SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA
PENGANTAR
1. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai, sehingga
merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaraan lainnya.
2. Dalam filsafat pancasila terkandung pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar
rasional, sistematis dan komprehensif (menyeluruh), sistem pemikiran ini merupakaan
suatu nilai.
3. Pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan
pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis (bekenaan dengan kehidupan &
aktivitas manusia), melainkan suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar.
4. Sebagai suatu nilai, pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental &
universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5. Manakala nilai-nilai tsb. dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan
yang nyata dalam masyarakat, bangsa maupun negara, maka nilai-nilai tsb. akan
dijabarkan dalam norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman.
2
ETIMOLOGI
1. Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) dalam bentuk
tunggal artinya padang rumput, kebiasaan, adat, watak, dan
lain-lain, dan bentuk jamak artinya kebiasaan. Etika berarti
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang
kebiasaan.
2. Kata yang dekat dengan etika adalah moral, berasal dari
bahasa Latin “mores” artinya adat kebiasaan. Dalam
bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan arti susila.
Moral ialah sesuai ide-ide yang umum diterima tentang
tindakan manusia, mana yang baik dan wajar. Etika lebih
bersifat teori, sedangkan moral menyatakan ukuran.
Sedangkan istilah moralitas adalah sifat moral yang
berkenaan dengan baik dan buruk. Kata yang juga sering
dipakai adalah etiket, artinya sopan santun, sehingga ada
perbedaan antara etika dan etiket. 3
Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) dalam bentuk tunggal artinya padang rumput, kebiasaan, adat, watak, dan lain-lain, dan bentuk jamak
NORMA-NORMA TSB. MELIPUTI:
1. NORMA MORAL, BERKAITAN DENGAN TINGKAH LAKU MANUSIA
YANG DAPAT DIUKUR DARI SUDUT BAIK MAUPUN BURUK. DALAM
KAPASITAS INI, MAKA NILAI-NILAI PANCASILA TELAH
TERJABARKAN DALAM NORMA MORALITAS ATAU NORMA ETIKA
SEHINGGA PANCASILA MERUPAKAN SISTEM ETIKA DALAM
BERMASYARAKAT, BERBANGSA & BERNEGARA.
2. NORMA HUKUM, SUATU SISTEM PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG BERLAKU DI INDONESIA. DALAM PENGERTIAN
BAHWA PANCASILA BERKEDUDUKAN SEBAGAI SUMBER DARI
SEGALA SUMBER HUKUM DI NEGARA INDONESIA. SEBAGAI
SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM, MAKA NILAI-NILAI
PANCASILA TELAH MERUPAKAN SUATU CITA-CITA MORAL YANG
LUHUR, YANG TERWUJUD DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
BANGSA INDONESIA.
3. SILA-SILA PANCSILA PADA HAKIKATNYA BUKANLAH MERUPAKAN
SUATU PEDOMAN YANG LANGSUNG BERSIFAT NORMATIF MAUPUN
PRAKSIS MELAINKAN MERUPAKAN SUATU SISTEM NILAI-NILAI
ETIKA YANG MERUPAKAN SUMER NORMA BAIK MELIPUTI NORMA
MORAL MAUPUN NORMA HUKUM, YANG HARUS DIJABARKAN
LEBIH LANJUT DALAM NORMA ETIKA, MORAL MAUPUN NORMA4
PENGERTIAN ETIKA
Filsafat dibagi menjadi beberapa cabang (metafisika/ontologi,
epistemologi dan aksiologi), cabang-cabang tsb. dibagi menjadi
dua kelompok bahasan yaitu filsafat teoritis dan filsafast praktis.
 Filsafat teoritis mempertanyakan segala sesuatu yang ada,
sedangkan filsafat praktis membahas bagaimana manusia bersikap
terhadap apa yang ada tsb.
 Filsafat teoritis mempertanyakan dan berusaha mencari jawaban
tentang segala sesuatu. misalkan: hakikat manusia, hakikat alam,
hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan, tentang pengetahuan,
tentang apa yang kita ketahui, tentang yang transenden, dsb.nya.
 Filsafat teoritis juga berkaitan erat dengan hal-hal yang bersifat
praktis, karena pemahaman yang dicari menggerakkan kehidupan.
5
LANJUTAN
 Etika merupakan cabang dari filsafat (aksiologi) mencari keterangan
yang sedalam-dalamnya tentang ukuran baik- buruknya tindakan
manusia.
etika juga berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya.
 Menurut Ki Hajar Dewantara, “etika ilmu yang mempelajarai segala
persoalan dalam kehidupan manusia, teristimewa mengenai pikiran &
rasa yang dapat menjadi pertimbangan & tujuan yang dapat merupakan
perbuatan”.
 Menurut W. Frankena, “etika sebagai cabang filsafat, yaitu filsafat moral
atau pikiran kefilsafatan tentang moralitas.
 W. lilie mengatakan: etika sebagai ilmu pengetahuan normatif bertugas
memberikan pertimbangan tentang perilaku manusia dalam masyarakat,
apakah baik atau buruk, benar atau salah.
 Etika sebagai cabang filsafat sangat menekankan pedekatan kritis
dalam melihat permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan
dengan nilai & norma moral.
 Etika sebagai refleksi kritis & rasional menentukan mengenai
terwujudnya sikap & perilaku hidup manusia, baik secara pribadi
maupun sebagai kelompok.
6
MORAL
1. Guna memahami etika, maka perlu membedakan dengan moral.
moral adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup
secara baik.
2. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk peraturan,
perintah yang diwariskan secara turun temurun melalui agama dan
kebudayaan tertentu.
3. Moral menyangkut nilai dan norma bagaimana cara seseorang
bertingkah laku dalam hubungan dengan orang lain.
4. Moral memberi petunjuk konkret tentang bagaimana kita harus
hidup.
5. Tujuan akhir diwujudkan dalam pelaksanan suatu perbuatan.
perbuatan dikehendaki karena mempunyai nilai.
6. Nilai moral tidak bisa bediri sendiri, karena berkaitan dengan nilai-
nilai yang lain, dalam usaha perwujudannya dilakukan dengan7
MORALITAS
1. Moralltas kata dasarnya memiliki arti yang sama dengan moral,
tetapi moralitas agak lebih abstrak.
2. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan norma dan nilai
yang berkenaan dengan baik & buruk.
misalkan: moralitas perbuatan seseorang. yang dimaksud adalah
segi moral dari perbuatan tersebut atau mengenai baik-buruknya
perbuatan itu.
4 Pengertian tentang baik-buruk merupakan sesuatu yang umum,
sehingga dapat dikatakan, bahwa moralitas merupakan suatu
fenomena manusiawi yang universal. karena moralitas terdapat
pada manusia & ciri khas manusia.
5 Moralitas dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kesadaran sosial.
kesadaran individu, berperan besar dalam moralitas yang secara
mandiri mengatur & menilai arti moral bagi perilaku.
8
LANJUTAN
 Moralitas selalu berkaitan dengan tangung jawab pribadi. dalam konteks ini,
peranan etika sangat penting.
- Etika membantu mengambil keputusan moral yang tepat,
benar dan rasional.
- Etika adalah refleksi kr itis terhadap moralitas, etika
b e r m a k s u d o r a n g u n t u k b e r t i n d a k s e s u a i d e n g a n
moralitas, karena tindakan itu memang baik baginya.
 Apabila secara sadar, ia bertindak tidak sebagaimana yang diperintahkan
oleh moralitas karena hal lain, dengan mempunyai alasan rasional &
berdasarkan pertimbangan tentang hal itu, walaupun bertentangan dengan
moralitas, adalah baik baginya.
MISALKAN: dalam KUHPidana pasal 51 (1), “orang, yang melakukan
tindak pidana untuk menjalankan perintah jabatan, yang diberikan oleh
pembesar yang berhak akan itu, tidak dapat dipidana”.
(menurut UU yang berlaku, membunuh orang dilarang. tetapi apabila anda
menjadi anggota militer yang sedang beroperasi di bawah pimpinan seorang
komandan, kemudian komandan anda memberi perintah aba-aba untuk
menembak & pada saat itu anda menembak orang sampai mati, maka anda
tidak dapat dihukum, karena perbuatan tsb. hanya untuk menjalankan
perintah jabatan yang diberikan oleh atasan yang berhak untuk itu.
9
KELANJUTAN
 Etika membantu manusia untuk bertindak yang dapat
dipertanggungjawabkan, setiap tindakan lahir dari
keputusan pribadi yang bebas selalu bersedia
mempertanggungjawabkan tindakannya.
kebebasan dan tanggungjawab adalah kondisi sadar
bagi pengambilan keputusan.
 Etika menuntun orang agar sungguh-sungguh menjadi
baik, orang yang bersikap etis tidak akan munafik, tetapi
selalu mengutamakan kejujuran & kebenaran. artinya,
etika menyangkut manusia dari dalam, dari kerohaninya.
nilai & norma moral sudah terinternalisasi dalam diri,
dalam hati nurani.
tidak merugikan hak orang lain, muncul dari suara hati,
suara hati memainkan peran yang sangat sentral.
10
SISTEMATIKA ETIKA
 Etika Umum, mempertanyakan prinsip-
prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia, sedangkan etika khusus
membahas prinsip-prinsip itu dalam
hubungannya dengan pelbagai aspek
kehidupan manusia.
 Etika Pancasila adalah etika yang
mendasarkan penilaian baik dan buruk
pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan
11
LANJUTAN
 ETIKA KHUSUS DIBAGI MENJADI: ETIKA INDIVIDUAL YANG
MEMBAHAS KEWAJIBANNYA TERHADAP DIRI SENDIRI & ETIKA
SOSIAL YANG MEMBAHAS TENTANG KEWAJIBAN MANUSIA
TERHADAP MANUSIA LAIN DALAM HIDUP DI MASYARAKAT, JUGA
MENYANGKUT KESADARAN & TANGGUNG JAWAB DALAM
KEHIDUPAN BERSAMA DENGAN LINGKUNGAN.
ETIKA SOSIAL MEMBICARAKAN JUGA NORMA-NORMA MORAL
SEPERTI ETIKA KELUARGA, PROFESI, POLITIK ATAU ETIKA
LINGKUNGAN HIDUP.
 ETIKA DESKRIPTIF, YANG BERKAITAN DENGAN NILAI DAN
NORMA, ETIKA INI MENILAI SECARA KRITIS SIKAP & POLA
PERILAKU MANUSIA, “ APA YANG DIKEJAR OLEH MANUSIA
DALAM HIDUP INI SEBAGAI SESUATU YANG BERNILAI”.
 ETIKA NORMATIF, BERUSAHA MENERAPKAN BERBAGAI SIKAP
DAN POLA PERILAKU YANG SEHARUSNYA DIMILIKI OLEH
MANUSIA, “APA YANG SEHARUSNYA DIAMBIL, APA YANG
BERNILAI DALAM HIDUP INI”.
ETIKA NORMATIF BERBICARA MENGENAI NORMA-NORMA YANG
MENUNTUN TINGKAH LAKU MANUSIA, MEMBERI PENILAIAN &
12
NORMA-NORMA
 DALAM HIDUP BERMASYARAKAT DITEMUKAN NORMA-
NORMA (KAIDAH-KAIDAH) YANG MEMBERIKAN PEDOMAN,
PATOKAN ATAU UKURAN BAGAIMANA KITA HARUS
BERPERILAKU, BERSIKAP DALAM KEHIDUPAN BERSAMA &
SEKALIGUS MENJADI DASAR PENILAIAN MENGENAI BAIK
BURUKNYA PERILAKU & TINDAKAN.
 MENTAATI NORMA-NORMA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA,
MAKA TIDAK AKAN MENGORBANKAN ATAU MERUGIKAN
KEPENTINGAN ORANG LAIN, SERTA KETERTIBAN &
KETENTRAMAN DALAM MASYARAKAT.
 NORMA ADALAH ATURAN ATAU KAIDAH SEBAGAI TOLAK
UKUR UNTUK MENILAI SESUATU.
DALAM ARTIAN, NORMA MORAL MERUPAKAN KAIDAH
PENILAIAN TERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA, APAKAH
PERILAKU KITA BAIK ATAU BURUK DARI SUDUT ETIS
(MORAL). 13
NORMA-NORMA YANG MENGATUR MASYARAKAT:
1. NORMA AGAMA, BERPANGKAL PADA KEPERCAYAN ADANYA
YANG MAHA KUASA, NORMA AGAMA DITENTUKAN OLEH
TUHAN. PELANGGARAN TERHADAP NORMA AGAMA BERARTI
PELANGGARAN TERHADAP PERINTAH TUHAN.
2. NORMA KESUSILAAN, BERPANGKAL PADA HATI NURANI
MANUSIA SENDIRI. PELANGGARAN TERHADAP NORMA SOSIAL
BERARTI MELANGGAR PERASAAN SENDIRI.
3. NORMA KESOPANAN, NORMA YANG TIMBUL ATAU DIADAKAN
DALAM SUATU MASYARAKAT, YANG MENGATUR SOPAN
SANTUN. NORMA KESOPANAN DIDASARKAN PADA
KEBIASAAN. PELANGGARAN TERHADAP NORMA INI AKAN
DICELA OLEH SEMUA ANGGOTA MASYARAKAT.
4. MESKIPUN NORMA AGAMA, KESUSILAAN DAN KESOPANAN
MEMEGANG PERANAN YANG SANGAT PENTING DALAM
PERGAULAN HIDUP, NAMUN NORMA-NORMA TERSEBUT
BELUM CUKUP MENJAMIN KESERASIAN, KEHARMONISAN &
KESEIMBAANGAN, MAKA PERLU DITAMBAHKAN DENGAN
NORMA LAIN, YAITU: NORMA HUKUM, NORMA YANG DITUNTUT
DENGAN TEGAS OLEH MASYARAKAT KARENA DIANGGAP
PERLU DEMI KESELAMATAN & KESEJAHTERAAN 14

More Related Content

What's hot

Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatAndhika Pratama
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)ahmad sururi
 
Neurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranNeurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranTabixs Ahmad
 
Bab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatBab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatSyaiful Ahdan
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaZarevi1
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasYuliana Aminulloh
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuAndhinaFitrianitaPutri
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuM fazrul
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanDeni Wahyu
 
Teori konvergensi
Teori konvergensiTeori konvergensi
Teori konvergensisarni72
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikadayurikaperdana19
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...anggakurniawan45
 

What's hot (20)

Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Teori teori pembaharuan pem-da -all teory
Teori teori pembaharuan pem-da -all teoryTeori teori pembaharuan pem-da -all teory
Teori teori pembaharuan pem-da -all teory
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
 
Neurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranNeurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaran
 
Bab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatBab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafat
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
 
Teori konvergensi
Teori konvergensiTeori konvergensi
Teori konvergensi
 
Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 

Similar to PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikaKelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikadayurikaperdana19
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxtupoen1
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)ahmad sururi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikapjj_kemenkes
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxFisipUNPI
 
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptxEtika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptxAndyWarnet99
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)feggyernes
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdf
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdfPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdf
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdfsuriyadispdi52
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptxFika753292
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaadekdewa
 
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...Fazry Nurokhman
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDedy Wiranto
 

Similar to PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA (20)

Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikaKelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
 
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptxEtika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iii
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdf
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdfPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdf
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pdf
 
PANCASILA ETIKA BERNEGARA
PANCASILA ETIKA BERNEGARAPANCASILA ETIKA BERNEGARA
PANCASILA ETIKA BERNEGARA
 
Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politik
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etika
 
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 

More from Rifin Sugiarto

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFATPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFATRifin Sugiarto
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGIPANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGIRifin Sugiarto
 
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALPANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALRifin Sugiarto
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAHPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAHRifin Sugiarto
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RIPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RIRifin Sugiarto
 
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANGDINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANGRifin Sugiarto
 
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILADASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILARifin Sugiarto
 
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENLEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENRifin Sugiarto
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARARifin Sugiarto
 
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIARifin Sugiarto
 
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARABANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARARifin Sugiarto
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIRifin Sugiarto
 

More from Rifin Sugiarto (15)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFATPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGIPANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM IDEOLOGI
 
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALPANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAHPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RIPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI
 
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANGDINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
 
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILADASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
 
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENLEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
 
LEMBAGA DPR DAN DPD
LEMBAGA DPR DAN DPDLEMBAGA DPR DAN DPD
LEMBAGA DPR DAN DPD
 
IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONALIDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
 
HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
 
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIA
 
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARABANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

  • 2. PENGANTAR 1. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai, sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. 2. Dalam filsafat pancasila terkandung pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar rasional, sistematis dan komprehensif (menyeluruh), sistem pemikiran ini merupakaan suatu nilai. 3. Pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis (bekenaan dengan kehidupan & aktivitas manusia), melainkan suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar. 4. Sebagai suatu nilai, pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental & universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 5. Manakala nilai-nilai tsb. dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam masyarakat, bangsa maupun negara, maka nilai-nilai tsb. akan dijabarkan dalam norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman. 2
  • 3. ETIMOLOGI 1. Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) dalam bentuk tunggal artinya padang rumput, kebiasaan, adat, watak, dan lain-lain, dan bentuk jamak artinya kebiasaan. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang kebiasaan. 2. Kata yang dekat dengan etika adalah moral, berasal dari bahasa Latin “mores” artinya adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan arti susila. Moral ialah sesuai ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan wajar. Etika lebih bersifat teori, sedangkan moral menyatakan ukuran. Sedangkan istilah moralitas adalah sifat moral yang berkenaan dengan baik dan buruk. Kata yang juga sering dipakai adalah etiket, artinya sopan santun, sehingga ada perbedaan antara etika dan etiket. 3 Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) dalam bentuk tunggal artinya padang rumput, kebiasaan, adat, watak, dan lain-lain, dan bentuk jamak
  • 4. NORMA-NORMA TSB. MELIPUTI: 1. NORMA MORAL, BERKAITAN DENGAN TINGKAH LAKU MANUSIA YANG DAPAT DIUKUR DARI SUDUT BAIK MAUPUN BURUK. DALAM KAPASITAS INI, MAKA NILAI-NILAI PANCASILA TELAH TERJABARKAN DALAM NORMA MORALITAS ATAU NORMA ETIKA SEHINGGA PANCASILA MERUPAKAN SISTEM ETIKA DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA & BERNEGARA. 2. NORMA HUKUM, SUATU SISTEM PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN YANG BERLAKU DI INDONESIA. DALAM PENGERTIAN BAHWA PANCASILA BERKEDUDUKAN SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM DI NEGARA INDONESIA. SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM, MAKA NILAI-NILAI PANCASILA TELAH MERUPAKAN SUATU CITA-CITA MORAL YANG LUHUR, YANG TERWUJUD DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BANGSA INDONESIA. 3. SILA-SILA PANCSILA PADA HAKIKATNYA BUKANLAH MERUPAKAN SUATU PEDOMAN YANG LANGSUNG BERSIFAT NORMATIF MAUPUN PRAKSIS MELAINKAN MERUPAKAN SUATU SISTEM NILAI-NILAI ETIKA YANG MERUPAKAN SUMER NORMA BAIK MELIPUTI NORMA MORAL MAUPUN NORMA HUKUM, YANG HARUS DIJABARKAN LEBIH LANJUT DALAM NORMA ETIKA, MORAL MAUPUN NORMA4
  • 5. PENGERTIAN ETIKA Filsafat dibagi menjadi beberapa cabang (metafisika/ontologi, epistemologi dan aksiologi), cabang-cabang tsb. dibagi menjadi dua kelompok bahasan yaitu filsafat teoritis dan filsafast praktis.  Filsafat teoritis mempertanyakan segala sesuatu yang ada, sedangkan filsafat praktis membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tsb.  Filsafat teoritis mempertanyakan dan berusaha mencari jawaban tentang segala sesuatu. misalkan: hakikat manusia, hakikat alam, hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan, tentang pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui, tentang yang transenden, dsb.nya.  Filsafat teoritis juga berkaitan erat dengan hal-hal yang bersifat praktis, karena pemahaman yang dicari menggerakkan kehidupan. 5
  • 6. LANJUTAN  Etika merupakan cabang dari filsafat (aksiologi) mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang ukuran baik- buruknya tindakan manusia. etika juga berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.  Menurut Ki Hajar Dewantara, “etika ilmu yang mempelajarai segala persoalan dalam kehidupan manusia, teristimewa mengenai pikiran & rasa yang dapat menjadi pertimbangan & tujuan yang dapat merupakan perbuatan”.  Menurut W. Frankena, “etika sebagai cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau pikiran kefilsafatan tentang moralitas.  W. lilie mengatakan: etika sebagai ilmu pengetahuan normatif bertugas memberikan pertimbangan tentang perilaku manusia dalam masyarakat, apakah baik atau buruk, benar atau salah.  Etika sebagai cabang filsafat sangat menekankan pedekatan kritis dalam melihat permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai & norma moral.  Etika sebagai refleksi kritis & rasional menentukan mengenai terwujudnya sikap & perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok. 6
  • 7. MORAL 1. Guna memahami etika, maka perlu membedakan dengan moral. moral adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik. 2. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk peraturan, perintah yang diwariskan secara turun temurun melalui agama dan kebudayaan tertentu. 3. Moral menyangkut nilai dan norma bagaimana cara seseorang bertingkah laku dalam hubungan dengan orang lain. 4. Moral memberi petunjuk konkret tentang bagaimana kita harus hidup. 5. Tujuan akhir diwujudkan dalam pelaksanan suatu perbuatan. perbuatan dikehendaki karena mempunyai nilai. 6. Nilai moral tidak bisa bediri sendiri, karena berkaitan dengan nilai- nilai yang lain, dalam usaha perwujudannya dilakukan dengan7
  • 8. MORALITAS 1. Moralltas kata dasarnya memiliki arti yang sama dengan moral, tetapi moralitas agak lebih abstrak. 2. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan norma dan nilai yang berkenaan dengan baik & buruk. misalkan: moralitas perbuatan seseorang. yang dimaksud adalah segi moral dari perbuatan tersebut atau mengenai baik-buruknya perbuatan itu. 4 Pengertian tentang baik-buruk merupakan sesuatu yang umum, sehingga dapat dikatakan, bahwa moralitas merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal. karena moralitas terdapat pada manusia & ciri khas manusia. 5 Moralitas dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kesadaran sosial. kesadaran individu, berperan besar dalam moralitas yang secara mandiri mengatur & menilai arti moral bagi perilaku. 8
  • 9. LANJUTAN  Moralitas selalu berkaitan dengan tangung jawab pribadi. dalam konteks ini, peranan etika sangat penting. - Etika membantu mengambil keputusan moral yang tepat, benar dan rasional. - Etika adalah refleksi kr itis terhadap moralitas, etika b e r m a k s u d o r a n g u n t u k b e r t i n d a k s e s u a i d e n g a n moralitas, karena tindakan itu memang baik baginya.  Apabila secara sadar, ia bertindak tidak sebagaimana yang diperintahkan oleh moralitas karena hal lain, dengan mempunyai alasan rasional & berdasarkan pertimbangan tentang hal itu, walaupun bertentangan dengan moralitas, adalah baik baginya. MISALKAN: dalam KUHPidana pasal 51 (1), “orang, yang melakukan tindak pidana untuk menjalankan perintah jabatan, yang diberikan oleh pembesar yang berhak akan itu, tidak dapat dipidana”. (menurut UU yang berlaku, membunuh orang dilarang. tetapi apabila anda menjadi anggota militer yang sedang beroperasi di bawah pimpinan seorang komandan, kemudian komandan anda memberi perintah aba-aba untuk menembak & pada saat itu anda menembak orang sampai mati, maka anda tidak dapat dihukum, karena perbuatan tsb. hanya untuk menjalankan perintah jabatan yang diberikan oleh atasan yang berhak untuk itu. 9
  • 10. KELANJUTAN  Etika membantu manusia untuk bertindak yang dapat dipertanggungjawabkan, setiap tindakan lahir dari keputusan pribadi yang bebas selalu bersedia mempertanggungjawabkan tindakannya. kebebasan dan tanggungjawab adalah kondisi sadar bagi pengambilan keputusan.  Etika menuntun orang agar sungguh-sungguh menjadi baik, orang yang bersikap etis tidak akan munafik, tetapi selalu mengutamakan kejujuran & kebenaran. artinya, etika menyangkut manusia dari dalam, dari kerohaninya. nilai & norma moral sudah terinternalisasi dalam diri, dalam hati nurani. tidak merugikan hak orang lain, muncul dari suara hati, suara hati memainkan peran yang sangat sentral. 10
  • 11. SISTEMATIKA ETIKA  Etika Umum, mempertanyakan prinsip- prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan pelbagai aspek kehidupan manusia.  Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan 11
  • 12. LANJUTAN  ETIKA KHUSUS DIBAGI MENJADI: ETIKA INDIVIDUAL YANG MEMBAHAS KEWAJIBANNYA TERHADAP DIRI SENDIRI & ETIKA SOSIAL YANG MEMBAHAS TENTANG KEWAJIBAN MANUSIA TERHADAP MANUSIA LAIN DALAM HIDUP DI MASYARAKAT, JUGA MENYANGKUT KESADARAN & TANGGUNG JAWAB DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DENGAN LINGKUNGAN. ETIKA SOSIAL MEMBICARAKAN JUGA NORMA-NORMA MORAL SEPERTI ETIKA KELUARGA, PROFESI, POLITIK ATAU ETIKA LINGKUNGAN HIDUP.  ETIKA DESKRIPTIF, YANG BERKAITAN DENGAN NILAI DAN NORMA, ETIKA INI MENILAI SECARA KRITIS SIKAP & POLA PERILAKU MANUSIA, “ APA YANG DIKEJAR OLEH MANUSIA DALAM HIDUP INI SEBAGAI SESUATU YANG BERNILAI”.  ETIKA NORMATIF, BERUSAHA MENERAPKAN BERBAGAI SIKAP DAN POLA PERILAKU YANG SEHARUSNYA DIMILIKI OLEH MANUSIA, “APA YANG SEHARUSNYA DIAMBIL, APA YANG BERNILAI DALAM HIDUP INI”. ETIKA NORMATIF BERBICARA MENGENAI NORMA-NORMA YANG MENUNTUN TINGKAH LAKU MANUSIA, MEMBERI PENILAIAN & 12
  • 13. NORMA-NORMA  DALAM HIDUP BERMASYARAKAT DITEMUKAN NORMA- NORMA (KAIDAH-KAIDAH) YANG MEMBERIKAN PEDOMAN, PATOKAN ATAU UKURAN BAGAIMANA KITA HARUS BERPERILAKU, BERSIKAP DALAM KEHIDUPAN BERSAMA & SEKALIGUS MENJADI DASAR PENILAIAN MENGENAI BAIK BURUKNYA PERILAKU & TINDAKAN.  MENTAATI NORMA-NORMA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA, MAKA TIDAK AKAN MENGORBANKAN ATAU MERUGIKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN, SERTA KETERTIBAN & KETENTRAMAN DALAM MASYARAKAT.  NORMA ADALAH ATURAN ATAU KAIDAH SEBAGAI TOLAK UKUR UNTUK MENILAI SESUATU. DALAM ARTIAN, NORMA MORAL MERUPAKAN KAIDAH PENILAIAN TERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA, APAKAH PERILAKU KITA BAIK ATAU BURUK DARI SUDUT ETIS (MORAL). 13
  • 14. NORMA-NORMA YANG MENGATUR MASYARAKAT: 1. NORMA AGAMA, BERPANGKAL PADA KEPERCAYAN ADANYA YANG MAHA KUASA, NORMA AGAMA DITENTUKAN OLEH TUHAN. PELANGGARAN TERHADAP NORMA AGAMA BERARTI PELANGGARAN TERHADAP PERINTAH TUHAN. 2. NORMA KESUSILAAN, BERPANGKAL PADA HATI NURANI MANUSIA SENDIRI. PELANGGARAN TERHADAP NORMA SOSIAL BERARTI MELANGGAR PERASAAN SENDIRI. 3. NORMA KESOPANAN, NORMA YANG TIMBUL ATAU DIADAKAN DALAM SUATU MASYARAKAT, YANG MENGATUR SOPAN SANTUN. NORMA KESOPANAN DIDASARKAN PADA KEBIASAAN. PELANGGARAN TERHADAP NORMA INI AKAN DICELA OLEH SEMUA ANGGOTA MASYARAKAT. 4. MESKIPUN NORMA AGAMA, KESUSILAAN DAN KESOPANAN MEMEGANG PERANAN YANG SANGAT PENTING DALAM PERGAULAN HIDUP, NAMUN NORMA-NORMA TERSEBUT BELUM CUKUP MENJAMIN KESERASIAN, KEHARMONISAN & KESEIMBAANGAN, MAKA PERLU DITAMBAHKAN DENGAN NORMA LAIN, YAITU: NORMA HUKUM, NORMA YANG DITUNTUT DENGAN TEGAS OLEH MASYARAKAT KARENA DIANGGAP PERLU DEMI KESELAMATAN & KESEJAHTERAAN 14