SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TOPIK SAJIAN
1. PENGERTIAN ANESTESI UMUM
2. TARAF-TARAF ANESTESI
3. PERSYARATAN ANESTESI UMUM
4. CARA PEMBERIAN ANESTESI UMUM
5. EFEK SAMPING
6. PENGGOLONGAN
7. METODE PEMBERIAN OBAT
8. INTERAKSI OBAT
9. OBAT YANG DIBERIKAN
PENGERTIAN
 Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yang
berarti keadaan tanpa rasa sakit.
 Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu
anestesi lokal dan anestesi umum. Pada anestesi
lokal hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya
kesadaran, sedangkan pada anestesi umum
hilangnya rasa sakit disertai hilangnya kesadaran.
ANESTESI UMUM
 Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan rasa
nyeri/sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran
dan dapat pulih kembali (reversible). Komponen trias
anestesi ideal terdiri dari hipnotik, analgesik, dan
realksasi otot.
TARAF-TARAF ANESTESI UMUM
Taraf-Taraf Anestesi
 a. Taraf analgesia, yaitu keadaran dan rasa nyeri
berkurang
 b. Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan
terjadi kegelisahan
 c. Taraf anestesia, yaitu reflex mata hilang, mata hilang,
nafas otomatis dan teratur seperti tidur serta otot-otot
melemas (relakasi)
 d. Taraf pelumpuhan sum-sum tulang, kerja jantung dan
pernafasan terhenti
PERSYARATAN ANASTESI UMUM
Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu
anestesia umum adalah :
a. Berbau enak dan tidak merangsang selaput lendir.
b. Mula kerja cepat tanpa efek samping.
c. Sadar kembalinya tanpa kejang.
d. Berkhasiat analgetik baik dengan melemaskan otot –otot
seluruhnya.
e. Tidak menambah pendarahan kapiler selama waktu pembedahan.
CARA PEMBERIAN ANESTESI UMUM
 Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk
tindakan yang singkat atau induksi anestesi. Umumnya diberikan
Tiopental, namun pada kasus tertentu dapat digunakan ketamin,
diazepam, dll. Untuk tindakan yang lama anestesi parenteral
dikombinasikan dengan cara lain.
 Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau
tindakan singkat.
 Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan gas atau
cairan anestesi yang mudah menguap sebagai zat anestesi melalui
udara pernafasan. Zat anestetik yang digunakan berupa campuran
gas (dengan O2) dan konsentrasi zat anestetik tersebut tergantung
dari tekanan parsialnya. Tekanan parsial dalam jaringan otak akan
menentukan kekuatan daya anestesi, zat anestetik tersebut
dikatakan bila dengan tekanan parsial yang rendah sudah dapat
memberikan annestesi yang adekuat.
EFEK SAMPING
Hampir semua anestesia mengakibatkan sejumlah efek samping,
yang terpenting diantaranya.
a. Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretikan.
b. Mengurangi kontraksi jantung, selama halotan dan metoksifluran yang
paling ringan pada eter.
c. Merusak hati, oleh karena tidak digunakan lagi seperti senyawa klor
(kloroform).
b. Merusak ginjal, khususnya metoksifluran.
PENGGOLONGAN
Menurut penggunaanya anestesia umum dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Anestesia injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra
short acting (thiopental dan heksobarbital), dll.
b. Anestesia inhalasi, diberikan sebagai uap melalui saluran
pernafasan, contohnya eter, dll.
METODE PEMBERIAN
a. Cara Oral
b. Cara Lidah dan Mukosa pipi
c. Intramuskular
d. Subkutan
e. Intravena
f. Rektal
g. Transdermal
h. Inhalasi
i. Spinal
j. Epidural
INTERAKSI OBAT
Dikenal tiga jenis obat:
 a. Farmasetikal
Dua atau lebih obat sering tercampur dalam satu semprit atau kantong
infus ,sehingga bereaksi secara kimia dengan meghasilkan efek
samping,contoh tiopental-suksinil cenderung menjadi inaktif .Contoh
lain triklor-etilen dengan soda lime menghasilkan zat baru yang toksik.
 b. Farmakokinetik
Absorbsi obat peroral dapt dipengaruhi oleh obat lainyang diberikan
bersama.
INTERAKSI OBAT
c. Farmakodinamik
Interaksi ini merupakan interaksi yang sering dijumpai
dalam praktek anestesi,misalnya zat anastetik abar (volatil)
dengan opioid menyebabkan peningkatan depresi napas
,sedangkan pelumpuh otot non depolarisasi dan
prostigmin mengembalikan relaksasi otot
Obat-obat yang dapat diberikan sebagai premedikasi
pada tindakan anestesi
A. Analgetik Narkotik
 Morfin
Dosis premedikasi dewasa 5-10 mg (0,1-0,2 mg/kgBB)
intramuskular. Diberikan untuk mengurangi kecemasan
dan ketegangan pasien menjelang operasi, dan agar
anestesi berjalan dengan tenag dan dalam.
 Petidin
Dosis premedikasi dewasa 50-75 mg (1-1,5 mg/kgBB)
intravena. Diberikan untuk menekan tekanan darah dan
pernafasan serta merangsang otot polos.
B. Barbiturat
Pentobarbital dan Sekobarbital
 Diberikan untuk menimbulkan sedasi. Dosis
dewasa 100-200 mg, pada anak dan bayi 1 mg/kgBB
secara oral atau intramuskular.
 Keuntungannya adalah masa pemulihan tidak
diperpanjang dan kurang menimbulkan reaksi
yang tidak diinginkan. Yang mudah didapat adalah
fenobarbital dengan efek depresan yang lemah
terhadap pernafasan dan sirkulasi serta jarang
menyebabkan mual dan muntah.
C. Antikolinergik
Atropin
 Diberikan untuk mencegah hipersekresi kelenjar
ludah dan bronkus selama 90 menit. Dosis 0,4-0,6 mg
intramuskular bekerja setelah 10-15 menit.
D. Obat Penenang (transquillizer)
Diazepam
 Diazepam (valium®) merupakan golongan
benzodiazepin. Pemberian dosis rendah bersifat
sedatif sedangkan dosis besar hipnotik.
 Dosis premedikasi dewasa 10 mg intramuskular
atau 5-10 mg oral (0,2-0,5 mg/kgBB) dengan dosis
maksimal 15 mg. Dosis sedasi pada analgesi
regional 5-10 mg (0,04-0,2 mg/kgBB) intravena.
Dosis induksi 0,2-1 mg/kgBB intravena.
OBAT ANESTESI INHALASI
• Dinitrogen Oksida (N2O/ gas gelak)
• Halotan
• Etil Klorida
• Eter (Dietil eter)
• Enfluran (Ethran)
• Isofluran (Forane)
• Sevofluran
OBAT ANESTESI INTRAVENA
 Natrium Tiopental (tiopental,pentotal)
 Ketamin
 Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan)
 Diprivan (diisopropil fenol, propofol
OBAT ANESTESI REGIONAL/LOKAL
 Lidokain
Lidokain (lignikaon,xylocain) adalah anestetik
lokal kuat yang digunakan secara topikal dan
suntikan. Efek anestesi terjadi lebih cepat, kuat,
dan ekstensif dibandingkan prokain.
 Bupivakain
Bupivakain adalah anestetik golongan amida
dengan mula kerja lambat dan masa kerja panjang.
OBAT PELUMPUH OTOT
Obat pelumpuh otot dibagi menjadi 3 kategori:
1. Pelumpuh otot Nondepolarisasi
- Pavulon
- Trakrium
- Vekuronium
- Rekuronium
2. Pelumpuh otot Depolarisasi
- Suksametonium
3. Antagonis pelumpuh otot Nondepolarisasi
- Prostigmin
KESIMPULAN
Anastesi umum adalah obat yang dapat
menimbulkan anastesia atau narkosa, yakni suatu
keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP
yang bersifat reversibel, dimana seluruh perasaan dan
kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan
pingsan. Anastesia digunakan pada pembedahan
dengan maksud mencapai keadaan pingsan,
merintangi rangsangan nyeri (analgesia), memblokir
reaksi refleks terhadap manipulasi pembedahan serta
menimbulkan pelemasan otot (relaksasi).
PPT_ANASTESI.ppt

More Related Content

What's hot

Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
Irwin Septian
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
risti eyen
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Afifi Rahmadetiassani
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
Dokter Tekno
 

What's hot (20)

Penggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latinPenggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latin
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Makalah Eritrosit
Makalah EritrositMakalah Eritrosit
Makalah Eritrosit
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
PTO dan Meso.ppt
PTO dan Meso.pptPTO dan Meso.ppt
PTO dan Meso.ppt
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
 
Mencit (mus musculus) sebagai hewan coba
Mencit (mus musculus) sebagai hewan cobaMencit (mus musculus) sebagai hewan coba
Mencit (mus musculus) sebagai hewan coba
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 

Similar to PPT_ANASTESI.ppt

62749747 presus-tiva
62749747 presus-tiva62749747 presus-tiva
62749747 presus-tiva
Naufal Naufal
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
Nunung Ayu Novi
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
tarmizitaher
 
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptxpersiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
syukronchalim
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
barkah1933
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
nataliaayp
 

Similar to PPT_ANASTESI.ppt (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tujuan intruksional
Tujuan intruksionalTujuan intruksional
Tujuan intruksional
 
Tujuan intruksional
Tujuan intruksionalTujuan intruksional
Tujuan intruksional
 
62749747 presus-tiva
62749747 presus-tiva62749747 presus-tiva
62749747 presus-tiva
 
LAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptx
LAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptxLAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptx
LAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptx
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptxObat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
 
Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)
 
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptxpersiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-
 
POST OP.pptx
POST OP.pptxPOST OP.pptx
POST OP.pptx
 
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNAObat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
 
Anestesi SLIDE - 1.pptx
Anestesi SLIDE - 1.pptxAnestesi SLIDE - 1.pptx
Anestesi SLIDE - 1.pptx
 
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptxPPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
 
Percobaan
Percobaan Percobaan
Percobaan
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
 

Recently uploaded

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (11)

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

PPT_ANASTESI.ppt

  • 1.
  • 2. TOPIK SAJIAN 1. PENGERTIAN ANESTESI UMUM 2. TARAF-TARAF ANESTESI 3. PERSYARATAN ANESTESI UMUM 4. CARA PEMBERIAN ANESTESI UMUM 5. EFEK SAMPING 6. PENGGOLONGAN 7. METODE PEMBERIAN OBAT 8. INTERAKSI OBAT 9. OBAT YANG DIBERIKAN
  • 3. PENGERTIAN  Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yang berarti keadaan tanpa rasa sakit.  Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi lokal dan anestesi umum. Pada anestesi lokal hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran, sedangkan pada anestesi umum hilangnya rasa sakit disertai hilangnya kesadaran.
  • 4. ANESTESI UMUM  Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan rasa nyeri/sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih kembali (reversible). Komponen trias anestesi ideal terdiri dari hipnotik, analgesik, dan realksasi otot.
  • 5. TARAF-TARAF ANESTESI UMUM Taraf-Taraf Anestesi  a. Taraf analgesia, yaitu keadaran dan rasa nyeri berkurang  b. Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan terjadi kegelisahan  c. Taraf anestesia, yaitu reflex mata hilang, mata hilang, nafas otomatis dan teratur seperti tidur serta otot-otot melemas (relakasi)  d. Taraf pelumpuhan sum-sum tulang, kerja jantung dan pernafasan terhenti
  • 6. PERSYARATAN ANASTESI UMUM Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestesia umum adalah : a. Berbau enak dan tidak merangsang selaput lendir. b. Mula kerja cepat tanpa efek samping. c. Sadar kembalinya tanpa kejang. d. Berkhasiat analgetik baik dengan melemaskan otot –otot seluruhnya. e. Tidak menambah pendarahan kapiler selama waktu pembedahan.
  • 7. CARA PEMBERIAN ANESTESI UMUM  Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk tindakan yang singkat atau induksi anestesi. Umumnya diberikan Tiopental, namun pada kasus tertentu dapat digunakan ketamin, diazepam, dll. Untuk tindakan yang lama anestesi parenteral dikombinasikan dengan cara lain.  Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau tindakan singkat.  Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan gas atau cairan anestesi yang mudah menguap sebagai zat anestesi melalui udara pernafasan. Zat anestetik yang digunakan berupa campuran gas (dengan O2) dan konsentrasi zat anestetik tersebut tergantung dari tekanan parsialnya. Tekanan parsial dalam jaringan otak akan menentukan kekuatan daya anestesi, zat anestetik tersebut dikatakan bila dengan tekanan parsial yang rendah sudah dapat memberikan annestesi yang adekuat.
  • 8. EFEK SAMPING Hampir semua anestesia mengakibatkan sejumlah efek samping, yang terpenting diantaranya. a. Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretikan. b. Mengurangi kontraksi jantung, selama halotan dan metoksifluran yang paling ringan pada eter. c. Merusak hati, oleh karena tidak digunakan lagi seperti senyawa klor (kloroform). b. Merusak ginjal, khususnya metoksifluran.
  • 9. PENGGOLONGAN Menurut penggunaanya anestesia umum dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : a. Anestesia injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting (thiopental dan heksobarbital), dll. b. Anestesia inhalasi, diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan, contohnya eter, dll.
  • 10. METODE PEMBERIAN a. Cara Oral b. Cara Lidah dan Mukosa pipi c. Intramuskular d. Subkutan e. Intravena f. Rektal g. Transdermal h. Inhalasi i. Spinal j. Epidural
  • 11. INTERAKSI OBAT Dikenal tiga jenis obat:  a. Farmasetikal Dua atau lebih obat sering tercampur dalam satu semprit atau kantong infus ,sehingga bereaksi secara kimia dengan meghasilkan efek samping,contoh tiopental-suksinil cenderung menjadi inaktif .Contoh lain triklor-etilen dengan soda lime menghasilkan zat baru yang toksik.  b. Farmakokinetik Absorbsi obat peroral dapt dipengaruhi oleh obat lainyang diberikan bersama.
  • 12. INTERAKSI OBAT c. Farmakodinamik Interaksi ini merupakan interaksi yang sering dijumpai dalam praktek anestesi,misalnya zat anastetik abar (volatil) dengan opioid menyebabkan peningkatan depresi napas ,sedangkan pelumpuh otot non depolarisasi dan prostigmin mengembalikan relaksasi otot
  • 13. Obat-obat yang dapat diberikan sebagai premedikasi pada tindakan anestesi A. Analgetik Narkotik  Morfin Dosis premedikasi dewasa 5-10 mg (0,1-0,2 mg/kgBB) intramuskular. Diberikan untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan pasien menjelang operasi, dan agar anestesi berjalan dengan tenag dan dalam.  Petidin Dosis premedikasi dewasa 50-75 mg (1-1,5 mg/kgBB) intravena. Diberikan untuk menekan tekanan darah dan pernafasan serta merangsang otot polos.
  • 14. B. Barbiturat Pentobarbital dan Sekobarbital  Diberikan untuk menimbulkan sedasi. Dosis dewasa 100-200 mg, pada anak dan bayi 1 mg/kgBB secara oral atau intramuskular.  Keuntungannya adalah masa pemulihan tidak diperpanjang dan kurang menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Yang mudah didapat adalah fenobarbital dengan efek depresan yang lemah terhadap pernafasan dan sirkulasi serta jarang menyebabkan mual dan muntah.
  • 15. C. Antikolinergik Atropin  Diberikan untuk mencegah hipersekresi kelenjar ludah dan bronkus selama 90 menit. Dosis 0,4-0,6 mg intramuskular bekerja setelah 10-15 menit.
  • 16. D. Obat Penenang (transquillizer) Diazepam  Diazepam (valium®) merupakan golongan benzodiazepin. Pemberian dosis rendah bersifat sedatif sedangkan dosis besar hipnotik.  Dosis premedikasi dewasa 10 mg intramuskular atau 5-10 mg oral (0,2-0,5 mg/kgBB) dengan dosis maksimal 15 mg. Dosis sedasi pada analgesi regional 5-10 mg (0,04-0,2 mg/kgBB) intravena. Dosis induksi 0,2-1 mg/kgBB intravena.
  • 17. OBAT ANESTESI INHALASI • Dinitrogen Oksida (N2O/ gas gelak) • Halotan • Etil Klorida • Eter (Dietil eter) • Enfluran (Ethran) • Isofluran (Forane) • Sevofluran
  • 18. OBAT ANESTESI INTRAVENA  Natrium Tiopental (tiopental,pentotal)  Ketamin  Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan)  Diprivan (diisopropil fenol, propofol
  • 19. OBAT ANESTESI REGIONAL/LOKAL  Lidokain Lidokain (lignikaon,xylocain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara topikal dan suntikan. Efek anestesi terjadi lebih cepat, kuat, dan ekstensif dibandingkan prokain.  Bupivakain Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja lambat dan masa kerja panjang.
  • 20. OBAT PELUMPUH OTOT Obat pelumpuh otot dibagi menjadi 3 kategori: 1. Pelumpuh otot Nondepolarisasi - Pavulon - Trakrium - Vekuronium - Rekuronium 2. Pelumpuh otot Depolarisasi - Suksametonium 3. Antagonis pelumpuh otot Nondepolarisasi - Prostigmin
  • 21. KESIMPULAN Anastesi umum adalah obat yang dapat menimbulkan anastesia atau narkosa, yakni suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP yang bersifat reversibel, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan. Anastesia digunakan pada pembedahan dengan maksud mencapai keadaan pingsan, merintangi rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi refleks terhadap manipulasi pembedahan serta menimbulkan pelemasan otot (relaksasi).