PPT ETIKA DAN KEWENANGAN BIDAN DALAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
1. ETIKA DAN KEWENANGAN BIDAN DALAM
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG D-IV KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
TAHUN 2022
Disusun oleh Kelompok I
Kelas Alih Jenjang B :
1. Lia Dahlia
2. Lia Karliani
3. N. Mimin Kusmiati
4. Evy Suhaeti
5. Caswati
6. Eli Nurindah Sari
7. Herni Nadalia
2. A. PENDAHULUAN
• Usia remaja jumlanya cukup besar, sekitar 23% dari seluruh
populasi penduduk
• Sebagai generasi penerus, asset atau modal utama sumber daya
manusia
• Remaja yang berkualitas memegang peranan penting didalam
mencapai kelangsungan serta keberhasilan tujuan pembangunan
nasional.
• UU no. 4 tahun 2019 bidan bertugas memberikan pelayanan
kesehatan pada remaja dalam bentuk pelayanan kesehatan
reproduksi, Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi,
edukasi, konseling,
3. B. ETIKA KEBIDANAN
Kode etik bidan
• Kewajiban bidan terhadap klien dan masy
• Kewajiban bidan terhadap tugasnya
• Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kes lainnya
• Kewajiban bidan terhadap profesinya
• Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
• Kewajiban bidan terhadap pemerintah , nusa bangsa dan
tanah air
4. Kewajiban bidan
•senantiasa memberikan pelayanan paripurna
•berhak membarikan pertolongan dan mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan
•menjamin kerahasiaan kecuali bila diminta oleh
pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien.
5. C. TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
Undang-undang Nomor 4 tahun 2019 ttg kebidanan, bidan bertugas
memberikan pelayanan yang meliputi :
1. pelayanan kesehatan ibu;
2. pelayanan kesehatan anak;
3. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana;
4. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
5. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi, edukasi,
konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi
6. D. PELAYANAN KESEHATAN REPODUKSI
1. Pengertian
UU No 36 tahun 2009
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan
sehat secara fisik, mental, dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan
sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada
laki-laki dan perempuan
7. Kesehatan Reproduksi Meliputi :
1. saat sebelum hamil, hamil, melahirkan, dan
sesudah melahirkan;
2. pengaturan kehamilan, alat konstrasepsi, dan
kesehatan seksual; dan
3. kesehatan sistem reproduksi.
8. 2. Tujuan Pelayanan Kesehatan Remaja
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014
Pelayanan Kesehatan Remaja bertujuan agar setiap Anak memiliki
kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan
hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas
9. 3. Jenis Pelayanan Kesehatan Remaja
a.pelayanan konseling;
b.pelayanan klinis medis;
c.pelayanan rujukan;
d.pemberian komunikasi, informasi dan edukasi
kesehatan Remaja;
e.partisipasi Remaja; dan
f. keterampilan sosial.
10. 4. Hal yg Perlu Disampaikan terkait reproduksi
remaja yag meliputi :
a.Organ reproduk laki-laki dan
perempuan
b.Konsepsi dan Kehamilan
c.Kesehatan Reproduksi yang
Bertanggung Jawab
d.Perilaku seksual berisiko
11. a. Organ reproduksi laki-laki dan perempuan
Pendidikan kesehatan organ reproduksi laki-laki
dan perempuan
Fungsi, sistem dan proses reproduksi
Pertumbuhan dan perkembangan manusia,
Memantapkan moral, etika
Membangun komitmen agar tidak terjadi
penyalahgunaan organ reproduksi tersebut.
12. b. Konsepsi dan Kehamilan
Resiko hamil sebelum usia 20 tahun
a. Kekurangan gizi
b. Pertumbuhan fisik blm sempurna
c. Keracunan kehamilan dan kejang yang berakibat kematian
d. Keguguran
e. Pertumbuhan janin terhambat, prematur dan bayi kecil menurut
kehamilan (KMK),
13. c. Kesehatan Reproduksi yang Bertanggung Jawab
Melaksanakan fungsi reproduksi secara sehat dalam
pengertian fisik dan jiwa diperlukan beberapa prasyarat :
a. Tidak ada kelainan anatomis dan fisiologis.
b. Memerlukan kondisi kesehatan jiwa yang baik
c. Seorang perempuan hamil memerlukan kondisi dimana
ia akan melewati masa tersebut dengan aman
14. d. Perilaku seksual berisiko
Perilaku seksual berisiko merupakan hubungan sek yang dilakukan dengan
bergati-ganti pasangan diluar nikah, berakibat:
a. kehamilan yang tidak diinginkan (KtD), terpaksa dikawinkan
b. aborsi dan terjangkitnya penyakit infksi menular seksual (IMS),
c. HIV dan AIDS,
d. infertilitasi dan
e. keganasan (kanker leher rahim).
15. 5. Prioritas Permasalahan Kesehatan Reproduksi
pada Remaja
Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Kehamilan tak dikehendaki, yang seringkali menjurus
kepada aborsi yang tidak aman dan komplikasinya;
b. Kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah
risiko kesakitan dan kematian ibu;
c. Masalah PMS, termasuk infeksi HIV/AIDS.
16. Penutup
Peranan Bidan dalam pelayanan kesehatan reproduksi remaja
sangatlah besar.
Karena masalah kesehatan remaja selain berdampak secara fisik, juga
dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi, keadaan
ekonomi serta kesejahteraan sosial dalam jangka panjang.
Dampak jangka panjang tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap
remaja itu sendiri, tetapi juga terhadap keluarga, masyarakat dan
bangsa pada akhirnya.