SlideShare a Scribd company logo
EKSIPIEN TABLET
PEMILIHAN METODE PEMBUATAN
Pengisi Tablet Granulas Basah
Tidak larut air Larut air
Kalsium fosfat Laktosa
Kalsium karbonat Sukrosa
Amilum sorbitol Dekstrosa
Amilum termodifikasi Manitol
Mikrokristalin selulosa Sorbitol
Pengisi Tablet Kempa Langsung
dan Granulasi kering
Tidak larut air Larut air
amilum
Startch 1500
laktosa
Spray dry
Anhidrat
Fast flow
Selulosa
Avicel pH 101 (Serbuk)
Avicel pH 102 (Granular)
Sukrosa
Di-Pac
Nu-Tab
Garam anorganik
Dikalsium fosfat
Kalsium karbonat
Dekstrosa
Emdex
Celutab
Sorbitol
Sorbitol P34
Neo Sorb 80
Manitol
Maltodekstrin
EKSIPIEN SUSPENSI
METODE PEMBUATAN SUSPENSI
• Surfaktan :
Anionik : sodium lauryl sulphate (SLS), dioctyl sodium
sulphosuccinate (docusate sodium)
Non ionik : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span)
Penggunaan surfaktan sbg wetting agent sampai 0,1%
oral : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span)
topikal : sodium lauryl sulphate, dioctyl sodium
sulphosuccinate
surfaktan yang sesuai sebagai wetting agent  memiliki HLB
7-9
Kerugian surfaktan :  foam, deflocculated system
WETTING AGENT
• Solvent (dapat sbg wetting agent) : alkohol, gliserin,
propilen glikol, polietilen glikol
• Alginate, (alginic acid)
Penambahan CaCl2  Ca-alginate  viskositas
meningkat
• Starch/amilum
b. Water-soluble cellulose ( cellulose derivate) :
• Methylcellulose (Celacol)
• Hydroxyethylcellulose (Natrosol
250)
• Sodium carboxymethylcellulose (Edifas, Cellosize)
a. Polysaccharides and gums :
• Microcrystalline cellulose (Avicel)
SUSPENDING AGENT
• Bentonite
Penggunaan untuk sediaan topikal 2-3% 
sediaan calamine lotion
• Veegum
Konsentrasi penggunaan ± 5%,
stabil pada pH 3.5-11
Menghasilkan aliran thixotropic dan plastic dgn
yield value yang besar.
• Hectorite
Mirip bentonite, konsentrasi penggunaan 1-2%,
untuk topikal dan peroral
c. Hydrated silicate (clays) :
d. Carboxypolymethylene (Carbopol/carbomer) =
Synthetic Polymer
Sintetis, co-polimer dari acrylic acid dan allyl
sucrose Penggunaan sampai 0,5% umumnya untuk
topikal
grade tertentu dapat digunakan untuk peroral
Dispersi dlm air bersifat asam, viskositas rendah
Peningkatan pH 6-11  viskositas tinggi
e. Colloidal silicon dioxide (Aerosil, Cab-O-Sil)
Dispersi dlm air  agregat dgn jaring2 tiga dimensi
Penggunaan sampai 4% untuk sediaan topikal,
dapat sbg thickening agent pada suspensi non
aqueous
Floculating Agent
• Flocculating agent, merupakan bahan
yang dapat menyebabkan suatu partikel
berhubungan secara bersama membentuk
suatu agregat atau floc. Misalnya
polisorbat 80 (untuk surfaktan), tragakan
(polimer hidrofilik), bentonit (untuk clay),
dan juga NaCl (untuk elektrolit).
LARUTAN
ZAT PENDAPAR
•
•
•
Karbonat-Bikarbonat
Asam sitrat-natrium sitrat
Amonium hidroksida-amonium klorida
ANTIOKSIDAN
•
•
•
•
•
Buthylated Hidroxynisole (BHA)
Buthylated Hidroxytoluene (BHT)
Propil galat
Tokoferol
Vitamin C
Pengawet
Penggolongan Zat Antimikroba :
1. Senyawa asam
fenol, klorokresol, ester-ester alkil asam
parahidroksibenzoat, asam benzoat, dll
2. Senyawa netral
klorbutanol, benzil alkohol
3. Merkuri
thimerosal, fenilmerkuri asetat
4. Senyawa ammonium kwartener
benzalkonium klorida
ANTI CAP LOCKING
•
•
Anti Cap Locking adalah zat yang
ditambahkan ke dalam sediaan cair yang
mengandung gula dalam kadar yang tinggi
(sirup) guna mencegah terjadinya
pengkristalan gula pada tutup botol yang
menyebabkan tutup botol sulit untuk
dibuka.
Contohnya: sorbitol, gliserin, dan
popilenglikol.
PEMANIS
•
•
•
•
•
•
Sukrosa : berfungsi dalam peningkatan visikositas,
memberi tekstur yang menyenangkan di mulut,
membentuk larutan tidak berwarna yang stabil pada pH 4
-8.
Sorbitol, Manitol, Xytol : biasa digunakan untuk pasien
DM, dosis tinggi menyebabkan diare.
Aspartam : rasa manis hilang ketika terhidrolisis oleh
panas.
Garam Na dan Ca dari sakarin : menimbulkan rasa kelat.
Thaumatin : pemanis yang paling manis, biasanya
dikombinasikan dengan gula karena menimbulkan rasa
pahit dan rasa logam.
Stevia : pemanis dari tumbuh-tumbuhan.
EKSIPIEN EMULSI
EMULGATOR
a)
b)
c)
a)
b)
c)
1. Emulgator sintetik atau surfaktan yang membentuk film
monomolekuler, contohnya adalah :
Golongan anionik misalnya sabun trietanolamin stearat,
natrium lauril sulfat.
Golongan kationik misalnya senyawa amonium
kwarterner.
Golongan nonionik misalnya ester asam lemak sorbitan,
ester asam lemak polioksietilen sorbitan.
2. Emulgator alam
Emulgator alam yang membentuk film multi molekuler
misalnya akasia, gelatin.
Emulgator alam yang membentuk film monomolekuler
misalnya lesitin, kolesterol.
Emulgator yang membentuk film berupa partikel padat
misalnya bentonit, vegum
EKSIPIEN GEL
PEMBAGIAN BERDASAR BASIS :
1. BASIS GEL HIDROFOBIK DISEBUT JUGA ORGANOGEL
* BAHAN PEMBENTUK GEL :
- SENYAWA HIDROKARBON SEPERTI PETROLATUM, MINERAL
OIL/GEL POLIETILEN, PLASTISBASE
- LEMAK HEWAN / TUMBUHAN (LARD, LEMAK COKLAT)
- BASIS SABUN BERMINYAK (GEL ALUMINIUM STEARAT & MINYAK
MINERAL)
- ORGANOGEL HIDROFILIK (CARBOWAX / PEG BM TINGGI)
* MENGANDUNG SOLVEN SELAIN AIR
* BIASANYA DIGUNAKAN MINYAK MINERAL SEBAGAI SOLVEN
2. BASIS GEL HIDROFILIK :
- BIASANYA MENGANDUNG AIR, GLISEROL ATAU PROPILENGLIKOL
- HIDROGEL : KANDUNGAN AIR ANTARA 85 - 95 %
- GELLING AGENT :
POLIMER (MAKROMOLEKUL ALAM): TRAGAKAN, ALGINAT, AGAR
POLIMER (MAKROMOLEKUL SEMISINTETIS) : DERIVAT SELULOSE
SEPERTI METIL SELULOSE, CMC-Na, HEC, HPC, HPMC
POLIMER (MAKROMOLEKUL SINTETIS) : CARBOMER/CARBOPOL
KEUNTUNGAN :
- DAPAT LARUT / MENGEMBANG DALAM AIR
- MUDAH TERCUCIKAN
- MEMBERIKAN SENSASI DINGIN PADA KULIT
- MENINGGALKAN LAPISAN TIPIS DAN TRANSPARAN DIKULIT
KERUGIAN :
KANDUNGAN AIR YANG CUKUP BESAR MENGAKIBATKAN SANGAT
RENTAN TERHADAP KONTAMINASI MIKROBA
Enhancer
•
•
Enhancer adalah zat yang ditambahkan ke
dalam sediaan semi solid untuk
meningkatkan penetrasi zat aktif melalui
kulit.
Contohnya: asam oleat, propilen glikol,
alkohol, urea, DMSO
EKSIPIEN SALEP
33
•
•
•
1. HYDROCARBON :
a. SOFT PARAFFIN (VASELINE) + HARD PARAFFIN
→ konsistensi tertentu
comb. white beeswax, cetostearyl alcohol → lembut
BERMINYAK → greasy
OCCLUSIVE, → lapisan (film) mencegah kehilangan
air, meningkatkan hidrasi kulit
INERT
•
•
•
b. PLASTIBASES ( polyethylene-hydrocarbon polymer)
POLYETHYLENE BM rendah dilarutkan dlm MIN. OIL
HALUS, LEMBUT, HOMOGEN, NETRAL, TAK BER-WARNA,
TAK BERBAU, TDK MENGIRITASI
SANGAT STABIL
ftss-2012
34
2. FATS AND FIXED OIL BASES
PEANUT, COCOA, SESAME, OLIVE, COTTONSEED
ALMOND, ARACHIS, MAIZE, PERSIC
Terurai oleh : cahaya , oksigen
terutama temp. tinggi → tengik
•
•
•
Ditambah antioksidan :
butylatedhydroxytoluen (BHT)
butylatedhydroxyanisole (BHA)
propyl galate
bila ada spora logam → kat. reak. oksidasi, ditambah
chelating agent EDTA
dapat menimbulkan sensitisasi
}  OILS
ftss-2014
35
3. SILICONES
•
•
•
•
CAIR
WATER REPELLENT
DIGUNAKAN SEBAGAI BARIER UNTUK
MELINDUNGI KULIT DARI IRITAN YG LARUT AIR
- asam kuat ( HCl, H2SO4)
- basa kuat (NaOH)
PENGGUNAAN DLM SEDIAAN 10 – 30 %
Dimethicones, dimethyl polysiloxanes
ftss-2012
36
4. ABSORPTION BASES
•
•
•
hydrophilic
anhydrous
menekan kehilangan air trans epidermal (TEWL)
lanolin sering menimbulkan alergi
Lanolin (mengandung cholesterol) dikombinasi dengan: -
lanosterol
- acetylated sterols
- esters of polyhydric alcohols (sorbitan
monostearete, sorbitan monooleate)
hydrocarbon + bhn yg campur dengan hydrocarbon dan
mengandung gugus polar sebagai emulgator w/o
ftss-2014
RHEOLOGI
NEWTONIAN
•
•
•
Adalah tipe aliran yang ideal
Ex: pelarut, Campuran pelarut, dan larutan
sejati
Shearing stress atau gaya yang diperlukan
per satuan luas berbanding lurus dengan
kecepatan aliran yang dihasilkan (Rate of
Shear)
GROU
P
OFRHEOLOG
Y
Examples:
- Tomato ketchup
- Emulsion
- Polymer solution
(cross-linked; gel)
- Flocculated suspensions
Shear stress ()
Bingham point
Yield stress
Plastic flow
GROUP OF
RHEOLOGY
Plastic flow of a cross-linked polymer solution
- At shear stress > yield stress:
- Cross-linked polymer solution (gel)
- At shear stress < yield stress: no flow cross-links are broken
Flow is possible
-
NON-NEWTONIAN (PLASTIS)
•
•
•
•
•
Ex: Emulsi, Suspensi terflokulasi
Kurva plastiks tidak melalui titik
(0,0), tetapi memotong sumbu
shearing stress, dikenal dengan
harga yield (yield value)
Yield value: berapa kali botol
dikocok, agar produk mengalir
Jika stress di bawah yield value,
maka zat bersifat sebagai
bahan elastis (padatan)
Kemiringan dapat meningkatan
fluiditas
GROUP OF RHEOLOGY
Pseudo-plastic flow (shear shinning)
Example:
- Polymer solutions
(non-gelled)
- Defloculated
Suspension
Shear stress ()
No yield force !!
NON-NEWTONIAN
(PSEUDOPLASTIS)
•
•
•
EX: Suspensi deflokulasi, larutan suspensi non gel
Terjadi pada molekul rantai panjang, seperti
polimer, Gom, tragakan, CMC, na-alginat.
Meningkatnya shearing stress menyebabkan
keteraturan polimer sehingga mengurangi
ketahanan dan lebih meningkatkan rate of shear
pada shearing stress berikutnya.
GROUP OF
RHEOLOGY
Dilatant flow (shear thickening)
Examples:
-
-
Pasta
Deflocculated
Suspension
Shear stress ()
NON-NEWTONIAN (DILATAN)
•
•
EX: Pasta dan Suspensi dengan zat padat
yang tinggi.
Pada keadaan diam, partikel-partikel
tersusun rapat dengan volume antar
partikel kecil
GROUP OF
RHEOLOGY
Dilatant
stress
flow: wet sand
Shear
Close contact sand and water Due to shear: material dilates
 Water acts as a lubricant
 Low viscosity
 Less intimate contact sand and
water
 Less lubrication
 Viscosity increases

More Related Content

Similar to Eksipien Tablet dan Rheologi berdasarkan Metode Pembuatan (1).pdf

Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
preformulasi Naproksen tab
preformulasi Naproksen tabpreformulasi Naproksen tab
preformulasi Naproksen tab
Maranata Gultom
 
Sifat fisika kimia obat
Sifat fisika kimia obatSifat fisika kimia obat
Sifat fisika kimia obat
Farmasi Unud Linda L Laksmiani
 
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptx
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptxFormulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptx
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptx
priyono99
 
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Adifa Putri Ramandani
 
Asam, Basa, dan Garam
Asam, Basa, dan GaramAsam, Basa, dan Garam
Asam, Basa, dan Garam
Daniel
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
aditya rakhmawan
 
Penetapan kadar metanol dalam minuman beralkohol
Penetapan kadar metanol dalam minuman beralkoholPenetapan kadar metanol dalam minuman beralkohol
Penetapan kadar metanol dalam minuman beralkohol
Ratna Megawati
 
Sintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupan
Sintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupanSintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupan
Sintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupan
AlyaNasywa2
 
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
fatmawati9625
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
mun farid
 
Makalah Ester atau alkil alkanoat
Makalah Ester atau alkil alkanoatMakalah Ester atau alkil alkanoat
Makalah Ester atau alkil alkanoatWidya Wirandika
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasi
Meidina Yellisa
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
RinaSinuraya1
 
Minuman Berkarbonasi
Minuman BerkarbonasiMinuman Berkarbonasi
Minuman Berkarbonasi
Universitas Sumatera Utara
 
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.pptMateri  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
SarniSarni9
 

Similar to Eksipien Tablet dan Rheologi berdasarkan Metode Pembuatan (1).pdf (19)

Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
preformulasi Naproksen tab
preformulasi Naproksen tabpreformulasi Naproksen tab
preformulasi Naproksen tab
 
Sifat fisika kimia obat
Sifat fisika kimia obatSifat fisika kimia obat
Sifat fisika kimia obat
 
Salbutamol Sirup
Salbutamol SirupSalbutamol Sirup
Salbutamol Sirup
 
Lipida
Lipida Lipida
Lipida
 
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptx
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptxFormulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptx
Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida.pptx
 
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
 
Asam, Basa, dan Garam
Asam, Basa, dan GaramAsam, Basa, dan Garam
Asam, Basa, dan Garam
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
 
Penetapan kadar metanol dalam minuman beralkohol
Penetapan kadar metanol dalam minuman beralkoholPenetapan kadar metanol dalam minuman beralkohol
Penetapan kadar metanol dalam minuman beralkohol
 
Sintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupan
Sintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupanSintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupan
Sintesis Senyawa Ester dan Tata Nama serta kegunaan dalam kehidupan
 
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Makalah Ester atau alkil alkanoat
Makalah Ester atau alkil alkanoatMakalah Ester atau alkil alkanoat
Makalah Ester atau alkil alkanoat
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasi
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
 
Minuman Berkarbonasi
Minuman BerkarbonasiMinuman Berkarbonasi
Minuman Berkarbonasi
 
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.pptMateri  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
 

Recently uploaded

Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 

Recently uploaded (17)

Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 

Eksipien Tablet dan Rheologi berdasarkan Metode Pembuatan (1).pdf

  • 3.
  • 4. Pengisi Tablet Granulas Basah Tidak larut air Larut air Kalsium fosfat Laktosa Kalsium karbonat Sukrosa Amilum sorbitol Dekstrosa Amilum termodifikasi Manitol Mikrokristalin selulosa Sorbitol
  • 5. Pengisi Tablet Kempa Langsung dan Granulasi kering Tidak larut air Larut air amilum Startch 1500 laktosa Spray dry Anhidrat Fast flow Selulosa Avicel pH 101 (Serbuk) Avicel pH 102 (Granular) Sukrosa Di-Pac Nu-Tab Garam anorganik Dikalsium fosfat Kalsium karbonat Dekstrosa Emdex Celutab Sorbitol Sorbitol P34 Neo Sorb 80 Manitol Maltodekstrin
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 15. • Surfaktan : Anionik : sodium lauryl sulphate (SLS), dioctyl sodium sulphosuccinate (docusate sodium) Non ionik : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span) Penggunaan surfaktan sbg wetting agent sampai 0,1% oral : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span) topikal : sodium lauryl sulphate, dioctyl sodium sulphosuccinate surfaktan yang sesuai sebagai wetting agent  memiliki HLB 7-9 Kerugian surfaktan :  foam, deflocculated system WETTING AGENT • Solvent (dapat sbg wetting agent) : alkohol, gliserin, propilen glikol, polietilen glikol
  • 16. • Alginate, (alginic acid) Penambahan CaCl2  Ca-alginate  viskositas meningkat • Starch/amilum b. Water-soluble cellulose ( cellulose derivate) : • Methylcellulose (Celacol) • Hydroxyethylcellulose (Natrosol 250) • Sodium carboxymethylcellulose (Edifas, Cellosize) a. Polysaccharides and gums : • Microcrystalline cellulose (Avicel) SUSPENDING AGENT
  • 17. • Bentonite Penggunaan untuk sediaan topikal 2-3%  sediaan calamine lotion • Veegum Konsentrasi penggunaan ± 5%, stabil pada pH 3.5-11 Menghasilkan aliran thixotropic dan plastic dgn yield value yang besar. • Hectorite Mirip bentonite, konsentrasi penggunaan 1-2%, untuk topikal dan peroral c. Hydrated silicate (clays) :
  • 18. d. Carboxypolymethylene (Carbopol/carbomer) = Synthetic Polymer Sintetis, co-polimer dari acrylic acid dan allyl sucrose Penggunaan sampai 0,5% umumnya untuk topikal grade tertentu dapat digunakan untuk peroral Dispersi dlm air bersifat asam, viskositas rendah Peningkatan pH 6-11  viskositas tinggi e. Colloidal silicon dioxide (Aerosil, Cab-O-Sil) Dispersi dlm air  agregat dgn jaring2 tiga dimensi Penggunaan sampai 4% untuk sediaan topikal, dapat sbg thickening agent pada suspensi non aqueous
  • 19. Floculating Agent • Flocculating agent, merupakan bahan yang dapat menyebabkan suatu partikel berhubungan secara bersama membentuk suatu agregat atau floc. Misalnya polisorbat 80 (untuk surfaktan), tragakan (polimer hidrofilik), bentonit (untuk clay), dan juga NaCl (untuk elektrolit).
  • 21. ZAT PENDAPAR • • • Karbonat-Bikarbonat Asam sitrat-natrium sitrat Amonium hidroksida-amonium klorida
  • 22. ANTIOKSIDAN • • • • • Buthylated Hidroxynisole (BHA) Buthylated Hidroxytoluene (BHT) Propil galat Tokoferol Vitamin C
  • 23. Pengawet Penggolongan Zat Antimikroba : 1. Senyawa asam fenol, klorokresol, ester-ester alkil asam parahidroksibenzoat, asam benzoat, dll 2. Senyawa netral klorbutanol, benzil alkohol 3. Merkuri thimerosal, fenilmerkuri asetat 4. Senyawa ammonium kwartener benzalkonium klorida
  • 24. ANTI CAP LOCKING • • Anti Cap Locking adalah zat yang ditambahkan ke dalam sediaan cair yang mengandung gula dalam kadar yang tinggi (sirup) guna mencegah terjadinya pengkristalan gula pada tutup botol yang menyebabkan tutup botol sulit untuk dibuka. Contohnya: sorbitol, gliserin, dan popilenglikol.
  • 25. PEMANIS • • • • • • Sukrosa : berfungsi dalam peningkatan visikositas, memberi tekstur yang menyenangkan di mulut, membentuk larutan tidak berwarna yang stabil pada pH 4 -8. Sorbitol, Manitol, Xytol : biasa digunakan untuk pasien DM, dosis tinggi menyebabkan diare. Aspartam : rasa manis hilang ketika terhidrolisis oleh panas. Garam Na dan Ca dari sakarin : menimbulkan rasa kelat. Thaumatin : pemanis yang paling manis, biasanya dikombinasikan dengan gula karena menimbulkan rasa pahit dan rasa logam. Stevia : pemanis dari tumbuh-tumbuhan.
  • 27. EMULGATOR a) b) c) a) b) c) 1. Emulgator sintetik atau surfaktan yang membentuk film monomolekuler, contohnya adalah : Golongan anionik misalnya sabun trietanolamin stearat, natrium lauril sulfat. Golongan kationik misalnya senyawa amonium kwarterner. Golongan nonionik misalnya ester asam lemak sorbitan, ester asam lemak polioksietilen sorbitan. 2. Emulgator alam Emulgator alam yang membentuk film multi molekuler misalnya akasia, gelatin. Emulgator alam yang membentuk film monomolekuler misalnya lesitin, kolesterol. Emulgator yang membentuk film berupa partikel padat misalnya bentonit, vegum
  • 29. PEMBAGIAN BERDASAR BASIS : 1. BASIS GEL HIDROFOBIK DISEBUT JUGA ORGANOGEL * BAHAN PEMBENTUK GEL : - SENYAWA HIDROKARBON SEPERTI PETROLATUM, MINERAL OIL/GEL POLIETILEN, PLASTISBASE - LEMAK HEWAN / TUMBUHAN (LARD, LEMAK COKLAT) - BASIS SABUN BERMINYAK (GEL ALUMINIUM STEARAT & MINYAK MINERAL) - ORGANOGEL HIDROFILIK (CARBOWAX / PEG BM TINGGI) * MENGANDUNG SOLVEN SELAIN AIR * BIASANYA DIGUNAKAN MINYAK MINERAL SEBAGAI SOLVEN
  • 30. 2. BASIS GEL HIDROFILIK : - BIASANYA MENGANDUNG AIR, GLISEROL ATAU PROPILENGLIKOL - HIDROGEL : KANDUNGAN AIR ANTARA 85 - 95 % - GELLING AGENT : POLIMER (MAKROMOLEKUL ALAM): TRAGAKAN, ALGINAT, AGAR POLIMER (MAKROMOLEKUL SEMISINTETIS) : DERIVAT SELULOSE SEPERTI METIL SELULOSE, CMC-Na, HEC, HPC, HPMC POLIMER (MAKROMOLEKUL SINTETIS) : CARBOMER/CARBOPOL KEUNTUNGAN : - DAPAT LARUT / MENGEMBANG DALAM AIR - MUDAH TERCUCIKAN - MEMBERIKAN SENSASI DINGIN PADA KULIT - MENINGGALKAN LAPISAN TIPIS DAN TRANSPARAN DIKULIT KERUGIAN : KANDUNGAN AIR YANG CUKUP BESAR MENGAKIBATKAN SANGAT RENTAN TERHADAP KONTAMINASI MIKROBA
  • 31. Enhancer • • Enhancer adalah zat yang ditambahkan ke dalam sediaan semi solid untuk meningkatkan penetrasi zat aktif melalui kulit. Contohnya: asam oleat, propilen glikol, alkohol, urea, DMSO
  • 33. 33 • • • 1. HYDROCARBON : a. SOFT PARAFFIN (VASELINE) + HARD PARAFFIN → konsistensi tertentu comb. white beeswax, cetostearyl alcohol → lembut BERMINYAK → greasy OCCLUSIVE, → lapisan (film) mencegah kehilangan air, meningkatkan hidrasi kulit INERT • • • b. PLASTIBASES ( polyethylene-hydrocarbon polymer) POLYETHYLENE BM rendah dilarutkan dlm MIN. OIL HALUS, LEMBUT, HOMOGEN, NETRAL, TAK BER-WARNA, TAK BERBAU, TDK MENGIRITASI SANGAT STABIL ftss-2012
  • 34. 34 2. FATS AND FIXED OIL BASES PEANUT, COCOA, SESAME, OLIVE, COTTONSEED ALMOND, ARACHIS, MAIZE, PERSIC Terurai oleh : cahaya , oksigen terutama temp. tinggi → tengik • • • Ditambah antioksidan : butylatedhydroxytoluen (BHT) butylatedhydroxyanisole (BHA) propyl galate bila ada spora logam → kat. reak. oksidasi, ditambah chelating agent EDTA dapat menimbulkan sensitisasi }  OILS ftss-2014
  • 35. 35 3. SILICONES • • • • CAIR WATER REPELLENT DIGUNAKAN SEBAGAI BARIER UNTUK MELINDUNGI KULIT DARI IRITAN YG LARUT AIR - asam kuat ( HCl, H2SO4) - basa kuat (NaOH) PENGGUNAAN DLM SEDIAAN 10 – 30 % Dimethicones, dimethyl polysiloxanes ftss-2012
  • 36. 36 4. ABSORPTION BASES • • • hydrophilic anhydrous menekan kehilangan air trans epidermal (TEWL) lanolin sering menimbulkan alergi Lanolin (mengandung cholesterol) dikombinasi dengan: - lanosterol - acetylated sterols - esters of polyhydric alcohols (sorbitan monostearete, sorbitan monooleate) hydrocarbon + bhn yg campur dengan hydrocarbon dan mengandung gugus polar sebagai emulgator w/o ftss-2014
  • 38. NEWTONIAN • • • Adalah tipe aliran yang ideal Ex: pelarut, Campuran pelarut, dan larutan sejati Shearing stress atau gaya yang diperlukan per satuan luas berbanding lurus dengan kecepatan aliran yang dihasilkan (Rate of Shear)
  • 39. GROU P OFRHEOLOG Y Examples: - Tomato ketchup - Emulsion - Polymer solution (cross-linked; gel) - Flocculated suspensions Shear stress () Bingham point Yield stress Plastic flow
  • 40. GROUP OF RHEOLOGY Plastic flow of a cross-linked polymer solution - At shear stress > yield stress: - Cross-linked polymer solution (gel) - At shear stress < yield stress: no flow cross-links are broken Flow is possible -
  • 41. NON-NEWTONIAN (PLASTIS) • • • • • Ex: Emulsi, Suspensi terflokulasi Kurva plastiks tidak melalui titik (0,0), tetapi memotong sumbu shearing stress, dikenal dengan harga yield (yield value) Yield value: berapa kali botol dikocok, agar produk mengalir Jika stress di bawah yield value, maka zat bersifat sebagai bahan elastis (padatan) Kemiringan dapat meningkatan fluiditas
  • 42. GROUP OF RHEOLOGY Pseudo-plastic flow (shear shinning) Example: - Polymer solutions (non-gelled) - Defloculated Suspension Shear stress () No yield force !!
  • 43. NON-NEWTONIAN (PSEUDOPLASTIS) • • • EX: Suspensi deflokulasi, larutan suspensi non gel Terjadi pada molekul rantai panjang, seperti polimer, Gom, tragakan, CMC, na-alginat. Meningkatnya shearing stress menyebabkan keteraturan polimer sehingga mengurangi ketahanan dan lebih meningkatkan rate of shear pada shearing stress berikutnya.
  • 44. GROUP OF RHEOLOGY Dilatant flow (shear thickening) Examples: - - Pasta Deflocculated Suspension Shear stress ()
  • 45. NON-NEWTONIAN (DILATAN) • • EX: Pasta dan Suspensi dengan zat padat yang tinggi. Pada keadaan diam, partikel-partikel tersusun rapat dengan volume antar partikel kecil
  • 46. GROUP OF RHEOLOGY Dilatant stress flow: wet sand Shear Close contact sand and water Due to shear: material dilates  Water acts as a lubricant  Low viscosity  Less intimate contact sand and water  Less lubrication  Viscosity increases