SlideShare a Scribd company logo
Profilling Platelets Pada Pasien Stroke Iskemik
Akut
Ozge Cevik, Ahmet Tarik Baykal, Aize Sener
Marmara University, Turkey
Pengantar
● Stroke Iskemik disebabkan oleh penyumbatan vaskular di otak yang melumpuhkan aliran darah.
● Penderita stroke harus diberikan obat pengencer darah atau obat antiplatelet untuk melancarkan
sumbatan. Dan obat tersebut diberikan tidak lebih dari 3 jam setelah serangan sroke terjadi.
● Antiplatelet agent dapat menekan aktivasi dan agregasi platelet sehingga menghilangkan resiko
aterosklerosis.
● Terjadinya agregasi platelet disebabkan oleh proses aktivasi yang melibatkan PAC-I (diduga sebagai
biomarker aktivasi platelet) yang hanya mengikat kompleks Gp2b/3a.
● Evaluasi fungsi platelet khususnys biomarker PAC-1 dilakukan menggunakan flowcytometri.
● Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa reseptor Gp2b/3a merupakan target terapi stroke pada tikus.
● Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi protein yang berbeda pada pasien stroke jika
dibandingkan dengan kelompok normal
Material dan Metode
● Sample darah diperoleh dari pasien yang pernah
menderita stroke dan dirawat di departemen
neurologi dalam waktu 24 jam setelah kejadian
dan belum diberikan obat apapun.
● Kelompok pasien stroke sebanyak 65 orang
memiliki rata2 usia (66,1±10,5 tahun, 45-75
tahun) sedangkan sebanyak 42 peserta yang
memiliki rata2 usia (57,9±10,2 tahun, 40-68
tahun) dijadikan sebagai kelompok kontrol.
● Kelompok kontrol dibandingkan dengan
kelompok pasien yang tidak diberikan obat
antiplatelet selama lebih dari 14 hari.
● Sample darah dikoleksikan pada tabung ACD-A
● Metode PRP yang digunakan meliputi 2 kali
proses sentrifugasi dengan sentrifugasi pertama
150g 15 min, dan sentrifugasi kedua 800g 15
min.
● PRP diresuspensi pada Tyrode Ca+2/Mg+2 yang
telah dimodifikasi dengan buffer (127 mM NaCl,
2.7 mM KCl, 0.5 mM NaH2PO4, 12 mM NaHCO3,
5 mM 4 - (2-hidroksietil) - 1 - piperazineethane -
asam sulfonat (HEPES), glukosa 5.6 mM pH: 7.4)
dan didapatkan konsentrasi final platelet
sebanyak 2x108/ml.
Peserta Preparasi Platelet
Material dan Metode
● Untuk menentukan aktivasi platelet, dilakukan
pengukuran pengikatan PAC-1 menggunakan
flowcitometri.
● Suspensi platelet di inkubasi dengan 5 μg/mL
FITC yang telah dilabel anti PAC-1 ke dalam
propylene tube yang terdiri dari PBS dan 1% BSA
selama 30 menit pada suhu ruang.
● Sample kemudian didilusi dengan buffer dan
dianalisis,
● Sekresi kalsium pada platelet di ukur dengan
Fluo-8 calcium assay kit.
● Fluo-8 solution dan loading dye solution
ditambahkan kedalam suspensi platelet
● Sel platelet di inkubasi selama 30 menit pada
suhu 37 derajat celsius.
● Level Ca+2 ditentukan berdasarkan monitoring
intensitas fluorescent pada panjang gelombang
490 dan 525 nm dengan fluorescent microplate
reader.
Uji Pengikatan PAC-1 Pengukuran sekresi kalsium pada platelet
Material dan Metode
● Lisat platelet disuspensi didalam buffer lysis dengan
protease inhibitor dan disentrifugasi selama 15 menit
pada 14.000 rpm pada suhu 4 derajat celsius.
● Konsentrasi protein diukur dengan metode Bradford.
● Protein di SDS-PAGE dengan konsentrasi 4-12% dan
dipindahkan ke dalam membran nitroselulos dan di
blocking menggunakan BSA.
● Gel di inkubasi semalaman dengan primer antibody (1:500
monoclonal human anti-Gp2b /3a sc-53417, b-actin sc
130301)
● Membran dicuci dan di inkubasi menggunakan HRP
conjugate secondary antibody selama 2 jam kemudian blot
ditambahkan reagen chemiluminescent dan kemudian
dipaparkan pada film. Kuantifikasi intensitas pita
digambarkan oleh Image J analisis software.
● Pita yang representatif untuk setiap protein kemudian
ditunjukkan dengan b-aktin sebagai kontrol.
Analisis Western Blot
Analisis Proteomic Menggunakan LC-MS
- Sample Preparation
● Sample platelet pasien (n=9) dan sample kontrol (n=9) dibilas dengan 50 mm amonium bikarbonat dingin
dan ekstraksi protein didapatkan menggunakan ultrasonic homogenizer (5 s on, 5 s off, 3 siklus).
● Konsentrasi lisat diukur menggunakan metode bradford.
● 100 𝛍g campuran protein total digunakan untuk analisis tryptic peptida
● Sample protein ditambahkan 200 ul 6 M urea dan disentrifugasi 14.000 xg 15 min didalam 30 Kda cut-off
spin filter.
● Campuran protein kemudian di alkilasi dengan 10 mm IAA pada suhu ruang (gelap) selama 20 menit dan
dibilas dengan 6 M urea kemudian dibilas kembali dengan 50 mM Ambic solution.
● Campuran tersebut di inkubasi dengan perbandingan 1:100 (trypsin:protein).
● Kemudian FT di lyphillized.
Analisis LC/MS dan Pencarian Data (UPLC-ESI-qTOF-MS)
● Sebanyak 500 ng campuran tryptic peptida dianalisis triplicate menggunakan LC-MS
(nanoACQUITY UPLC dan SYNAPT G1 HDMS, waters)
● Equilibrasi fasa gerak yang digunakan adalah (97% air dengan 0.1 FA dan 3% ACN
dengan 0.1 FA) dan suhu kolom 45 derajat celsius.
● Gradien elusi peptida didapatkan dengan meningkatkan persentasi ACN dari 5 ke 40%
pada 300 nl/min selama 90 menit.
● Data MS dikumpulkan dari mode ion positif dengan interval 1.5 detik.
● Glu-fibrinopeptida di injeksikan sebagai massa signal kalibrator.
● Sekuensi peptida di review menggunakan database homo sapiens (www.uniprot.org).
Identifikasi dan Kuantifikasi Protein
● Penambahan internal kalibrator yang telah diketahui jumlahnya digunakan
untuk proses kuantifikasi.
● 3 kalibrator tertinggi tersebut memiliki m/z sebagai berikut (m/z 1286.7098,
m/z 1046.5273 dan m/z 1159.6082)
● Kalibrator yang digunakan adalah sebanyak 50 fmol dan kalibrator tersebut
dimasukkan ke dalam sample kemudian di running menggunakan MS/MS.
● Signal tertinggi sampel dibandingkan dengan signal tertinggi kalibrator
● Progenesis LC-MS digunakan untuk menghitung kelimpahan yang di
normalisasi untuk semua protein yang teridentifikasi.
Hasil
Aktivasi Platelet pada Pasien Stroke
● Pengikatan PAC-1 pada kelompok pasien stroke
secara significant lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
● Sekresi Ca+2 pada kelompok pasien stroke secara
significant juga lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
● Gp2b/3a terdeteksi pada pita fraksi membran
200 kDa dan B-actin terlihat pada pita 43 kDa.
Nilai ekspresi protein Gp2b/3a pada kelompok
pasien secara significant meningkat
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
● Data diatas mengindikasikan terjadi stimulus
aktivasi platelet secara terus-menerus.
Hasil
Profilling pada Platelet
● Telah teridentifikasi sebanyak 500 unique
protein pada kelompok stroke dan dilakukan
pengelompokkan menggunakan refseq IDs.
setelah dikelompokkan, kemudian dipilih protein
yang memiliki ekspresi yang lebih tinggi ataupun
lebih rendah.
● Ditemukan 83 protein yang berbeda pada pasien
stroke jika dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
● 83 protein tersebut kemudian dikelompokkan
berdasarkan fungsinya. (dapat dilihat pada tabel)
Keseluruhan list protein yang ditemukan pada
pasien stroke dan kelompok kontrol tersebut
dikelompokkan berdasarkan proses biologi dan
disesuaikan dengan database Gene Ontology
Hasil
Profilling pada Platelet
Interaksi antar protein dianalisis menggunakan IPA
(Ingenuity Pathway Analisis) dan berdasarkan hasil yang
didapatkan, protein tersebut berperan pada :
● interaksi dan signaling antar sel,
● respon inflamasi
● perkembangan sistem hematologi
Gambar 2B menunjukkan bahwa terdapat 16 protein yang
secara significant mengalami up regulasi / down regulasi
pada kelompok kontrol dan kelompok pasien.
Seperti yang telah ditunjukkan oleh gambar 2A
disebutkan bahwa 39 protein berperan dalam respon
inflamasi, 35 protein berperan pada interaksi dan signal
antar sel, dan 39 protein berperan pada sistem
hematologi.
Diskusi● Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivasi platelet pada pasien stroke yang
disebabkan oleh peningkatan pengikatan PAC-1 yang menstimulus Gp2b/3a dan sekresi Ca+2 dalam proses aktivasi.
● Ke 16 protein yang secara significant mengalami up/down regulasi dapat dijadikan biomarker target untuk
mendeteksi stroke stadium awal.
● Dalam diskusi ini akan disebutkan fungsi dari ke-16 protein tersebut.
Protein Peran Keterangan
ITGA2B Trombosis dan Hemostasis Dikodekan didalam Gp2b/3a
ITGB3 Trombosis dan Hemostasis Dikodekan didalam Gp2b/3a
Vitronectin Adhesi sel, agregasi platelet yang stable Berinteraksi dengan integrin Gp2b/3a
HRG Pengikatan platelet yang telah diaktivasi Terikat bersama Zinc dan ion kalsium pada
binding sitenya.
CRKL Jalur pensinyalan tyrosin kinase Menginduksi trombopoetin yang terfosforilasi
tyrosin dan mengalami upregulasi pada
pasien stroke
THBS1 Aktivasi platelet Merangsang Gp2b/3a untuk melakukan
aktivasi platelet secara terus-menerus
AMBP Regulasi proses inflamasi Kombinasi α-1-mikroglobulin dan prekursor
bikunin
RHOA Jalur Pensinyalan Gp2b/3a Berinteraksi dengan ligasi integrin untuk
menjaga kontraktilias platelet
Protein Peran Keterangan
MPO Enzim katalis seluler Protein darah yang direlease dari monocyte
dan Neutrophyl
C3 Interaksi Sel dan mengaktivasi peptida
tertentu untuk proses aktivasi platelet
Berinteraksi dengan reseptor
IGHG1 Imunologycal dan Inflammatory Pathway Berinteraksi dengan reseptor platelet
IGHG3 Imunologycal dan Inflammatory Pathway Berinteraksi dengan reseptor platelet
ALOX12 Merelease Thrombine dan Thromboxane
untuk menginduksi agregasi platelet
-
CLU Mengontrol Siklus Sel Lokalisasiny terdapat di Alpha granule
APOA1 Antitromobosis pada sirkulasi darah Terjadi down regulasi APOA1 pada pasien
stroke
APOH PromotesProthrombotic and coagulation
factor in atherothrombotic
Biasanya berikatan denga ox-LDL (Oxidative
modification of low density lipoprotein

More Related Content

Similar to Jurnal club

Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
ErsalinaNidianti2
 
Tutor hema hotim
Tutor hema hotimTutor hema hotim
Tutor hema hotim
patklinunair
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Jurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu ediJurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu edi
Eka Setyawan
 
Rkk12
Rkk12Rkk12
Rkk12
andreei
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
andreei
 
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptxFarmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
MuhammadRezaFirdaus2
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
pdspatologikliniksby
 
214770519 serum-protein-elektroforesis-retno
214770519 serum-protein-elektroforesis-retno214770519 serum-protein-elektroforesis-retno
214770519 serum-protein-elektroforesis-retno
Feri Vinsensius
 
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptxPPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
ssuser9b54b1
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
Gilang Rizki Al Farizi
 
Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gt
Arini Utami
 
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Dian Jenova
 
Th7
Th7Th7
Th7
andreei
 
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdfB5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
indahmaulida2001
 
PUD
PUDPUD
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
fikri asyura
 

Similar to Jurnal club (20)

Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
 
Tutor hema hotim
Tutor hema hotimTutor hema hotim
Tutor hema hotim
 
Th3
Th3Th3
Th3
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
Jurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu ediJurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu edi
 
Rkk12
Rkk12Rkk12
Rkk12
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
 
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptxFarmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
 
Jh7
Jh7Jh7
Jh7
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Rkk9
Rkk9Rkk9
Rkk9
 
214770519 serum-protein-elektroforesis-retno
214770519 serum-protein-elektroforesis-retno214770519 serum-protein-elektroforesis-retno
214770519 serum-protein-elektroforesis-retno
 
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptxPPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gt
 
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
 
Th7
Th7Th7
Th7
 
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdfB5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
 
PUD
PUDPUD
PUD
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 

Recently uploaded

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 

Recently uploaded (20)

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 

Jurnal club

  • 1. Profilling Platelets Pada Pasien Stroke Iskemik Akut Ozge Cevik, Ahmet Tarik Baykal, Aize Sener Marmara University, Turkey
  • 2. Pengantar ● Stroke Iskemik disebabkan oleh penyumbatan vaskular di otak yang melumpuhkan aliran darah. ● Penderita stroke harus diberikan obat pengencer darah atau obat antiplatelet untuk melancarkan sumbatan. Dan obat tersebut diberikan tidak lebih dari 3 jam setelah serangan sroke terjadi. ● Antiplatelet agent dapat menekan aktivasi dan agregasi platelet sehingga menghilangkan resiko aterosklerosis. ● Terjadinya agregasi platelet disebabkan oleh proses aktivasi yang melibatkan PAC-I (diduga sebagai biomarker aktivasi platelet) yang hanya mengikat kompleks Gp2b/3a. ● Evaluasi fungsi platelet khususnys biomarker PAC-1 dilakukan menggunakan flowcytometri. ● Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa reseptor Gp2b/3a merupakan target terapi stroke pada tikus. ● Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi protein yang berbeda pada pasien stroke jika dibandingkan dengan kelompok normal
  • 3. Material dan Metode ● Sample darah diperoleh dari pasien yang pernah menderita stroke dan dirawat di departemen neurologi dalam waktu 24 jam setelah kejadian dan belum diberikan obat apapun. ● Kelompok pasien stroke sebanyak 65 orang memiliki rata2 usia (66,1±10,5 tahun, 45-75 tahun) sedangkan sebanyak 42 peserta yang memiliki rata2 usia (57,9±10,2 tahun, 40-68 tahun) dijadikan sebagai kelompok kontrol. ● Kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok pasien yang tidak diberikan obat antiplatelet selama lebih dari 14 hari. ● Sample darah dikoleksikan pada tabung ACD-A ● Metode PRP yang digunakan meliputi 2 kali proses sentrifugasi dengan sentrifugasi pertama 150g 15 min, dan sentrifugasi kedua 800g 15 min. ● PRP diresuspensi pada Tyrode Ca+2/Mg+2 yang telah dimodifikasi dengan buffer (127 mM NaCl, 2.7 mM KCl, 0.5 mM NaH2PO4, 12 mM NaHCO3, 5 mM 4 - (2-hidroksietil) - 1 - piperazineethane - asam sulfonat (HEPES), glukosa 5.6 mM pH: 7.4) dan didapatkan konsentrasi final platelet sebanyak 2x108/ml. Peserta Preparasi Platelet
  • 4. Material dan Metode ● Untuk menentukan aktivasi platelet, dilakukan pengukuran pengikatan PAC-1 menggunakan flowcitometri. ● Suspensi platelet di inkubasi dengan 5 μg/mL FITC yang telah dilabel anti PAC-1 ke dalam propylene tube yang terdiri dari PBS dan 1% BSA selama 30 menit pada suhu ruang. ● Sample kemudian didilusi dengan buffer dan dianalisis, ● Sekresi kalsium pada platelet di ukur dengan Fluo-8 calcium assay kit. ● Fluo-8 solution dan loading dye solution ditambahkan kedalam suspensi platelet ● Sel platelet di inkubasi selama 30 menit pada suhu 37 derajat celsius. ● Level Ca+2 ditentukan berdasarkan monitoring intensitas fluorescent pada panjang gelombang 490 dan 525 nm dengan fluorescent microplate reader. Uji Pengikatan PAC-1 Pengukuran sekresi kalsium pada platelet
  • 5. Material dan Metode ● Lisat platelet disuspensi didalam buffer lysis dengan protease inhibitor dan disentrifugasi selama 15 menit pada 14.000 rpm pada suhu 4 derajat celsius. ● Konsentrasi protein diukur dengan metode Bradford. ● Protein di SDS-PAGE dengan konsentrasi 4-12% dan dipindahkan ke dalam membran nitroselulos dan di blocking menggunakan BSA. ● Gel di inkubasi semalaman dengan primer antibody (1:500 monoclonal human anti-Gp2b /3a sc-53417, b-actin sc 130301) ● Membran dicuci dan di inkubasi menggunakan HRP conjugate secondary antibody selama 2 jam kemudian blot ditambahkan reagen chemiluminescent dan kemudian dipaparkan pada film. Kuantifikasi intensitas pita digambarkan oleh Image J analisis software. ● Pita yang representatif untuk setiap protein kemudian ditunjukkan dengan b-aktin sebagai kontrol. Analisis Western Blot
  • 6. Analisis Proteomic Menggunakan LC-MS - Sample Preparation ● Sample platelet pasien (n=9) dan sample kontrol (n=9) dibilas dengan 50 mm amonium bikarbonat dingin dan ekstraksi protein didapatkan menggunakan ultrasonic homogenizer (5 s on, 5 s off, 3 siklus). ● Konsentrasi lisat diukur menggunakan metode bradford. ● 100 𝛍g campuran protein total digunakan untuk analisis tryptic peptida ● Sample protein ditambahkan 200 ul 6 M urea dan disentrifugasi 14.000 xg 15 min didalam 30 Kda cut-off spin filter. ● Campuran protein kemudian di alkilasi dengan 10 mm IAA pada suhu ruang (gelap) selama 20 menit dan dibilas dengan 6 M urea kemudian dibilas kembali dengan 50 mM Ambic solution. ● Campuran tersebut di inkubasi dengan perbandingan 1:100 (trypsin:protein). ● Kemudian FT di lyphillized.
  • 7. Analisis LC/MS dan Pencarian Data (UPLC-ESI-qTOF-MS) ● Sebanyak 500 ng campuran tryptic peptida dianalisis triplicate menggunakan LC-MS (nanoACQUITY UPLC dan SYNAPT G1 HDMS, waters) ● Equilibrasi fasa gerak yang digunakan adalah (97% air dengan 0.1 FA dan 3% ACN dengan 0.1 FA) dan suhu kolom 45 derajat celsius. ● Gradien elusi peptida didapatkan dengan meningkatkan persentasi ACN dari 5 ke 40% pada 300 nl/min selama 90 menit. ● Data MS dikumpulkan dari mode ion positif dengan interval 1.5 detik. ● Glu-fibrinopeptida di injeksikan sebagai massa signal kalibrator. ● Sekuensi peptida di review menggunakan database homo sapiens (www.uniprot.org).
  • 8. Identifikasi dan Kuantifikasi Protein ● Penambahan internal kalibrator yang telah diketahui jumlahnya digunakan untuk proses kuantifikasi. ● 3 kalibrator tertinggi tersebut memiliki m/z sebagai berikut (m/z 1286.7098, m/z 1046.5273 dan m/z 1159.6082) ● Kalibrator yang digunakan adalah sebanyak 50 fmol dan kalibrator tersebut dimasukkan ke dalam sample kemudian di running menggunakan MS/MS. ● Signal tertinggi sampel dibandingkan dengan signal tertinggi kalibrator ● Progenesis LC-MS digunakan untuk menghitung kelimpahan yang di normalisasi untuk semua protein yang teridentifikasi.
  • 9. Hasil Aktivasi Platelet pada Pasien Stroke ● Pengikatan PAC-1 pada kelompok pasien stroke secara significant lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. ● Sekresi Ca+2 pada kelompok pasien stroke secara significant juga lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. ● Gp2b/3a terdeteksi pada pita fraksi membran 200 kDa dan B-actin terlihat pada pita 43 kDa. Nilai ekspresi protein Gp2b/3a pada kelompok pasien secara significant meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol. ● Data diatas mengindikasikan terjadi stimulus aktivasi platelet secara terus-menerus.
  • 10. Hasil Profilling pada Platelet ● Telah teridentifikasi sebanyak 500 unique protein pada kelompok stroke dan dilakukan pengelompokkan menggunakan refseq IDs. setelah dikelompokkan, kemudian dipilih protein yang memiliki ekspresi yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. ● Ditemukan 83 protein yang berbeda pada pasien stroke jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. ● 83 protein tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan fungsinya. (dapat dilihat pada tabel) Keseluruhan list protein yang ditemukan pada pasien stroke dan kelompok kontrol tersebut dikelompokkan berdasarkan proses biologi dan disesuaikan dengan database Gene Ontology
  • 11. Hasil Profilling pada Platelet Interaksi antar protein dianalisis menggunakan IPA (Ingenuity Pathway Analisis) dan berdasarkan hasil yang didapatkan, protein tersebut berperan pada : ● interaksi dan signaling antar sel, ● respon inflamasi ● perkembangan sistem hematologi Gambar 2B menunjukkan bahwa terdapat 16 protein yang secara significant mengalami up regulasi / down regulasi pada kelompok kontrol dan kelompok pasien. Seperti yang telah ditunjukkan oleh gambar 2A disebutkan bahwa 39 protein berperan dalam respon inflamasi, 35 protein berperan pada interaksi dan signal antar sel, dan 39 protein berperan pada sistem hematologi.
  • 12. Diskusi● Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivasi platelet pada pasien stroke yang disebabkan oleh peningkatan pengikatan PAC-1 yang menstimulus Gp2b/3a dan sekresi Ca+2 dalam proses aktivasi. ● Ke 16 protein yang secara significant mengalami up/down regulasi dapat dijadikan biomarker target untuk mendeteksi stroke stadium awal. ● Dalam diskusi ini akan disebutkan fungsi dari ke-16 protein tersebut. Protein Peran Keterangan ITGA2B Trombosis dan Hemostasis Dikodekan didalam Gp2b/3a ITGB3 Trombosis dan Hemostasis Dikodekan didalam Gp2b/3a Vitronectin Adhesi sel, agregasi platelet yang stable Berinteraksi dengan integrin Gp2b/3a HRG Pengikatan platelet yang telah diaktivasi Terikat bersama Zinc dan ion kalsium pada binding sitenya. CRKL Jalur pensinyalan tyrosin kinase Menginduksi trombopoetin yang terfosforilasi tyrosin dan mengalami upregulasi pada pasien stroke THBS1 Aktivasi platelet Merangsang Gp2b/3a untuk melakukan aktivasi platelet secara terus-menerus AMBP Regulasi proses inflamasi Kombinasi α-1-mikroglobulin dan prekursor bikunin RHOA Jalur Pensinyalan Gp2b/3a Berinteraksi dengan ligasi integrin untuk menjaga kontraktilias platelet Protein Peran Keterangan MPO Enzim katalis seluler Protein darah yang direlease dari monocyte dan Neutrophyl C3 Interaksi Sel dan mengaktivasi peptida tertentu untuk proses aktivasi platelet Berinteraksi dengan reseptor IGHG1 Imunologycal dan Inflammatory Pathway Berinteraksi dengan reseptor platelet IGHG3 Imunologycal dan Inflammatory Pathway Berinteraksi dengan reseptor platelet ALOX12 Merelease Thrombine dan Thromboxane untuk menginduksi agregasi platelet - CLU Mengontrol Siklus Sel Lokalisasiny terdapat di Alpha granule APOA1 Antitromobosis pada sirkulasi darah Terjadi down regulasi APOA1 pada pasien stroke APOH PromotesProthrombotic and coagulation factor in atherothrombotic Biasanya berikatan denga ox-LDL (Oxidative modification of low density lipoprotein