difraksi Laser yang bertujuan untuk mencari lebar celah kisi melalui peristiwa
difraksi. Peristiwa difraksi ini dialami oleh semua gelombang, yaitu gelombang pada permukaan air,
gelombang bunyi, gelombang cahaya, gelombang makro dan sebagainya. Cahaya akan mengalami
difraksi jika melewati celah sempit, Peristiwa ini akan mudah diamati bila yang digunakan cahaya
dengan sinar-sinar yang sejajar dan kuat seperti sinar laser He-Ne yang digunakan pada eksperimen
kali ini. Dimana saat cahaya melewati celah yang sempit maka cahaya tersebut akan dibelokkan dan
muncul pola difraksi terang gelap pada layar. Intensitas cahaya hasil difraksi akan diubah oleh
detector menjadi tegangan dan akan terbaca pada mikrovoltmeter. Hasil data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk grafik dari grafik tersebut bisa diperoleh jarak antar pita berurutan
sehingga bisa didapatkan lebar celah dengan mengetahui jarak antar celah ke layar dan panjang
gelombang sehingga diperoleh lebar celah kisi difraksi (1.2858 ± 0.09847) x 10-7
m.
Kata Kunci : Gelombang, cahaya,kisi difraksi, eksperimen difraksi laser.
Pendahuluan
Peristiwa difraksi adalah peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang. Berkas
cahaya melalui sebuah celah sempit, maka cahaya akan tersebar dan berkas- berkas yang terdifraksi
akan saling berinterferensi akan membentuk suatu pola bayangan pada layar, fenomena ini adalah
fenomena sederhana mengenai difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi,
walaupun Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens
tidak mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya .
Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung dengan
selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi Tellinghuisen, Joel.(2002.
Fenomena difraksi tidak lepas dengan fenomena interferensi, karena pola-pola yang terbentuk pada
layar adalah pola yang terjadi akibat interferensi destruktif maupun konstruktif, sehingga
menghasilkan daerah yang gelap dan daerah yang terang. Dalam dunia spektroskopi, difraksi sangat
banyak diaplikasikan. Secara sederhana adalah difraksi dengan cahaya tampak untuk mengetahui
panjang gelombang cahaya tampak (Tippler, 1991).
Contoh lain adalah difraksi sinar-x, atau yang lebih dikenal dengan difraksi Bragg,
digunakan untuk spektroskopi suatu unsur yang terkandung dalam suatu material atau dapat juga
untuk menentukan jarak kisi serta orientasi suatu Kristal. Perhitungan difraksi pada prakteknya
sulit dilakukan, walaupun prinsipnya sederhana. Oleh karena itu, perhitungan difraksi harus
dilakukan berkali-kali untuk semua titik pada layar yang ingin diketahui intensitasnya.
Dalam difraksi terdapat dua teori difraksi yang terkenal , yaitu difraksi Fresnel dan difraksi
Fraunhofer. Difraksii Fraunhofer merupakan penyederhanaan dari difraksi Fresnel. Macam-macam
difraksi diantaranya :
1. Difraksi fresnel
2. Difraksi fraunhofer
3. Difraksi celah tunggal
4. Difraksi celah ganda
5. Difraksi celah majemuk
Laser adalah sebuah sumber cahaya yang koheren, hampir monokromatik dan searah. Laser
merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulating Emission of Radiation yang berarti
cahaya diperkuat melalui proses emisi yang dipicu. Laser terdiri dari beberapa jenis bergantung pada
medium laser yang digunakan. Seperti zat padat, cair, gas dan semikonduktor. Laser zat padat
yang paling dikenal adalah laser Ruby, laser Ti:S, dan laser Nd:YAG, sedangkan untuk laser
gas adalah laser He-Ne dan Laser CO2. Laser Dye dan laser dioda masing-masing adalah contoh
laser zat cair dan semikonduktor. Laser dioda merupakan laser yang paling banyak aplikasinya
dibanding laser jenis lainnya, karena laser dioda tersedia secara komersial dengan berbagai
panjang gelombang, bentuk yang kompak, daya yang besar dan harga yang relatif murah.
Namun laser dioda mempunyai kekurangan yaitu bentuk berkasnya yang eliptikal dan panjang
gelombang mudah berubah karena perubahan lingkungan. Pengukuran panjang gelombangnya
perlu dilakukan. Menentukan panjang gelombang cahaya laser dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu metode difraksi mengunakan kisi difraksi dan interferensi. Metode difraksi digunakan pada
alat ukur monokromator dan spektrometer sedangkan metode interferensi digunakan pada
interferometer dan wavemeter. Secara sederhana, panjang gelombang cahaya baik itu laser maupun
lampu dapat diukur mengunakan metode difraksi dengan sebuah kisi difraksi. Kisi difraksi ada dua
jenis yaitu kisi difraksi refleksi dan transmisi. Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan hasil pola
difraksi yang dihasilkan. Pada kisi difraksi refleksi, pola difraksi dihasilkan dari pemantulan cahaya
datang pada guratan/kisi, sedangkan pada kisi transmisi karena cahaya yang diteruskan. Kisi difraksi
transmisi dapat berupa sebuah kaca yang diberi guratan, sedangkan kisi difraksi refleksi berupa
guratan pada plat logam atau pada CD. Penggunaan laser sebagai sumber cahaya memiliki
keunggulan karena berkas cahaya yang dihasilkan bersifat monokhromatis, sangat sejajar, dan
berintensitas tinggi.
Pada percobaan ini akan dilakukan eksperimen difarksi laser untuk mengukur diameter
kawat yaitu dengan menunjukkan peristiwa difraksi laser untuk pengukuran lebar celah berukuran
kecil dan mengukur lebar celah berukuran kecil memakai metode difraksi laser.
Metode
Pada Eksperimen ini untuk menentukan lebar celah kisi digunakan sumber cahaya berupa
cahaya laser He-Ne dengan panjang gelombang nm,dimana cahaya di lewatkan kisi yang sangat
kecil. Di depan kisi terdapat layar sebagai medium hasil dari difraksi cahaya dengan jarak d.
Pada layar terdapat suatu detector cahaya yang digunakan untuk membaca intensitas pola hasil
difraksi yaitu terang-gelap, di mana intensitas di depan sumber sejauh 2,365 meterterdapat layar
dan mikrovoltmeter.
Gambar 1. Difraksi Celah Tunggal
Pertama yang harus dilakukan adalah menempatkan layar sehingga muncul pola hasil
difraksi terang-gelap dengan menggeser layar pada rel [enggerak detector optis, Perhitungan
dilakukan dengan mencatat hasil mikrovoltmeter tiap pergeseran layar sejauh 2 mm untuk setiap
pergeserannya dari terang pusat sampai yag paling redup dan diulangi sampai 3 kali. Kemudian
mengukur jarak antara detector dengan celah dan mencatat panjang gelombang menggunakan
persamaan d = L / ΔS.
Hasil
 Percobaan pertama
Pengukuran
tiap 2mm
Tegangan
Keluaran
(mV)
0 3.6
1 4
2 3.9
3 3.8
4 3.6
5 3.8
6 3.9
7 3.7
8 3.5
9 3.6
10 3.5
11 3.3
12 3.6
13 3.5
14 3.5
15 4
16 4.3
17 4.1
18 4.3
19 4
20 4.4
21 4.4
22 4.7
23 4.8
24 4.7
25 4.6
26 4.5
27 4.7
28 4.9
29 5.1
30 4.9
31 4.7
32 4.9
33 5.5
34 5.7
35 5.5
36 5.1
37 5.5
38 6.3
39 6.9
40 6.9
41 6.6
42 5.9
43 5.5
44 5.9
45 8.4
46 8.4
47 10.2
48 10.5
49 8.5
50 7.1
51 8.5
52 15.4
53 24.7
54 28.6
55 24
56 12.4
57 23.2
58 49
59 63
60 30.1
61 29
62 101.5
63 178
64 217.3
65 151.5
66 43.1
67 131.6
68 470
69 905
70 883
71 648
72 203.7
73 505
74 4060
75 9400
76 9460
77 9490
78 9490
79 9490
80 9490
81 9490
82 9470
83 9440
84 3930
85 370
86 999
87 1689
88 1604
89 975
90 1.667
91 108
92 420
93 607
94 400
95 103.1
96 28.6
97 137.9
98 306.4
99 236.7
100 42.1
101 154
102 183.1
103 110.9
104 22.1
105 24.3
106 92.5
107 114.5
108 75.9
109 11.5
110 21.1
111 56.9
112 68.1
113 41.1
114 18.4
115 19.7
116 38.5
117 37.8
118 4.4
119 8
120 17.5
121 28.8
122 26.6
123 17.4
124 8
125 8.3
126 19.2
127 24.7
128 21.4
129 11.5
130 9.3
131 7.2
132 14.3
133 20.4
134 16.7
135 6.5
136 5.1
137 8.6
138 8
139 16.4
 Percobaan kedua
Pengukuran
tiap 2mm
Tegangan
Keluaran
(mV)
0 8.1
1 5.6
2 12.6
3 19.2
4 14.8
5 6.1
6 6.6
7 17.5
8 24.6
9 16
10 5.6
11 11.7
12 24.6
13 28.9
14 14.3
15 7.8
16 22.2
17 38.6
18 18.9
19 13.9
20 51.9
21 68.4
22 51.5
23 12.6
24 2.6
25 90.8
26 113.6
27 77.9
28 13.2
29 48.5
30 146.5
31 175.8
32 111.9
33 19.8
34 87.3
35 201.3
36 292.3
37 156.6
38 26.6
39 213.9
40 0.5
41 0.65
42 252.9
43 224
44 16
45 1.265
46 1.764
47 1.12
48 1.91
49 3.159
50 7.47
51 9400
52 9480
53 9480
54 9470
55 9460
56 9439
57 2870
58 270.1
59 0.405
60 0.815
61 0.661
62 2.6
63 60.5
64 129.5
65 195.9
66 162.9
67 63.7
68 20.9
69 43.9
70 64.7
71 62.2
72 32.9
73 11.8
74 20.5
75 26.9
76 22
77 9.7
78 7.2
79 11.1
80 12.1
81 9.5
82 6.2
83 6.2
84 7
85 7.5
86 6.6
87 5.6
88 5.6
89 6
90 5.8
91 5.5
92 5.3
93 5.1
94 5.5
95 5.2
96 5
97 4.9
98 5.1
99 5.1
100 4.9
101 5.1
102 5.2
103 5.3
104 5.3
Tabel 1. Hasil Pengukuran Pola Difraksi Fanhoufer
Pembahasan
Difraksi dari celah tunggal diperoleh dari difraksi Fanhoufer yang berupa pola gelap terang.
Pola ini akibat dari cahaya yang dilewatkan dari celah yang sempit di mana cahaya sebagian
ditransmisikan dan sebagian dibelokkan. Berikut grafik yang diperoleh berdasarkan Tabel 1.
Grafik 1. Grafik Percobaan 1 Berdasarkan Difraksi Fanhoufer
Grafik 2. Grafik Percobaan 2 Berdasarkan Difraksi Fanhoufer
Grafik yang dibentuk oleh jarak pergeseran dan tegangan keluaran berbentuk gelombang
dimana intensitasnya terkonsentrasi di tengah membentuk puncak gelombang tertinggi. Puncak
gelombang tertinggi tersebut merupakan terang pusat yang dihasilkan laser He-Ne.Sedangkan selain
puncak tertinggi tersebut merupakan puncak yang terbentuk pada terang pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya. Sedangkan puncak bawah (lembah)adalah puncak pada gelap pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya.
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
1
6
11
16
21
26
31
36
41
46
51
56
61
66
71
76
81
86
91
96
101
106
111
116
121
126
131
136
Percobaan 1
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Untuk memperoleh lebar celah (d), terlebih dahulu dilakukan perhitungan ∆S. ∆S merupakan
jarak antara lebar minimum ke minimum yang berurutan atau jarak antara orde gelap ke orde gelap
berikutnya. Dalam percobaan ini, ∆S dapat dilihat dengan mudah melalui grafik yang dibentuk oleh
jarak pergeseran dan tegangan keluaran detektor. Dari data diatas, diperoleh lebar celah (d) sehingga
diperoleh lebar celah sebesar (1.2858 ± 0.09847) x 10-7
m.
Kesimpulan
Difraksi terjadi imana saat cahaya melewati celah yang sempit maka cahaya tersebut akan
dibelokkan dan muncul pola difraksi terang gelap pada layar. Intensitas cahaya hasil difraksi akan
diubah oleh detector menjadi tegangan dan akan terbaca pada mikrovoltmeter. Dari percobaan ini
diperoleh lebar celah kisi difraksi (1.2858 ± 0.09847) x 10-7
m.
Referensi
Tellinghuisen, Joel. 2002. Exploring the Diffraction Grating Using a He-Ne Laser and CD-
ROM. Journal of Chemical Education 79:703-704.
−6
Lampiran I
Analisis Data
Lebar celah (d) pada Percobaan 1
No.
λ
(nm)
L (m)
Δs
(mm)
d 2
1 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14
2 632,8 2,365 12 1,24714x 10−7 1,55537 x 10−14
3 632,8 2,365 12 1,24714x 10−7 1,55537 x 10−14
4 632,8 2,365 12 1,24714x 10−7 1,55537 x 10−14
5 632,8 2,365 12 1,24714 x 10−7 1,55537 x 10−14
6 632,8 2,365 12 1,24714 x 10−7 1,55537 x 10−14
7 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14
8 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14
9 632,8 2,365 16 9,35358 x 10−7 8,74894 x 10−14
10 632,8 2,365 4 3,74143 x 10−7 1,39983 x 10−13
11 632,8 2,365 10 1,49657 x 10−7 2,23973 x 10−14
Lebar celah (d) pada Percobaan 2
1 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14
2 632,8 2,365 16 9,35358 x 10−7 8,74894 x 10−15
3 632,8 2,365 16 9,35358 x 10−8 8,74894 x 10−14
4 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7
1,14272 x 10−14
5 632,8 2,365 8 1,87072 x 10−7
3,49957 x 10−14
6 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7
1,14272 x 10−14
7 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7
1,14272 x 10−14
8 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7
1,14272 x 10−14
Σd=3,34323 x
10−6 d2
= 4,88353 x 10−13
Dari analisis data diatas, diperoleh rata-rata lebar celah (d):
= ∑ =
3,3432 10
= 1,2858 10−7m
dengan besar ketidakpastiannya :
= √
∑ 2− ( )2
( −1)
= √
4,88353 10−13 − 26( 1,2858 10−7 ) 2
26 (26−1)
= √
4,88353 10−13 −4 ,29853 10−13
26 25
= √
5,85 10 −14
650
= √0,009 10−14
= 0,09487 10−7 m
d = (1.2858 ± 0.09487) x 10-7
m

More Related Content

What's hot

081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Nurfaizatul Jannah
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek comptonAmalia Lia
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
SInar X
SInar XSInar X
SInar Xmhrn13
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Laporan lengkap melde praktikum
Laporan lengkap melde praktikumLaporan lengkap melde praktikum
Laporan lengkap melde praktikumSylvester Saragih
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungDayana Florencia
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)SMP IT Putra Mataram
 
Partikel Alfa
Partikel AlfaPartikel Alfa
Partikel AlfaAulia20
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiAnnis Kenny
 

What's hot (20)

081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek compton
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
SInar X
SInar XSInar X
SInar X
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Laporan lengkap melde praktikum
Laporan lengkap melde praktikumLaporan lengkap melde praktikum
Laporan lengkap melde praktikum
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembung
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Spektrum garis
Spektrum garisSpektrum garis
Spektrum garis
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Partikel Alfa
Partikel AlfaPartikel Alfa
Partikel Alfa
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 

Viewers also liked

ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...Repository Ipb
 
Model simuasi air laut
Model simuasi air lautModel simuasi air laut
Model simuasi air lautYohansli
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalmun farid
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkmartia nurfa
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Nur Rohim
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1niwan21
 
Fizik Tingkatan 5: Pembiasan
Fizik Tingkatan 5:  PembiasanFizik Tingkatan 5:  Pembiasan
Fizik Tingkatan 5: PembiasanRamli Rem
 
Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Teguh Kurniawan
 
Presentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiPresentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiNuril Azmi
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase GelombangVicky Anggara
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentVeronika Pohan
 
Bangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantaiBangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantaiimamfaizin212
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiNur Andini
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
01 perencanaan bangunan dan lingkungan
01 perencanaan bangunan dan lingkungan01 perencanaan bangunan dan lingkungan
01 perencanaan bangunan dan lingkunganDwi_Rohadianto
 
fizik tingkatan 5 gelombang_ waves
fizik tingkatan 5 gelombang_ wavesfizik tingkatan 5 gelombang_ waves
fizik tingkatan 5 gelombang_ wavesRamli Rem
 

Viewers also liked (18)

ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
 
Model simuasi air laut
Model simuasi air lautModel simuasi air laut
Model simuasi air laut
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggal
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
 
Fizik Tingkatan 5: Pembiasan
Fizik Tingkatan 5:  PembiasanFizik Tingkatan 5:  Pembiasan
Fizik Tingkatan 5: Pembiasan
 
Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007
 
Presentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiPresentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantai
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase Gelombang
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
 
Bangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantaiBangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantai
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantai
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
01 perencanaan bangunan dan lingkungan
01 perencanaan bangunan dan lingkungan01 perencanaan bangunan dan lingkungan
01 perencanaan bangunan dan lingkungan
 
fizik tingkatan 5 gelombang_ waves
fizik tingkatan 5 gelombang_ wavesfizik tingkatan 5 gelombang_ waves
fizik tingkatan 5 gelombang_ waves
 

Similar to O3 difraksi

Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanrhyshe
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-pptmuhammad Mukri
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)faizul_hisham
 
interferometer michelson
interferometer michelsoninterferometer michelson
interferometer michelsonSaad Baruqi
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visAdha Ningrum
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayafikar zul
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
Spektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnetSpektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnetjasminechristiani
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 

Similar to O3 difraksi (20)

Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
 
Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Spektrometer uv
Spektrometer uvSpektrometer uv
Spektrometer uv
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)
 
interferometer michelson
interferometer michelsoninterferometer michelson
interferometer michelson
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
Spectrofotometer
SpectrofotometerSpectrofotometer
Spectrofotometer
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Spektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnetSpektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnet
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
O3 pemanfaatan serat optik
O3 pemanfaatan serat optikO3 pemanfaatan serat optik
O3 pemanfaatan serat optik
 
UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)
 

More from Miftachul Nur Afifah (8)

O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
 
O3 pemanfaatan serat optik
O3 pemanfaatan serat optikO3 pemanfaatan serat optik
O3 pemanfaatan serat optik
 
O2 zat optis
O2 zat optisO2 zat optis
O2 zat optis
 
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
R2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrikR2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrik
 
R2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrikR2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrik
 

O3 difraksi

  • 1. Pengukuran Lebar Celah Kisi Difraksi Melalui Peristiwa Difraksi Laser Rahmawati Nurul F. (081311333085), Novita Anggie (081311333086), Silvyana Chorry (081411331019), Miftachul Nur Afifah (081411331062) Laboratorium Fisika Optik, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya 60155, Indonesia Abstrak Eksperimen Difraksi Laser yang bertujuan untuk mencari lebar celah kisi melalui peristiwa difraksi. Peristiwa difraksi ini dialami oleh semua gelombang, yaitu gelombang pada permukaan air, gelombang bunyi, gelombang cahaya, gelombang makro dan sebagainya. Cahaya akan mengalami difraksi jika melewati celah sempit, Peristiwa ini akan mudah diamati bila yang digunakan cahaya dengan sinar-sinar yang sejajar dan kuat seperti sinar laser He-Ne yang digunakan pada eksperimen kali ini. Dimana saat cahaya melewati celah yang sempit maka cahaya tersebut akan dibelokkan dan muncul pola difraksi terang gelap pada layar. Intensitas cahaya hasil difraksi akan diubah oleh detector menjadi tegangan dan akan terbaca pada mikrovoltmeter. Hasil data yang diperoleh disajikan dalam bentuk grafik dari grafik tersebut bisa diperoleh jarak antar pita berurutan sehingga bisa didapatkan lebar celah dengan mengetahui jarak antar celah ke layar dan panjang gelombang sehingga diperoleh lebar celah kisi difraksi (1.2858 ± 0.09847) x 10-7 m. Kata Kunci : Gelombang, cahaya,kisi difraksi, eksperimen difraksi laser. Pendahuluan Peristiwa difraksi adalah peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang. Berkas cahaya melalui sebuah celah sempit, maka cahaya akan tersebar dan berkas- berkas yang terdifraksi akan saling berinterferensi akan membentuk suatu pola bayangan pada layar, fenomena ini adalah fenomena sederhana mengenai difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi, walaupun Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi Tellinghuisen, Joel.(2002. Fenomena difraksi tidak lepas dengan fenomena interferensi, karena pola-pola yang terbentuk pada layar adalah pola yang terjadi akibat interferensi destruktif maupun konstruktif, sehingga
  • 2. menghasilkan daerah yang gelap dan daerah yang terang. Dalam dunia spektroskopi, difraksi sangat banyak diaplikasikan. Secara sederhana adalah difraksi dengan cahaya tampak untuk mengetahui panjang gelombang cahaya tampak (Tippler, 1991). Contoh lain adalah difraksi sinar-x, atau yang lebih dikenal dengan difraksi Bragg, digunakan untuk spektroskopi suatu unsur yang terkandung dalam suatu material atau dapat juga untuk menentukan jarak kisi serta orientasi suatu Kristal. Perhitungan difraksi pada prakteknya sulit dilakukan, walaupun prinsipnya sederhana. Oleh karena itu, perhitungan difraksi harus dilakukan berkali-kali untuk semua titik pada layar yang ingin diketahui intensitasnya. Dalam difraksi terdapat dua teori difraksi yang terkenal , yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhofer. Difraksii Fraunhofer merupakan penyederhanaan dari difraksi Fresnel. Macam-macam difraksi diantaranya : 1. Difraksi fresnel 2. Difraksi fraunhofer 3. Difraksi celah tunggal 4. Difraksi celah ganda 5. Difraksi celah majemuk Laser adalah sebuah sumber cahaya yang koheren, hampir monokromatik dan searah. Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulating Emission of Radiation yang berarti cahaya diperkuat melalui proses emisi yang dipicu. Laser terdiri dari beberapa jenis bergantung pada medium laser yang digunakan. Seperti zat padat, cair, gas dan semikonduktor. Laser zat padat yang paling dikenal adalah laser Ruby, laser Ti:S, dan laser Nd:YAG, sedangkan untuk laser gas adalah laser He-Ne dan Laser CO2. Laser Dye dan laser dioda masing-masing adalah contoh laser zat cair dan semikonduktor. Laser dioda merupakan laser yang paling banyak aplikasinya dibanding laser jenis lainnya, karena laser dioda tersedia secara komersial dengan berbagai panjang gelombang, bentuk yang kompak, daya yang besar dan harga yang relatif murah. Namun laser dioda mempunyai kekurangan yaitu bentuk berkasnya yang eliptikal dan panjang gelombang mudah berubah karena perubahan lingkungan. Pengukuran panjang gelombangnya perlu dilakukan. Menentukan panjang gelombang cahaya laser dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode difraksi mengunakan kisi difraksi dan interferensi. Metode difraksi digunakan pada alat ukur monokromator dan spektrometer sedangkan metode interferensi digunakan pada interferometer dan wavemeter. Secara sederhana, panjang gelombang cahaya baik itu laser maupun lampu dapat diukur mengunakan metode difraksi dengan sebuah kisi difraksi. Kisi difraksi ada dua jenis yaitu kisi difraksi refleksi dan transmisi. Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan hasil pola
  • 3. difraksi yang dihasilkan. Pada kisi difraksi refleksi, pola difraksi dihasilkan dari pemantulan cahaya datang pada guratan/kisi, sedangkan pada kisi transmisi karena cahaya yang diteruskan. Kisi difraksi transmisi dapat berupa sebuah kaca yang diberi guratan, sedangkan kisi difraksi refleksi berupa guratan pada plat logam atau pada CD. Penggunaan laser sebagai sumber cahaya memiliki keunggulan karena berkas cahaya yang dihasilkan bersifat monokhromatis, sangat sejajar, dan berintensitas tinggi. Pada percobaan ini akan dilakukan eksperimen difarksi laser untuk mengukur diameter kawat yaitu dengan menunjukkan peristiwa difraksi laser untuk pengukuran lebar celah berukuran kecil dan mengukur lebar celah berukuran kecil memakai metode difraksi laser. Metode Pada Eksperimen ini untuk menentukan lebar celah kisi digunakan sumber cahaya berupa cahaya laser He-Ne dengan panjang gelombang nm,dimana cahaya di lewatkan kisi yang sangat kecil. Di depan kisi terdapat layar sebagai medium hasil dari difraksi cahaya dengan jarak d. Pada layar terdapat suatu detector cahaya yang digunakan untuk membaca intensitas pola hasil difraksi yaitu terang-gelap, di mana intensitas di depan sumber sejauh 2,365 meterterdapat layar dan mikrovoltmeter. Gambar 1. Difraksi Celah Tunggal Pertama yang harus dilakukan adalah menempatkan layar sehingga muncul pola hasil difraksi terang-gelap dengan menggeser layar pada rel [enggerak detector optis, Perhitungan dilakukan dengan mencatat hasil mikrovoltmeter tiap pergeseran layar sejauh 2 mm untuk setiap pergeserannya dari terang pusat sampai yag paling redup dan diulangi sampai 3 kali. Kemudian mengukur jarak antara detector dengan celah dan mencatat panjang gelombang menggunakan persamaan d = L / ΔS.
  • 4. Hasil  Percobaan pertama Pengukuran tiap 2mm Tegangan Keluaran (mV) 0 3.6 1 4 2 3.9 3 3.8 4 3.6 5 3.8 6 3.9 7 3.7 8 3.5 9 3.6 10 3.5 11 3.3 12 3.6 13 3.5 14 3.5 15 4 16 4.3 17 4.1 18 4.3 19 4 20 4.4 21 4.4 22 4.7 23 4.8 24 4.7 25 4.6 26 4.5 27 4.7 28 4.9 29 5.1 30 4.9 31 4.7 32 4.9 33 5.5 34 5.7 35 5.5 36 5.1 37 5.5 38 6.3 39 6.9 40 6.9 41 6.6 42 5.9 43 5.5 44 5.9 45 8.4 46 8.4 47 10.2 48 10.5 49 8.5 50 7.1 51 8.5 52 15.4 53 24.7 54 28.6 55 24 56 12.4 57 23.2 58 49 59 63 60 30.1 61 29 62 101.5 63 178 64 217.3 65 151.5 66 43.1 67 131.6 68 470 69 905 70 883 71 648 72 203.7 73 505 74 4060 75 9400 76 9460 77 9490 78 9490 79 9490 80 9490 81 9490 82 9470 83 9440 84 3930 85 370 86 999 87 1689 88 1604 89 975 90 1.667 91 108 92 420 93 607 94 400 95 103.1 96 28.6 97 137.9 98 306.4 99 236.7 100 42.1 101 154 102 183.1 103 110.9 104 22.1 105 24.3 106 92.5 107 114.5 108 75.9 109 11.5 110 21.1 111 56.9 112 68.1 113 41.1 114 18.4 115 19.7 116 38.5 117 37.8 118 4.4 119 8 120 17.5 121 28.8 122 26.6 123 17.4 124 8 125 8.3
  • 5. 126 19.2 127 24.7 128 21.4 129 11.5 130 9.3 131 7.2 132 14.3 133 20.4 134 16.7 135 6.5 136 5.1 137 8.6 138 8 139 16.4  Percobaan kedua Pengukuran tiap 2mm Tegangan Keluaran (mV) 0 8.1 1 5.6 2 12.6 3 19.2 4 14.8 5 6.1 6 6.6 7 17.5 8 24.6 9 16 10 5.6 11 11.7 12 24.6 13 28.9 14 14.3 15 7.8 16 22.2 17 38.6 18 18.9 19 13.9 20 51.9 21 68.4 22 51.5 23 12.6 24 2.6 25 90.8 26 113.6 27 77.9 28 13.2 29 48.5 30 146.5 31 175.8 32 111.9 33 19.8 34 87.3 35 201.3 36 292.3 37 156.6 38 26.6 39 213.9 40 0.5 41 0.65 42 252.9 43 224 44 16 45 1.265 46 1.764 47 1.12 48 1.91 49 3.159 50 7.47 51 9400 52 9480 53 9480 54 9470 55 9460 56 9439 57 2870 58 270.1 59 0.405 60 0.815 61 0.661 62 2.6 63 60.5 64 129.5 65 195.9 66 162.9 67 63.7 68 20.9 69 43.9 70 64.7 71 62.2 72 32.9 73 11.8 74 20.5 75 26.9 76 22 77 9.7 78 7.2 79 11.1 80 12.1 81 9.5 82 6.2 83 6.2 84 7 85 7.5 86 6.6 87 5.6 88 5.6 89 6 90 5.8 91 5.5 92 5.3 93 5.1 94 5.5 95 5.2 96 5 97 4.9 98 5.1 99 5.1 100 4.9 101 5.1 102 5.2 103 5.3 104 5.3 Tabel 1. Hasil Pengukuran Pola Difraksi Fanhoufer
  • 6. Pembahasan Difraksi dari celah tunggal diperoleh dari difraksi Fanhoufer yang berupa pola gelap terang. Pola ini akibat dari cahaya yang dilewatkan dari celah yang sempit di mana cahaya sebagian ditransmisikan dan sebagian dibelokkan. Berikut grafik yang diperoleh berdasarkan Tabel 1. Grafik 1. Grafik Percobaan 1 Berdasarkan Difraksi Fanhoufer Grafik 2. Grafik Percobaan 2 Berdasarkan Difraksi Fanhoufer Grafik yang dibentuk oleh jarak pergeseran dan tegangan keluaran berbentuk gelombang dimana intensitasnya terkonsentrasi di tengah membentuk puncak gelombang tertinggi. Puncak gelombang tertinggi tersebut merupakan terang pusat yang dihasilkan laser He-Ne.Sedangkan selain puncak tertinggi tersebut merupakan puncak yang terbentuk pada terang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Sedangkan puncak bawah (lembah)adalah puncak pada gelap pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 106 111 116 121 126 131 136 Percobaan 1 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
  • 7. Untuk memperoleh lebar celah (d), terlebih dahulu dilakukan perhitungan ∆S. ∆S merupakan jarak antara lebar minimum ke minimum yang berurutan atau jarak antara orde gelap ke orde gelap berikutnya. Dalam percobaan ini, ∆S dapat dilihat dengan mudah melalui grafik yang dibentuk oleh jarak pergeseran dan tegangan keluaran detektor. Dari data diatas, diperoleh lebar celah (d) sehingga diperoleh lebar celah sebesar (1.2858 ± 0.09847) x 10-7 m. Kesimpulan Difraksi terjadi imana saat cahaya melewati celah yang sempit maka cahaya tersebut akan dibelokkan dan muncul pola difraksi terang gelap pada layar. Intensitas cahaya hasil difraksi akan diubah oleh detector menjadi tegangan dan akan terbaca pada mikrovoltmeter. Dari percobaan ini diperoleh lebar celah kisi difraksi (1.2858 ± 0.09847) x 10-7 m. Referensi Tellinghuisen, Joel. 2002. Exploring the Diffraction Grating Using a He-Ne Laser and CD- ROM. Journal of Chemical Education 79:703-704.
  • 8. −6 Lampiran I Analisis Data Lebar celah (d) pada Percobaan 1 No. λ (nm) L (m) Δs (mm) d 2 1 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 2 632,8 2,365 12 1,24714x 10−7 1,55537 x 10−14 3 632,8 2,365 12 1,24714x 10−7 1,55537 x 10−14 4 632,8 2,365 12 1,24714x 10−7 1,55537 x 10−14 5 632,8 2,365 12 1,24714 x 10−7 1,55537 x 10−14 6 632,8 2,365 12 1,24714 x 10−7 1,55537 x 10−14 7 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 8 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 9 632,8 2,365 16 9,35358 x 10−7 8,74894 x 10−14 10 632,8 2,365 4 3,74143 x 10−7 1,39983 x 10−13 11 632,8 2,365 10 1,49657 x 10−7 2,23973 x 10−14 Lebar celah (d) pada Percobaan 2 1 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 2 632,8 2,365 16 9,35358 x 10−7 8,74894 x 10−15 3 632,8 2,365 16 9,35358 x 10−8 8,74894 x 10−14 4 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 5 632,8 2,365 8 1,87072 x 10−7 3,49957 x 10−14 6 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 7 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 8 632,8 2,365 14 1,06898 x 10−7 1,14272 x 10−14 Σd=3,34323 x 10−6 d2 = 4,88353 x 10−13 Dari analisis data diatas, diperoleh rata-rata lebar celah (d): = ∑ = 3,3432 10 = 1,2858 10−7m
  • 9. dengan besar ketidakpastiannya : = √ ∑ 2− ( )2 ( −1) = √ 4,88353 10−13 − 26( 1,2858 10−7 ) 2 26 (26−1) = √ 4,88353 10−13 −4 ,29853 10−13 26 25 = √ 5,85 10 −14 650 = √0,009 10−14 = 0,09487 10−7 m d = (1.2858 ± 0.09487) x 10-7 m