Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proyek yang meliputi tujuan analisis proyek, penyusunan perkiraan keuangan melalui perhitungan laba rugi dan neraca, serta arus manfaat dan biaya dari sudut pandang perusahaan dan masyarakat.
2. I am
Telah dijelaskan terdahulu bahwa proyek
adalah, Suatu rangkaian kegiatan yang
menggunakan sejumlah sumber daya
untuk memperoleh suau manfaat (benefit).
Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya
(cost), yang diharapkan dapat memberikan
suatu hasil (return) dalam jangka waktu
tertentu. Dengan demikian diperlukan
suatu perencanaan dan pelaksanaan,
yang disesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai.
3. I am
Ada dua kenyataan yang selalu
dihadapi dalam proyek, yaitu :
1. Sumber-sumber yang bersifat
langka
2. Kegiatan-kegiatan yang berbeda
atau kegiatan-kegiatan yang yang
sama dalam lingkungan yang
berbeda dapat pula memberikan
hasil yang berbeda.
4. TUJUAN ANALISIS PROYEK
1. Mengetahui tingkat keuntungan
yang dapat dicapai melalui
investasi dalam suatu proyek.
2. Sejalan dengan1, menghindari
pemborosan sumber-sumber,
yaitu dengan menghindari
palaksanaan proyek yang tidak
menguntungkan.
5. TUJUAN ANALISIS PROYEK
3. Mengadakan penilaian terhadap
peluang investasi yang ada
sehingga kita dapat memilih
alternative proyek yang paling
menguntungkan
4. Sejalan dengan 3, menentukan
prioritas investasi
6. Penyusunan Perkiraan
Finansial
Analisis Finansial dalam kerangka evaluasi
proyek lebih bersifat analisis tentang arus dana.
Dana investasi bagi suatu perusahaan akan
bersumber dari :
- Perusahaan sendiri berupa dana penyusutan
dan laba ditahan.
- Luar perusahan dalam bentuk kredit bank,
penjualan saham, penjualan obligasi.
-
8. Perhitungan Laba-Rugi
Dalam perhitungan laba-rugi tergambar
semua penerimaan dan pengeluaran
perusahaan selama jangka waktu
tertentu-biasanya satu tahun- baik yang
berhubungan dengan produksi/kegiatan
pokok perusahaan maupun yang tidak,
seperti penerimaan/pengeluaran bunga
dsb.
9. Perhitungan Laba-Rugi
Dalam perhitungan laba-rugi tergambar
semua penerimaan dan pengeluaran
perusahaan selama jangka waktu
tertentu-biasanya satu tahun- baik yang
berhubungan dengan produksi/kegiatan
pokok perusahaan maupun yang tidak,
seperti penerimaan/pengeluaran bunga
dsb.
11. Penyusutan dan laba setelah pajak
merupakan dana perusahaan yang
berasal dari sumber intern dan dikenal
sebagai arus dana usaha hasil
investasi (cashflow from investment).
Laba yang ditahan adalah sisa laba
setelah pembayaran deviden, yang
ditanam kembali di dalam perusahaan
untuk menambah modal.
11
12. Dari contoh perhitungan laba rudi
diatas, dapat dihitung arus dana
usaha (cashflow) sebagai jumlah
(i). Laba setelah pajak (ii)
penyusutan , jadi jumlah 220 +
60 = 280 juta rp.
14. Dari contoh Neraca dan melihat
kolom arus masuk dan arus
keluar dapat diketahui bahwa
arus dana keluar melebihi arus
dana masuk. Dana masuk
sebesar Rp.680 jt sedangkan
dana keluar sebesar Rp. 735 jt.
Hal ini disebabkan perusahan
kas bank sebesar Rp. 55 jt.
17. Berdasarkan jenis perkiraan finanasial diatas, maka
dapat dijelaskan tentang arus benefit dan biaya dari
sudut pandang perusahaan maupun masyarakat,
sebagai berikut :
1. Benefit dan Biaya dari Segi Perusahaan
Sudut pandang perusahaan sama dengan sudut
pandang pemegang saham,
a. Benefit merupakan Cashflow, yaitu laba
setelah pajak dan penyusutan ditambah
penjualan aktiva
Arus Benefit dan Biaya
18. b. Baiaya, merupakan penggunaan dana, (kecuali
pembayaran pemegang saham ),dikurangi
penerimaan yang terkait dengan kewajiban dan
utang-utang.
2. Benefit dan Biaya dari Segi Masyarakat
Bagi proyek yang hasilnya dijual, benefit adalah
nilai penjualan, baik hasil ekploitasi maupun
aktiva. Benefit yang hasil hasilnya tidak dijual,
akan dibahas pada materi-materi berikut.
Biaya, ada dua alternatif yang dapat digunakan
tergantung apakah sumber dana dari dalam
negeri maupun luar negeri.
Arus Benefit dan Biaya
19. Biaya, ada dua alternatif yang dapat digunakan
tergantung apakah sumber dana dari luar negeri
dianggap
1. Terkena social opportunity cost factor produksi
modal yang berlaku secara umum.
2. Hanya tersedia untuk proyek yang menjadi
obyek penilaian.
Dalam hal alternative 1, biaya social terdiri dari :
a. Biaya ekploitasi dan pemeliharaan lain diluar
penyusutan.
b. Pertambahan pemeliharaan aktiva.
Arus Benefit dan Biaya
20. 1. Sunk Cost, yaitu biaya yang sudah
dikeluarkan pada waktu lampu untuk suatu
proyek, atau biaya yang sudah dikeluarkan
sebelum diambil keputusan untuk
melaksanakan proyek.
2. Penyusutan atau depresiasi, hanya
merupakan mengalokasian biaya investasi
setiap tahun sepanjang umur ekonomi proyek
untuk menjamin bahwa biaya modal itu
diperhitungkan dalam laporan /neraca laba-
rugi tahunan (profit and loss statement).
Biaya Finansial Yang Tidak Dihitung Sebagai
biaya Dalam analisis ekonomi
21. 3. Pelunasan hutang beserta bunganya.
Apakah pelunanasan hutang (pembayaran
angsuran) dan bunganya itu dihitung sebagai
biaya ekonomi atau tidak, tergantung pada
apakah pelunasan itu merupakan beban social
atau tidak. Dalam hal pinjaman untuk investasi ini
ada pengeluaran yang dihitung sebagai biaya,
a. Pada waktu diadakan investasi
b. Pada waktu pelunasan pinjaman dan bunga
Biaya Finansial Yang Tidak Dihitung Sebagai
biaya Dalam analisis ekonomi
22. ad.a. Pada waktu diadakan investasi.
Jika pinjaman itu tidak terikat pasa suatu
proyek tertentu, maka dana sesungguhnya
dapat dipakai untuk melaksanakan berbagai
macam proyek. Hal ini berarti, bahwa jika dana
itu dipakai untuk investasi dalam sesuatu
proyek, missal irigasi, maka pada waktu
pengeluaran untuk investasi itu perekonomian
kehilangan kesempatan untuk menggunakan
dana tersebut dalam proyek lain, misalnya
jalan, jembatan, dll, yang dapat memberikan
manfaat pada perekonomian. Ini berarti ada
manfaat yang hilang (benefit foregone) bagi
perekonomian.
23. Dalam hal ini biaya diperhitungkan pada waktu
diadakan investasi.
Ad.b. Sebaliknya, jika suatu proyek dibiayai
dengan pinjaman/kredit terikat, maka
pinjaman/kredit itu hanya diberikan untuk
pelaksanaan sesuatu proyek tertentu,
umpamanya proyek rumah sakit. Artinya jika
rumah sakit itu tidak jadi dilaksanakan,
pinjaman itu akan batal, dan tidak dapat
dipakai untuk proyek lain. Hal ini berarti,
bahwa pada waktu dana/sumber itu
diinvestasikan pada proyek rumah sakit
tersebut, bagi perekonomian tidak ada proyek
24. lain yang dikorbankan (= tidak ada “benefit
foregone”), sehingga investasi pada proyek
rumah sakit dilihat dari sudut
perekonomian/masyarakat tidak merupakan
pengorbanan (cost). Untuk proyek-proyek
semacam ini beban social/ekonomi baru
terasa pada waktu pelunasan angsuran
beserta bunganya, sehingga “ the social
opportunity cost” dibebankan pada proyek
pada waktu pelunasan pinjaman dan
bunganya di kemudian hari, dan bukan pada
waktu investasi.
25. Studi kelayakan diadakan untuk menentukan
apakah sesuatu proyek akan dilaksanakan atau
tidak; artinya pengeluaran untuk studi kelayakan
diadakan sebelum ada keputusan (decision
making) tentang pelaksanaan proyek tentang
pelaksanaan proyek. Sehubungan dengan itu,
maka bagi proyek biaya itu dianggap sebagai
‘sunk cost’, karena yang dianggap sebagai biaya
proyek adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
sesudah pengambilan keputusan.
4. Studi Teknis dan Studi Kelayakan (Engineering
and feasibility studies)
26. Studi teknis, meliputi a. Desain pendahuluan
(preliminary desain) b. desain akhir ( final
design).
Ad. a. Tidak dianggap biaya
Ad. B. termasuk biaya ( kecuali dengn kredit
terikat).
4. Studi Teknis dan Studi Kelayakan (Engineering
and feasibility studies)