Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
ppt jurnal neospora caninum sp jurnal.pptx
1. KARAKTERISASI IMUNOLOGIS
NEOSPORA CANINUM CYCLOPHILIN
Program Studi Magister Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana
2024
Resume Jurnal
Oleh :
Fuji Lestari
2282321001
2. ABSTRAK
Neosporosis disebabkan oleh protozoa intraseluler, Neospora caninum,
yang merupakan patogen penting pada anjing dan sapi. Dalam penelitian
ini, menganalisis protein siklofilin 18 Neospora caninum (NcCyp18), yang
mengatur proliferasi dan migrasi makrofag dan limfosit. Dari penelitian ini,
NcCyp18 menunjukkan aktivitas proliferasi makrofag secara independen
terhadap CCR5 dan aktivitas proliferasi sel limfoid. NcCyp18
menunjukkan aktivitas migrasi sel limfoid yang bergantung pada CCR5.
Selain itu, NcCyp18 rekombinan menginduksi produksi nitrit oksida dan
IL-12 p40. Data menunjukkan bahwa NcCyp18 merekrut sel-sel inang dan
meningkatkan pertumbuhan sel inang di lokasi infeksi untuk
mempertahankan interaksi antara parasit dan inang.
3. Pendahuluan
Neospora caninum adalah
parasit protozoa koksidial yang
menginfeksi berbagai jenis mamalia
termasuk anjing, kucing, tikus, dan sapi.
Secara morfologis, N. caninum tidak
dapat dibedakan dari Toxoplasma gondii.
Meskipun keduanya adalah parasit yang
sangat terkait secara struktural, genetik,
dan imunologis tapi, N. caninum
berdasarkan biologis nya dengan T.
gondii adalah 2 penyakit yang biologisnya
berbeda.
Sapi bertindak sebagai inang perantara dan
anjing merupakan inang definitif. Parasit ini
dapat menginfeksi banyak jenis sel termasuk
sel saraf, sel endotel vaskular, miosit,
hepatosit, sel ginjal, alveolar, makrofag, dan
trofoblas plasenta. Kekebalan seluler
diharapkan memiliki peran utama dalam
perlindungan terhadap infeksi N. caninum.
Respon seluler terhadap parasit ini dapat
dicirikan oleh induksi sel T spesifik antigen
dan dimediasi oleh produksi IL-12 dan IFN-γ.
4. Pendahuluan
Neospora cyclophilin18 (NcCyp18) adalah komponen utama
dari parasit yang bertanggung jawab atas induksi produksi
IFN-γ oleh sel mononuklear darah tepi dan sel T CD4+
spesifik antigen. Karakterisasi molekul imunostimulasi
sangat penting ketika mencoba mengendalikan parasit ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi
fungsi NcCyp18.
5. Bahan dan Metode
Hewan Coba
Memperbanyak
takizoit
Konstruksi dan ekspresi
NcCyp18 rekombinan
Takizoit N.caninum
(strain Nc-1) dikultur
pada sel vero. Lalu,
dilakukan pemurnian
parasit, takizoit dan
sisa-sisa sel inang
dicuci dalam PBS.
Mencit betina umur
6-8 minggu
Produksi serum
anti-NcCyp18
Tujuh puluh lima
mikrogram
rNcCyp18 disuntikkan
secara intraperitoneal ke
lima tikus
CDNA parasit disintesis
dari RNA yang diisolasi
dengan reagen Trizol
menggunakan sistem
sintesis untai pertama
SuperScript untuk
transkripsi balik-PCR.
Untuk mengkloning
NcCyp18 rekombinan
tanpa peptida sinyal, satu
set primer oligonukleotida
yang menyertakan situs
enzim restriksi BamHI.
6. Bahan dan Metode
Tes antibodi
fluoresen tidak
langsung (IFAT)
Uji imunosorben
terkait enzim
tidak langsung
(ELISA)
Kultur monolayer
makrofag
peritoneum
Uji proliferasi
limfosit dan
makrofag
Konfirmasi
lokalisasi
NcCyp18 pada
parasit
dieksplorasi
menggunakan
penutup sel vero
konfluen yang
terinfeksi N.
caninum
tachyzoites.
Tes migrasi
Migrasi sel dinilai
menggunakan
ruang kemotaksis
24-sumur dan
sisipan dengan
filter polikarbonat
7. Hasil
Pita spesifik 18 kDa dari rNcCyp18 tanpa GST terdeteksi dalam SDS-
PAGE menggunakan gel akrilamida 15%. Uji ELISA tidak langsung
dilakukan untuk mengkonfirmasi produksi antibodi terhadap rNcCyp18.
Hasilnya menunjukkan bahwa antisera mencit terhadap rNcCyp18
berhasil diproduksi.
SDS-PAGE dari rNcCyp18 dan produksi serum mencit terhadap
rNcCyp18
Gambar 2: Hasil ELISA
dari antibodi terhadap
rNcCyp18. Produksi
antibodi dalam serum
mencit mulai meningkat
dari hari suntikan awal.
Terbukti bahwa
rNcCyp18 terlokalisasi di
dalam retikulum
endoplasma takizoit N.
caninum.
8. Hasil
FIG. 3. Lokalisasi rNcCyp18. Sel vero diinfeksi dengan takizoit dari galur
Nc-1 yang diikuti dengan pelabelan imunofluoresensi. NcCyp18
terlokalisasi di dalam retikulum endoplasma.
9. Hasil
Efek NcCyp18 terhadap proliferasi sel limpa: Efek biologis mitogenik
dari NcCyp18 dievaluasi pada sel limpa. Dosis tertinggi NcCyp18 (50
μg/ml) memiliki efek signifikan pada proliferasi sel-sel ini (FIG. 4A).
FIG. 4. (A) Suspensi sel
dari sel limpa tipe wild
diperlakukan dengan 0,
0,01, 0,1, 1, 10, 50 μg/ml
rNcCyp18 dan diinkubasi
lebih lanjut pada suhu 37°C
selama 48 jam. (B)
Suspensi sel limpa dari
mencit tipe wild dan CCR5
KO diperlakukan dengan 50
μg/ml rNcCyp18 dan
diinkubasi lebih lanjut pada
suhu 37°C selama 48 jam.
10. Hasil
Efek rNcCyp18 terhadap migrasi sel limpa: Untuk menyelidiki kemampuan
rNcCyp18 dalam mempengaruhi migrasi sel limpa, sel tipe wild ditempatkan di dalam
ruang atas dan diizinkan untuk bermigrasi ke konsentrasi terpilih dari rNcCyp18 (FIG.
5A). rNcCyp18 menimbulkan respons kemotaksis yang khas dibandingkan dengan
kontrol negatif. Migrasi sel tipe wild dan sel CCR5 KO menggunakan berbagai
kemoatraktan (rNcCyp18 dan MIP-3α) dievaluasi (FIG. 5B). Hasil ini menunjukkan
bahwa sel limpa bermigrasi oleh NcCyp18 secara bergantung pada CCR-5.
11. Hasil
Efek rNcCyp18 terhadap proliferasi makrofag: Efek biologis mitogenik dari
rNcCyp18 dievaluasi pada makrofag peritoneum. Dosis tinggi rNcCyp18 (10 dan 50
μg/ml) memiliki efek minimal pada proliferasi sel-sel ini (FIG. 6A). Selain itu, respons
proliferatif minimal diamati setelah stimulasi dengan 50 μg/ml rNcCyp18 pada
makrofag tipe liar dibandingkan dengan makrofag CCR5 KO (FIG. 6B).
12. Pembahasan
Respon antibodi spesifik dan respon imun seluler yang melibatkan
proliferasi sel dan produksi interferon (IFN)-γ telah diamati baik pada
hewan yang terinfeksi secara alami maupun yang terinfeksi secara
eksperimental. Sitokin pro-inflamasi seperti IL-2, IL-12, dan IFN-γ, yang
penting untuk pembentukan respons tipe Th-1 dan efektif dalam
membatasi perkembangan N. caninum.
Dalam penelitian ini, berfokus pada karakterisasi fungsi NcCyp18
dan efek rNcCyp18 untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
NcCyp18 dapat memainkan peran penting dalam pengembangan
kekebalan pelindung inang. Produksi NcCyp18 dari parasit
mungkin merupakan salah satu strategi kelangsungan hidup parasit
karena inang yang terinfeksi akan bertahan hidup melalui
kekebalan yang distimulasi oleh NcCyp18.
13. Pembahasan
Cyclophilin memiliki banyak fungsi intraseluler dan dapat disekresi.
Cyclophilin ekstraseluler telah menunjukkan aktivitas kemotaksis
pada leukosit manusia dan mencit, termasuk monosit, makrofag, dan
sel T.
Reseptor kemokin dan protein pengikat kemokin, dengan tujuan
menghindari mekanisme kekebalan efektor melalui kontrol migrasi
sel inang. Dari penelitian inii, rNcCyp18 menunjukkan efek pada
migrasi dan proliferasi sel imun (makrofag dan sel limpa). rNcCyp18
menunjukkan aktivitas proliferasi makrofag secara independen dari
CCR5 dan aktivitas proliferasi sel limpa tergantung pada CCR5.
Selain itu, rNcCyp18 menunjukkan aktivitas migrasi makrofag secara
independen dari CCR5 dan aktivitas migrasi sel limpa tergantung
pada CCR5.
14. Pembahasan
Selama periode infeksi, sel kekebalan yang kompeten mungkin
memiliki kemampuan untuk mengeliminasi parasit dalam kondisi
ekspresi rNcCyp18. Efek NcCyp18 pada migrasi sel akan
memfasilitasi beban parasit, yang mengakibatkan infeksi pada otak,
sumsum tulang belakang, dan otot.
Data yang disajikan di sini memberikan bukti baru untuk interaksi
kompleks antara N. caninum dan inang berdasarkan kemampuan
NcCyp18. Studi ini akan penting untuk mengembangkan strategi
pengendalian terhadap neosporosis.