Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
materi kebijakan PIS PK pada pelatihan kesehatan yang dilakukan pada masa pandemi cobid 19, dimana meubah semua tatanan kehidupan di masyarakat mulaid ari pola hidup samapi dengan pola kerja di lingkungan sekita kita, maka dengan ini disampaikan penerapa kerja di masa pandemi covid 19 merujuk pada pedoman WHO dan kementerian kesehatan republik Indonesia
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan MenstruasiReza Hendrawan
Manejemen kebersihan menstruasi (MKM) merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi dan sanitasi yang diperlukan bagi anak usia sekolah dan remaja. Buku ini dapat digunakan sebagai panduan praktis bagi petugas di lembaga pemerintah atau pihak lainnya untuk melaksanakan strategi komunikasi manajemen kebersihan menstruasi melalui kegiatan advokasi, mobilisasi sosial, dan kampanye publik di sekolah dan luar sekolah.
STRANAS PPA terdiri dari 5 (lima) strategi yaitu: 1)
Optimalisasi Kapasitas Anak; 2) Lingkungan yang
Mendukung Pencegahan Perkawinan Anak; 3)
Aksesibilitas dan Perluasan Layanan; 4) Penguatan
Regulasi dan Kelembagaan; 5) Penguatan Koordinasi
Pemangku Kepentingan.
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
materi kebijakan PIS PK pada pelatihan kesehatan yang dilakukan pada masa pandemi cobid 19, dimana meubah semua tatanan kehidupan di masyarakat mulaid ari pola hidup samapi dengan pola kerja di lingkungan sekita kita, maka dengan ini disampaikan penerapa kerja di masa pandemi covid 19 merujuk pada pedoman WHO dan kementerian kesehatan republik Indonesia
Strategi Komunikasi Manajemen Kebersihan MenstruasiReza Hendrawan
Manejemen kebersihan menstruasi (MKM) merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi dan sanitasi yang diperlukan bagi anak usia sekolah dan remaja. Buku ini dapat digunakan sebagai panduan praktis bagi petugas di lembaga pemerintah atau pihak lainnya untuk melaksanakan strategi komunikasi manajemen kebersihan menstruasi melalui kegiatan advokasi, mobilisasi sosial, dan kampanye publik di sekolah dan luar sekolah.
STRANAS PPA terdiri dari 5 (lima) strategi yaitu: 1)
Optimalisasi Kapasitas Anak; 2) Lingkungan yang
Mendukung Pencegahan Perkawinan Anak; 3)
Aksesibilitas dan Perluasan Layanan; 4) Penguatan
Regulasi dan Kelembagaan; 5) Penguatan Koordinasi
Pemangku Kepentingan.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. BABI
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan adalah investasiutama bagipembangunan
sumberdayamanusiaIndonesia.Pembangunankesehatanpadadasarnya
adalahupayauntukmeningkatkankesadaran,kemauan,sertakemampuan
setiaporanguntukdapatberperilakuhidupyangsehatuntukmencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
mewujudkanhaltersebut,perluperencanaanpembangunankesehatanyang
sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh, serta dibutuhkan
keterlibatan berbagai sektor dan seluruh komponen bangsa dalam
pelaksanaannya(KemenkesRI,2017).
Sejalan dengan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional(RPJMN)2020-2024 dalam Pembangunan Kesehatan
arah kebijakan RPJPMN meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatanmenujucakupankesehatansemestadenganpenekananpada
penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan
peningkatan upaya promotifdan preventifdidukung oleh inovasidan
pemanfaatanteknologidenganmenggunakan5strategiyaitu,Peningkatan
kesehatanibu,anakdankesehatanreproduksi,Peningkatanpengendalian
penyakit, Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),
Peningkatanpelayanankesehatan,pengawasanobatdanmakanandan
Percepatanperbaikangizimasyarakatkhususnyastunting(Kemekes,2019).
Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health
Organization(WHO),Indonesiatermasukkedalam negaraketigadengan
3. prevalensitertinggidiRegionalAsiaTenggara/South-EastAsiaRegional
(SEAR).Rata-rataprevalensibalitastuntingdiIndonesiatahun2005-2017
adalah36,4%(Kemenkes,2018).
Permasalahan stunting tersebut ditentukan oleh faktor yang
mempengaruhinya.Faktortersebutpadasetiapdaerahbisaberbedasatu
samalain.UnitedNationsChildren’sFund(UNICEF)mengemukakanbahwa
pertumbuhan dipengaruhioleh penyebablangsung dan tidak langsung.
Penyebablangsungdiantaranyaadalahasupannutrisi(konsumsizatgizi
makrodanmikro)dankeadaankesehatan(penyakitinfeksi),sedangkan
penyebabtidaklangsungmeliputiketahananpanganrumahtangga,pola
asuhanak,sanitasilingkungandanpemanfaatanpelayanankesehatan.
Faktor tersebut ditentukan oleh sumber daya manusia,ekonomidan
organisasimelaluifaktorpendidikan.Penyebabpalingdasardaritumbuh
kembang bersumberdarimasalah strukturpolitik,ideologi,dan sosial
ekonomiyangdilandasiolehpotensisumberdayayangada(Rahman,2018)
5. B.PenyebabStunting
Stuntingdisebabkanolehfaktormultidimensi,diantaranyapraktik
pengasuhangiziyangkurangbaik,termasukkurangnyapengetahuanibu
mengenaikesehatandangizisebelum danpadamasakehamilanserta
setelahibumelahirkan(Ramayulisdkk,2018).
Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi
prevalensistuntingperludilakukanpada1.000haripertamakehidupan
(HPK)darianakbalita.Peluangintervensikunciyangterbuktiefektif
diantaranyaadalahintervensiyangterkaitpraktik-praktikpemberian
makanananakdanpemenuhangiziibu(Ramayulisdkk,2018).
Beberapafaktadaninformasiyangadamenujukanbahwahanya
22,8%darianakusia0-6bulanyangmenyusueksklusifdanhanya36,6%
anakusia7-23bulanyangmenerimamakananpendampingAsi(MPASI)
yang sesuaidengan praktik-praktikyang direkomendasikan tentang
pengaturanwaktu,frekuensi,dankualitas(Ramayulisdkk,2018).
MPASIdiberikanataumulaidiperkenalkanketikabalitaberusiadi
atas6bulan.Selainberfungsiuntukmengenalkanjenismakananbaru
padabayi,MPASIjugadapatmencukupikebutuhangizibayiyangtidak
lagidapatdisokongolehASIsertamembentukdayatahantubuhdan
perkembangansistemimunologisanakterhadapmakanandanminuman
(Ramayulisdkk,2018).
C.Faktor–FaktoryangMempengaruhiStunting
Pertumbuhandipengaruhiolehsebablangsungdantidaklangsung.
6. Penyebablangsungdiantaranyaadalahasupanmakanandankeadaan
kesehatan, sedangkangkan penyebab tidak langsung meliputi
ketersediaandanpolakonsumsimakananak,polapengasuhananak,
sanitasilingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.Faktor-
faktortersebutditentukanolehsumberdayamanusia,ekonomidan
organisasimelaluifaktorpendidikan.Pendidikanpalingmendasardari
tumbuhkembangadalahmasalahstrukturpolitik,ideology,dansosial
ekonomiyangdilandasiolehpotensisumberdayayangada,(Supariasa
dkk.,2012).
a. Statusekonomi
BerdasarkanpenelitianNurmiatidalamOktari(2015),yang
melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak balita yang mengalami stunting menyatakan bahwa
pertumbuhandanperkembangankelompokanaknormallebihbaik
daripadakelompokanakstunting.Padakondisistunting,tinggianak
tidakmemenuhitinggibadannormalmenurutumurnya.Anakyang
stuntingberkaitandengankeadaanyangterjadidalamwaktuyang
lamasepertikemiskinan,perilaku hidupsehatdan bersihyang
kurang,kebiasaanmakan,danrendahnyapendidikan.Olehkarena
itu,masalahstuntingmerupakan cerminan darikeadaan sosial
ekonomi.Masalah gizistunting diakibatkan oleh keadaan yang
berlangsunglamamakamasalahgizianakyangmengalamikejadian
stuntingadalahmasalahgiziyangsifatnyakronis.
b. PendapatanKeluarga
7. Ketersediaan kebutuhan rumah tangga tergantung dari
pendapatan keluarga. Selain itu, pendapatan keluarga juga
menentukanjenispanganyangdibeli.Keluargadenganpendapatan
terbatasakankurangmemenuhikebutuhanmakanannyaterutama
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuh. Tingkat
pendapatanjugaikutmenentukanjenispanganyangakandibeli
(AdrianidanWirjatmadi,2014).
Standarhidupyanglayakdihitungdaripendapatanperkapita
(tingkatekonomi).Pendapatan keluarga merupakan salah satu
faktoryangmenentukankualitasdankuantitasmakanan.Tingkat
pendapatan akan menunjukkan jenispangan yang akan dibeli.
Statussosialekonomidipengaruhiolehtingkatpendidikankarena
orangdenganpendidikantinggisemakinbesarpeluangnyauntuk
mendapatkanpenghasilanyangcukupsupayabisaberkesempatan
untuk hidup dalam lingkungan yang baik dan sehat,sedangkan
pekerjaanyanglebihbaikorangtuaselalusibukbekerjasehingga
tidaktertarikuntukmemperhatikanmasalahyangdihadapianak-
anaknya,padahalsebenarnya anak-anak tersebutbenar-benar
membutuhkankasihsayangorangtua(Adriani,2012).
c. Kebiasaanmakananak
Menurut Suhardjo (2009), bahwa kebiasaan makan
mempelajaricarayangberhubungandengankonsumsipangandan
menerimaataumenolakbentukataujenispangantertentudimulai
daripermulaanhidupdanmenjadibagianperilakuyangberakardi
8. antara kelompok penduduk.Kebiasaan makan yang terbentuk
selamamasakanak-kanakakanbertahansampaidewasa.Anak-
anaklebihmemilihmakananyangsebelumnyamerekatelahkenal.
Kebiasaan makan dan sosialekonomikeluarga berperan
pentingdalam pertumbuhantinggibadananak.Statusekonomi
keluargaakanmempengaruhipemenuhangizikeluarga.Anakpada
keluargadengantingkatekonomirendahlebihberisikomengalami
stunting karena kemampuan pemenuhan gizi yang rendah,
meningkatkanrisikoterjadinyamalnutrisi(FernalddanNeufeld,
2007). Halinidapatterjadikarenamakananyangdikonsumsi
sehari–harianakstuntingbelumbisamencukupikebutuhanenergi
yang dibutuhkan dalam sehari.Kebiasaan makan anak,jumlah
asupanyangkurang,danfrekuensimakanmakananpokokyang
dikonsumsihanyaduakalijugamengakibatkankebutuhanenergi
anakbelumtercukupi.
d. Pendidikanorangtua
Tingkatpendidikansangatberpegaruhterhadapperubahan
sikapdanprilakuhidupsehat.Tingkatpendidikanyanglebihtinggi
memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap
informasidanmengimplementasikandalam prilakudankehidupan
sehari–hari. Tingkat pendidikan, khususnya pendidikan ibu
mempengaruhiderajat kesehatan.Pendidikan ibu berhubungan
dengantingkatpengasuhanyangdiberikankepadaanak.Praktek
pengasuhan yang berkaitan eratdengan pendidikan ibu adalah
9. praktekpemilihanmakanankeluargaterutamapadaanak.
Disampingitu,pendidikanberpengaruhpulapadafaktor
sosialekonomilainnyasepertipendapatan,pekerjaankebiasaan
makan, dan tempat tinggal.Tingkat pendidikan turut pula
menentukanmudahtidaknyaseseorangmenyerapdanmemahami
pengetahuan giziyang mereka peroleh.Halinibisa dijadikan
landasanuntukmembedakanmetodepenyuluhanyangtepatdari
kepentingangizikeluarga,pendidikandiperlukanagarseseorang
lebihtanggapterhadapadanyamasalahgizididalamkeluargadan
bisamengambiltindakansecepatnya(Suhardjo,2009).
e. Asupanenergi
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikansemuazatgiziyangdibutuhkanuntukfungsinormal
tubuh.Sebaliknya,bilamakanantidakdipilihdenganbaik,tubuh
akanmengalamikekuranganzat-zatgiziesensialtertentu.Zat
giziesensialadalahzatgiziyangharusdidatangkandarimakanan.
Zat-zatgiziyangdapatmemberikanenergiadalahkarbohidrat,
lemak,danprotein.Oksidsizat-zatgiziinimenghasilkanenergi
yangdiperlukantubuhuntukmelakukankegiatan/aktivitas.Ketiga
zatgiziterdapatdalamjumlahpalingbanyakdalambahanpangan.
Dalamfungsisebagaizatpemberienergi,ketigazatgizitersebut
dinamakanzatpembakar(Almatsier,2011).
Stuntingbisadisebabkandaribeberapafaktorbaikindividu
maupunlingkunganterutamainfeksiparasit.Dalamanalisisregresi
10. multivariabellogistik yang digunakan untuk menilaipengaruh
independen dari asupan makanan, menunjukkan rendahnya
konsumsilemakmemberikankontribusisignifikanterhadapstunting.
Dalam populasipedesaan diBrazil,rendahnya konsumsilemak
memilikidampakyangpalingsignifikanpadaketersediaanenergi
darimakanan(Assisdkk,2004dalamFitri,2012).
Faktorlangsungkejadianstuntingadalahpemenuhanzat
gizi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak
kedepannyaterutamapemenuhanasupanenergidarizatgizimakro
(karbohidat, lemak dan protein).Asupan energidan protein
terdapatkaitanyangeratdenganstatusgizi,asupanyangrendah
danberlebihanakanberdampakterhadapstatusgiziyangburuk.
Rendahnya asupan dalam jangka waktu yang lama akan
mengakibatkangizikurangdanpadaakhirnyajikatidakcepat
ditanganiakanmenjadigiziburuk(Suiraoka,2011dalamTrisnawati,
2016).
Stuntingpadaanak,selaindisebabkanolehdefisiensizatgizi
makro,jugaberhubungandengandefisiensiseng(Zn).Seng(Zn)
adalahmineralesensialyangberperandalamsintesis.Sekresi,dan
kontrolhormonpertumbuhan(GrowthHormon).Rendahnyasintesis
hormonpertumbuhandapatmenghambatpertumbuhanlinierdan
didugamenyebabkankondisistuntingpadaanak(Hidayat,2011
dalamTrisnawati,2016).
f. KondisiSanitasidanAksesAirMinum
11. Aksesterhadapairbersihdanfasilitassanitasiyangburuk
dapatmeningkatkankejadianpenyakitinfeksiyangdapatmembuat
energiuntukpertumbuhanteralihkankepadaperlawanantubuh
menghadapi infeksi, zat gizi sulit diserap oleh tubuh dan
terhambatnyapertumbuhan.
BerdasarkankonsepdandefinisiMilenniumDevelopmentGoals
(MDGs),rumahtanggamemilikiaksessanitasilayakapabilafasilitas
sanitasiyangdigunakanmemenuhisyaratkesehatan,antaralain
dilengkapidenganleherangsa,tankiseptik(septictank)/Sistem
Pembuangan AirLimbah (SPAL),yang digunakan sendiriatau
bersama.
Lingkungan perumahan seperti kondisi tempat tinggal,
pasokanairbersihyangkurang,dansanitasiyangtidakmemadai
merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko
terjadinyastunting.Airdansanitasimemilikihubungandengan
pertumbuhananak.Anak-anakyangberasaldarirumahtangga
yangtidakmemilikifasilitasairdansanitasiyangbaikberisiko
mengalamistunting.Sedangkananak-anakyangmemilikitinggi
badanyangnormalpadaumumnyaberasaldarirumahtanggayang
memilikifasilitasairdan sanitasiyang baik.Anak-anak yang
awalnya mengalamistunting,jika mereka berasaldarirumah
tanggayangmemilikifasilitasairdansanitasiyangbaik,mereka
memilikikesempatansebesar17% untukmencapaitinggibadan
yangnormalbiladibandingkandengananak-anakstuntingyang
15. BABV
KESIMPULAN
Stunting merupakan kegagalan dalam mencapaipertumbuhan yang
optimaldisebabkanolehkeadaangizikurangyangberlangsungdalam waktu
yangcukuplama.Faktorpenyebabstuntingyangterdapatdikelurahandayeuh
luhurwilayahkerjapuskesmasbentengyaituperanibudalampemberiannutrisi
balita,peranibudapatberpengaruhterhadapkebutuhanfisikbiologis(asuh),
kebutuhankasihsayangdanemosi(asih)dankebutuhanstimulasi(asah).Halini
karenaikatanantaraibudananakmerupakangabunganaspekpsikologisdan
biologisyangkompleks.Hubunganantaraibudananakdapatmempengaruhi
pertumbuhanotak,hormonpertumbuhandankondisikesehatansecaraumum.
Peranibudalampemberiannutrisijugadapatdipengaruhiolehpendidikandan
kegiatanibu(pekerjaan).
Berdasarkanbanyaknyabalitayangmengalamistuntingdikelurahan
Dayeuh Luhurwilayah kerja PuskesmasBenteng maka dariitu perlu ada
tindakanuntukmengatasipermasalahantersebut.Salahsatutindakanyang
harusdilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu yang
memilikibalitatentangpentingnyapemberiannutrisipadabalita,nutrisiyang
diperlikanuntukbalitasertaakibatdaristunting.Denganbegitupengetahuan
ibuakanbertambahsehinggadapatmemberikannutrisiyangcukupuntukbalita.