ppt semhas skripsi mengenai pasien stroke di rawat jalan
1. Hubungan Peran Keluarga
dan Tingkat Kemampuan
Perawatan Diri Pasien Stroke
di Poli Saraf Rumah Sakit Tk.
II dr. Soepraoen Malang
Krismaya Ismayanti145070201131003
Universitas Brawijaya
2018
2. STROKE
15 juta orang
menderita
stroke (WHO,
2017)
1.236.825
penderita di
Indonesia
(2013)
493.436
penderita di
Jawa Timur
(2013)
Self-care deficit
LATAR BELAKANG
4. RUMUSAN MASALAH
“Adakah hubungan peran keluarga dan tingkat kemampuan
perawatan diri pasien stroke di Poli Saraf Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen Malang?”
5. TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Mengetahui hubungan antara peran keluarga dan tingkat kemampuan perawatan
diri pasien stroke di Poli Saraf Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang.
TUJUAN KHUSUS
‐ Mengukur kemampuan perawatan diri pasien stroke di Poli Saraf RS Tk. II dr.
Soepraoen Malang
‐ Mengukur peran keluarga pasien stroke di Poli Saraf RS Tk. II dr. Soepraoen Malang
‐ Menganalisis hubungan peran keluarga dan tingkat kemampuan perawatan diri pasien
stroke di Poli Saraf RS Tk. II dr. Soepraoen Malang
6. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Akademik
▪ Referensi mengenai
hubungan peran keluarga
dan tingkat kemampuan
perawatan diri pasien
stroke.
▪ Pengembangan ilmu
keperawatan terutama
mengenai peran keluarga
dan tingkat kemampuan
perawatan diri pasien
stroke.
Manfaat Praktis
• Institusi Keperawatan
Memberikan pengetahuan informasi tentang
hubungan peran keluarga dan tingkat kemampuan
perawatan diri pasien stroke.
• Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman praktik penelitian,
serta penerapan ilmu praktik penelitian tentang
hubungan peran keluarga dan tingkat kemampuan
perawatan diri pasien stroke.
• Bagi Responden
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan pendidikan, menambah pengetahuan
dan informasi mengenai upaya mendukung kemampuan
perawatan diri pada pasien stroke agar lebih efektif.
7. KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
PENELITIAN
H1:
Ada hubungan peran
keluarga dan tingkat
kemampuan perawatan
diri pasien stroke.
Baik Cukup Kurang
Penuh
Kondisi pada pasien
stroke:
- Kehilangan fungsi
motorik
- Kehilangan fungsi
komunikasi
- Gangguan eliminasi
Pasien Stroke di di Poli Saraf
Hambatan kemandirian pasien
Kemampuan perawatan diri
pasien stroke
Self care deficit
Peran keluarga dalam
perawatan pasien stroke
- Perawat (Care giver)
- Edukator
- Motivator
Berat Sedang Ringan Mandiri
8. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan descriptive
korelasional dengan
pendekatan cross
sectional
Populasi dalam
penelitian ini:
Semua pasien
stroke di Poli Saraf
RS Tk. II dr.
Soepraoen Malang
Rata-rata pasien
sebanyak 474
orang.
Teknik sampling yang
digunakan untuk penelitian
ini:
teknik Nonprobability
Sampling dengan metode
pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah
Purposive Sampling.
9. KRITERIA INKLUSI SAMPEL
PASIEN STROKE
▪ Pasien yang minimal 6
bulan terdiagnosa stroke
▪ Mengalami gejala sisa
(kelemahan fisik)
KELUARGA PASIEN
STROKE
• Anggota keluarga yang
tinggal serumah dengan
pasien stroke
• Anggota keluarga pasien
stroke yang terlibat dalam
perawatan pasien stroke
10. INSTRUMEN PENELITIAN
KUESIONER PERAN
KELUARGA
Jumlah kuesioner yang diberikan
kepada responden terdiri dari 27
pertanyaan, menggunakan skala
Likert yaitu dengan penilaian
“Tidak Pernah”, “Kadang-kadang”,
“Sering” dan “Selalu”.
KUESIONER KEMAMPUAN
PERAWATAN DIRI
Kuisioner yang digunakan adalah
kuesioner Barthel Index yang terdiri
dari 10 pernyataan.
Dalam kuisioner ini terdapat 5
tingkat dalam penilaian:
100, 91-99, 62-90, 21-61, 0-20
11. UJI VALIDITAS
Pengujian validitas akan dilakukan dengan menggunakan
teknik komputer SPSS 23 for Windows. Uji validitas
dilakukan menggunakan rumus Pearson Product Moment.
Instrumen dinyatakan valid jika rhitung > rtabel dengan nilai
signifikansi lebih dari alpa 0,05
UJI RELIABILITAS
Pengujian validitas akan dilakukan Uji Uji
reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
Cronbach alpha. Pernyataan dinyatakan reliabel
jika ralpha > rhasil dengan nilai alpha >0,6
12. Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Independen
(bebas):
Peran
Keluarga
Hubungannya dengan
penyakit stroke adalah
mengenai pemenuhan
aktivitas atau proses
perawatan pasien stroke.
Keluarga berperan sebagai:
- Motivator
- Edukator
- Care giver (perawat
keluarga)
Kuisioner Ordinal
Baik =
Skor
>75%
Cukup =
Skor 60-
75%
Kurang =
Skor
<60%
DEFINISI OPERASIONAL
13. Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Dependen
(terikat):
Tingkat
Kemampuan
perawatan diri
pasien stroke
Kemampuan
perawatan diri
seseorang, yang dalam
pelaksanaannya
bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan
hidup, mengambil
keputusan dan untuk
melaksanakan
perawatan diri.
1. Makan
2. Berpindah dari kursi roda ke
tempat tidur atau sebaliknya
3. Aktivitas toilet
4. Kebersihan diri (cuci muka,
menyisir rambut dan gosok gigi)
5. Mandi
6. Berjalan di permukaan datar
(jika tidak bisa dengan kursi
roda)
7. Naik turun tangga
8. Berpakaian
9. Kontrol defekasi
10. Kontrol berkemih
Kuisioner Interval Nilai IB:
100
91-99
62-90
21-61
0-20
14. ANALISA DATA
• ANALISIS
• Univariat
Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik dari variabel penelitian
yaitu karakteristik responden.
15. KARAKTERISTIK PASIEN
STROKE
KARAKTERISTIK (N=83) (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
49
34
59
41
Usia
36-45
46-55
56-65
>65
3
15
30
35
3,6
18,1
36,1
42,2
Tinggal dengan
Keluarga
Ya
83 100
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
PNS
Swasta
Lainnya
28
18
4
33
33,7
21,7
4,8
39,8
Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMA/SMK
S1
Lainnya
27
14
26
12
4
32,5
16,8
31,4
14,5
4,8
Status pernikahan
Menikah
Janda
77
6
93
7
16. Karakteristik (n=83) (%)
Serangan Stroke ke-
1
2
75
8
90
10
Lama Menderita Stroke
6 - 12 bulan
13 - 18 bulan
18 - 24 bulan
> 24 bulan
36
18
10
19
43,4
21,7
12
22,9
Jenis Hemiparesis
(Kelemahan bagian tubuh)
Kanan
Kiri
44
39
53
47
Perawat Pasien Stroke di
Rumah
Anak
Istri/ Suami
Lainnya
52
29
2
62,6
35
2,4
KARAKTERISTIK PASIEN
STROKE
Tingkat Kemampuan
Perawatan Diri Pasien
Stroke
Ketergantungan Penuh
Ketergantungan Berat
Ketergantungan Sedang
Ketergantungan Ringan
6
2
57
18
7,3
2,4
68,7
21,6
17. KARAKTERISTIK KELUARGA
PASIEN STROKE
KARAKTERISTIK (N=83) (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
17
66
20,5
79,5
Usia
17-25
26-35
36-45
46-55
56-65
>65
3
16
29
29
4
2
3,6
19,3
34,9
34,9
4,8
2,5
Tinggal dengan
Pasien Stroke
Ya 83 100
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
PNS
Swasta
Lainnya
43
2
7
31
51,8
2,4
8,4
37,4
Tingkat pendidikan
SD
SMP
SMA/SMK
S1
Lainnya
16
16
35
14
2
19,3
19,3
42,2
16,9
2,4
Status pernikahan
Belum Menikah
Menikah
2
81
2,4
97,6
18. Peran Keluarga Pasien Stroke
Peran Keluarga Frekuensi Persentase
Kurang 8 9,6
Cukup 49 59
Baik 26 31,4
Total 83 100
19. Kemampuan Perawatan Diri Pasien Stroke
Total
Ketergan
tungan
Penuh
Ketergan
tungan
Berat
Ketergan
tungan
Sedang
Ketergan
tungan
Ringan
Peran
Keluarga
Kurang 5 0 3 0 8
Cukup 1 2 42 4 49
Baik 0 0 12 14 26
Total 6 2 57 18 83
Hubungan Peran Keluarga dan Tingkat
Kemampuan Perawatan Diri Pasien Stroke
20. – Bivariat
Analisa ini digunakan untuk melihat hubungan antara
variabel independen (peran keluarga) dan variabel dependen
(tingkat kemampuan perawatan diri pasien stroke).
Variabel
Nilai Sig.
Spearman
Koefisien Keterangan
Peran Keluarga
0,000 0,677
Terdapat
Hubungan yang
Kuat
Tingkat Kemampuan
Perawatan Diri Pasien
Stroke
21. PERAN KELUARGA PASIEN STROKE
▪ Penelitian Hartati (2012),
“Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan Perilaku Family Caregiver
dalam Merawat Penderita Paska
Stroke di Rumah”. Peran keluarga
dalam kategori baik
▪ Menurut Agustina & Dewi (2013),
lebih banyak responden caregiver
perempuan
▪ Penelitian Watoni (2014), peran
keluarga lebih baik pada responden
yang tinggal dengan pasien stroke
TINGKAT KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI
PASIEN STROKE
▪ Orem (2001), 10 faktor dasar
yang mempengaruhi kemampuan
perawatan diri seseorang.
▪ Tamher & Noorkasiani (2009),
Kemampuan perawatan diri juga
dapat dipengaruhi oleh adanya
gangguan pergerakan
(keterbatasan gerak).
▪ Riskesdas (2013), kelompok usia
pasien stroke
▪ Menurut Pinzon & Asanti (2010),
kelompok gender
22. HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN TINGKAT KEMAMPUAN
PERAWATAN DIRI PASIEN STROKE
▪ Penelitian Syairi (2013), peran keluarga dengan kemampuan perawatan
diri (self care) pasien stroke didapatkan bahwa peran keluarga sebagai
edukator (pendidik)
▪ Festy (2009), pasien stroke dengan keluarga sebagai motivator,
edukator, perawat (caregiver) untuk membantu dan mendampingi
melakukan aktivitas sehari-hari
▪ Kaplan (dalam Okthavia, 2014), keluarga berperan sangat penting dalam
hasil rehabilitasi (perawatan lanjutan) pada pasien stroke.
▪ Knafl dan Gillis (2002), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
peran keluarga adaptif.
23. KETERBATASAN PENELITIAN
▪ Penelitian ini dilakukan hanya satu kali dan dalam waktu yang singkat,
sehingga pengukuran peran keluarga belum maksimal.
▪ Peneliti tidak memperhatikan faktor perancu seperti komplikasi yang
dialami pasien stroke.
▪ Pengambilan data dilakukan pada saat pasien stroke menunggu dokter atau
menunggu pemeriksaan kesehatan, hal tersebut menyebabkan beberapa
responden yang tidak berkonsentrasi pada saat dilakukan pengambilan
data karena menunggu giliran dan sedikit terburu-buru saat ditanya dan
menjawab kuesioner.
24. KESIMPULAN
▪ Sebagian besar pasien stroke yang menjalani rawat jalan memiliki tingkat
kemampuan perawatan diri dalam kategori ketergantungan sedang
sebanyak 57 orang.
▪ Peran keluarga pasien stroke yang menjalani rawat jalan adalah dalam
kategori cukup yaitu sebanyak 49 orang.
▪ Nilai koefisien korelasi dari penelitian ini adalah 0,677 yang menunjukkan
adanya hubungan yang kuat dengan arah korelasi positif antara peran
keluarga dengan kemampuan perawatan diri pasien stroke.
25. PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, dapat dilakukan edukasi mengenai pendidikan dasar untuk
keluarga pasien stroke sehingga dapat membantu dalam perawatan pasien stroke.
PENELITI SELANJUTNYA
Penelitian lebih mendalam mengenai peran keluarga dengan kaitannya dengan variabel-variabel
lainnya seperti depresi, kepatuhan fisioterapi pada pasien stroke atau variabel lain yang berhubungan
dengan pasien stroke.
SARAN