Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai metode pewarnaan jamur dan khamir serta cara isolasi jamur dan khamir dari berbagai sumber seperti bahan pangan, biji-bijian, tumbuhan, cairan, dan udara."
Sitohistologi sangat menggantungkan diri pada penggunaan mikroskop dan teknik penyediaan contoh jaringan.
Cara pembuatan sediaan histologis disebut mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan untuk jaringan hewan (termasuk manusia) adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air). Larutan Bouin juga dapat digunakan sebagai fiksatif alternatif meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan meninggalkan bekas warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat pada jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk karena kurang sempurnanya pembuatan sediaan.
Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk proses menghilangkan air dalam jaringan (dehidrasi). Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam toluena untuk menghilangkan alkohol (dealkoholisasi). Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan. Selama proses yang berlangsung selama 12-16 jam ini, jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 mikrometer. Lapisan ini kemudian diletakkan di atas kaca objek untuk diwarnai.
Pewarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan 5 mikrometer akan terlihat transparan meskipun di bawah mikroskop. Pewarna yang biasa digunakan adalah hematoxylin dan eosin. Hematoxylin akan memberi warna biru pada nukelus, sementara eosin memberi warna merah muda pada sitoplasma. Masih terdapat berbagai zat warna lain yang biasa digunakan dalam mikroteknik, tergantung pada jaringan yang ingin diamati. Ilmu yang mempelajari pewarnaan jaringan disebut histokimia.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut merangkum tentang Analis Kesehatan Putra Jaya Batam. Ringkasannya adalah bahwa Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam adalah lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga ini memiliki sarana laboratorium yang lengkap dan tenaga pengajar yang kompeten.
Sitohistologi sangat menggantungkan diri pada penggunaan mikroskop dan teknik penyediaan contoh jaringan.
Cara pembuatan sediaan histologis disebut mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan untuk jaringan hewan (termasuk manusia) adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air). Larutan Bouin juga dapat digunakan sebagai fiksatif alternatif meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan meninggalkan bekas warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat pada jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk karena kurang sempurnanya pembuatan sediaan.
Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk proses menghilangkan air dalam jaringan (dehidrasi). Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam toluena untuk menghilangkan alkohol (dealkoholisasi). Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan. Selama proses yang berlangsung selama 12-16 jam ini, jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 mikrometer. Lapisan ini kemudian diletakkan di atas kaca objek untuk diwarnai.
Pewarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan 5 mikrometer akan terlihat transparan meskipun di bawah mikroskop. Pewarna yang biasa digunakan adalah hematoxylin dan eosin. Hematoxylin akan memberi warna biru pada nukelus, sementara eosin memberi warna merah muda pada sitoplasma. Masih terdapat berbagai zat warna lain yang biasa digunakan dalam mikroteknik, tergantung pada jaringan yang ingin diamati. Ilmu yang mempelajari pewarnaan jaringan disebut histokimia.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut merangkum tentang Analis Kesehatan Putra Jaya Batam. Ringkasannya adalah bahwa Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam adalah lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga ini memiliki sarana laboratorium yang lengkap dan tenaga pengajar yang kompeten.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Tes substitusi merupakan tes lanjutan untuk mengetahui gangguan faktor koagulasi secara lebih terinci. Tes ini dilakukan dengan mencampur plasma penderita dengan plasma kontrol, plasma yang mengandung faktor defisiensi, atau plasma tua/terabsorpsi untuk mengetahui faktor mana yang mengalami defisiensi. Hasil tes substitusi dapat menunjukkan defisiensi faktor VIII, IX, XI, XII, dan lainnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penentuan golongan darah ABO, yang meliputi tujuan pemeriksaan, metode forward dan reverse, pembuatan suspensi sel darah, dan interpretasi hasil reaksi untuk menentukan golongan darah pasien.
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcustehanget12
Laporan praktikum ini membahas tentang penggunaan mikroskop monokuler untuk mengamati sampel Staphylococcus dan Streptococcus, meliputi penjelasan bagian-bagian mikroskop dan cara kerjanya."
Dokumen tersebut merangkum proses isolasi senyawa limonena dari kulit jeruk bali dengan metode ekstraksi soxhletasi. Langkah-langkahnya meliputi persiapan sampel kulit jeruk yang dikeringkan dan dihaluskan, ekstraksi dengan pelarut aseton selama 5 jam, destilasi hasil ekstraksi hingga volume 10 mL, dan kristalisasi untuk memperoleh kristal limonena berwarna coklat kekuningan dengan rendemen 28,60%.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Tes substitusi merupakan tes lanjutan untuk mengetahui gangguan faktor koagulasi secara lebih terinci. Tes ini dilakukan dengan mencampur plasma penderita dengan plasma kontrol, plasma yang mengandung faktor defisiensi, atau plasma tua/terabsorpsi untuk mengetahui faktor mana yang mengalami defisiensi. Hasil tes substitusi dapat menunjukkan defisiensi faktor VIII, IX, XI, XII, dan lainnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penentuan golongan darah ABO, yang meliputi tujuan pemeriksaan, metode forward dan reverse, pembuatan suspensi sel darah, dan interpretasi hasil reaksi untuk menentukan golongan darah pasien.
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcustehanget12
Laporan praktikum ini membahas tentang penggunaan mikroskop monokuler untuk mengamati sampel Staphylococcus dan Streptococcus, meliputi penjelasan bagian-bagian mikroskop dan cara kerjanya."
Dokumen tersebut merangkum proses isolasi senyawa limonena dari kulit jeruk bali dengan metode ekstraksi soxhletasi. Langkah-langkahnya meliputi persiapan sampel kulit jeruk yang dikeringkan dan dihaluskan, ekstraksi dengan pelarut aseton selama 5 jam, destilasi hasil ekstraksi hingga volume 10 mL, dan kristalisasi untuk memperoleh kristal limonena berwarna coklat kekuningan dengan rendemen 28,60%.
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
Metode pengamatan mikrobiologi dan parasitologi meliputi metode mikroskopis dan makroskopis untuk mengamati bakteri, virus, jamur dan parasit, serta metode pewarnaan untuk membedakan jenis bakteri. Metode penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat salep ekstrak etanol daun pandan wangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
2) Daun pandan wangi diekstraksi dengan etanol 96% kemudian diuji daya hambatnya pada konsentrasi 10% dan 20% terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
3) Hasil pengukuran menunjukkan diameter hambatan salep ekstrak etanol
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Screening adalah tes untuk mendeteksi antibodi atau mikroorganisme dalam spesimen, yang meliputi beberapa metode seperti teknik kertas cakram dan uji antibakteri-antijamur. Tahap persiapan biasanya diperlukan sebelum screening, seperti isolasi dari sumber daya alam.
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)dewisetiyana52
1. Preparat whole mount protozoa bertujuan untuk melihat struktur sel protozoa secara utuh tanpa pengirisan, dengan mewarnai inti sel dan sitoplasma menggunakan hematoksilin dan eosin.
2. Jenis protozoa yang teramati adalah Paramecium sp., tetapi struktur selnya sulit dilihat karena pewarnaan kurang sempurna.
3. Beberapa kesalahan dalam pembuatan preparat seperti pengolesan perekat dan pencucian men
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermisdewisetiyana52
Laporan praktikum mikroteknik membahas dua eksperimen preparasi whole mount, yaitu protozoa dan epidermis daun sitrus. Pada eksperimen protozoa, preparat menampakkan paramecium sp. tetapi organel tidak jelas. Sedangkan pada eksperimen epidermis, preparat epidermis atas hanya menampakkan sel-sel epidermis, sedangkan epidermis bawah menampakkan sel epidermis dan stomata.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan dan standarisasi simplisia sebagai bahan obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu simplisia diantaranya bahan baku, proses pengolahan, dan penyimpanan. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan bahan, sortasi, pencucian, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Standarisasi meliputi uji parameter mutu, identifikasi, dan skrining fitokimia.
PPT kelompok 3 perkecambahan modul 2 KP 2.pptxKetutTantre2
Dokumen ini menyajikan hasil percobaan pengaruh konsentrasi larutan deterjen terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Percobaan menunjukkan bahwa kecambah masih dapat tumbuh pada konsentrasi rendah deterjen hingga 3,1%, namun tidak tumbuh pada konsentrasi tinggi deterjen 100% dan 50%.
Spora bakteri terdiri dari inti, korteks, dan dinding yang melindunginya dari lingkungan ekstrim. Bakteri membentuk spora untuk bertahan hidup ketika kondisi buruk dan akan kembali tumbuh menjadi sel vegetatif normal ketika kondisinya membaik. Beberapa teknik pewarnaan digunakan untuk membedakan spora dan sel vegetatif bakteri di bawah mikroskop.
Dokumen tersebut membahas tentang toksin-toksin yang dihasilkan oleh berbagai jenis jamur serta gejala keracunannya. Jamur-jamur tersebut antara lain Amanita phalloides yang mengandung amatoxin dan menyebabkan keracunan berat, Gyromitra esculenta yang mengandung gyromitrin, serta Psilocybe yang mengandung psilocybin dan dapat menyebabkan halusinasi. Dokumen ini juga membahas tentang jamur-jamur yang
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis media yang digunakan untuk menumbuhkan jamur pada laboratorium mikologi, seperti media isolasi seperti Sabaroud Dextrose Agar dan media diferensiasi seperti Potato Dextrose Agar. Juga dijelaskan cara pembuatan dan penyimpanan masing-masing media serta fungsi dari bahan-bahan yang digunakan. Metode pengambilan sampel klinis seperti kulit dan rambut juga diuraikan demi m
Jamur dibagi menjadi 6 divisi berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Divisi-divisi tersebut adalah Myxomycotina, Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Masing-masing divisi memiliki ciri khas tersendiri pada reproduksi dan contoh jamur yang termasuk didalamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis koloni jamur, yaitu koloni khamir/ragi dan koloni filamen/kapang. Koloni khamir terdiri atas koloni ragi dan koloni seperti ragi, yang terbentuk dari sel-sel ragi dan miselium semu. Sedangkan koloni filamen terdiri dari miselium sejati yang membentuk hifa dan spora.
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
4. 1. Pewarnaan KOH
Reagent yang digunakan
1. KOH 10 %
2. Tinta Parker ( warna blue – black )
Cara Kerja
1. 1 tetes KOH 10 % diatas object glass
2. Ambil sampel,campur dengan KOH 10 %
3. Tambahkan 1 tetes tinta Parker
4. Tutup dengan deck glass
5. Panaskan beberapa saat diatas nyala api
6. Sediaan siap diperiksa dibawah mikroskop
5. 2. Pewarnaan Lacto Phenol Cotton Blue (
LCB )
Reagent
1. Phenol ( 20 gram )
2. Lactic acid ( 20 ml )
3. Glycerol ( 40 gram )
4. Cotton blue ( 0,05 gram )
Cara Kerja
1. Ambil cat LCB diatas object glass
2. Tambahkan sampel,campur
3. Tutup dengan deck glass
4. Periksa dibawah mikroskop
10. ISOLASI
Isolasi Jamur
1. Isolasi dari bahan pangan padat
2. Isolasi fungi dari biji – bijian
3. Isolasi fungi endofit
4. Isolasi kapang dari substrat cair
5. Isolasi kapang dari udara
Isolasi Khamir
1. Isolasi dan pemurnian khamir dari buah
2. Isolasi dan pemurnian khamir dari bunga
3. Isolasi dan pemurnian khamir dari air
12. 1. Cara isolasi umum kapang dari
bahan pangan padat
Langkah – langkah :
1. Makanan yang berjamur diambil ± 5 gram
dihaluskan,masukkan pada erlenmeyer / tabung
reaksi
2. Tambahkan larutan garam fisiologi 0,8% /
aquadest steril
3. Lakukan penanaman pada media yang sesuai
dengan metode gores
4. Inkubasi pada 28 – 30 ºC selama 2 – 3 hari
5. Ambil 1 koloni untuk dimurnikan
13. 2. Isolasi fungi dari biji - bijian
1. Biji dicuci dengan air keran,alkohol 70 % ( 2
menit ),air aquadest kemudian keringkan
2. Letakkan biji pada median,inkubasi pada suhu 28
– 30 ºC selama 2 – 4 hari ( sudah berjamur )
3. Ambil biji yang sudah berjamur masukkan pada
erlenmeyer yang berisi aquadest steril,kocok
selama 1 menit
4. Kemudian tanam pada media yang sesuai dengan
metode gores atau dengan meneteskan 1 tetes
diatas media
5. Inkubasi 1 – 2 hari pada suhu 28 – 30 ºC
6. Ambil 1 koloni untuk dimurnikan
14. 3. Isolasi fungi endofit
1. Potong bagian tumbuhan < 1 cm,cuci dengan air
mengalir ( 10 mnt ),rendam pada alkohol 75 % ( 2
menit ),keringkan
2. Kemudian potong tipis dan letakkan diatas
permukaan media yang sesuai kemudian diinkubasi
3. Potongan yang sudah berjamur masukkan pada
erlenmeyer berisi aquadest steril,kocok dan
tanam dengan metode gores
4. Inkubasi 2 – 7 hari
5. Ambil 1 koloni untuk dimurnikan
15. 4. Isolasi kapang dari substrat cair
Sampel yang berupa cairan ( sirup,air
laut,saliva,cairan vagina ) dapat
langsung ditanam pada media yang
sesuai.Inkubasi pada suhu yang sesuai.
16. 5. Isolasi kapang dari udara
1. Media yang sesuai dibiarkan tanpa
tutup selama 15 – 20 menit ditempat
fungi akan diperiksa
2. Tutup dan inkubasi pada suhu yang
sesuai
3. Ambil 1 koloni untuk dimurnikan
18. 1. Isolasi dan pemurnian khamir
dari buah
1. Usapkan jarum ohse pada permukaan /
daging buah kemudian goreskan pada
media YMA
2. Inkubasi pada suhu yang sesuai
19. 2. Isolasi dan pemurnian khamir
dan bunga
1. Ambil pada bagian madu bunga dengan
jarum ohse kemudian goreskan pada
media YMA
2. Inkubasi pada suhu yang sesuai
20. 3. Isolasi dan pemurnian khamir
dari air
1. Sampel air disaring dengan filter
membran Milipor berpori 0,45 mm
2. Kemudian filter membran diletakkan
pada media YMA dan inkubasi pada
suhu yang sesuai
3. Jika sampel berasal dari air laut maka
pada media YMA ditambahkan NaCl 1,5
–4%