Dokumen ini memberikan data distribusi angka kesakitan malaria di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018. Angka kesakitan malaria tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan 1,38 dan terendah pada tahun 2018 dengan 0,84. Dokumen ini juga menyajikan tabel dan grafik distribusi angka kesakitan malaria selama periode tersebut.
2. PENDAHULUAN
• Penyakit Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini banyak ditemukan dengan
derajat dan infeksi yang bervariasi. Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan oleh
nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I., 2001). Di Indonesia dikenal beberapa spesies Anopheles sp. yang dapat menginfeksi
manusia, antara lain An. aconicus, An. punctulatus, An. farauti, An. balabacensis, An. barbirostris, An. sundaicus, dan An. maculatus
• Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.[1] Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur
nyamuk ke dalam darah seseorang.[1] Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan bereproduksi.[2] Lima
spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia.[2] Sebagian besar kematian disebabkan
oleh P. falciparum karena P. vivax, P. ovale, and P. malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari
malaria.[1][2] Spesies P. knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia.[1] Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan
mikroskopis darah menggunakan film darah, atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan-antigen.[2] Metode yang
menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di
daerah di mana malaria umum (endemis) karena biaya dan kerumitannya.
5. Interpretasi
Berdasarkan data Tabel diatas menunjuka bahwa sebagian besar Angka
kesakitan malaria di tahun 2013 yaitu sebayak (1,38) dan ditahun 2018 sebanyak
(0,84) perbedaan begitu jauh dari tahun 2013 dengan 2018 angka kesakitan di
tahun 2013 lebih banyak di banding tahun 2013