SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Prinsip-Prinsip Investasi Modal
Dengan Kasus Khusus
Siska Marlina, S.E., M.M.
Universitas Garut
NPV (Net Present Value) Dengan
Mempertimbangkan Keterbatasan Modal
Welcome!!
ANALISIS KETERBATASAN DANA DAN HUBUNGAN ANTAR PROYEK
1. Pengertian
01
03
02
04
Pada pembahasan sebelumnya, pembahasan kriteria investasi dilakukan dengan
aggapan bahwa manajemen sama sekali tidak memiliki persoalan dan tidak ada
proyek yang saling meniadakan. Dana yang tersedia tidak terbatas. Dalam situasi
yang demikian, penyusunan rangking dari berbagai usulan proyek yang tersedia
dapat dengan mudah dilakukan. Keputusan yang hendak diambil dengan menggu-
nakan berbagai kriteria investasi misalnya NPV, IRR, PI akan menghasilkan
keputusan yang sama, sekalipun mungkin memiliki perbedaan pada penyusunan
rangking internalnya. Ini terjadi karena proyek yang memiliki NPV lebih besar dari
pada nol, juga akan memilih IRR yang lebih besar dari pada biaya modalnya (k) dan
sekaligus juga akan memiliki PI yang lebih besar daripada angka satu.
Dengan kata lain, proyek yang akan dipilih berdasarkan kriteria NPV juga akan
dipilih jika digunakan kriteria yang lain. Apalagi jika tidak ada persoalan proyek yang
saling meniadakan.
Lanjutan…
Dalam situasi nyata, keadaan yang seperti itu tidak harus selalu terjadi. Berbagai
situasi yang sebaliknya bahkan sering dijumpai. Proyek yang memiliki hubungan
bebas (independent) satu sama lain jarang dijumpai. Sementara proyek yang salin
g meniadakan tidak sedikit dijumpai. Bahkan yang tidak kalah pentingnya, sering
dijumpai bahwa dana yang tersedia tidak cukup untuk membiayai keseluruhan
proyek yang diinginkan, sementara disisi lain sesungguhnya proyek – proyek
tersebut menjanjikan keuntungan yang tidak kecil. Jawaban atas pertanyaan ada
atau tidaknya usulan proyek yang dapat ditunda menjadi relevan dan signifikan.
Dalam konteks ini pendekatan waktu tunggal dan waktu ganda menjadi
relevan.
2. Proyek Kontijensi
Proyek disebut memiliki hubungan kontijensi jika dipilihnya satu proyek
penyebabnya harus diikutsertakannya proyek yang lain. Dipilihnya, misalnya
satu sistem transportasi barang tertentu menyebabkan harus juga dipilihnya
sistem transportasi pelengkap lainnya.
Dalam situasi yang demikian, sesungguhnya tidak diperlukan modifikasi yang
terlalu canggih. Hal yang diperlukan yakni hanya menggabungkan data kas
keluar dan kas masuk dari kedua atau lebih dari proyek-proyek tersebut,
sebelum menggunakan salah satu atau beberapa kriteria investasi yang tersedia
. Dengan kata lain, jika misalnya hendak digunakan metode NPV, PI, IRR, maka
perlu dihitung besarnya NPV, PI, IRR gabungan (integrasi).
Dengan demikian,
nilai NPV,PI,dan IRR dari masing-masing proyek menjadi tidak relevan untuk da
sar pengambilan keputusan manajemen.
Lanjutan…
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kasus berikut ini yang mencoba menilai
kelayakan usulan proyek melalui kriteria investasi PI gabungan.
Jika misalnya dijumpai dua usulan proyek A dan B, masing-masing memiliki PI
sebesar 1,25 dan 0,90 serta memerlukan dana sebersar Rp.20juta dan Rp.10juta,
maka jika keduan proyek itu memiliki hubungan kontijensi maka data dari masing-
masing proyek tersebut tidak relevan untuk pengambilan keputusan. Dalam situasi
demikian, manajemen tidak dapat mengatakan bahwa proyek A lebih layak
dibanding proyek B karena mempunyai PI jauh lebih besar dari satu, sementara PI
proyek B justru lebih kecil dibanding satu.
Lanjutan…
Dalam kasus yang demikan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
mencari PI gabungan dari kedua proyek tersebut sama dengan 1,13 berasal dari
jumlah keseluruhan aliran kas masuk kedua proyek tersebut (Rp.34juta = Rp25juta
+ Rp.9juta) dibagi dengan dana yang dibutuhkan oleh kedua proyek tersebut
(Rp.30juta = Rp.20juta + Rp.10juta). karena PI gabungan bernilai lebih besar
daripada satu, maka kedua proyek tersebut dapat dinyatakan sebagai proyek yang
layak, sekalipun salah satu proyek tersebut memiliki nilai PI lebih kecil dari satu
(NPV Negatif).
3. Mutually Exclusive
Proyek yang bersifat mutually exclusive adalah proyek yang mempunyai hubungan
keterkaitan yang saling meniadakan. Bila dua proyek A dan B bersifat mutually
exclusive artinya jika proyek A diterima, maka proyek B harus ditolak, demikian
sebaliknya bila proyek B yang diterima proyek A harus ditolak. Dari proyek-proyek
yang bersifat mutually exclusive, akan dipilih yang PI-nya paling tinggi.
Contoh proyek ini, misalnya sebuah departemen pemerintah mempunyai dua
proyek dan demi untuk pemerataan, maka hanya boleh mengambil satu proyek
untuk masing-masing kontraktor.
Dari beberapa proyek yang akan dipilih beserta sifat-sifat proyek dan keterbatasan
dana, maka untuk memilih proyek mana saja yang sebaiknya dilaksanakan, juga
perlu pertimbangan apakah pelaksanaan proyek bisa ditunda atau tidak bisa
ditunda. Apabila proyek-proyek tersebut tidak bisa ditunda, maka analisisnya
menggunakan analisis waktu tunggal, sedangkan bila bisa ditunda menggunakan
analisis waktu ganda.
Contoh
Analisis Waktu Tunggal
Perusahaan RAMA sedang mempertimbangkan beberapa proyek dengan kondisi
sebagai berikut:
Proyek
Kebutuhan Dana
(Jutaan)
PI
A 200 1,12
B 250 1,15
C 150 1,22
D 300 1,09
E 200 1,10
F 100 1,07
G 150 0,98
Proyek B dan E bersifat Mutually
Exclusive, Proyek C dan G bersifat
kontijensi, sedangkan lainnya bersifat
independen.
Dana Tersedia Rp. 900.000.000,-
Proyek-proyek mana saja yang
sebaiknya dipilih???
Lanjutan…
Untuk menentukan proyek-proyek mana saja yang sebaiknya dipilih, maka perlu
menyelesaikan dulu proyek-proyek yang mempunyai sifat khusus.
Proyek B dan E yang mempunyai sifat mutually exclusive dipilih yang
profitability indexnya (PI) nya lebih besar yakni proyek B, sedangkan proyek
E ditolak.
Demikian pula proyek C dan G yang mempunyai hubungan kontijensi perlu dicari
PI gabungannya, yaitu sebagai berikut:
Proyek Investasi PI PV
C 150.000.000 1,22 183.000.000
G 150.000.000 0,98 147.000.000
300.000.000 330.000.000
PI gabungan = 330.000.000 / 300.000.000
= 1,10
Dengan demikian PI untuk proyek C dan
G adalah sebesar 1,10.
Setelah proyek-proyek yang mempunyai sifat khusus dianalisis,
selanjutnya proyek-proyek tersebut diranking berdasarkan PI sebagai
berikut:
Proyek Kebutuhan Dana PI
B 250 1,15
A 200 1,12
C + G 300 1,1
D 300 1,09
F 100 1,07
Dari rangking proyek dipilih
proyek-proyek berdasar rangking
tersebut di atas dan berdasar
keterbatasan dana yakni
Rp. 900.000.000
Alternatif 1, proyek B, A .C+G dan F
PI gabungan = 984.500.000 / 850.000.000 = 1,12
Proyek Kebutuhan Dana PI PV
B Rp 250.000.000 1,15 Rp 287.500.000
A Rp 200.000.000 1,12 Rp 224.000.000
C + G Rp 300.000.000 1,1 Rp 330.000.000
F Rp 100.000.000 1,07 Rp 107.000.000
Rp 850.000.000 Rp 948.500.000
Alternatif 2, Proyek A, C+G, D dan F
Dari alternatif satu diperoleh PI sebesar 1,12 dan masih ada sisa dana sebesar
Rp. 50.000.000. Dana ini bisa diinvestasikan pada proyek lain.
Sedangkan alternatif 2 dengan semua dana yang tersedia sebesar
Rp. 900.000.000 menghasilkan PI sebesar 1,10.
Dengan demikian sebaiknya perusahaan memilih alternatif 1 yakni memilih
proyek B, A, C G dan F.
Proyek Kebutuhan Dana PI PV
A Rp 200.000.000 1,12 Rp 224.000.000
C + G Rp 300.000.000 1,1 Rp 330.000.000
D Rp. 300.000.000 1,09 Rp 327.000.000
F Rp 100.000.000 1,07 Rp 107.000.000
Rp 900.000.000 Rp 988.000.000
PI gabungan = 998.000.000
/ 900.000.000 = 1,10
Analisis Waktu Ganda
Bila proyek yang dipilih bisa ditunda pelaksanaanya, maka
perlu dicari PI bila dilaksanakan tahun ini dan PI bila proyek
ditunda, selanjutnya dicari selisih PI-nya.
Proyek yang dipilih untuk dilaksanakan terlebih dulu adalah
proyek yang mempunyai selisih PI lebih besar, atau
proyek yang ditunda pelaksanaannya yang mempunyai
selisih PI-nya paling kecil.
Contoh
Perusahaan ANDA mendapatkan proyek-proyek dengan karakteristik sebagai
berikut:
Dana yang tersedia saat ini Rp. 600 juta
Tahun depan tersedia dana Rp. 200 juta
Proyek
Keb. Dana
(Juta Rp)
PI
Saat Ini
PI
Tahun Depan
A 200 1,17 1,15 =0,02
B 200 1,14 1,10 = 0,04
C 200 1,11 1,04 =0,07
D 200 1,08 1,05 = 0,03
Proyek mana yang dipilih lebih dulu???
Oleh karena selisih PI yang paling kecil adalah proyek A ,
maka sebaiknya proyek yang ditunda adalah proyek A, bukti
nya adalah sebagai berikut:
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, perlu mencari selisih PI antara bila
dilaksanakan tahun ini dengan bila dilaksanakan tahun depan.
Proyek
Keb. Dana
(Juta Rp)
PI
Saat Ini
PI
Tahun Depan
Selisih PI
A 200 1,17 1,15 0,02
B 200 1,14 1,10 0,04
C 200 1,11 1,04 0,07
D 200 1,08 1,05 0,03
Kita bandingkan bila yang ditunda proyek yang mempunyai selisih PI yang
paling besar yakni proyek C, maka PI nya bisa dihitung:
Proyek Investasi PI PV
B Rp 200.000.000 1,14 Rp 228.000.000
C Rp 200.000.000 1,11 Rp 222.000.000
D Rp 200.000.000 1,08 Rp 216.000.000
A Rp 200.000.000 1,15 Rp 230.000.000
Rp 800.000.000 Rp 896.000.000
PI gabungan = 896.000.000 / 800.000.000 = 1,12
*Ket: PI 1,15 adalah
PI proyek A tahun
depan
Dengan perhitungan tersebut terlihat PI-nya lebih kecil, maka
sebaiknya yang ditunda adalah proyek A.
Proyek Investasi PI PV
A Rp 200.000.000 1,17 Rp 234.000.000
B Rp 200.000.000 1,14 Rp 228.000.000
D Rp 200.000.000 1,08 Rp 216.000.000
C Rp 200.000.000 1,04 Rp 208.000.000
Rp 800.000.000 Rp 886.000.000
PI gabungan = 886.000.000 / 800.000.000 = 1,11
*Ket: PI 1,04 adalah
PI proyek C tahun
depan
Thank you

ASSIGNMENT
(LATIHAN SOAL)
Dikumpulkan paling lambat hari
Rabu tanggal 18 Mei 2022 Pukul
23.59
Latihan Soal
SOAL 1
PT. ARGOGEDE memiliki dana sebesar Rp. 600.000.000,- yang hendak digunakan untu
k membiayai beberapa usulan proyek yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
Proyek Kebutuhan Dana (
Ribu Rp)
Profitability In
deks (PI)
1 100.000.000 0,97
2 150.000.000 1,16
3 125.000.000 1,11
4 150.000.000 1,25
5 100.000.000 1,05
6 200.000.000 1,09
7 100.000.000 1,19
Proyek 1 dan 4 merupakan proyek
yang memiliki hubungan kontijensi
dan proyek 3 dan 7 mempunyai
hubungan mutually exclusive.
Semua usulan ini tidak tersedia
kesempatan untuk melakukan
penundaan.
Proyek mana saja yang sebaiknya
dipilih???
SOAL 2
PT. ANTARIKSA sedang mempertimbangkan untuk memilik beberapa
alternatif proyek sehubungan dengan keterbatasan dana yang dimiliki.
Perusahaan memiliki dana sebesar Rp. 2.500.000.000, Untuk mengerjakan
proyek yang ditawarkan sebagai berikut:
Proyek Investasi PI
A Rp 600.000.000 1,28
B Rp 400.000.000 1,09
C Rp 800.000.000 1,25
D Rp 300.000.000 1,1
E Rp 700.000.000 1,14
F Rp 500.000.000 1,2
G Rp 400.000.000 1,3
H Rp 300.000.000 1,04
I Rp 400.000.000 1,12
Proyek-proyek tersebut bersifat
independen, kecuali proyek A dan C
bersifat Mutually Exclusif dan
proyek G dan I bersifat kontijensi.
Proyek mana saja yang seharusnya
dipilih sehubungan dengan
keterbatasan dana yang dimiliki
perusahaan???
Perusahaan MERKURIUS mendapatkan proyek-proyek denga
n karakteristik sebagai berikut:
Dana yang tersedia saat ini Rp. 900 juta
Tahun depan tersedia dana Rp. 300 juta
Proyek
Keb. Dana
(Juta Rp)
PI
Saat Ini
PI
Tahun Depan
P 300 1,14 1,15=0,01
Q 300 1,17 1,20=0,03
R 300 1,09 1,15= 0,06
S 300 1,10 1,14 =0,04
Proyek mana yang dipilih lebih dulu???
SOAL 3

More Related Content

What's hot

ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaAulya Yarzuki
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 
Negative messages Komunikasi Bisnis
Negative messages Komunikasi BisnisNegative messages Komunikasi Bisnis
Negative messages Komunikasi BisnisTami Shahab
 
7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptx7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptxUlfi Oktaviana
 
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANHARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANOwnskin
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
TUTORIAL SERUNI DOSEN.pdf
TUTORIAL SERUNI DOSEN.pdfTUTORIAL SERUNI DOSEN.pdf
TUTORIAL SERUNI DOSEN.pdfYusuf Ayuba
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)budi Yulian
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24mas karebet
 
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungalingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungaAmrul Rizal
 
Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25Endah Kusumarini
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 

What's hot (20)

ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah dana
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Negative messages Komunikasi Bisnis
Negative messages Komunikasi BisnisNegative messages Komunikasi Bisnis
Negative messages Komunikasi Bisnis
 
7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptx7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptx
 
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANHARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
TUTORIAL SERUNI DOSEN.pdf
TUTORIAL SERUNI DOSEN.pdfTUTORIAL SERUNI DOSEN.pdf
TUTORIAL SERUNI DOSEN.pdf
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungalingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
 
Depresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SRDepresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SR
 
7 manajemen piutang
7 manajemen piutang7 manajemen piutang
7 manajemen piutang
 
Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
 

Similar to PPT PART 8, 9 dan 10.pptx

Pemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.pptPemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.pptYusranSukri
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MAMahiroh Iyoh
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layakderezara
 
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14sarihartati hartati
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2TitinSantiarini
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdfjampang1
 
16-Cost and Benefit Analysis
16-Cost and Benefit Analysis16-Cost and Benefit Analysis
16-Cost and Benefit AnalysisWahyu Wijanarko
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasiYuca Siahaan
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
9 Analisa Kelayakan Investasi
9  Analisa Kelayakan Investasi9  Analisa Kelayakan Investasi
9 Analisa Kelayakan InvestasiSimon Patabang
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Restu Pamungkas
 

Similar to PPT PART 8, 9 dan 10.pptx (20)

Pemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.pptPemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.ppt
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
 
Pertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1 kriteria investasi
Pertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1  kriteria investasiPertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1  kriteria investasi
Pertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1 kriteria investasi
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
 
5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx
 
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
16-Cost and Benefit Analysis
16-Cost and Benefit Analysis16-Cost and Benefit Analysis
16-Cost and Benefit Analysis
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
9 Analisa Kelayakan Investasi
9  Analisa Kelayakan Investasi9  Analisa Kelayakan Investasi
9 Analisa Kelayakan Investasi
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 

More from AulyaRositaDewi

Time Value of Money.pptx
Time Value of Money.pptxTime Value of Money.pptx
Time Value of Money.pptxAulyaRositaDewi
 
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdfLaporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdfAulyaRositaDewi
 
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdfLaporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdfAulyaRositaDewi
 
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docxPerlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docxAulyaRositaDewi
 

More from AulyaRositaDewi (6)

Time Value of Money.pptx
Time Value of Money.pptxTime Value of Money.pptx
Time Value of Money.pptx
 
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdfLaporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_2019_Full.pdf
 
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdfLaporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdf
Laporan_Keuangan_Konsolidasian_FY_20171.pdf
 
PPT PART 12 MK'.ppt
PPT PART 12 MK'.pptPPT PART 12 MK'.ppt
PPT PART 12 MK'.ppt
 
PPT PART 11 MK.ppt
PPT PART 11 MK.pptPPT PART 11 MK.ppt
PPT PART 11 MK.ppt
 
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docxPerlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
 

Recently uploaded

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (20)

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

PPT PART 8, 9 dan 10.pptx

  • 1. Prinsip-Prinsip Investasi Modal Dengan Kasus Khusus Siska Marlina, S.E., M.M. Universitas Garut
  • 2. NPV (Net Present Value) Dengan Mempertimbangkan Keterbatasan Modal
  • 3. Welcome!! ANALISIS KETERBATASAN DANA DAN HUBUNGAN ANTAR PROYEK
  • 4. 1. Pengertian 01 03 02 04 Pada pembahasan sebelumnya, pembahasan kriteria investasi dilakukan dengan aggapan bahwa manajemen sama sekali tidak memiliki persoalan dan tidak ada proyek yang saling meniadakan. Dana yang tersedia tidak terbatas. Dalam situasi yang demikian, penyusunan rangking dari berbagai usulan proyek yang tersedia dapat dengan mudah dilakukan. Keputusan yang hendak diambil dengan menggu- nakan berbagai kriteria investasi misalnya NPV, IRR, PI akan menghasilkan keputusan yang sama, sekalipun mungkin memiliki perbedaan pada penyusunan rangking internalnya. Ini terjadi karena proyek yang memiliki NPV lebih besar dari pada nol, juga akan memilih IRR yang lebih besar dari pada biaya modalnya (k) dan sekaligus juga akan memiliki PI yang lebih besar daripada angka satu. Dengan kata lain, proyek yang akan dipilih berdasarkan kriteria NPV juga akan dipilih jika digunakan kriteria yang lain. Apalagi jika tidak ada persoalan proyek yang saling meniadakan.
  • 5. Lanjutan… Dalam situasi nyata, keadaan yang seperti itu tidak harus selalu terjadi. Berbagai situasi yang sebaliknya bahkan sering dijumpai. Proyek yang memiliki hubungan bebas (independent) satu sama lain jarang dijumpai. Sementara proyek yang salin g meniadakan tidak sedikit dijumpai. Bahkan yang tidak kalah pentingnya, sering dijumpai bahwa dana yang tersedia tidak cukup untuk membiayai keseluruhan proyek yang diinginkan, sementara disisi lain sesungguhnya proyek – proyek tersebut menjanjikan keuntungan yang tidak kecil. Jawaban atas pertanyaan ada atau tidaknya usulan proyek yang dapat ditunda menjadi relevan dan signifikan. Dalam konteks ini pendekatan waktu tunggal dan waktu ganda menjadi relevan.
  • 6. 2. Proyek Kontijensi Proyek disebut memiliki hubungan kontijensi jika dipilihnya satu proyek penyebabnya harus diikutsertakannya proyek yang lain. Dipilihnya, misalnya satu sistem transportasi barang tertentu menyebabkan harus juga dipilihnya sistem transportasi pelengkap lainnya. Dalam situasi yang demikian, sesungguhnya tidak diperlukan modifikasi yang terlalu canggih. Hal yang diperlukan yakni hanya menggabungkan data kas keluar dan kas masuk dari kedua atau lebih dari proyek-proyek tersebut, sebelum menggunakan salah satu atau beberapa kriteria investasi yang tersedia . Dengan kata lain, jika misalnya hendak digunakan metode NPV, PI, IRR, maka perlu dihitung besarnya NPV, PI, IRR gabungan (integrasi). Dengan demikian, nilai NPV,PI,dan IRR dari masing-masing proyek menjadi tidak relevan untuk da sar pengambilan keputusan manajemen.
  • 7. Lanjutan… Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kasus berikut ini yang mencoba menilai kelayakan usulan proyek melalui kriteria investasi PI gabungan. Jika misalnya dijumpai dua usulan proyek A dan B, masing-masing memiliki PI sebesar 1,25 dan 0,90 serta memerlukan dana sebersar Rp.20juta dan Rp.10juta, maka jika keduan proyek itu memiliki hubungan kontijensi maka data dari masing- masing proyek tersebut tidak relevan untuk pengambilan keputusan. Dalam situasi demikian, manajemen tidak dapat mengatakan bahwa proyek A lebih layak dibanding proyek B karena mempunyai PI jauh lebih besar dari satu, sementara PI proyek B justru lebih kecil dibanding satu.
  • 8. Lanjutan… Dalam kasus yang demikan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari PI gabungan dari kedua proyek tersebut sama dengan 1,13 berasal dari jumlah keseluruhan aliran kas masuk kedua proyek tersebut (Rp.34juta = Rp25juta + Rp.9juta) dibagi dengan dana yang dibutuhkan oleh kedua proyek tersebut (Rp.30juta = Rp.20juta + Rp.10juta). karena PI gabungan bernilai lebih besar daripada satu, maka kedua proyek tersebut dapat dinyatakan sebagai proyek yang layak, sekalipun salah satu proyek tersebut memiliki nilai PI lebih kecil dari satu (NPV Negatif).
  • 9. 3. Mutually Exclusive Proyek yang bersifat mutually exclusive adalah proyek yang mempunyai hubungan keterkaitan yang saling meniadakan. Bila dua proyek A dan B bersifat mutually exclusive artinya jika proyek A diterima, maka proyek B harus ditolak, demikian sebaliknya bila proyek B yang diterima proyek A harus ditolak. Dari proyek-proyek yang bersifat mutually exclusive, akan dipilih yang PI-nya paling tinggi. Contoh proyek ini, misalnya sebuah departemen pemerintah mempunyai dua proyek dan demi untuk pemerataan, maka hanya boleh mengambil satu proyek untuk masing-masing kontraktor. Dari beberapa proyek yang akan dipilih beserta sifat-sifat proyek dan keterbatasan dana, maka untuk memilih proyek mana saja yang sebaiknya dilaksanakan, juga perlu pertimbangan apakah pelaksanaan proyek bisa ditunda atau tidak bisa ditunda. Apabila proyek-proyek tersebut tidak bisa ditunda, maka analisisnya menggunakan analisis waktu tunggal, sedangkan bila bisa ditunda menggunakan analisis waktu ganda.
  • 10. Contoh Analisis Waktu Tunggal Perusahaan RAMA sedang mempertimbangkan beberapa proyek dengan kondisi sebagai berikut: Proyek Kebutuhan Dana (Jutaan) PI A 200 1,12 B 250 1,15 C 150 1,22 D 300 1,09 E 200 1,10 F 100 1,07 G 150 0,98 Proyek B dan E bersifat Mutually Exclusive, Proyek C dan G bersifat kontijensi, sedangkan lainnya bersifat independen. Dana Tersedia Rp. 900.000.000,- Proyek-proyek mana saja yang sebaiknya dipilih???
  • 11. Lanjutan… Untuk menentukan proyek-proyek mana saja yang sebaiknya dipilih, maka perlu menyelesaikan dulu proyek-proyek yang mempunyai sifat khusus. Proyek B dan E yang mempunyai sifat mutually exclusive dipilih yang profitability indexnya (PI) nya lebih besar yakni proyek B, sedangkan proyek E ditolak. Demikian pula proyek C dan G yang mempunyai hubungan kontijensi perlu dicari PI gabungannya, yaitu sebagai berikut: Proyek Investasi PI PV C 150.000.000 1,22 183.000.000 G 150.000.000 0,98 147.000.000 300.000.000 330.000.000 PI gabungan = 330.000.000 / 300.000.000 = 1,10 Dengan demikian PI untuk proyek C dan G adalah sebesar 1,10.
  • 12. Setelah proyek-proyek yang mempunyai sifat khusus dianalisis, selanjutnya proyek-proyek tersebut diranking berdasarkan PI sebagai berikut: Proyek Kebutuhan Dana PI B 250 1,15 A 200 1,12 C + G 300 1,1 D 300 1,09 F 100 1,07 Dari rangking proyek dipilih proyek-proyek berdasar rangking tersebut di atas dan berdasar keterbatasan dana yakni Rp. 900.000.000
  • 13. Alternatif 1, proyek B, A .C+G dan F PI gabungan = 984.500.000 / 850.000.000 = 1,12 Proyek Kebutuhan Dana PI PV B Rp 250.000.000 1,15 Rp 287.500.000 A Rp 200.000.000 1,12 Rp 224.000.000 C + G Rp 300.000.000 1,1 Rp 330.000.000 F Rp 100.000.000 1,07 Rp 107.000.000 Rp 850.000.000 Rp 948.500.000
  • 14. Alternatif 2, Proyek A, C+G, D dan F Dari alternatif satu diperoleh PI sebesar 1,12 dan masih ada sisa dana sebesar Rp. 50.000.000. Dana ini bisa diinvestasikan pada proyek lain. Sedangkan alternatif 2 dengan semua dana yang tersedia sebesar Rp. 900.000.000 menghasilkan PI sebesar 1,10. Dengan demikian sebaiknya perusahaan memilih alternatif 1 yakni memilih proyek B, A, C G dan F. Proyek Kebutuhan Dana PI PV A Rp 200.000.000 1,12 Rp 224.000.000 C + G Rp 300.000.000 1,1 Rp 330.000.000 D Rp. 300.000.000 1,09 Rp 327.000.000 F Rp 100.000.000 1,07 Rp 107.000.000 Rp 900.000.000 Rp 988.000.000 PI gabungan = 998.000.000 / 900.000.000 = 1,10
  • 15. Analisis Waktu Ganda Bila proyek yang dipilih bisa ditunda pelaksanaanya, maka perlu dicari PI bila dilaksanakan tahun ini dan PI bila proyek ditunda, selanjutnya dicari selisih PI-nya. Proyek yang dipilih untuk dilaksanakan terlebih dulu adalah proyek yang mempunyai selisih PI lebih besar, atau proyek yang ditunda pelaksanaannya yang mempunyai selisih PI-nya paling kecil.
  • 16. Contoh Perusahaan ANDA mendapatkan proyek-proyek dengan karakteristik sebagai berikut: Dana yang tersedia saat ini Rp. 600 juta Tahun depan tersedia dana Rp. 200 juta Proyek Keb. Dana (Juta Rp) PI Saat Ini PI Tahun Depan A 200 1,17 1,15 =0,02 B 200 1,14 1,10 = 0,04 C 200 1,11 1,04 =0,07 D 200 1,08 1,05 = 0,03 Proyek mana yang dipilih lebih dulu???
  • 17. Oleh karena selisih PI yang paling kecil adalah proyek A , maka sebaiknya proyek yang ditunda adalah proyek A, bukti nya adalah sebagai berikut: Untuk menyelesaikan permasalahan ini, perlu mencari selisih PI antara bila dilaksanakan tahun ini dengan bila dilaksanakan tahun depan. Proyek Keb. Dana (Juta Rp) PI Saat Ini PI Tahun Depan Selisih PI A 200 1,17 1,15 0,02 B 200 1,14 1,10 0,04 C 200 1,11 1,04 0,07 D 200 1,08 1,05 0,03
  • 18. Kita bandingkan bila yang ditunda proyek yang mempunyai selisih PI yang paling besar yakni proyek C, maka PI nya bisa dihitung: Proyek Investasi PI PV B Rp 200.000.000 1,14 Rp 228.000.000 C Rp 200.000.000 1,11 Rp 222.000.000 D Rp 200.000.000 1,08 Rp 216.000.000 A Rp 200.000.000 1,15 Rp 230.000.000 Rp 800.000.000 Rp 896.000.000 PI gabungan = 896.000.000 / 800.000.000 = 1,12 *Ket: PI 1,15 adalah PI proyek A tahun depan
  • 19. Dengan perhitungan tersebut terlihat PI-nya lebih kecil, maka sebaiknya yang ditunda adalah proyek A. Proyek Investasi PI PV A Rp 200.000.000 1,17 Rp 234.000.000 B Rp 200.000.000 1,14 Rp 228.000.000 D Rp 200.000.000 1,08 Rp 216.000.000 C Rp 200.000.000 1,04 Rp 208.000.000 Rp 800.000.000 Rp 886.000.000 PI gabungan = 886.000.000 / 800.000.000 = 1,11 *Ket: PI 1,04 adalah PI proyek C tahun depan
  • 21. ASSIGNMENT (LATIHAN SOAL) Dikumpulkan paling lambat hari Rabu tanggal 18 Mei 2022 Pukul 23.59
  • 22. Latihan Soal SOAL 1 PT. ARGOGEDE memiliki dana sebesar Rp. 600.000.000,- yang hendak digunakan untu k membiayai beberapa usulan proyek yang memiliki karakteristik sebagai berikut: Proyek Kebutuhan Dana ( Ribu Rp) Profitability In deks (PI) 1 100.000.000 0,97 2 150.000.000 1,16 3 125.000.000 1,11 4 150.000.000 1,25 5 100.000.000 1,05 6 200.000.000 1,09 7 100.000.000 1,19 Proyek 1 dan 4 merupakan proyek yang memiliki hubungan kontijensi dan proyek 3 dan 7 mempunyai hubungan mutually exclusive. Semua usulan ini tidak tersedia kesempatan untuk melakukan penundaan. Proyek mana saja yang sebaiknya dipilih???
  • 23. SOAL 2 PT. ANTARIKSA sedang mempertimbangkan untuk memilik beberapa alternatif proyek sehubungan dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Perusahaan memiliki dana sebesar Rp. 2.500.000.000, Untuk mengerjakan proyek yang ditawarkan sebagai berikut: Proyek Investasi PI A Rp 600.000.000 1,28 B Rp 400.000.000 1,09 C Rp 800.000.000 1,25 D Rp 300.000.000 1,1 E Rp 700.000.000 1,14 F Rp 500.000.000 1,2 G Rp 400.000.000 1,3 H Rp 300.000.000 1,04 I Rp 400.000.000 1,12 Proyek-proyek tersebut bersifat independen, kecuali proyek A dan C bersifat Mutually Exclusif dan proyek G dan I bersifat kontijensi. Proyek mana saja yang seharusnya dipilih sehubungan dengan keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan???
  • 24. Perusahaan MERKURIUS mendapatkan proyek-proyek denga n karakteristik sebagai berikut: Dana yang tersedia saat ini Rp. 900 juta Tahun depan tersedia dana Rp. 300 juta Proyek Keb. Dana (Juta Rp) PI Saat Ini PI Tahun Depan P 300 1,14 1,15=0,01 Q 300 1,17 1,20=0,03 R 300 1,09 1,15= 0,06 S 300 1,10 1,14 =0,04 Proyek mana yang dipilih lebih dulu??? SOAL 3