Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kredit perbankan, termasuk proses pengajuan, analisis, persetujuan, pencairan, pengawasan, dan penyelesaian kredit.
2. Kredit bank merupakan penyediaan dana berdasarkan kesepakatan antara bank dan debitur dimana debitur harus mengembalikan dana beserta bunga.
3. Analisis kredit dilakukan menggunakan metode 6C dan 6A
3. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin
yaitu “Credere” yang berarti percaya (to
believe atau to trust).
Persetujuan pemberian kredit oleh suatu bank
kepada debiturnya selalu berdasarkan
kepercayaan
4. Unsur – Unsur Kredit
1. Waktu, yaitu adanya jarak antara saat persetujuan
pemberian kredit dan pelunasannya.
2. Kepercayaan,yang melandasi pemberian kredit oleh
kreditur/Bank kepada debitur, yaitu kredit akan
dikembalikan setelah jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak.
3. Penyerahan atau objek, dimana pihak kreditur
menyerahkan nilai ekonomi atau objek berupa uang atau
tagihan kpd debitur yg harus dikembalikan setelah
jatuhtempo
4. Risiko, yang mungkin timbul sepanjang jangka waktu
kredit.
5. Kreditur dan Debitur, yaitu antara kreditur dan debitur
terdapat suatu persetujuan/ perjanjian pinjam meminjam
uang yang dibuktikan dengan suatu akta perjanjian.
5. Menurut UU Perbankan Nomor 10
tahun 1998 pasal 1 ayat (11) :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”.
6. Dana yang disalurkan
Dana yang disalurkan kepada nasabah bank
berupa kredit berasal dari :
1. Dana pihak kesatu (pemilik)
2. Dana pihak kedua (pinjaman dari lemb.lain)
3. Dana dari masyarakat (simpanan)
7. Siklus Dana : Bank dan Masyarakat
MASYARAKAT BANK
SIMPANAN
KREDIT
DANA
8. Tujuan dan Penggunaan Kredit
Modal Kerja (Working Capital Loan) dan Investasi
(Investment Loan)
a. Perdagangan
b. Perindustrian
c. Pertanian
d. Jasa
Konsumtif (Consumer Loan)
a. Keperluan pribadi
b. Biaya sekolah, berobat dll
c. Pembelian barang rumah tangga
d. Dan lain-lain
9. Kredit menurut jangka waktu
1. Jangka Pendek – Maksimal 1 Tahun
2. Jangka Menengah – 1 s.d 3 Tahun
3. Jangka Panjang – Lebih dari 3 Tahun
10. Siklus Perkreditan
Calon Debitur
Permohonan
Kredit
Kredit Lancar (L)
Persetujuan KreditKredit Bermasalah :
1. DPK
2. KL
3. D
4. M
Analisa Kredit
Penanganan /
Tindakan
Pengawasan dan Pembinaan Nasabah/Debitur Pencairan Kredit
Lunas
11. Tahapan Pengajuan Kredit
1. Calon debitur diterima Costumer Service (CS), lalu diserahkan
kepada admin kredit.
2. Admin mencatat daftar calon debitur pada buku register
permohonan kredit, selanjutnya memberikan formulir
permohonan kredit kepada calon debitur.
3. Admin menyerahkan formulir kepada Account Officer (AO) untuk
dianalisa.
4. Apabila layak,AO / Bagian analis kredit menyerahkan berkas kredit
kepada pejabat kredit (relationships) untuk memberikan
rekomendasi kredit (usulan)
5. Selanjutnya berkas yang telah direkomendasi diserahkan kepada
pemimpin bank, lalu pemimpin bank membuat disposisi kepada
pejabat kredit yang isinya : disetujui atau tidak disetujui.
6. Disetujui – dicairkan, tidak disetujui – ada pemberitahuan dengan
surat yang isinya antara lain mengenai alasan kredit ditolak.
7. AO/Analis dan Pejabat Kredit boleh menolak apabila kredit tidak
layak sebelum diserahkan kepada pemimpin bank, dengan alasan
hasil analisa kredit tidak memenuhi salah satu 6-C atau seluruhnya.
12. Permohonan Kredit
Permohonan fasilitas kredit adalah surat permohonan yang diajukan oleh
seseorang / perusahaan untuk meminta fasilitas kredit pada bank, dimana
surat permohonan tersebut dilampiri berkas-berkas lain yang berhubungan
dengan permohonan kreditnya sebagai pelengkap dan penunjang
permohonan kredit tersebut.
Permohonan fasilitas kredit tersebut dapat berupa :
1. Permohonan baru untuk mendapatkan suatu fasilitas kredit.
2. Permohonan tambahan atas kredit yang sedang berjalan.
3. Permohonan perpanjangan masa berlakunya atas kredit yang telah
berakhir jangka waktunya.
4. Permohonan lainnya misalnya pengunduran jadwal angsuran,
penukaran jaminan, dll.
Surat permohonan kredit harus dibuat oleh calon debitur secara
tertulis dan ditandatangani oleh orang atau pejabat yang
berhak mengajukan permohonan kredit tersebut menurut status dan
bentuk hukum perusahaan.
13. Isi surat permohonan:
1. Nama calon debitur, nama penanggung/penjamin dan nama ibu kandung
2. Jumlah Kredit / Plafon Kredit
3.Tujuan dan Penggunaan Kredit
3. Jangka waktu pengembalian kredit
4. Deskripsi Jaminan yang diberikan (agunan)
Berkas-berkas lainnya berupa :
- Daftar isian formulir permohonan kredit
yang disediakan oleh bank, yang diisi secara lengkap dan benar oleh calon
debitur.
- Izin-izin yang dimiliki misalnya SIUP, NPWP,TDP, dll.
- Akta Pendirian dan Akta-Akta Perubahan Perusahaan.
- Bukti-bukti pemilikan barang yang akan dijaminkan.
- Surat persetujuan dari komisaris perseroan kepada Direksi perusahaan.
- Curriculum vitae para pengurus perusahaan.
- Neraca dan perhitungan rugi laba berikut lampirannya.
- Realisasi kegiatan usaha seperti pembelian/penjualan.
- Rencana kegiatan usaha yang akan datang.
- Struktur Organisasi perusahaan.
- Sarana produksi yang dimiliki berupa mesin-mesin, gedung,dll
14. Analisis Kredit
Secara umum, analisis kredit dilakukan
berdasarkan dua metode yaitu:
Metode penilaian “ 6C “ yang
meliputi Character, Capital, Capacity,
Condition, Collateral dan Cash Flow.
Metode penilaian “ 6A “ yang meliputi
aspek yuridis (hukum) , pasar &
pemasaran, teknik, manajemen, keuangan
dan sosial ekonomis.
15. Persetujuan Kredit
Analisa yang sudah dibuat account officer diperiksa lebih
dahulu oleh atasannya (Kepala bagian kredit) sebelum
disampaikan ke Pemimpin Cabang atau Wilayah atau Direksi
(tergantung dari wewenangnya) untuk pengambilan keputusan
persetujuan atau penolakan kredit.
Pada beberapa bank umum, pembahasan dan persetujuan
kredit dilakukan oleh komite yang dibentuk diresksi yang
disebut “Komite Kredit”.Tugas komite kredit ini adalah:
a.Memeriksa laporan analisa kredit.
b.Menyetujui permohonan kredit yang diajukan oleh calon
debitur.
c.Menetapkan syarat-syarat pemberian kredit,seperti tingkat
bunga, jangka waktu
kredit, nilai agunan, dan syarat-syarat lainnya.
16. Perjanjian Kredit
Perjanjian kredit dapat dibuat/disiapkan oleh bank ybs.Ataukah dibuat lewat
Notaris tergantung kesepakatan bank dan calon debitur.
Secara umum isi perjanjian kredit terdiri dari :
Pihak pemberi kredit (disebut bank )
Pihak penerima kredit (disebut debitur)
Tujuan pemberian kredit
Besarnya biaya proyek
Besarnya kredit yang diberikan
Tingkat bunga kredit
Biaya lain yang harus dibayar nasabah kredit seperti provisi kredit, commitment fee,
appraisal cost. Dll.
Jangka waktu pengembalian kredit (angsuran kredit)
Jadwal pembayaran angsuran kredit dan bunga kredit
Jaminan kredit
Syarat-syarat lainnya yang harus dipenuhi sebelum kreditnya dicirkan.
Perjanjian kredit yang dibuat oleh bank sendiri, ditandatangani oleh pihak bank dan
pihak debitur. Sedangkan perjanjian kredit yang dibuat dihadapan notaris
ditandatangi oleh 3 pihak yaitu, bank, notaris dan debitur.
17. Pencairan Kredit
Pencairan kredit dapat dilakukan bank setelah
debitur telah memenuhi persyaratan-
persyaratan dalam perjanjian kredit yang telah
ditandatangai baik oleh debitur maupun bank
atau oleh notaris apabila diperlukan.
Pencairan kredit/pembayaran oleh bank
dilakukan oleh bank dengan berbagai cara, ada
yang langsung diterima tunai, atau
dikirimkan/dimasukkan dalam rekening debitur,
ada juga yang langsung dikirim kerekening
perusahaan yang menjadi rekanan
nasabah,dsb.nya.
18. Pengawasan Kredit
Pengawasan (monitoring) kredit yang dilakukan bank setelah kredit
dicairkan merupakan salah satu kunci utama dari keberhasilan
pemberian kredit, selain ketajaman dan ketelitian yang dilakukan
sewaktu melakukan analisis kredit.Terjadinya kegagalan kredit
(kredit bermasalah) terutama disebabkan oleh kelalaian bank dalam
melakukan pengawasan kredit.
Pengawasan kredit meliputi berbagai aspek atau kegiatan sbb:
Adanya administrasi kredit yang memadai dan menggunakan cara-
cara mutakhir.
Keharusan bagi debitur untuk menyampaikan laporan secara
berkala.
Keharusan bagi account officer untuk melakukan on the spot ke
proyek/prshaan nsb.
Adanya konsultasi terstruktur antara pihak bank dan debitur
Adanya suatu “system peringatan” pada administri bank yg dikelola
account officer.
19. Kredit Bermasalah
Kredit Bermasalah yaitu kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk
membayar angsuran pokok serta bunga kreditnya yang disepakati dalam perjanjian
kredit.
Kategori Kredit Bermasalah :
1. Dengan Perhatian Khusus
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan kurang dari 3 bulan
2. Kurang Lancar
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan selama dari 3 bulan dari waktu yang telah
diperjanjikan.
3. Diragukan
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan selama dari 6 bulan dari waktu yang telah
diperjanjikan.
4. Macet
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut
jadwal yang telah diperjanjikan.
20. Penyelamatan Kredit
Rescheduling
Kebijaksanaan ini berkaitan dengan jangka waktu kredit sehingga keringanan
yang dapat diberikan adalah:
1. Memperpanjang jangka waktu kredit.
2. Memperpanjang jarak waktu angsuran.
3. Penurunan jumlah untuk setiap angsuran yang mengakibatkan perpanjangan
jangka waktu kredit.
Reconditioning
Dalam hal ini, bantuan yang diberikan berupa keringanan atau perubahan
persyaratan kredit antara lain :
1. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan utang pokok sehingga nasabah
untuk waktu tertentu tidak perlu membayar bunga,tetapi utang pokoknya
dapat melebihi plafond yang disetujui.
2. Penundaan pembayaran bunga, yaitu bunga tetap dihitung tetapi
penagihannya kepada nasabah tidak dilaksanakan sampai nasabah
mempunyai kesanggupan.
3. Penurunan suku bunga.
4. Pembebasan bunga
5. Pengkonversian kredit jangka pendek menjadi kredit jangka panjang dengan
syarat yang lebih ringan.
21. Restructuring
Jika kesulitan usaha nasabah disebabkan oleh factor modal, maka penyelamatannya
adalah dengan meninjau kembali situasi dan kondisi permodalan, baik modal kerja
maupun barang modal.Tindakan yang diambil dala rangka restructuring adalah :
Tambahan kredit
Bagi nasabah yang berhasil menjalankan usaha atau proyeknya, nasabah tersebut
dapat datang kembali kebank untuk membicarakan kemungkinan memperoleh
tambahan kredit bagi perluasan usaha atau proyeknya.
Untuk itu seluruh proses analisis kredit diulangi kembali oleh pihak bank
sebagaimana dalam gambar siklus perkreditan.
Tambahan Equity
Apabila tambahan kredit memberatkan nasabah sehubungan dengan pembayaran
bunganya maka perlu dipertimbangkan tambahan modal sendiri yang berupa :
1. Tambahan modal dari pihak bank dengan cara :
Penambahan/penyetoran uang (fresh money).
2. Konversi utang nasabah, baik utang bunga maupun utang pokok atau keduanya.
3. Tambahan modal dari pemilik :
Kalau perusahaannya berbentuk PT, maka tambahan modal ini dapat berasal
dari pemegang saham.
22. Penyelesaian Kredit
Apabila langkah penyelamatan kredit nasabah sulit dilakukan, maka
manajemen bank segera memutuskan langkah strateginya menjadi strategi
penyelesaian kredit.
Strategi penyelesaian kredit dapat diambil dengan beberapa langkah sebagai
berikut:
Melalui negosiasi bank dengan debitur, dimana bank dapat melakukan
penguasaan hasil usaha, sewa barang agunan, mencarikan mitra usaha yang
berjalan baik. Semua hasil tersebut digunakan
untuk menurunkan baki debet debitur.
Pengambilalihan manajemen perusahaan, dimana bank bersama nasabah
mencari perusahaan yang mampu mengambil-alih, baik berupa anak angkat,
joint venture, aliansi, akuisisi dan merger.
Penyerahan hak penagihan piutang kepada badan-badan resmi yang secara
yuridis berhak menagih piutang seperti PUPN, Pengadilan Negeri, dll.
Debitur dinyatakan pailit karena bangkrut, penagihannya dapat diajukan
kepada Balai Harta Peninggalan (BHP), dimana kedudukan bank dapat
sebagai kreditur preferent, bilamana bank telah melakukan pengikatan
agunan dengan hak hipotik atau kredit verband.