Laporan praktikum mikroteknik membahas dua eksperimen preparasi whole mount, yaitu protozoa dan epidermis daun sitrus. Pada eksperimen protozoa, preparat menampakkan paramecium sp. tetapi organel tidak jelas. Sedangkan pada eksperimen epidermis, preparat epidermis atas hanya menampakkan sel-sel epidermis, sedangkan epidermis bawah menampakkan sel epidermis dan stomata.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermis
1. LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROTEKNIK
Disusun oleh :
DEwI SETIyANA
4401411058
ROMBEL 3
PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
5. CARA KERJA
WM PROTOZOA
1. Kultur Protozoa dibuat dua minggu sebelum pembuatan preparat.
2. Gelas benda bebas lemak ditetesi perekat albumin meyer, digosok-gosok dengan jari telunjuk
sampai terasa kesat dan diletakkan di atas rak pewarnaan.
3. Kultur protozoa dishortir di bawah mikroskop, kemudian diteteskan pada gelas benda dan
dikeringanginkan tetapi tidak terlalu kering agar kultur tidak mengalami plasmolisis.
4. Setelah itu difiksasi di dalam staining jar menggunakan metanol selama 10 menit dan dicuci
dalam staining jar menggunakan alkohol 50% dan dilanjutkan ke aquades.
5. Kultur protozoa diwarnai dengan hematoxilin dalam staining jar beberapa celupan saja. Hal ini
dilakukan untuk mencegah protozoa larut dalam pewarna hematoxilin/tertinggal di dalam
staining jar.
6. Langkah selanjutnya, dicuci dengan air mengalir sampai berwarna biru cerah.
7. Lalu didehidrasi dalam staining jar yang berisi alkohol 50%, 70%, 80%, 90%, dan absolut masing-
masing beberapa celupan.
8. Selanjutnya adalah dealkoholisasi/clearling menggunakan larutan alkohol xilol 3:1, 1:1, 1:3 dan
dilanjutkan pada xilol murni masing-masing selama 2 menit/beberapa celupan saja. Dengan
cepat, sediaan diangkat dan diletakkan di gelas benda, ditetesi kanada balsam, kemudian
ditutup secara cepat dengan gelas penutup dengan bantuan jarum pentul.
9. Sediaan dilabeli dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat, difoto, dan dianalisis
hasilnya.
6. HASIL PENGAMATAN
WM PROTOZOA
Preparat Whole Mount Protozoa
Hematoxilin
Keterangan:
Paramaecium sp
Bagian-bagian Paramaecium sp tidak tampak jelas.
Semuanya tampak kecil dengan gerak yang cepat.
Perbesaran 40 X 10
Gambar Pembanding
7. PEMBAHASAN
WM PROTOZOA
1. Preparat Protozoa adalah preparat permanen karena
mempunyai ketahanan sampai bertahun-tahun, Preparat ini
menggunakan keseluruhan dari objek tanpa melakukan
pengirisan, sehingga dinamakan preparat whole mount.
2. Hasil analisis preparat yang telah dibuat, diketahui
mikroorganisme yang ditemukan adalah Paramecium sp. Hal ini
diketahui dari mikroorganisme yang ditemukan berbentuk oval
seperti sandal yang bergerak dengan cepat.
3. Pewarnaan yang dilakukan sudah sempurna, hanya saja pada
saat pengamatan, tidak dapat terlihat jelas organel-organel sel
dari Paramecium sp tersebut.
8.
9. TUJUAN PRAKTIKUM
WM PROTOZOA
1. Membuat preparat whole mount epidermis
atas dan bawah daun Citrus sp
2. Menganalisis hasil preparat whole mount
epidermis atas dan bawah daun Citrus sp
10. WM EPIDERMIS
PROSEDUR KERJA
1. Daun Citrus sp dewasa dan segar disayat bagian epidermis atas
dan bawahnya menggunakan silet tajam hingga dihasilkan
sayatan yang tipis dan transparan.
2. Hasil sayatan dishortir di bawah mikroskop. Sayatan yang
representatif difiksasi dalam botol flakon yang berisi FAA selama
24 jam kemudian FAA dipindahkan ke dalam botol flakon sisa
menggunakan spet.
3. Sayatan epidermis dicuci dengan alkohol 70% beberapa kali,
setelah itu alkohol 70% dipindahkan ke dalam botol fkakon sisa.
4. Sayatan epidermis diwarnai dengan safranin 1% dalam alkohol
70% selama 24 jam lalu dicuci lagi dengan alkohol 70% beberapa
kali.
5. Sayatan daun Citrus sp didehidrasi menggunakan alkohol 70%,
80%, 90%, 96% masing-masing selama 2 menit. Setelah itu
didealkoholisasi menggunakan larutan alkohol: xilol 3:1, 1;1, 1:3
dan dilanjutkan ke xilol murni I dan xilol murni II masing-masing
11. WM EPIDERMIS
PROSEDUR KERJA
6. Sayatan daun diambil menggunakan bantuan pangkal jarum
pentul dan diletakkan diatas gelas benda. Dengan cepat
sayatan ditetesi Canada balsam secukupnya dan ditutup
dengan gelas penutup menggunakan bantuan jarum pentul.
Preparat yang sudah jadi diberi label dan diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran kuat, difoto dan dianalisis
hasilnya.
12. HASIL PENGAMATAN
Bagian
Epidermis Atas Daun
Citrus sp
Non Embedding
Keterangan:
Epidemis bagian atas
[Perbesaran 10 X 10]
Bagian
Epidermis Bawah Daun
Citrus sp
Non Embedding
Keterangan:
1.Epidermis bagian bawah
2.Stomata
[Perbesaran 10X10]
13. PEMBAHASAN
WM EPIDERMIS
1. Preparat epidermis atas dan bawah daun Citrus sp dibuat secara
whole mounth, artinya preparat dibuat secara utuh tanpa
menggunakan pengirisan. Pewarnaan diberikan hanya
menggunakan satu macam zat warna yaitu safranin yang
biasanya digunakan untuk mewarnai jaringan tumbuhan.
2. Hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada preparat whole
mount epidermis atas daun Citrus sp terlihat sel-sel epidermis.
Bagian-bagian penyusun epidermis atas daun lainnya (stomata,
sel penjaga, sel tetangga, dan lain-lain) tidak terlihat ketika
diamati di bawah mikroskop.
3. Hasil yang telihat pada preparat whole mount epidermis bawah
daun Citrus sp adalah terlihat bagian-bagian penyusun
epidermis bawah yaitu adanya sel-sel epidermis berbentuk tak
beraturan dengan ditemukannya banyak stomata.