SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
OBAT dan ALAT
ANESTESI
Pembimbing : dr. Wisnu
Budi Pramono, Sp.An
Modul R1
Pengertian Anestesi
Anestesi merupakan istilah kedokteran yang
merupakan nama lain dari proses pembiusan.
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahsa Yunani
an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi,
kemampuan untuk merasa"), secara umum
berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama
kali oleh Oliver Wendel Holmen Sr pada tahun
1846.
Jenis-jenis anestesi
1. Anestesi lokal :
1) Anestesi lokal, seperti namanya, digunakan untuk
operasi kecil pada bagian tertentu tubuh.
2) Suntikan anestesi diberikan di sekitar area yang akan
dioperasi untuk mengurangi rasa sakit.
3) Anestesi juga dapat diberikan dalam bentuk salep atau
semprotan.
4) Sebuah anestesi lokal akan membuat pasien terjaga
sepanjang operasi, tapi akan mengalami mati rasa di
sekitar daerah yang dioperasi.
5) Anestesi lokal memiliki pengaruh jangka pendek dan
cocok digunakan untuk operasi minor dan berbagai
prosedur yang berkaitan dengan gigi.
GAMBAR ANESTESI LOKAL
SUNTIKAN SALEP
SEMPROT
Lanjutan…
2. Anestesi umum :
1)Anestesi umum ditujukan membuat pasien
sepenuhnya tidak sadar selama operasi.
2)Obat bius biasanya disuntikkan ke tubuh pasien
atau dalam bentuk gas yang dilewatkan melalui alat
pernafasan.
3)Pasien sama sekali tidak akan mengingat apapun
tentang operasi karena anestesi umum
mempengaruhi otak dan seluruh tubuh.
4)Selama dalam pengaruh anestesi, fungsi tubuh yang
penting seperti tekanan darah, pernafasan, dan suhu
tubuh dipantau secara ketat.
GAMBAR ANESTESI UMUM
GAS
Lanjutan…
3. Anestesi regional :
Anestesi regional adalah obat yang
digunakan untuk membius sebagian tubuh,
seperti tangan atau kaki.
hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas
dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan
spinal atau saraf yang berhubungan
dengannya
Penggolongan Obat Anestesi
1. Anestesi Lokal
(secara kimia)
• Senyawa Ester
• Senyawa Amida
2. Anestesi Umum
(secara fisik)
• Inhalasi
• Obat Anestesi
yang menguap
• Intravena /
parenteral
Mekanisme Pemberian Obat
Anestesi
1. Anastetika Inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran,
isofluran, scuofluran. Obat – obat ini diberikan sebagai uap
melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah resepsi yang
cepat melalui paru – paru seperti juga ekskresinya melalui
gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan
utuh. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara
anestesi.
2. Anastetika Intravena : thiopental, diazepam dan
midazolam, ketamin, dan propofol. Obat – obat ini juga
dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rectal,
tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan
untuk mendahului (induksi) anastesi total, atau
memeliharanya, juga sebagai anastesi pada pembedahan
singkat.
Lanjutan…
3. Anestetika intramuskular :sangat populer dalam
praktek anestesi, karena teknis mudah, relatif aman
karena kadar plasma tidak mendadak tinggi.
Keburukannya ialah absorpsi kadang diluar perkiraan,
menimbulkan nyeri dibenci anak-anak, dan beberapa
bersifat iritan.
4. Subkutan : sekarang sudah jarang digunakan
5. Spinal : dimasukkan kedalam ruang subarakhnoid
(intratekal) seperti pada bupivacaine.
6. Lidah dan mukosa pipi : absorpsi lewat lidah dan
mukosa pipi dapat menghindari efek sirkulasi portal,
bersifat larut lemak, contohnya fentanil lolipop untuk
anak dan buprenorfin.
Lanjutan…
7.Rektal :sering diberikan pada anak yang sulit
secara oral dan takut disuntik.
8.Transdermal :contoh krem EMLA (eutectic
mixture of local anesthetic), campuran lidokain-
prokain masing-masing 2,5%. Krem ini dioleskan
ke kulit intakdan setelah 1-2 jam baru dilakukan
tusuk jarum atau tindakan lain.
9.Epidural:dimasukkan kedalam ruang epidural
yaitu antara duramater dan ligamentum flavum.
Cara ini banyak pada anestesia regional.
Lanjutan…
10.Oral : paling mudah, tidak nyeri, dapat
diandalkan. Kadang harus diberikan obat peri-
anestesia, seperti obat anti hipertensi, obat
penurun gula darah, dan sebagainya. Sebagian
besar diabsorpsi usus halus bagian atas.
Beberapa obat dihancurkan asam lambung.
Pengosongan lambung yang terlambat
menyebabkan terkumpulnya obat di lambung.
Sebelum obat masuk sistemik, harus melewati
sirkulasi portal. Maka dosis oral harus lebih
besar dari intramuskular, contohnya petidin,
dopamin, isoprenalin, dan propanolol.
Contoh Obat Anestesi
1. Anestesi Umum :
• Inhalasi : dinitrogen monoksida, siklopropan,
Nitrogen monoksida N2O,
• Intravena barbiturat : natrium thiopental, natrium
tiamilal, natrium nitroheksital, ketamin, diazepam,
droperidol, ventanil, propofol
• Menguap : eter, halotan, metoksifluran, etiklorida,
tiklorefilen.
 Analgesik Preemptif : Fentanyl, Sufentanil
 Pelumpuh Otot : Rocuronium, Atracurium
Lanjutan…
2.Anestesi Lokal / Regional :
•Kokain
•Prokain
•Kloroprokain:nesakin
•lidokain :lignokain, xylokain,lidones
•Bupivakain/markain
•EMILA (Eutectic Mixture Of Local Anesthetic)
•Ropivakain (naropin) & levobupivakain
(chirokain)
Lanjutan…
• Amethokain
• Felipresin
• Dibukain
• Mepivakain HCL
• Tetrakain
• Prilokain HCL
• Benzokain
Efek Samping
1. anestesi lokal :
mual, mengantuk, perubahan
mood, telinga berdenging,
pusing, gangguan penglihatan
sementara, hingga gemetar,
kebas, nyeri kepala, atau otot
terasa berkedut. Meski jarang
sekali terjadi, pemberian bius
lokal dapat menimbulkan
komplikasi berupa kejang
atau henti jantung.
2. Anestesi regional :
Tekanan darah rendah, nyeri
dan merasa tidak nyaman saat
disuntik, mengompol atau sulit
BAK, gatal2,mual, sakit kepala,
kerusakan saraf
Lanjutan…
3. Anestesi umum :
•Mual dan muntah segera setelah
operasi.
• Kedinginan dan menggigil hingga 30
menit setelah operasi.
• Bingung, sulit berpikir jernih, dan
amnesia. Gangguan ini bersifat
sementara dan biasanya terjadi pada
lansia.
• Gangguan berkemih, baik sulit
buang air kecil atau mengompol.
• Pusing berputar.
• Nyeri tenggorok atau cedera bibir
dan gigi akibat pemasangan selang
pernapasan.
Selain efek samping di atas, ada
beberapa efek samping serius tetapi
jarang terjadi, yaitu:
• Serangan jantung, gagal jantung,
atau stroke.
• Tekanan darah meningkat atau
menurun.
• Pneumonia alias infeksi paru-paru
atau gangguan pernapasan
lainnya.
• Kegagalan pemasangan selang
pernapasan.
• Alergi atau reaksi yang tidak
diinginkan terhadap obat-obatan
anestesi.
• Kerusakan otot dan peningkatan
suhu tubuh secara mendadak
• Kematian
Cara mengatasi Efek Samping
1. Untuk mencegah terjadinya aspirasi, pasien
harus puasa sedikitnya 8 jam sebelum operasi
2. Setelah menggunakan anestesi dilakukan pola
hidup sehat dan makan secara teratur
3. Dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta
pengobatan jika terjadi efek samping
4. Segera konsultasi dengan tenaga medis atau
pihak yang sebelumnya melakukan tindakan
anestesi
Persiapan Alat
1. Mesin Anestesi
2. STATICS
a.Scope (Laringoskop, Stetoskop)
b.Tube (Endotracheal Tube, LMA)
c. Airway Device (OPA, NPA)
d.Tape
e.Introducer
f. Connector Suction
g.Suction
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx

More Related Content

Similar to persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx

Similar to persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx (20)

LAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptx
LAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptxLAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptx
LAPKAS TUMOR MAKSILA ppt.pptx
 
Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)
 
PPT_ANASTESI.ppt
PPT_ANASTESI.pptPPT_ANASTESI.ppt
PPT_ANASTESI.ppt
 
TERAPI OBAT ANASTESI.pptx
TERAPI OBAT ANASTESI.pptxTERAPI OBAT ANASTESI.pptx
TERAPI OBAT ANASTESI.pptx
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptxObat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokal
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Anestetika
AnestetikaAnestetika
Anestetika
 
05 anestetika kebidanan
05 anestetika kebidanan05 anestetika kebidanan
05 anestetika kebidanan
 
Anesthesia-msn
 Anesthesia-msn Anesthesia-msn
Anesthesia-msn
 
Anestesi SLIDE - 1.pptx
Anestesi SLIDE - 1.pptxAnestesi SLIDE - 1.pptx
Anestesi SLIDE - 1.pptx
 
anestesi lokal.pptx
anestesi lokal.pptxanestesi lokal.pptx
anestesi lokal.pptx
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Anestesi lokal
Anestesi lokalAnestesi lokal
Anestesi lokal
 
Anestesi inhalasi
Anestesi inhalasiAnestesi inhalasi
Anestesi inhalasi
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdfObat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
 
Anestesi umum-fk-ur
Anestesi umum-fk-urAnestesi umum-fk-ur
Anestesi umum-fk-ur
 

More from syukronchalim

analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.pptanalgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.pptsyukronchalim
 
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptxLIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptxsyukronchalim
 
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptxFILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptxsyukronchalim
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptsyukronchalim
 
anestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptanestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptsyukronchalim
 
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdfKDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdfsyukronchalim
 

More from syukronchalim (7)

analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.pptanalgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
 
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptxLIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
 
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptxFILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
 
anestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptanestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.ppt
 
KETOROLAC.pptx
KETOROLAC.pptxKETOROLAC.pptx
KETOROLAC.pptx
 
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdfKDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 

persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx

  • 1. OBAT dan ALAT ANESTESI Pembimbing : dr. Wisnu Budi Pramono, Sp.An Modul R1
  • 2. Pengertian Anestesi Anestesi merupakan istilah kedokteran yang merupakan nama lain dari proses pembiusan. Anestesi (pembiusan; berasal dari bahsa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmen Sr pada tahun 1846.
  • 3. Jenis-jenis anestesi 1. Anestesi lokal : 1) Anestesi lokal, seperti namanya, digunakan untuk operasi kecil pada bagian tertentu tubuh. 2) Suntikan anestesi diberikan di sekitar area yang akan dioperasi untuk mengurangi rasa sakit. 3) Anestesi juga dapat diberikan dalam bentuk salep atau semprotan. 4) Sebuah anestesi lokal akan membuat pasien terjaga sepanjang operasi, tapi akan mengalami mati rasa di sekitar daerah yang dioperasi. 5) Anestesi lokal memiliki pengaruh jangka pendek dan cocok digunakan untuk operasi minor dan berbagai prosedur yang berkaitan dengan gigi.
  • 5. Lanjutan… 2. Anestesi umum : 1)Anestesi umum ditujukan membuat pasien sepenuhnya tidak sadar selama operasi. 2)Obat bius biasanya disuntikkan ke tubuh pasien atau dalam bentuk gas yang dilewatkan melalui alat pernafasan. 3)Pasien sama sekali tidak akan mengingat apapun tentang operasi karena anestesi umum mempengaruhi otak dan seluruh tubuh. 4)Selama dalam pengaruh anestesi, fungsi tubuh yang penting seperti tekanan darah, pernafasan, dan suhu tubuh dipantau secara ketat.
  • 7. Lanjutan… 3. Anestesi regional : Anestesi regional adalah obat yang digunakan untuk membius sebagian tubuh, seperti tangan atau kaki. hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya
  • 8. Penggolongan Obat Anestesi 1. Anestesi Lokal (secara kimia) • Senyawa Ester • Senyawa Amida 2. Anestesi Umum (secara fisik) • Inhalasi • Obat Anestesi yang menguap • Intravena / parenteral
  • 9. Mekanisme Pemberian Obat Anestesi 1. Anastetika Inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran, scuofluran. Obat – obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah resepsi yang cepat melalui paru – paru seperti juga ekskresinya melalui gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anestesi. 2. Anastetika Intravena : thiopental, diazepam dan midazolam, ketamin, dan propofol. Obat – obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rectal, tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anastesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anastesi pada pembedahan singkat.
  • 10. Lanjutan… 3. Anestetika intramuskular :sangat populer dalam praktek anestesi, karena teknis mudah, relatif aman karena kadar plasma tidak mendadak tinggi. Keburukannya ialah absorpsi kadang diluar perkiraan, menimbulkan nyeri dibenci anak-anak, dan beberapa bersifat iritan. 4. Subkutan : sekarang sudah jarang digunakan 5. Spinal : dimasukkan kedalam ruang subarakhnoid (intratekal) seperti pada bupivacaine. 6. Lidah dan mukosa pipi : absorpsi lewat lidah dan mukosa pipi dapat menghindari efek sirkulasi portal, bersifat larut lemak, contohnya fentanil lolipop untuk anak dan buprenorfin.
  • 11. Lanjutan… 7.Rektal :sering diberikan pada anak yang sulit secara oral dan takut disuntik. 8.Transdermal :contoh krem EMLA (eutectic mixture of local anesthetic), campuran lidokain- prokain masing-masing 2,5%. Krem ini dioleskan ke kulit intakdan setelah 1-2 jam baru dilakukan tusuk jarum atau tindakan lain. 9.Epidural:dimasukkan kedalam ruang epidural yaitu antara duramater dan ligamentum flavum. Cara ini banyak pada anestesia regional.
  • 12. Lanjutan… 10.Oral : paling mudah, tidak nyeri, dapat diandalkan. Kadang harus diberikan obat peri- anestesia, seperti obat anti hipertensi, obat penurun gula darah, dan sebagainya. Sebagian besar diabsorpsi usus halus bagian atas. Beberapa obat dihancurkan asam lambung. Pengosongan lambung yang terlambat menyebabkan terkumpulnya obat di lambung. Sebelum obat masuk sistemik, harus melewati sirkulasi portal. Maka dosis oral harus lebih besar dari intramuskular, contohnya petidin, dopamin, isoprenalin, dan propanolol.
  • 13. Contoh Obat Anestesi 1. Anestesi Umum : • Inhalasi : dinitrogen monoksida, siklopropan, Nitrogen monoksida N2O, • Intravena barbiturat : natrium thiopental, natrium tiamilal, natrium nitroheksital, ketamin, diazepam, droperidol, ventanil, propofol • Menguap : eter, halotan, metoksifluran, etiklorida, tiklorefilen.  Analgesik Preemptif : Fentanyl, Sufentanil  Pelumpuh Otot : Rocuronium, Atracurium
  • 14. Lanjutan… 2.Anestesi Lokal / Regional : •Kokain •Prokain •Kloroprokain:nesakin •lidokain :lignokain, xylokain,lidones •Bupivakain/markain •EMILA (Eutectic Mixture Of Local Anesthetic) •Ropivakain (naropin) & levobupivakain (chirokain)
  • 15. Lanjutan… • Amethokain • Felipresin • Dibukain • Mepivakain HCL • Tetrakain • Prilokain HCL • Benzokain
  • 16. Efek Samping 1. anestesi lokal : mual, mengantuk, perubahan mood, telinga berdenging, pusing, gangguan penglihatan sementara, hingga gemetar, kebas, nyeri kepala, atau otot terasa berkedut. Meski jarang sekali terjadi, pemberian bius lokal dapat menimbulkan komplikasi berupa kejang atau henti jantung. 2. Anestesi regional : Tekanan darah rendah, nyeri dan merasa tidak nyaman saat disuntik, mengompol atau sulit BAK, gatal2,mual, sakit kepala, kerusakan saraf
  • 17. Lanjutan… 3. Anestesi umum : •Mual dan muntah segera setelah operasi. • Kedinginan dan menggigil hingga 30 menit setelah operasi. • Bingung, sulit berpikir jernih, dan amnesia. Gangguan ini bersifat sementara dan biasanya terjadi pada lansia. • Gangguan berkemih, baik sulit buang air kecil atau mengompol. • Pusing berputar. • Nyeri tenggorok atau cedera bibir dan gigi akibat pemasangan selang pernapasan. Selain efek samping di atas, ada beberapa efek samping serius tetapi jarang terjadi, yaitu: • Serangan jantung, gagal jantung, atau stroke. • Tekanan darah meningkat atau menurun. • Pneumonia alias infeksi paru-paru atau gangguan pernapasan lainnya. • Kegagalan pemasangan selang pernapasan. • Alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat-obatan anestesi. • Kerusakan otot dan peningkatan suhu tubuh secara mendadak • Kematian
  • 18. Cara mengatasi Efek Samping 1. Untuk mencegah terjadinya aspirasi, pasien harus puasa sedikitnya 8 jam sebelum operasi 2. Setelah menggunakan anestesi dilakukan pola hidup sehat dan makan secara teratur 3. Dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta pengobatan jika terjadi efek samping 4. Segera konsultasi dengan tenaga medis atau pihak yang sebelumnya melakukan tindakan anestesi
  • 19. Persiapan Alat 1. Mesin Anestesi 2. STATICS a.Scope (Laringoskop, Stetoskop) b.Tube (Endotracheal Tube, LMA) c. Airway Device (OPA, NPA) d.Tape e.Introducer f. Connector Suction g.Suction