Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
Metode pengamatan mikrobiologi dan parasitologi meliputi metode mikroskopis dan makroskopis untuk mengamati bakteri, virus, jamur dan parasit, serta metode pewarnaan untuk membedakan jenis bakteri. Metode penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
1. Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis terhadap parasit protozoa pada spesimen tinja, meliputi pemeriksaan makroskopis, pengecatan langsung, dan teknik konsentrasi zinc sulfat.
2. Ada beberapa langkah pemeriksaan makroskopis meliputi observasi konsistensi, warna, dan tanda-tanda abnormal tinja.
3. Pemeriksaan mikroskopis meliputi pen
1. Diagnosis infeksi parasit di laboratorium membutuhkan pengolahan spesimen yang tepat untuk mendiagnosis secara akurat.
2. Pengambilan sampel tinja harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti tempat, waktu, dan jumlah sampel yang diambil.
3. Ada berbagai teknik pemeriksaan tinja baik secara makroskopis, mikroskopis, maupun teknik-teknik khusus untuk mendeteksi berbagai
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%sriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan sediaan basah untuk mendeteksi Trichomonas vaginalis, clue cell, dan jamur kandida pada sampel duh tubuh vagina. Prosedur terdiri dari pengambilan sampel dengan swab, pembuatan sediaan dengan NaCl 0,9% dan KOH 10%, serta pemeriksaan di bawah mikroskop untuk mengamati morfologi patogen. Hasil pemeriksaan akan digunakan untuk diagnosis dan pelaporan
1) Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prosedur pemeriksaan darah untuk mendeteksi parasit cacing.
2) Terdiri dari tiga kegiatan yaitu pemeriksaan paparan segar, paparan tebal, dan pengecatan Giemsa.
3) Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prosedur lengkap pemeriksaan dan mengidentifikasi jenis parasit cacing berdasarkan ciri-cirinya.
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
Metode pengamatan mikrobiologi dan parasitologi meliputi metode mikroskopis dan makroskopis untuk mengamati bakteri, virus, jamur dan parasit, serta metode pewarnaan untuk membedakan jenis bakteri. Metode penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
1. Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis terhadap parasit protozoa pada spesimen tinja, meliputi pemeriksaan makroskopis, pengecatan langsung, dan teknik konsentrasi zinc sulfat.
2. Ada beberapa langkah pemeriksaan makroskopis meliputi observasi konsistensi, warna, dan tanda-tanda abnormal tinja.
3. Pemeriksaan mikroskopis meliputi pen
1. Diagnosis infeksi parasit di laboratorium membutuhkan pengolahan spesimen yang tepat untuk mendiagnosis secara akurat.
2. Pengambilan sampel tinja harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti tempat, waktu, dan jumlah sampel yang diambil.
3. Ada berbagai teknik pemeriksaan tinja baik secara makroskopis, mikroskopis, maupun teknik-teknik khusus untuk mendeteksi berbagai
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%sriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan sediaan basah untuk mendeteksi Trichomonas vaginalis, clue cell, dan jamur kandida pada sampel duh tubuh vagina. Prosedur terdiri dari pengambilan sampel dengan swab, pembuatan sediaan dengan NaCl 0,9% dan KOH 10%, serta pemeriksaan di bawah mikroskop untuk mengamati morfologi patogen. Hasil pemeriksaan akan digunakan untuk diagnosis dan pelaporan
1) Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prosedur pemeriksaan darah untuk mendeteksi parasit cacing.
2) Terdiri dari tiga kegiatan yaitu pemeriksaan paparan segar, paparan tebal, dan pengecatan Giemsa.
3) Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prosedur lengkap pemeriksaan dan mengidentifikasi jenis parasit cacing berdasarkan ciri-cirinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan secara aseptik dan memenuhi persyaratan uji sterilitas. Salep mata harus mengandung zat antimikroba dan memiliki karakteristik seperti kejernihan, stabilitas, pH, dan viskositas yang sesuai. Wadah dan proses pembuatan salep mata harus memenuhi standar sterilitas dan kualitas.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan sampel sputum untuk diagnosis penyakit paru seperti tuberkulosis dan kanker paru. Terdapat penjelasan tentang tujuan, jenis-jenis, dan cara pengambilan sampel sputum yang baik serta penyimpanannya sebelum diperiksa di laboratorium.
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
Dokumen tersebut membahas standar mikrobiologi dan uji mikrobiologi untuk bahan dan produk farmasi. Termasuk kategori bahan baku alam, mikroorganisme kontaminan, persyaratan kualitas mikrobiologi untuk produk farmasi steril dan non-steril, serta uji-uji mikrobiologi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia seperti uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, uji sterilitas, dan penetapan k
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik inokulasi mikroba dan media pertumbuhan mikroba. Terdapat empat metode inokulasi yang dijelaskan yaitu metode gores, metode sebar, metode tuang, dan metode tusuk. Juga dijelaskan bentuk-bentuk media inokulasi seperti plat agar, agar tegak, agar miring, dan media cair.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan secara aseptik dan memenuhi persyaratan uji sterilitas. Salep mata harus mengandung zat antimikroba dan memiliki karakteristik seperti kejernihan, stabilitas, pH, dan viskositas yang sesuai. Wadah dan proses pembuatan salep mata harus memenuhi standar sterilitas dan kualitas.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan sampel sputum untuk diagnosis penyakit paru seperti tuberkulosis dan kanker paru. Terdapat penjelasan tentang tujuan, jenis-jenis, dan cara pengambilan sampel sputum yang baik serta penyimpanannya sebelum diperiksa di laboratorium.
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
Dokumen tersebut membahas standar mikrobiologi dan uji mikrobiologi untuk bahan dan produk farmasi. Termasuk kategori bahan baku alam, mikroorganisme kontaminan, persyaratan kualitas mikrobiologi untuk produk farmasi steril dan non-steril, serta uji-uji mikrobiologi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia seperti uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, uji sterilitas, dan penetapan k
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik inokulasi mikroba dan media pertumbuhan mikroba. Terdapat empat metode inokulasi yang dijelaskan yaitu metode gores, metode sebar, metode tuang, dan metode tusuk. Juga dijelaskan bentuk-bentuk media inokulasi seperti plat agar, agar tegak, agar miring, dan media cair.
Praktikum membuat dua media tumbuh mikroba, yaitu Potato Dextrose Agar (PDA) dari ekstrak kentang dan dextrose, serta Nutrient Agar (NA) dari ekstrak daging. Kedua media disterilkan dengan autoklaf lalu diuji dengan benih kedelai yang diinkubasi, menunjukkan NaOCl dan alkohol lebih efektif mencegah kontaminasi dibanding air.
Laporan ini membahas tentang pewarnaan bakteri untuk mengamati bentuk dan membedakan jenis bakteri. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi gram positif yang mempertahankan warna dan gram negatif yang tidak. Hasilnya mengidentifikasi bakteri Erwinia spp. sebagai bakteri berbentuk batang.
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Pertemuan ke 4 dan 5 ISOLASI_DAN_IDENTIFIKASI_BAKTERI.pptapriliafatmaely1
Dokumen tersebut membahas tentang sumber mikroba, tahapan identifikasi mikroba, dan teknik isolasi kultur murni. Ia menjelaskan bahwa mikroba dapat berasal dari sumber alami seperti tanah, air, dan udara, serta metode isolasi meliputi penggoresan, penuangan, dan pengenceran berseri untuk memperoleh kultur mikroba tunggal. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan identifikasi mik
Metode deteksi organisme pengganggu tanaman (OPT) cendawan pada dokumen tersebut mencakup beberapa metode seperti: 1) Metode pemeriksaan langsung seperti pemeriksaan biji kering dan metode pencucian, 2) Metode identifikasi tidak langsung seperti metode uji kertas saring dan metode agar-agar cawan, 3) Metode pemeriksaan embrio, metode pemeriksaan kecambah, metode Elisa, dan metode Polymerase Chain
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. Metode pengamatan pada :
1.Bakteri
Metode mikroskopis dapa di
lakukan dengan metode tetes
gantung Metode Tetes Gantung
dilakukan dengan cara
meneteskan 1 tetes suspensi
bakteri dan diletakkan pada
cekungan objek gelas cekung ,
sehingga tetesan suspensi
bakteri itu letaknya
menggantung. Antara cover glass
dengan object glass diberi
vaselin agar tidak bergeser dan
airnya tidak menguap, kemudian
dilihat dnegan mikroskop.
1.Metode
Mikroskopis
4. 2. Metode
pewarnaan
• Langkah langkah metode pewarnaan sederhana
1. Tetesekan suspensi bakteri pada gelas objek yang sudah
bersih
2. Suspensi di ratakan sampai berdiamter 1 cm
3. Kemudian kering anginkan hingga noda kering
4. Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan gelas objek di atas
nyala api berkali kali
5. Teteskan kristal violet atau metilen blue dan biarkan selama
1-2 menit lalu cuci dengan air mengalir
6. Kemudian kering anginkan
7. Amati preparat dengan menggunakan mikroskop
Metode pewarnaan
dapat di lakukan
dengan 3 cara yaitu :
1. Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana
merupakan tehnik
pewarnaan yang hanya
menggunakan satu
jenis zat warna untuk
mewarnai organisme
tersebut.. Pewarnaan
ini di bagi lagi menjadi
pewarnaan asam dan
pewarnaan basa
5. 2. Pewarnaan
Diferensial atau
pewarnaan Gram
• Langkah langkah metode pewarnaan Diferensial atau
pewarnaan Gram
1. Ambillah 1 suspensi bakteri dan keringkan di udara
2. Setelah itu di fiksasi di atas nyala api
3. Teteskan kristal violet dan biarkan 1-2 menit lalu cuci dengan air
mengalir
4. Teteskan larutan iodium dan biarkan lagi selama 1-2 menit , lalu
cuci denga air dan keringkan di udara
5. Cuci dengan alkohol sampai air cucian tidak berwarna , lalu cuci
dengan air dan keringkan di udara
6. Teteskan safranin, biarkan selama 20 detik, cuci lagi dengan air
dan keringkan di udara
7. Tutup permukaan preparat dengan cover glass
8. Lalu amati preparat dengan mikroskop
Pewarnaan Gram
atau metode Gram
adalah suatu metode
untuk membedakan
spesies bakteri
menjadi dua
kelompok besar
yakni gram positif
dan gram negatif.
6. 3. Pewarnaan
khusus
• Langkah langkah pewarnaan bakteri pada bagian spora
1. Oleskan suspensi bakteri pada setiap objek glass yang di
gunakan
2. Selanjutnya fikasi suspensi di atas api secara berulang ulang
3. Lalu di celupkan kedalam larutan H2SO4 selama 1-3 detik
4. Bilas dengan air suling
5. Teteskan zar warna metylen blue
6. Di bilas lagi dengan air suling
7. Dikeringkan dengan kertas saring
8. Tetesi dengan minyak imersi pada satu bagian gelas objek
9. Diamati dengan mikroskop dan di catat hasilnya
Pewarnaan merupakan
metode pewarnaan
struktur khusus atau
tertentu dari bakteri seperti
bagian spora, kapsul, flagel
, dan lain lain.
7. xMetode makroskopis
Metode makroskopis dapat dilakkan dengan Metode Craig
Metode ini dilakukan yaitu dengan cara pembenihan semi
solid (setengah padat). Untuk hal ini dipergunakan
pembenihan cair yang diberi agar-agar kurang lebih ¼ % dan di
letakkan secara tegak di dalam tabung reaksi.
8. • Metode plaquae adalah metode untuk menghitung virus secara
biologi.
• Metode ini digunakan utuk menghitung jumlah unit virus, metode
ini dilakukan dengan cara stok virus diencerkan secara serial dengan
pengenceran 10 kali lipat. Sebanyak 0,1 ml dari masing-masing
enceran virus diinokulasikan ke dalam kultur sel satu lapis
(monolayer), kemudian diinkusbasi. Sel monolayer ini yang sudah
di infeksi virus dilapisi dengan medium nutrien agar. Sel yang
terinfeksi ketika di inkubasi ,akan melepaskan viral progeni untuk
menginfeksi sel di sekitarnya, akibatnya masing-masing partikel
virus membentuk zona berupa lingkaran (plaque)
Metode pengamatan pada :
2.virus
Metode plaque
9. 1. Metode natif (direct slide), metode ini menggunakan larutan
NaCl fisiologis (0,9%), metode inni di pergunakan untuk
pemeriksaan secara cepat dan baik untuk infeksi berat.
2. Metode apung (flotation method), metode ini menggunakan
larutan NaCl jenuh atau larutan gula atau larutan gula jenuh
yang di dasarkan atas berat jenis parasit yang akan di amati
sehingga parasit mengapung dan mudah di amati
3. Metode Harada Mori, metode ini di gunakan untuk menentukan
dan mengidentifikasi larva cacing yang di dapat dari feses yang
akan di periksa
4. Metode selotip, metode ini di gunakan untuk menentukan ada
dan tidaknya telur cacing pada anak berumur 1-10 tahun
Metode pengamatan pada :
3.parasit
10. • Fungi atau jamur dapat diamati dengan cara
makroskopis dan mikroskopis.
• Secara makroskopis dilakukan dengan cara
melihat langsung jamur tersebut tanpa
bantuan alat,
• Secara mikroskopis yaitu dengan
menggunakan mikroskop untuk mngetahui
morfologi struktur jamur tersebut
Metode pengamatan
pada :
4.Fungi (jamur)
11. Hal-hal yang perlu di perhatikan
• Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi
mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk
melindungi kaki.
• Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
• Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
• Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
• Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah
melakukan praktikum.
• Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
• Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan Kimia, laporkan
segera pada asisten atau pemimpin praktikum. Segera pergi ke dokter
untuk mendapat pertolongan secepatnya
1. Sebelum melakukan percobaan
12. • 1. Sebelum meninggalkan laboratorium, alat
listrik dimatikan, kran air ditutup, alat dan
bahan dikembalikan pada tempatnya, kran
gas ditutup dan meja praktikum dibersihkan.
• 2. Penanganan limbah sesuai dengan
karakteristiknya. Limbah organik padat
seperti spesimen dibuang pada tempatnya.
2. Setelah melakukan percobaan